Anda di halaman 1dari 28

GENERATOR DC

KELOMPOK IV

Nama Kelompok :
Novian Bayu Putranto 1605541086
Gede Wibisana Hadi Chandra 1605541087
I Wayan Dicky Widiandika Putra 1605541088
GENERATOR DC

Generator adalah sebuah mesin listrik yang dapat mengubah daya mekanis menjadi daya
listrik

Prinsip kerja :
Jika sepotong kawat terletak diantara kutub-kutub magnet kemudian kawat tersebut
kita gerakkan maka ujung kawat ini timbul gaya gerak listrik karena induksi. Arah dari ggl
sesuai dengan aturan tangan kanan (lihat gambar)

Dari gambar b menjelaskan bahwa bila arah gerak kawat dibalik maka arah ggl juga
membalik
Jika kumparan yang terletak diantara kutub-kutub magnet kita putar dengan kecepatan
putar (ω) yang tetap maka pada tiap-tiap perubahan kedudukan dari kumparan ini
untuk besaran ggl induksinya akan berbeda-beda (lihat gambar)

Pada posisi A, besar fluks magnet yang tercakup oleh kumparan adalah Φsin ωt. Dengan
berputarnya kumparan pada kecepatan tetap, maka besar ggl induksi setiap saat
diujung-ujung kumparan adalah :

d  cos t
e 
dt
e = ωΦ sin ωt
:
Dalam bentuk pulsa ggl induksi yang timbul di ujung-ujung kumparan seperti pada
gambar

Untuk mengalirkan ggl induksi bolak-balik diujung-ujung kumparan jangkar ke beban


generator, dipakai dua cincin yang ikut berputar dengan kumparan dan pada cincin di
pasang sikat arang yang tidak ikut berputar dengan kumparan tersebut
Untuk memperbesar ggl induksi yang terjadi pada ujung kumparan jangkar dapat dilakukan
dengan membelitkan beberapa kumparan yang dialiri arus listrik pada kutub-kutub magnet
generatornya

Untuk mendapat tegangan atau arus searah yang dialirkan ke beban generator, maka kedua
cincin itu diganti dengan satu cincin belah

Cincin belah ini sering disebut dengan Komutator dan masing-masing belahannya disebut
Lamel
Dalam bentuk Sinyal, ggl induksi dari generator dengan pemasangan cincin belah pada ujung-
ujung kumparan
Rangkaian Listrik Generator DC

Pada umumnya bentuk rangkaian listrik dari generator dc digambar sebagai berikut
Disebut sebagai Generator DC dengan penguatan medan terpisah karena arus listrik yang
mengalir melalui kumparan medan penguat diambilkan dari sumber listrik lain bukan
dari sumber listrik generator DC tersebut.

Sesuai dengan hukum Kirchoff maka :


Ea = Vt + IaRa
Dimana :
Ea = ggl induksi kumparan jangkar
Vt = Tegangan output terminal
Ia = Arus jangkar
Ra = tahanan jangkar
MACAM-MACAM GENERATOR DC

Generator DC Penguat
Medan Terpisah

Generator DC Shunt
Generator DC dengan
penguat Medan

Generator DC Penguat Generator DC Seri


Medan Sendiri

Generator Generator DC Kompon


DC

Generator DC Generator DC
Generator DC tanpa Kompon Kompon
Penguat Medan Pendek Panjang
 Generator Penguat Sendiri

Yang dimaksud generator penguat sendiri adalah : arus listrik yang dialirkan melalui
kumparan penguat medan Rf yang diambil dari output generator tersebut.

Ada tiga generator penguat sendiri yaitu:

a. Generator Shunt

b. Generator Seri

c. Generator Kompon
a. Generator Shunt
Ciri utama generator shunt adalah kumparan penguat medan dipasang paralel
terhadap kumparan jangkar

Gambar rangkaian listrik dari generator shunt

Berlaku persamaan persamaan:


Vt = Ish Rsh = IL ZL
Ea = IaRa + Vt
= IaRa + IshRsh
Pa = Ea Ia
Pout = Vt IL (daya beban penuh jika IL
= arus beban penuh)
b. Generator Seri
Untuk mendapatkan arus penguat yang besar agar fluks magnet yang dibangkitkan oleh
kumparan medan menjadi besar, maka diameter kawat kumparan medan dipilih yang
besar. Untuk hal tersebut kumparan medan disambung seri dengan tahanan jangkar

Dari gambar diatas berlaku persamaan :


Ea = IaRa + IaRs + Vt
IL = I a
Pout = Vt IL
Pa = Ea Ia
b. Generator Seri

Kelemahan dan Kelebihan

Kelemahan :

Generator seri adalah tegangan output (terminal) tidak stabil karena arus beban IL
berubah-ubah sesuai dengan beban yang dipikul
Hal ini menyebabkan fluks magnet yang dihasilkan oleh kumparan medan seri tidak
stabil.
Keuntungan:

generator seri adalah daya output menjadi besar


c. Generator Kompon

Upaya untuk mengurangi kelemahan yang terjadi pada generator shunt maupun generator
seri, maka dibuatlah generator Kompon
 Pada generator kompon panjang berlaku persamaan :

Vt = Ish Rsh

Ea = IaRa + IaRs + Vt + Vs

EaIa = Ia2 Ra + Ia2Rs + VtIa + VaIa

Pout = Vt IL
Pada generator kompon pendek berlaku persamaan :
Ea = IaRa + Vsh + Vs
atau :
Ea = IaRa + ILRs + Vt + Vs
Vsh = IshRsh
Pout = Vt IL
dimana :
Vs = jatuh tegangan pada sikat
VsIa = rugi daya pada sikat
Ia2Ra = rugi daya pada jangkar
Ia2Rs = rugi daya pada kumparan medan seri
IshRsh = rugi daya pada kumparan medan shunt
 Generator DC Tanpa Beban

Karakteristik beban nol dari generator dengan penguat medan terpisah baik generator shunt
maupun generator seri dapat dilihat pada gambar :

Karakteristik tersebut dapat dibuat sebagai berikut :

Mesin dijalankan pada kecepatan putar tetap dan emf beban nol yang dibangkitkan pada ujung-
ujung kumparan jangkar diukur tegangannya dengan voltmeter. Pengukuran arus penguat medan
dimulai dari nol dan selangkah demi selangkah dinaikkan, sehingga akhirnya diperoleh grafik dari
hubungan antara If (arus penguat medan) dan Ea (emf jangkar) atau fluks penguat medan magnet.

Dari gambar terlihat bahwa If = 0 fluks penguat medan magnet atau emf jangkar sudah ada
harganya, hal ini disebabkan adanya magnet sisa pada kutub magnet. Keadaan ini merupakan
syarat utama untuk generator penguat medan sendiri dapat dijalankan
 Generator DC Berbeban
Besar tegangan terminal dari generator seri berbeban adalah :

Vt = Ea – IaRa

Bila generator DC dalam keadaan jalan tidak terbebani, maka Ia = 0 sehingga tegangan
terminal menjadi

Vt = Ea = E0

Pada generator DC shunt, besar tegangan terminal tanpa beban adalah :

(Vt)NL = Ea – IaRa
Vt
(Vt)NL = Ea - R
R sh a
 Torsi (Kopel)
Jika jari-jari jangkar dari generator DC sebesar r mendapat gaya F maka kerja yang
dilakukan oleh gaya F dalam satu putaran adalah :
W = F x jarak W = F 2πr
Kerja yang dilakukan oleh gaya F dalam putaran per detik adalah :
W = F 2πr n = F r 2π n
W = Ta 2π n = Ta ωm
W = Ta 2π N/60
dimana :
W = kerja yang dilakukan oleh kumparan jangkar
F = Gaya (Newton)
r = jari-jari jangkar
N = Putaran jangkar (rpm = rotasi per menit)
n = Putaran jangkar (rpd = rotasi per detik )
Ta = Torsi Jangkar (Nm) = F r
ωm = Kec. Putar mekanik ( rpd) = 2π n
Adapun besar kerja yang dilakukan oleh putaran jangkar per detik (W) adalah sebanding dengan daya jangkar dapat ditulis
:

W = Pa = Ea Ia

Dengan demikian dapat ditulis :

EaIa = Ta 2π n
1 E aIa
Ta = 2 n

E aIa
Ta = 0.59 n
Dimana :

Ta = torsi jangkar (Nm)

n = putaran jangkar

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa ggl induksi jangkar dapat ditulis :
P n Z
Ea =
a

 P Ia Z ZP
Ta = 0.59 = 0.59  Ia
a a
Ta = C Φ Ia
 Torsi Poros

Akibat timbulnya torsi jangkar maka pada generator timbul daya output (Pout) dan dari Pout ini timbul
torsi poros/sumbu (Shaft torque) dan disimbulkan dengan Tsh
Pin = Tsh 2 π n = Tsh ωm
Tsh = 60 Pin
2 N

Pin
= 9.55
N

dimana :
Pin = daya input generator (watt)
Tsh = torsi poros/sumbu (Nm)
ωm = kecepatan putar mekanik (rpd)
 Rugi-rugi Total
Jangkar
Rugi tembaga jangkar
(Rugi Variabel)

Rugi Sisi
Listrik
Rugi kumparan medan seri
(Rugi konstan)
shunt

Rugi Rugi Histerisis (Rugi Konstan)


Rugi Total
Besi

Rugi Arus Pusar (Rugi Konstan)

Rugi Rugi Gesek (Sikat dan Sumbu)(Rugi Konstan)


Meka
nik
Rugi Putar (angin) (Rugi Konstan)
Dari bagan diatas terlihat bahwa :

Rugi total = Rugi variabel + rugi konstan


Ptot = Rugi tembaga jangkar + rugi kumparan medan (Pc)

Untuk generator DC seri, besar rugi total adalah :


Pt = IL2Ra + Pc

Untuk generator DC shunt, besar rugi total adalah :


Pt = (IL+ Ish) 2Ra + Pc

 Rugi Listrik
Rugi listrik juga dikenal dengan rugi tembaga yang terdiri dari kumparan
jangkar, kumparan medan seri dan kumparan medan shunt
Rugi kumparan jangkar (Pa = Ia2Rsh ) besarnya sekitar 30 sampai 40% dari
rugi total pada beban penuh.
Rugi kumparan medan shunt (Psh = Ish2Rsh) dan rugi kumparan medan seri
(Ps = Is2Rs) besarnya sekitar 20 sampai 30% dari rugi beban penuh
 Rugi Besi / rugi Magnetik
Rugi magnetik terdiri dari rugi histerisis dan rugi arus pusar
Rugi histerisis (Ph) besarnya adalah :
Ph = ηhBmax1,6 f v (watt)
dimana ηh = koefisien steinmetz histerisis,
V = volume inti(m3),
f = frekuensi putar magnet = f= PN/120
Dari persamaan diatas, besaran koefisien steinmetz histerisis, kecepatan fluks dan volume inti adalah konstan
sehingga Rugi histerisis adalah merupakan fungsi dari frekuensi yang didapat ditulis Ph = F(f)
Jadi makin besar frekuensi sinyal tegangan output makin besar rugi histerisisnya

Rugi arus pusar (Pe) besarnya adalah :


Ph = k Bmax2 f2 t2V (watt)
dimana k = konstanta arus pusar (yang tergantung pada ketebalan laminasi lempengan dan volume inti
jangkar)
Karena nilai k dan B adalah konstan, maka besar kecilnya rugi arus pusar tergantung pada nilai frekuensi
kuadrat atau ditulis Pe = F(f)2
Jadi rugi besi adalah sekitar 20 sampai 30% dari rugi total pada beban penuh
 Effisiensi

Pada umumnya efisiensi adalah perbandingan antara daya output dengan daya input

Ada 3 (tiga) macam effisiensi yaitu :

Pout
ηekonomi = x 100 %
Pin

Pa
ηmekanis = x 100%
Pin

Pout
ηlistrik = x 100%
Pout  (Rugi Cu  Rugi sikat )
Dimana :

Pin = Pout + Σ Ploss


Σ Ploss = (If2Rf + Ia2Ra + IL2Rs + Rugi gesek + Rugi inti) →generator kompon
If2Rf = Rugi kumparan medan shunt
Ia2Ra = Rugi kumparan jangkar
IL2Rs = Rugi kumparan medan seri
Rugi gesek = rugi sikat + rugi angin+ rugi shaft/sumbu
Rugi sikat = Ia Vsi → Vsi = tegangan pada sikat
Rugi angin = rugi karena adanya celah antara bagian rotor dan stator (± 1%)
Rugi sumbu = rugi yang timbul pada benda berputar
Rugi inti = rugi histerisis + rugi arus pusar
Pin = Tsh + ωm → daya total yang diterima mesin
Pout = VLIL → daya output generator
 Presentasi Regulasi
Untuk menghindari agar generator tidak terlalu berat menerima beban, maka diperlukan pengaturan tegangan atau persentasi
regulasi.
Adapun besar persentasi regulasi tegangan maksimum yang diijinkan adalah 40% dan dapat ditulis :
Presentasi regulasi naik = ( Vt )nL  ( Vt )f L
x 100%
( Vt )f L
Presentasi regulasi turun = ( Vt )nL  ( Vt )f L
x 100%
( Vt )nL
Untuk generator DC shunt, besar tegangan terminal tanpa beban adalah :
E0
(Vt)nL =  Ra 

 1  

 R sh 
sedangkan untuk generator seri :

(Vt)nL = E0 = P n Z
a 60
( Vt )nL  V
Adapun besar arus jangkar Ia adalah : x (IL )f L
( Vt )nL  ( Vt )f L
Ia =
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai