Anda di halaman 1dari 2

Nama : Erlangga

Kelas : D4 SKL 2C
No Absen : 04
SISTIM PER UNIT
Definisi satuan per unit untuk suatu kuantitas ialah perbandingan kuantitas tersebut terhadap
nilai dasarnya yang dinyatakan dalam desimal. Atau dengan kata lain satuan per unit merupakan sistem
penskalaan guna mempermudah kalkulasi atau proses perhitungan dalam menganalisa sebuah sistem
jaringan listrik. Besaran-besaran sistem dalam satuan masing-masing, tegangan dalam volt – arus dalam
ampere – impedansi dalam ohm, ditransformasikan ke dalam besaran tak berdimensi yaitu  per-unit
(disingkat pu). Pada mulanya transformasi ke dalam  per-unit dimaksudkan untuk mempermudah
perhitungan, namun dengan perkem-bangan penggunaan komputer maksud penyederhanaan itu sudah
kurang berarti lagi.
Sistim per unit merupakan cara penyederhanaan suatu nilai perhitungan yang sangat
bermanfaat dalam analisa sistem tenaga listrik, yang melibatkan saluran transmisi, beberapa buah
transformator dan generator. Penyederhanaan perhitungan ini adalah dengan menyatakan suatu nilai
tertentu seperti Daya, Tegangan, Arus, Impedansi maupun Admitansi kedalam satuan per-unit yang
nantinya bila diinginkan untuk mengetahui nilai sebenarnya dapat dirujuk kembali ke nilai referensinya.

Kalau dilihat dari penggunaannya, sistim PU tersebut hanyalah merupakan metode atau cara
menskalakan suatu nilai parameter listrik terhadap nilai refrensi atau pada metode Sistim PU dikenal
dengan istilah base. Sehingga persamaan dasar untuk sistim PU ini adalah sebagai berikut :

per-unit = actual_value / base_value

Dari persamaan dasar terlihat bahwa :

Nilai sebenarnya (actual_value) dibandingkan dengan nilai referensi (base_value) menghasilkan nilai
per-unit dari actual_value.

Langkah awal dalam menggunakan per-unit pada analisis sistim tenaga listrik adalah dengan :

1. Menetapkan nilai basis (base_value) untuk Daya Semu (S)

Sbase = (Power base) basis daya, dalam satuan VA. Pada prinsipnya Sbase dapat ditetapkan secara
bebas, tetapi dalam praktiknya biasanya dipilih nilai 100 MVA.

2. Menetapkan nilai basis (base_value) untuk Tegangan (V)

Vbase = basis tegangan (V). Sama halnya dengan Sbase , Vbase juga dapat ditetapkan secara bebas,
dalam prakteknya Vbase sama dengan nilai nominal tegangan line-to-line (VL-L) sistim yang akan
dinalisa tersebut.
Istilah nominal tegangan line-to-line (VL-L) berarti nilai teganagan di mana sistem dirancang untuk
beroperasi dalam kondisi seimbang normal.

3. Menetapkan nilai basis (base_value) untuk Arus (I)

Dengan menggunakan rumus dasar : S3ϕ = √3VI , maka dengan rumus yang sama untuk S3ϕbase
menjadi :

S3ϕbase = √3VbaseIbase ,sehingga Ibase didapat :

Ibase = S3ϕbase / √3Vbase

Dikarenakan S3ϕbase biasanya ditulis dalam satuan kVA atau MVA dan tegangan (V) dalam satuan kilo
Volt atau kV , maka Ibase menjadi :

Ibase = kVAbase / √3kVbase ................... (Ampere)

4. Menetapkan nilai basis (base_value) untuk Impedansi (Z)

Untuk nilai basis impedansi Zbase didapat dengan menggunakan persamaan :

Zbase= Vbase / Ibase = (Vbase)2 / Sbase , atau

Zbase= (kVbase)2 x 1000 / kVAbase , atau

Zbase= (kVbase)2 / MVAbase .................... (Ω)

Setelah keempat kompnen diatas telah kita dapatkan ( S, V, I dan Z ) , untuk mendapatkan nilai per-unit
untuk suatu nilai sebenarnya (actual_value) dengan cara membandingkannya, seperti berikut ini :

V = IZ

V / Vbase = IZ / Ibase Zbase

Vpu = Ipu Zpu

Setelah nilai basis didapat untuk setiap parameter diatas, maka nilai Zpu dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan dibawah ini :

Zpu= Z (Ω) / Zbase = ( Z . MVAbase ) / ( kVbase )2 ................. (Ω)


atau
Zpu = ( Z . kVAbase ) / ( 1000 . ( kVbase )2 ) ....................... (Ω)

Dalam penulisannya, sering juga penulisan pu (per-unit) dalam bentuk persentase sehingga
mendapatkan nilai nilai pu (per-unit) untuk nilai persentase lainnya cukup dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :

pu (per-unit) = nilai persentase/ 100

Anda mungkin juga menyukai