Tingkat-tingkat daya :
Tingkat perpindahan energi dalam motor dan macam-macam rugi
yang timbul dapat digambarkan sebagai berikut :
TORSI
T = F x r Newton-meter
F
T = F x r Joule
Torsi yang dilakukan oleh gaya F
JangkarPor dalam 1 putaran = Kerja x Jarak
os
N. rps
Poros = F x 2 П r Joule
E b .Ia 1 E b .I a
Atau T Nw – m = x Nw – m
2πN 2 N
E b .I aNw – m E b .I a
0,159 = 0,0162 kg - m
N N
P
Jika E b Z N Volt, maka
a
P
Z N Ia
T a . Nw m 1 Z P Ia Nw - m
2 π N 2 a
P P
T 0,59 . ( Z I a ) Nm - m atau T 0,0162 . ( Z I a ) Kg - m
a a
T≈ Ф Ia
a. Untuk motor seri Ф berbanding langsung dengan Ia, ( sebelum
Ф jenuh) sebab belitan –belitan medan membawa penuh aruns
jangkar jadi T~ Ia2
b. Untuk motor Shunt, Ф adalah tetap, maka T~ Ia
TORSI POROS ( “SHAFT”) Tsh.
120 f
Ns
p
Ns = putaran sinkron (Rpm)
f = frekuensi (Hertz)
P = jumlah kutub
b. Memerlukan gerak mula oleh motor lain
c. Sanggup dioprasikan pada seluruh daerah faktor kerja (leading atau lagging)
Dari ketiga sifat tersebut, maka motor sinkron jarang digunakan, tetapi
generator sinkron banyak digunakan untuk pembangkit energi listrik.
Sifat-sifat mesin Asinkron
Ns = Kecepatan sinkron
N = Kecepatan sebanarnya
S = Slip
2. Mudah dijalankan
3. Besar tenaganya.
ALTERNATOR (GENERATOR AC)
Prinsip dasar
Generator AC bekerja dengan prinsip sama dengan generator dc,
yaitu prinsip induksi elektromagnetik. Juga terdiri dari :
1. Stator
2. Rotor
Stator merupakan elemen diam yang terdiri dari belitan-beliatan
jangkar, sedangkan rotor merupakan elemen yang berputar terdiri
dari belitan medan.
p.N
f , dim ana
120
f dalam cps
N dalam RPM
Berdasarkan persamaan diatas, maka unutk f = 60 cps, harga p dan
N dapat ditabelkan sebagai berikut :
P 2 4 6 12 24 36
n 3600 1800 1200 600 300 200
Kd = Faktor distribusi
= [sin m β/2] / [ m sin β/2]
Kc atau kp = pitch atau faktor jarak kumparan = Cos
2
Kf = faktor depan = 1,11 jika EMF dianggap sinusoidal.
N = Kecepatan putar motor dalam rpm.