Anda di halaman 1dari 19

RUGI-RUGI & EFISIENSI MOTOR DC

Rugu-rugi yang terdapat pada motor DC adalah :


1.Rugi besi : Terdiri dari rugi histeresis dan rugi arus eddy
(arus pusar)
2.Rugi Listrik : Rugi ini dikenal sebagai rugi tembaga. ( I2R)
3.Rugi mekanik : Rugi ini terdiri dari rugi geser pada sikat, rugi
gesek pada poros dan rugi angin.

Tingkat-tingkat daya :
Tingkat perpindahan energi dalam motor dan macam-macam rugi
yang timbul dapat digambarkan sebagai berikut :
TORSI
T = F x r Newton-meter
F
T = F x r Joule
Torsi yang dilakukan oleh gaya F
JangkarPor dalam 1 putaran = Kerja x Jarak
os
N. rps
Poros = F x 2 П r Joule

Kerja dilakukan per detik :


W =Fx2ΠrxN
= (F x r) x 2 Π N Joule, dimana
2 Π N = Sudut θ, dalam lilitan radian perdetik
Fxr = Torsi T
Jadi kerja yang dilakukan per detik = T x θ Joule.
Maka tenaga yang menggerakkan = T x θ Watt
TORSI JANGKAR DARI MOTOR
Adalah Torsi ( T) yang menggerakkan jangkar motor dengan
kecepatan : N rps. Jika T dalam Nw – m, maka kerja yang
dilakukan perdetik = T x 2 Π N Joule . Atau
Tenaga yang timbul = T x 2 П N Watt.

Tenaga Listrik yang dirubah menjadi tenaga mekanik dalam


jangkar adalah = Eb . Ia Watt
Jadi :
T x 2 Π N = Eb . Ia

E b .Ia 1 E b .I a
Atau T Nw – m = x Nw – m
2πN 2 N

E b .I aNw – m E b .I a
0,159 = 0,0162 kg - m
N N
P
Jika E b   Z N   Volt, maka
a
P 
 Z N   Ia
T   a  . Nw  m  1  Z  P  Ia Nw - m
2 π N 2 a

P P
T  0,59 . ( Z I a )   Nm - m atau T  0,0162 . ( Z I a )   Kg - m
a a

Dari persamaan diatas, dapat dituliskan :

T≈ Ф Ia
a. Untuk motor seri Ф berbanding langsung dengan Ia, ( sebelum
Ф jenuh) sebab belitan –belitan medan membawa penuh aruns
jangkar jadi T~ Ia2
b. Untuk motor Shunt, Ф adalah tetap, maka T~ Ia
TORSI POROS ( “SHAFT”) Tsh.

Keseluruhan Torsi dari jangkar, sebagaimana yang dihitung


diatas, tidak terpakai untuk melakukan kerja keseluruhannya,
hal ini dikarenakan adanya kerugian tenaga dalam motor yaitu
rugi-rugi besi dan gesekan.
Torsi yang betul-betul digunakan untuk kerja adlah torsi poros
( Tsh) yaitu yang dilakukan di Poros. (Shaft).
Daya Kuda (HP) yang dihasilkan oleh torsi poros disebut “Brake
Horse Power” (BHP) (daya kuda rem)sebab merupakan daya
kuda (h.p) yang dipakai pada rem. Yang besarnya adalah :

Tsh x 2  N 735,5 x B.H.P


B.H.P  , Jadi Tsh 
735,5 2N

1 BHP = 746 Watt (matric)

BPH dalam metric


T-Tsh disebut torsi hilang (Lost Torqque)

Rugi - rugi besi dan gesekan


Torsi hilang  0,159 x Nw - m
N

Rugi - rugi besi dan gesekan


Torsi hilang  0,0162 x Kg - m
N
Contoh soal :

1. Sebuah motor seri dengan belitan jangkarnya adalah belitan


jerat 200 Volt, 4 kutup, dimana mempunyai 280 slot dan setiap
slot mempunyai 4 penghantar,. Arus 45 Ampere dan fluks
perkutup = 18 m-wb. Tahanan medan 0,5 ohm, tahan jangkar 0,5
ohm, rugi-rugi besi dan gesekan total= 800 watt. Digunakan
untuk katrol dengan diameter 0,406 m. tentukan besarya
tarikan dalam kg pada sisi katrol.

2. Sebuah motor shunt 6 kutub, 440 volt, mempunyai 936


penghantar jangkar belitan gelombang dan tahan jangkar 0,5
ohm. Fluksi berguna 25 mWb per kutup. Hitunglah :
a. kecepatan motor
b. momen putar (torsi) tang timbul apabila arus jangkar = 40
ampere.
MESIN LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK
Mesin Arus Bolak-balik terdiri dari generator dan motor listrik. Baik
generator maupun motor listrik terbagi menjadi Mesin Sinkron
(serempak) maupun Mesin Asinkron (tak serempak). Dikatakan mesin
sinkron karena jumlah putarannya sinkron atau sama dengan jumlah
frekuensinya. Misalnya jika f = 50 Hertz, maka jumlah putarannya 50 x
perdetik atau 50 x 60 = 3000 putaran permenit (PPM) sehingga disebut
mesin sinkron.

1. Sifat-sifat Mesin Sinkron


a. 1. Jumlah putarannya tetap, jika beban terlalu berat maka motor akan
berhenti

120 f
Ns 
p
Ns = putaran sinkron (Rpm)
f = frekuensi (Hertz)
P = jumlah kutub
b. Memerlukan gerak mula oleh motor lain
c. Sanggup dioprasikan pada seluruh daerah faktor kerja (leading atau lagging)
Dari ketiga sifat tersebut, maka motor sinkron jarang digunakan, tetapi
generator sinkron banyak digunakan untuk pembangkit energi listrik.
Sifat-sifat mesin Asinkron

Dikatakan mesin Asinkron (tak serempak), karena putarannya tak sama


dengan jumlah frekuensinya, jadi jumlah putarannya selalu lebih
rendah karena adanya slip kecepatan.
Sifat-sifat Mesin Asinkron :
1. Mempunyai slip kecepatan, yang merupakan perbedaan kecepatan
sinkron dengan kecepatan sebenarnya.
Slip = Ns – N
Ns  N
Prosentase Slip = x 100 % , dimana
Ns

Ns = Kecepatan sinkron
N = Kecepatan sebanarnya
S = Slip
2. Mudah dijalankan
3. Besar tenaganya.
ALTERNATOR (GENERATOR AC)
Prinsip dasar
Generator AC bekerja dengan prinsip sama dengan generator dc,
yaitu prinsip induksi elektromagnetik. Juga terdiri dari :
1. Stator
2. Rotor
Stator merupakan elemen diam yang terdiri dari belitan-beliatan
jangkar, sedangkan rotor merupakan elemen yang berputar terdiri
dari belitan medan.

Perbedaan penting anatara generator dc dan generator dan


generator AC adalah :
Pada generator DC, jangkar yang berputar dan medan sistem diam.
Pada generator AC, Medan sistem yang berputar dan jangkar diam.
Rotor-rotor pada alternator ada dua tipe :
a. Kutup menonjol, yaitu tipe yang yang dipakai untuk alternator
alternator kecepatan rendah dan menengah.
b. Silinder halus yaitu yang digunakan untuk alternator –alternator
turbo dimana kecepatannya amat tinggi.
Kecepatan dan Frekuensi
Dalam suatu alternator hubungan tertentu antara kecepatan putar
(N) dari rotor, frekuensi (f) dari EMF yang dibangkitkan dan
jumlah kutup (p). Hubungan tersebut adalah

p.N
f  , dim ana
120
f dalam cps
N dalam RPM
Berdasarkan persamaan diatas, maka unutk f = 60 cps, harga p dan
N dapat ditabelkan sebagai berikut :

P 2 4 6 12 24 36
n 3600 1800 1200 600 300 200

Persamaan EMF induksi:


Dalam satu putaran dari rotor yaitu dalam 60 detik setiap penghantor
stator dipotong oleh fluksi dari pФ weber. N
Jadi induksi EMF rata-rata per penghantar :

= (fluksi terpotong)/(waktu diambil), yaitu d 


dt
60
= (P ) / ( ) volt
N
= N p
Volt
60
Sebagaimana kita ketahui bahwa
Np 120 f
f atau N 
120 p

Masukan harga dari N, diperoleh EMF rata-rata per penghantar


= 2 f Ф Volt.
Jika ada Z penghantar dalam seri per fase, maka EMF rata-rata
perfase = 2 f Ф Z Volt.
= 4 f Ф T Volt. ,dimana
Z = jumlah penghatar atau sisi –sisi kumparan dalam seri per fase.
= 2 T, dimana T adalah jumlah kumparan atau lilitan per fase.
(satu lilitan atau kumparan punya dua sisi).
P = Jumlah kutub-kutub
f = frekuensi dari EMF induksi dalam cps
Ф = fluksi per kutub dalam webwer
Rumus diatas berlaku jika semua kumparan-kumparan dalam fase adalah :
1. full-pitchet
2. Terpusat atau diikat dalam satu slot.
Jika demikan maka tegangan perfase terpakai sesungguhnya
= 4,44 .kc. Kd.f.Ф.T volt atau
= 4 kf Kc Kd f. Ф T volt., dimana ;

Kd = Faktor distribusi
= [sin m β/2] / [ m sin β/2]

Kc atau kp = pitch atau faktor jarak kumparan = Cos
2
Kf = faktor depan = 1,11 jika EMF dianggap sinusoidal.
N = Kecepatan putar motor dalam rpm.

Jika alternator terhubung bintang, maka tegangan line adalah

3 kali tegangan fase


Beban atas Alternator
Beban atas generator adalah beragam, tegangan terminalnya dapat juga
dirubah-rubah seperti dalam generator DC.
Perubahan (variasi) dalam tegangan terminal V harus diberikan sebagai berikut
:
a. Jatuh tegangan harus diberikan pada tahanan jangkar
Tahanan jangkar perfase Ra menyebabkan jatuh tegangan perfase I Ra
yang mana sefase dengan arus jangkar Ia. secara praktis, jatuh tegangan
ini diabaikan.
b. Jatuh tegangan diberikan pada reaktans bocor jangkar.
Reaktans bocor XL menyebabkan jatuh tegangan per fase I. XL
dimana arahnya tegak lurus pada I.
Hubungannya dapat dituliskan :
E  V  I(R a  X L )
c. Jatuh tegangan harus diberikan pada reaksi jangkar.
Sebagaimana dalam generator DC, reaksi jangkar adalah pengaruh
fluksi jangkar terhadap fluksi medan utama. Dalam alternator-
alternator , p .f. dari beban mempunyai pengaruh agak besar terhadap
reaksi jangkar.

Anda mungkin juga menyukai