5. Time Delay
Time Delay adalah saklar penunda waktu yang digunakan sebagai alat
bantu sistim pengendali. Terminal Source terdapat pada nomor 2-7,
Kontak NO pada terminal 1-3 dan 6-8 dan kontak NC terdapat pada
terminal 1-4 dan 5-8.
7. Relay Control Phase (RCP) ٠ Coil motor mungkin penuh kotoran, debu karbon, ada air/lembab Hasil pengukuran resistansi di pengaruhi oleh konduktivitas tembaga dan
Schneider RCP, GAE GC 1100 atau kontaminan temperatur ruang. Maka agar hasil teliti harus ada koreksi karena
Mengamankan instalasi listrik karena hilangnya salah satu phase, ٠ Koneksi pada coil2nya mungkin jelek. temperature ruang.
kesalahan urutan phase dan ketidak seimbangan beban antara ketiga phase ٠ Insolasi yang digunakan untuk terminal connection ke juction-box Juga untuk mendapatkan akurasi hasil voltage-droop, injeksi arus listrik ke
terlalu besar. Pengaman motor terhadap ketidak seimbangan phase dan mungkin salah ratingnya. Tidak perlu diadakan test lebih lanjut jika coil sekurang-kurangnya sebesar 10 Ampere. Hight Voltage DC-Testing
arah putaran motor dibalik. belum diketemukan mengapa megohm rendah dan di perbaiki. Surge Testing (tulisan akan dilanjutkan)
Contact output = 8A (cos φ = 1) 250 V
Operating temperature = -50 ˚ C s/d + 550 ˚ C 3. HiPot Test Gelombang Harmonik
HiPOT test dilakukan menggunakan “test voltage” yang pada pokoknya Mutu listrik yang baik adalah listrik yang mempunyai tegangan dan
lebih tinggi dari Megohm-test, tetapi , sekali lagi tergantung dari “voltase frekuensi yang stabil (Sumani, 2002: 40). Untuk di Indonesia, listrik yang
operasi motor dan sesuai dengan standard tertentu atau panduan bersumber dari PLN adalah dengan tegangan 220 volt dan frekuensi 50
perusahaan pemakai. Hz.
Mencari hal yang diluar biasa : kebocoran arus tinggi, atau bocor tidak Tegangan dan frekuensi yang tidak stabil bukan saja salah perusahaan
tetap/sesekali, atau loncat naik-turun. Rusak atau bocor arus tinggi listrik, tetapi peralatan-peralatan listrik yang digunakan konsumen juga
merupakan indikasi kerusakan ground-wall insulasi. dapat mempengaruhi mutu listrik. Terdapat banyak aspek yang dapat
Periksalah : liner-slot, wedges, konduktor antara junction box dan coils mempengaruhi berkurangnya mutu listrik. Salah satu aspek tersebut
dll. adalah timbulnya harmonisa pada gelombang listrik.
4. Surge Timbulnya harmonisa pada sistem tenaga listrik salah satunya disebabkan
Surge test dilakukan untuk setiap phase, juga memilih test voltage oleh adanya alat-alat yang mempunyai beban impedansi tidak linier yang
berdasarkan voltage operasi motor dan standard dan panduan perusahaan menarik arus pada denyut (pulsa) curam dan bukan dengan cara sinus
pemakai. yang lembut. Denyut tersebut menyebabkan bentuk gelombangarus yang
terpotong dan kemudian menyebabkan arus harmonik mengalir lagi pada
Test Motor Listrik & Rekomendasi Rekomendasi Test Voltage : HiPot dan Surge Test bagian lain dari sistem daya.
Rekomendasi Urutan test dari EATA (di ambil dari Baker Instrument Voltase Test untuk HiPot : motor, generator, transformator = dua kali Contoh peralatan beban yang tidak linear serta masalah yang disebabkan
Company. The Measure of Quality). Untuk mencapai Program Predictive voltase jaringan/operasi mesin tsb. ditambah 1000 volt. Sesuai dengan oleh pengaruh harmonik :
Maintenance motor listrik tercapai secara effektive, Baker Instrument Co NEMA MG-1, IEEE 95-1977 (untuk voltage lebih tinggi dari 5000 volts)
membuat rekomendasi mengenai urutan spesipik test motor. Secara dan IEEE 43-1974 ( test voltage kurang dari 5000 volts) Contoh alat-alat yang mempunyai impedansi tidak linier adalah sebagai
umum, melakukan test dengan “urutan test secara progressive yang harus Contoh : berikut (Marsudi, 2002: 2):
dilakukan” Motor 460 VAC -> tets voltase = 2 x 460 V + 1000V = 1920 V a. Penyearah (Rectifier).
Pengukuran atau test dapat mementukan diagnosa perbaikan atau repair. Motor 4160 VAC -> tets voltase = 2 x 4160V + 1000V = 9320 V b. Inverter, pengubah arus searah menjadi arus bolak-balik.
Rekomendasi urutan test sbb: Untuk winding baru atau rewound motor , test motor kadang ditambah c. Pengubah frekuensi (Frequency Converteer) untuk mengatur putaran
1. Coil Resistance Test dengan safety-factor 1,2 – 1,7. Dimaksudkan untuk quality control yang motor listrik.
Tahanan coil di test atau diukur terutama untuk mengetahui kesamaan / lebih tinggi derajatnya untuk mendapatkan motor dengan kwalitas tinggi. d. Tungku busur listrik.
balance atau tidak diantarai ketiga phasenya, perbedaan pengukuran Contoh : e. Lampu dengan pelepasan gas (Gas Discharge Lamp).
dengan pengukuran sebelumnya dan perbedaan dengan yang tertera di Motor 460 VAC-> tets voltase = 2 x 460V +1000V x 1,2 = 2304 V atau Dengan timbulnya harmonisa maka kualitas listrik yang disalurkan
name platenya. Jika ditemukan problem, maka motor harus diinspeksi Motor 460 VAC -> tets voltase = 2 x 460V+1000V x 1,7 = 3464 V menjadi menurun, ini karena bentuk gelombang dari tegangan atau arus
untuk menemukan sebab problem tsb. Catatan : meski CRT sudah dikalibrasi tetapi sulit untuk mendapatkan tidak lagi sinusoida murni namun sudah mengalami distorsi.
Problemnya mungkin : besar voltase yang sama persis dengan permintaan test, jadi ambillah Salah satu contoh peralatan dengan impedansi tidak linier yang sekarang
٠ Hard Shorts / hubung pendek dengan core harga pembulatan yang terdekat. pemakaiannya sangat berkembang adalah lampu hemat energi.
٠ Hard Shorts / hubung pendek antar coil dalam phase atau (di ambil @ disarikan dari Baker Instrument Company. The Measure of Oleh karena itu perlu untuk menganalisa harmonisa yang disebabkan
٠ Hard Shorts / hubung pendek antar coil antar phase Quality) lampu
٠ Ukuran kawat/coil tidak sama/salah Prinsip Kerja : hemat energi untuk mengetahui tingkat gangguan harmonisa yang
٠ Connnection atau sambungan terminal kendor atau berkarat. Lebih Coil Resistance Testing dihasilkan.
jauh jika pengukuran dapat diterima maka HiPot atau Surge baru Coil Resistance Test atau Test Tahanan Coil prinsipnya sederhana mudah
diperlukan. untuk dilakukan dan dapat langsung mengetahui kondisi konduktor dari Harmonisa adalah deretan gelombang arus atau tegangan yang
winding. Tetst ini terdiri dari : frekuensinya merupakan kelipatan bilangan bulat dari frekuensi dasar
2. Meg-ohm Test ٠ Menginjeksi arus listrik dengan besaran konstan ke winding tegangan atau arus itu sendiri. Bilangan bulat pengali pada frekuensi
Megohm test/test tahanan dilakukan dengan voltage/tegangan berdasarkan ٠ Mengukur voltage-droop dalam winding, harmonisa adalah orde (n) dari harmonisa tersebut. Sebagai contoh,
tegangan kerja motor dan standard pabrikan atau pemakai sebagai ٠ Kemudian menghitung resistansi menggunakan Hukum Ohm frekuensi dasar dari sistem kelistrikan di Indonesia adalah 50 Hz maka
panduan. Membandingkan hasil pengukuran dengan standard akan Jika terjadi short didalam winding maka resistansi lebih rendah dari harmonisa kedua adalah 2 x 50 Hz (100 Hz), ketiga adalah 3 x 50 Hz (150
menggambarkan kondisi coil, Jika terukur tahanan atau resistansi rendah normal. Hasil penghitungan bisa dibandingkan dengan winding yang sama, Hz), dan seterusnya hingga harmonisa ke n yang memiliki frekuensi n x
maka harus diadakan pemeriksaan lebih teliti, kemungkinan terjadi atau catatan resistansi sebelumya atau data dari nameplate, sudah buruk 50 Hz.
ground-wall pada insulasi. atau masih baik. Distorsi dari bentuk gelombang harmonisa-harmonisa yaitu kedua, ketiga
Ground-wall al : dan seterusnya dijumlahkan dengan gelombang dasar, maka bentuk
٠ Lapisan insolasi atau enamel kawat terbakar atau rusak gelombang tegangan atau arus akan terdistorsi.
Besar total gangguan dari harmonisa pada suatu sistem tenaga listrik Type 3 : dirancang dengan proteksi yang dipasang di ruang terbuka
dinyatakan dengan Total Harmonic Distortion (THD), yang didefinisikan terutama mencegah sejumlah kotoran, hujan, salju, angin
sebagai berikut:
n1
C (tan ) V 2
n n
berdebu, forasi es dari luar
Type 3R : dirancang dengan proteksi yang terutama motor untuk
dipasang ditempat terbuka dan dapat mencegah sejumlah
Vn2
2 kotoran, hujan, salju, angin berdebu, formasi es dari luar
THD 100 x dimana tan δ = R/(1/ωC) adalah faktor rugi ωn = 2πnf dan Vn adalah Type 3S : dirancang dengan proteksi yang terutama motor untuk
V
1 tegangan root mean square (Vrms) harmonisa ke-n. dipasang ditempat terbuka dan daerah sering ada es dan
Dimana: Pada frekuensi yang lebih tinggi, besar reaktansi dari kapasitor akan dapat mencegah sejumlah kotoran, hujan,salju, angin
Vn : tegangan harmonisa pada orde ke-n menurun sehingga arus harmonisa yang mengalir ke kapasitor juga berdebu, formasi es dari luar.
V1 : tegangan fundamental (Vrms) semakin besar. Type 4 : dirancang dengan proteksi untuk terutama motor untuk
Dengan rumus yang sama, gangguan harmonisa total untuk arus juga e. Pengaruh harmonisa pada peralatan konsumen dipasang didalam ruangan tertutup ataupun terbuka / daerah
dapat dihitung yaitu mengganti komponen V dengan I. Peralatan elektronik pada konsumen juga dapat terpengaruh oleh sering ada es dan dapat mencegah: sejumlah kotoran,
harmonisa karena pergeseran "Voltage Zero Crossing" sehingga terjadi hujan,salju, angin berdebu, percikan air, semburan air dari
Gelombang harmonik ketiga diizinkan maksimal 20% terhadap harmonik/ kesalahan operasi kontrol sinkronisasi. slang, kerusakan akibat formasi es dari luar
gelombag dasar. 1. Pada televisi: harmonisa akan mempengaruhi nilai puncak tegangan Type 4X : dirancang dengan proteksi untuk terutama motor untuk
Bila gelombang harmonik ketiga dan seterusnya melampaui batas 20% yang dapat berdampak perubahan pada ukuran gambar TV dan dipasang didalam ruangan tertutup ataupun terbuka / daerah
maka akan menyebabkan gangguan pada sistem ketenaga listrikkan. kecerahan TV. sering ada es dan dapat mencegah: pengkaratan sejumlah
Contoh : 2. Komputer: dapat mengganggu sistem pemrosesan data karena tegangan kotoran, hujan, salju, angin berdebu,percikan air, semburan
Gelombang dasar 220 V Daya 6600VA supply terdistorsi. air lansung dari slang, kerusakan akibat formasi es dari luar
3. Terjadi kesalahan pada pembacaan di alat pengkukuran, contohnya Type 6 : dirancang dengan proteksi untuk terutama motor untuk
P 6600 adalah kWH meter. dipasang didalam ruangan ataupun ditempat terbuka dan
maka arus yang mengalir : I 30 A f. Sistem Pembangkit (Genset) dapat mencegah: semburan air dari slang, masuknya air
V 220 Derating (penurunan rating) daya pembangkin energi (genset) kedalam motor ketika motor dimasukan kedalam air dengan
g. Panel Listrik waktu sementara dan kedalaman terbatas, kerusakan
Bila ada gelombang harmonik ketiga sebesar 30%, Timbulnya getaran mekanis pada panel listrik yang disebabkan oleh akibat formasi es dari luar
maka akan timbul arus sebesar 30% x 30 A = 9 A harmonisa arus pada frekwensi tinggi - getaran dapat menyebabkan Type 6P : dirancang dengan proteksi untuk terutama motor untuk
Hal ini akan membebani trafo atau pembangkit listrik menjadi lebih besar sambungan / terminasi kabel menjadi kendur - bad contact serta panas dipasang didalam ruangan tertutup ataupun terbuka dan
menanggung beban : 30 A + 9A = 39 A. berlebih yang dapat menyebabkan kebakaran dapat mencegah: semburan air dari slang, masuknya air
kedalam motor ketika motor dimasukan kedalam air dengan
Adanya harmonisa pada sistem tenaga listrik akan mengakibatkan Kode Proteksi Sesuai NEMA & IEC waktu lama dan kedalaman terbatas, kerusakan
berbagai efek, di bawah ini adalah pengaruh-pengaruh harmonisa pada Beberapa faktor yang harus di ketahui jika kita merencanakan akan akibat formasi es dari luar
sitem tenaga listrik (Sulistiyo, 2003: 6). menggunakan motor listrik harus mempertimbangkan tempat motor, Type 12 : dirancang dengan proteksi untuk terutama motor untuk
a. Saluran transmisi kondisi ruang, bahaya yang dapat terjadi, keselamatan orang/operator, dipasang didalam ruangan dan dapat mencegah : sirkulasi
Aliran dari harmonisa arus pada konduktor akan menyebabkan berapa tinggi diatas permukaan laut dll. debu, kotoran yang jatuh dan tetesan cairan korosive
bertambahnya rugi-rugi saluran sebagai akibat adanya pemanasan Motor di klasifikasikan oleh NEMA dengan Type “Hazardous area”
tambahan. Pemanasan tambahan ini disebabkan adanya arus harmonisa Derajat proteksi. merupakan standard tingkatan pencegahan motor sesuai (digit pertama) sbb:
yang mengalir di saluran transmisi. dengan peruntukan. seberapa tinggi motor dipilih untuk peruntukan Type 7 : dirancang proteksi untuk motor dipasang di tempat tertutup
b. Transformator tertentu, yang bertujuan sebagai proteksi motor maupun pemakai. dengan lokasi :Class I, Group A, B, C, atau D, seperti telah
Efek harmonisa pada transformator adalah harmonisa arus menyebabkan ditentukan oleh NEC (National Electrical Code)
meningkatnya rugi-rugi tembaga yang dinyatakan dengan: Kita perlu memahami apa yang ditentukan oleh NEMA ataupun IEC, Type 8 : dirancang proteksi untuk motor dipasang di tempat tertutup
karena kadang kala kita menghadapi kedua standard itu dipakai secara atau terbuka dengan lokasi :Class I, Group A, B, C, atau D,
Rugi Tembaga Pcu = I2 R bersama. seperti telah ditentukan oleh NEC (National Electrical Code)
n n
n1 Type 9 : dirancang proteksi untuk motor dipasang di tempat tertutup
Selain dari itu harmonisa juga dapat menyebabkan pemanasan lebih pada Standard yang terbanyak dipakai di dunia industri motor listrik, al: dengan lokasi Class II, Group E, F, atau G, seperti telah
isolasi, sehingga dapat mempersingkat umur penggunaan isolasi, suara NEMA : National Electric Manufacturers Association ditentukan oleh NEC (National Electrical Code)
berisik. NEMA memakai istilah “enclosure type” untuk standard proteksi Type 10 : dibuat dengan konstruksi cocok untuk aplikasi ketentuan
c. Mesin-Mesin Berputar (Rotating Machines) IEC : International Electrotechnical Commission “Mine Safety & Health Administration”
Pada mesin-mesin berputar, harmonisa akan menimbulkan panas IEC memakai istilah “ingress Protection” atau IP IEC membuat Definisi Standard IEC, 60529 menyebutkan Ingress
tambahan Revisi terakhir mengenai Enclosure Ratings telah dipublikasikan oleh Protection diberi kode 2 digit.
sehingga menambah rugi-rugi tembaga dan besi, yang berpengaruh pada NEMA dengan Standard Publication no. 250 dan IEC dengan IP Digit pertama menentukan proteksi sebagai pencegahan bahaya
efisiensi mesin, efisiensi berkurang, getaran mekanis dan suara berising, Standard 60529. masuknya barang benda berbahaya dan padat.
memperpendek umur tekanan isolasi. Motor di klasifikasikan oleh NEMA dengan Type “Non-Hazardous Digit kedua pencegahan bahaya masuknya air.
d. Bank Kapasitor (Capasitor Banks) area”(digit pertama) sbb: Contoh: IP 65 artinya : diproteksi dengan kawat 1.0 mm, artinya tidak bisa
Terjadinya distorsi tegangan menyebabkan rugi daya tambahan pada Type 1 : dirancang proteksi yang mencegah sejumlah kotoran yang dimasuki debu dan dapat mencegah air bertekanan dari segala arah.
kapasitor yang ditunjukkan oleh: jatuh /terbatas
Kode IP (International Protection), ada juga yang mengartikan terhadap kontak langsung. Pada tingkatan ini debu masih dapat 1 Perlindungan sampai dengan 0,225 J, setara dengan benda
sebagai “Ingress Protection” terdiri dari huruf IP yang kemudian diikuti dijinkan masuk namun dalam batas normal selama tidak seberat 150 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 15 cm.
oleh dua angka dan terkadang diikuti juga oleh sebuah atau dua huruf mengganggu pengoperasian peralatan. 2 Perlindungan sampai dengan 0,375 J, setara dengan benda
tambahan. Sebagaimana didefinisikan dalam standar internasional IEC 6 Perlindungan secara ketat dari masuknya debu dan perlindungan seberat 250 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 15 cm.
60529, dimana IP rating tersebut mengklasifikasikan derajat atau tingkat lengkap terhadap kontak langsung. 3 Perlindungan sampai dengan 0, 5 J, setara dengan benda seberat
perlindungan yang diberikan dari suatu peralatan listrik, contohnya motor 250 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 20 cm.
listrik seperti telah dijelaskan pada artikel sebelumnya disini. Protection Against Ingress of Liquid ( Digit kedua) 5 Perlindungan sampai dengan 2 J, setara dengan benda seberat
Angka Keterangan 500 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 40 cm.
Perlindungan tersebut merupakan perlindungan terhadap gangguan : 0 Tidak dilindungi. 7 Perlindungan sampai dengan 6 J, setara dengan benda seberat
٠ Benda padat (termasuk bagian tubuh manusia seperti tangan dan 1 Perlindungan terhadap tetesan air yang jatuh langsung secara 1,5 kg yang dijatuhkan dari ketinggian 40 cm.
jari). vertikal. Kode IK
٠ Debu. 2 Perlindungan terhadap tetesan air yang jatuh langsung dengan Angka Keterangan
٠ Hubungan/kontak langsung. kemiringan 15° 00 Tanpa Perlindungan
٠ Air.
3 Perlindungan terhadap percikan air yang jatuh dengan 01 Perlindungan sampai dengan 0,150 J, setara dengan benda
kemiringan 60°. seberat 200 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 7,5 cm.
Dua digit angka setelah huruf IP menunjukkan kondisi yang sesuai dari
4 Perlindungan terhadap percikan air yang datang dari segala arah. 02 Perlindungan sampai dengan 0,200 J, setara dengan benda
peralatan tersebut berdasarkan klasifikasinya. Dan jika tidak ada rating
5 Perlindungan terhadap semprotan air yang datang dari segala seberat 200 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 10 cm.
perlindungan sehubungan dengan salah satu kriteria, maka angka diganti
arah, contohnya semprotan air dari pipa air atau keran. 03 Perlindungan sampai dengan 0,350 J, setara dengan benda
dengan huruf X, contoh IP4X atau IPX6.
Kode Tingkat Perlindungan 6 Perlindungan terhadap semprotan air bertekanan yang datang seberat 200 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 17,5 cm.
dari segala arah, contohnya semprotan air dari water jet. 04 Perlindungan sampai dengan 0,500 J, setara dengan benda
7 Perlindungan akibat perendaman dalam air pada kedalaman air seberat 200 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 25 cm.
antara 15 cm sampai dengan 1 m.
8 Perlindungan akibat perendaman dalam air yang bertekanan dan 05 Perlindungan sampai dengan 0,700 J, setara dengan benda
dilakukan dalam jangka waktu tertentu ataupun terus-menerus. seberat 200 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 35 cm.
Biasanya, ini berarti bahwa alat ini tertutup rapat. Namun, pada 06 Perlindungan sampai dengan 1 J, setara dengan benda seberat
beberapa jenis peralatan, itu dapat berarti bahwa air bisa masuk 500 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 20 cm.
tetapi hanya dalam sedemikian rupa sehingga tidak 07 Perlindungan sampai dengan 2 J, setara dengan benda seberat
menimbulkan efek yang berbahaya. 500 gr yang dijatuhkan dari ketinggian 40 cm.
Kode Tambahan 08 Perlindungan sampai dengan 5 J, setara dengan benda seberat
Digit ketiga, merupakan kode tambahan pertama berupa notasi huruf 1,7 kg yang dijatuhkan dari ketinggian 29,5 cm.
yang menunjukkan perlindungan bagian-bagian berbahaya dari akses
manusia. 09 Perlindungan sampai dengan 10 J, setara dengan benda seberat
Tabel berikut disarikan dari standard IEC ٠ A – Tangan 5 kg yang dijatuhkan dari ketinggian 20 cm.
Protection Against Access to Hazardous Parts (Digit pertama)
٠ B – Jari 10 Perlindungan sampai dengan 20 J, setara dengan benda seberat
Angka Keterangan ٠ C - alat-alat 5 kg yang dijatuhkan dari ketinggian 40 cm.
0 Tidak ada proteksi ٠ D – kabel
1 Proteksi terhadap masuknya barang dengan diameter 50 mm Digit keempat, merupakan kode tambahan kedua juga berupa notasi huruf
2 Proteksi terhadap masuknya barang sebesar jari tangan 12.5mm ntuk memberikan informasi tambahan kepada pengguna yang terkait NEMA vs IEC
3 Proteksi terhadap masuknya peralatan dengan diameter 2.5 mm dengan perlindungan peralatan tersebut. Tabel dibawah ini sebagai Informasi yang dibuat oleh NEMA Standard
4, 5, 6 Proteksi terhadap masuknya barang dengan kawat 1.0 mm ٠ H - perangkat tegangan tinggi. No.250 Appendix A sebagai guide komparasi dari : “NEMA Enclosure
٠ M - perangkat bergerak (selama uji air). Type Number” ke “IEC Classification Designations”. IEC tidak
Protection Against Ingress of Solid Foreign Objects ( Digit kedua) ٠ S - perangkat diam (selama uji air). menyebutkan derajat proteksi mencegah kerusakan mekanis, risiko
Angka Keterangan ٠ W- kondisi cuaca meledak, atau kondisi lembab/kondensasi, uap korosive, dl l. NEMA
0 Tidak ada perlindungan terhadap kontak dan masuknya objek Kode IK Standards Publikasi 250 meliputi test kondisi environmental, korrosive
1 Perlindungan dari benda dengan ukuran >50 mm, seperti tangan, Kode IK, merupakan kode nomor tambahan yang digunakan untuk karat, es, oli, dan pendinginan. Oleh sebab itu maka konversi ini tidaklah
tapi tidak ada perlindungan terhadap kontak langsung yang menentukan ketahanan peralatan untuk dampak mekanis. Dampak persis sama.
disengaja dengan bagian tubuh (contoh tanpa sengaja tersentuh mekanis ini diidentifikasi dengan energi yang diperlukan untuk memenuhi Tabel dibawah ini tidak untuk konversi secara persis, jadi harus ada
oleh tangan). syarat tingkat ketahanan yang ditentukan, yang diukur dalam joule (J), keterangan atau verifikasi test.
2 Perlindungan dari benda dengan ukuran >12,5 mm, seperti jari didasarkan pada EN 50102 - VDE 0470 Part 100 dan EN 62262 dan telah NEMA Enclosure Type IEC Enclosure Designation IP
atau benda semacam itu. menggantikan standar kode IP untuk ketahanan peralatan yang dinotasikan Number Number
3 Perlindungan dari benda dengan ukuran >2,5 mm, seperti alat- dengan angka 0 s/d 9. 1 IP10
alat, kabel tebal, dll Kode IP untuk menentukan tingkat ketahanan (termasuk kategori kode 2 IP11
4 Perlindungan dari benda dengan ukuran >1 mm, seperti sekrup, lama) : 3 IP54
baut, kabel, dll Angka Keterangan 3R IP14
5 Perlindungan dari masuknya debu dan perlindungan lengkap 0 Tanpa perlindungan 3S IP54
4 dan 4X IP56 Diketahui : Beban ini menyangkut peralatan safety. Jika beban ini tidak tersuplai
5 IP52 E : Karena ruang keluarga butuh lebih terang nilainya 250 lux. maka safety terancam namun produksi tetap bisa jalan. Kenapa vital?
6 dan 6P IP67 L : 8m W : 4m LLF : 0,8 CU : 65% n:1 Ya jika terjadi hal darurat beban ini harus dapat mengatasinya.
12 dan 12K IP52 Ø : Untuk lampu TL 40 watt mempunyai Luminous Efficacy Lamp Contohnya adalah sistem alarm, lampu emergency, UPS, sistem
13 IP54 sebesar 75 Lm/w (ada di box lampu) komunikasi dll.
Kesimpulan, jika kita akan membeli /memesan harus mencantumkan salah Ø = w x Lm/w 2. Beban Essential
satu atau kedua “type proteksi” yang kita perlukan. = 40 x 75 = 3.000 lumen Jika beban tidak tersuplai maka produksi akan terganggu. Kenapa
(referensi: Guide to NEMA & IEC Enclosure Rating) essential? Karena ini menyangkut produksi. Contohnya menyangkut
Jawab : mesin produksi, pompa, peralatan di ruang kontrol. dll.
Armatur Lampu 3. Beban Non-Essential
Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk beberapa ruang N = ExLxW Beban ini diluar dua beban diatas, apabila bebannya tidak disuplai
berbeda-beda. Berikut kami sajikan data daya pencahayaan maksimum Q x LLF x CU x n maka tidak akan mengganggu safety ataupun produksi, contohnya
untuk beberapa ruangan, yaitu : N = 250 x 8 x 4 adalah suplai listrik ke kamar pekerja, penerangan ke luar
3.000 x 0,8 x 65% x 1 pembangkit dsb.
Daya Pencahayaan N = 8.000
Ruang Kantor / Industri = 15 watt/ m2 1.560 Lalu ada 3 kategori lagi yaitu :
Rumah = 10 watt/m2 N = 5,13 1. Beban Kontinu (Continue Load)
Toko = 20-40 watt/m2 2. Beban Intermitent (Intermitent Load)
Hotel = 10-30 watt/m2 Jadi, Jumlah titik lampu di ruang keluarga anda, idealnya harus sejumlah 5 3. Beban Siaga (Stand-by Load)
Sekolah = 15-30 watt/m2 buah. Engineer harus bisa mengkategorikan mana peralatan yang masuk ke
Rumah Sakit = 10-30 watt/m2 kategori diatas dan menghitungnya dalam kW. Berapakah total beban?
Menurut Standart SNI, penerangan rumah 10 W/m2, maka : Apakah besarnya sama dengan penjumlahan ketiga beban diatas? tenyata
Kuat Penerangan (E) tidak juga, karena ada satu faktor pengali yang disebut Faktor Keragaman
2 Jumlah Titik Lampu x Watt Lampu
Perkantoran 200 – 500 Lux Jumlah W / M / Diversity Factor (DF). Setiap beban kan tidak menyala secara
Apartemen / Rumah 100 – 250 Lux Luas Ruangan bersamaan.
Hotel 200 – 400 Lux
Rumah Sakit / Sekolah 200 – 800 Lux 5 x 40 Diversity Factor untuk beban kontinu : 1.0
Diversity Factor untuk beban intermittent : 0.5 - 0.6
Basement / Toilet / Corridor / 100 – 200 Lux 8x4
Hall / Gudang / Lobby Diversity Factor untuk beban siaga : 0.1 - 0.2
Restaurant / Store / Toko 200 – 500 Lux 200 2
6,25 w / m Selain itu ada istilah TPPL and TPRL
32 TPPL (Total Plant Peak Load) adalah jumlah total daya kontinu,
Rumus menghitung jumlah titik lampu ruangan : Gruping Lampu intermitent dan siaga setelah dikali masing-masing Diversity Factor.
Contoh : TPRL (Total Plant Running Load) hanya mencakup kontinu dan
N = ExLxW
Ø x LLF x CU x n V = 380 v 3Ø intermitent. Ambil nilai TPPL (dalam kW) karena ini mencakup semua.
Lampu TL = 900 buah, 220 v, 40 w, Cos θ 0,8; Ballast 10 w Setelah didapatkan TPPL, tambahkan marjin 10% untuk jaga-jaga (safety),
Keterangan : Jawab. dapat beban yang diestimasi.
N = Jumlah titik lampu 40 10
E = Kuat penerangan (Lux) I 0,28 A Pembangkit diperlukan untuk menyuplai beban. Berapa besar
L = Panjang ruangan 220 x 0.8 pembangkit? Nah pembangkit harus dibebani 80%-85%, jangan sampai
W = Lebar ruangan 100% karena usia pembangkit bakal pendek. Jadi nilai beban harus dibagi
900 80% atau 85%. Bulatkan keatas. Itulah besar pembangkit yang harus
Ø = Total lumen lampu (Lamp Luminous Flux) Jumlah Lampu per Phase 300 buah @ 2 lampu per titik
= W x L/w (Daya Lampu x Luminous Efficacy Lamp/Lumen per 3 disediakan.
Watt) dapat dilihat pada box lampu yang dibeli. Maka :
LLF = Light Loss Factor Faktor cahaya hilang rumah atau apartemen Jumlah Lampu per Phase = 300/2 = 150 titik lampu Pengelompokan seluruh beban dari sistem instalasi terpasang,
standardnya 0,7-0,8 Jumlah Grup Lampu per Phase = 150/12 = 12,5 Grup ~ 13 Grup dikelompokkan atas beban vital, beban essential, dan beban non-essential.
( Kantor ber AC = 0,8, Industri bersih = 0,7, Industri kotor = 0,6 ) Jumlah Lampu per Grup max. 12 – 14 titik lampu akan tetapi beban vital dan beban essential dibagi atas tiga kategori, antara
CU = Coeffesien of utilization Faktor pemanfaatan rumah atau Jadi, lain :
apartemen (50% - 65%) Jumlah Lampu per Grup terdapat = 12 ttk lampu x 2 lampu = 24 lampu a. Beban Kontinu, yaitu beban yang bila padam akan membahayakan
N = Jumlah lampu dalam 1 titik lampu (jumlahnya 1) Arus per Grup = 24 lampu x 0,28 A = 6,27 A → MCB 10 A keselamatan personil atau kerusakan serius pada pabrik.
Arus per Phase = 13 grup x 6,27 A = 87,36 A → MCB 100 A b. Beban Intermittent (Discontinue), yaitu beban yang jika padam akan
Contoh Perhitungan : menyebabkan degradasi atau hilangnya produk manufaktur.
Untuk ruang keluarga sebesar 4m x 8m dan jenis lampu yang digunakan Klasifikasi Beban Listrik c. Beban Standby, yaitu beban yang jika padam, kurang berpengaruh
adalah tipe TL 40 watt, berapa titik lampu yang harus dipasang? Klasifikasi Beban, ada istilah Beban Vital, Essential dan Non-Essential. pada keselamatan dan produksi.
1. Beban Vital
Dalam perancangan untuk menentukan besar kapasitas daya yang akan elektrik (electrical discharge) pada suatu sirkuit seperti TV, accu/battery.
dibangkitkan terlebih dahulu menghitung besar daya maksimum, Komponen ini dapat menyebabkan arus leading terhadap tegangan. Beban
kemudian diperhitungkan juga diperhitungkan pertumbuhan beban (spare) jenis ini menyerap daya aktif (kW) dan mengeluarkan daya reaktif
dan biasanya sebesar 20% dari daya terpasang. (kVAR).
Kebutuhan listrik atau sering disebut dengan demand load adalah (Lacroix
at al, 1995; Chevron, 2000; Chapman, 1991) :
TPPL ( Total Plant Peak Load )
= (beban kontinyu x 1.0) + (beban intermitten x 0.5)
= (1075,33 x 1.0) + (195,4 x 0,5) Gambar 1 Arus Sephasa Dengan Tegangan
= 1172,7 kW = 1465,9 kVA Pada Gambar terlihat nilai cos φ sama dengan 1, yang menyebabkan
jumlah daya aktif yang dikonsumsi beban sama dengan daya semu.
TPRL (Total Plant Running Load ) 2) Faktor Daya Lagging (Beban Induktif)
Faktor daya terbelakang (lagging) adalah keadaan faktor daya saat Gambar 3 Arus Mendahului Tegangan Sebesar Sudut φ
= (beban kontinyu x 1.0) + (beban intermitten x 0.5) + (beban standby x Dari Gambar terlihat bahwa arus mendahului tegangan sejauh 90° maka
0.1) memiliki kondisi-kondisi sebagai berikut :
a. Beban/peralatan listrik memerlukan daya reaktif dari sistem daya reaktif tertinggal dari daya semu, berarti beban memberikan daya
= (1075,33 x 1.0) + (195,4 x 0,5) + (112,18 x 0,1) reaktif kepada sistem.
= 1182,9 kW = 1479,9 Kva atau beban bersifat induktif.
b. Arus (I ) terbelakang dari tegangan (V), V mendahului I Untuk menghitung besarnya rektansi kapasitif (X C), dapat digunakan
S spare = TPRL (kVA) x 20% rumus :
= 1479,9 x 0,2 dengan sudut φ
Beban induktif (L) yaitu beban yang terdiri dari kumparan kawat yang Dengan :
= 295,98 kVA = 236,78 kW
S demand = 1479,9 + 295,98 = 1775,9 kVA =1420,7 kW dililitkan pada suatu inti, seperti lampu TL, coil, motor listrik,
transformator, relay dan solenoida. Beban ini dapat mengakibatkan
Dengan mempertimbangkan penambahan beban ke yang akan datang, pergeseran fasa (phase shift) pada arus sehingga bersifat lagging. Hal ini
disebabkan oleh energi yang tersimpan berupa medan magnetis akan X C = reaktansi kapasitif
maka besar kapasitas pembangkitan adalah 1420,7 kW. Jadi pembangkit
yang dipilih adalah 2 x 800 gas engine generator sebagai pembangkitan mengakibatkan fasa arus bergeser menjadi tertinggal terhadap tegangan. f = frekuensi
utama dan satu generator setting yang digunakan untuk spare. Beban jenis ini menyerap daya aktif (kW) dan daya reaktif (kVAR). C = kapasitansi (Farad)
Selain itu arrester juga merupakan kunci dalam koordinasi isolasi suatu
system tenaga listrik. Bila surja hubung dating ke gardu induk maka
arrester akan bekerja melepaskan muatan listrik serta mengurangi
tegangan abnormal yang mengenai peralatan dalam gardu induk.
11. Relay Tester
Relay Tester berfungsi untuk menguji relay sekunder (Over Load Relay) Lightning arrester bekerja pada tegangan tertentu diatas tegangan operasi
yang dipasang pada pelanggan TM. untuk membuang muatan listrik dari surja petir dan berhenti beroperasi
pada tegangan tertentu diatas tegangan operasi agar tidak terjadi arus pada
tegangan operasi, dan perbandingan dua tegangan ini disebut rasio
proteksi arrester.
Tingkat isolasi bahan arrester harus berada dibawah tingkat isolasi bahan
transformator agar apabila sampai terjadi flashover, maka flashover
diharapkan terjadi pada arrester dan tidak pada transformator.
1 PK = 9000 BTU/H
1 M2 = 600 BTU/H
Kapasitas AC :
L xW x H x I x E
BTU
60
L = Panjang Ruangan (Feet)
W = Lebar Ruangan (Feet)
H = Tinggi Ruangan (Feet)
I = Nilai 10 ruangan berinsulasi
= Nilai 17 ruangan tidak berinsulasi
E = Nilai 16 Dinding terpanjang menghadap Utara
= Nilai 17 Dinding terpanjang menghadap Timur
= Nilai 18 Dinding terpanjang menghadap Selatan
= Nilai 20 Dinding terpanjang menghadap Barat