Anda di halaman 1dari 17

Electrical

= 12.100  5929 = 12.100  11.859 U2 3 U2 3


= Cos  . 10 = Sin  . 10
Power Triangel – Segitiga Daya = 6171  78,5 KVAR = 241  15,52 KVAR S S
Q (VAR) sc sc
Reactive Power U = Tegangan antar phase
Jadi reactive power (Qc) untuk capacitor bank
Ssc = Daya hubung singkat pada jaringan atas (MVA)
Qc = 78,5 – 15,52
= 62,98 KVAR
S (VA) Pada Sisi Transformer
2). Diketahui :
Real Power Resistansi (mΩ) Reaktansi (mΩ)
V = 400 VAC I = 1000 A
P W . U . 10 3
Cos θ = VAR = P tan  c o
R = X
S
S2
Cos θ awal = 0,7 Cos θ target = 0,98
2 2
Tan θ awal = Inv. Cos 0,7 Tan θ target = Inv. Cos 0,98 = Z R
= …. = ….
P (W)
Active Power 2
Ditanya : Qc ?  U sc U
o
 2
Jawab : =  x  R
P Qc = P (tan θawal – tan θtarget)  100 S 
P  1, 732 V I Cos  (Watt )  I 
1, 732 V Cos 
( Ampere )  
P = 1, 732 x V x I x Cos 
S = Daya semu trafo (KVA)
Q = 1, 732 x 400 x 1000 x 0 ,7 Wc = Rugi-rugi tembaga (W)
Q  1, 732 V I Sin  (VAR )  I  ( Ampere )
1, 732 V Sin  = 484, 4 KW Usc = Tegangan hubung singkat trafo (%)
S Qc = 484,4 x 0,82 Uo = Tegangan antar phase (V)
S  1, 732 V I (VA )  I  ( Ampere ) = 397,2 KVAR
1, 732 V
Jadi unit capacitor Pada Sisi Kabel
2 2 50 KVAR x 8 Step
S  P Q
 L
KVAR Q R  x X = 0,08 L (Kabel 3
KW P Voltage Drop (Tegangan Jatuh)
Cos    Tan    I A
KVA S KW P 3 Phase Phase)
Vdrop = 1,732 x I (R Cos θ + X Sin θ) L/1000 X = 0,12 L (Kabel 1 Phase)
Capacitor Bank 2 2 ρ = Konstanta, Cu 22,5 & Al 36
R = Resintansi Kabel Z= X  R I = Jumlah kabel
2 2 X = Reaktansi Kabel X = 0,08 L (Kabel 3 Phase) L = Panjang kabel
S  P Q Z = Impedansi Kabel X = 0,12 L (Kabel 1 Phase) A = Luas penampang kabel
Contoh Soal : Cos θ = 0,85 Sin θ = 0,53
1). Diketahui : Transformer
S = 110 KVA Short Circuit Current Jenis Trafo
Cos θ awal = 0,85 (PLN), realita 0,65 – 0,7 Pada Sisi Jaringan Pada Sisi Transformer 1. Jenis Kering
Cos θ target = 0,99 U  AN = Air Natural
o S  AF = Air Fan/Force
I  I 
sc sc 1, 732 . % Z . V 2. Jenis Basah
Ditanya : Qc ? 1, 732 R 2  X 2 LL
Jawab :  ONAN = Oil Natural Air Natural
Uo = Tegangan antar phase (V) S = Daya semu trafo (KVA)  ONAF = Oil Natural Air Fan/Force
Qc = Qawal – Qtarget
%Z = Impedansi trafo (%)  OFAF = Oil Force Air Force
2 2 2 2 VL-L = Tegangan antar phase (V)  OFAN = Oil Force Air Natural
Qawal = S P Qtarget = S  P
P = 110 x 0, 7 P = 110 x 0 ,99 Pada Sisi Tegangan Menengah  OFWF = Oil Force Water Force
Resistansi (mΩ) Reaktansi (mΩ) Tipe Trafo
= 77 KW = 108, 9 KW
2 2 2 2 R = Z Cos  . 10
3
X = Z Sin  . 10
3 1. Trafo Step Down N  N (∆-Y)
1 2
Qawal = S P Qtarget = S P
2 2 2 2 2. Trafo Step Up N  N
1 2
( Y-∆)
= 110  77 = 110  108,9
Terjadinya arus lebih pada stator yang dimaksud adalah arus lebih Motoring adalah peristiwa berubah fungsi generator menjadi motor
3. Trafo Tegangan Rendah (∆-∆) yang timbul akibat terjadinya hubungan singkat 3 phasa/ 3 phase akibat daya balik (reverse power).
4. Trafo Tegangan Tinggi (Y-Y) fault. Gangguan ini akan menimbulkan loncatan bunga api dengan Daya balik terjadi disebabkan oleh turunnya daya masukkan dari
suhu yang tinggi yang akan melelehkan belitan dengan resiko penggerak utama (prime mover). Dampak kerusakan akibat peristiwa
terjadinya kebakaran, jika isolasi tidak terbuat dari bahan yang anti motoring adalah lebih kepada penggerak utama itu sendiri. Pada
Rangkaian Trafo Star (Y) api /nonflammable. turbin uap, peristiwa motoring akan mengakibatkan pemanasan lebih
pada sudu-sudunya, kavitasi pada sudu-sudu turbin air, dan
2. Hubung singkat 2 phasa ketidakstabilan pada sudu turbin gas.
Gangguan hubung singkat 2 phasa/unbalance fault lebih berbahaya
dibanding gangguan hubung singkat 3 phasa/balance fault, karena 2. Pemanasan lebih setempat
disamping akan terjadi kerusakan pada belitan akan timbul pula Pemanasan lebih setempat pada sebagian stator dapat dimungkinkan
vibrasi pada kumparan stator. Kerusakan lain yang timbul adalah oleh :
pada poros/shaft dan kopling turbin akibat adanya momen puntir  Kerusakan laminasi
yang besar.  Kendornya bagian-bagian tertentu di dalam generator seperti :
pasak-pasak stator (stator wedges).
3. Stator hubung singkat 1 phasa ke tanah/stator ground fault
Proteksi Sistem Tenaga Listrik Kerusakan akibat gangguan 2 phasa atau antara konduktor kadang- 3. Kesalahan paralel
Definisi : Perlindungan/pengaman pembangkitan (pembangkit tenaga kadang masih dapat diperbaiki dengan menyambung taping atau Kesalahan dalam memparalel generator karena syarat-syarat sinkron
listrik), penyaluran (transmisi), pendistribusian (distribusi) dan instalasi mengganti sebagian konduktor, tetapi kerusakan laminasi besi (iron tidak terpenuhi dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian poros
pemanfaatan. lamination) akibat gangguan 1 phasa ke tanah yang menimbulkan dan kopling generator, dan penggerak utamanya karena terjadinya
Dua fungsi utama proteksi, adalah : bunga api dan merusak isolasi dan inti besi adalah kerusakan serius momen puntir. Kemungkinan kerusakan lain yang timbul, kerusakan
 Mendeteksi adanya gangguan atau keadaan abnormal lainnya pada yang perbaikannya dilakukan secara total. Gangguan jenis ini PMT dan kerusakan pada kumparan stator akibat adanya kenaikan
bagian sistem yang diamankannya. meskipun kecil harus segera diproteksi. tegangan sesaat.
 Melepaskan bagian sistem yang terganggu, sehingga bagian sistem
lainnya yang tidak mengalami gangguan dapat terus beroperasi. 4. Rotor hubung tanah/field ground 4. Gangguan pendingin stator
Kriteria Sistem Proteksi Pada rotor generator yang belitannya tidak dihubungkan oleh tanah Gangguan pada media sistem pendingin stator (pendingin dengan
Kepekaan (sensitivity) : (ungrounded system). Bila salah satu sisi terhubung ke tanah belum media udara, hidrogen, atau air) akan menyebabkan kenaikan suhu
 Peralatan proteksi (rele) harus cukup peka dan mampu mendeteksi menjadikan masalah. Tetapi apabila sisi lainnya terhubung ke tanah, belitan stator. Apabila suhu belitan melampaui batas ratingnya akan
sementara sisi sebelumnya tidak terselesaikan maka akan terjadi berakibat kerusakan belitan.
gangguan di kawasan pengamannya.
Keandalan (reliability) : kehilangan arus pada sebagian belitan yang terhubung singkat
melalui tanah. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan fluksi yang c. Gangguan sistem (system fault)
 Dependability : Peralatan proteksi (rele) harus memiliki tingkat
menimbulkan vibrasi yang berlebihan serta kerusakan fatal pada Generator dapat terganggu akibat adanya gangguan yang datang/terjadi
kepastian bekerja (dependability) yang tinggi, keandalan tinggi
rotor. pada sistem. Gangguan-gangguan sistem yang terjadi umumnya adalah :
(dapat mendeteksi dan melepaskan bagian yang terganggu), tidak
1. Frekuensi operasi yang tidak normal (abnormal frequency
boleh gagal bekerja.
5. Kehilangan medan penguat/Loss of excitation operation)
Security :
Hilangnya medan penguat akan membuat putaran mesin naik, dan Perubahan frekuensi keluar dari batas-batas normal di sistem dapat
 Peralatan proteksi (pengaman) harus memiliki tingkat kepastian
berfungsi sebagai generator induksi. Kondisi ini akan berakibat pada berakibat ketidakstabilan pada turbin generator. Perubahan frekuensi
untuk tidak salah kerja atau tingkat security (keamanannya) harus
rotor dan pasak/slot wedges, akibat arus induksi yang bersirkulasi sistem dapat dimungkinkan oleh tripnya unit-unit pembangkit atau
tinggi.
pada rotor. Kehilangan medan penguat dapat dimungkinkan oleh : penghantar (transmisi).
Selektifitas (selectivity) :
a) Jatuhnya/trip saklar penguat (41AC)
 Peralatan proteksi (pengaman) harus cukup selektif dalam b) Hubung singkat pada belitan penguat 2. Lepas sinkron (Loss of synhcron)
mengamankan sistem. c) Kerusakan kontak-kontak sikat arang pada sisi penguat Adanya gangguan di sistem akibat perubahan beban mendadak,
Kecepatan (speed) : d) Kerusakan pada sistem AVR switching, hubung singkat dan peristiwa yang cukup besar akan
 Peralatan proteksi (pengaman) harus mampu memisahkan sub sistem menimbulkan ketidakstabilan sistem. Apabila peristiwa ini cukup
yang mengalami gangguan secepat mungkin sehingga terjadinya 6. Tegangan lebih/Over voltage lama dan melampaui batas-batas ketidakstabilan generator, generator
kerusakan/ kerugian dapat diperkecil. Tegangan yang berlebihan melampaui batas maksimum yang akan kehilangan kondisi paralel. Keadaan ini akan menghasilkan
diijinkan dapat berakibat tembusnya (breakdown) design insulasi arus puncak yang tinggi dan penyimpangan frekuensi operasi yang
Sistem Proteksi Generator yang akhirnya akan menimbulkan hubungan singkat antara belitan. keluar dari seharusnya sehingga akan menyebabkan terjadinya stress
Macam-Macam Gangguan Pada Generator dan Akibatnya Tegangan lebih dapat dimungkinkan oleh mesin putaran pada belitan generator, gaya puntir yang berfluktuasi serta resonansi
Macam-macam gangguan pada generator dapat diklasifikasikan sebagai lebih/overspeed atau kerusakan pada pengatur tegangan yang akan merusak turbin generator. Pada kondisi ini generator
berikut : otomatis/AVR. harus dilepas dari sistem.
a. Gangguan Listrik/Electrical Fault b. Gangguan mekanis/panas (mechanical/thermal fault) 3. Arus beban kumparan yang tidak seimbang (unbalance armature
Jenis gangguan ini adalah gangguan yang timbul dan terjadi pada bagian- Jenis-jenis gangguan mekanik/panas antara lain : current)
bagian listrik dari generator. 1. Generator berfungsi sebagai motor (motoring) Pembebanan yang tidak seimbang pada sistem/adanya gangguan 1
Gangguan-gangguan tersebut antara lain : phasa dan 2 phasa pada sistem yang menyebabkan beban generator
1. Hubung singkat 3 phasa
tidak seimbang yang akan menimbulkan arus urutan negatif. Arus 13 Relai stator Untuk mendeteksi gangguan hubung Terjadinya hubung singkat phasa ke phasa atau phasa ke tanah di
urutan negatif yang melebihi batas, akan mengiduksikan arus medan gangguan tanah pada stator luar daerah pengaman transformator itu sendiri dapat merusak
yang berfrekuensi rangkap yang arahnya berlawanan dengan putaran tanah(stator ground bagian-bagian transformer.
rotor akan menyebabkan adanya pemanasan lebih dan kerusakan fault relay)
pada bagian-bagian konstruksi rotor. 14 Relai kehilangan Untuk mendeteksi kondisi asinkron b. Gangguan Dalam / Internal Fault
sinkroni-sasi (out of pada generator yang sudah paralel Gangguan dalam yang dimaksud adalah gangguan yang bersumber dari
Tabel Macam-Macam Relai Proteksi Generator dan Fungsinya step relay) dengan sistem dalam trafo itu sendiri. Gangguan dalam transformator dapat
15 Relai pengunci Untuk menerima signal trip dari relai- diklasifikasikan sebagai berikut :
No Nama Relai Fungsi Relai (lock out relay) relai proteksi dan kemudian 1. Gangguan Listrik / Electrical Fault
1 Relai jarak Untuk mendeteksi gangguan 2 phasa/ 3 meneruskan signal trip ke PMT, alarm, Gangguan ini tergolong gangguan berat yang dapat menyebabkan
(distance relay) phasa di muka generator sampai batas dan peralatan lain serta penguncinya kerusakan pada bagian-bagian transformator. Gangguan ini biasanya
jangkauannya 16 Relai frekuensi Untuk mendeteksi besaran frekuensi dapat terdeteksi langsung oleh relai-relai arus dan tegangan.
2 Relai periksa Pengaman bantu generator untuk Gangguan tersebut antara lain :
(frequen-cy relay) rendah/lebih di luar harga yang
sinkron (synchron mendeteksi persyaratan sinkronisasi atau  Gangguan hubung singkat phasa ke phasa atau phasa ke tanah
ditentukan
check relay) paralel pada terminal belitan tinggi atau rendah. Gangguan hubung singkat
17 Relai differensial Untuk mendeteksi gangguan hubung
3 Relai tegangan Untuk mendeteksi turunnya tegangan phasa ke phasa atau phasa ke tanah pada belitan tinggi atau rendah.
(diffe- rential relay) singkat pada daerah yang diamankan
kurang sampai di bawah harga yang diijinkan  Hubung singkat diantara gulungan belitan tegangan tinggi atau rendah
(undervoltage (interturn fault) yang disebabkan karena kerusakan laminasi di dalam
Synchronizing Generator gulungan.
relay) Synchronizing generator adalah memparalelkan kerja dua buah generator
4 Relai daya balik Untuk mendeteksi daya balik sehingga  Hubung singkat pada belitan tertier
atau lebih untuk mendapatkan daya sebesar jumlah generator tersebut
(reverse power mencegah generator bekerja sebagai dengan syarat syarat yang telah ditentukan.
relay) motor 2. Gangguan awal
Syarat syarat dasar dari parallel generator adalah sebagai berikut : Gangguan ini sering diistilahkan incipient fault yaitu gangguan yang
5 Relai kehilangan Untuk mendeteksi kehilangan arus 1. Mempunyai tegangan kerja yang sama tergolong ringan dan berawal dari gangguan kecil namun kemudian
medan penguat penguat pada rotor 2. Mempunyai urutan phase yang sama secara perlahan-lahan berkembang menjadi gangguan besar/berat
(loss of excita-tion 3. Mempunyai frekuensi kerja yang sama dan mengakibatkan kerusakan, apabila tidak segera terdeteksi.
relay) 4. Mempunyai sudut phase yang sama Keadaan gangguan seperti ini tidak dapat terdeteksi oleh relai-relai arus
6 Relai phasa urutan Untuk mendeteksi arus urutan negatif Dalam kerja parallel generator tidak cukup hanya berdasar pada syarat dan tegangan. Gangguan tersebut antara lain :
negatif (negative yang disebabkan oleh beban tidak syarat diatas ada hal lain yang perlu diketahui sebagai penjabaran syarat  Kendornya baut-baut / ring pada terminal konduktor
phase sequence seimbang dari batas-batas yang diijinkan syarat diatas  Gangguan pada inti besi akibat kerusakan laminasi isolasi yang
relay) menimbulkan percikan bunga api di bawah minyak
7 Relai arus lebih Untuk mendeteksi besaran arus yang Sistem Proteksi Trafo Pembangkit  Gangguan di sistem pendingin, seperti kerusakan pada pompa sirkulasi
seketika melebihi batas yang ditentukan dalam Macam-Macam Gangguan Pada Trafo Pembangkit dan Akibatnya minyak, kipas pendingin dan bagian-bagian dari sistem pendingin
(instantaneous over waktu seketika Yang dimaksud transformator pembangkit dalam pembahasan ini adalah : lainnya yang dapat menyebabkan kenaikan suhu operasi yang tinggi
cur-rent relay) a. Transformator Generator (Generator Transformer) / Transformator sementara transformator masih beroperasi di bawah beban penuh
8 Relai arus lebih Untuk mendeteksi besaran arus yang Utama (Main Transformer)  Adanya kemungkinan pengentalan minyak atau kebuntuan pada bagian-
dengan waktu tunda melebihi batas dalam waktu yang b. Transformator bantu utama (Main Auxiliary Transformer) / bagian tertentu, sehingga sirkulasi minyak menjadi terganggu yang
(time over current ditentukan Transformator Pemakaian Sendiri dapat mengakibatkan pemanasan setempat atau lokal hot spot pada
relay) c. Transformator bantu cadangan (Reserve Auxiliary Transformer) / sebagian belitan.
9 Relai penguat lebih Untuk mendeteksi penguat lebih pada Transformer start (Starting Transformer)  Gangguan atau tidak berfungsinya bagian-bagian mekanik dari tap
(over excitation generator d. Transformator lainnya yang digunakan untuk pemakaian motor- perubahan pembebanan atau load tap changer akibat pemasangan yang
relay) motor bertegangan rendah kurang sempurna (loss contact, getaran, dsb)
10 Relai tegangan Bila terpasang di titik netral generator  Kebocoran minyak dari bagian las-lasan, perapat packing, dsb.
lebih (over voltage atau trafo tegangan yang dihubungkan Macam-macam gangguan transformator pembangkit dapat  Gangguan pada terminal bushing akibat adanya kontaminasi, keretakan,
relay) segitiga, untuk mendeteksi gangguan diklasifikasikan sebagai berikut : penuaan, binatang, dsb.
stator hubung tanah a. Gangguan Luar / External Fault
Bila terpasang pada terminal generator : Gangguan luar dimaksud adalah gangguan yang diakibatkan oleh, atau Tabel Macam-Macam Relai Proteksi Trafo Pembangkit dan
untuk mendeteksi tegangan lebih terjadi di luar daerah pengamanan transformator yang dapat Fungsinya
mengakibatkan kerusakan pada transformator. Contoh :
11 Relai keseimbangan Untuk mendeteksi hilangnya tegangan No Nama Relai Fungsi Relai
1. Beban lebih/over load.
te-gangan (voltage dari trafo tegangan ke pengatur tegangan 1 Relai suhu Relai ini adalah relai mekanis yang
Pembebanan lebih yang melampaui kapasitasnya menyebabkan
balance relay) otomatis (AVR) dan ke relay berfungsi mendeteksi suhu minyak dan
pemanasan yang berlebihan akibat kenaikan suhu.
12 Relai waktu Untuk memperlambat/mempercepat kumparan secara langsung yang akan
Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan :
waktu membunyikan alarm serta
 Memperpendek umur transformator/lifetime
mengeluarkan/mentripkan PMT.
 Merusak isolasi dan material belitan
Relai suhu ini dipasang pada semua
2. Hubung singkat di sisi luar/external short circuit
transformator
2 Relai beban lebih Relai ini berfungsi untuk mengamankan  Ground Fault Relay
transformator terhadap suhu yang  Over Current Relay Catatan : Ketika hendak wiring motor perlu di ketahui rating tegangan
berlebihan akibat beban lebih 2. Proteksi Rotor (Rotor Protection) motor dan rating tegangan suply (PLN),untuk menghubung motor ke
3 Relai Bucholz Relai ini berfungsi untuk mendeteksi Bentuk apapun dari ketidak-seimbangan salah satu di dalam suplai DOL rangkaian motor harus sesuai dengan tegangan supply, perlu di
adanya gas yang ditimbulkan oleh tegangan atau di dalam pola pembebanan akan menyebabkan arus- ingat tegangan tertinggi di motor adalah tegangan Y (star) dan yang
loncatan bunga api dan pemanasan arus urutan negatif mengalir di dalam stator yang akan terendah adalah tegangan D (delta). Contoh:tegangan supply 360V 3
setempat dalam minyak transformator menginduksikan arus-arus frekuensi tinggi di dalam rotor. phasa akan di connect pada motor 3 phasa 220/360V maka rangkain
4 Relai tekanan lebih Bagi transformator tanpa konservator, 3. Proteksi Beban Lebih (Overload Protection) motor adalah Y (star) karena Y (star) rating tegangan sama dengan
(sudden pressure dipasang relai tekanan mendadak yang  Relai Arus Lebih dan Skring Lebur (Over Current Relay) tegangan supply
relay) dipasang pada tangki, dan bekerja dengan Untuk memproteksi motor listrik dari pembebanan lebih
pertolongan membran. maupun hubungan singkat kita dapat menggunakan relai arus
Relai ini dipasang pada semua lebih.
transformator.  Relai Stall (Stall Protection Relay)
5 Relai arus lebih Relai ini berfungsi untuk mengamankan Stall adalah fenomena dimana putaran motor sewaktu start
transformator terhadap gangguan hubung tidak dapat dinaikkan dengan cepat karena beban yang terlalu
singkat antar phasa di dalam maupun di berat. Relai arus lebih harus distel sedemikian rupa dimana
luar daerah pengamanan transformator. relai arus lebih selama periode start harus membolehkan arus
Relai ini juga diharapkan mempunyai start yang tinggi selama tidakmelampui batas waktu tertentu
sifat komplementer dengan relai beban yang menyangkut kemampuan termal motor.
lebih. Relai ini berfungsi juga sebagai 4. Proteksi Ketidakseimbangan dan Memfasa Tunggal (Unbalance
pengaman cadangan bagi bagian instalasi And Single Phasing Protection)
lainnya Suplai tiga fasa yang tidak seimbang menyebabkan arus urutan
6 Relai gangguan Relai ini berfungsi untuk mengamankan negatif mengalir di dalam motor yang mungkin menyebabkan
tanah transformator terhadap hubung tanah, di pemanasan lebih belitan mesin. Beban-beban tidak seimbang atau
dalam dan di luar daerah pengamanan. pembukaan satu fasa yang kebetulan dari suplai (memfasa tunggal)
tergantung pada beban masih memelihara jalannya motor, meski
7 Relai differensial Relai ini berfungsi untuk mengamankan kondisi seperti itu juga menyebabkan arus urutan negatif mengalir di
transformator terhadap gangguan hubung dalam motor (Relay Control Phase).
singkat yang terjadi di dalam daerah
5. Proteksi Tegangan Kurang (Undervoltage Relay)
pengamanan transformator Pengoperasian motor pada tegangan kurang secara umum akan
8 Relai gangguan Relai ini berfungsi untuk mengamankan menyebabkan arus lebih dan dengan demikian dapat diproteksi oleh
tanah terbatas transformator terhadap gangguan tanah peralatan beban lebih atau peralatan peka temperatur (Thermal
(Restricted earth dalam daerah pengamanan transformator Overload Relay).
fault relay) khususnya untuk gangguan di dekat titik 6. Proteksi Fasa Terbalik (Reverse Phase Protection)
netral yang tidak dapat dirasakan oleh Arah perputaran motor berubah jika urutan fasa diubah. Dalam
relai differensial beberapa aplikasi motor tipe proteksi ini boleh menjadi suatu fitur
9 Relai fluksi lebih Relai ini berfungsi untuk mengamankan penting dari proteksi motor.
transformator generator. Relai ini 7. Kehilangan Sinkronisasi (Loss of Synchronism)
mendeteksi besaran fluksi /perbandingan Suatu motor sinkron mungkin kehilangan sinkronisme (out of step)
tegangan dan frekuensi karena beban lebih yang berat atau karena penurunan di dalam suplai
tegangan.

Standarisasi Motor Listrik Stater Motor


Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik 1. Rangkaian Direct On Line
asinkron, dengan dua standar global yakni IEC (International Starter DOL adalah pengasutan motor secara langsung ke jaringan
Electrotechnical Commission) dan NEMA (National Electrical listrik,jenis starter ini biasanya untuk motor dengan KW kecil di bawah
Manufacturers Association). Motor asinkron IEC berbasis metrik 2,2KW walaupun di lapangan ada yang memasang pada motor
(milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial (inch), 200KW,hal ini tidak di anjurkan karena arus start motor dapat berkisar
dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun kiloWatt 6xIn (arus nominal),arus start ini dapat berkisar 5 detik
(kW). IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)
Deskripsi kerja:
1. Untuk menjalankan motor, PB Start di tekan maka kontaktor (K1)
Relay Proteksi Motor akan energize ketika PB Start di lepas maka rangkaian akan
1. Proteksi Stator (Stator Protection) terkunci oleh kontak K1
Hubung-singkat stator dapat terjadi baik salah satu fasa ke tanah 2. Untuk mematikan motor, PB Stop di tekan maka penguncian dari 2. Rangkaian Forward-Reverse
mapun antara fasa ke fasa. kontak K1 akan terbuka
Dari segi bahasa forward-reverse berarti maju-mundur. Sesuai dengan Kontrol yang menggunakan tombol bisa digantikan dengan dua anak 3. Rangkaian Star Delta
namanya, kontrol motor ini menawarkan fitur dua arah putaran motor kontak relai jika anda menginginkan kontrol jarak jauh misal dari DCS Metode starter ini paling favorit di gunakan untuk pengasutan motor 3
yaitu searah jarum jam ‘clockwise‘ atau biasa disingkat CW dan phasa, dikarenakan dapat mengurangi arus start motor yang dapat
berlawanan arah jarum jam ‘counter-clockwise‘ atau biasa disingkat meningkat hingga 5-6 x In yang berlangsung hingga 5 detik,coba kita
CCW. Kontrol forward-reverse (untuk selanjutnya disingkat FR) sering bayangkan apabila motor memunyai arus nominal hingga 10A akan di
ditemukan pada aplikasi yang membutuhkan dua arah seperti: conveyor. jalankan hubungan delta maka arus yang terjadi ketika start awal 6 X
10A = 60A, arus yang meningkat ini dapat merusak jala2 listrik,bahkan
Prinsip Kerja dapat mengakibatkan trip karena beban yang berlebih.
Sebagai contoh kasus pembicaraan kali ini kita menggunakan sebuah
motor arus bolak-balik tiga fasa (misal: motor induksi) yang akan
dikontrol menggunakan rangkaian kontrol forward-reverse. Mengubah
putaran motor, putaran searah jarum jam menggunakan urutan standard U-
V-W atau L1-L2-L3. Untuk motor 3 fasa kali ini putaran motor diubah
dengan menukar urutan fasa ke motor yaitu menjadi V-U-W.
Komponen penyusun utama kontrol FR tidak begitu jauh berbeda dari
DOL melainkan hanya di jumlah contactor yang digunakan.

Putaran searah jarum jam (forward)


Saat tombol FWD ditekan DAN circuit breaker F10 ditutup DAN anak
kontak TOL F2 masih dalam kondisi tutup, koil kontaktor K1 akan
mendapatkan energi listrik ‘energized‘. Pada saat yang bersamaan kontak
utama K1 akan segera berubah ke posisi tutup. Jika fuse F1 tidak putus berikut adalah contoh name plate motor 3 phasa siemens. dari data
DANmain breaker Q1 sudah ditutup, motor akan mendapatkan suplai arus diatas dapat kita ketahui bahwa motor mempunyai daya 22KW pada
dari sumber daya sehingga berputar. Karena urutan fasanya adalah L1-L2- frekuensi 50HZ mempunyai tegangan 400V (delta) dan 690V (star),
L3 maka putaran motornya adalah searah jarum jam. Sebagai tambahan arus ketika delta 40.5A dan arus ketika star 24A, cosQ 0.84 dan
agar operator tidak capek terus menahan tombol FWD, sebuah anak kecepatan motor 1470/min.
kontak dari K1 akan mengunci rangkaian kontrol tetap dalam Bagi pemula yang menjadi pertanyaan mengapa tegangan,dan arus pada
kondisi close-loop untuk memastikan suplai ke koil K1 tetap ada. star dan delta berbeda,ini di karenakan koneksi wiring motor berbeda
sehingga mempunyai perbedaan arus dan tegangan akan tetapi daya
Putaran berlawanan arah jarum jam (reverse) yang di hasilkan tetap sesuai rumus
Karena kita menggunakan kontrol yang sederhana, kita mesti matikan
terlebih dahulu motor jika sebelumnya dijalankan dengan putaran arah P = V x I x cosq
jarum jam dengan menekan tombol STOP.
Seperti langkah sebelumnya, koil K2 akan aktif saat tombol REV ditekan
dan rangkaian akan tetap tertutup meskipun tombol REV dilepas karena
dikunci oleh anak kontak K2. Kontak utama K2 akan mengalirkan arus
dari suplai ke motor dengan urutan fasa yang berbeda dari rangkaian FWD
yaitu L2-L1-L3. Hal ini akan mengakibatkan motor berputar ke arah yang
berlawanan dari sebelumnya (yaitu: berlawanan arah jarum jam).
Untuk kedua arah putaran, motor akan berhenti jika koil yang
bersangkutan tidak mendapatkan energi listrik lagi (de-energized). Dengan
kata lain, terbukanya rangkaian kontrol akan memutus aliran arus ke
motor. Pada rangkaian di atas, berikut penyebab hilangnya rangkaian
kontrol motor:
1. Tombol STOP ditekan
2. Anak kontak TOL bekerja saat motor bekerja melebih arus kerjanya
3. Circuit breaker trip
4. Masalah lain: suplai daya kontrol hilang, kabel kontrol putus, dll.
Sebagai alasan keamanan agar motor tidak rusak atau adanya daya balik
ke sumber suplai, anak kontak NC lawan dari masing-masing koil
diserikan terhadap koil lawannya. Anak kontak K1 untuk putaran FWD atau PLC.
akan menghambat koil K2 untuk aktif selama motor masih dalam kondisi
putaran searah jarum jam. Begitu juga sebaliknya, anak kontak K2 untuk
putaran REV akan memutus koil K1 agar tidak energized saat motor
masih dalam putaran berlawanan arah jarum jam.
Komponen Peralatan Penunjang Rangkaian Stater Motor
1. Pengaman (Circuit Breaker)
Pengaman listrik harus selalu dipasang pada setiap panel dengan urutan
pemasangan sebagai berikut: NFB dan MCB. Ketentuan yang besarnya
arus pengaman tidak boleh melebihi arus nominal kabel yang dipasang
pada rangkaian pengendali atau rangkaian pengawatan

2. Motor Circuit Breaker


Schneider GV 2 ME 08
Motor Circuit Breaker yang sudah dilengkapi
dengan thermal magnetic dengan fungsi proteksi 6. Thermal Overload Relay (THOR)
relay thermal kelas 10 yang memungkinkan untuk Thermal Over Load Relay adalah peralatan kontrol listrik yang berfungsi
melindungi motor dari gangguan beban lebih tanpa untuk memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih.
memerlukan tambahan komponen relay thermal Jaringan listrik akan putus bila arus yang melewati lebih besar
sehingga memberikan keuntungan berupa : dari setting arus Thermal Over Load dengan melalui proses panas yang
 Lebih hemat biaya terdapat pada relay.
 Lebih sedikit produk Pada saat mereset kembali memerlukan waktu untuk mengaktifkan
 Lebih hemat tempat kembali karena perlu proses pendinginan temperature terlebih dahulu.

3. Kontak Magnet (Kontaktor) Schneider LRD16


Kontaktormagnit adalah saklar yang bekerja berdasarkan elektromagnetis Relai Thermis Beban Lebih 9-13A untuk kontaktor TeSys D. Penggunaan
digunakan untuk membuka dan menyambung rangkaian listrik (load). pengaman rele beban lebih pada pengamanan motor pompa Intake harus
Kontaktormagnit bekerja untuk merubah kontak-kontak Normally Open dilakukan dengan cara penyetelan arus pada rele. Arus yang masuk dari
(NO) dan Normally Close (NC). jaringan listrik ke kontaktor, kemudian akan terhubung dengan rele beban
Pada kontaktormagnit terdapat dua kontak yaitu: Kontak lebih. Arus yang keluar dari rele akan ditransformasikan lewat
Utama dan kontak bantu. transformator arus menuju motor pompa Intake. Pada saat terjadi arus
gangguan akibat beban lebih pada motor. Rele akan bekerja sesuai dengan
prinsip kerjanya, yaitu logam bimetal pada rele akan melengkung
disebabkan temperatur panas oleh arus yang sangat besar sehingga aliran
arus pada logam bimetal akan terputus, dikarenakan arus beban lebih yang
melalui rele melebihi arus penyetelan rele.
Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui arus penyetelan yang
diberikan pada rele beban lebih LRD 16 yang diharapkan akan sangat
bermanfaat dalam menentukan arus penyetelan rele beban lebih. Ketika
pemanfaatannya sebagai alat pengaman dalam sistem pengamanan pada
beban-beban peralatan listrik seperti motor induksi baik dalam industri
kecil,industri menengah maupun industri yang besar. Perhitungan ini
diawali dengan perhitungan daya beban penuh, arus beban penuh dan
4. Push Button perhitungan arus penyetelan. Nilai yang diperoleh selanjutnya akan di
Push botton disebut juga saklar tekan atau tombol tekan. Bekerja pada saat analisis dengan karakteristik rele sesuai dengan buku katalog rele LRD
tombol ditekan akan merubah kontak NO menjadi NC dan NC menjadi 16.
NO.

5. Time Delay
Time Delay adalah saklar penunda waktu yang digunakan sebagai alat
bantu sistim pengendali. Terminal Source terdapat pada nomor 2-7,
Kontak NO pada terminal 1-3 dan 6-8 dan kontak NC terdapat pada
terminal 1-4 dan 5-8.
7. Relay Control Phase (RCP) ٠ Coil motor mungkin penuh kotoran, debu karbon, ada air/lembab Hasil pengukuran resistansi di pengaruhi oleh konduktivitas tembaga dan
Schneider RCP, GAE GC 1100 atau kontaminan temperatur ruang. Maka agar hasil teliti harus ada koreksi karena
Mengamankan instalasi listrik karena hilangnya salah satu phase, ٠ Koneksi pada coil2nya mungkin jelek. temperature ruang.
kesalahan urutan phase dan ketidak seimbangan beban antara ketiga phase ٠ Insolasi yang digunakan untuk terminal connection ke juction-box Juga untuk mendapatkan akurasi hasil voltage-droop, injeksi arus listrik ke
terlalu besar. Pengaman motor terhadap ketidak seimbangan phase dan mungkin salah ratingnya. Tidak perlu diadakan test lebih lanjut jika coil sekurang-kurangnya sebesar 10 Ampere. Hight Voltage DC-Testing
arah putaran motor dibalik. belum diketemukan mengapa megohm rendah dan di perbaiki. Surge Testing (tulisan akan dilanjutkan)
Contact output = 8A (cos φ = 1) 250 V
Operating temperature = -50 ˚ C s/d + 550 ˚ C 3. HiPot Test Gelombang Harmonik
HiPOT test dilakukan menggunakan “test voltage” yang pada pokoknya Mutu listrik yang baik adalah listrik yang mempunyai tegangan dan
lebih tinggi dari Megohm-test, tetapi , sekali lagi tergantung dari “voltase frekuensi yang stabil (Sumani, 2002: 40). Untuk di Indonesia, listrik yang
operasi motor dan sesuai dengan standard tertentu atau panduan bersumber dari PLN adalah dengan tegangan 220 volt dan frekuensi 50
perusahaan pemakai. Hz.
Mencari hal yang diluar biasa : kebocoran arus tinggi, atau bocor tidak Tegangan dan frekuensi yang tidak stabil bukan saja salah perusahaan
tetap/sesekali, atau loncat naik-turun. Rusak atau bocor arus tinggi listrik, tetapi peralatan-peralatan listrik yang digunakan konsumen juga
merupakan indikasi kerusakan ground-wall insulasi. dapat mempengaruhi mutu listrik. Terdapat banyak aspek yang dapat
Periksalah : liner-slot, wedges, konduktor antara junction box dan coils mempengaruhi berkurangnya mutu listrik. Salah satu aspek tersebut
dll. adalah timbulnya harmonisa pada gelombang listrik.

4. Surge Timbulnya harmonisa pada sistem tenaga listrik salah satunya disebabkan
Surge test dilakukan untuk setiap phase, juga memilih test voltage oleh adanya alat-alat yang mempunyai beban impedansi tidak linier yang
berdasarkan voltage operasi motor dan standard dan panduan perusahaan menarik arus pada denyut (pulsa) curam dan bukan dengan cara sinus
pemakai. yang lembut. Denyut tersebut menyebabkan bentuk gelombangarus yang
terpotong dan kemudian menyebabkan arus harmonik mengalir lagi pada
Test Motor Listrik & Rekomendasi Rekomendasi Test Voltage : HiPot dan Surge Test bagian lain dari sistem daya.
Rekomendasi Urutan test dari EATA (di ambil dari Baker Instrument Voltase Test untuk HiPot : motor, generator, transformator = dua kali Contoh peralatan beban yang tidak linear serta masalah yang disebabkan
Company. The Measure of Quality). Untuk mencapai Program Predictive voltase jaringan/operasi mesin tsb. ditambah 1000 volt. Sesuai dengan oleh pengaruh harmonik :
Maintenance motor listrik tercapai secara effektive, Baker Instrument Co NEMA MG-1, IEEE 95-1977 (untuk voltage lebih tinggi dari 5000 volts)
membuat rekomendasi mengenai urutan spesipik test motor. Secara dan IEEE 43-1974 ( test voltage kurang dari 5000 volts) Contoh alat-alat yang mempunyai impedansi tidak linier adalah sebagai
umum, melakukan test dengan “urutan test secara progressive yang harus Contoh : berikut (Marsudi, 2002: 2):
dilakukan” Motor 460 VAC -> tets voltase = 2 x 460 V + 1000V = 1920 V a. Penyearah (Rectifier).
Pengukuran atau test dapat mementukan diagnosa perbaikan atau repair. Motor 4160 VAC -> tets voltase = 2 x 4160V + 1000V = 9320 V b. Inverter, pengubah arus searah menjadi arus bolak-balik.
Rekomendasi urutan test sbb: Untuk winding baru atau rewound motor , test motor kadang ditambah c. Pengubah frekuensi (Frequency Converteer) untuk mengatur putaran
1. Coil Resistance Test dengan safety-factor 1,2 – 1,7. Dimaksudkan untuk quality control yang motor listrik.
Tahanan coil di test atau diukur terutama untuk mengetahui kesamaan / lebih tinggi derajatnya untuk mendapatkan motor dengan kwalitas tinggi. d. Tungku busur listrik.
balance atau tidak diantarai ketiga phasenya, perbedaan pengukuran Contoh : e. Lampu dengan pelepasan gas (Gas Discharge Lamp).
dengan pengukuran sebelumnya dan perbedaan dengan yang tertera di Motor 460 VAC-> tets voltase = 2 x 460V +1000V x 1,2 = 2304 V atau Dengan timbulnya harmonisa maka kualitas listrik yang disalurkan
name platenya. Jika ditemukan problem, maka motor harus diinspeksi Motor 460 VAC -> tets voltase = 2 x 460V+1000V x 1,7 = 3464 V menjadi menurun, ini karena bentuk gelombang dari tegangan atau arus
untuk menemukan sebab problem tsb. Catatan : meski CRT sudah dikalibrasi tetapi sulit untuk mendapatkan tidak lagi sinusoida murni namun sudah mengalami distorsi.
Problemnya mungkin : besar voltase yang sama persis dengan permintaan test, jadi ambillah Salah satu contoh peralatan dengan impedansi tidak linier yang sekarang
٠ Hard Shorts / hubung pendek dengan core harga pembulatan yang terdekat. pemakaiannya sangat berkembang adalah lampu hemat energi.
٠ Hard Shorts / hubung pendek antar coil dalam phase atau (di ambil @ disarikan dari Baker Instrument Company. The Measure of Oleh karena itu perlu untuk menganalisa harmonisa yang disebabkan
٠ Hard Shorts / hubung pendek antar coil antar phase Quality) lampu
٠ Ukuran kawat/coil tidak sama/salah Prinsip Kerja : hemat energi untuk mengetahui tingkat gangguan harmonisa yang
٠ Connnection atau sambungan terminal kendor atau berkarat. Lebih Coil Resistance Testing dihasilkan.
jauh jika pengukuran dapat diterima maka HiPot atau Surge baru Coil Resistance Test atau Test Tahanan Coil prinsipnya sederhana mudah
diperlukan. untuk dilakukan dan dapat langsung mengetahui kondisi konduktor dari Harmonisa adalah deretan gelombang arus atau tegangan yang
winding. Tetst ini terdiri dari : frekuensinya merupakan kelipatan bilangan bulat dari frekuensi dasar
2. Meg-ohm Test ٠ Menginjeksi arus listrik dengan besaran konstan ke winding tegangan atau arus itu sendiri. Bilangan bulat pengali pada frekuensi
Megohm test/test tahanan dilakukan dengan voltage/tegangan berdasarkan ٠ Mengukur voltage-droop dalam winding, harmonisa adalah orde (n) dari harmonisa tersebut. Sebagai contoh,
tegangan kerja motor dan standard pabrikan atau pemakai sebagai ٠ Kemudian menghitung resistansi menggunakan Hukum Ohm frekuensi dasar dari sistem kelistrikan di Indonesia adalah 50 Hz maka
panduan. Membandingkan hasil pengukuran dengan standard akan Jika terjadi short didalam winding maka resistansi lebih rendah dari harmonisa kedua adalah 2 x 50 Hz (100 Hz), ketiga adalah 3 x 50 Hz (150
menggambarkan kondisi coil, Jika terukur tahanan atau resistansi rendah normal. Hasil penghitungan bisa dibandingkan dengan winding yang sama, Hz), dan seterusnya hingga harmonisa ke n yang memiliki frekuensi n x
maka harus diadakan pemeriksaan lebih teliti, kemungkinan terjadi atau catatan resistansi sebelumya atau data dari nameplate, sudah buruk 50 Hz.
ground-wall pada insulasi. atau masih baik. Distorsi dari bentuk gelombang harmonisa-harmonisa yaitu kedua, ketiga
Ground-wall al : dan seterusnya dijumlahkan dengan gelombang dasar, maka bentuk
٠ Lapisan insolasi atau enamel kawat terbakar atau rusak gelombang tegangan atau arus akan terdistorsi.
Besar total gangguan dari harmonisa pada suatu sistem tenaga listrik Type 3 : dirancang dengan proteksi yang dipasang di ruang terbuka
dinyatakan dengan Total Harmonic Distortion (THD), yang didefinisikan terutama mencegah sejumlah kotoran, hujan, salju, angin
sebagai berikut:


n1

C (tan  )  V 2
n n
 berdebu, forasi es dari luar
Type 3R : dirancang dengan proteksi yang terutama motor untuk
dipasang ditempat terbuka dan dapat mencegah sejumlah
 Vn2
2 kotoran, hujan, salju, angin berdebu, formasi es dari luar
THD  100 x dimana tan δ = R/(1/ωC) adalah faktor rugi ωn = 2πnf dan Vn adalah Type 3S : dirancang dengan proteksi yang terutama motor untuk
V
1 tegangan root mean square (Vrms) harmonisa ke-n. dipasang ditempat terbuka dan daerah sering ada es dan
Dimana: Pada frekuensi yang lebih tinggi, besar reaktansi dari kapasitor akan dapat mencegah sejumlah kotoran, hujan,salju, angin
Vn : tegangan harmonisa pada orde ke-n menurun sehingga arus harmonisa yang mengalir ke kapasitor juga berdebu, formasi es dari luar.
V1 : tegangan fundamental (Vrms) semakin besar. Type 4 : dirancang dengan proteksi untuk terutama motor untuk
Dengan rumus yang sama, gangguan harmonisa total untuk arus juga e. Pengaruh harmonisa pada peralatan konsumen dipasang didalam ruangan tertutup ataupun terbuka / daerah
dapat dihitung yaitu mengganti komponen V dengan I. Peralatan elektronik pada konsumen juga dapat terpengaruh oleh sering ada es dan dapat mencegah: sejumlah kotoran,
harmonisa karena pergeseran "Voltage Zero Crossing" sehingga terjadi hujan,salju, angin berdebu, percikan air, semburan air dari
Gelombang harmonik ketiga diizinkan maksimal 20% terhadap harmonik/ kesalahan operasi kontrol sinkronisasi. slang, kerusakan akibat formasi es dari luar
gelombag dasar. 1. Pada televisi: harmonisa akan mempengaruhi nilai puncak tegangan Type 4X : dirancang dengan proteksi untuk terutama motor untuk
Bila gelombang harmonik ketiga dan seterusnya melampaui batas 20% yang dapat berdampak perubahan pada ukuran gambar TV dan dipasang didalam ruangan tertutup ataupun terbuka / daerah
maka akan menyebabkan gangguan pada sistem ketenaga listrikkan. kecerahan TV. sering ada es dan dapat mencegah: pengkaratan sejumlah
Contoh : 2. Komputer: dapat mengganggu sistem pemrosesan data karena tegangan kotoran, hujan, salju, angin berdebu,percikan air, semburan
Gelombang dasar 220 V Daya 6600VA supply terdistorsi. air lansung dari slang, kerusakan akibat formasi es dari luar
3. Terjadi kesalahan pada pembacaan di alat pengkukuran, contohnya Type 6 : dirancang dengan proteksi untuk terutama motor untuk
P 6600 adalah kWH meter. dipasang didalam ruangan ataupun ditempat terbuka dan
maka arus yang mengalir : I   30 A f. Sistem Pembangkit (Genset) dapat mencegah: semburan air dari slang, masuknya air
V 220 Derating (penurunan rating) daya pembangkin energi (genset) kedalam motor ketika motor dimasukan kedalam air dengan
g. Panel Listrik waktu sementara dan kedalaman terbatas, kerusakan
Bila ada gelombang harmonik ketiga sebesar 30%, Timbulnya getaran mekanis pada panel listrik yang disebabkan oleh akibat formasi es dari luar
maka akan timbul arus sebesar 30% x 30 A = 9 A harmonisa arus pada frekwensi tinggi - getaran dapat menyebabkan Type 6P : dirancang dengan proteksi untuk terutama motor untuk
Hal ini akan membebani trafo atau pembangkit listrik menjadi lebih besar sambungan / terminasi kabel menjadi kendur - bad contact serta panas dipasang didalam ruangan tertutup ataupun terbuka dan
menanggung beban : 30 A + 9A = 39 A. berlebih yang dapat menyebabkan kebakaran dapat mencegah: semburan air dari slang, masuknya air
kedalam motor ketika motor dimasukan kedalam air dengan
Adanya harmonisa pada sistem tenaga listrik akan mengakibatkan Kode Proteksi Sesuai NEMA & IEC waktu lama dan kedalaman terbatas, kerusakan
berbagai efek, di bawah ini adalah pengaruh-pengaruh harmonisa pada Beberapa faktor yang harus di ketahui jika kita merencanakan akan akibat formasi es dari luar
sitem tenaga listrik (Sulistiyo, 2003: 6). menggunakan motor listrik harus mempertimbangkan tempat motor, Type 12 : dirancang dengan proteksi untuk terutama motor untuk
a. Saluran transmisi kondisi ruang, bahaya yang dapat terjadi, keselamatan orang/operator, dipasang didalam ruangan dan dapat mencegah : sirkulasi
Aliran dari harmonisa arus pada konduktor akan menyebabkan berapa tinggi diatas permukaan laut dll. debu, kotoran yang jatuh dan tetesan cairan korosive
bertambahnya rugi-rugi saluran sebagai akibat adanya pemanasan Motor di klasifikasikan oleh NEMA dengan Type “Hazardous area”
tambahan. Pemanasan tambahan ini disebabkan adanya arus harmonisa Derajat proteksi. merupakan standard tingkatan pencegahan motor sesuai (digit pertama) sbb:
yang mengalir di saluran transmisi. dengan peruntukan. seberapa tinggi motor dipilih untuk peruntukan Type 7 : dirancang proteksi untuk motor dipasang di tempat tertutup
b. Transformator tertentu, yang bertujuan sebagai proteksi motor maupun pemakai. dengan lokasi :Class I, Group A, B, C, atau D, seperti telah
Efek harmonisa pada transformator adalah harmonisa arus menyebabkan ditentukan oleh NEC (National Electrical Code)
meningkatnya rugi-rugi tembaga yang dinyatakan dengan: Kita perlu memahami apa yang ditentukan oleh NEMA ataupun IEC, Type 8 : dirancang proteksi untuk motor dipasang di tempat tertutup
 karena kadang kala kita menghadapi kedua standard itu dipakai secara atau terbuka dengan lokasi :Class I, Group A, B, C, atau D,
Rugi Tembaga Pcu =  I2 R bersama. seperti telah ditentukan oleh NEC (National Electrical Code)
n n
n1 Type 9 : dirancang proteksi untuk motor dipasang di tempat tertutup
Selain dari itu harmonisa juga dapat menyebabkan pemanasan lebih pada Standard yang terbanyak dipakai di dunia industri motor listrik, al: dengan lokasi Class II, Group E, F, atau G, seperti telah
isolasi, sehingga dapat mempersingkat umur penggunaan isolasi, suara  NEMA : National Electric Manufacturers Association ditentukan oleh NEC (National Electrical Code)
berisik. NEMA memakai istilah “enclosure type” untuk standard proteksi Type 10 : dibuat dengan konstruksi cocok untuk aplikasi ketentuan
c. Mesin-Mesin Berputar (Rotating Machines)  IEC : International Electrotechnical Commission “Mine Safety & Health Administration”
Pada mesin-mesin berputar, harmonisa akan menimbulkan panas IEC memakai istilah “ingress Protection” atau IP IEC membuat Definisi Standard IEC, 60529 menyebutkan Ingress
tambahan Revisi terakhir mengenai Enclosure Ratings telah dipublikasikan oleh Protection diberi kode 2 digit.
sehingga menambah rugi-rugi tembaga dan besi, yang berpengaruh pada NEMA dengan Standard Publication no. 250 dan IEC dengan IP Digit pertama menentukan proteksi sebagai pencegahan bahaya
efisiensi mesin, efisiensi berkurang, getaran mekanis dan suara berising, Standard 60529. masuknya barang benda berbahaya dan padat.
memperpendek umur tekanan isolasi. Motor di klasifikasikan oleh NEMA dengan Type “Non-Hazardous Digit kedua pencegahan bahaya masuknya air.
d. Bank Kapasitor (Capasitor Banks) area”(digit pertama) sbb: Contoh: IP 65 artinya : diproteksi dengan kawat 1.0 mm, artinya tidak bisa
Terjadinya distorsi tegangan menyebabkan rugi daya tambahan pada Type 1 : dirancang proteksi yang mencegah sejumlah kotoran yang dimasuki debu dan dapat mencegah air bertekanan dari segala arah.
kapasitor yang ditunjukkan oleh: jatuh /terbatas
Kode IP (International Protection), ada juga yang mengartikan terhadap kontak langsung. Pada tingkatan ini debu masih dapat 1 Perlindungan sampai dengan 0,225 J, setara dengan benda
sebagai “Ingress Protection” terdiri dari huruf IP yang kemudian diikuti dijinkan masuk namun dalam batas normal selama tidak seberat 150 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 15 cm.
oleh dua angka dan terkadang diikuti juga oleh sebuah atau dua huruf mengganggu pengoperasian peralatan. 2 Perlindungan sampai dengan 0,375 J, setara dengan benda
tambahan. Sebagaimana didefinisikan dalam standar internasional IEC 6 Perlindungan secara ketat dari masuknya debu dan perlindungan seberat 250 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 15 cm.
60529, dimana IP rating tersebut mengklasifikasikan derajat atau tingkat lengkap terhadap kontak langsung. 3 Perlindungan sampai dengan 0, 5 J, setara dengan benda seberat
perlindungan yang diberikan dari suatu peralatan listrik, contohnya motor 250 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 20 cm.
listrik seperti telah dijelaskan pada artikel sebelumnya disini. Protection Against Ingress of Liquid ( Digit kedua) 5 Perlindungan sampai dengan 2 J, setara dengan benda seberat
Angka Keterangan 500 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 40 cm.
Perlindungan tersebut merupakan perlindungan terhadap gangguan : 0 Tidak dilindungi. 7 Perlindungan sampai dengan 6 J, setara dengan benda seberat
٠ Benda padat (termasuk bagian tubuh manusia seperti tangan dan 1 Perlindungan terhadap tetesan air yang jatuh langsung secara 1,5 kg yang dijatuhkan dari ketinggian 40 cm.
jari). vertikal. Kode IK
٠ Debu. 2 Perlindungan terhadap tetesan air yang jatuh langsung dengan Angka Keterangan
٠ Hubungan/kontak langsung. kemiringan 15° 00 Tanpa Perlindungan
٠ Air.
3 Perlindungan terhadap percikan air yang jatuh dengan 01 Perlindungan sampai dengan 0,150 J, setara dengan benda
kemiringan 60°. seberat 200 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 7,5 cm.
Dua digit angka setelah huruf IP menunjukkan kondisi yang sesuai dari
4 Perlindungan terhadap percikan air yang datang dari segala arah. 02 Perlindungan sampai dengan 0,200 J, setara dengan benda
peralatan tersebut berdasarkan klasifikasinya. Dan jika tidak ada rating
5 Perlindungan terhadap semprotan air yang datang dari segala seberat 200 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 10 cm.
perlindungan sehubungan dengan salah satu kriteria, maka angka diganti
arah, contohnya semprotan air dari pipa air atau keran. 03 Perlindungan sampai dengan 0,350 J, setara dengan benda
dengan huruf X, contoh IP4X atau IPX6.
Kode Tingkat Perlindungan 6 Perlindungan terhadap semprotan air bertekanan yang datang seberat 200 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 17,5 cm.
dari segala arah, contohnya semprotan air dari water jet. 04 Perlindungan sampai dengan 0,500 J, setara dengan benda
7 Perlindungan akibat perendaman dalam air pada kedalaman air seberat 200 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 25 cm.
antara 15 cm sampai dengan 1 m.
8 Perlindungan akibat perendaman dalam air yang bertekanan dan 05 Perlindungan sampai dengan 0,700 J, setara dengan benda
dilakukan dalam jangka waktu tertentu ataupun terus-menerus. seberat 200 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 35 cm.
Biasanya, ini berarti bahwa alat ini tertutup rapat. Namun, pada 06 Perlindungan sampai dengan 1 J, setara dengan benda seberat
beberapa jenis peralatan, itu dapat berarti bahwa air bisa masuk 500 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 20 cm.
tetapi hanya dalam sedemikian rupa sehingga tidak 07 Perlindungan sampai dengan 2 J, setara dengan benda seberat
menimbulkan efek yang berbahaya. 500 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 40 cm.
Kode Tambahan 08 Perlindungan sampai dengan 5 J, setara dengan benda seberat
Digit ketiga, merupakan kode tambahan pertama berupa notasi huruf 1,7 kg yang dijatuhkan dari ketinggian 29,5 cm.
yang menunjukkan perlindungan bagian-bagian berbahaya dari akses
manusia. 09 Perlindungan sampai dengan 10 J, setara dengan benda seberat
Tabel berikut disarikan dari standard IEC ٠ A – Tangan 5 kg yang dijatuhkan dari ketinggian 20 cm.
Protection Against Access to Hazardous Parts (Digit pertama)
٠ B – Jari 10 Perlindungan sampai dengan 20 J, setara dengan benda seberat
Angka Keterangan ٠ C - alat-alat 5 kg yang dijatuhkan dari ketinggian 40 cm.
0 Tidak ada proteksi ٠ D – kabel
1 Proteksi terhadap masuknya barang dengan diameter 50 mm Digit keempat, merupakan kode tambahan kedua juga berupa notasi huruf
2 Proteksi terhadap masuknya barang sebesar jari tangan 12.5mm ntuk memberikan informasi tambahan kepada pengguna yang terkait NEMA vs IEC
3 Proteksi terhadap masuknya peralatan dengan diameter 2.5 mm dengan perlindungan peralatan tersebut. Tabel dibawah ini sebagai Informasi yang dibuat oleh NEMA Standard
4, 5, 6 Proteksi terhadap masuknya barang dengan kawat 1.0 mm ٠ H - perangkat tegangan tinggi. No.250 Appendix A sebagai guide komparasi dari : “NEMA Enclosure
٠ M - perangkat bergerak (selama uji air). Type Number” ke “IEC Classification Designations”. IEC tidak
Protection Against Ingress of Solid Foreign Objects ( Digit kedua) ٠ S - perangkat diam (selama uji air). menyebutkan derajat proteksi mencegah kerusakan mekanis, risiko
Angka Keterangan ٠ W- kondisi cuaca meledak, atau kondisi lembab/kondensasi, uap korosive, dl l. NEMA
0 Tidak ada perlindungan terhadap kontak dan masuknya objek Kode IK Standards Publikasi 250 meliputi test kondisi environmental, korrosive
1 Perlindungan dari benda dengan ukuran >50 mm, seperti tangan, Kode IK, merupakan kode nomor tambahan yang digunakan untuk karat, es, oli, dan pendinginan. Oleh sebab itu maka konversi ini tidaklah
tapi tidak ada perlindungan terhadap kontak langsung yang menentukan ketahanan peralatan untuk dampak mekanis. Dampak persis sama.
disengaja dengan bagian tubuh (contoh tanpa sengaja tersentuh mekanis ini diidentifikasi dengan energi yang diperlukan untuk memenuhi Tabel dibawah ini tidak untuk konversi secara persis, jadi harus ada
oleh tangan). syarat tingkat ketahanan yang ditentukan, yang diukur dalam joule (J), keterangan atau verifikasi test.
2 Perlindungan dari benda dengan ukuran >12,5 mm, seperti jari didasarkan pada EN 50102 - VDE 0470 Part 100 dan EN 62262 dan telah NEMA Enclosure Type IEC Enclosure Designation IP
atau benda semacam itu. menggantikan standar kode IP untuk ketahanan peralatan yang dinotasikan Number Number
3 Perlindungan dari benda dengan ukuran >2,5 mm, seperti alat- dengan angka 0 s/d 9. 1 IP10
alat, kabel tebal, dll Kode IP untuk menentukan tingkat ketahanan (termasuk kategori kode 2 IP11
4 Perlindungan dari benda dengan ukuran >1 mm, seperti sekrup, lama) : 3 IP54
baut, kabel, dll Angka Keterangan 3R IP14
5 Perlindungan dari masuknya debu dan perlindungan lengkap 0 Tanpa perlindungan 3S IP54
4 dan 4X IP56 Diketahui : Beban ini menyangkut peralatan safety. Jika beban ini tidak tersuplai
5 IP52 E : Karena ruang keluarga butuh lebih terang nilainya 250 lux. maka safety terancam namun produksi tetap bisa jalan. Kenapa vital?
6 dan 6P IP67 L : 8m W : 4m LLF : 0,8 CU : 65% n:1 Ya jika terjadi hal darurat beban ini harus dapat mengatasinya.
12 dan 12K IP52 Ø : Untuk lampu TL 40 watt mempunyai Luminous Efficacy Lamp Contohnya adalah sistem alarm, lampu emergency, UPS, sistem
13 IP54 sebesar 75 Lm/w (ada di box lampu) komunikasi dll.
Kesimpulan, jika kita akan membeli /memesan harus mencantumkan salah Ø = w x Lm/w 2. Beban Essential
satu atau kedua “type proteksi” yang kita perlukan. = 40 x 75 = 3.000 lumen Jika beban tidak tersuplai maka produksi akan terganggu. Kenapa
(referensi: Guide to NEMA & IEC Enclosure Rating) essential? Karena ini menyangkut produksi. Contohnya menyangkut
Jawab : mesin produksi, pompa, peralatan di ruang kontrol. dll.
Armatur Lampu 3. Beban Non-Essential
Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk beberapa ruang N = ExLxW Beban ini diluar dua beban diatas, apabila bebannya tidak disuplai
berbeda-beda. Berikut kami sajikan data daya pencahayaan maksimum Q x LLF x CU x n maka tidak akan mengganggu safety ataupun produksi, contohnya
untuk beberapa ruangan, yaitu : N = 250 x 8 x 4 adalah suplai listrik ke kamar pekerja, penerangan ke luar
3.000 x 0,8 x 65% x 1 pembangkit dsb.
Daya Pencahayaan N = 8.000
Ruang Kantor / Industri = 15 watt/ m2 1.560 Lalu ada 3 kategori lagi yaitu :
Rumah = 10 watt/m2 N = 5,13 1. Beban Kontinu (Continue Load)
Toko = 20-40 watt/m2 2. Beban Intermitent (Intermitent Load)
Hotel = 10-30 watt/m2 Jadi, Jumlah titik lampu di ruang keluarga anda, idealnya harus sejumlah 5 3. Beban Siaga (Stand-by Load)
Sekolah = 15-30 watt/m2 buah. Engineer harus bisa mengkategorikan mana peralatan yang masuk ke
Rumah Sakit = 10-30 watt/m2 kategori diatas dan menghitungnya dalam kW. Berapakah total beban?
Menurut Standart SNI, penerangan rumah 10 W/m2, maka : Apakah besarnya sama dengan penjumlahan ketiga beban diatas? tenyata
Kuat Penerangan (E) tidak juga, karena ada satu faktor pengali yang disebut Faktor Keragaman
2 Jumlah Titik Lampu x Watt Lampu
Perkantoran 200 – 500 Lux Jumlah W / M  / Diversity Factor (DF). Setiap beban kan tidak menyala secara
Apartemen / Rumah 100 – 250 Lux Luas Ruangan bersamaan.
Hotel 200 – 400 Lux
Rumah Sakit / Sekolah 200 – 800 Lux 5 x 40 Diversity Factor untuk beban kontinu : 1.0
 Diversity Factor untuk beban intermittent : 0.5 - 0.6
Basement / Toilet / Corridor / 100 – 200 Lux 8x4
Hall / Gudang / Lobby Diversity Factor untuk beban siaga : 0.1 - 0.2
Restaurant / Store / Toko 200 – 500 Lux 200 2
  6,25 w / m Selain itu ada istilah TPPL and TPRL
32 TPPL (Total Plant Peak Load) adalah jumlah total daya kontinu,
Rumus menghitung jumlah titik lampu ruangan : Gruping Lampu intermitent dan siaga setelah dikali masing-masing Diversity Factor.

Contoh : TPRL (Total Plant Running Load) hanya mencakup kontinu dan
N = ExLxW
Ø x LLF x CU x n V = 380 v 3Ø intermitent. Ambil nilai TPPL (dalam kW) karena ini mencakup semua.
Lampu TL = 900 buah, 220 v, 40 w, Cos θ 0,8; Ballast 10 w Setelah didapatkan TPPL, tambahkan marjin 10% untuk jaga-jaga (safety),
Keterangan : Jawab. dapat beban yang diestimasi.
N = Jumlah titik lampu 40  10
E = Kuat penerangan (Lux) I   0,28 A Pembangkit diperlukan untuk menyuplai beban. Berapa besar
L = Panjang ruangan 220 x 0.8 pembangkit? Nah pembangkit harus dibebani 80%-85%, jangan sampai
W = Lebar ruangan 100% karena usia pembangkit bakal pendek. Jadi nilai beban harus dibagi
900 80% atau 85%. Bulatkan keatas. Itulah besar pembangkit yang harus
Ø = Total lumen lampu (Lamp Luminous Flux) Jumlah Lampu per Phase   300 buah @ 2 lampu per titik
= W x L/w (Daya Lampu x Luminous Efficacy Lamp/Lumen per 3 disediakan.
Watt) dapat dilihat pada box lampu yang dibeli. Maka :
LLF = Light Loss Factor Faktor cahaya hilang rumah atau apartemen Jumlah Lampu per Phase = 300/2 = 150 titik lampu Pengelompokan seluruh beban dari sistem instalasi terpasang,
standardnya 0,7-0,8 Jumlah Grup Lampu per Phase = 150/12 = 12,5 Grup ~ 13 Grup dikelompokkan atas beban vital, beban essential, dan beban non-essential.
( Kantor ber AC = 0,8, Industri bersih = 0,7, Industri kotor = 0,6 ) Jumlah Lampu per Grup max. 12 – 14 titik lampu akan tetapi beban vital dan beban essential dibagi atas tiga kategori, antara
CU = Coeffesien of utilization Faktor pemanfaatan rumah atau Jadi, lain :
apartemen (50% - 65%) Jumlah Lampu per Grup terdapat = 12 ttk lampu x 2 lampu = 24 lampu a. Beban Kontinu, yaitu beban yang bila padam akan membahayakan
N = Jumlah lampu dalam 1 titik lampu (jumlahnya 1) Arus per Grup = 24 lampu x 0,28 A = 6,27 A → MCB 10 A keselamatan personil atau kerusakan serius pada pabrik.
Arus per Phase = 13 grup x 6,27 A = 87,36 A → MCB 100 A b. Beban Intermittent (Discontinue), yaitu beban yang jika padam akan
Contoh Perhitungan : menyebabkan degradasi atau hilangnya produk manufaktur.
Untuk ruang keluarga sebesar 4m x 8m dan jenis lampu yang digunakan Klasifikasi Beban Listrik c. Beban Standby, yaitu beban yang jika padam, kurang berpengaruh
adalah tipe TL 40 watt, berapa titik lampu yang harus dipasang? Klasifikasi Beban, ada istilah Beban Vital, Essential dan Non-Essential. pada keselamatan dan produksi.
1. Beban Vital
Dalam perancangan untuk menentukan besar kapasitas daya yang akan elektrik (electrical discharge) pada suatu sirkuit seperti TV, accu/battery.
dibangkitkan terlebih dahulu menghitung besar daya maksimum, Komponen ini dapat menyebabkan arus leading terhadap tegangan. Beban
kemudian diperhitungkan juga diperhitungkan pertumbuhan beban (spare) jenis ini menyerap daya aktif (kW) dan mengeluarkan daya reaktif
dan biasanya sebesar 20% dari daya terpasang. (kVAR).

Kebutuhan listrik atau sering disebut dengan demand load adalah (Lacroix
at al, 1995; Chevron, 2000; Chapman, 1991) :
TPPL ( Total Plant Peak Load )
= (beban kontinyu x 1.0) + (beban intermitten x 0.5)
= (1075,33 x 1.0) + (195,4 x 0,5) Gambar 1 Arus Sephasa Dengan Tegangan
= 1172,7 kW = 1465,9 kVA Pada Gambar terlihat nilai cos φ sama dengan 1, yang menyebabkan
jumlah daya aktif yang dikonsumsi beban sama dengan daya semu.
TPRL (Total Plant Running Load ) 2) Faktor Daya Lagging (Beban Induktif)
Faktor daya terbelakang (lagging) adalah keadaan faktor daya saat Gambar 3 Arus Mendahului Tegangan Sebesar Sudut φ
= (beban kontinyu x 1.0) + (beban intermitten x 0.5) + (beban standby x Dari Gambar terlihat bahwa arus mendahului tegangan sejauh 90° maka
0.1) memiliki kondisi-kondisi sebagai berikut :
a. Beban/peralatan listrik memerlukan daya reaktif dari sistem daya reaktif tertinggal dari daya semu, berarti beban memberikan daya
= (1075,33 x 1.0) + (195,4 x 0,5) + (112,18 x 0,1) reaktif kepada sistem.
= 1182,9 kW = 1479,9 Kva atau beban bersifat induktif.
b. Arus (I ) terbelakang dari tegangan (V), V mendahului I Untuk menghitung besarnya rektansi kapasitif (X C), dapat digunakan
S spare = TPRL (kVA) x 20% rumus :
= 1479,9 x 0,2 dengan sudut φ
Beban induktif (L) yaitu beban yang terdiri dari kumparan kawat yang Dengan :
= 295,98 kVA = 236,78 kW
S demand = 1479,9 + 295,98 = 1775,9 kVA =1420,7 kW dililitkan pada suatu inti, seperti lampu TL, coil, motor listrik,
transformator, relay dan solenoida. Beban ini dapat mengakibatkan
Dengan mempertimbangkan penambahan beban ke yang akan datang, pergeseran fasa (phase shift) pada arus sehingga bersifat lagging. Hal ini
disebabkan oleh energi yang tersimpan berupa medan magnetis akan X C = reaktansi kapasitif
maka besar kapasitas pembangkitan adalah 1420,7 kW. Jadi pembangkit
yang dipilih adalah 2 x 800 gas engine generator sebagai pembangkitan mengakibatkan fasa arus bergeser menjadi tertinggal terhadap tegangan. f = frekuensi
utama dan satu generator setting yang digunakan untuk spare. Beban jenis ini menyerap daya aktif (kW) dan daya reaktif (kVAR). C = kapasitansi (Farad)

3. Penyebab Faktor Daya Rendah


Memahami Leading & Lagging Faktor Daya Hal-hal yang menyebabkan faktor daya bernilai rendah, diantaranya
1. Daya penggunaan beban induktif berupa :
Secara umum, pengertian daya adalah energi yang dikeluarkan untuk 1) Transformator
melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah 2) Motor Induksi
energi listrik yang digunakan untuk melakukan usaha. Daya listrik 3) Generator Iiduksi, dan
biasanya dinyatakan dalam satuan Watt. 4) Lampu TL.
2. Faktor Daya 4. Alasan Faktor Daya Diperbaiki
Faktor daya yang dinotasikan sebagai cos φ didefinisikan sebagai Gambar 2 Arus tertinggal dari tegangan sebesar sudut φ
Dari Gambar terlihat bahwa arus tertinggal dari tegangan sejauh 90° maka Beberapa alasan mengapa besarnya faktor daya harus diperbaiki.
perbandingan antara arus yang dapat menghasilkan kerja didalam suatu a. Mengurangi biaya pengoperasian peralatan listrik
rangkaian terhadap arus total yang masuk kedalam rangkaian atau dapat daya reaktif mendahului daya semu, berarti beban membutuhkan atau
menerima daya reaktif dari sistem. b. Meningkatkan kapasitas sistem dan mengurangi rugi-rugi pada
dikatakan sebagai perbandingan daya aktif (kW) dan daya semu (kVA). sistem yang dioperasikan
Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan sebagai Untuk menghitung besarnya rektansi induktif (X L), dapat digunakan
rumus : c. Mengurangi besarnya tegangan jatuh yang biasa disebabkan pada
hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor daya selalu lebih saat transmisi daya
kecil atau sama dengan satu. d. Mengurangi trafo daya yang diperlukan
Dalam sistem tenaga listrik dikenal 3 jenis faktor daya yaitu faktor daya Dengan : 5. Kapasitor Bank
unity, faktor daya terbelakang (lagging) dan faktor daya terdahulu X L = reaktansi induktif Kapasitor merupakan komponen yang hanya dapat menyimpan dan
(leading) yang ditentukan oleh jenis beban yang ada pada sistem. F = frekuensi (Hz) memberikan energi yang terbatas sesuai dengan kapsitasnya. Pada
1) Faktor Daya Unity (Beban Resistif) L = induktansi (Henry) dasarnya kapasitor tersusun oleh dua keping sejajar yang
Faktor daya unity adalah keadaan saat nilai cos φ = 1 dan tegangan disebut electrodes yang dipisahkan oleh suatu ruangan yang
sephasa dengan arus. Faktor daya Unity akan terjadi bila jenis beban 3) Faktor Daya Leading (Beban Kapasitif) disebut dielectric yang pada saat diberi tegangan akan menyimpan energi.
adalah resistif murni. Faktor daya mendahului (leading) adalah keadaan faktor daya saat Dalam sistem tenaga listrik kapasitor sering digunakan untuk
Beban resistif (R) yaitu beban yang terdiri dari komponen tahanan ohm memiliki kondisi-kondisi sebagai berikut : memperbaiki tegangan jaringan dan untuk menyuplai daya reaktif ke
saja (resistance), seperti elemen pemanas (heating element) dan lampu a. Beban / peralatan listrik memberikan daya reaktif dari sistem beban yang berfungsi untuk memperbaiki nilai faktor daya dari sistem.
pijar. Karena nilai cos φ sama dengan 1, maka beban jenis ini hanya atau beban bersifat kapasitif. Dalam perbaikan faktor daya kapasitor-kapasitor dirangkai dalam suatu
mengkonsumsi daya aktif (kW) tidak menyerap daya reaktif (kVAR). b. Arus mendahului tegangan, V terbelakang dari I dengan sudut panel yang disebut capacitor bank. Selain itu kapasitor bankdapat juga
φ digunakan untuk aplikasi lain yaitu filter harmonisa, proteksi terhadap
Beban kapasitif (C) yaitu beban yang memiliki kemampuan kapasitansi petir, untuk transformer testing, generator impuls, voltage divider
atau kemampuan untuk menyimpan energi yang berasal dari pengisian kapasitor.
meletakkan kapasitor tersebut sehingga mengurangi nilai estetika. 1. Jala-jala L1, terminal-1 kebelitan arus-1 terminal-3 ke beban,
6. Metoda Pemasangan Instalasi Kapasitor Bank Disamping itu jika mesin yang dipasang sampai ratusan buah berarti total terminal 1-2 dikopel untuk suply ke belitan tegangan-1.
Metode pemasangan kapasitor tergantung dari fungsi yang cost yang di perlukan lebih besar dari metode diatas. 2. Jala-jala L2, terminal-4 ke belitan arus-2 terminal 6 langsung beban,
diinginkan. Cara pemasangan instalasi kapasitor dapat dibagi menjadi 3 Kelebihan : terminal 4-5 dikopel suply ke belitan tegangan-2.
bagian yaitu : global compensation, individual  Meningkatkan kapasitas saluran suplai. 3. Jala-jala L3, terminal-7 ke belitan arus-3 ke terminal 9 langsung
compensation, group compensation.  Memperbaiki tegangan secara langsung. beban, terminal 7-8 dikopel untuk suply ke belitan tegangan-3.
 Kapasitor dan beban ON/OFF secara bersamaan. 4. Terminal 10 dan 12, untuk penyambungan kawat netral N dan
 Pemeliharaan dan pemasangan unit kapasitor mudah. penyambungan dari ketiga belitan tegangan phasa 1,2 dan 3.
Kekurangan :
 Biaya pemasangan tinggi. Alat Ukur Listrik dan Pengawatannya
 Membutuhkan perhitungan yang banyak
 Kapasitas terpasang tidak dimanfaatkan sepenuhnya Penggunaan alat ukur listrik yang dimaksud disini adalah penggunaan alat
ukur yang biasa dan umum digunakan pada jaringan listrik PLN.
 Terjadi fenomena transient yang besar akibat sering dilakukan
switching ON/OFF.
1. Ampere Meter / Meter arus
 Waktu kapasitor OFF lebih banyak dibanding waktu kapasitor ON
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur besarnya arus/aliran listrik.
Gambar 4 Metode Pemasangan Instalasi Kapasitor Bank Cara penyambungan dari ampere meter adalah dengan menghubungkan
Pengkawatan KWH Meter ( 1 & 3 Phase) secara seri dengan sumber daya listrik (power source).
1) Global Compensation Alat ukur piringan putar tidak menggunakan jarum penunjuk. Konstruksi
Dengan metode ini kapasitor dipasang di induk panel meter piringan putar memiliki dua inti besi. Inti besi U dipasang dua buah
(MDP). Arus yang turun dari pemasangan model ini hanya di penghantar belitan arus pada masing-masing kaki inti, menggunakan kawat
antara panel MDP dan transformator. Sedangkan arus yang lewat setelah berpenampang besar. Inti besi berbentuk E-I dengan satu belitan tegangan,
MDP tidak turun dengan demikian rugi akibat disipasi panas pada dipasang pada kaki tengah inti besi, jumlah belitan tegangan lebih banyak
penghantar setelah MDP tidak terpengaruh. Terlebih instalasi tenaga dengan penampang kawat halus.
dengan penghantar yang cukup panjang Delta Voltagenya masih cukup
besar. Piringan putar aluminium ditempatkan diantara dua inti besi U dan E-I.
Kelebihan : Akibat efek elektromagnetis kedua inti besi tersebut, pada piringan
 Pemanfaatan kompensasi daya reaktifnya lebih baik karena semua aluminium timbul arus eddy yang menyebabkan torsi putar pada piringan.
motor tidak bekerja pada waktu yang sama. Piringan aluminium berputar bertumpu pada poros, kecepatan putaran
 Biaya pemeliharaan rendah. sebanding dengan daya dari beban. Jumlah putaran sebanding dengan Mengukur tegangan dengan alat tersebut diatas adalah :
Kekurangan : energi yang dipakai beban dalam rentang waktu tertentu. Meter piringan · Tegangan fasa - Netral (TR) :
 Switching peralatan pengaman bisa menimbulkan ledakan. putar disebut kilowatthours (kWh) meter VR-N adalah tegangan fasa R dan Netral (220 V)
 Transient yang disebabkan oleh energizing grup kapasitor dalam Pengawatan kWhmeter satu phasa belitan arus dihubungkan ke terminal 1- VS-N adalah tegangan fasa S dan Netral (220 V)
jumlah besar. 3, belitan tegangan disambungkan terminal 2-6, Terminal 1-2 dikopel dan VT-N adalah tegangan fasa T dan Netral (220 V)
 Hanya memberikan kompensasi pada sisi atasnya (upstream). terminal 4-6 juga dikopel langsung. Pengawatan kWhmeter tiga phasa · Tegangan fasa - fasa (TR) :
 Kebutuhan ruang. dengan empat kawat L1, L2, L3 dan N memiliki tiga belitan arus dan tiga VR-S adalah tegangan fasa R dan S (380 V)
belitan tegangan. VS-T adalah tegangan fasa S dan T (380 V)
2) Group Compensation VT-R adalah tegangan fasa T dan R (380 V)
Dengan metoda ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel
kapasitor dipasang dipanel SDP. Cara ini cocok diterapkan pada industri 2. Volt Meter / Meter tegangan
dengan kapasitas beban terpasang besar sampai ribuan kva dan terlebih Alat ukur ini digunakan untuk mengukur besarnya tegangan listrik.
jarak antara panel MDP dan SDP cukup berjauhan. Cara penyambungan dari volt meter adalah dengan menghubungkan
Kelebihan : paralel dengan beban/sumber listrik (power source).
 Biaya pemasangan rendah.
 Kapasitansi pemasangan bisa dimanfaatkan sepenuhnya.
 Biaya pemilaharaan rendah.
Kekurangan :
 Perlu dipasang kapasitor bank pada setiap SDP atau MV/LV bus.
 Hanya memberikan kompensasi pada sisi atas.
 Kebutuhan ruangan

3) Individual Compensation 3. Cosphi Meter (cos φ)


Dengan metoda ini kapasitor langsung dipasang pada masing Alat ini digunakan untuk mengetahui besarnya faktor kerja (power factor)
masing beban khususnya yang mempunyai daya yang besar. Cara ini yang merupakan beda fasa antara tegangan dan arus. Cara penyambungan
sebenarnya lebih efektif dan lebih baik dari segi teknisnya. Namun ada adalah sama dengan pengukuran watt meter, seperti pada gambar dibawah
kekurangan nya yaitu harus menyediakan ruang atau tempat khusus untuk Pengawatan kWH meter satu phasa dan tiga phasa
ini:
Besar tegangan tersebut pada umunya adalah : 500, 1000, 2000 atau 5000
volt dan batas pengukuran dapat bervariasi antara 0,02 sampai 20 meter
ohm dan 5 sampai 5000 meter ohm dan lain-lain sesuai dengan sumber
tegangan dari megger tersebut.
Dengan demikian, maka sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya
tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja
(system tegangan) dari peralatan ataupun instansi yang akan diuji
isolasinya.
Dewasa ini telah banyak pula megger yang mengeluarkan tegangan tinggi,
yang didapatkannya dari baterai sebesar 8 – 12 volt (megger dengan
sistem elektronis).
Megger dengan bateri umumnya membangkitkan tegangan tinggi yang
Cos phi meter banyak digunakan dan terpasang pada : jauh lebih stabil dibanding megger dengan generator yang diputar dengan
· Panel pengukuran mesin pembangkit tangan.
· Panel gardu hubung gardu induk
· Alat pengujian, alat penerangan dan lain-lain.
6. kWh Meter (pengukuran tak langsung)
Pengukuran power factor (cos φ) kWh Meter digunakan untuk mengukur energi arus bolak-balik, sebagai
Pengukuran power factor dapat diukur untuk listrik 1 fasa (2 kawat), atau alat ukur pemakaian energi yang di gunakan pelanggan. Gambar dibawah
listrik 3 fasa (4 kawat), dalam hal ini salah satu kabel dari alat ukur ini adalah pengukuran tak langsung (dengan alat bantu CT & PT).
disambung ke penghantar fasa dan kabel yang lain (2 kabel) disambung ke
Netral.

Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi


pada :
· Kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan
· Kabel tegangan rendah
· Kabel tegangan tinggi
· Transformator, OCB dan peralatan listrik lainnya.
Catatan: lihat penempatan kabel merah dan Ampere meter.
8. Phasa Squence
4. Frekwensi Meter Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui benar atau tidaknya urutan fasa
Frekwensi meter digunakan untuk mengetahui frekwensi (berulang) sistem tegangan listrik 3 fasa. Pengukuran ini dilakukan saat ada pekerjaan
gelombang sinusoidal arus bolak-balik, yang merupakan jumlah siklus di Rak TR dan TM. Alat ini sangat penting arti khususnya dalam
gelombang sinusoidal perdetik (cycle/second). melaksanakan penyambungan gardu-gardu ataupun konsumen listrik,
karena kesalahan urutan phasa dapat menimbulkan : Kerusakan pada
peralatan/mesin antara lain putaran motor listrik terbalik, putaran piringan
Kwh meter menjadi lambat ataupun terhenti sama sekali, dll.

Frekwensi meter mempunyai peranan cukup penting khususnya dalam


mensinkronisasikan (memparalelkan) 2 unit mesin pembangkit dan
stabilnya frekwensi merupakan petunjuk kestabilan mesin pembangkit. 7. Megger (Mega Ohm Meter)
Megger digunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari peralatan listrik
5. Watt Meter maupun instalasi listrik. Output dari alat ukur ini tegangan arus searah. Sesuai dengan keterangan diatas alat ukur ini sangat diperlukan petugas
Alat ukur untuk mengetahui besarnya daya nyata (daya aktif). Pada Watt Untuk kabel TR = 5000 Vdc dan untuk kabel TM = 50 kVdc. Pemakaian dalam melaksanakan penyambungan listrik pada : Pusat-pusat
meter terdapat spoel/belitan arus dan spoel/belitan tegangan, sehingga cara tegangan DC karena membangkitkannya lebih lebih mudah dibandingkan pembangkit, gardu hubung, Gardu induk, gardu distribusi, konsumen
penyambungan watt meter pada umumnya merupakan kombinasi cara tegangan AC. listrik lainnya.
penyambungan volt meter dan ampere meter.
9. Earth Tester bocor arrester tidak boleh melebihi 2mA. Apabila melebihi angka tersebut,
Biasa disebut dengan Meger Tanah atau Earth Tester (satuannya Ohm), Saat kWh meter akan di uji, perhatikan tanda warna hitam pada piringan berarti kemungkinan besar lightning arrester mengalami kerusakan.
digunakan untuk mengukur tahanan pentanahan kerangka kubikel dan posisinya menghadap penguji. Dari sini mulai start stop watch.
pentanahan kabel. Terminal alat ukur terdiri dari 3 ( tiga ) buah, 1 ( satu ) Selanjutnya diinginkan beberapa putaran, misal: 5 putaran yang berakhir Macam-Macam Arrester
dihubungkan dengan elektroda yang akan diukur nilai tahanan warna hitam di piringan menghadap kembali ke penguji dan stop watch di Arrester yang umumnya diketahui terdiri dari dua jenis yaitu :
pentanahannya dan 2 ( dua ) dihubungkan dengan elektroda bantu yang matikan (off). Lihat beberapa detik tercantum pada stop watch. (misal 42 1. Arrester jenis ekspulsi (expulsion type) atau tabung pelindung
merupakan bagian dari alat ukurnya. Ketelitian hasil tergantung dari detik). Jadi, dalam ini putaran piringan kWh meter mekanik yang diuji (protector tube)
cukupnya energi yang ada pada batere. adalah: 5 putaran dalam waktu 42 detik. 2. Arrester katup (valve type)

Arrester Perhitungan Jarak Maksimum Arrester dengan Trafo


Pengertian dan fungsi Arrester (Lightning Arrester) Jika arrester dihubungkan dengan menggunakan saluran udara terhadap
Arrester atau biasa juga disebut Lightning Arrester adalah suatu alat alat yang diindungi, maka untuk menentukan jarak yang baik antara
pelindung bagi peralatan system tenaga listrik terhadap surja petir (Surge). arrester dengan trafo, dinyatakan dengan persamaan :
Alat pelindung terhadap gangguan surja ini berfungsi melindungi Ep = Ea + (2.A.s)/v
peralatan system tenaga listrik dengan cara membatasi surja tegangan Dimana :
lebih yang datang dan mengalirkannya ketanah. Dipasang pada atau dekat Ep : tegangan pengenal pada alat yang dilindungi
peralatan yang dihubungkan dari fasa konduktor ketanah. Ea : tegangan tembus/percik dari arrester
A : kecuraman gelombang dating (de/dt).
Sesuai dengan fungsinya itu maka arrester harus dapat menahan tegangan s : jarak arrester terhadap alat yang dilindungi.
system pada frekuaensi 50Hz untuk waktu yang terbatas dan harus dapat 8
10. Injection Current Test v : kecepatan merambat gelombang impuls = kecepatan cahaya : 3x10
melewatkan surja arus ketanah tanpa mengalami kerusakan pada arrester
Injection Current Test digunakan untuk menguji ratio Trafo Arus. Injeksi m/d
itu sendiri.
arus pada sisi primer dari trafo arus (CT). Diagram Instalasi Arrester
Arrester berlaku sebagai jalan pintas disekitar isolasi. Arrester membentuk
jalan yang mudah untuk dilalui oleh arus kilat atau petir, sehingga tidak
timbul tegangan lebih yang nilainya tinggi pada peralatan.

Selain melindungi peralatan dari tegangan lebih yang diakibatkan oleh


tegangan lebih eksternal, arrester juga melindungi peralatan dari tegangan
lebih yang diakibatkan oleh tegangan lebih internal seperti surja hubung.

Selain itu arrester juga merupakan kunci dalam koordinasi isolasi suatu
system tenaga listrik. Bila surja hubung dating ke gardu induk maka
arrester akan bekerja melepaskan muatan listrik serta mengurangi
tegangan abnormal yang mengenai peralatan dalam gardu induk.
11. Relay Tester
Relay Tester berfungsi untuk menguji relay sekunder (Over Load Relay) Lightning arrester bekerja pada tegangan tertentu diatas tegangan operasi
yang dipasang pada pelanggan TM. untuk membuang muatan listrik dari surja petir dan berhenti beroperasi
pada tegangan tertentu diatas tegangan operasi agar tidak terjadi arus pada
tegangan operasi, dan perbandingan dua tegangan ini disebut rasio
proteksi arrester.
Tingkat isolasi bahan arrester harus berada dibawah tingkat isolasi bahan
transformator agar apabila sampai terjadi flashover, maka flashover
diharapkan terjadi pada arrester dan tidak pada transformator.

Prinsip Kerja Arrester (L.A)


Pada umumnya prinsip kerja Arrester cukup sederhana yaitu membentuk
jalan yang mudah dilalui oleh petir, sehingga tidak timbul tegangan lebih
tinggi pada peralatan listrik lainnya. Pada kondisi kerja yang normal,
arrester berlaku sebagai isolasi tetapi bila timbul surja akibat adanya petir
maka arrester akan berlaku sebagai konduktor yang berfungsi melewatkan
aliran arus yang tinggi ke tanah.
12. Stop Watch Setelah tegangan surja itu hilang maka arrester harus dengan cepat
Stop Watch dipergunakan untuk mengetahui waktu pada suatu pekerjaan kembali berlaku sebagai isolator, sehingga pemutus tenaga (PMT) tidak
yang akan diukur/diuji. sempat membuka. Pada kondisi yang normal (tidak terkena petir), arus
Biasanya digunakan untuk menguji putaran kWh mekanik 1 fasa.
Load Shedding (Pelepasan Beban) 1. Besar beban yang akan dilepas pertingkat
Pengertian Load Shedding 2. Menentukan jumlah tingkat pelepasan beban
Load Sheeding merupakan suatu bentuk tindakan pelepasan beban yang 3. Kelambatan waktu yang direncanakan pada setiap waktu pelepasan
terjadi secara otomatis ataupun manual untuk pengamanan operasi dari 4. Frekuensi dimana setiap tingkat dilepas.
Unit-unit pembangkit dari kemungkinan terjadinya padam total (Black
out). Pelepasan beban secara otomatis dilakukan karena jumlah pasokan Kriteria yang diinginkan dari setiap program Load Shedding adalah:
daya berkurang, Pelepasan beban secara otomatis dilakukan dengan cara Program harus menahan Frekuensi system agar tidak melewati batas
mendeteksi frekuensi atau dengan melihat kondisi sumber daya minimum tertentu untuk kehilangan pembangkitan terberat yng
pembangkit yang beroperasi tidak mencukupi kebutuhannya (kemampuan diperkirakan ( Beban yang dilepas harus cukup).
pembangkitan lebih kecil daripada jumlah beban).
Program harus sedemikian rupa sehingga tidak ada suatu kondisi
Pembangkitan tenaga listrik pada suatu sitem tenaga seringkali mendapat kehilangan pembangkitan tertentu yang hanya diikuti pelepasan beban
gangguan yang tidak dapat dihindari, misalnya dengan terjadinya yang tidak terlalu kecil, sehingga memungkinkan frekuensi system terlalu
pembebanan secara tiba-tiba karena ada beban melebihi kapasitas lama pada daerah berbahaya.
dibebankan ke sistem atau dapat juga dengan terjadinya Trip satu unit
pembangkit (Generator). ketidakmampuan suatu pembangkit dalam Frekuensi pelepasan beban bukan untuk mengatur frekuensi. Maka
mensuply energi listrik biasanya ditandai dengan penurunan nilai pelepasan beban sebaiknya hanya dilakukan pada saat dibutuhkan, jadi
frekuensi listrik. jika tingkat penurunan frekuensi system masih dalam batas yang diizinkan
sebaiknya pengaturan dilakukan melalui AVR (Atomatic Voltage
Apabila terjadi keadaan dimana berkurangnya daya pembangkit hanya Regulator) yang mempunyai fungsi untuk mengatur output tegangan dari
berkisar 10% s.d 15% maka penurunan frekuensi akan terjadi secara generator atau Governor (alat Bantu turbin yang berfungsi mengontrol
perlahan karena Governor pembangkit-pembangkit masih sempat bekerja putaran turbin agar selalu tetap stabil).
dan daya cadangan panas yang ada (Spinning Reserve) sebesar 10% s.d 15
% dapat digunakan dengan merubahnya menjadi daya listrik. Tetapi
apabila berkurang nya jumlah pembangkitan terlampau besar, maka turun
nya frekuensi akan semakin cepat dan mencapai harga yang relatif rendah,
hanya dalam waktu yang singkat. Governor dan cadangan daya panas
yang ada tidak banyak membantu, untuk menjaga suatu sistem dari
kegagalan atau kerusakan dan mengganggu operasi produksi karena
turunnya frekuensi, maka solusi yang diambil adalah melepaskan sebagian
beban,sehingga beban yang dipikul oleh sistem berkurang sehingga
diharapkan frekuensi dapat kembali normal sesegera mungkin.

Beban- beban penting ( Essential Load )


Yang dimaksud dengan beban-beban yang penting ialah beban-beban yang
memegang peranan dalam proses suatu produksi dimana bila terjadi suatu
gangguan dapat menyebabkan berhentinya Operasional pabrik atau
merusak /mengurangi mutu dan hasil produksi tersebut. Pada perencanaan
pelepasan beban dapat ditentukan terlebih dahulu beban-beban yang akan
dilepaskan, dimana dibagi dalam dua kategori yaitu :
a. Manual Load Shedding
Pelepasan beban secara manual hanya di gunakan dalam keadaan yang
tidak begitu penting atau pada saat control Load Shedding tidak bekerja
sebagaimana mestinya (tidak dalam keaadaan normal) . Bila ditinjau dari
kekurangan cara ini yaitu harus mempekerjakan tenaga operator yng
banyak , dilepaskannya beban yang kadang-kadang melebihi beban yang
seharusnya dilepaskan, dan adanya faktor keterlambatan dalam tindakan
operator (Human Error).
b. Automatic Load Shedding
Sistem pelepasan beban otomatis seringkali merupakan perpanjangan
relay pengaman generator seperti Under Frequency Relay ( UFR ). Relay
ini digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan frekuensi generator dan
system sampai kepada batas-batas tertentu. Beban-beban yang akan
dilepaskan harus ditentukan dahulu dan akan secara bertahap pada tiap-
tiap frekuensi yang telah ditentukan.
Masalah pokok dalam pelepasan beban di sebuah sistem adalah :
Air Conditioning

1 PK = 9000 BTU/H
1 M2 = 600 BTU/H
Kapasitas AC :
L xW x H x I x E
BTU 
60
L = Panjang Ruangan (Feet)
W = Lebar Ruangan (Feet)
H = Tinggi Ruangan (Feet)
I = Nilai 10 ruangan berinsulasi
= Nilai 17 ruangan tidak berinsulasi
E = Nilai 16 Dinding terpanjang menghadap Utara
= Nilai 17 Dinding terpanjang menghadap Timur
= Nilai 18 Dinding terpanjang menghadap Selatan
= Nilai 20 Dinding terpanjang menghadap Barat

Anda mungkin juga menyukai