Anda di halaman 1dari 22

1.

MEDAN LISTRIK PADA MUATAN KONTINU


Dalam bab satu kita telah dapat menghitung medan listrik di sekitar suatu
muatan titik menggunakan persamaan yang diperoleh dari hukum
Coulomb. Namun bagaimana jika sumber muatan bukan muatan titik ?
misalnya muatan berupa bongkahan bermuatan yang memiliki volume
tertentu.

V
r E
Q

Gb 2.1 Medan listrik sejauh r dari sumber muatan


listrik Q dengan volume V

Untuk muatan yang memiliki volume, dikenal rapat muatan atau ρ yang
didefinisikan sebagai :
Q (1)
ρ=
V
atau dalam bentuk diferensial :
dQ
ρ= (2)
dV
atau jika muatan dianggap tidak bervolume dan hanya memiliki panjang,
maka muatan persatuan panjang didefinsikan sebagai :
dQ (3)
ρ=
dx
jika diungkapkan dalam pernyataan integral muatan dalam sumber muatan
listrik dengan volume V :
(4)
Q = ∫ ρ ⋅ dV
V

sehingga persamaan (3) dalam bab I untuk muatan kontinu menjadi :


dQ
E = k∫ rˆ (5)
r2

22
ρ
E = k∫ dV rˆ (6)
r2

Mari kita hitung beberapa sumber muatan kontinu menggunakan persamaan


(5) atau (6)

1.1 Garis Bermuatan


a. Medan listrik sepanjang garis
Kita hitung medan listrik pada titik P sejauh x dari garis bermuatan
sepanjang L berikut :

dQ P
b
L

Gb 2.2 Medan listrik sejauh b dari sumber muatan


berbentung garis sepanjang L

Dengan menggunakan persamaan (5) :


dQ
E = k∫ rˆ
r2

kita tempatkan pada ujung garis pada pusat koordinat :

x dx
b

P
L

Sehingga jarak elemen muatan dQ ke titik P adalah (x-b) dan dQ


sebagaimana persamaan (3) adalah ρdx :
ρdx
E = k∫ rˆ
(b - x) 2

persaaaan ini harus diintegrasi dengan teknik substitusi variabel, ini


permasalahan Kalkulus.
Variabel (b-x) kita ganti dengan u sehingga :
b − x = u dan dx = −du , maka integrasi menjadi :

23
ρdu
E = −k ∫ rˆ
u2
L
1 1  1 1
E = kρ = kρ = kρ − 
u b−x 0 b−L b
 ρL 
= k  
 b( b − L ) 
karena ρL = Q, maka besarnya medan magnet sejauh b dari garis
sepanjang garis :

 Q  (6)
E = k  

 b( b − L ) 

Contoh :
Hitunglah medan listrik dari sebuah garis bermuatan sepanjang 1 meter dengan
rapat muatan 5 µC/m pada jarak 50 cm pada arah sepanjang garis seperti pada
gambar :
50 cm

1 meter

Jawab :
Dengan mengunakan persamaan (6) di mana :
k = 9x109 Nm2/C2
L= 1m
b = 1 mr + 50 cm = 1,5 m
Q = ρ L = (5x10-6 C/m)⋅(1 m) = 5x10-6 C

 Q   5x10 - 6   5x10 -6 
E = k   = 9 x10 9   = 9 x10 9   = 6 x10 4 N / C
 b( b − L )   (1,5)(1,5 - 1)   (0,75) 

24
b. Medan listrik tegak lurus pusat garis
Sekarang kita hitung medan listrik di titik p pada jarak b tegak lurus
garis. Dengan menempatkan pertengahan garis pada pusat koordinat
kartesius :

P
b x

dx
L

Gb 2.3 Medan listrik sejauh b tegak lurus garis

Dari persamaan (5) :


dQ
E = k∫ rˆ
r2

jarak dari elemen muatan dQ dengan panjang dx pada titik P adalah :

r = b 2 + x 2 dan dQ = ρdx, sehingga :


L /2
dx
E = kρ ∫
− L /2 b2
+ x 2

sekarang kita perhatikan gambar berikut :

E cos
E θ E

E sin θ E sin θ
θ
b

25
Tampak bahwa komponen x dari E ( E sinθ) saling menghilangkan satu
sama lain sehingga tidak perlu kita hitung dan kita perhatikan komponen
y nya saja :
L /2
cos θ
E y = kρ ∫
−L / 2
b 2
+ x 2
dx

sampai di sini permasalahannya adalah pengetahuan kalkulus :


L /2 L /2
cos θ cos θ
E y = kρ ∫ dx = kρ ∫ 2 dx
x 2
b (1 + tan 2 θ)
−L / 2
b (1 + 2 )
2 −L / 2
b
karena 1+tan2θ = sec2θ :
L /2
cos θ
E y = kρ ∫
−L / 2
b 2
sec 2
θ
dx

kita ganti :
x = tanθ, jika diturunkan maka dx = sec2θ dθ
sehingga :

cos θ
E y = kρ ∫ sec 2 θdθ

b sec θ
2 2


b ∫
Ey = cos θdθ

L /2
kρ kρ x
= sin θ =
b b b2 + x2 −l / 2

sehingga medan magnet sajauh d tegak lurus garis :

kρ  L 
 (7)
Ey =
b  
 b + (L / 2 )
2 2

atau :

2kρ  L /2 
 (8)
Ey =
b  b 2 + ( L / 2 )2 
 

26
Contoh :
Hitunglah medan listrik dari sebuah garis bermuatan sepanjang 1 meter dengan
rapat muatan 5 µC/m pada jarak 50 cm tegak lurus garis seperti pada gambar :

50 cm

1 meter

Jawab :
Dengan mengunakan persamaan (8) di mana :
k = 9x109 Nm2/C2
L= 1m
b = 50 cm = 0,5 m
ρ = 5x10-6 C/m

2kρ  L /2  2(9 x10 9 )( 5x10 − 6 ) 


=  1 /2 

Ey =
b   0 ,5  
 b + (L / 2 )   0 ,5 + ( 1 / 2 )
2 2 2 2

1,8x10 5
= ≈ 1.27x10 5 N / C
2

Jika garis sangat panjang sehingga L/2 >> b, maka persamaan (8) dapat
diaproksimasi menjadi :

2kρ  L / 2 

Ey =
b  (L / 2 ) 2 
 
atau :

2kρ (9)
Ey =
b

27
1.2 Cincin Bermuatan
Kasus kedua misalnya sebuah cincin bemuatan sebagai berikut :

dQ

r
b

θ P Ex
x
Ey E

Gb 2.4 Medan listrik sejauh x dari sumber muatan


berbentuk cincin berjari-jari b

Kita akan menghitung medan listrik pada titik P sejauh x dari pusat cincin
menggunakan persamaan (5) :
dQ
E = k∫ rˆ
r2

sama dengan alasan seblumnya bahwa medan lsitrik pada komponen y akan
saling menghilangkan satu sama lain, sehingga medan listrik yang kita
perhatikan hanya komponen x saja :
dQ
Ex = k∫ cosθ
r2

Karena jarak elemen muatan dQ pada titik P :

r = b 2 + x 2 , dan cos θ = x/r maka :


x dQ
Ex = k∫
r b2 + x2
kx
(b + x 2 ) 3 / 2 ∫
= 2
dQ

sehingga kuat medan magnet pada titik P sejauh x dari pusat cincin :

(10)
kxQ
Ex = 2
(b + x 2 ) 3 / 2

28
Contoh :
Hitunglah medan listrik dari sebuah cincin bermuatan dengan jari-jari 10 cm
dengan muatan 15 µC pada jarak 50 cm tegak lurus dari pusat cincin

r
b
P
θ
x

Jawab :
Dengan mengunakan persamaan (10) di mana :
k = 9x109 Nm2/C2
x = 50 cm = 0,5 m
b = 10 cm = 0,1 m
Q = 5x10-6 C/m

kxQ 9 x10 9 (0 ,5)( 5x10 −6 )


Ex = = ≈ 1,697x10 5 N / C
(b + x )
2 2 3 /2
( 0 ,1 + 0 , 5 )
2 2 3 /2

1.3 Medan Pada Pelat Cakram


Sekarang kita hitung kasus lain, yaitu
medan listrik pada titik P sejauh x dari
pusat benda berbentuk cakram dengan
jari-jari b seperti pada gambar :
r
Ex Kasus ini dapat dipandang sebagai
x θ P
penjumlahan dari muatan-muatan
Ey E berbentuk cincin sebagaimana telah
b kita hitng sebelumnya. Cincin-cincin ini
jari-jarinya membesar mulai dari r = 0
hingga r = b sehingga akhirnya
Gb 2.5 Medan listrik sejauh x dari
membentuk cakram. Untuk itu kita
sumber muatan berbentung
cakram berjari-jari b tuliskan persamaan (10) dengan cincin

29
berjari-jari r bermuatan dQ sebagai berikut :
dQ
dE x = kx
(r + x 2 ) 3 / 2
2

dengan dQ = rapat muatan x luas cincin = ρ(2πr⋅dr)


Medan akibat cincin ini kita integralkan dari r=0 hingga r=b, sehingga :
b b
ρ2 πrdr rdr
E x = kx ∫ = kxρ2 π ∫ 2
0
(r + x )
2 2 3 /2
0
(r + x 2 ) 3 / 2
sekali lagi, ini tinggal persoalan kalkulus. Kita lakukan teknik substitusi
variabel, di mana :

u = r 2 + x 2 dan du = 2 rdr
b b
1 du 1 (11)
E = kxρ2 π ∫ 3 / 2 = − 2 kxρπ
20u r2 + x2 0

 1 1
E = −2 kxρπ − 
 b +x x
2 2

 x 
E = 2 kρπ 1 − 
 b + x2
2
 (12)

1.3 Medan Pada Pelat Tak hingga


Untuk pelat tak hingga, kita bisa menggunakan persamaan (11) dengan
menganggap b = ∞ sehingga persamaan (12) menjadi:

 x 
E = 2 kρπ 1 −  ≈ 2 kρπ(1 − 0 )

 b2 + x2 

(13)
E = 2 k ρπ

30
2. HUKUM GAUSS PADA MEDIUM NON-KONDUKTOR
2.1 Fluks Listrik
Teknik lain untuk menghitung medan magnet dari muatan kontinu adalah
menggunakan hukum Gauss. Teknik yang digunakan Gauss relatif lebih
mudah untuk kasus-kasus benda geometris.
Sebelum kita melangkah lebih jauh dengan hukum Gauss, kita definisikan
Gauss
sebuah besaran fisis yang akan kita gunakan nanti, yaitu fluks listrik Φ. Fluks
listrik didefinisikan sebagai perkalian-titik medan listrik E dan luas yang
dilewatinya A, namun secara fisis fluks menggambarkan banyaknya garis
medan magnet yang menembus sebuah permukaan luas. Jika kita
ilustrasikan dalam gambar :

Arah vektor
Medan listrik E

30o
Arah vektor
Medan listrik E

A
A

Arah vektor permukaan A Arah vektor permukaan A

r r r r EA
Φ = E ⋅ A = EA cos 0 o = EA Φ = E ⋅ A = EA cos 30 o = 3
2
GB 2.6 Fluks Medan Listrik Menembus Sebuah Luas Permukaan A

Kita bisa membayangkan fluks magnetik ini dengan sebuah kipas angin yang
menerpa selembar kertas, hembusan angin terasa lebih keras ketika kertas
tegak lurus pada hembusan angin artinya vektor luas permukaan searah
dengan arah hembusan angin, namun ketika kertas sejajar dengan arah
hembusan angin, tekanan angin sangat minim.

31
Gb 2.7 Analogi fluks adalah seperti angin dari kipas
angin yang meniup kertas, jika kertas tegak lurus arah
angin (artinya vektor luas dengan vektor arah angin
sejajar), maka fluksnya maksimum

Gauss menyatakan bahwa : “Jumlah Garis Gaya yang keluar dari suatu
permukaan tertutup (atau fluks Φ) sebanding dengan jumlah muatan listrik
yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu” atau “Sumber dari sebuah
medan magnet adalah muatan listrik”, jika diungkapkan dalam sebuah
persamaan matematis :

Q dlm (14)
Φ = ∫ E ⋅ dA =
S
εo

Qdlm adalah besarnya muatan yang dilingkupi oleh permukaan Gauss.


Hukum Gauss ini tidak akan dijelaskan terlalu detail karena kesulitan teknis
mengingat anda belum mendapatkan dasar kalkulus yang cukup terutama
tentang divergensi dan integral permukaan. Akan tetapi, kita akan gunakan
hukum Gauss ini untuk menghitung kuat medan listrik dari sebuah benda-
benda geometris sederhana seperti bola, silinder, pelat tipis, sebab pada
kenyataannya kita seringkali berhadapan dengan benda-benda geometris
seperti ini, dan nantinya kita akan menggunakan hasil perhitungan kuat
medan listrik tersebut untuk menghitung medan listrik pada sebuah
kapasitor.

32
Kita akan memulai menghitung medan listrik menggunakan hukum Gauss
pada muatan titik sekaligus membuktikan kesesuaian medan listrik yang
diperoleh hukum Coulomb pada persamaan (5) dengan hukum Gauss.

2.2 Menurunkan Medan Listrik Pada Muatan Titik Menggunakan Hukum


dA Gauss (Membuktikan Hukum Coulomb)
E Perhatikan sebuah muatan titik dengan besar muatan Q pada gambar 2.3

R Muatan ini kita lingkupi dengan sebuah “permukaan Gauss” yang kta pilih
berbentuk bola. Pemilihan bentuk permukaan Gasuss ini sebetulnya
sekehendak kita, kita juga boleh saja memilih berbentuk kubus atau apapun,
namun dengan mempertimbangkan pertama, muatan harus terlingkupi
Gb 2.8 Muatan
ini kita lingkupi seluruhnya dan kedua, kemudahan dalam perhitungan. Atas kedua dasar ini
dengan sebuah kita bentuk bola.
permukaan
Gauss berbentuk Kita gunakan hukum Gauss pada persamaan (14) :
bola dengan
radius R
dA Q dlm
Φ = ∫ E ⋅ dA =
E S
εo
Q
E = E ∫ dA cos θ o =
S
εo
dA Q
= E ∫ dA cos 0 o =
S
εo
Sudut θ adalah sudut yang dibentuk vektor permukaan dA dengan vektor
Gb 2.9 Jika kita
pilih permukaan medan E yang arahnya dalam hal ini sejajar, namun jika permukaan Gauss
Gauss bebentuk
kubus maka tidak berbentuk bola, kedua vektor ini belum tentu sejajar bahkan mungkin
sudut antara dA
dengan E sangat berubah-ubah seperti yang anda lihat pada gambar 2.9. Inilah alasan kita
bervariasi dan memilih permukaan Gauss berbentuk bola.
menyulitkan
perhitungan Karena cos0o adalah 1 maka :
Q
E ∫ dA =
S
εo

33
integral permukaan dari dA berarti luas permukaan bola, yaitu 4πr2 :
Q
E 4 πR 2 =
εo
1 Q
E=
4 πε o R 2

persis seperti medan listrik yang diturunkan melalui Coulomb pada bab I.

2.2 Hukum Gauss Pada Bidang Datar


Misalnya kita memiliki pelat bermuatan positif persatuan luas ρ. Untuk
menghitung medan listrik dengan hukum Gauss kita harus memilih sebuah
ruang-volume yang melingkupi pelat bermuatan. Pada dasarnya kita bebas
memilih bentuk ruang-volume ini, pda umumnya yang biasa dipakai
berbentuk silinder, bola atau kubus. Pemilihan ini sangat bergantung pada
kemudahan perhitungannya nanti. Misalnya, kita ambillah permukaan
sebuah silinder berjari-jari r.

A2
E

A3 r A1

Gb 2.10 Fluks listrik yang menembus sebuah permukaan bidang


datar dapat didekati dengan permukaan Gauss berbentuk silinder

Pada gambar disamping kita bagi silinder menjadi tiga permukaan A1, A2,
dan A3. Fluks yang menembus ketiga permukaan ini adalah :
Pada A1 : E⋅A1⋅cos 0o : EA1

34
Pada A3 : E⋅A3⋅cos 0o : EA3
Pada A2 : E⋅A2⋅cos 90o : 0
Dengan demikian :
Q dlm
Φ = ∫ EdA = E(A 1 + A 2 ) =
s
εo
Karena A1 dan A3 merupakan luas pelat katakanlah A. Sehingga
medan pada pelat bermuatan :
Q total
E=
2 Aε o

karena Q/A =σ, maka untuk pelat bermuatan kita dapatkan medan listrik :

ρ
E= (15)
2ε o

atau :
1 4 πε 0
E= ρ
4 πε 0 2 ε 0
= k 2 πρ
E = k 2 πρ

persis seperti hasil yang diperoleh persamaan (13)

2.3 Hukum Gauss Pada Bola Pejal Bermuatan


≥R)
a. Kuat medan sejauh r (r≥
Kuat medan magnet untuk benda bermuatann berbentuk bola dengan jari-
jari sejauh r seperti ditunjukkan gambar 2.6. Dengan menggunakan hukum
R r r Gauss :
Q dlm
∫ E ⋅ dA =
S
εo
Untuk menghitung medan listrik sejauh r kita pilih permukaan Gauss
Gb 2.11 Bola Pejal berbentuk bola dengan luas permukaan 4πr2.

35
E
Arah vektor dA

r
Permukaan
Gauss

Gb 2.12 Arah Medan listrik dari bola bermuatan


sarah dengan arah permukaan Gauss

Karena arah vektor medan listrik searah dengan vektor permukaan (artinya
sudutnya 0o), maka :
Q dlm
E ∫ dA cos(0 o ) =
S
εo
Q
= E( 4 πr 2 ) =
εo
jarak r adalah radius permukaan Gauss yang kita pilih, sehingga medan
listrik di luar bola pejal bermuatan adalah :

1 Q
E( r ) = r̂ (16)
4̟ ∈0 r 2

b. Kuat medan sejauh r (r<R)


Kuat medan pada titik di dalam bola pejal bermuatan sejauh a dari pusat
dapat kita peroleh sebagai berikut :
Q dlm
∫ E ⋅ dA =
S
εo
ruas kiri akan menghaasilkan nlai yang sama seperti sebelumnya :
Q dlm
( 4 πr 2 )E =
εo
Sekarang Qdlm bola dengan radius r dimana r < R dapat dihitung dari
perbandingan volume :

36
4 3
πr 3
3 r
Q dlm = Q= 
4 R
πR 3
3
sehingga diperoleh kuat medan sejauh r di dalam bola berjari-jari R :
r
( )3
( 4 πr 2 )E = R Q
εo

 1 Q (17)
E =  r
3 
konstanta  4πεo R 

Medan lsitrik dalam bola pejal bermuatan mulau-mula naik secara linier
sebagaimana ditunjukan persamaan (17), ketika sampai r = jari-jari bola R
kuat medan menjadi persamaan (16) yang turun secara kuadratik sebanding
dengan (1/r2). Jika diilustrasikan :

E
Naik linier
sesuai
persamaan (17) Turun kuadratik
sesuai
persamaan (16)

GB 2.13 Perubahan E pada Bola Pejal Konduktor

37
Contoh :
Sebuah bola pejal berjari-jari 1 cm memiliki muatan 5µC, hitunglah kuat medan
sejauh :
a. 2 cm dari pusat bola
b. 0,5 cm dari pusat bola
Jawab :
a. Karena jarak sejauh 2 cm berada di luar bola maka dengan menggunakan
persamaan (16) :
−6
Q 9 5 x10
E=k = 9 x 10 = 2 ,25x10 6 N / C
r2 2 x10 − 2
b. Karena jarak sejauh 0,5 cm berada di luar bola maka dengan menggunakan
persamaan (17) :

 1 Q Q 5x10 −6

E= 
3 
r = k 3 r = 9 x10 9
0 ,5x10 − 2 = 2 ,25x10 8 N / C
 4 πε o R  R (1x10 )
− 2 3

2.4 Hukum Gauss Pada Bola Berrongga (‘kopong’)


Istilah “bola pejal” di sini penting karena jika bola tidak pejal namun
berrongga (atau kopong), kuat medan di dalam bola bernilai nol namun di
luar bola kuat medan seperti bola pejal. Untuk bola berrongga kuat
perubahan kuat medannya jika diilustrasikan menghasilkan gambar berikut :

Turun kuadratik
E=0 sesuai
persamaan (16)
r

Gb 2.14 Perubahan E pada Bola Berrongga Konduktor

38
2.5 Hukum Gauss Pada Kawat Panjang Bermuatan

A1 Untuk kawat panjang dengan muatan persatuan panjang ρ kita dihitung


medan listrik sejauh r menggunakan hukum Gauss :

r Q dlm
L
∫ E ⋅ dA =
S
εo
A2
dengan permukaan Gauss berupa silinder kita dapatkan ruas kiri pada
persamaan Gauss :
A3
Q dlm
E ⋅ A1 + E ⋅ A2 + E ⋅ A3 =
Gb 2.15 Kawat εo
Panjang
Bermuatan karena sudut vektor E dengan A1 (tutup silinder) dan A3 (alas silinder)
adalah 90o, sedangkan terhadap A2 0o, maka :
Q dlm
E ⋅ A 1 cos 90 o + E ⋅ A 2 cos 0 o + E ⋅ A 3 cos 90 o =
εo
Q
E ⋅ A 2 = dlm
εo
sedangkan A2 adalah luas selimut silinder yaitu 2πrL Maka kuat medan
sejauh r dari kawat adalah sebagai berikut :
1 Q dlm
E=
2 πrε o L

1 ρ (18)
E= r̂
silinder 2̟ε o r

2.5 Hukum Gauss Pada Silinder Panjang Bermuatan


A1 Untuk kawat berbentuk silnider berrongga, maka medan listik di luar
silinder akan menghasilkan nilai yang sama dengan kawat panjang :
L A2 r
1 ρ (19)
E= r̂
2̟ε o r

A3 Namun medan listrik di dalam silinder adalah nol, karena permukaan Gauss

Gb 2.16 Silinder tidak melingkupi muatan apapun :


Panjang E=0
Bermuatan

39
3. MEDAN LISTRIK PADA MEDIUM KONDUKTOR
Medium konduktor memiliki kekhususan tesendiri ketika dipengaruhi
Elektron
bebas medan listrik. Sebagaimana kita katahui bahwa dalam konduktor terdapat
muatan-muatan (dalam hal ini elektron) yang tidak terikat pada atom dan
dapat bergerak secara acak dan bebas. Semakin banyak elektron bebas
tersebut maka medium tersebut akan makin konduktif.
Jika terdapat medan listrik dari luar perilaku elektron berubah dan bergerak
hingga permukaan konduktor sedemikian sehingga medan listrik di dalam
konduktor menjadi nol.
2.17 Elektron Dalam konduktor gambar 2.18 elektron dan muatan positif di dalamnya
bebas dalam
konduktor terpolarisasi (terpisah) pada kedua sisi konduktor sehingga menimbulkan
medan listrik di dalam Ei konduktor yang awahnya berlawanan dengan
medan listrik luar Eo sehingga jumlah medan listrik di dalam konduktor nol .

Eo

Ei

E=0
2.18 Medan listrik di dalam konduktor adalah nol karena
muatan bergerak ke tepi dan membentuk medan internal
yang melawan medan luar

Dengan demikian jika muatan listrik merupakan bola pejal konduktor,


silinder konduktor dll, maka penerapan hukum Gauss untuk menghitung
medan listrik akan menghasilkan nilai yang berbeda dengan yang telah kita
hitung sebelumnya.

40
3.1 Hukum Gauss pada Bola Konduktor
a. Medan listrik di luar bola konduktor

E
Arah vektor dA

r
Permukaan
Gauss

2.19 Medan listrik E dari sebuah bola konduktor sejauh r

Medan listrik di luar bola konduktor akan menghasilkan nilai yang sama
dengan bola pejal sebelumnya, yaitu :

1 Q (20)
E= rˆ
4 πε o r 2

b. Medan listrik di dalam bola konduktor


Medan listrik di dalam bola konduktor (dan semua konduktor) adalah nol
karena seluruh muatan diasumsikan berada dalam permukaan konduktor
sehiingga :
Q dlm
∫ E ⋅ dA =
S
εo
= 0 , maka E = 0 (21)

Jika kita skesta dalam gafik maka akan kita dapatkan seperti bola berrongga
pada gambar 2.14 :
E

Turun kuadratik sesuai


1 Q persamaan (20)
E=
4πεo R 2
r

R E=0

2.19 Variasi Medan listrik E dari sebuah bola konduktor

41
SOAL-SOAL

1. Muatan garis dengan kerapatan muatan 4 µC/cm sepanjang 4 cm,


diletakkan dalam koordinat kartesius dari x = 0 hingga x = 4 hitunglah :
a. Muatan total dari garis
b. Medan listrik di x = 5 cm
c. Medan listrik di x = 250 m
2. Hitung medan listrik dari benda yang dianggap muatan titik dengan
muatan 16 µC sejauh 250 meter dan bandingkan hasilnya dengan nomor
1.d di atas
3. Hitunglah medan listrik dari sebuah garis bermuatan sepanjang 50 cm
dengan rapat muatan 15 µC/m pada jarak 20 cm pada arah sepanjang
garis seperti pada gambar :

20 cm
50 cm

4. Hitunglah medan listrik dari sebuah


garis bermuatan sepanjang 50 cm 10 cm

dengan rapat muatan 5 µC/m pada


50 cm
jarak 10 cm tegak lurus garis seperti
pada gambar :
5. Hitunglah medan listrik dari sebuah cincin bermuatan dengan jari-jari 5
cm dengan muatan 15 µC pada titik P sejauh 15 cm tegak lurus dari
pusat cincin
5 cm

P
15 cm

42
6. Hitunglah medan listrik dari sebuah cincin bermuatan dengan jari-jari 5
cm dengan muatan 15 µC di pusat cincin
7. Bola bermuatan 4 x 103 C berjari-jari 2 cm berada dalam medium udara.
Berapakah medan listrik yang ditimbulkannya pada jarak :
a. 4 cm dari pusat bola
b. 1 cm dari pusat bola
8. Bola konduktor bermuatan 4 x 103 C berjari-jari 2 cm berada dalam
medium udara. Hitunglah kuat medan listrik yang ditimbulkannya pada
jarak :
a. 4 cm dari pusat bola
b. 1 cm dari pusat bola
9. Hitunglah medan listrik di titik P dari sebentuk kawat bermuatan yang
terdiri dari dua kawat lurus identik dengan muatan masing-masing 15
µC yang dirangkai dengan kawat setengah lingkaran dengan muatan 15
µC seperti gambar di bawah ini

2 cm

P
14 cm
10. Sebuah cakram dengan jari 20 cm dengan kerapatan muatan terdistribusi

4 cm merata 2µC/cm2. Hitunglah kuat medan listrik sejauh 10 cm dari pusat


cakram.
11. Dua kawat panjang bermuatan 4µC/cm sepanjang 5 cm ditempatkan
secara sejajar seperti pada gambar. Hitunglah kuat medan lsitrik
a. Di tengah antara dua kawat
b. 2 cm di kiri kawat pertama
c. 2 cm di kanan kawat kedua

43

Anda mungkin juga menyukai