Anda di halaman 1dari 49

KONVERSI ENERGI

ELEKTROMEKANIK

Motor DC dan Generator DC


Mesin DC

Commutator
Bagian-bagian mesin DC
Konstruksi mesin DC
Sistem medan
Inti jangkar
Kumparan
jangkar
Komutator
Sikat
Kumparan medan

Terdapat
pada
stator
Rotor dan kumparan jangkar
Prinsip Kerja Generator
Generator DC bekerja berdasarkan prinsip
induksi elektromagnetik sesuai dengan hokum
Faraday.
Jika konduktor bergerak pada sebuah medan
magnet, ggl akan terinduksi dan magnitud ggl
induksi berbanding lurus dengan laju perubahan
fluks.
Ggl ini menyebabkan arus akan mengalir jika
rangkaian tertutup.
Prinsip Kerja Motor
• Motor adalah mesin elektrik yang
mengonversi energy listrik menjadi
energy mekanik.
• Konduktor berarus yang diletakkan
pada sebuah medan magnet akan
mengalami gaya dengan arah
ditentukan aturan tangan kiri
Flemming.

Ketika kumparan jangkar yang diletakkan pada medan


magnet dihubungkan dengan sumber tegangan dc, arus
mengalir pada kumparan. Konduktor jangkar yang dialiri
arus akan mengalami gaya dorong.
Prinsip Kerja Motor
Prinsip Kerja Generator
Gaya pada motor
Kumparan Jangkar
 Ada 2 jenis kumparan jangkar:
 Kumparan Gelung dan Kumparan Gelombang

Kumparan Gelung Kumparan Gelombang


A=P A=2
Kumparan jangkar dibagi Digunakan pada output
menjadi beberapa seksi arus rendah dan tegangan
sebanyak jumlah kutubnya yang tinggi
Field system
It is for uniform magnetic field within which the armature
rotates.
Electromagnets are preferred in comparison with
permanent magnets
They are cheap , smaller in size , produce greater magnetic
effect and
Field strength can be varied
Sistem medan terdiri dari bagian-bagian
berikut:

Rangka
Inti kutub
Sepatu kutub
Kumparan medan
Inti Jangkar
Inti jangkar berbentuk silinder
Menggunakan material permeabilitas tinggi
Tersusun dari laminasi-laminasi untuk
mengurangi rugi arus pusar
Komutator
• Menghubungkan jangkar dengan rangkaian
eksternal
• Mengonversi tegangan ac menjadi searah
• Berbentuk silinder
• Terdiri dari segmen-segmen yang terbuat dari
tembaga
• Tiap segmen terisolasi satu sama lain
Sikat Karbon
• Sikat karbon digunakan pada mesin dc karena
merupakan material yang lembut
• Mengalirkan arus kepada jangkar
• Karbon digunakan karena mempunyai koefisien
temperature tahanan negatif
• Self lubricating, mengambil bentuk,
meningkatkan area kontak
Sikat Karbon
Motor DC

Ada 4 jenis utama Motor DC :


• Motor DC Eksitasi Terpisah
• Motor DC Shunt
• Motor DC Seri
• Motor DC Kompon (gabungan)
Pengaturan Kecepatan

• Motor DC umumnya dibandingkan berdasarkan


pengaturan kecepatannya.
• Pengaturan Kecepatan (SR) ditentukan dengan:
nl  fl
SR  x 100%
fl

n nl  n fl
SR  x 100%
n fl

nl = no load (tanpa beban) fl = full load (beban penuh)


Rangkaian Ekivalen Motor DC
RA

Rangkaian jangkar dilambangkan dengan sumber tegangan EA


dan sebuah resistor RA.
Drop tegangan dilambangkan dengan subuah baterai Vbrush
dengan polaritas berlawanan tegangan sumber.
Kumparan medan yang menghasilkan fluks magnetic
dilambangkan dengan induktor LF dan resistor RF.
Resistor tambahan Radj melambangkan resistor variabel
eksternal untuk mengontrol arus pada rangkaian medan.
Rangkaian Ekivalen Motor DC

Drop tegangan pada sikat bisanya sangat kecil


dibandingkan tegangan yang dihasilkan mesin sehingga
kadang-kadang drop tegangan pada sikat dapat
diabaikan, atau dimasukkan dalam nilai RA.
Resistor internal pada kumparan medan juga biasanya
digabungkan bersama resistor variabel, dan totalnya
menjadi RF.
Rangkaian Ekivalen Motor DC

Tegangan internal yang dibangkitkan pada motor DC:

E A  K

Torka induksi yang dihasilkan motor DC:

ind  KI A

Kedua persamaan ini, persamaan KVL pada rangkaian jangkar, dan


kurva magnetisasi mesin, merupakan ‘alat’ yang dibutuhkan untuk
analisis perilaku dan unjuk kerja motor DC.
Motor DC Eksitasi Terpisah dan Shunt

VF
IF 
RF

VT  EA  IA R A

IL  IA
Separately excited DC motor

VT
IF 
RF

VT  EA  IA R A

IL  IA  IF
Shunt DC motor
Contoh Soal

Sebuah motor DC shunt 50hp, 250V, 1200rpm dengan


kumparan kompensasi mempunyai tahanan jangkar
0,06Ω. Rangkaian medannya mempunyai tahanan total
50Ω, yang menghasilkan kecepatan tanpa beban
1200rpm. Kumparan jangkar memiliki 1200 lilitan per
kutub, hitunglah:
1. Kecepatan motor jika arus inputnya 100A
2. Kecepatan motor jika arus inputnya 200A
3. Kecepatan motor jika arus inputnya 300A
4. Torka induksi pada masing-masing kondisi di atas.
Penyelesaian
VT  250V
n  1200rpm
2n 2 x 1200
   125.67 rads 1
60 60

E A  K
Hubungan antara kecepatan dan tegangan internal
yang motor pada dua kondisi berbeda adalah:

E A1  K1 (1) Fluks medan konstan dan


tidak ada reaksi jangkar.
EA2  K2 (2)
Penyelesaian

E A1 K1

E A 2 K2
Pada keadaan tanpa beban:
n  1200rpm
IA = 0A

EA1  VT  250V

VT 250
1) IA  IL  IF  IL   100   95A
RF 50
Solution
EA pada kondisi ini:
EA  VT  IA R A  250  95(0.06)  244.3V

Sehingga, kecepatan motor menjadi:


E A1 K1

E A 2 K2

E A 2 1 244.3x125.67
2    122.8rads 1
E A1 250

60 60 x122.8
n2    1173rpm
2 2
Penyelesaian

2) IA = 195A,

EA = 238.3V,
n2 = 1144rpm

3) IA = 295A,
EA = 232.3V,
n2 = 1115rpm
Penyelesaian
4) Pconv  E A I A  ind

E A IA
ind 

Pada IL = 100A
244.3x 95
ind   189 Nm
122.8
Pada IL = 200A
ind  388Nm
Pada IL = 300A
ind  587 Nm
Motor DC Seri

VT  E A  I A (R A  R s )

I L  I A  IS
Motor DC Kompon
Motor DC kompon adalah motor DC dengan gabungan
kumparan shunt dan kumparan seri.
Arus yang mengalir masuk dari titik menghasilkan mmf
positif.
Jika arus masuk melalui titik pada kedua kumparan
medan, mmf yang dihasilkan saling menambahkan
sehingga menghasilkan fluks magnet yang lebih besar.
Ini disebut kompon kumulatif.
Rangkaian ekivalen motor DC kompon

VT  E A  I A (R A  R s )

IA  IL  IF
VF
IF 
RF Hubungan shunt panjang
MMF bersih:
Fnet  F F  FSE - FAR

Arus medan shunt efektif:

N SE F
I*F  I F  I A  AR
NF NF
Hubungan shunt pendek
Aplikasi Motor DC

Motor DC eksitasi terpisah:


i) Mobil golf (buggy)
ii) Forklift
iii) Peralatan lift
Generator DC
Ada 4 jenis utama generator DC
1. Generator DC eksitasi terpisah.
Fluks medan dihasilkan dari sumber tegangan terpisah yang
tidak bergantung pada generator.
2. Generator DC shunt.
Fluks medan dihasilkan dengan menghubungkan rangkaian
medan secara parallel pada terminal generator.
3. Generator DC seri.
Fluks medan dihasilkan dengan menghubungkan rangkaian
medan seri dengan jangkar.
4. Generator DC kompon.
Terdapat kumparan medan seri dan shunt yang dihubungkan
kepada terminal generator. Terbagi menjadi kompon kumulatif,
yaitu jika kedua fluks medan saling menambahkan dan kompon
diferensial, jika kedua fluks medan saling melemahkan. Yang
kedua ini adalah efek yang tidak diharapkan
Generator DC

Generator DC dibandingkan berdasarkan rating


tegangan, daya, efisiensi dan pengaturan tegangan.
Pengaturan tegangan (VR) generator DC dinyatakan
dengan
Vnl  Vfl
VR  x 100%
Vfl
Generator DC Eksitasi Terpisah

IL  IA
VF
IF 
RF

VT  EA  IA R A
Contoh Soal

Jika tegangan tanpa beban generator dc


eksitasi terpisah adalah 135 V pada 850 rpm,
berapakah tegangannya jika kecepatan
dinaikkan menjadi 100 rpm? Asumsikan
eksitasi medan konstan.
Penyelesaian

V1  135V n1  850rpm n2  1000rpm

V2  ? V

Eksitasi medan konstan, artinya: if1 = if2


atau fluks konstan: 1 = 2

E A1 Kn1 n1
 
E A 2 Kn 2 n 2

n2
EA 2  EA1
n1
1000
( )135  158.8V
850
Generator DC Shunt

IA  IF  IL

VT  EA  IA R A
Series DC Generator

I A  IS  I L

VT  E A  I A (R A  R S )
Generator DC Kompon Kumulatif

MMF total

Fnet  F F  FSE - FAR


N F I*F  N F I F  N SE I A  FAR
N SE I A FAR
I*F  I F  
Generator DC kompon kumulatif panjang NF NF

IA  IF  IL

VT  E A  I A (R A  R S )
VT
IF 
RF
Generator DC kompon kumulatif pendek
Generator DC Kompon Diferensial

Kompon panjang
Fnet  F F  FSE - FAR
N SE I A FAR
N F I*F  N F I F  N SE I A  FAR I*F  I F  
NF NF

N SE I A FAR
Arus medan shunt ekivalen: I eq   
NF NF
Example

A short-shunt compound generator delivers 50A at


500V to a resistive load. The armature, series field
and shunt field resistance are 0.16, 0.08 and 200,
respectively. Calculate the armature current if the
rotational losses are 520W, determine the efficiency
of the generator
Solution

Pu  520W Pout  500Vx 50A  25000W

500 Ia  If  IL  2.5A  50A  52.5A


If   2. 5A
200

Armature Copper Loss: Pca  (Ia )2 Ra  (52.5)2 (0.16)  441W


Series Field Copper Loss: Pcf 2  (Ia )2 Rf 2  (52.5)2 (0.08)  220.5W
Shunt Field Copper Loss: Pcf 1  (If )2 Rf 1  (2.5)2 (200)  1250W

Friction + Stray + windage + etc: Pu  520W


So,Total Losses = ( 441  220.5  1250  520)  2431.5W
Continued…

Pout Pout
Efficiency, η = 
Pin Pout  Totallosse s

25000
  0.9113 @ 91.13%
25000  2431.5
Assignment 6
QUESTION 1

The equivalent circuit of the separately-excited dc motor

Figure above shows fixed field voltage VF of 240V and armature


voltage VA that can be varied from 120 V to 240 V. What is the
no-load speed of this separately-excited dc motor when Radj =
175 and
a) VA = 120V, b) VA = 180V, c) VA = 240V ?
Assignment 6
QUESTION 2

The equivalent circuit of the shunt dc motor

a) If the resistor Radj is adjusted to 175, what is the rotational


speed of the motor at no-load conditions?
b) Assuming no armature reaction, what is the speed of the
motor at full load? What is the speed regulation of the motor?
The magnetization curve for the dc motor of Question 1 and Question
2. This curve was made at a constant speed of 1200 r/min.

Anda mungkin juga menyukai