Anda di halaman 1dari 8

Kapasitor

1) Pengertian dan prinsip kerja kapasitor

Kapasitor di dalam kelistrikan merupakan komponen pasif yang berfungsi sebagai


penyimpan muatan dan energi. Kapasitor banyak digunakan dalam berbagai alat elektronik
misalnya sebagai pemilih gelombang radio (tunning) pada pesawat radio, komponen
rangkaian starter kendaraan bermotor, dll. Kapasitor terdiri dari dua konduktor yang
berdekatan tetapi terisolasi satu sama lain dan membawa muatan yang sama besar serta
berlawanan. Pada kapasitor, dua konduktor yang terisolasi bisa saja tanpa sebuah isolator
penyekat atau sebaliknya bisa terdapat sebuah isolator penyekat. Apabila terdapat isolator
penyekat, maka Isolator penyekat tersebut selanjutnya dapat disebut zat dielektrik.
Berdasarkan bahannya ada beberapa jenis kapasitor, antara lain kapasitor mika,
kertas, keramik, plastik, dan elektrolit. Menurut pemasangannya dalam rangkaian listrik,
kapasitor dibedakan menjadi kapasitor berpolar, yang mempunyai kutub positif dan kutub
negatif. Dan juga kapasitor nonpolar, yang tidak mempunyai kutub, bila dipasang pada
rangkaian arus bolak-balik (AC). Ada dua cara pemasangan kapasitor, yaitu tanpa
memerhatikan kutub-kutubnya (untuk kapasitor nonpolar) dan dengan memperhatikan kutub-
kutubnya (untuk kapasitor polar).

Prinsip kerja kapasitor dapat digambarkan sebagai berikut.Coba perhatikan


gambar sistem plat sejajar berikut.

Gambar 1. Plat sejajar


Plat a dan b adalah konduktor yang di dalamnya terdapat muatan-muatan bebas
(positif dan negatif dan dipisahkan oleh jarak d). Jika saklar s ditutup maka plat a akan
tersambung ke kutub positif sumber dan plat b tersambung ke kutub negatif. Dari sifat-sifat
muatan listrik maka plat a akan menjadi plat bermuatan positif sebaliknya pada plat b akan
menjadi plat bermuatan negatif. Muatan pada plat akan mencapai harga maksimum sebesar Q
setelah potensial mencapai harga V sama dengan potensial sumber (baterai). Setelah terjadi
penyimpanan muatan pada plat maka diantara pasangan plat akan timbul medan listrik.

Gambar 2. Medan Listrik plat bermuatan

Setelah plat a dan b menyimpan muatan listrik kemudian saklar s dilepas maka akan
tetap terjadi penyimpanan muatan sebelum plat tersebut terhubung ke rangkaian lain.
Peristiwa penyimpanan muatan ini menjadi dasar bekerjanya kapasitor.

2) Kapasitansi

Kapasitansi adalah kemampuan suatu kapasitor untuk menyimpan muatan untuk


tiap beda potensial listrik yang digunakan. Bila besarnya muatan kapasitor tersebut masing-
masing q dan beda potensial antara kedua konduktor dari kapasitor tersebut V, maka Muatan
q dalam suatu kapasitor berbanding lurus dengan beda potensial V pada kedua pelat
kapasitor.Selanjutnya hal ini dinamakan kapasitans kapasitor.Persamaan matematisnya
adalah
q=CV
atau
q
C= .................................................(1)
V

Keterangan :
C = kapasitas kapasitor / kapasitansi ( farad )
q = muatan listrik (coulomb)
V = beda potensial (volt)

3) Kapasitansi bola konduktor


Jika pada suatu bola konduktor dengan radius r dimuati muatan, besarnya potensial V
bola tersebut yakni :

kq
V=
r

1 q
V=
4 π ε0 r

q=(4 π ε 0 r )V

q
4 π ε 0 r=
V

Dari persamaan diatas diperoleh bahwa besar muatan menjadi sebanding dengan
potensial bola. Tetapan perbandingan ini disebut kapasitans bola. Dari persamaan ini juga
r
dapat diperoleh bahwa nilai C = atau C = 4 π ε 0 r .
k

Keterangan :

−12
10 C
ε 0 = permitivitas ruang hampa atau udara (8.85 . 2 )
Nm
r = radius antar muatan ( m )

4) Dielektrik
Dielektrik adalah bahan isolator yang digunakan sebagai penyekat dalam kapasitor.
Fungsi bahan ini adalah untuk meningkatkan kapasitansi sebuah kapasitor. Setiap bahan
dielektrik memiliki karakteristik tersendiri yang disebut konstanta dielektrik (K).Besarnya
konstanta dielektrik dinyatakan sebagai berikut.
ε
K= sehingga,
ε0
ε =K ε 0 ............................... (2)

Sehingga dari persamaan di atas setelah diberi bahan dielektrik kapasitansi kapasitornya juga
menjadi :
C=K .C 0..................................(3)
Keteranagan :
−12
10 C
ε = permitifitas zat dielektrik ( K . 8.85 . 2 )
Nm
K = konstanta dielektrik

Berikut konstanta dielektrik beberapa material :

Suhu
o
No Bahan (❑❑ C) Konstanta (K)
1 Ruang hampa - 1
2 Gelas 25 5 ─ 10
3 Mika 25 4─6
4 Teflon 22 2.1
5 Air 25 78.54
6 Gliseron 25 42.5
7 Amonia cair -77,7 25

5) Kapasitansi kapasitor keping sejajar


Sama seperti contoh di atas, kapasitor keping sejajar terdiri dari dua buah plat a dan
b yang maing-masing terpisah dengan jarak d yang dihubungkan ke sebuah baterai. Kuat
medan listrik kapasitor tersebut adalah

σ q
E= = dan
ε0 A ε0
,
−dV
E= hubungan persamaannya adalah
dx
b x2
q
∫ dV =−∫ A ε
a x1 0

−q
=V b −V a= (x −x ) (x 2−x 1) sama dengan d, maka
A ε0 2 1

q
V ab = d
Aε 0
A ε0
= q= V ab ,sehingga diperoleh persamaan kapasitansnya
d
A ε0
C=¿
d
Persamaan di atas merupakan kapasitans kapasitor plat sejajar jika tanpa zat dielektrik.
Apabila di antara keping sejajar diberi zat dielektrik, permitivitas ruang hampa atau udara
diganti dengan permitivitas zat dielektrik, sehingga berlaku persamaan :
A Kε 0
C= ........................................................(4)
d

6) Rangkaian kapasitor

Rangkaian kapasitor dapat dibagi menjadi tiga jenis yakni rangkaian seri, paralel dan
kombinasi seri-paralel. Berikut akan dibahas ketiga rangkaian kapasitor tersebut.

a) Rangkaian seri kapasitor

Untuk memperoleh nilai kapasitas kapasitor yang lebih kecil daripada kapasitas
semula suatu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyusun beberapa
Mkapasitor secara seri. Apabila rangkaian kapasitor seri diberi beda potensial,
pada setiap kapasitor akan memperoleh jumlah muatan yang sama, meskipun
besar kapasitasnya berlainan.
C1 C2 C3

Gambar 3.Rangkaian seri kapasitor

q 1=q 2=q 3=q total.........................................(5)

V ab=V s=V 1 +V 2 +V 3.......................................(6)

q
Telah diketahui, V= , sehingga,
c

qtotal q 1 q2 q 3
= + +
C s C1 C 2 C3

Dengan muatan setiap q sama dan setiap ruas kiri dan kanan dibagi dengan q
maka diperoleh persamaan :

1 1 1 1
= + +
C s C1 C 2 C3

Apabila terdapat n kapasitor yang dihubungkan secara seri persamaannya


menjadi :

1 1 1 1 1
= + + +…+ .............................(7)
C s C1 C 2 C3 Cn
b) Rangkaian paralel kapasitor

Gambar 4.Rangkaian paralel kapasitor

Kapasitor yang dirangkai paralel, apabila diberi tegangan V setiap kapasitor akan
memperoleh tegangan yang sama, yaitu V, sehingga pada rangkaian kapasitor paralel
berlaku:

V tot =V 1 =V 2=V 3............................................(8)


Muatan total setiap kapasitor :

q tot =q 1+ q2 +q 3............................................(9)

C tot . V tot =C 1 . V 1 +C2 . V 2+ C3 .V 3.......................(10)

Berdasarkan persamaan beda potensial V diatas maka diperoleh :

C p=C 1+C 2 +C3

Apabila terdapat n kapasitor maka persamaan diatas menjadi :


C p=C 1+C 2 +C3 + …+C n.............................(11)

c) Rangkaian kombinasi seri-paralel


Pada rangkaian kombinasi, kapasitor-kapasitor dapat disusun seri, atau paralel, untuk
kemudian dirangkai ulang secara seri atau paralel dengan kapasitor lain. Pada
rangkaian kombinasi, prinsip pada rangkaian seri dan paralel tetap berlaku. Oleh
karena itu, pada rangkaian kombinasi, langkah pertama penentuan nilai kapasitansi
kapasitor pengganti adalah dengan menyederhanakan rangkaian.

7) Energi kapasitor
Muatan listrik menimbulkan potensial listrik dan untuk memindahkannya diperlukan
usaha. Untuk memberi muatan pada suatu kapasitor diperlukan usaha listrik, dan usaha listrik
ini disimpan di dalam kapasitor sebagai energi. Pemberian muatan dimulai dari nol sampai
dengan q coulomb. Potensial keping kapasitor juga berubah dari nol sampai dengan V secara
linier. Maka beda potensial rata-ratanya adalah:
V +0
V=
2

q
q
C +¿ 0 =
¿ ¿ 2C
2
Telah diketahui usaha (W) adalah
W =q . V

q
= q.
2c

2
q
=
2C

= ¿¿
Jadi energi yang tersimpan dalam kapasitor adalah
1 2
W = .C V ...................................................(12)
2

Anda mungkin juga menyukai