Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TEKNIK PENGUKURAN

RANGKAIAN RLC HUBUNGAN PARALEL

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2

ALFA NURHUDA (02) 1841150023

AMILIA RAHMA N.A (03) 1841150125

ERLANGGA (04) 1841150097

GIAN FIKIH (06) 1841150015

M. RIVALDY PRATAMA (10) 1841150018

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2019
I. Tujuan

1. Menentukan nilai impedansi Z pada rangkaian RLC hubungan paralel.


2. Menentukan nilai arus total dan arus setiap cabang.
3. Menggambarkan vektor tegangan dan arus.

II. Dasar Teori

Rangkaian paralel resistor (suatu komponen yang berfungsi untuk menahan tegangan atau arus listrik
pada suatu rangkaian listrik), induktor (suatu komponen yang terbuat dari lilitan berfungsi menyimpan
energi pada medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik yang melewatinya), dan kapasitor (suatu
komponen yang terbuat dari dua keping logam yang dirangkai sejajar yang dapat menyimpan energi
pada medan listrik) pada rangkaian arus bolak-balik. Ketiga komponen tersebut jika dirangkai dengan
sumber tegangan atau arus listrik bolak-balik maka akan menghasilkan pengaruh yang berbeda pada
tegangan dan arus listrik. rangkaian tersebut dapat disimbolkan dengan R // L // C.

Gambar rangkaian resistor, induktor, dan kapasitor dirangkai secara paralel dengan arus listrik bolak-
balik.
Impedansi (Z) adalah nilai hambatan yang dihasilkan dari beban berupa resistor dengan induktor /
resistor dengan kapasitor / resistor dengan induktor dan kapasitor yang dirangkai secara seri atau pun
paralel. Untuk mengetahui nilai impedansi (Z) pada rangkaian paralel resistor , induktor, kapasitor pada
arus bolak-balik dapat dilakukan dengan cara menghitung nilai reaktansi induktif (XL), dan reaktansi
kapasitif (XC) dengan menggunakan rumus berikut:
1. Rumus Reaktansi Induktif (XL) :

Keterangan :
XL = Reaktansi induktif (Ω)
ƒ = Frekuensi (Hz)
π = 3,14 atau 22/7
L = Nilai induktansi pada induktor (H)
2. Rumus Reaktansi Kapasitif (XC) :

Keterangan :
XC = Reaktansi kapasitif (Ω)
ƒ = Frekuensi (Hz)
π = 3,14 atau 22/7
C = Nilai kapasitas pada kapasitor (F)

Jika kedua nilai reaktansi telah diketahui, maka selanjutnya dapat menghitung nilai impedansi (Z) pada
rangkaian paralel resistor, induktor, dan kapasitor menggunakan rumus berikut :

Keterangan :
Z = Impedansi (Ω)
R = nilai hambatan atau resistansi pada resistor (Ω)
XL = Reaktansi induktif (Ω)
XC = Reaktansi kapasitif (&mega;)

Arus listrik (I) total pada rangkaian paralel resistor, induktor, dan kapasitor dengan arus bolak-balik dapat
diketahui, jika arus listrik masing-masing pada beban telah diketahui kemudian menghitung dengan
menggunakan rumus :

Keterangan :
I = Arus listrik total pada rangkaian (A)
IR = Arus listrik yang mengalir pada beban resistor (A)
IL = Arus listrik yang mengalir pada beban induktor (A)
IC = Arus listrik yang mengalir pada beban kapasitor (A)

Nilai tegangan (V) pada rangkaian tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang berasal
sari hasil substitusi rumus hukum ohm :
Keterangan:
V = Tegangan listrik pada rangkaian (V)
I = Arus listrik pada rangkaian (A)
Z = Impedansi (Ω)

Faktor daya (Cosphi;) dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut :

Keterangan :
R = Nilai hambatan atau resistansi pada resisitor (Ω)
Z = Nilai impedansi pada rangkaian (Ω)

III. Alat dan Bahan yang Digunakan


1. Amperemeter 1 buah
2. Lampu pijar 40 W 1 buah
3. Lampu pijar 75 W 1 buah
4. Kapasitor 4uF 1 set
5. Ballast 1H 1 set
6. Kabel banana 10 buah
7. Kabel jepit 5 buah

IV. Rangkaian Percobaan

Gambar 4 Rangkaian Percobaan RLC Hubungan Paralel


V. Langkah Percobaan
1. Rangkailah komponen dan peralatan seperti Gambar 4.
2. Pilih batas ukur ampermeter sesuai besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian (lihat
konsep perhitungan).
3. Ukurlah arus pada masing masing komponen sesuai Tabel 1.
4. Kemudian ukurlah nilai tegangan pada sumber .
5. Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran. Tuliskan hasil perhitungan di bawah
kolom “data hasil perhitungan”
6. Jawablah pertanyaan yang ada di point no VII
7. Buat analisis dan kesimpulan.

VI. Data Percobaan

Tabel 1. Rangkaian RLC Hubungan Paralel Hasil Pengukuran

Beban Vsumber IR ( mA ) IL (mA ) IC (mA ) IT (mA) ZT (ohm)


R1//L 225 340 600 - 680 95
R2//L 225 200 600 - 630 120
R1//C 225 340 - 330 460 280
R2//C 225 200 - 330 380 500
R1//L//C 225 340 600 330 540 110
R2//L//C 225 200 600 330 450 130
R1//R2//L//C 225 500 600 330 640 90

Tabel 2. Rangkaian RLC Hubungan Paralel Hasil Perhitungan

Beban Vsumber IR ( mA ) IL (mA ) IC (mA ) IT (mA) ZT (ohm)


R1//L 225 330 710 - 780 217,39 < 90
R2//L 225 170 710 - 730 256,41 < 90
R1//C 225 330 - 280 430 4444,4 < 90
R2//C 225 170 - 280 320 2150,53 < -90
R1//L//C 225 330 710 280 540 294,117 < 90
R2//L//C 225 170 710 280 460 370,37 < 90
R1//R2//L//C 225 510 710 280 660 243,9 < 90
Perhitungan
 IR IL IC
 R1  L
𝑉
R1 = 75 W IL =
𝑋𝐿
IR1 = XL =ω.L

= = 2πf . L
= 314,28 Ω
= 0,33 A
𝑉
IL =
𝑋𝐿
225
 R2 =
314,28
R2 = 40 W = 0,71 A
IR2 =
 C
=
𝑉
IC =
= 0,17 A 𝑋𝐶
11
XC =
ω .C

 R1 // R2 =
1
2πf . C
IR = = 796,18
𝑉
= IC =
𝑋𝐶
225
= 0,51 A =
796,18

= 0,28
 I total
a. It = √𝐼𝑅2 + (𝐼𝐿 − 𝐼𝐶)2 e. It = √𝐼𝑅2 + (𝐼𝐿 − 𝐼𝐶)2

=√0,332 + (0,71 − 0)2 =√0,332 + (0,71 − 0,28)2


= 0,78 A = 0,34 A
b. It = √𝐼𝑅2 + (𝐼𝐿 − 𝐼𝐶)2 f. It = √𝐼𝑅2 + (𝐼𝐿 − 𝐼𝐶)2

=√0,172 + (0,71 − 0)2 =√0,172 + (0,71 − 0,28)2


= 0,73 A = 0,46 A
c. It = √𝐼𝑅2 + (𝐼𝐿 − 𝐼𝐶)2 g. It = √𝐼𝑅2 + (𝐼𝐿 − 𝐼𝐶)2

=√0,332 + (0 − 0,28)2 =√0,512 + (0,71 − 0,28)2


= 0,43 A = 0,66 A
d. It = √𝐼𝑅2 + (𝐼𝐿 − 𝐼𝐶)2

=√0,172 + (0 − 0,28)2
= 0,32 A
 Z total
 R1 = 75 W  L

R1 =
𝑉2 XL =ω.L
𝑃
= 2πf . L
2252
=
75 = 314,28 Ω
= 675 Ω  C
 R2 = 40 W 11
XC =
ω .C
𝑉2
R2 = 1
𝑃 =
2πf . C
2252
= = 796,18 Ω
40

= 1265,62 Ω

1 1 1 1 1 1 1 1
a) Ztot = = +( − ) e) Ztot = = +( − )
𝑍 𝑅 𝑋𝐿 𝑋𝐶 𝑍 𝑅 𝑋𝐿 𝑋𝐶
1 1 1 1 1
= + = +( − )
675 314,28 675 314,28 796,18

= 0,0046 = 0,0034
1 1
Ztot = =217,39 Ztot = =294,117
0,0046 0,0034
1 1 1 1 1 1 1 1
b) Ztot = = +( − ) f) Ztot = = +( − )
𝑍 𝑅 𝑋𝐿 𝑋𝐶 𝑍 𝑅 𝑋𝐿 𝑋𝐶
1 1 1 1 1
= + = +( − )
1265,62 314,28 1265,62 314,28 796,18

= 0,0039 = 0,0027
1 1
Ztot = =256,41 Ztot = =370,37
0,0039 0,0027
1 1 1 1 1 1 1
c) Ztot = = +( − ) g) Rtot = = +
𝑍 𝑅 𝑋𝐿 𝑋𝐶 𝑅 𝑅1 𝑅2
1 1 1 1
=
675
-
796,18
= +
695 1265,62

= 0,000225 = 0,0022
1 1
Ztot = =4444,4 Rtot = = 454,34
0,000225 0,0022
1 1 1 1 1 1 1 1
d) Ztot = = +( − ) Ztot = = +( − )
𝑍 𝑅 𝑋𝐿 𝑋𝐶 𝑍 𝑅 𝑋𝐿 𝑋𝐶
1 1 1 1 1
= - = +( − )
1265,62 796,18 454,34 314,28 796,18

= -0,000465 = 0,0041
1 1
Ztot = =-2150,53 Ztot = =243,9
0,000465 0,0041
VII. Pertanyaan
1. Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran yang meliputi arus masing-masing
komponen R, L, C, dan arus total IT, berikan komentarnya.
Jawab
Pada hasil perhitungan dan hasil pengukuran memiliki selisih, meskipun tidak terlalu
jauh. Perbedaan arus yang paling besar terdapat pada IL dengan selisih sebesar 110 mA
sedangkan yang hampir sama bahkan ada yang sama terdapat pada Itotal. Menurut kami,
terdapat selisih dikarenakan ketelitian dan ketepatan instrument dan alat ukur sehingga terdapat
selisih pada hasil pengukuran dan perhitungan
2. Adakah pengaruhnya perubahan nilai kapasitansi kapasitor pada arus total IT, uraikan
penjelasannya
Jawab
Pada hasil pengukuran dan perhitungan, suatu rangkaian jika di berikan beban kapasitor
maka Itotal nya akan menurun, hal tersebut dapat dibuktikan karena adanya rumus
It = √𝐼𝑅2 + (𝐼𝐿 − 𝐼𝐶)2
Sehingga dalam rumus tersebut menjelaskan bahwa IC akan mengurangi beban IL sehingga
Itotal akan mengecil jika terdapat penambahan beban kapasitor
3. Jika diketahui suatu rangkaian seperti pada Gambar 5 dengan nilai R = 2k, L = 3 H, C = 20 uF
disuplai sumber tegangan 220 V / 50 Hz, hitunglah:
a) Impedansi total rangkaian.
b) Arus masing-masing cabang.
c) Arus total IT.

Gambar 5 Rangkaian Utuk So No. 5

a) Impedansi Total
𝑋𝐿 = 𝜔. 𝐿
= 2𝜋𝑓 . 3
= 2 . 3,14 . 50 . 3
= 942 Ω
1
𝑋𝐶 =
𝜔 .𝐶
1
=
2𝜋𝑓 . 𝐶
1
=
2 . 3,14 . 50 ∙ 2 . 10−5
105
=
628
= 159,24 Ω
𝑍𝑡 = √𝑅2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2
𝑍𝑡 = √20002 + (942 − 159,24)2
𝑍𝑡 = √4000000 + (782,76)2
𝑍𝑡 = 2147,72 Ω

b) Arus masing – masing cabang


𝑉
𝐼𝑅 =
𝑅
220
= = 0,11 𝐴
2000
𝑉
𝐼𝐿 =
𝑋𝐿
220
= = 0,23 𝐴
942
𝑉
𝐼𝐶 =
𝑋𝐶
220
= = 1,38 𝐴
159,24
c) Arus Total
𝐼𝑡 = √𝐼𝑅2 + (𝐼𝐿 − 𝐼𝐶)2
𝐼𝑡 = √0,112 + (0,23 − 1,38)2
𝐼𝑡 = √0,0121 + (−1,15)2
= √0,0121 + 1,3225
= √1,3346 = 1,16 𝐴

Vector diagram tegangan dan arus

R1 // L R2 // L
R1 // C R2 // C

R1 // L // C R2 // L // C

R1 // R2 // L // C
VIII. Analisa

Pada data percobaan di atas dapat diketahui bahwa terdapat selisih antara hasil
perhitungan dan hasil pengukuran. Pada hasil perhitungan dan hasil pengukuran memiliki selisih,
meskipun tidak terlalu jauh. Perbedaan arus yang paling besar terdapat pada IL dengan selisih
sebesar 110 mA sedangkan yang hampir sama bahkan ada yang sama terdapat pada Itotal.
Menurut kami, terdapat selisih dikarenakan ketelitian dan ketepatan instrument dan alat ukur
sehingga terdapat selisih pada hasil pengukuran dan perhitungan. Namun, terdapat perbedaan
yang sangat jauh pada bagian Ztotal, menurut analisa kami, terdapat kesalahan dalam
pembacaan dan kesalahan dalam pengaturan alat ukur sehingga hasilnya jauh berbeda.
Menurut hasil pengukuran maupun hasil perhitumgan, daapat kita ketahui bahwa arus
total ( It) memiliki penurunan jika adanya pemasangan beban kapasitor. Pada hasil pengukuran
dan perhitungan, suatu rangkaian jika di berikan beban kapasitor maka Itotal nya akan menurun,
hal tersebut dapat dibuktikan karena adanya rumus
It = √𝐼𝑅2 + (𝐼𝐿 − 𝐼𝐶)2
Sehingga dalam rumus tersebut menjelaskan bahwa IC akan mengurangi beban IL sehingga
Itotal akan mengecil jika terdapat penambahan beban kapasitor.
Pada penggambaran vector diagram tegangan dan arus, terdapat dua jenis gambar,
gambar yang It mengarah ke atas dan gambar yang It mengarah kebawah. Menurut analisa
kami, gambar yang It memiliki arah kebawah dikarenakan besar nilai IL lebih besar dari nilai IC
sehimgga arah It menjadi kebawah. Gambar yang It nya mengarah ke atas dikarenakan nilai IC
lebih besar dari nilai IL sehingga nilai It mengarah ke atas
Pada data hasil perhitungan kita dapat mengetahui bahwa terdapat nilai Zt yang (-)
1 1
minus, itu menurut kami dikarenakan nilai lebih besar dari pada nilai dan juga tidak terdapat
𝑋𝐶 𝑅
1 1
nilai XL sehingga nilai langsung mengurangi nilai yang nilainya lebih kecil yang
𝑋𝐶 𝑅

menyebabkan hasil nya (-) minus yang nanti berpengaruh pada sudutnya.

IX. Kesimpulan
1. Arus total (It) akan mengalami penurunan jika ada pemasangan beban kapasitor
2. Arah gambar vector diagram arus dan tegangan ditentukan olah besarnya IC dan IL
3. Zt bisa memiliki nilai hasil minus (-)
Dokumentasi percobaan

Anda mungkin juga menyukai