Bila kumparan jangkar dari motor berputar dalam medan magnet dan kemudian medan magnet
tersebut momoton fluks utama maka sesuai dengan hokum induksi elektromagnetik maka pada
kumparan jangkar akan timbul ggl ( gaya gerak listrik) induksi yang arahnya sesuai dengan
kaidah tangan kanan, dimana arahnya berlawanan dengan tegangan yang diberikan kepada
jangkar . Karena arahnya yang melawan maka ggl induksi ini disebut dengan ggl lawan .
B. Tulis persamaan Kirchoff dan jelaskan cara memperoleh karakteristik mekanis motor ini, dan
jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik tersebut dan berbagai cara pengaturan
kecepatan jenis motor ini!
Jawab :
Gambar rangkaian motor shunt :
Sehinga didapat persamaan Kirchoffnya :
U = E + IaRa
Darimana diperoleh arus jangkar :
𝑈−𝐸
Ia= , dimana Ra= rd+ Rt
𝑅ₐ
𝑈 𝑅𝑎
n = f(Ia) = - Ia = 𝑛𝑜 – k1Ia
𝐾𝑒ɸ 𝐾𝑒ɸ
𝑈 𝑅𝑎
n = f(T) = - T = 𝑛𝑜 – k2T
𝐾𝑒ɸ 𝐾𝑒𝐾𝑚ɸ2
karakteristik kecepatan dan karakteristik motor jenis ini keduanya merupakan garis lurus dan
memotong sumbu kecepatan n (biasanya digambarkan sebagai sumbu tegak) pada titik no,
dimana pada titik tersebut arus dan torsi motor mencapai nilai ideal yaitu nol.
C. Gambar karakteristik mekanis asli motor ini dan karakteristik mekanis beban serta tentukan
berapa nilai torsi maksimum yang terjadi di poros motor seandainya motor ini di-start langsung
pada tegangan pengenal tanpa menggunakan resistans tambahan. Bolehkan demikian. Jelaskan
jawabanmu!
Jawab :
Karakteristik mekanis asli motor
1000 𝑃𝑛𝑜𝑚 1000 . 10
𝜂𝑛𝑜𝑚 = = = 0,87 = 87%
𝑈𝑛𝑜𝑚 . 𝐼𝑛𝑜𝑚 220 . 52,2
𝑈𝑛𝑜𝑚 220
𝑟𝑑 = 0,5(1 − 𝜂𝑛𝑜𝑚 ). = 0,5(1 − 0,87). ( ) = 0,274Ω
𝐼𝑛𝑜𝑚 52,2
𝑈𝑛𝑜𝑚 220
𝑛0 = 𝑛𝑛𝑜𝑚 = 2250 ( ) = 2404 𝑟𝑝𝑚
𝑈𝑛𝑜𝑚 − 𝐼𝑛𝑜𝑚 . 𝑟𝑑 220 − 52,2(0,27)
𝐼ℎ𝑠 814,8
𝑇ℎ𝑠 = 𝑇𝑛𝑜𝑚 . = 42,4 . = 661,8 𝑁𝑚
𝐼𝑛𝑜𝑚 52,2
Tidak boleh. Karena pada saat start (no= 0 rpm) torsi yang dihasilkannya sangat besar atau
sangat tinggi dan melebihi torsi maksimum yang diperbolehkan oleh pabrik (𝑇ℎ𝑠 ≫ 𝑇𝑚𝑎𝑥 ) Jika
di-start dengan torsi yang sangat tinggi itu akan menyebabkan panas pada motor dan dapat
menyebabkan kegagalan isolasi akibatnya motor berumur pendek / cepat rusak.
D. Rancang pengaturan start motor tersebut dengan sistem resistan variabel sehingga aman, tidak
membahayakan motor. Gambarlah karakteristik mekanis beban dan karakteristik mekanis
motor tersebut (asli/buatan) untuk keperluan start ini serta jelaskan apa alasannya. Berapa tahap
diperlukan untuk start menurut rancangan anda ? Gambar rangkaian daya untuk start motor ini
dan jelaskan bekerjanya(cara mengatur resistans yang variabel).
Jawab :
Gambar karakteristik mekanis motor (asli/buatan) (terlampir)
Start :
T1 = Tmax = 106 𝑁𝑚
T2= (10-25)% x Tnom = Ambil interval 10%
T2= 10%x Tnom = 0.1 x 42,4 = 4,24 𝑁𝑚
Nilai resistan variable tambahan :
𝑐𝑑 1.9
𝑅𝑡1 = . 𝑅𝑑 = . 0,274 = 0.867 Ω
𝑎𝑏 0.6
𝑏𝑐 0.7
𝑅𝑡2 = . 𝑅𝑑 = . 0,274 = 0.319 Ω
𝑎𝑏 0.6
Diperlukannya resistan variabel pada waktu start yaitu agar torsi saat motor di-start (no=0) itu
tidak melebihi atau sama dengan torsi maksimum yang diperbolehkan pabrik ( tercantum di
nameplate) sehingga motor bisa start dengan aman.
Tahapan yang diperlukan untuk start menurut rancangan saya yaitu 7 tahapan dengan
menggunakan resistan variable sebanyak 3 buah.
Gambar rangkaian daya untuk start motor ini
E. Hitung kecepatan beban yang dicapai jika motor bekerja pada karakteristik mekanis tingkat
pertama dan pada karakteristik asli. Jelaskan proses start motor ini sampai mencapai kecepatan
beban maksimum.
Jawab :
Kecepatan pada karakteristik mekanis tingkat pertama
𝐼𝑛𝑜𝑚 (𝑟𝑑 + 𝑅𝑡 )
𝑛𝑏 = 𝑛0 (1 − )
𝑈𝑛𝑜𝑚
59,56
= 2404 (1 − )
220
𝑛𝑏 = 1753 𝑟𝑝𝑚
𝑛𝑏 = 2248 𝑟𝑝𝑚
F. Rancang pengereman motor ini dengan aman. Saat pengereman Gunakan sistem pengereman
dinamis. Gambar rangkaian daya saat pengereman dinamis dan jelaskan prosesnya. Berapa
nilai resistans dinamis Rd diperlukan ? Jelaskan jawabanmu!
Jawab :
Pengereman Dinamis
Pada kondisi ini rangkaian jangkar motor dilepas dari tegangan suplai dan disambung ke
resistans Rd yang berfungsi sebagai beban. Motor penggerak listrik yang dalam kondisi ini
berfungsi sebagai generator mengubah energi kinetis beban motor menjadi energi listrik,
selanjutnya energi listrik ini disalurkan ke resistans Rd. Pada resistan ini energi listrik diubah
menjadi energi panas.
Gambar Rangkaian Daya saat pengereman dinamis
Prosesnya :
Pada saat pengereman kontak normal buka (NB) kontraktor K terbuka dan kontak NB
kontraktor dinamis KD menutup, sehingga terjadi rangkaian tertutup dengan GGL E motor yang
kini bekerja sebagai generator dengan beban resistan Rd ini berfungsi untuk membatasi arus
pengereman agar tidak melampaui batas yang diperkenankan. Tanpa resistan ini akan terjadi
arus pengereman yang sangat besar sekali karena nilai GGL saat mulai proses pengereman
sama dengan nilai GGL motor yang pada umumnya berputar dengan kecepatan penuh sebelum
proses pengereman. Nilai arus maksimum saat pengereman harus dibatasi sebagaimana halnya
dengan penentuan arus maksimum saat start motor yaitu antara 1,8 s/d 2,5 arus pengenalnya
Inom.
G. Bila digunakan pengaturan kecepatan dengan tegangan variable, hitunglah berapa tegangan
diperlukan agar kecepatan beban 200 rpm ?
Jawab :
𝐼𝑛𝑜𝑚 (𝑟𝑑 + 𝑅𝑡 )
𝑛𝑏 = 𝑛0 (1 − )
𝑈𝑛𝑜𝑚
52,2(0,274 + 0)
200 = 2404 (1 − )
𝑈𝑛𝑜𝑚
14,303
200 = 2404 (1 − )
𝑈𝑛𝑜𝑚
200 14,303
=1−
2404 𝑈𝑛𝑜𝑚
14,303
0,092 = 1 −
𝑈𝑛𝑜𝑚
14,303
= 1 − 0,092
𝑈𝑛𝑜𝑚
14,303
𝑈𝑛𝑜𝑚 =
1 − 0,098
𝑈𝑛𝑜𝑚 = 15,857 𝑉
H. Peralatan apa saja yang diperlukan dipasang pada rangkaian daya motor ini untuk keperluan
pengoperasian motor ini dan jelaskan masing masing fungsinya.
Jawab :
Peralatan yang diperlukan untuk keperluan pengendalian motor ini beserta fungsinya:
a. Armature : untuk menghasilkan ggl
b. Rheostat
Rheostat atau penghambat variable yaitu suatu penghambat yang nilai hambatan listriknya
dapat diubah-ubah. Rheostat ini digunakan untuk mengubah kuat arus listrik yang mengalir
melalui rangkaian listrik dan berfungsi sebagai penahan beban.
c. R : sebagai pengendali agar arus sesuai
I. Jelaskan perbedaan pengaturan kecepatan antara pengaturan dengan R=VAR dan pengaturan
dengan U=VAR!
Jawab :
Pada pengaturan kecepatan dengan R=VAR pada kecepatan tinggi maka menghasilkan
karakteristik motor yang keras dan pada kecepatan rendah maka mneghasilkan karakteristik
motor yang lunak. Jadi dapat disimpulkan beban sangat mempengaruhi kecepatan .
Sebaliknya pada pengaturan kecepatan dengan U=VAR, perubahan beban tidak terlalu
mempengaruhi kecepatan. Jika diminta untuk memilih yang lebih baik tentu dengan pengaturan
kecepatan U=VAR, karena pengaturan kecepatan dengan R=VAR tidak memberikan
karakteristik yang tetap.
J. Apakah ada cara pengereman motor ini selain pengereman dinamis? Jelaskan prosesnya dan
apa persyaratannya agar pengereman berlangsung aman ?
Jawab :
Pengereman regeneratif
Pengereman regeneratif terjadi jika kecepatan motor melampaui kecepatan ideal tanpa beban
no. Ini bisa terjadi pada saat motor mesin pengangkat dijalanakan ke arah yang sama dengan
arah gerakan beban misalnya ingin menurunkan beban dengan kecepatan yang tinggi. Kondisi
ini terjadi juga saat kereta listrik sedang menurun jalannya. Pada kedua kondisi tersebut diatas
, torsi beban arahnya sama dengan torsi motor penggerak sehingga kecepatan motor akan
melampaui kecepatan ideal no. Makin tinggi kecepatan motor, makin mengecil nilai torsi yang
dihasilkan dan mencapai nol pada saat berputar pada kecepatan ideal no. Pada saat kecepatan
motor melampaui nilai no ini, nilai torsi motor berubah arahnya sehingga melawan arah torsi
beban. Sejak ini proses pengereman dimulai.
Makin besar perbedaan putaran motor dengan putaran no, makin besar pula torsi motor yang
dihasilkan dan proses pengereman ini akan berakhir pada saat torsi motor sama nilainya dengan
torsi beban.
Pada kondisi pengereman nilai E>U karena putaran motor n1 lebih tinggi putaran beban nol no.
Pada pengereman ini energi kinetis dikonversikan menjadi energi listrik oleh motor paralel
yang dalam hal ini bekerja dalam kondisi generator, dan selanjutnya dikirim kembali ke
jaringan suplai listrik.
Pada saat start, torsi motor sedikit lebih kecil dari torsi beban sehingga motor akan mundur
menurunkan barang bergerak dimana kecepatan tetap akan dicapai saat nilai torsi motor dalam
keadaan berjalan Tmotor sama dengan nilai torsi beban.
Kondisi kerja ini digunakan untuk memperoleh torsi motor yang besar pada putaran rendah
sehingga dapat digunakan untuk pengereman yang efektif saat diperlukan menurunkan barang
dengan kecepatan sangat rendah dan berhenti dengan presisi yang tinggi . Keadaan kerja seperti
ini juga dapat dipergunakan untuk menghentikan dengan cepat putaran motor.