Anda di halaman 1dari 8

Silmi

Generator Dc :
Generator DC dibedakan atas :
a. Generator Penguat terpisah adalah : generator dimana sumber arus eksitasinya
(penguat) berasal dari sumber yang terpisah dengan rangkaian jangkar.
b. Generator Penguat sendiri adalah : generator dimana sumber arus eksitasinya
(penguat) berasal dari generator itu sendiri.

Pada generator arus searah berlaku persamaan berikut :

Dimana
a = Jumlah lintasan paralel
z = Jumlah konduktor
P = Jumlah kutub

Karena merupakan konstanta, maka :

Generator Penguat terpisah


V = Ea – Ia Ra

Pg = Ea Ia

Po = V IL = V Ia

Ea = c n Φ
Ea = c n 
IL = Ia

Bila tegangan drop pada sikat diketahui maka : V = Ea – Ia Ra – Vsikat

Dimana:
V = Tegangan terminal generator (Volt)
Ia = Arus jangkar (Ampere)
IL = Arus line (Ampere)
Ea = Eb = Eg Tegangan yang dibangkitkan Volt)
Ra = Tahanan jangkar (Ohm)
n = Putaran generator (rpm)
 = Fluksi (weber)
c = Konstanta
Pg = Daya yang dibangkitkan generator
Po = Daya output generator
Silmi
Generator Shunt
Generator Shunt adalah : Generator yang mempunyai belitan medan paralel dengan belitan
jangkar. Arus pada belitan medan shunt sangat kecil karena belitan medan sangat banyak sehingga
mempunyai Rsh cukup besar

Syarat generator penguatan sendiri :

 - Adanya sisa magnetik pada sistem penguat

 - Arah medan harus memperkuat medan yang sudah ada.

Generator Shunt :

Ea = V + Ia.Ra + Vsikat

Ia = IL +Ish

Ish = Vsh / Rsh

Mesin shunt akan gagal membangkitkan tegangan bila :

a. Sisa magnetik tidak ada, hal ini bisa saja terjadi pada mesin-mesin baru yang belum
dimagnetisasi penguatnya. Untuk itu belitan penguat dialiri arus dc secara terpisah dengan
jangkar agar penguat menghasilkan fluksi.

b. Hubungan medan terbalik, mungkin generator diputar dengan putaran yang terbalik
sebelumnya, sehingga arus penguat tidak memperbesar nilai fluksi.

Pembangkitan tegangan generator shunt diawali dengan adanya magnet sisa yang terdapat pada
medan magnet di stator dan putaran rotor saat awal generator dioperasikan, sehingga timbul
tegangan tetapi masih kecil ( Φ ini masih merupakan fluksi magnet sisa dan lemah).

Ea = c n Φ

Dengan putaran rotor semakin meningkat dan tegangan Ea yang bertambah akan memperkuat
medan magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya.

Pengaturan arus eksitasi (Ish) yang melewati belitan shunt dapat diatur dengan tahanan geser
(sudah dirangkai sebelum generator dioperasikan). Makin besar arus eksitasi Ish , makin besar
medan penguat shunt yang dihasilkan dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai
tegangan nominalnya.

Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa magnetisasi tidak akan ada, atau
jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor terhubung singkat,
maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.
Silmi
Generator seri :
Generator seri adalah generator yang mempunyai belitan medan seri dengan belitan jangkar. Belitan
penguat seri akan di aliri arus beban yang cukup besar, maka belitan penguat dibuat dengan
penampang yang agak besar dan jumlah belitan penguat sangat sedikit .

Ea = V + Ia (Ra + Rse) + Vsikat

Ia = Ise = IL

Generator Kompon
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri. Generator kompon
bisa dihubungkan sebagai
kompon pendek atau dalam kompon panjang. Perbedaan dari kedua hubungan ini hampir tidak ada,

Kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, agar membantu kumparan shunt untuk memperkuat
fluksi yang dihasilkan.

Generator yang memiliki fluksi seri dan fluksi shunt saling menguatkan disebut generator
kompon kumulatif (kompon bantu) dan generator yang memiliki fluksi seri dan fluksi shunt
saling melemahkan disebut generator kompon differensial (kompon lawa)

Generator kompon terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Generator Kompon Panjang (belitan penguat seri dipasang seri dengan rangkaian jangkar).
2. Generator Kompon Pendek (belitan penguat seri paralel dengan rangkaian jangkar)

Generator kompon panjang

Ia = Ise

Ea = V + Ia.Ra + Ise.Rse + Vsikat

Ea = V + Ia.(Ra +.Rse) + Vsikat

Ia = Ish +IL
Silmi

Generator kompon pendek

IL = Ise

Ia = IL+Ish = Iseri + I sh

Ea = V + Ise.Rse + Ia.Ra + Vsikat

Ish = Vsh/Rsh

Contoh soal :

1. Sebuah generator dc seri, 50 KW, 250 Volt, resistansi kumparan jangkar


0,1 ohm, rugi tegangan pada sikat tidak ada. Hitung :
a. Arus jangkar bila bekerja pada beban penuh
b. Resistansi medan seri , bila tegangan yang dibangkitkan =300 Volt
Penyelesaian:
Poutput = 50 kW;

Vt = 250 Volt ;

Ra = 0,1 Ohm

Ea = 300 Volt

a. Ia = = 200 A

b. Ea = Vt + IaRa + IRs + Vsi


300 = 250 + 200 x 0.1 + 200x Rs+0
300 = 270 + 200x Rs
Rs = 0,15 ohm
Silmi
2. Suatu generator kompon panjang melayani beban 50 Amper pada
tegangan terminal 500 volt, mempunyai resistans jangkar, medan seri
dan medan shunt masing-masing 0,05 ohm; 0,03 ohm dan 250 ohm.
Rugi tegangan sikat 1 volt per sikat. Jika output prime mover atau
penggerak mula 27,5 kW, hitung :
a. Tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar.
b. Efisiensi dari generator.

Penyelesaian :

I L= 50 Amp

Vt = 500 volt

Ra = 0,05 ohm

Rs = 0,03 ohm ;

Rsh = 250 ohm

a) Ish = Amper

Ia = IL + Ish= 50 + 2 =52 Amper

Ea= Vt + Ia Rs + Ia Ra + Vsikati
= 500 + (52 x 0,03) + (52 x 0,05) + (2 x 1)
= 506,16 volt

b) Efisiensi =

c) Poutput Generator = Vt x IL = 500 x 50 = 25 kW


d) Poutput penggerak mula menjadi = Pinput generator = 27,5 Kw

Efisiensi (η) = x 100% = 90.9%


Silmi

3. Sebuah generator dc penguatan bebas melayani beban 450 Amper pada


tegangan terminal 230 Volt. Resistansi jangkar 0.03 Ohm, rugi tegangan
pada sikat seluruhnya 2 volt, hitung tegangan yang dibangkitkan. Jika
arus medan untuk membangkitkan fluks dipertahankan sebesar 4
Amper, tegangan sumber arus searah untuk penguatan sebesar 220 volt
serta resistans kumparan medan 50 ohm, berapa besarnya resistansi
pengatur arus masuk kumparan medan?.

Penyelesaian :
Ia = I = 450 Amper
Ra = 0.03 Ohm
Vt = 230 Volt
Vf =220Volt

Rf = 50 Ohm
If = 4 Amper

a. Tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar (Eg) :


Eg = Vt + Ia Ra + Vsikati
= 230 + (450 x 0.03) + 2 = 245.5 volt

b. Resistans yang dibutuhkan untuk mengatur arus medan :


Vf = If + (Rf + R)
230 = 4(50 + R) R= 75 Ohm

4. Sebuah generator arus searah shunt, 4 kutub, mempunyai 55 alur jangkar,


tiap alur berisi 8 penghantar. Bila kecepatan generator 900 rpm, fluks/kutub
5.6 x 106 maxwell dan garis edar paralel 4, hitung EMF/tegangan yang
dibangkitkan oleh jangkar, jika arus jangkar 100 Amper, resistans kumparan
jangkar 0.05 Ohm, rugi tegangan pada semua sikat 2 Volt, hitung tegangan
terminal generator!.
Silmi
Penyelesaian :
EMF yang dibangkitkan jangkar : Ea = 369,6 volt

Ea = 369.6 Volt

Ra = 0.05 ohm

Ia = 100 Amper
Tegangan terminalnya :

Vt = Eg - Ia Ra – Vsikat
= 369,6-(100x0,05)-2
= 362,6 Volt

5. Suatu generator arus searah berpenguatan bebas melayani beban 450 Amper
pada tegangan terminal 230volt. Resistans jangkar 0.03 Ohm, rugi tegangan
pada sikat seluruhnya 2 volt, hitung tegangan yang dibangkitkan. Jika arus
medan untuk membangkitkan fluks dipertahankan sebesar 4 Amper,
tegangan sumber arus searah untuk penguatan sebesar 220 volt serta resistans
kumparan medan 50 ohm, berapa besarnya resistans pengatur arus masuk
kumparan medan.

Penyelesaian :
Ia = I = 450 Amper
Ra = 0.03 Ohm
Vt = 230 Volt
Vf =220Volt
Rf = 50 Ohm
If = 4 Amper
Ea = Vt + Ia Ra + Vsikat
= 230 + (450 x 0.03) + 2 = 245.5 volt
Resistans yang dibutuhkan untuk mengatur arus medan :
Vf = If + (Rf + R)
Silmi
230 = 4 (50 + R) R = 75 Ohm

Anda mungkin juga menyukai