Laboratorium Sistem Kendali dan Komputer - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
Abstrak
Praktikum ini berjudul pemodelan, kita melakukan berbagai
percobaan diantaranya pengenalan alat diantaranya Unit
Power Supply dan atenuator , motor ,Unit Op-Amp,
Tachogenerator, PID Unit. Selain itu praktikan juga belajar
untuk mengukur fungsi transfer melalui pengukuran fisik
diantaranya penentuan resistansi motor, penentuan induktansi
motor, penentuan konstanta back-emf,penentuan konstanta
torsi, penetuan koefisien gesekan, penetuan momen inersia.
Dan yang terakhir adalah penentuan fungsi transfer secara
grafis. Lewat praktikum ini praktikan diharapkan untuk
memahami konsep pengendalian motor DC.
PENDAHULUAN
2.
3.
4.
Mendapatkan parameter
model sistem MS-150
5.
2.
2.1
parameter
STUDI PUSTAKA
MOTOR DC
3.
METODOLOGI
3.1
Gambar 2-2 Diagram Blok Model Motor DC
(1.1)
2 +(+)++
m(s)
Vm(s)
+1
=
Vm(s) + 1
PENGENALAN ALAT
2.2
4.
4.1
PENGENALAN ALAT
OA-150A
AU-150B
Skala
Tegangan (V)
PA-150C
SA-150D
5,03
PS-150E
10
14,80
MT-150F
IP-150H
OP-150K
Tegangan (V)
20
15
14.8
10
5
0 0
0
5.03
5
10
15
Skala Potensio
Gambar 4- 1 Kurva Hubungan Skala dengan Tegangan
Menjalankan motor
Susunan alat yang digunakan pada percobaan kali
ini adalah sebagai berikut
Unit Op-Amp
Susunan alat yang digunakan pada percobaan kali
ini adalah sebagai berikut :
PS150E
AU150B
OU150A
SA150D
MT150F
PS150E
AU150B
SA150D
MT150F
0 sd +15V
0 sd -15V
Terminal 2
Motor mulai
berputar berlawanan
jarum jam saat Vp
5V
Motor mulai
berputar searah
jarum jam saat Vp
5V
Motor tidak
berputar
Motor tidak
berputar
Tachogenerator
Tabel 4- 2 Hasil Percobaan Tachogenerator
Waktu yang
diperlukan sumbu
tambahan untuk
berputar 30x
Vtcg(V)
Ktcg(V.s/rad)
25 s
0,08
3,536 x 10^-4
27 s
0.24
1,145 x 10^-3
116 s
1.3
0.02667
.
=
=
2 30 30 1800
Vm
: 5.76 V
Im
: 0.8 A
Rm
: 7.2
PID Unit
Pada percobaan ini kami mencoba untuk 2 kontrol
yait control derivative dan integrative. Akan
diamati pengaruh 2 kontrol tersebut pada
perputaran motor DC.
Kita tahu bahwa pada percobaan sebelumnya
ketika potensio diset secara proporsional maka
akan bersifat linier antara potensio dengan
perputaran motor.
Lain halnya saat kita mencoba dengan control
integral pengaruhnya terhadap perputaran motor
akan meningkat secara drastis. Hal ini terjadi
karena fungsi control integral, yang akan terus
bertambah dengan seiring waktunya. Hal ini
dibuktikan dengan hasil percobaan tersebut
= | + | = | |
2 = 2 + 2 2
Maka nilai Lm dapat dicari dengan
Hasil percobaan :
V1 = -,165V (saat posisi 0derajat)
V2 = 9,54V (saat posisi 90derajat)
Sedangkan saat derivative : Tegangan memiliki
time settling yang semakin melambat. Penguatan
kecepatan motor juga lebih cepat untuk control
derivative memiliki perubahan yang cepat namun
tidak sedrastis jika dibandingkan dengan control
integral. Kontrol Derivative ini berubah saat
adanya perubahan error sehingga saat error statis
kontrol ini tidak akan bereaksi.
Vm
: 14.33 V
Im
: 1.6 A
2 2
Hasil percobaan :
2 2
2 2
No
Vm (V)
Im (A)
Vtch (V)
8.96
0.7
0,313
14,93
0.75
0,574
Rata-rata
11,495
0,725
0,4435
=
Vb = 11,495-0,725 x 7,2
=6,275 V
0,4435
0.00938
=
Dapat ditentukan nilai Rm yaitu Vm/Im.
= 47,281 rad/s
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB
6,275
=
= , /
47,281
()
,
=
() , +
Seharusnya didapat hasil yang sama dengan hasil
pengukuran fisik. Pada persamaan pengukuran
secara fisik nilai terlalu besar sehingga untuk
mencapai
keadaan
steady
state,
sistem
membutuhkan waktu yang lama. Dan hasil
penentuan menggunakan grafik ini lebih akurat
disbanding pengukuran fisik.
( )
=
KESIMPULAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dm = 2.03 x 10^-3
5.
= = (0,89)(0.0429) = 0.038 . 2
Dari hasil perhitungan diperoleh Jm = 0.038 . 2
Dari nilai-nilai yang telah diperoleh, dapat
dihitung fungsi transfer sebaagi berikut :
()
()
+ 1
()
.
=
() , +
4.3 PENENTUAN FUNGSI TRANSFER SECARA
GRAFIS
Diperoleh data :
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
= 0.89
= 2,64
= 5,616
Mencari nilai K :
=
Sehingga nilai K diperoleh K = 0,132
()
=
() + 1
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB