Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KUALITASENERGI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sumber - Sumber Energi

Dosen Pengampu: Sihar Siahaan S.T, M.T

Disusun Oleh:

MUHAMMAD DZAKWAN ‘AFIF NASUTION (2005052029)

KELAS EN-1D
PRODI TEKNIK KONVERSI ENERGI
FAKULTAS TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
Berjudul “ KUALITAS ENERGI “ ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Sumber sumber energi. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga
penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen mata kuliah


Sumber - Sumber Energi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini

Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

MEDAN, 19 JANUARI 2021

PENULIS
Latar Belakang

            Dibagian terdahulu kita telah membicarakan Hukum Pertama Termodinamika,


dimana Hukum Pertama Termodinamika terbatas mencakup tentang konservasi massa
dan energy. Tidak menjelaskan mengenai arah proses dan perpindahan kualitas.
Hukum Pertama Termodinamika menyatakan bahwa energi dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain. Hukum Pertama juga menyatakan tidak ada pembatasan
besarnya konversi kerja (W) menjadi panas (Q) atau sebaliknya konversi panas (Q)
menjadi kerja (W). Di bab 4 akan menguraikan secara singkat mengenai Hukum
Pertama Termodinamika.

Tujuan   
            Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan mampu:

1. Mengetahui pengertian kualitas energi


2. mengetahui hukum kedua termodinamika
3. mengetahui entropi
ISI

1. Kualitas Energi

Kualitas energi adalah ukuran kemudahan di mana suatu bentuk energi dapat diubah
menjadi pekerjaan yang berguna atau ke bentuk energi lain. Bentuk energi berkualitas
tinggi dengan mudah diubah menjadi energi kerja atau energi berkualitas rendah,
sedangkan mengubah bentuk energi berkualitas rendah menjadi energi kerja atau
energi berkualitas tinggi mungkin tidak efisien, sulit atau tidak mungkin. Konsep
kualitas energi juga digunakan dalam ekologi , yang digunakan untuk melacak aliran
energi antara berbagai tingkat trofik dalam rantai makanan dan dalam termoekonomi,
di mana ia digunakan sebagai ukuran keluaran ekonomi per unit energi. Metode
evaluasi kualitas energi sering kali melibatkan pengembangan peringkat kualitas
energi dalam urutan hierarki .

-kualitas energi mungkin lebih intuitif jika kita mempertimbangkan contoh di mana
bentuk energi tetap konstan tetapi jumlah energi yang mengalir, atau ditransfer
bervariasi. Pengertian kualitas energi juga diakui dalam ilmu ekonomi.
- Dalam konteks ekonomi biofisik, kualitas energi diukur dengan jumlah keluaran
ekonomi yang dihasilkan per unit masukan energi (CJ Cleveland et al. 2000). Estimasi
kualitas energi dalam konteks ekonomi juga dikaitkan dengan metodologi energi yang
terkandung . Contoh lain tentang relevansi ekonomi dari konsep kualitas energi
diberikan oleh Brian Fleay.

 
2. Hukum Kedua Termodinamika

         Hukum termodinamika kedua menyatakan bahwa selain memiliki kuantitas,


energi juga memiliki kualitas dan suatu proses yangg riil akan berlangsung pada arah
kualitas energi yang semakin menurun. Jadi walaupun tidak ada kuantitas energi yang
hilang, kualitas energi selalu berkurang selama proses. Besaran dari kualitas energi
yang berkurang ini disebut dengan eksergi.

   Hukum Kedua Termodinamika berbicara mengenai arah proses, perpindahan


kualitas dari kualitas tinggi ke kualitas yang rendah, angin bertiup dari tekanan tinggi
ke tekanan rendah dan panas berpindah dari suhu tinggi ke suhu  yang rendah.
Peryataan atau dalil hukum kedua termodinamika yaitu :

Kerja (W) dapat seluruhnya dikonversi menjadi panas (Q) tetapi panas (Q) tidak
dapat seluruhnya dikonversi menjadi kerja (W).

            Konversi kerja (W) menjadi panas (Q) tidak terbatas (unrestricted) sangat baik
diketahui oleh orang teknik. Pengaruh friksi sering kita jumpai dalam bentuk kerja
mekanik yang mengakibatkan kenaikan suhu (T) tetapi perubahan panas (Q) menjadi
kerja (W) jadi perhatian yang lebih penting.  Kerja yang dihasilkan melalui
transformasi beberapa tahapan proses tersebut sangat diperlukan untuk kehidupan kita
sehari-hari yaitu untuk sarana transportasi manusia dan peralatan kita sehari-hari yaitu
untuk sarana transportasi manusia dan peralatan, mesin penggerak, pompa, kompresor
dalam menyediakan energy supplai pada begitu banyak proses.
            Terdapat perbedaan kualitas energi panas dan kerja. Kerja dapat ditafsirkan
sebagai energi dengan kualitas lebih tinggi dibanding panas. Sekarang, coba
perhatikan salah satu alat untuk mengubah panas menjadi kerja, yaitu pembangkit
listrik tenaga uap (PLTU).  Pada alat ini, panas diperoleh dari bahan bakar fosil baik
berupa bahan bakar minyak (bbm) maupun batu bara.  Selanjutnya, kukus akan
menggerakkan turbin untuk memutar generator listrik. Kukus yang telah digunakan
untuk memutar turbin akan berubah kembali menjadi cair disebut kondensat atau
embunan, dan akhirnya dipompa kembali ke ketel uap. Jika ditinjau satu persatu,
maka secara termodinamika proses yang dialami air tersebut adalah
·         Menyerap panas dari bahan bakar (Q masuk)
·         Melakukan kerja (W) dengan memutar turbin
·         Memperoleh kerja (W) dari pompa
          Dalam perhitungan, jumlah kerja yang diperoleh air dari pompa diabaikan
karena sangat kecil. Dengan demikian, kerja yang dilakukan air adalah:
W = Q masuk – Q keluar
Oleh karena itu, salah satu formulasi hukum termodinamika adalah tidak ada
peralatan yang bekerja sedemikian rupa sehingga pengaruhnya pada sistem dan
lingkungan secara keseluruhan, hanya mengubah panas yang diserap menjadi kerja
secara sempurna dalam satu siklus.

            Pada Gambar 5.1, kerja merupakan selisih antara panas yang masuk dan panas
yang keluar. Ini menunjukkan bahwa tidak mungkin ada alat yang secara sempurna
dapat mengubah panas masuk menjadi kerja tanpa ada panas keluar atau terbuang ke
lingkungan. Agar pemahaman tentang energi yang dimiliki oleh
kukus (steam) menjadi lebih jelas, sebaiknya pembahasan dialihkan dulu ke masalah
cara mendapatkan data dari tabel uap dan diagram mollier (lihat lampiran).

gambar 1 : Diagram pembangkit listik tenaga uap

            Hukum Kedua Termodinamika memberikan arti ukuran tingkat degradasi


energy yang terjadi disuatu system dan disebut Entropy. Entropy secara normal diberi
lambang “ S ”  dengan satuan Energi/Suhu absolut (Btu/ оR) atau cal/K.
3. Entropi
            Entropi adalah besaran termodinamika yang menyertai perubahan setiap
keadaan dari keadaan awal sampai keadaan akhir sistem. Entropi menyatakan ukuran
ketidakteraturan suatu sistem. Suatu sistem yang memiliki entropi tinggi berarti
sistem tersebut makin tidak teratur. Sebagai contoh, jika gas dipanaskan maka
molekul-molekul gas akan bergerak secara acak (entropinya tinggi) tetapi jika
suhunya diturunkan gerak molekulnya menjadi lebih teratur (entropinya rendah).
            Dalam hukum kedua termodinamika muncul konsep
tentang entropi. Misalnya ada proses terbalikkan, quasi-statik, jika dQ adalah kalor
yang diserap atau dilepas oleh sistem selama proses dalam interval lintasan yang
kecil, hal ini terlihat pada persamaan:

 dS = dQ/T
                                                                 
Dengan keterangan:
dS = differensial entropi (J/K)
dQ = differensial panas (J)
T = suhu mutlak (K)

· Entropi dari alam naik bila proses yang berlangsung alamiah


· Perubahan entropi dari suatu sistem hanya tergantung pada keadaan awal dan
keadaan akhir    
   sistem.
Untuk proses dalam satu siklus perubahan entropi nol, DS = 0.
· Untuk proses adiabatik terbalikkan, tidak ada kalor yang masuk maupun keluar
sistem, maka
   DS = 0. Proses ini disebut proses isentropik.
· Entropi dari alam akan tetap konstan bila proses terjadi secara terbalikkan.

Anda mungkin juga menyukai