03101004047
Ketika tegangan listrik disalurkan pada suatu motor DC, maka pada prinsipnya sistem
yang terbentuk dapat digambarkan seperti Gb. berikut.
Jika dialiri arus listrik yang tinggi, akan semakin kuat tenaga putar motor DC tersebut.
Sebaliknya, seperti dalam tape recorder, jika baterai sudah lemah, maka suara kaset menjadi
tidak karuan, karena motor di dalamnya sudah tidak kuat lagi memutar pita kaset. Maka, bisa
dikatakan bahwa torsi (torque/tenaga putar) yang dihasilkan berbanding lurus dengan besar
arus listrik yang dialirkan pada motor. Pada mobil mainan yang memakai baterai misalnya,
semakin besar torsinya, semakin sulit lajunya dihentikan dengan tangan kita. Jika Te ialah
torsi, dan iadalah arus listrik, maka hubungannya menjadi seperti berikut:
(1)
Dibawah ini adalah grafik hubungan antara torsi dan kecepatan putaran :
Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torque yang rendah (“pull-
up torque”).
· Mencapai 80% kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi (“pull-out
torque”) dan arus mulai turun. Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan
stator turun ke nol.
dinyalakan dengan tegangan yang diperkecil. Seperti yang diharapkan, momen yang
dihasilkan oleh sebuah motor bergantung pada tegangan yang dipakai. Pada kecepatan
tertentu, momen dari sebuah motor induksi sebanding dengan kuadrat dari besar tegangan
yang diberikan pada dinamo. Ketika menyalakan motor pada kondisi setengah tegangan
seharusnya, momen yang dihasilkan hanya sekitar seperempat dari nilai yang sebenarnya.
sama dengan gaya dari beban, sistem motor tersebut bekerja pada kecepatan yang konstan.
Pada keadaan ini, daya yang diberikan oleh tegangan VT sebagian dikonversi menjadi panas
pada resistansi RA dan sebagian lagi menjadi daya mekanik.
Sumber : (http://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211021isnarasyadhanief/2013/04/27/motor-dc/)
Rumus menghitung kecepatan sinkron, jika yang diketahui frekuensi dan jumlah kutup
pada motor AC.
Contoh : hitung kecepatan putar motor 4 poles/kutup jika motor dioperasikan dengan
frekuensi 50 hz.
ns = (120. F)/ P = (120 . 50)/ 4 = 1500 rpm
Contoh : hitung slip motor jika diketahui kecepatan motor 1420 rpm. Dengan kecepatan
sinkron yang sama dengan hasil diatas.
% slip = ((ns - n)/ ns) x 100 = ((1500 - 1420)/ 1500)x 100 = 5 %
Contoh. Hitung besarnya arus(ampere) motor dengan daya 1 kw dan tegangan 220V dengan
faktor daya 0,88.
I = P / V. Cos φ.....P = 1 kw = 1000 watt
I = 1000/(220 . 0,88) = 5 Ampere
Menghitung daya motor 3 phasa ketika diketahui arus, tegangan, dan faktor daya.
Contoh. Hitung daya motor induksi 3 phasa yang memiliki arus 9,5 A dengan tegangan 380V
dan faktor daya/ cos φ 0,88.
P = √3 .V. I . cos φ = 1,73 . 380 . 9,5 . 0,88 = 5495 watt atau dibulatkan jadi 5,5 KW.
Contoh. Dengan daya input motor 5 KW dan daya output 4,5 KW. Hitung efisiensi daya pada
motor tersebut.
ᶯ = (Pout / P)x 100% = (4500/5000)x 100% = 90 %