Setelah plat a dan b menyimpan muatan listrik kemudian saklar s dilepas maka akan
tetap terjadi penyimpanan muatan sebelum plat tersebut terhubung ke rangkaian lain.
Peristiwa penyimpanan muatan ini menjadi dasar bekerjanya kapasitor.
2) Kapasitansi
Keterangan :
C = kapasitas kapasitor / kapasitansi ( farad )
q = muatan listrik (coulomb)
V = beda potensial (volt)
kq
V=
r
1 q
V=
4 π ε0 r
q=(4 π ε 0 r )V
q
4 π ε 0 r=
V
Dari persamaan diatas diperoleh bahwa besar muatan menjadi sebanding dengan
potensial bola. Tetapan perbandingan ini disebut kapasitans bola. Dari persamaan ini juga
r
dapat diperoleh bahwa nilai C = atau C = 4 π ε 0 r .
k
Keterangan :
−12
10 C
ε 0 = permitivitas ruang hampa atau udara (8.85 . 2 )
Nm
r = radius antar muatan ( m )
4) Dielektrik
Dielektrik adalah bahan isolator yang digunakan sebagai penyekat dalam kapasitor.
Fungsi bahan ini adalah untuk meningkatkan kapasitansi sebuah kapasitor. Setiap bahan
dielektrik memiliki karakteristik tersendiri yang disebut konstanta dielektrik (K).Besarnya
konstanta dielektrik dinyatakan sebagai berikut.
ε
K= sehingga,
ε0
ε =K ε 0 ............................... (2)
Sehingga dari persamaan di atas setelah diberi bahan dielektrik kapasitansi kapasitornya juga
menjadi :
C=K .C 0..................................(3)
Keteranagan :
−12
10 C
ε = permitifitas zat dielektrik ( K . 8.85 . 2 )
Nm
K = konstanta dielektrik
Suhu
o
No Bahan (❑❑ C) Konstanta (K)
1 Ruang hampa - 1
2 Gelas 25 5 ─ 10
3 Mika 25 4─6
4 Teflon 22 2.1
5 Air 25 78.54
6 Gliseron 25 42.5
7 Amonia cair -77,7 25
σ q
E= = dan
ε0 A ε0
,
−dV
E= hubungan persamaannya adalah
dx
b x2
q
∫ dV =−∫ A ε
a x1 0
−q
=V b −V a= (x −x ) (x 2−x 1) sama dengan d, maka
A ε0 2 1
q
V ab = d
Aε 0
A ε0
= q= V ab ,sehingga diperoleh persamaan kapasitansnya
d
A ε0
C=¿
d
Persamaan di atas merupakan kapasitans kapasitor plat sejajar jika tanpa zat dielektrik.
Apabila di antara keping sejajar diberi zat dielektrik, permitivitas ruang hampa atau udara
diganti dengan permitivitas zat dielektrik, sehingga berlaku persamaan :
A Kε 0
C= ........................................................(4)
d
6) Rangkaian kapasitor
Rangkaian kapasitor dapat dibagi menjadi tiga jenis yakni rangkaian seri, paralel dan
kombinasi seri-paralel. Berikut akan dibahas ketiga rangkaian kapasitor tersebut.
Untuk memperoleh nilai kapasitas kapasitor yang lebih kecil daripada kapasitas
semula suatu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyusun beberapa
Mkapasitor secara seri. Apabila rangkaian kapasitor seri diberi beda potensial,
pada setiap kapasitor akan memperoleh jumlah muatan yang sama, meskipun
besar kapasitasnya berlainan.
C1 C2 C3
q
Telah diketahui, V= , sehingga,
c
qtotal q 1 q2 q 3
= + +
C s C1 C 2 C3
Dengan muatan setiap q sama dan setiap ruas kiri dan kanan dibagi dengan q
maka diperoleh persamaan :
1 1 1 1
= + +
C s C1 C 2 C3
1 1 1 1 1
= + + +…+ .............................(7)
C s C1 C 2 C3 Cn
b) Rangkaian paralel kapasitor
Kapasitor yang dirangkai paralel, apabila diberi tegangan V setiap kapasitor akan
memperoleh tegangan yang sama, yaitu V, sehingga pada rangkaian kapasitor paralel
berlaku:
q tot =q 1+ q2 +q 3............................................(9)
7) Energi kapasitor
Muatan listrik menimbulkan potensial listrik dan untuk memindahkannya diperlukan
usaha. Untuk memberi muatan pada suatu kapasitor diperlukan usaha listrik, dan usaha listrik
ini disimpan di dalam kapasitor sebagai energi. Pemberian muatan dimulai dari nol sampai
dengan q coulomb. Potensial keping kapasitor juga berubah dari nol sampai dengan V secara
linier. Maka beda potensial rata-ratanya adalah:
V +0
V=
2
q
q
C +¿ 0 =
¿ ¿ 2C
2
Telah diketahui usaha (W) adalah
W =q . V
q
= q.
2c
2
q
=
2C
= ¿¿
Jadi energi yang tersimpan dalam kapasitor adalah
1 2
W = .C V ...................................................(12)
2