Anda di halaman 1dari 35

MESIN DC

Rohjai Badarudin, M.Pd.


rohjai.badarudin@uny.ac.id
(WA) +62856 4326 5748

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Motor DC
Prinsip kerja
Hukum Lorentz: jika sebuah penghantar berarus berada
di dalam medan magnit, maka penghantar tersebut
akan timbul suatu Gaya (gaya Lorentz).

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Generator DC
Prinsip kerja
Hukum Faraday: jika sebuah
penghantar digerakkan di
dalam medan magnit, maka
pada ujung2 penghantar
tersebut akan timbul beda
potensial/tegangan/gaya
gerak listrik (ggl) induksi.

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Motor DC
GGL Lawan (Ea)
Ketika mesin DC di fungsikan sbg motor, maka mesin DC
juga akan berfungsi sbg generator, yg disebut sbg ggl
lawan (Ea).
HK Lorentz: motor akan berputar krn penghantar dialiri
arus di dalam medan magnit.
HK Faraday: pada saat yg bersamaan, krn penghantar
diputar di dalam medan magnit, mk pada penghantar tsb
timbul ggl (Ea), yg arahnya melawan tegangan sumber,
shg disebut ggl lawan.
Besar Ea<Vt, krn ada drop tegangan pada belitan jangkar
(Ia*Ra)

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Motor DC
GGL Lawan
V>Ea
V=Ea+Vra
V=Ea+Ia*Ra

Ea Tidak Bisa kita diukur


dengan instrument
apapun, hanya bisa kita
hitung secara teori
(estimasi).

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Motor DC
Penguat Terpisah
Im=Ia
If=Vf/Rf
V=Ea+Ia*Ra

Im: arus motor


Ia: arus jangkar
Ra: resistansi jangkar
If: arus medan
Rf: resistansi medan
Ea: ggl lawan

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Motor DC
Penguat Shunt
Im=Ia+Im
Ish=V/Rsh
V=Ish*Rsh
V=Ea+Ia*Ra

Im: arus motor


Ia: arus jangkar
Ra: resistansi jangkar
Ish: arus medan shunt
Rsh: resistansi medan shunt
Ea: ggl lawan

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Motor DC
Penguat Seri
Im=Ia=Is
V=Ea+Ia*Ra+Is*Rs

Im: arus motor


Ia: arus jangkar
Ra: resistansi jangkar
Is: arus medan seri
Rs: resistansi medan seri
Ea: ggl lawan

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Motor DC
Penguat Kompon Panjang-Bantu
Ia=Is
Im=Is+Ish
Ish=V/Rsh
V=Ea+Ia*Ra+Is*Rs
Vsh=V=Ish*Rsh
Im: arus motor
Ia: arus jangkar
Ra: resistansi jangkar
Is: arus medan seri
Rs: resistansi medan seri
Ish: arus medan shunt
Rsh: resistansi medan shunt
Ea: ggl lawan
TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id
Motor DC
Penguat Kompon Pendek-Bantu
Ia=Is
Im=Is+Ish
Ish=V/Rsh
V=Ea+Ia*Ra+Is*Rs
Vsh=V=Ish*Rsh
Im: arus motor
Ia: arus jangkar
Ra: resistansi jangkar
Is: arus medan seri
Rs: resistansi medan seri
Ish: arus medan shunt
Rsh: resistansi medan shunt
Ea: ggl lawan
TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id
Karakteristik Motor DC

1. torsi jangkar dengan arus jangkar [Ta=f(Ia)],


electrical characteristic
2. kecepatan dengan arus jangkar [n=f(Ia)], dan
3. kecepatan dengan torsi jangkar [n=f(Ta)],
mechanical characteristic.
Karakteristik motor dc ditinjau dr persamaan berikut:
𝑬𝒂
Ta ≈ ∅.Ia ; n ≈

Ta: Torsi jangkar
Ia: Arus jangkar
n: kecepatan putaran
Ea: ggl lawan
∅: fluks magnit

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Ta ≈ ∅.Ia
𝑃𝑎 𝐸𝑎 ∗𝐼𝑎
𝑇𝑎 = ; atau 𝑇𝑎 = 𝑛 ; Ta: Torsi jangkar
2п𝑛/60 2п 60 Pa: Daya jangkar
𝑃 Z∅n Ea: ggl lawan
𝐸𝑎 = ∗ ; subtitusikan Ea ke Ta, mjd P: jumlah kutub
𝐴 60 A: jumlah cabang parallel
belitan jangkar
n: jumlah putaran
𝑃 𝑛
𝐴 60
Z.∅.𝐼𝑎 Z: jumlah kawat belitan/alur
𝑇𝑎 = 𝑛 ; eliminasi (n/60), shg ∅: fluks magnit
2п60
𝑃 𝑃
𝐴
Z.∅.𝐼𝑎 𝐴
Z
𝑇𝑎 = ; constanta tetap -> , shg
2п 2п

𝑇𝑎=𝑪𝟏 . ∅. 𝐼𝑎 ; atau 𝑻𝒂≈∅. 𝑰𝒂 (Nm)

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


𝑬𝒂
n≈

𝑃 Z∅n 𝐸𝑎 .60 𝐴
𝐸𝑎 = ; 𝑛= Ea: ggl lawan
𝐴 60 𝑍.∅ 𝑃 P: jumlah kutub
A: jumlah cabang parallel
belitan jangkar
𝐸𝑎 60 𝐴 60 𝐴
𝑛= ; constanta tetap -> , shg n: jumlah putaran
∅ 𝑍𝑃 𝑍 𝑃 Z: jumlah kawat belitan/alur
∅: fluks magnit

𝐸𝑎 𝑬𝒂
𝑛 = 𝐶2 ; atau n ≈ (rpm)
∅ ∅

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Karakteristik Motor DC
Penguat Terpisah dan Shunt
Motor dc penguat terpisah dan motor dc penguat shunt
mempunyai fluks magnit yang konstan, sehingga
karakteristik kedua jenis motor tersebut identik.

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Karakteristik Motor DC
Penguat Terpisah dan Shunt
Karakteristik Ta terhadap Ia,
[Ta=f(Ia)]

Mengacu,
𝑇𝑎≈∅. 𝐼𝑎, karena ∅ konstan,
maka 𝑇𝑎≈𝐼𝑎, shg
karakteristik Ta=f(Ia)
membentuk garis lurus
(linier).

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Karakteristik Motor DC
Penguat Terpisah dan Shunt
Karakteristik n terhadap Ia,
[n=f(Ia)]

Mengacu,
𝐸𝑎
n ≈ , pada motor dc shunt

jika beban motor naik, maka
Ia juga naik, shg n menurun,
karena Ea=V-Ia*Ra.
Penurunan sedikit, krn Ra
sangat kecil, Ra<1Ω

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Karakteristik Motor DC
Penguat Terpisah dan Shunt
Karakteristik n terhadap Ta,
[n=f(Ta)]
Motor DC shunt mempunyai
karakteristik Ta=f(Ia) berupa
grafik linier, karena fluks
magnit shunt konstan,
sehingga torsi jangkar
sebanding dengan arus jangkar
(Ta≈Ia).
Karakteristik n=f(Ta) pada
motor DC shunt identik
dengan n=f(Ia).

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Karakteristik Motor DC
Penguat Seri
Arus penguat magnit untuk motor dc
penguat seri sama dengan arus yang
masuk ke jangkar.
Arus jangkar meningkat ketika
beban mekanis motor meningkat,
sehingga arus penguat magnit juga
meningkat seiring meningkatnya
arus jangkar (Im=Ia=Is).

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Karakteristik Motor DC
Penguat Seri
Karakteristik Ta terhadap Ia,
[Ta=f(Ia)]

Mengacu, 𝑇𝑎≈∅. 𝐼𝑎 pd
motor dc seri, karena ∅
sebanding dengan Ia, maka
∅ ≈𝐼𝑎, shg 𝑇𝑎≈𝐼𝑎2 .
Karakteristik Ta=f(Ia)
membentuk kurva parabola
(persamaan kuadrat).

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Karakteristik Motor DC
Penguat Seri
Karakteristik n terhadap Ia,
[n=f(Ia)]
𝐸𝑎
Mengacu, n ≈ , pada

motor dc seri, jika beban
motor naik, maka arus
jangkar juga naik dan fluks
magnet seri juga meningkat,
sehingga putaran
menurun drastis, karena,
karena Ea=V-Ia.Ra
TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id
Karakteristik Motor DC
Penguat Seri
Karakteristik n terhadap Ta, [n=f(Ta)]
Motor seri menghasilkan torsi tinggi
pada kecepatan rendah, sedangkan
torsi rendah pada kecepatan tinggi.
Kenaikan torsi membutuhkan
peningkatan arus jangkar.
Peningkatan arus jangkar juga
menyebabkan arus medan seri juga
meningkat, sehingga fluks magnit seri
meningkat. Berdasarkan persamaan
𝐸𝑎
𝑇𝑎 ≈ ∅.𝐼𝑎 dan n ≈ ,

kurva karakteristik putaran (n) terhadap
torsi jangkar (Ta) identik dengan
kurva n=f(Ia).

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Karakteristik Eff=f(Ia)
Secara teori disebutkan karakteristik motor Dc adalah seperti tsb
di atas, yaitu: Ta=f (Ia), n=f(Ia), dan n=f(Ta) untuk V konstan. Nah
untuk Effisiensi=f(Ia) itu bisa diasumsikan mewakili karakteristik
Ta=f(Ia), karena : efisiensi=Pot/Pin; Pout=Tax2.phi.n/60, berarti:
efisiensi berbanding lurus dg Pout, dan Pot berbanding lurus
dengan Ta, sehingga efisiensi berbanding lurus dengan Ta.
Sebenarnya secara teori karakteristik Ta=f (Ia), n=f(Ia), dan
n=f(Ta) menunjukkan besaran untuk angker (jangkar), jadi bukan
I motor, bukan Torsi motor, Sebab masing-masing tipe motor
belum tentu Ia itu = Imotor, demikian juga belum tentu Ta = T
motor. Contoh: pada motor Dc shunt: Ia = I motor- Ish; Ta juga
tidak sama dengan T motor, dst. Jadi harus ditinjau per jenis
motor DC.

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Rugi-Rugi dan Effisiensi
• Effisiensi Motor (Eff)
Eff=Pout/Pin
• Pout=Ta(2*phi*n/60)
• Pin=V*Im
• Im=arus motor
• Ta=Torsi jangkar Motor

• Tes beban kosong: untuk mengetahui rugi-rugi


motor (rugi inti+gesek dan rugi tembaga).

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Rugi-Rugi dan Effisiensi

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Starting Motor DC

1. Medan magnit harus ada (utk motor dgn belitan


penguat magnit)
2. Tidak bisa dilakukan dengan cara langsung
terhubung ke sumber tegangan (direct online).
(𝑉−𝐸𝑎)
3. Mengacu persamaan 𝐼𝑎 =
𝑅𝑎
,
4. Ketika motor berhenti (n=0), mengacu Ea= ∅ *n, jk
n=0,mk Ea=0 (tdk ada ggl lawan yg dibangkitkan).
𝑉
5. Krn Ra<1Ω, 𝐼𝑎 = , arus jangkar akan sangat besar
𝑅𝑎
sekali, jk tegangan sumber langsung mensuplay.
6. Pengasutan bisa dilakukan dengan mengatur
tegangan sumber V (0-maks), untuk membangkitkan
ggl lawan awal.
TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id
Menghentikan Motor DC

𝑉−𝐼𝑎 𝑅𝑎 .60 𝐴
Mengacu persamaan: 𝑛 = ,
𝑍.∅ 𝑃
1. V sumber diturunkan perlahan sampai nol
hingga n=0,dgn medan magnit masih ada.
2. V medan magnit diturunkan sampai nol.

3. Tidak diperkenankan langsung shutoff sumber


(bisa terjadi lonjakan rpm yg tinggi),
4. Tidak boleh V medan magnit diturunkan
(shutoff) pada saat V sumber masih tersambung,
dapat menyebabkan putaran tinggi sampai tdk
terkendali.
TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id
DC Motor
Pengaturan Kecepatan
𝑉−𝐼𝑎 𝑅𝑎 .60 𝐴
1. Mengacu persamaan: 𝑛 =
𝑍.∅ 𝑃
• mengatur kuat medan magnit,
• mengatur resistansi jangkar, dan
• mengatur tegangan sumber.

2. Pada motor penguat terpisah dan shunt, jika kita


menginginkan n=1400 dan Vt=220V pada beban
kosong, yg kita atur adalah kuat medan
magnitnya (∅).

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Generator DC
❖ Mesin DC disambung ke sumber tegangan ->
motor -> output putaran
❖ Mesin DC dikopel dengan penggerak (diputar) ->
generator -> ouput tegangan

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Generator DC
GGL Induksi
𝑃 Z∅n
Mengacu persamaan: 𝐸𝑎 = ∗ ,
𝐴 60

𝑃 𝑍
dgn constanta tetap (𝐶3 ) = , shg
𝐴 60

𝐸𝑎 = 𝐶3 . ∅.n , atau
𝑬𝒂 ≈ ∅.n, dgn satuan Volt

Ea: ggl induksi


P: jumlah kutub
A: jumlah cabang parallel
belitan jangkar
n: jumlah putaran
Z: jumlah kawat belitan/alur
∅: fluks magnit
TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id
Generator DC
Penguat Terpisah
Ig=Ia
If=Vf/Rf
V=Ea-Ia*Ra

Ig: arus generator


Ia: arus jangkar
Ra: resistansi jangkar
If: arus medan
Rf atau Rm:
resistansi medan
Ea: ggl lawan

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Generator DC
Karakteristik Generator DC
1. Karakteristik beban kosong (internal)
[𝐸𝑎 = 𝑓(𝐼𝑓 )]
2. Karakteristik berbeban (eksternal)
[V= 𝑓(𝐼𝐿 )]

Mengacu pada persamaan:


𝑬𝒂 ≈ ∅.n dan 𝑽 = 𝑬𝒂 − 𝑰𝒂 𝑹𝒂

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Generator DC
Karakteristik Penguat Terpisah
Karakteristik beban kosong
[𝑬𝒂 = 𝒇(𝑰𝒇 )]

Mengacu persamaan 𝑬𝒂 ≈ ∅.n ,


Tegangan beban kosong (Ea)
akan naik seiring kenaikan arus
medan magnit (If), pada
kecepatan konstan
(n=1400rpm).

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Generator DC
Karakteristik Penguat Terpisah
Karakteristik Luar [V= 𝒇(𝑰𝑳 )]

Mengacu persamaan
𝑽 = 𝑬𝒂 − 𝑰𝒂 𝑹𝒂 ,
Tegangan keluaran (V) akan
turun (drop) seiring kenaikan
arus beban, krn IL naik, maka Ia
juga naik, sehingga V turun,
pada kecepatan konstan
(n=1400rpm).

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Effisiensi Generator DC
Effisiensi Generator (Eff)=Pout/Pin
Pout=V*IL
Pin=Ta(2*phi*n/60)
IL=arus beban
Ta=Torsi Jangkar generator

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id


Tanks.
Referensi:
1. Sunyoto. (1993). Diktat Mesin Listrik. Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro. UNY.
2. B.L. Theraja, A.K. Theraja, (2005). A Textbook of
Electrical Technology: Electrical Machine. S. Chand
& Company LTD. New Delhi.

TAKWA, MANDIRI, CENDEKIA http://ft.uny.ac.id

Anda mungkin juga menyukai