Konverter P bekerja untuk membentuk arus keluaran pada saat periode positip-
nya, sedangkan konverter N bekerja setelahnya untuk membentuk arus keluaran pada
periode negatif arus keluaran.
3. Setiap konverter pada rangkaian eqivalen pernah bekerja pada fase rectifying
dan inverting. Apabila tegangan keluaran dan arus keluaran dari konverter
bernilai positip itu artinya konverter-P bekerja sebagai penyearah. Sedangkan
bila tegangan keluaran bernilai negatif dan arus keluaran bernilai positip itu
artinya aliran daya mengalir dari beban ke sumber, konverter-P bekerja sebagai
inverter. Pada fase berikutnya konverter-P akan berhenti bekerja kemudian
konverter-N akan bekerja menggantikan peran konverter-P untuk membentuk
fase selanjutnya (arus beban negatif).
Persamaan tegangan RMS cycloconverter :
Contoh soal
Penyelesaian :
Vs =230V, 𝑉𝑚 = √2×230,
R =10Ω
𝛼 = 300
a. Tegangan output RMS
Daya input VA
= 230× 22.67 VA
2. Tegangan input dari cycloconverter 1 phasa adalah 240V, 50 Hz. Beban terdiri R= 10
Ω dan L = 50 mH. Frekuensi output direncanakan 25 Hz. Bila konverter dioperasikan
αp = 75˚
(a) Gambar gelombang dengan skala pendekatan tegangan input tegangan output
voltage..
(b)Hitung tegangan output RMS.
(c) Hitung arus beban (arus beban).
(d) Hitung power faktor input.
Penyelesaian :