Anda di halaman 1dari 155

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMECAHKAN

MASALAH FISIKA PADA MATERI GERAK LURUS


BERUBAH BERATURAN (GLBB)
MENGGUNAKAN TAHAPAN HELLER

RUSTIN R. SAOMI
A241 16 127

HASIL PENELITIAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul : Analisis Kesulitan Siswa SMA dalam Memecahkan


Masalah Fisika pada Materi Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB) Menggunakan Tahapan Heller.

Nama : Rustin R. Saomi

Nomor Stambuk : A 241 16 127

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan

Palu,..................2020

Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator program studi pendidikan Pembimbing
fisika
FKIP Universitas Tadulako

Dr. Sahrul Saehana, M.Si Dr. Amiruddin Kade, M.Si


NIP. 19810917 200502 2 002 NIP. 19690703 199403 1 004

RINGKASAN
iii

Rustin R. Saomi, 2020. Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Fisika pada
Materi Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Menggunakan Tahapan Heller.
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Tadulako, Palu. Pembimbing: Dr. Amiruddin Kade, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan siswa dalam

memecahkan masalah fisika pada materi gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

pada siswa kelas XI MAN Insan Cendekia Palu Menggunakan Tahapan Heller,

ditinjau dari kemampuan kategori tinggi, sedang dan rendah yang dimiliki siswa.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah

siswa kelas XI MAN Insan Cendekia Palu, terdiri dari 6 siswa, masing-masing 2

dari siswa kategori tinggi, sedang dan rendah. Hasil penelitian ini adalah: (1)

tahap memvisualisasikan masalah, siswa tidak menggambarkan sketsa atau grafik

dari permasalahan yang diberikan dengan benar dan tepat. (2) tahap

mendeskripsikan masalah, siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan

ditanyakan pada tiap soal secara lengkap. (3) tahap merencanakan solusi, siswa

tidak menuliskan persamaan atau rumus yang tepat untuk menyelesaikan soal. (4)

tahap menjalankan rencana solusi, siswa salah atau tidak menuliskan persamaan

atau rumus mengakibatkan siswa tidak mampu mensubtitusi nilai yang diketahui

ke dalam persamaan dengan benar. (5) tahap mengecek dan mengevaluasi solusi,

siswa tidak membuat kesimpulan dan merasa sudah yakin dengan hasil

jawabannya sehingga kurang teliti dalam melakukan pengecekkan.

Kata Kunci : Pemecahan Masalah, GLBB, Tahapan Heller.

PRAKATA
iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat-

Nya sehingga jadilah skripsi dengan judul: “Kesulitan Siswa dalam Memecahkan

Masalah Fisika pada Materi Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Menggunakan Tahapan Heller”.

Berbagai kesulitan, kendala serta suka dan duka merupakan bagian yang

tak terpisahkan dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini, berkat bantuan serta

doa dari berbagai pihak, dukungan, dan motivasi sehingga dapat terselesaikan.

Oleh karena itu segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih yang

tak terhingga kepada yang tercinta, terkasih dan teristimewa penulis

persembahkan untuk kedua orang tua tercinta, Ayahanda Ramli Saomi dan Ibunda

Suarni Batjobiro, yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan mengasuh,

mendidik, membimbing, serta mencurahkan segala kasih sayangnya, dukungan,

doa dan pengorbanan yang tak henti-hentinya selama ini berjuang tanpa ada rasa

lelah demi untuk penulis (anaknya tercinta), dan adik-adikku yang sangat

kucintai, serta teman-temanku yang selama ini membantu dan memberikan

motivasi. Hal ini adalah sekeping wujud cinta dan baktiku untuk kalian. Semoga

Allah SWT senantiasa membalas setiap jerih payah dan peluh yang diberikan oleh

kedua orang tua untukku. Aamiin.


v

Penulis juga menyampaikan terimakasih yang tak terhingga, kepada Bapak

Dr. Amiruddin Kade, M.Si, sebagai pembimbing sekaligus dosen wali yang telah

meluangkan waktu dan tenaga membimbing penulis dari penyusunan proposal,

penelitian sampai dengan penyelesaian skripsi ini, tidak lupa pula ucapan terima

kasih kepada Bapak Dr. I Komang Werdhiana, M.Si dan Bapak Ketut Alit Adi

Untara, S.Pd., M.Pd sebagai dosen pembahas yang telah membimbing dan

memberi masukan terhadap penyelesaian skripsi. Semoga Allah SWT selalu

menjaga, melindungi dan membalas kebaikan mereka serta menyertai dalam

berbagai keadaan Inshaa Allah.

Selanjutnya, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Ir. H. Mahfudz, M.P., Rektor Universitas Tadulako yang telah

memberikan kesempatan dan peluang dalam menuntut ilmu pengetahuan

di Universitas Tadulako.

2. Dr. Amiruddin Kade, S.Pd.,M.Si Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Tadulako. Serta Dr. H. Nurhayadi, M.Si, Abdul

Kamaruddin, S.Pd., M.Pd., Ph.D dan Dr. Iskandar, M.Hum, selaku Wakil

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako,

yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan administrasi dari awal

penelitian sampai penyelesaian studi.

3. Ibu Purnama Ningsih, S.Pd., M,Si.,Ph.D., Ketua Jurusan Pendidikan lmu

Pengetahuan Matematika dan Ilmu Pendidikan Alam Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.


vi

4. Bapak Dr. Sahrul Saehana, M.Si Koordinator Program Studi Pendidikan

Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

5. Bapak Muhammad Jarnawi, S.Pd.,M.Pd sebagai validator ahli instrumen

penelitian yang selalu meluangkan waktu untuk mengoreksi instrumen

penelitian.

6. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Program Studi Pendidikan Fisika yang

telah tulus mendidik dan memberikan bekal ilmu pengetahun kepada

penulis selama dibangku kuliah.

7. Seluruh Staf Laboratorium Pendidikan Matematika dan Ilmu Pendidikan

Alam yang telah memberikan bekal ilmu serta memberi nasehat kepada

penulis.

8. Bapak Soim Anwar, S.Pd.,M.Pd, selaku Kepala Sekolah MAN Insan

Cendekia Palu bersama Ibu Catur Wulandari, S.Pd., M.Pd selaku guru

mata pelajaran Pendidikan Fisika dan seluruh guru juga staf tata usaha

yang bersedia menerima dan memberikan kesempatan kepada penulis

melakukan penelitian. Serta kepada seluruh siswa kelas XI MAN Insan

Cendekia Palu yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

9. Anis Indrawati dan Fitria Cahyaningsi Dg. Siampo yang selalu

meluangkan waktunya untuk membantu penulis dan meminjamkan laptop

untuk penyusunan skripsi ini.

10. Samria yang selalu meluangkan waktunya menemani penulis dalam proses

pelaksanaan peneitian.
vii

11. Teman-teman Prodi Pendidikan Fisika 2016, terutama kelas A Anita,

Sulviana, Widi, Fitria, Atika, Mifta, Filza, Livia Putri Utami, , Syamsidar,

Utari Ramadani, Arham Ariski, Agung Agriant Lomba, I Putu Kusuma

Yuda, I Putu Roni Kuntara, Rifkiawan Lapsere dan lainnya yang mohon

maaf tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih atas do’a dan

dukungan, serta saran pada saat pelaksanaan penelitian dan penyelesaian

skripsi ini.

12. Teman-teman PLP di SMP Negeri 20 Palu, terima kasih atas kebersamaan,

keceriaan dan kebahagiaan yang telah kalian berikan selama kurang lebih

2 bulan mengikuti PLP, semoga ikatan persaudaraan kita tetap terjaga.

13. Seluruh kakak tingkat yang telah memotivasi dan menghibur.

14. Seluruh keluarga penulis yang tidak dapat diucapkan satu persatu. Terima

kasih atas dukungan dan kebersamaannya kalian selama ini. Semoga Allah

SWT membalas kebaikan yang telah diberikan dari semua pihak dan

semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Ya Rabbal’alamin.

Palu, 05 November 2020

Penulis

Rustin R. Saomi
NIM. A 241 16 127
viii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

RINGKASAN iii

UCAPAN TERIMA KASIH iv

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 4

1.4 Manfaat Penelitian 4

1.5 Batasan Penelitian 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Penelitian yang Relevan 5

2.2 Kajian Pustaka 7

2.2.1 Kesulitan Belajar 8

2.2.2 Pemecahan Masalah 9

2.2.3 Gerak Lurus Berubah Beraturan 9

2.3 Kerangka Pemikiran 12


ix

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian 14

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 14

3.3 Subjek Penelitian dan Tekhnik Pengambilan Responden 14

3.4 Jenis dan Sumber Data 15

3.5 Teknik Pengumpulan Data 15

3.6 Instrumen Penelitian 16

3.6.1 Tes Pemecahan Masalah 16

3.6.2 Wawancara 17

3.7 Teknik Analisa Data 17

3.7.1 Teknik Analisa Data Deskriptif 17

3.7.2 Teknik Analisa Data Kualitatif 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 21

4.1.1 Penentuan Responden 21

4.1.2 Hasil Tes Pemecahan Masalah 23

4.1.3 Hasil Wawancara 24

4.1.4 Deskripsi Pemecahan Masalah Per Butir Soal 38

4.2 Pembahasan 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 55

5.2 Saran 56

DAFTAR PUSTAKA 57

LAMPIRAN 59
x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Pedoman Penafsiran Data 19

4.1 Jumlah Siswa yang Mengalami Kesulitan pada Kategori 22

4.2 Hasil Penentuan Responden 22

4.3 Analisis Penafsiran Data 24

4.4 Persentase Kesulitan Siswa pada Nomor 1 38

4.5 Persentase Kesulitan Siswa pada Nomor 2 40

4.6 Persentase Kesulitan Siswa pada Nomor 3 42

4.7 Persentase Kesulitan Siswa pada Nomor 4 45

4.8 Persentase Kesulitan Siswa pada Nomor 5 46

4.9 Persentase Kesulitan Siswa pada Nomor 6 48


xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Grafik v-t untuk GLBB Dipercepat 10

2.2 Skema Kerangka Pemikiran 13

4.1 Persentase Pemecahan Masalah 23

4.2 Kutipan Jawaban Responden R-2 untuk Soal Nomor 1 38

4.3 Kuitipan Jawaban Responden R-1 untuk Soal Nomor 1 39

4.4 Kutipan Jawaban Responden R-1 untuk Soal Nomor 2 41

4.5 Kutipan Jawaban Responden R-3 untuk Soal Nomor 2 42

4.6 Kutipan Jawaban Responden R-4 untuk Soal Nomor 3 43

4.7 Kutipan Jawaban Responden R-4 untuk Soal Nomor 3 43

4.8 Kutipan Jawaban Responden R-5 untuk Soal Nomor 3 44

4.9 Kutipan Jawaban Responden R-6 untuk Soal Nomor 3 44

4.10 Kutipan Jawaban Responden R-5 untuk Soal Nomor 4 45

4.11 Kutipan Jawaban Responden R-5 untuk Soal Nomor 5 47

4.12 Kutipan Jawaban Responden R-3 untuk Soal Nomor 5 48

4.13 Kutipan Jawaban Responden R-4 untuk Soal Nomor 6 59

4.14 Kutipan Jawaban Responden R-5 untuk Soal Nomor 6 50


xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lembar Validasi Instrumen 59

2. Lembar Validasi Rubrik 68

3. Soal Tes Pemecahan Masalah 70

4. Soal dan Kunci Jawaban 71

5. Instrumen Pedoman Wawancara 81

6. Data Hasil Tes Pemecahan Masalah 82

7. Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi 83

8. Responden Penelitian 86

9. Menentukan Kesulitan Siswa Per Butir Soal 87

10. Persentase Kesulitan Pada Butir Soal 92

11. Persentase Penafsiran Data 94

12. Hasil Wawancara 95

13. Lembar Jawaban Responden 122

14. Dokumentasi Penelitian 137


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fisika merupakan pelajaran yang menuntut intelektualitas yang relatif

tinggi sehingga sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari

fisika khususnya materi gerak lurus. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Andriani (2016), pada siswa kelas X SMA menunjukkan bahwa secara

keseluruhan siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah.

Pada pembelajaran fisika, kemampuan menyelesaikan masalah siswa

masih tergolong rendah. Dalam mengerjakan soal-soal fisika, siswa lebih sering

menggunakan persamaan matematis tanpa melakukan analisis, menebak rumus

yang digunakan dan menghafal contoh soal yang telah dikerjakan untuk

mengerjakan soal-soal lain. Hal ini menyebabkan siswa mengalami kesulitan

ketika berhadapan dengan permasalahan yang lebih kompleks. Siswa juga

mengalami kesulitan karena strategi yang diajarkan dalam pembelajaran hanya

untuk menyelesaikan masalah yang membutuhkan perhitungan matematis semata.

Dalam fisika, materi gerak lurus merupakan salah satu materi yang

dipelajari pada kelas X pada kurikulum 2013. Materi ini memenuhi konsep dasar

kecepatan dan percepatan. Cakupan materi yang luas membuat peserta didik

kesulitan dalam memahami dan menyelesaikan soal yang berkaitan dengan materi

tersebut (Karisma, 2019).

1
2

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Devi Lestari (2016) pada materi

gerak lurus, terdapat kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal fisika

dengan persentasi yang cukup tinggi. Kesalahan tersebut meliputi kesalahan

dalam analisis menganalisis soal, kesalahan penyusunan penyelesaian, dan

kesalahan dalam memeriksa kembali solusi. Penelitian lain juga menyatakan

kemampuan pemecahan masalah yang paling tinggi adalah pada indikator

mendeskripsikan masalah sedangkan yang paling rendah pada indikator

mengevakuasi solusi. Berdasarkan hasil tersebut perlu dilakukan remediasi

kesulitan peserta didik dalam menyelesaikan soal dengan menerapkan strategi

pemecahan masalah.

Menurut Andriani (2016), untuk memecahkan masalah dalam fisika

diperlukan langkah-langkah yang sistematis agar penyelesaiannya mudah dan

terarah. Adapun pemecahan masalah yang dianggap efisien untuk menyelesaikan

soal gerak lurus, salah satunya dengan menggunakan tahapan pemecahan masalah

menurut Heller, Keith & Anderson (1992) yang meliputi: (1) Visualize the

problem, (2) Physics description, (3) Plan a solution, (4) Exsecute the plan, (5)

Check and evaluate.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, peneliti mewawancarai salah

satu guru mata pelajaran fisika di MAN Insan Cendekia Kota Palu. Hasil

wawancara menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan menyelesaikan soal

gerak lurus khususnya pada materi Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB),

dalam menyelesaikan soal siswa mengalami kesulitan dalam penerapan rumus

GLBB, kesulitan mengubah soal berbentuk grafik ke dalam soal cerita atau
3

sebaliknya dan siswa cenderung menggunakan persamaan GLB untuk

menyelesaikan soal GLBB.

Penelitian yang berkaitan dengan masalah tersebut sudah pernah diteliti

oleh Andriani (2016) yang meneliti tentang Kesulitan Siswa dalam

Menyelesaikan Soal Gerak Lurus. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa SMA

Negeri 4 Palu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa masih kurang

memahami soal sehingga siswa tidak dapat mengubah soal kedalam bentuk

matematika yang mengakibatkan siswa tidak bisa menuliskan apa yang diketahui

dan ditanyakan dalam soal. Siswa juga tidak mengetahui rumus-rumus yang tepat

yang harus digunakan dan tidak mampu menerapkan konsep-konsep yang telah

dipelajarinya. Siswa tidak dapat membentuk sistematika soal yang lebih baku dan

tidak dapat melaksanakan proses perhitungan secara benar dan bertahap. Siswa

tidak mengecek kembali jawaban yang diperoleh.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan suatu

penelitian di kelas XI MAN Insan Cendekia Palu pada materi Gerak Lurus

Berubah Beraturan dengan judul “Analisis Kesulitan Siswa dalam Memecahkan

Masalah Fisika pada Materi Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Menggunakan Tahapan Heller”.

1.2 Rumusan Masalah


4

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang diidentifikasi

dalam penelitian kali ini adalah “Bagaimana Kesulitan Siswa dalam Memecahkan

Masalah Fisika Pada Materi Gerak Lurus Berubah Beraturan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan siswa dalam

memecahkan masalah fisika pada materi Gerak Lurus Berubah Beraturan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan teori dan

konsep ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini juga diharapkan

bermanfaat baik bagi penulis, bagi siswa maupun bagi guru.

1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan serta

pengalaman dalam melakukan penelitian.

2. Bagi siswa, dengan adanya penelitian ini mereka dapat mengetahui

kemampuan dan potensi dirinya dalam menyelesaikan soal-soal fisika.

3. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam proses

pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

memahami materi dan menyelesaikan soal-soal.

1.5 Batasan Penelitian


5

Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat di atas, maka dalam

penelitian ini peneliti memberikan batasan-batasan terhadap beberapa aspek yang

akan diteliti yaitu sebagai berikut:

1. Kesulitan siswa dalam memecahkan masalah fisika.

2. Penelitian dibatasi pada materi Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Peneltian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Andriani (2016). Berdasarkan hasil

analisis, siswa mengalami kesulitan pada tahap pemahaman soal (tahap I) dimana

siswa tidak memahami soal sehingga siswa yang tidak dapat menterjemahkan atau

mengubah soal ke dalam bentuk matematika menyebabkan siswa tidak bisa

menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal. Pada tahap

rencana penyelesaian soal (tahap II) siswa tidak mengetahui rumus-rumus yang

tepat yang harus digunakan untuk menghitung dan siswa tidak dapat menerapkan

konsep-konsep yang telah dipelajarinya. Pada tahap pelaksanaan rencana (tahap

III) siswa tidak dapat membentuk sistematika soal yang lebih baku dan tidak dapat

melaksanakan proses perhitungan secara benar dan bertahap. Sedangkan pada

tahap peninjauan kembali (tahap IV) berdasarkan hasil wawancara, siswa tidak

mengecek kembali jawaban karena kehabisan atau kekurangan waktu dan

merasakan kebingungan dengan jawabannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Devi Lestari (2016) pada materi gerak

lurus, terdapat kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal fisika dengan

presentasi yang cukup tinggi sebesar 90,6%. Kesalahan tersebut meliputi analisis

soal 87,5%, kesalahan penyusunan penyelesaian 84,3%, dan kesalahan

pemeriksaan solusi 100%.

5
6

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nurjannah (2018), siswa mengalami

kesulitan penggunaan konsep sebesar 20,61%. Kesulitan penggunaan prinsip

sebesar 30,30%. Kesulitan mengungkapkan informasi sebesar 20,00%. Kesulitan

berhitung sebesar 29,09%.

Penelitian yang dilakukan oleh Neng Dyah (2017), siswa mengalami

kesulitan dalam memahami suatu masalah karena kurang memahami masalah

yang diberikan pada soal. Kesulitan merencanakan solusi karena kurang

memahami konsep yang digunakan pada soal. Kesulitan dalam menuliskan apa

yang diketahui dan ditanyakan sehingga siswa mengalami kesulitan menjalankan

rencana. Kesulitan memeriksa dan mengevaluasi disebabkan karena kurang teliti

dalam memeriksa jawaban.

Penelitian yang dilakukan oleh Giarti Puspita Sari (2018), berdasarkan

hasil penelitiannya, kesulitan yang dialami siswa dibagi menjadi 5 menurut

tahapan Heller yaitu kesulitan memvisualisasikan masalah sebesar 95,62%.

Kesulitan deskripsi fisika sebesar 55,06%. Kesulitan merencanakan solusi sebesar

47,12%. Kesulitan menjalankan rencana sebesar 52,06%. Kesulitan memeriksa

dan mengevaluasi sebesar 53,43%. Adapun faktor penyebab kesulitan yang

dialami siswa yaitu : (a) kesulitan memvisualisasikan masalah disebabkan karena

siswa tidak tahu menggambarkan sketsa pada tiap soal; (b) kesulitan deskripsi

fisika disebabkan karena kurang memahami masalah yang diberikan pada soal; (c)

kesulitan rencana solusi disebabkan karena kurang memahami konsep masalah

yang diberikan pada soal; (d) karena salah dalam menuliskan diketahui dan

ditanya maka mengakibatkan siswa mengalami kesulitan menjalankan rencana;


7

(e) kesulitan memeriksa dan mengevaluasi disebabkan karena kurang teliti dalam

memeriksa jawaban

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1 Kesulitan Belajar

Suatu keadaan ketika siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya,

itulah yang disebut dengan kesulitan belajar. Menurut Irham dan Wiyani (2013),

kesulitan belajar merupakan kondisi saat siswa mengalami hambatan-hambatan

tertentu untuk mengikuti proses pembelajaran dan mencapai hasil belajar yang

secara optimal.

Menurut Jamal (2014) kesulitan belajar akan menimbulkan suatu keadaan

dimana siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya sehingga dapat

berdampak pada prestasi belajar yang rendah. Selain itu menurut Ornek et al.

(2008), dengan diketahuinya letak kesulitan siswa, guru akan terbantu dalam

menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswanya,

sehingga permasalahan yang menjadi penghambat siswa dalam belajar dapat

diatasi.

Menurut Andriyani (2019) kesulitan belajar adalah suatu keadaan dimana

anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, hal ini tidak

selalu disebabkan oleh faktor intelegensi, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh

faktor non intelegensi. Faktor-faktor ini menyebabkan siswa tidak mampu

berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Jika kesulitan belajar siswa terus


8

muncul, maka perlu diadakan pengkajian mendalam mengenai hal itu. Salah satu

diantaranya dengan mengadakan diagnosis terhadap hasil tes, sehingga sumber

penyebab kegagalan belajar tentu dapat teridentifikasi.

2.2.2 Pemecahan Masalah

Menurut Anderson dalam (Setyono et al., 2016), ada beberapa pakar teori

menganggap pemecahan masalah menjadi proses kunci dalam pembelajaran,

khususnya ranah-ranah seperti sains dan matematika. Pemecahan masalah adalah

proses menerapkan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya kedalam situasi baru

yang baru dikenal. Ciri dari soal atau tugas dalam bentuk memecahkan masalah

adalah: ada tantangan dalam materi penugasan dan masalah tidak dapat

diselesaikan menggunakan prosedur yang diketahui oleh penjawab atau pemecah

masalah.

Memecahkan masalah fisika, diperlukan langkah-langkah yang sistematis

agar penyelesaiannya mudah dan terarah. Pemecahan masalah merupakan suatu

cara belajar yang dianggap efisien, salah satunya dengan menggunakan

pemecahan masalah Heller. Heller dkk. (1992) mengajukan langkah pemecahan

masalah dalam menyelesaikan soal melalui lima tahap yang terdiri dari

memvisualisasikan masalah (visualize the problem), deskripsi fisika (physics

description), rencana solusi (plan a solution), menjalankan rencana solusi

(exsecute the solution), sera memeriksa dan mengevaluasi (check and evaluate):

1). Memvisualisasikan Masalah


9

Pada memvisualisasikan masalah (visualize the problem) peserta didik

memvisualisasikan menggunakan sketsa atau gambar, mengidentifikasi kuantitas-

kuantitas yang diketahui dan tak diketahui.

2). Deskripsi Fisika

Deskripsi fisika (physics description) yaitu peserta didik menuliskan

informasi yang diketahui dan ditanyakan dalam soal.

3). Merencanakan Solusi

Merencanakan solusi (plan a solution) peserta didik menuliskan

persamaan atau rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal.

4). Melaksanakan Rencana Solusi

Melaksanakan rencana (exsecute the solution) peserta didik menyelesaikan

solusi dengan cara memasukkan angka-angka (kuantitatif) yang ada dalam soal

lengkap dengan satuan yang digunakan, sehingga diperoleh apa yang menjadi

target dari permasalahan.

5). Mengecek dan Mengevaluasi

Mengecek dan mengevaluasi (check and evaluate) peserta didik memeriksa

kembali semua pekerjaan yang telah dilakukan, melihat ketepatan jawaban,

kelengkapan jawaban, apakah jawaban itu masuk akal, apakah tanda-tanda satuan

benar.

2.2.3 Gerak Lurus Berubah Beraturan

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak benda dalam

lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa

dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat.
10

Dengan kata lain gerak benda dipercepat. Namun demikian, GLBB juga berarti,

dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lambat sampai akhirnya

berhenti. Dalam hal ini benda mengalami perlambatan tetap. Perhatikan gambar

2.1 dibawah yang menyatakan hubungan antara kecepatan (v) dan waktu (t)

sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan dipercepat.

Gambar 2.1 Grafik v-t untuk GLBB dipercepat

Besar percepatan benda,

∆ v v 2−v 1
a= = 2.1
∆ t t 2−t 1

dalam hal ini,

v1 =v 0

v 2=v t

t 1=0

t 2=t

Sehinnga,

v 1−v 0
a= 2.2
t

atau kita dapatkan persamaan kecepatan GLBB,

v t=v 0 +a . t 2.3
11

Keterangan:

v0 = kecepatan awal (m/s)

vt = kecepatan akhir (m/s)

a = percepatan (m/s2)

t = selang waktu (s)

Selang waktu, pada kegiatan lalu kita beri simbol t, kecepatan benda

berubah dari v0 menjadi vt sehingga kecepatan rata-rata benda dapat dituliskan:

v 0 +v t
v= 2.4
2

v t=v 0 +a . t , maka 2.5

v 0 +( v 0 +a . t)
v=
2

2.6

2 v 0+ a .t
v= 2.7
2

Kita ketahui bahwa kecepatan rata-rata:

s
v= 2.8
t

maka diperoleh persamaan jarak GLBB:

s 2v0 a.t 1
= + ataus=v 0 t + a t 2 2.9
t 2 2 2

Keterangan:

s = jarak yang ditempuh (m)

v0 = kecepatan awal (m/s)


12

a = percepatan (m/s2)

t = selang waktu (s)

Jika dua persamaan GLBB di atas gabungkan, maka akan di dapatkan

persamaan kecepatan sebagai fungsi jarak, yaitu:

vt2 = v02 + a.s 2.10

2.3 Kerangka Pemikiran

Penelitian ini dilakuakan berdasarkan latar belakang yang diungkapkan

oleh peneliti. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti melakukan analisis

untuk mengetahui kesulitan yang dialami oleh siswa dalam memecahkan masalah

fisika pada materi gerak lurus berubah beraturan. Materi ini dipelajari oleh siswa

kelas X pada SMA/MA.

Untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam memecahkan

masalah fisika, peneliti memberikan tes pemecahan masalah berupa tes esai

berjumlah 6 nomor yang berkaitan dengan materi gerak lurus berubah beraturan.

Tes pemecahan masalah akan dilaksanakan setelah selesai disusun dan telah

melalui validasi pakar. Dari hasil tes pemecahan masalah maka akan dianalisis

kesulitan siswa dalam memecahkan masalah fisika.

Dari uraian diatas kerangka pemikiran penelitian ini di gambarkan sebagai

berikut:
13

Pembelajaran Fisika

Siswa kurang memahami materi


gerak lurus berubah beraturan

Siswa kesulitan dalam memecahkan


masalah fisika materi gerak lurus
berubah beraturan

Penyusunan tes pemecahan masalah Validasi

Uji Tes Pemecahan Masalah

Analisis Data

Wawancara

Analisis Data

Profil kesulitan siswa dalam tahapan pemecahan


masalah.

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran


14
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan

deskriptif. Menurut Sudjana dan Ibrahim, penelitian deskriptif adalah penelitian

yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada

saat sekarang. Dengan kata lain, penelitian ini memusatkan perhatian pada

masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilakukan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MAN Insan Cendekia Kota Palu yang

berlokasi di Jl. Bukit Tunggal, Mamboro, Kec. Palu Utara, Kota Palu. Waktu

penelitian dilaksanakan pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2020/2021. Penelitian

dilaksanakan selama dua minggu dengan intensitas tatap muka dengan responden

sebanyak dua kali. Satu kali pemberian tes pemecahan masalah dan satu kali

wawancara dengan responden terpilih.

3.3 Subjek Penelitian dan Teknik Pengambilan Responden

Subjek yang digunakan adalah kelas XI MAN Insan Cendekia Kota Palu

berjumlah 25 siswa. Responden yang terlibat untuk memperoleh data-data diambil

berdasarkan tingkat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah fisika yang

14
15

dibagi menjadi 3 kategori yaitu 2 responden kategori tinggi, 2 responden kategori

sedang dan 2 responden kategori rendah.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian ini data yang dikumpulkan merupakan data primer, artinya

data yang diperoleh merupakan data yang bersumber langsung dari subjek

penelitian. Data yang di analisis berupa lembar tes pemecahan masalah yang

merupakan acuan untuk menganalisis kesulitan siswa dalam memecahkan soal-

soal fisika pada materi gerak lurus berubah beraturan menggunakan tahapan

pemecahan masalah menurut Heller.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Langkah-langkah dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Tahapan Persiapan

a. Observasi, dilakukan untuk mengetahui kondisi MAN Insan Cendekia

Kota Palu.

b. Membuat dan menyusun instrumen.

c. Validasi instrumen kepada dosen ahli.

d. Menyiapkan media untuk penelitian tatap muka secara daring dalam hal

ini peneliti menggunakan aplikasi zoom meeting.


16

2) Tahapan Pelaksanaan

a. Peneliti mengajak siswa untuk bergabung dalam zoom meeting sepuluh

menit sebelum pemberian tes pemecahan masalah.

b. Melalui zoom meeting, peneliti memberikan penjelasan mengenai

maksud dan tujuan dari pemberian tes ini, yaitu untuk mengetahui

kesulitan siswa dalam memecahkan masalah fisika pada materi gerak

lurus berubah beraturan.

c. Peneliti memberikan tes pemecahan masalah kemudian meminta siswa

mengerjakan soal sesuai dengan kemampuan siswa. Pemberian tes

pemecahan masalah bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang

dialami siswa.

d. Memberikan penjelasan mengenai teknis pengisian jawaban dan hal lain

yang dianggap perlu untuk disampaikan sebelum mengerjakan soal.

e. Setelah selesai mengerjakan tes, lembar jawaban dan soal dikumpul

untuk diperiksa secara teliti agar dapat menganalisis tentang kesulitan

siswa dalam memecahkan masalah fisika. Kemudian lembar jawaban

dikumpulkan melalui whatsapp.

f. Melakukan wawancara secara daring.

3) Tahapan Akhir

a. Mereduksi data

b. Menyajikan data
17

3.6 Instrumen Penelitian

3.6.1 Tes Pemecahan Masalah

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pemecahan

masalah yang disusun untuk mengetahui kesulitan-kesulitan siswa dalam

memecahkan masalah fisika. Soal tes pemecahan masalah ini berisi soal-soal

dengan bentuk esai berjumlah 6 butir yang telah di validasi oleh validator ahli.

3.6.2 Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab baik secara langsung maupun

tidak langsung pada sumber data. Wawancara dimaksudkan untuk mengetahui

lebih jauh mengenai letak kesulitan dan faktor penyebab kesulitan yang dihadapi

siswa serta untuk melengkapi data yang tidak terungkap melalui tes tertulis.

3.7 Teknik Analisa Data

3.7.1 Teknik Analisa Data Deskriptif

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data ini adalah

sebagai berikut:

a. Untuk menghitung rata-rata nilai standar deviasi digunakan rumus:

Σ xi
x́=
n

3.1
18

SD=
√ Σ x i− x́ 3.2
n

Keterangan:

x́=¿ rata-rata nilai yang diperoleh siswa

n=¿ banyaknya sampel

SD=¿ Standar Deviasi

b. Penentuan Responden

i. Kategori Tinggi, diperoleh dengan rumus:

Nilai>x́ +SD 3.3

ii. Kategori Sedang, diperoleh dengan rumus:

x́−SD≤Nilai≤ x́+ SD 3.4

iii. Kategori Rendah, diperoleh dengan rumus:

Nilai< x́−SD 3.5

Untuk menghitung presentase siswa yang mengalami kesulitan setiap

tahap dari soal yang diberikan, digunakan rumus sebagai berikut:

Ti
P= ×100 % 3.6
N

Keterangan:

T i = Tahap (i=1, 2,3, 4∧5 )

P = Persentase tahap

N = Jumlah total siswa

Dalam penelitian ini akan digunakan pedoman penafsiran data dari

Kunjaraningrat sebagai berikut:


19

Tabel 3.1 Pedoman Penafsiran Data

Presentase(%) Kriteria
0% Tidak ada kesulitan

1% - 25% Sebagian kecil mengalami kesulitan

26% - 49% Hampir setengahnya mengalami kesulitan

50% Setengahnya mengalami kesulitan

51% - 75% Sebagian besar mengalami kesulitan

76% - 99% Pada umumnya mengalami kesulitan

100% Seluruhnya mengalami kesulitan

(Musiri, 2000)

3.7.2 Teknik Analisa Data Kualitatif

Teknik analisa pada penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada analisis

data kualitatif model Miles dan Huberman. Menurut Sugiyono (2015), adapun

tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif sebagai berikut: a) mereduksi data, b)

menyajikan data, c) penarikan kesimpulan dan verifikasi.

a) Mereduksi data

Mereduksi data adalah suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu, dan


20

mengorganisasikan data dengan sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya

dapat ditarik dan diverifikasi.

Tahap reduksi data dalam penelitian ini meliputi:

1. Mengoreksi hasil pekerjaan siswa dengan cara penskoran, yang akan

digunakan untuk menentukan subjek penelitian.

2. Melakukan wawancara dengan beberapa subjek penelitian, dan hasil

wawancara tersebut disederhanakan dalam susunan bahasa yang baik dan

rapi.

b) Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam tahap ini

data disajikan merupakan data hasil tes dan wawancara.

c) Penarikan kesimpulan

Verifikasi adalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh

sehingga mampu menjawab pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian.


21

Kesimpulan dapat ditarik atau diperoleh dengan cara membandingkan hasil

pekerjaan siswa dan hasil wawancara.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Penentuan Responden

Penelitian ini dilaksanakan di MAN Insan Cendekia Palu pada kelas XI

dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis kesulitan siswa dalam memecahkan masalah fisika pada materi

Gerak Lurus Berubah Beraturan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah Simple Random Sampling yaitu metode pengambilan sampel secara acak

dengan menggunakan tabel angka random yang pemilihannya dilakukan secara

bebas.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan tes

tertulis dan wawancara. Tes tertulis yang diberikan berupa tes pemecahan masalah

sebanyak 6 soal digunakan untuk menganalisis kesulitan siswa dalam

memecahkan masalah fisika pada materi Gerak Lurus Berubah Beraturan.

Instrumen penelitian ini telah divalidasi oleh dosen ahli program studi pendidikan

fisika Universitas Tadulako. Adapun hasil tes pemecahan masalah, peneliti

mengelompokkan hasilnya ke dalam Lampiran 6 sesuai dengan tingkat skor

berdasarkan rubrik. Hasil dari Lampiran 6 menunjukkan bahwa kesulitan siswa

dalam memecahkan masalah tergolong sedang. Data jumlah siswa yang

mengalami kesulitan dapat dilihat pada Tabel 4.1

21
22

Tabel 4.1 Jumlah Siswa yang Mengalami Kesulitan pada Kategori

No. Kategori Jumlah


1 Tinggi 5
2 Sedang 18
3 Rendah 2

Berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dipilih sebanyak 6 orang

sebagai responden berdasarkan penggolongan siswa dalam kategori kemampuan

tinggi, sedang dan rendah disajikan dalam Lampiran 8. Penggolongan ini

dilakukan dengan menghitung jumlah nilai rata-rata dan standar deviasi. Nilai

rata-rata yang diperoleh adalah 52 sedangkan standar deviasi yang diperoleh

adalah 12,54. Berdasarkan kategori tersebut dipilih 2 responden kategori tinggi, 2

responden kategori sedang, dan 2 responden kategori rendah. Adapun hasil dari

penentuan responden ini dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Penentuan Responden

Kode
Kode Siswa Kategori
Responden
S-25 Tinggi R-1
S-1 Tinggi R-2
S-7 Sedang R-3
S-23 Sedang R-4
S-15 Rendah R-5
S-18 Rendah R-6

Berdasarkan kategori tersebut, yang telah dipilih dari masing-masing

kategori tinggi, sedang, dan rendah selanjutnya akan diwawancarai dengan

pertimbangan dari hasil jawaban yang diberikan. Responden R-1 adalah

responden yang memiliki nilai tertinggi pertama, R-2 adalah responden yang

memiliki nilai tertinggi kedua, R-3 adalah responden yang memiliki nilai sedang
23

pertama, R-4 adalah responden yang memiliki nilai sedang kedua, R-5 adalah

responden yang memiliki nilai rendah pertama dan R-6 adalah responden yang

memiliki nilai rendah kedua.

4.1.2 Hasil Tes Pemecahan Masalah

Setelah mengelompokkan hasil tes siswa ke dalam data, peneliti kemudian

mengelompokkan siswa berdasarkan kesulitan yang dialami pada setiap tahap

seperti pada Lampiran 9. Peneliti juga mengelompokkan siswa berdasarkan

persentase kesulitan pada butir soal sesuai Tahapan Heller. Berdasarkan data

tersebut, diperoleh persentase pemecahan masalah siswa keseluruhan dapat dilihat

pada Gambar 4.1

100
90
80
70
Persentase (%)

60
50
88.89
40 77.78
30 52.78
20 41.67 44.44
10
0
Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Tahap V
Tahapan Heller

Gambar 4.1 Persentase pemecahan masalah

Adapun penafsiran data berdasarkan persentase kesulitan siswa per

tahapan Heller dapat dilihat pada Tabel 4.3

Tabel 4.3 Analisis Penafsiran Data

No. Tahapan Heller Persentase Penafsiran Data


Kesulitan (%)
24

1 Memvisualisasikan 77,78 Pada umumnya mengalami


Masalah kesulitan
2 Deskripsi Fisika 41,67 Hampir setengahnya mengalami
kesulitan
3 Merencanakan 44,44 Hampir setengahnya mengalami
Solusi kesulitan
4 Menjalankan 52,78 Sebagian besar mengalami
Rencana Solusi kesulitan
5 Mengecek dan 88,89 Pada umumnya mengalami
Mengevaluasi kesulitan

4.1.3 Hasil Wawancara

4.1.3.1 Indikator Menghitung Jarak Tempuh

1) Hasil wawancara dengan R-1 kategori tinggi

P : Bagaimana tanggapan kamu tentang soal nomor 1. Apakah soal


tersebut sulit, sedang atau mudah?
R-2 : Eee... saya itu orangnya selalu merasa sulit di awal, Kak. Cuma
setelah saya bayangkan-bayangkan begitu, kayak sudah mulai jalan
jadi sudah langsung terasa mudah lah.
P : Berdasarkan soal yang sudah kamu baca, apakah kamu tahu apa
yang diketahui dan ditanyakan dalam soal tersebut?
R-2 : Eee... kalau yang dikeahui itu vt nya sama s, terus yang ditanyakan
itu jarak berhentinya benda, Kak.
P : Adakah kesulitan yang kamu alami saat mengubah permasalahan
soal ke dalam bentuk gambar?
R-2 : Untuk nomor 1 tidak, Kak. Menurutku masih mudah.
P : Menurut kamu gambarmu ini sudah sesuai dengan permasalahan
dalam soal atau belum?
R-2 : Iya sudah, Kak. Karena menurut saya, gambar yang saya buat
sudah menggambarkan soalnya lah.
P : Oke, lanjut. Sebelum mengerjakan soal, apakah kamu sempat
memikirkan kira-kira persamaan apa yang cocok untuk
penyelesaian soal nanti atau kamu menuliskan persamaan asal-
asalan?
R-2 : Eee... saya perkirakan dulu kak berdasarkan apa yang diketahui
terus saya cocokkan dengan persamaan yang saya ingat.
P : Apakah kamu sudah mensubtitusikan nilai yang diketahui ke dalam
persamaan dengan benar?
25

R-2 : Iya, Kak


P : Oke, selanjutnya apakah kamu menuliskan kesimpulan?
R-2 : Iya tulis, Kak.
P : Apa kamu mengecek kembali jawabanmu?
R-2 : Eee... iya, Kak. Saya cek ulang jawabannya dengan persamaan,
terus yang diketahui juga.

2) Hasil wawancara dengan R-4 kategori sedang

P : Bagaimana tanggapan kamu tentang soal nomor 1? Sulit atau


mudah?

R-4 : Sedang-sedang saja, Kak.

P : Adakah kesulitan yang kamu dapatkan saat mengubah soal ke


dalam bentuk gambar?

R-4 : Eee… ya lumayan, Kak. Soalnya kita jarang disuruh mengubah


soal ke dalam bentuk gambar.

P : Jadi menurut kamu gambarmu ini sudah sesuai atau belum?

R-4 : Belum kayaknya deh, Kak. Karena saya tidak terlalu tahu mau buat
gambarnya seperti apa. Jadi, cuma sembarang gambar saja.

P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal?

R-4 : Tahu, Kak. Yang diketahui itu ada kecepatan awal, keepatan akhir
dengan jaraknya. Sedangkan yang ditanyakan eee… kecepatan
akhirnya kalau tidak salah, Kak.

P : Apakah kamu menuliskan persamaan untuk menyelesaikan soal


tersebut?

R-4 : Iya tulis, Kak. Untuk soal nomor 1 ini saya pakai persamaan vt2 =
v02 - a.s.

P : Apakah kamu sudah mensubtitusi nilai ke dalam persamaan dengan


benar?

R-4 : Iya sudah.


26

P : Kamu yakin sudah menggunakan persamaan yang benar?

R-4 : Insha Allah, yakin, Kak.

P : Kenapa kamu tidak menuliskan kesimpulan?

R-4 : Hehehe… karena biasanya cuma begitu saja, Kak. Cuma kerja
sampai dapat hasilnya tidak perlu lagi menuliskan kesimpulan.

P : Apa kamu mengecek kembali jawabanmu?

R-4 : Mengecek tapi sekilas. Karena sudah mepet dengan waktu.

3) Hasil wawancara R-5 kategori rendah

P : Bagaimana tanggapan kamu tentang soal nomor 1? Susah atau


tidak?

R-5 : Menurutku soalnya sedang saja, Kak. Karena meskipun saya tidak
hafal rumus mana yang digunakan tetapi disoal sudah jelas angka-
angkanya.

P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar bagaimana?

R-5 : Lumayan mudah, Kak. Kan di situ disuruh mengubah gambar, dan
disoal sudah jelas kata-katanya tinggal kita jadikan pemisalan terus
sisa digambar saja.

P : Terus kenapa kamu tidak buat gambarnya?

R-5 : Karena di situ saya lama memikirkan rumusnya jadi lupa sudah
buat gambarnya.

P : Berdasarkan soal nomor 1, kamu tahu tidak apa yang diketahui dan
ditanyakan dari soal?

R-5 : Yang diketahui percepatannya mengalami perlambatan konstan


berubah dari 30 m/s menjadi 15 m/s setelah menempuh jarak 75 m.
Terus yang ditanyakan jaraknya.
27

P : Sebelum menjawab soal nomor 1, apakah kamu sempat


memikirkan persamaan apa yang cocok digunakan untuk
penyelesaian soal atau kamu menuliskan persamaan asal-asalan?

R-5 : Eee… tidak lagi saya ingat, Kak.

P : Terus bagaimana cara kamu menyelesaikan soal tersebut?

R-5 : Hehe… hasil mengarang saja itu, Kak.

P : Kamu tahu apa saja yang diketahui dan ditanyakan?

R-5 : Iya saya tau, Kak.

P : Apakah kamu yakin sudah mensubtitusi nilai ke dalam persamaan


dengan benar?

R-5 : Sebenarnya semua itu kurang yakin, Kak. Karena kan asal-asal
saja, hehe.

P : Apakah kamu menuliskan kesimpulan?

R-5 : Tidak, Kak. Karena jawabannya saja saya tidak yakin jadi
bagaimana saya mau buat kata-kata untuk membuat
kesimpulannya. Menurut saya kalau kesimpulan itu diambil
berdasarkan jawaban, nah… sedangkan jawabannya saja saya tidak
yakin benar atau tidak.

P : Apakah kamu mengecek kembali jawaban?

R-5 : Eee… iya saya cek.

4.1.3.2 Indikator Menentukan Waktu Tempuh

1) Hasil wawancara R-1 kategori tinggi

P : Baiklah. Sekarang ke soal nomor 2, bagaimana tanggapan kamu?


Soalnya sulit atau tidak?
R-1 : Eee... lumayan sulit, Kak. Soalnya saya lupa rumusnya.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk grafiknya bagaimana?
R-1 : Ini juga lumayan susah gambarnya, Kak. Soalnya lupa grafiknya.
P : Tapi di lembar jawaban kamu membuat grafik.
R-1 : Iya ada, Kak.
28

P : Lalu, bagaimana menurutmu? Apakah grafik yang kamu gambar


sesuai dengan permasalahan dalam soal?
R-1 : Kayaknya belum sesuai. Soalnya gambar grafikku lurus-lurus saja,
Kak.
P : Oke, kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan soal?
R-1 : Yang diketahui v awalnya, waktu sama v akhir.
P : Sebelum mengerjakan soal, apakah kamu sempat memikirkan kira-
kira persamaan apa yang cocok untuk penyelesaian soal nanti atau
kamu menuliskan persamaan asal-asalan?
R-1 : Awalnya saya buat kayak nomor 3 karena kan saya jawab soal
nomor 3 dulu baru nomor 2, Kak. Terus habis itu ternyata saya lihat
tidak ada jaraknya jadi saya pikir-pikir ulang persamaan apa yang
cocok dan akhirnya saya gunakan persamaan vt = v0 + a.t
P : Oke, apa kamu yakin sudah mensubtitusikan nilai ke dalam
persamaan dengan benar?
R-1 : Kayaknya sudah, Kak.
P : Apa kamu menulis kesimpulan setelah memperoleh jawaban?

R-1 : Iya tulis.

P : Apakah kamu mengecek kembali jawaban?

R-1 : Iya cek, Kak.

P : Apa saja yang dicek?

R-1 : Yang saya cek itu apakah sudah betul atau tidak diketahui dan
ditanyakannya, terus sudah betul tidak saya kasih masuk
dipersamaannya.

2) Hasil wawancara R-3 kategori sedang

P : Jadi, bagaimana tanggapan kamu tentang soal nomor 2 ini,


sulitkah?
R-3 : Lumayan sulit, Kak. Karena dinomor 2 itu kan di minta untuk
diubah ke dalam bentuk grafik, sedangkan saya merasa kalau
membuat grafiknya itu lumayan sulit. Tapi, kalau maksud untuk
menggambarkan maksud dari soalnya itu bisa.
P : Di lembar jawaban itu kamu membuat grafik, menurut kamu itu
grafiknya sudah sesuai atau belum?
29

R-3 : Belum, karena yang saya gambarkan di grafik itu hanya v awal
sama waktu tempuhnya. Sedangkan saya tidak menggambar ketika
t nya berubah.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal?
R-3 : Iya tahu, Kak. Yang diketahui itu ada v 0 30, terus ditempuh dalam
waktu t 6 sekon sama vt satunya itu 15 m/s.
P : Di lembar jawaban kamu tidak menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan dalam soal, bisa dijelaskan kenapa demikian?
R-3 : Karena saya langsung menjawab apa yang ditanyakan langsung
dari soal dan langsung mengisi yang diketahui itu ke dalam
rumusnya.
P : Apakah kamu sempat memikirkan persamaan yang paling tepat
untuk menyelesaikan soal nomor 2? Atau kamu sempat menuliskan
persamaan lain?
R-3 : Saya memikirkan rumusnya tapi saya tidak tahu kalau itu benar
atau salah.
P : Oke, apakah menurut kamu hasil jawabanmu sudah benar?
R-3 : Untuk nomor 2 saya merasa kurang yakin, Kak. Karena saya masih
bingung nilai t positif atau negatif. Soalnya saya peroleh besar nilai
a diperhitungan sebelumnya negatif, Kak.
P : Apakah kamu sudah mensubtitusi nilai ke dalam persamaan dengan
benar?
R-3 : Untuk rumus yang saya pakai itu, Alhamdulillah sudah saya
subtitusi dengan benar berdasarkan apa yang diketahui.
P : Oke, terus kenapa kamu tidak menuliskan kesimpulan pada hasil
jawabanmu?
R-3 : Alasannya sama seperti sebelumnya, Kak. Saya menjawab
menggunakan pernyataan fisikanya. Jadi tidak saya tuliskan
kesimpulannya.
P : Apakah kamu mengecek kembali jawabanmu?
R-3 : Iya, Kak. Jadi, setelah mengerjakan soal saya melakukan
pengecekkan kembali apakah sudah yakin benar atau tidak jawaban
saya.

3) Hasil wawancara R-5 kategori rendah

P : Sekarang lanjut nomor 2, bagaimana tanggapan kamu tentang soal


tersebut? Sulit atau tidak?

R-5 : Eee… bagaimana ee. Sama kayak soal pertama. Susah, Kak
30

P : Oke, kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar bagaimana?

R-5 : Tidak terlalu susah, sih, Kak. Karena di soal dibilang sebuah truk,
sudah… ya saya gambar truk, hehe

P : Tapi di lembar soal kan sudah ada keterangan kalau soal nomor 2
dan 3 dibuatkan grafik. Terus kenapa yang digambar truk?

R-5 : Hehe… saya tidak perhatikan lagi, Kak. Karena fokusnya ke


penyelesaian soal.

P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal?

R-5 : Yang diketahui kecepatan truk 30 m/s kemudian pada waktu 6


sekon kecepatannya berubah menjadi 15 m/s. Terus yang
ditanyakan truk akan berhenti bergerak pada waktu

P : Apakah kamu sempat memikirkan persamaan apa yang tepat untuk


penyelesaian soal tersebut atau adakah persamaan lain yang kamu
ketahui untuk menyelesaikan soal tersebut?

R-5 : Saya tidak ada memikirkan mau pakai persamaan apa, Kak. Saya
langsung kerjakan asal-asal begitu.

P : Terus kenapa tidak menjawab soal nomor 2?

R-5 : Karena saya sudah berusaha kerja pakai rumus asal-asal tapi sama
sekali tidak dapat jawabannya.

4.1.3.3 Indikator Menentukan Kecepatan Akhir Benda

1) Hasil wawancara R-2 kategori tinggi

P : Oke, sekarang kita lanjut. Kalau untuk soal nomor 3, bagaimana?


Menurut kamu sulit atau tidak?
R-2 : Eee... sedang, Kak. Sama kayak nomor 2. Membuat grafiknya saja
yang susah sama merakit persamaanya.
P : Menurut kamu gambarmu sudah sesuai atau tidak?
R-2 : Hehe... kayaknya tidak, Kak. Soalnya saya bingung itu grafiknya
GLB atau GLBB. Baru sudah lupa bagaimana semua grafiknya.
P : Kamu tahu tidak apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal?
R-2 : Iya tahu, Kak. s, v0, sama t nya.
31

P : Kenapa tidak tulis yang ditanyakan?


R-2 : Lupa, Kak.
P : Itu nomor 3 kan yang ditanyakan kecepatan akhirnya, bagaimana
cara kamu mencari nilai vt nya?
R-2 : Pakai persamaan vt2 = v02 + 2as, Kak. Tapi, di situ kan belum
diketahui a, jadi dicari dulu a nya pakai persamaan s = v0.t + ½ a.t2
P : Apakah kamu yakin sudah mensubtitusikan nilai yang diketahui ke
dalam persamaan dengan benar?
R-2 : Iya yakin, Kak
P : Itu kenapa satuan percepatan m/s?
R-2 : Hehe... buru-buru, Kak.
P : Oke, terus kenapa tidak menuliskan kesimpulan?
R-2 : Lupa, Kak. Hehehe...
P : Apakah kamu mengecek kembali jawabanmu?
R-2 : Iya, Kak. Cuma kalau satuannya saya kurang teliti. Jadi saya tidak
cek, Kak.

2) Hasil wawancara R-4 kategori sedang

P : Oke, lanjut. Bagaimana tanggapan kamu tentang soal nomor 3?


R-4 : Eee… masih agak bingung waktu awalnya itu dia dipakai langsung
5 sekon atau tidak ada waktu awalnya.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar bagaimana?
R-4 : Kalau gambarnya itu… mungkin kecepatannya sudah benar tapi
waktunya tidak tahu.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan?
R-4 : Tahu, Kak
P : Terus kenapa tidak ditulis?
R-4 : Hehe… lupa, Kak
P : Apakah kamu menuliskan persamaan?
R-4 : Eee… tidak sih, Kak. Saya cuma mengacu pada apa yang diketahui
dan ditanyakan, jadi langsung kasih masuk nilai saja.
P : Kenapa tidak menuliskan kesimpulan?
R-4 : Karena biasanya begitu, Kak.
P : Apakah kamu mengecek kembali jawabanmu?
R-4 : Mengecek tapi sekilas. Karena sudah mepet dengan waktu.

3) Hasil wawancara R-6 kategori rendah


32

P : Oke, lanjut ke soal nomor 3. Bagaimana tanggapan kamu tentang


soal tersebut?
R-6 : Susah, Kak.
P : Susahnya di bagian mana?
R-6 : Susahnya pas bagian mengubah soal ke dalam bentuk grafik. Saya
tidak tahu pakai grafik-grafik begitu, Kak. Mau menghubungkan
garisnya itu yang saya tidak tahu.
P : Tapi di lembar jawaban kamu membuat grafik. Menurut kamu itu
grafiknya sudah sesuai atau belum?
R-6 : Hehe… belum, Kak.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal?
R-6 : Yang diketahui eee… waktu sama jarak. Terus yang ditanyakan
kecepatan.
P : Sebelum mengerjakan soal apakah kamu sempat memikirkan kira-
kira persamaan apa yang cocok digunakan atau kamu menulis
persamaan asal-asalan?
R-6 : Dari soal itu kan ditanyakan berapakah kecepatan, jadi yang
muncul di otakku urmus kecepatan v = s/t.
P : Kamu tahu tidak soal ini materi apa?
R-6 : Materi gerak lurus berubah beraturan.
P : Terus kenapa kamu menggunakan persamaan GLB?
R-6 : Hehe… yang saya ingat persamaan itu, Kak.
P : Kenapa kamu tidak menuliskan kesimpulan?
R-6 : Karena tidak diminta. Terus selama saya mengerjakan tugas di
sekolah tidak pernah disuruh bikin kesimpulan seperti itu.
P : Apakah kamu mengecek kembali jawabanmu?
R-6 : Iya di cek, Kak.

4.1.3.4 Indikator Menentukan Ketinggian Benda

1) Hasil wawancara R-1 kategori tinggi

P : Oke, lanjut nomor 4. Menurut kamu sulit atau tidak?

R-1 : Lumayan sulit, sih. Sulitnya itu dirumusnya. Saya pikir rumusnya
itu yang pake ½ ternyata pake rumus yang vt2 = v02 + 2gh. Jadi,
agak lama di situ tadi, memikirkan rumus yang cocok yang mana.
P : Oke, kalau menggambar bagaimana? Ada kesulitan?
R-1 : Kalau nomor 4 ini, menurutku gampang, Kak. Karena soalnya kan
jelas di situ.
33

P : Apakah kamu sempat memikirkan persamaan apa yang cocok unuk


menyelesaikan soal tersebut?
R-1 : Iya sempat, Kak. Sebelumnya kan saya sudah pakai rumus yang vt2
= v02 + 2gh itu terus saya kurang yakin apakah pakai ½g.h atau
pakai 2g.h. Terus saya cocokkan lagi, ternyata pakai yang 2g.h.
P : Kamu yakin menggunakan persamaan yang itu?
R-1 : Yakin.
P : Pada saat proses penyelesaian, kamu yakin sudah mensubtitusikan
nilai dengan benar?
R-1 : Iya, Kak.
P : Apa kamu menulis kesimpulan?
R-1 : Iya, Kak.
P :Apakah kamu mengecek kembali jawabanmu?
R-1 : Iya cek, Kak.
P : Apa semua yang di cek?
R-1 : Yang saya cek itu apakah sudah betul atau tidak diketahui dan
ditanyakannya, terus sudah betul tidak saya kasih masuk
dipersamaannya.
P : Kalau satuannya?
R-1 : Hmm... Kalau satuan saya tidak terlalu perhatikan.

2) Hasil wawancara R-4 kategori sedang

P : Selanjutnya nomor 4, bagaimana pendapat kamu tentang soal


tersbut?.
R-4 : Eee… agak susah sih, Kak. Soalnya di soal yang ditanyakan jarak
bola ketika kecepatan awalnya dua kali lipat. Saya bingung
kecepatannya di bagaimanakan begitu.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar bagaimana?
R-4 : Tidak tahu, Kak.
P : Di lembar jawaban kamu membuat gambar, menurut kamu sudah
benar atau belum sesuai?
R-4 : Mungkin tujuannya sudah betul tapi bentuk gambarnya yang salah.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal?

R-4 : Tahu, Kak.


P : Terus kenapa tidak ditulis?
R-4 : Karena yang diketahui sudah saya tulis diketerangan gambarnya,
Kak.
P : Apakah kamu menuliskan persamaan?
34

R-4 : Iya tulis, Kak.


P : Apakah kamu sudah mensubtitusi nilai ke dalam persamaan dengan
benar?
R-4 : Sudah, Kak.
P : Kenapa tidak menulis kesimpulan?
R-4 : Lupa.
P : Apakah kamu mengecek kembali jawabanmu?
R-4 : Mengecek tapi sekilas. Karena sudah mepet dengan waktu.

3) Hasil wawancara R-5 kategori rendah

P : Oke, kalau nomor 4 bagaimana?


R-5 : Susah, Kak. Susah sekali saya memahami soalnya. Saya tidak tahu
apa maksud dari soalnya, Kak.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar, bagaimana?
R-5 : Itu… karena saya tidak paham soalnya makanya saya tidak tahu
mau gambar bagaimana.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal?
R-5 : Iya tahu, Kak. Yang diketahui bola dilempar vertikal ke bawah dari
atas gedung dengan kecepatan awalnya 4m/s terus yang ditanyakan
pada jarak berapakah bola dibawah gedung hotel menjadi dua kali
kecepatan awal.
P : Sebelum mengerjakan soal, apakah kamu sempat memikirkan
persamaan apa yang tepat? Atau apakah kamu menulis persamaan
lain?
R-5 : Eee… tidak, Kak.
P : Terus darimana kamu bisa mendapat hasil jawaban?
R-5 : Asal kerja saja, Kak. Dicakar-cakar.
P : Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?
R-5 : Hehehe… tidak, karena cuma di asal-asal kerja.
P : Kenapa kamu tidak menuliskan kesimpulan?
R-5 : Karena saya tidak yakin dengan jawabanku. Dan saya rasa
jawabanku itu setengah-setengah jadi tidak dibuatkan kesimpulan.

4.1.3.5 Indikator Menentukan Waktu Tempuh dan Kecepatan Akhir

1) Hasil wawancara R-1 kategori tinggi


35

P : Oke, kita lanjut ke soal berikutnya. Bagaimana menurut kamu


tentang soal nomor 5?
R-1 : Eee... susah, Kak. Bingung rumusnya pake 2 atau ½ . Ragu begitu
mau pake yang mana. Karena soalnya mirip-mirip juga sama
nomor 4, takutnya kebalik.
P : Kalau bagian menggambar, bagaimana? Sulit?
R-1 : Tidak, Kak.
P : Kamu yakin gambarmu sudah sesuai dengan permasalahan dalam
soal?
R-1 : Yakin, kak.
P : Apa saja yang diketahui dan ditanyakan dalam soal?
R-1 : Eee... h nya, ketinggiannya sama gaya gravitasinya 10 m/s2. Terus
yang ditanyakan kecepatan akhirnya sama waktu.
P : Persamaan apa saja yang kamu gunakan?
R-1 : Untuk mencari t saya pakai persamaan h = v0.t + ½ g.t2 sedangkan
mencari kecepatan vt = v0 + gt.
P : Kamu yakin sudah mensubtitusi nilai ke dalam persamaan dengan
benar?
R-1 : Kayaknya, sudah sesuai, deh.
P : Oke, itu kan pakai 2 persamaan, kan untuk mencari waktu dan
kecepatan. Nah, sempat kesusahan tidak memikirkan persamaan
apa kira-kira yang sesuai untuk menyelesaikan soal nomor 5?
R-1 : Kalau mencari waktu itu lumayan tidak bermasalah, cuma pas
masuk mencari kecepatannya mulai bingung, ini mau pakai
persamaan yang mana.
P : Apa kamu menulis kesimpulan untuk nomor 5 ini?
R-1 : Iya, tulis.
P : Apakah kamu mengecek kembali jawabanmu?
R-1 : Iya cek, Kak.

2) Hasil wawancara R-4 kategori sedang

P : Lanjut soal nomor 5, Bagaimana tanggapan kamu tentang soal


tersebut?
R-4 : Eee… lumayan susah, sih. Karena lupa rumusnya.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar bagaimana?
R-4 : Susah, Kak. Karena waktu kelas X, rata-rata soalnya itu sudah
dengan gambar.
P : Kamu tahu apa saja yang diketahui dan ditanyakan dalam soal?
36

R-4 : Eee… tingginya 125 m, terus g nya 10 m/s2 tapi h nya yang saya
tidak tahu.
P : Terus kenapa tidak ditulis?
R-4 : Karena sudah buru-buru, Kak. Jadi tidak sempat lagi.
P : Apakah kamu menulisan persamaan?
R-4 : Tulis, Kak.
P : Apakah kamu mensubtitusi nilai ke dalam persamaan dengan
benar?
R-4 : Belum. Karena tingginya saya tidak tahu berapa.
P : Menurut kamu, jawabanmu sudah benar?
R-4 : Belum.
P : Kenapa tidak menuliskan kesimpulan?
R-4 : Karena biasanya begitu, Kak.
P : Apakah kamu mengecek kembali jawabanmu?
R-4 : Mengecek tapi sekilas.

3) Hasil wawancara R-6 kategori rendah

P : Oke, lanjut ke soal nomor 5. Bagaimana tanggapan kamu tentang


soal nomor 5, sulit atau mudah?
R-6 : Sedang-sedang saja, Kak. Karena soalnya kan sudah jelas jadi
gampang mengerjakannya.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar, bagaimana?
R-6 : Mudah, Kak. Karena soalnya sudah menggambarkan secara jelas
jadi gampang.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan?
R-6 : Yang diketahui tinggi gedung sama kecepatan awalnya 0.
P : Sebelum mengerjakan soal, apakah kamu sempat memikirkan kira-
kira persamaan apa ang cocok digunakan? Atau kamu
menggunakan persamaan lain untuk menyelesaikan soal tersebut?
R-6 : Iya ada, Kak. Pas mencari kecepatannya saya pakai 2 rumus
berbeda. Hasilnya sama.
P : Kamu yakin sudah menggunakan persamaan yang benar?
R-6 : Yakin sudah, Kak.
P : Apakah kamu sudah mnsubtitusi nilai ke dalam persamaan dengan
benar?
R-6 : Iya sudah, Kak.
P : Kenapa tidak mnuliskan kesimpulan?
R-6 : Karena tidak diminta. Terus selama saya mengerjakan tugas di
sekolah tidak pernah disuruh bikin kesimpulan seperti itu.
37

P : Apakah kamu mengecek kembali jawaban?


R-6 : Iya, Kak. Saya cek ulang minus/positifnya takutnya ada yang
kurang. Terus cek keterangan-keterangan pada gambar. Sama cek
ulang rumusnya.

4.1.3.6 Indikator Menentukan Ketinggian Benda

1) Hasil wawancara R-2 kategori tinggi

P : Oke, soal terakhir. Bagaimana pendapatmu tentang soal nomor 6?


Sulit?
R-2 : Emm... menurutku mudah, Kak.
P : Kalau membuat gambar bagaimana?
R-2 : Kalau menurut saya, untuk gambar mudah, Kak.
P : Menurut kamu ini gambarnya sudah sesuai dengan permasalahan
atau tidak?
R-2 : Eee... sudah.
P : Apa semua yang diketahui dan ditanyakan di soal ini?
R-2 : v0 sama percepatan gravitasinya, Kak.
P : Apakah kamu menuliskan persamaan yang digunakan?
R-2 : Iya, Kak.
P : Apakah kamu yakin sudah mensubtitusi nilai ke dalam persamaan
dengan benar?
R-2 : Iya, Kak.
P : Kenapa tidak tulis kesimpulan lagi?
R-2 : Hehe... lupa, Kak.
P : Apakah kamu mengecek kembali jawabanmu?
R-2 : Eee... iya, Kak. Saya cek ulang jawabannya dengan persamaan,
terus yang diketahui juga.

2) Hasil wawancara R-4 kategori sedang

P : Selanjutnya nomor 6, bagaimana tanggapan kamu tentang soal


tersebut?
R-4 : Menurutku soalnya susah, Kak.
P : Apanya yang susah?
R-4 : Menentukan ketinggian maksimumnya sama rumusnya.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar?
R-4 : Sebenarnya saya tahu, Kak cuma pas mau di apikasikan itu susah.
P : Menurut kamu gambarmu itu sudah sesuai atau belum?
38

R-4 : Belum, Kak.

P : Apa yang diketahui dan ditanyakan?


R-4 : Eee… kecepatan awal dan yang ditanyakan ketinggian maksimum.
P : Apa kamu menuliskan persamaan?
R-4 : Tulis, Kak.
P : Apa kamu yakin sudah mensubtitusi nilai dengan benar?
R-4 : Iya, sudah, Kak.
P : Apakah kamu mengecek kembali jawabanmu?
R-4 : Mengecek tapi sekilas. Karena sudah mepet dengan waktu.

3) Hasil wawancara R-5 kategori rendah

P : Oke, sekarang soal terakhir. Bagaimana tanggapan kamu, sulit atau


tidak?
R-5 : Eee… susah, Kak. Susah memahami soalnya.
P : Kamu membuat gambar atau tidak?
R-5 : Tidak, saya tidak tahu mau gambar bagaimana karena tidak paham
soalnya.
P : Apakah kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan soal?
R-5 : Tahu. Yang diketahui pelurunya ditembakkan ke atas dengan
kecepatan awal 200 m/s sama gravitasinya 10 m/s. terus ang
ditanakan ketinggian maksimum.
P : Terus kenapa tidak dikerjakan sampai selesai?
R-5 : Saya lupa rumusnya, Kak.
P : Apakah kamu mengecek kembali hasil jawabanmu?
R-5 : Eee… iya saya cek.
P : Apa semua yang dicek?
R-5 : Saya cek apakah masih ada soal yang belum saya kerjakan. Cuma
lantaran saya tidak tahu lagi mau kerja bagaimana, jadi sudah
langsung kumpul saja.

4.1.4 Deskripsi Pemecahan Masalah Per Butir Soal

1). Untuk Nomor 1


39

Tabel 4.4 Persentase Kesulitan Siswa Pada Nomor 1

No Tahapan Heller Jumlah Jumlah siswa Persentase


. Siswa yang kesulitan Kesulitan
(Orang) (Orang) (%)
1 Memvisualisasikan 6 4 66,67
Masalah
2 Deskripsi Fisika 6 2 33,33
3 Merencanakan Solusi 6 2 33,33
4 Menjalankan Rencana 6 2 33,33
Solusi
5 Mengecek dan 6 4 66,67
Mengevaluasi

Pada tahap I yaitu memvisualisasikan masalah, siswa harus dapat

mengubah permasalahan pada soal ke dalam bentuk sketsa dengan tepat dan

sesuai. Pada tahap ini terdapat 4 dari 6 responden mengalami kesulitan, artinya

sebagian besar siswa kesulitan mengubah soal ke dalam bentuk sketsa dengan

baik. Rata-rata persentase kesulitannya mencapai 66,67%. Kutipan jawaban

responden dapat dilihat seperti pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Kutipan jawaban responden R-2 untuk soal nomor 1

Pada tahap II yaitu deskripsi fisika, siswa harus dapat menuliskan apa

yang diketahui dan ditanyakan dari soal dengan benar. Pada tahap ini, 2 dari 6

responden mengalami kesulitan dengan persentase sebesar 33,33%, artinya

hampir setengah siswa kesulitan karena tidak memahami permasalahan yang


40

diajukan sehingga tidak dapat menuliskan besaran apa yang diketahui dan

ditanyakan soal secara lengkap seperti pada Gambar 4.3

Gambar 4.3 Kutipan jawaban responden R-1 untuk soal nomor 1

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa siswa tersebut hanya

menuliskan sebagian informasi yang diperoleh dari soal yang diajukan dan tidak

menuliskan apa yang ditanyakan dari soal.

Kemudian tahap III yaitu merencanakan solusi, siswa harus menuliskan

persamaan atau rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal. Pada tahap ini,

2 dari 6 responden mengalami kesulitan dengan persentase kesulitan sebesar

33,33%.

Pada tahap IV yaitu menjalankan rencana solusi, siswa harus dapat

mensubtitusikan nilai yang diketahui ke dalam persamaan yang digunakan dengan

benar. Pada tahap ini, rata-rata persentase kesulitannya sebesar 33,33% dimana 2

dari 6 responden mengalami kesulitan, artinya hampir setengah siswa kesulitan.

Hal ini disebabkan siswa kurang teliti dalam mensubtitusikan nilai ke dalam

persamaan sehingga terjadi kesalahan dalam langkah-langkah penyelesaian dan

perhitungan.

Pada tahap V yaitu mengecek dan mengevaluasi, siswa memeriksa

kelengkapan jawaban dan juga menuliskan kesimpulan. Pada tahap ini, 4 dari 6
41

responden mengalami kesulitan, artinya sebagian besar siswa mengalami

kesulitan. Hal ini disebabkan siswa tidak menuliskan kesimpulan pada hasil

jawaban dan kurang teliti saat melakukan pengecekkan terhadap hasil jawaban.

Adapun nilai rata-rata persentase kesulitannya mencapai 66,67%.

2). Untuk Nomor 2

Table 4.5. Persentase Kesulitan Siswa Pada Nomor 2

No Tahapan Heller Jumlah Jumlah siswa Persentase


. Siswa yang kesulitan Kesulitan
(Orang) (Orang) (%)
1 Memvisualisasikan 6 5 83,33
Masalah
2 Deskripsi Fisika 6 2 33,33
3 Merencanakan Solusi 6 4 66,67
4 Menjalankan Rencana 6 6 100
Solusi
5 Mengecek dan 6 6 100
Mengevaluasi

Pada tahap I yaitu memvisualisasikan masalah, siswa mampu

menggambarkan grafik yang menyatakan situasi masalah. Pada tahap ini,

banyaknya siswa yang mengalami kesulitan yaitu 5 dari 6 responden. Nilai rata-

rata persentase mencapai 83,33%, artinya pada umumnya siswa mengalami

kesulitan. Kutipan jawaban responden dapat dilihat seperti pada Gambar 4.4

Gambar 4.4 Kutipan jawaban responden R-1 untuk soal nomor 2


42

Gambar di atas menunjukkan siswa membuat grafik secara asal sehingga

tidak mampu menggambarkan grafik hubungan antara kecepatan terhadap waktu

yang bergerak diperlambat dengan benar dan tepat.

Pada tahap II yaitu deskripsi fisika terdapat 2 dari 6 responden yang

mengalami kesulitan, artinya hampir setengahnya mengalami kesulitan. Hal ini

disebabkan siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal

dengan benar dan tepat. Persentase kesulitannya mencapai 33,33%. Selain itu,

banyaknya siswa yang mengalami kesulitan pada tahap III yaitu 4 dari 6

responden. Hal itu menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan

dimana siswa tidak menuliskan persamaan/rumus yang digunakan untuk

menyelesaikan permasalahan. Adapun nilai rata-rata persentase kesulitannya

sebesar 66,67%.

Pada tahap IV yaitu menjalankan rencana solusi, seluruh responden

mengalami kesulitan dengan persentase mencapai 100%. Hal ini disebabkan siswa

tidak mampu mensubtitusikan nilai yang diketahui ke dalam persamaan seperti

pada Gambar 4.5

Gambar 4.5 Kutipan jawaban responden R-3 untuk soal nomor 2


43

Pada tahap V yaitu mengecek dan mengevaluasi, seluruh responden

mengalami kesulitan. Ini disebabkan siswa tidak menuliskan kesimpulan jawaban

dan tidak melakukan pengecekkan ulang terhadap hasil jawaban dengan

persentase kesulitan sebesar 100%.

3). Untuk Nomor 3

Table 4.6 Persentase Kesulitan Siswa Pada Nomor 3

No Tahapan Heller Jumlah Jumlah siswa Persentase


. Siswa yang kesulitan Kesulitan
(Orang) (Orang) (%)
1 Memvisualisasikan 6 6 100
Masalah
2 Deskripsi Fisika 6 4 66,67
3 Merencanakan Solusi 6 4 66,67
4 Menjalankan Rencana 6 4 66,67
Solusi
5 Mengecek dan 6 6 100
Mengevaluasi

Pada tahap I yaitu memvisualisasikan masalah, seluruh responden

mngalami kesulitan dengan persentase sebesar 100%, artinya seluruh siswa tidak

mampu menggambarkan grafik dari permasalahan yang diberikan dengan baik

seperti pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Kutipan jawaban responden R-4 untuk soal nomor 3


44

Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa siswa tidak dapat

mnggambarkan grafik hubungan jarak terhadap waktu pada benda yang

mengalami percepatan dengan benar.

Pada tahap II terdapat 4 dari 6 responden yang mengalami kesulitan

dengan persentase sebesar 66,67%. Hal ini disebabkan siswa tidak menuliskan

deskripsi fisika secara lengkap tentang apa yang diketahui dan ditanyakan dari

soal.

Pada tahap III terdapat 4 dari 6 responden dengan persentase 66,67%

siswa tidak jelas membuat rencana solusi. Seperti halnya jawaban dari salah satu

siswa pada Gambar 4.7

Gambar 4.7 Kutipan jawaban responden R-4 untuk soal nomor 3

Pada tahap IV menjalankan rencana solusi diperoleh persentase yaitu

66,67%. Hal ini disebabkan siswa tidak mampu menyelesaikan salah satu masalah

yang diajukan pada soal dengan langkah-langkah penyelesaian dan perhitungan

yang tepat dan benar seperti pada Gambar 4.8


45

Gambar 4.8 Kutipan jawaban responden R-5 untuk soal nomor 3

Gambar 4.9 Kutipan jawaban responden R-6 untuk soal nomor 3

Gambar 4.9 menunjukan bahwa siswa salah mensubtitusikan nilai ke

dalam persamaan sehingga terjadi kesalahan dalam langkah-langkah penyelesaian

dan perhitungan.

Pada tahap V seluruh responden mengalami kesulitan dengan persentase

kesulitan mencapai 100%. Pada tahap ini, siswa tidak menuliskan kesimpulan

jawaban dan kurang teliti melakukan pengecekkan kembali jawaban.

4) Untuk Nomor 4

Table 4.7. Persentase Kesulitan Siswa Pada Nomor 4

No Tahapan Heller Jumlah Jumlah siswa Persentase


. Siswa yang kesulitan Kesulitan
(Orang) (Orang) (%)
1 Memvisualisasikan 6 4 66,67
Masalah
2 Deskripsi Fisika 6 2 33,33
3 Merencanakan Solusi 6 2 33,33
4 Menjalankan Rencana 6 2 33,33
Solusi
5 Mengecek dan 6 5 83,33
Mengevaluasi
46

Pada tahap I yaitu memvisualisasikan masalah dimana siswa harus dapat

memggambarkan sketsa yang menyatakan situasi masalah. Pada tahap ini terdapat

4 dari 6 responden mengalami kesulitan dengan persentase mencapai 66,67%,

artinya sebagian besar siswa mengalami kesulitan mengubah permasalahan dalam

soal ke dalam bentuk sketsa.

Dalam tahap II yaitu deskripsi fisika terdapat 2 dari 6 responden yang

kesulitan pada tahap ini dengan persentase kesulitan sebesar 33,33%, artinya

hampir setengah siswa mengalami kesulitan dimana siswa tidak menuliskan

deskripsi fisika tentang apa yang diketahui dan ditanyakan secara lengkap seperti

pada Gambar 4.10

Gambar 4.10 Kutipan jawaban responden R-5 untuk soal nomor 4

Kemudian pada tahap III terdapat 33,33% siswa yang mengalami kesulitan

karena tidak membuat rencana solusi. Bahkan pada tahap IV hampir setengah

siswa tidak mampu menyelesaikan salah satu masalah yang diajukan dalam soal.

Hal ini disebabkan 2 dari 6 responden tidak membuat rencana solusi sehingga

tidak dapat mensubtitusikan nilai yang diketahui ke dalam persamaan dengan

benar dan tepat. Adapun nilai rata-rata persentasenya sebesar 33,33%.

Dalam tahap V, pada umumnya siswa mengalami kesulitan dengan

persentase kesulitan mencapai 83,33%. Hal ini disebabkan siswa tidak menuliskan
47

kesimpulan jawaban dan kurang teliti melakukan pengecekkan terhadap hasil

jawaban.

5) Untuk Nomor 5

Table 4.8 Persentase Kesulitan Siswa Pada Nomor 5

No Tahapan Heller Jumlah Jumlah siswa Persentase


. Siswa yang kesulitan Kesulitan
(Orang) (Orang) (%)
1 Memvisualisasikan 6 4 66,67
Masalah
2 Deskripsi Fisika 6 2 33,33
3 Merencanakan Solusi 6 2 33,33
4 Menjalankan Rencana 6 2 33,33
Solusi
5 Mengecek dan 6 6 100
Mengevaluasi

Dalam tahap I, banyaknya siswa yang mengalami kesulitan mencapai

66,67%. Hal ini disebabkan sebagian besar siswa kurang mampu menggambarkan

sketsa yang menyatakan situasi masalah seperti pada Gambar 4.11

Gambar 4.11 Kutipan jawaban responden R-4 untuk soal nomor 5

Pada tahap II yaitu deskripsi fisika, siswa harus dapat menuliskan apa saja

informasi yang diketahui dan ditanyakan dari masalah yang diajukan secara

lengkap. Berdasarkan data yang diperoleh, 2 dari 6 responden mengalami


48

kesulitan dengan persentase kesulitan sebesar 33,33%. Ini menunjukkan bahwa

hampir setengah siswa mengalami kesulitan pada tahap ini.

Pada tahap III, persentase kesulitan yang dialami siswa sebesar 33,33%.

Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat 2 dari 6 responden mengalami

kesulitan. Hal ini disebabkan karena kurangnya kemampuan siswa dalam

membuat rencana solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang diberikan.

Hal yang sama juga terjadi pada tahap IV, dimana 2 dari 6 responden diketahui

mengalami kesulitan pada saat menjalankan rencana solusi. Hal ini dikarenakan

kurangnya ketelitian siswa saat mensubtitusikan nilai yang diketahui ke dalam

persamaan sehingga terjadi kesalahan dalam langkah-langkah penyelesaian

masalah dan perhitungan seperti pada Gambar 4.12

Gambar 4.12 Kutipan jawaban responden R-3 untuk soal nomor 5

Pada tahap V seluruh responden mengalami kesulitan dengan persentasi

mencapai 100%. Pada tahap ini siswa tidak menuliskan kesimpulan dan tidak

melakukan pengecekkan kembali terhadap hasil jawaban.

6) Untuk Nomor 6
49

Table 4.9 Persentase Kesulitan Siswa Pada Nomor 6

No Tahapan Heller Jumlah Jumlah siswa Persentase


. Siswa yang kesulitan Kesulitan
(Orang) (Orang) (%)
1 Memvisualisasikan 6 5 83,33
Masalah
2 Deskripsi Fisika 6 3 50
3 Merencanakan Solusi 6 2 33,33
4 Menjalankan Rencana 6 3 50
Solusi
5 Mengecek dan 6 5 83,33
Mengevaluasi

Pada tahap I yaitu memvisualisasikan masalah, banyaknya siswa yang

mengalami kesulitan yaitu 5 dari 6 responden. Nilai rata-rata persentase

kesulitannya mencapai 83,33%, artinya pada umumnya siswa mengalami

kesulitan mengubah permasalahan yang diajukan ke dalam sketsa seperti pada

Gambar 4.13

Gambar 4.13 Kutipan jawaban responden R-4 untuk soal nomor 6

Dalam tahap II terdapat 3 dari 6 responden yang mengalami kesulitan

dengan persentase sebesar 50%, artinya setengahnya mengalami kesulitan dimana

siswa tidak menuliskan deskripsi fisika tentang besaran apa yang diketahui dan

ditanyakan dari permasalahan yang diajukan dengan lengkap.


50

Pada tahap III yaitu membuat rencana solusi terdapat 33,33% siswa yang

mengalami kesulitan, artinya hampir setengah siswa mengalami kesulitan. Hal ini

disebabkan siswa yang tidak dapat menuliskan persamaan/rumus untuk

menyelesaikan masalah yang diajukan. Sedangkan pada tahap IV yaitu

menjalankan rencana solusi, pada tahap ini setengahnya siswa mengalami

kesulitan dengan persentase kesulitan sebesar 50%. Hal ini disebabkan siswa yang

tidak mampu mensubtitusikan nilai yang diketahui ke dalam persamaan dengan

benar seperti pada Gambar 4.14

Gambar 4.14 Kutipan jawaban responden R-5 untuk soal nomor 6

Pada tahap V umumnya siswa mengalami kesulitan dengan persentase

kesulitan sebesar 83,33%. Pada tahap ini, siswa tidak menuliskan kesimpulan dan

melakukan pengecekkan ulang hasil jawaban.

4.2 Pembahasan
51

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh informasi tentang

kesulitan siswa dalam memecahkan masalah fisika materi gerak lurus berubah

beraturan berdasarkan Tahapan Heller. Adapun kesulitan yang dialami siswa pada

setiap tahapan sebagai berikut.

1. Tahap Memvisualisasikan Masalah

Pada tahap ini, sebagian responden masih mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal nomor 1, 4, 5 dan 6, dimana pada soal tersebut siswa harus

dapat menggambarkan sketsa yang menyatakan situasi masalah dengan baik.

Sedangkan untuk soal nomor 2 dan 3 siswa harus dapat mengubah permasalahan

yang diajukan ke dalam bentuk grafik. Data rata-rata persentase siswa yang

mengalami kesulitan pada keseluruhan soal adalah 77,78% seperti yang disajikan

pada Lampiran 11. Berdasarkan penafsiran data, persentase tersebut dapat

ditafsirkan bahwa pada tahap memvisualisasikan masalah, umumnya siswa

mengalami kesulitan.

Pada tahap ini, faktor penyebab terjadinya kesulitan yang dialami siswa

karena siswa salah atau tidak mampu menggambarkan sketsa atau grafik dari

permasalahan yang diberikan dengan benar dan tepat serta tidak dapat

mengidentifikasi konsep yang digunakan dengan baik. Selain itu, hasil wawancara

menunjukkan bahwa sebagian siswa tidak tahu menggambarkan sketsa atau grafik

pada setiap soal. Hal ini terjadi akibat siswa yang kurang latihan soal sehingga

kebingungan ketika dihadapkan dengan permasalahan.

2. Tahap Deskripsi Fisika


52

Pada tahap ini, siswa harus dapat menuliskan informasi tentang apa yang

diketahui dan ditanyakan dari permasalahan yang diberikan. Adapun rata-rata

persentase kesulitan yang dialami siswa yaitu 41,67%. Berdasarkan penafsiran

data, artinya hampir setengahnya siswa mengalami kesulitan.

Adapun faktor penyebab terjadinya kesulitan yang dialami siswa yaitu

siswa salah atau tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada tiap

soal secara lengkap. Dapat dilihat dari beberapa hasil jawaban siswa yang hanya

menuliskan apa yang diketahui atau apa yang ditanyakan saja, dalam hal ini siswa

hanya menuliskan sebagian informasi yang ada pada soal. Berdasarkan hasil

wawancara, hal ini disebabkan karena siswa kurang memahami masalah dan

kurang teliti dalam membaca soal sehingga hanya memperoleh sebagian informasi

dari masalah yang diajukan. Dan juga, beberapa siswa cenderung langsung

mengerjakan soal dengan memasukkan persamaan atau rumus dalam

menyelesaikan soal tanpa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan.

3. Tahap Merencanakan Solusi

Pada tahap merencanakan solusi, siswa harus dapat menuliskan persamaan

atau rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal. Berdasarkan data yang

diperoleh, rata-rata persentase siswa yang mengalami kesulitan pada tahap ini

sebesar 44,44%, artinya hampir setengahnya siswa mengalami kesulitan.

Adapun faktor penyebab terjadinya kesulitan yang dialami siswa adalah

siswa tidak dapat menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajarinya sehingga


53

siswa salah bahkan tidak dapat menuliskan persamaan atau rumus yang tepat

untuk menyelesaikan masalah.

Hal ini terjadi akibat dari siswa kurang latihan soal sehingga kebingungan

mnentukan langkah-langkah penyelesaian, dan menentukan persamaan atau rumus

mana yang tepat untuk menyelesaikan soal tersebut karena siswa cenderung

menghapal rumus tanpa memahami penerapannya dan siswa terbiasa mengerjakan

soal secara asal.

4. Tahap Menjalankan Rencana Solusi.

Dalam tahap ini, siswa harus dapat menuliskan penyelesaian soal

berdasarkan rencana solusi pada tahap sebelumnya dengan mensubtitusikan nilai

yang diketahui ke dalam persamaan atau rumus yang sudah ditentukan dan

melakukan perhitungan secara benar. Data rata-rata persentase kesulitan yang

dialami siswa sebesar 52,78%. Berdasarkan penafsiran data, persentase tersebut

dapat ditafsirkan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan.

Faktor penyebab kesulitan yang dialami siswa yaitu karena siswa salah

dan tidak dapat mensubtitusikan nilai yang diketahui ke dalam persamaan atau

rumus yang digunakan dengan benar. Berdasarakan hasil wawancara, hal ini

terjadi karena siswa lupa akan persamaan atau rumus mana yang digunakan serta

banyak siswa yang kurang teliti dalam mengerjakan soal sehingga terjadi

kesalahan/kekeliruan dalam melakukan perhitungan.

5. Tahap Mengecek dan Mengevaluasi


54

Pada tahap ini, siswa harus menuliskan kesimpulan dari jawaban yang

diperoleh dan memeriksa kembali setiap langkah pemecahan masalah yang

dilakukan. Rata-rata kesulitan siswa pada tahap ini sebesar 88,89%, artinya pada

umumnya siswa mengalami kesulitan.

Berdasarkan wawancara, faktor penyebab terjadinya kesulitan yang

dialami siswa adalah karena siswa tidak menuliskan kesimpulan jawaban yang

diperoleh dengan alasan siswa hanya menjawab seperti apa yang ditanyakan,

menjawab sesuai kalimat fisika atau matematikanya dan alasan lainnya karena

lupa. Adapun faktor penyebab lainnya yaitu siswa kurang teliti memeriksa atau

mengecek setiap langkah penyelesaian soal dan jawaban yang diperolehnya

dengan alasan karena sudah yakin dengan hasil jawabannya.

Berdasarkan informasi di atas, kesulitan yang paling banyak dialami siswa

berada pada tahap I memvisualisasikan masalah dan tahap V mengecek dan

mengevaluasi dengan persentase paling tinggi sedangkan tahap II, III dan IV

dengan persentase sedang.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Giarti Puspita Sari

(2016) pada materi usaha dan energi, dimana hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa kesulitan yang dialami siswa pada tahap I yaitu memvisualisasikan

masalah memperoleh persentase tertinggi sebesar 95,62%, hal ini disebabkan

siswa yang tidak tahu menggambarkan sketsa pada tiap soal yang diberikan.

Tahap II kesulitan deskripsi fisika dengan persentase sebesar 55,06%, hal ini

dikarenakan siswa kurang memahami masalah yang diberikan pada soal. Pada
55

tahap III kesulitan rencana solusi dengan persentase sebesar 47,12%, disebabkan

karena siswa kurang memahami konsep yang digunakan pada soal. Tahap IV

yaitu kesulitan menjalankan rencana solusi sebesar 52,06%, yang mana pada

tahap ini siswa salah menuliskan apa yang diketahui dan ditanya dan

mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam menjalankan rencana, dan yang

terakhir kesulitan pada tahap V yang disebabkan oleh kurangnya ketelitian siswa

dalam memeriksa jawaban dengan persentase sebesar 53,43%.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data terhadap hasil tes pemecahan masalah bentuk

esai pada pokok bahasan materi Gerak Lurus Berubah Beraturan dapat

disimpulkan bahwa kesulitan yang dialami siswa ditinjau dari setiap langkah

penyelesaian tahapan heller yaitu kesulitan memvisualisasikan masalah, kesulitan

deskripsi fisika, kesulitan merencanakan solusi, kesulitan menjalankan rencana

solusi serta kesulitan mengecek dan mengevaluasi.

Kesulitan memvisualisasikan masalah disebabkan karena siswa tidak

menggambarkan sketsa atau grafik dari permasalahan yang diberikan dengan

benar dan tepat dan tidak mengidentifikasi konsep yang digunakan. Kesulitan

deskripsi fisika disebabkan siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan

ditanyakan pada tiap soal secara lengkap dan kurang teliti dalam membaca soal

sehingga hanya memperoleh sebagian informasi dari masalah yang diajukan.

Kesulitan rencana solusi yang disebabkan siswa tidak menuliskan persamaan atau

rumus yang tepat untuk menyelesaikan soal. Karena salah atau tidak dalam

menuliskan persamaan atau rumus mengakibatkan siswa tidak mampu

menjalankan rencana solusi dan mensubtitusi nilai yang diketahui ke dalam

persamaan dengan benar. Dan terakhir, kesulitan mengecek dan mengevaluasi

jawaban disebabkan siswa tidak membuat kesimpulan dan merasa sudah yakin

dengan hasil jawabannya.

55
56

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka peneliti menyarankan:

1) Kepada siswa, hendaknya terus meningkatkan kemampuannya dalam

menyelesaikan soal-soal fisika berbasis masalah terutama pada materi

Gerak Lurus Berubah Beraturan.

2) Guru sebaiknya lebih sering melatih siswa dalam menyelesaikan soal-soal

esai menggunakan tahapan pemecahan masalah Heller.

3) Penelitian ini hanya memaparkan profil kesulitan siswa, persentase

kesulitan yang dilakukan siswa dan penyebab siswa mengalami kesulitan.

Untuk itu bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mencari solusi dari

kesulitan yang dilakukan siswa sehingga kesulitan yang sama tidak

terulang kembali.
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, N. L. Y. (2016). Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal


Gerak Lurus. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako, 4, (3), 36-41

Andriyani. (2019). Analisis Kesulitan Siswa SMA Negeri 5 Palu Dalam


Menyelesaikan Soal-Soal Fisika Berbentuk Grafik Menggunakan Tes
Diagnostik Pada Materi Gerak Lurus. Skripsi, Program Studi Pendidikan
Fisika. Universitas Tadulako. Palu. Tidak Dipublikaiskan.

Dyah, N. (2017). Analisis Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Fisika


Materi Usaha dan Energi. Jurnal Riset Pendidikan Fisika, Vol. 2, No. 2,
Hal. 82-88.

Heller, P., Keith, R., & Anderson, S. (1992). Teaching Problem Solving Throught
Cooperative Grouping. Part 1: Grup Versus Individual Problem Solving.
American Association of Physics Teachers, 60, (7), 627-636.

Jamal, F. (2014). Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran


Matematika Pada Materi Peluang Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah
Meulaboh Johan Pahlawan. Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 1, No. 1,
Hal.18-36.

Karisma. (2019). Penerapan Penyelesaian Masalah Heller Untuk Meningkatkan


Kemampuan Menyelesaikan Soal Materi Gerak Lurus. Artikel Penelitian
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP. Pontianak: Untan.

Lestari, D. (2016). Analisis Hubungan Keterampilan Matematika dan Kesalahan


Menyelesaikan Soal Fisika Materi Kinematika Gerak Lurus di SMA.
Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP. Universitas Tanjungpura.
Pontianak.

Musiri. (2000). Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal-soal Fisika


pada Pokok Bahasan Rangkaian Arus Listrik Searah dengan Pendekatan
pemecahan Masalah menurut teori G. Polya. Skripsi, FMIPA. Universitas
Pendidikan Indonesia. Bandung.

Nurjannah, S. (2018). Analisis Kesulitan dalam Menyelesaikan Soal-soal Fisika


Materi Usaha dan Energi Siswa Kelas X SMK Taman Karya Jetis
Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Pendidikan-COMPTON, Vol. 5, No. 2.

57
58

Sari, G. P. (2018). Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Fisika


Materi Usaha dan Energi di SMP. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Khatulistiwa, Vol 7, No.10.

Setyono, A. (2016). Analisis Kesulitan Siswa Memecahkan Masalah Fisika


Berbentuk Grafik Dengan Tes Diagnostik. Skripsi, Program Studi
Pendidikan Fisika. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
L
A
M
P
I
R
A
N
59

LAMPIRAN 1

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN

Petunjuk:

1. Berilah tanda ceklis pada kolom yang tersedia sesuai dengan tujuan yang
ada.
2. Jika ada komentar, mohon ditulis pada lembar komentator atau saran di
bawah.
No Pilihan
Tinjauan Indikator
. Ya Tidak
Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan
Materi 1
tujuan yang diukur
Rumusan pertanyaan menggunakan kata
2
yang menuntut jawaban
Konstruksi
Rumusan pertanyaan tidak menimbulkan
3
penafsiran ganda
Rumusan pertanyaan menggunakan bahasa
4 yang sederhana, komunikatif dan mudah
dipahami
Rumusan pertanyaan menggunakan
Bahasa 5 kalimat yang tidak menimbulkan
penafsiran ganda atau salah penafsiran
Rumusan pertanyaan menggunakan kaidah
6
bahasa indonesia yang benar
Ket: (*) lingkari salah satu pilihan
(*) LD = Layak Digunakan
(*) LDP = Layak Digunakan dengan Perbaikan
(*) TDL = Tidak Layak Digunakan (Diganti)
Komentar/ Saran:
................................................................................................................................
................................................................................................................................

Palu, Maret 2020

Validator

Muhammad Jarnawi, S.Pd., M.Pd


NIP. 19870913 201404 1 001
60

TES KESULITAN PEMECAHAN MASALAH

Validasi Soal Komentar/


Indikator Soal Kunci Jawaban Ya Tidak Saran/
Perbaikan
Menganalisis Besar kecepatan suatu v1 = 30 m/s v2 = 15 m/s v3 = 0
hubungan partikel yang mengalami
kecepatan terhadap perlambatan konstan
jarak suatu benda. ternyata berubah dari 30 A 75 m B s=? C
m/s menjadi 15 m/s setelah
menempuh jarak sejauh 75 Dik : v1 = 30 m/s, v2 = 15 m/s, v3 = 0
m. Partikel tersebut akan s = 75 m
berhenti setelah Dit : partikel berhenti setelah menempuh jarak (s)?
menempuh lagi jarak
sejauh? Penyelesaian: gunakan persamaan vt2 = v02 ± 2.a.s

Lintasan AB :

𝑣2 2 = 𝑣1 2 + 2. 𝑎. 𝑠
152 = 302 + 2. 𝑎. 75
225 = 900 + 150 𝑎
−675 −9
a= = = −4,5 m/s2
150 2

Lintasan BC :

𝑣3 2 = 𝑣2 2 + 2. 𝑎. 𝑠
61

0 = 152 + 2. (−4,5)𝑠
0 = 225 − 9 𝑠
225
𝑠 = 9 =25 m

Jadi, partikel akan berhenti setelah menempuh jarak 25


meter.

Menentukan waktu Sebuah truk pengangkut


tempuh benda pasir mula-mula bergerak
berdasarkan dengan kecepatan 30 m/s.
hubungan Kemudian pada saat t= 6
kecepatan terhadap sekon, kecepatan truk
waktu berubah menjadi 15 m/s.
Berdasarkan permasalahan
tersebut, truk akan
berhenti bergerak pada Dik : 𝑣0 = 30 m/s, 𝑣1 = 15 m/s, 𝑣𝑡 = 0, t = 6 sekon
saat t = ....? Dit : pada saat kapan truk berhenti (t)...?

Penyelesaian : Gunakan persamaan vt = v0 ± a.t

Untuk menentukan nilai t, maka kita harus mengetahui besar


percepatan yang dilakukan truk. Berdasarkan gambar grafik,
percepatan yang dialami benda mengalami perlambatan,
sehingga nilai a bernilai negatif :

𝑣1 = 𝑣0 + 𝑎. 𝑡
62

15 = 30 + 𝑎. 6
6𝑎 = 15-30
15
𝑎 = − 6 = −2,5 m/s2

𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎. 𝑡
0 = 30 + (−2,5) 𝑡
30
𝑡 = 2,5 = 12 sekon

Jadi, truk akan berhenti saat t = 12 sekon.

Menentukan Sebuah mobil sedan yang


kecepatan akhir geraknya dipercepat
benda berdasarkan beraturan bergerak dari
hubungan jarak keadaan diam selama 5
terhadap waktu. detik dan menempuh jarak
sejauh 60 m. Berapakah
kecepatan akhir yang
dialami mobil sedan
tersebut?

Dik : s = 60 m, t = 5 sekon, v0 = 0
Dit : kecepatan akhir (vt)....?

Penyelesaian : untuk mencari kecepatan akhir, gunakan


persamaan vt2 = v02 + 2. a. s
63

Karena besar percepatan yang dialami mobil sedan belum


𝟏
diketahui, maka berlaku persamaan : s = v0 . t + a . t2
𝟐

1
s = v0 . t + 𝑎 . t2
2

1
60 = 0 (5) + 𝑎 (5)2
2

1
60 = 𝑎 (25)
2

60 = (12,5)a

𝑎 = 60/12,5 = 4,8 m/s2

Jadi, besar percepatan yang dialami mobil sedan sebesar 4,8


m/s2

Menentukan kecepatan akhir:

vt2 = v02 + 2 𝑎 . s

vt2 = 0 + 2 (4,8) (60)

vt2 = 576

vt = √576
64

vt = 24 m/s

Jadi, Kecepatan akhir (vt) yang di tempuh mobil sedan


sebesar 24 m/s

Menganalisis Sebuah bola dilemparkan


hubungan vertikal ke bawah dari atas V0 = 4 m/s
kecepatan akhir gedung dengan kecepatan
dan ketinggian awal 4 m/s. Pada jarak
= 10 m/s2
suatu benda berapakah bola di bawah g
gedung hotel menjadi dua
kali kecepatan awal?

Dik : v0 = 4 m/s, g = 10 m/s2


Dit : h pada saat vt = 2 v0

Penyelesaian : gunakan persamaan vt2 = v02 + 2. g. h

vt2 = v02 + 2. g. h
(2v0)2 = v02 + 2. g. h
(2. 4)2 = 42 + 2. 10. h
64 = 16 + 20. h
64-16 = 20. h
48 = 20.h
h = 2,4 m
65

Jadi, jarak bola di bawah gedung hotel pada saat


kecepatannya 2 kali kecepatan awal adalah 2,4 meter.

Menentukan waktu Sebuah batu dijatuhkan


tempuh dan dari atas sebuah gedung v0 = 0
kecepatan suatu setinggi 125 m. Tentukan
benda yang waktu tempuh benda
bergerak jatuh hingga mencapai tanah dan
bebas kecepatannya saat g
menyentuh tanah? h = 125 m

Tanah

Dik : h = 125 m, g = 10 m/s2


Dit : waktu sampai tanah (t)?
Kecepatan saat menyentuh tanah (vt)?

Penyelesaian :
𝟏
Untuk mencari t, gunakan persamaan h = gt2
𝟐
Mencari vt gunakan persamaan vt = g. t
• Waktu menyentuh tanah:
66

1
h= gt2
2
1
125 = 10. t2
2
2 125
t = = 25
5
t = 5 sekon
jadi, waktu yang ditempuh batu saat menyentuh tanah adalah
5 sekon.

• Kecepatan saat menyentuh tanah?


vt = g. t
vt = 10. 5
vt = 50 m/s

jadi, kecepatan batu saat menyentuh tanah adalah 50 m/s

Menentukan Sebuah peluru h maksimum


ketinggian suatu ditembakkan ke atas
benda yang sengaja dengan kecepatan awal vt = 0
ditembak ke atas 200 m/s. Bila percepatan g
gravitasi sebesar 10 m/s2,
hitunglah ketinggian
maksimum yang dicapai
peluru!

v0
67

Dik : v0 = 200 m/s, g = 10 m/s2


Dit : hmax
Penyelesaian : gunakan persamaan vt2 = v02 – 2 g. h
Karena benda bergerak vertikal ke atas, pada saat berada di
ketinggian maksimum kecepatannya sama dengan nol.
Sehingga :

vt2 = v02 – 2 g. h
0 = (200)2 – 2 . 10. h
0 = 40000 – 20h
20h = 40000
40000
h = = 2000 𝑚
20

jadi, ketinggian maksimum peluru adalah 2000 m.


68

LAMPIRAN 2

LEMBAR VALIDASI RUBRIK

Tabel Rubrik Penilaian Tes Pemecahan Masalah Berdasarkan Tahapan Heller.

Tahapan Skor Keterangan


Memvisualisasikan 4 Siswa mampu menggambarkan sketsa/grafik dan
Masalah menuliskan variabel yang relevan dari suatu
masalah yang diajukan dengan tepat dan benar

3 Siswa mampu menggambarkan sketsa/grafik


namun salah menuliskan variabel yang relevan
dari masalah yang diajukan.

2 Siswa mampu menggambarkan sketsa/grafik


namun tidak menuliskan variabel yang relevan
dari masalah yang diajukan.

1 Siswa menggambar sketsa/grafik tidak sesuai


dengan masalah yang diajukan.

0 Siswa tidak menggambar sketsa/grafik sama


sekali.
Mendeskripsikan 3 Siswa mampu menuliskan apa yang diketahui
Masalah dan ditanyakan dari masalah yang diajukan
dengan tepat dan benar.

2 Siswa hanya menuliskan apa yang diketahui atau


yang ditanyakan dari masalah yang diajukan.

1 Siswa salah menuliskan apa yang diketahui dan


ditanyakan dari masalah yang diajukan.

0 Siswa tidak menuliskan apapun.

Merencanakan 3 Siswa mampu menyatakan permasalahan ke


Solusi dalam persamaan matematika dan/atau
menuliskan persamaan lain yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan masalah dengan benar dan
tepat
69

2 Siswa menyatakan permasalahan ke dalam


persamaan matematika dan/atau menuliskan
persamaan lain yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan masalah tetapi kurang tepat

1 Siswa salah menuliskan persamaan matematika


untuk menyelesaikan masalah.

0 Siswa tidak menuliskan persamaan atau rumus


sama sekali

Melaksanakan 4 Siswa mampu mensubtitusikan nilai ke dalam


rencana solusi persamaan dan menjalankan langkah-langkah
penyelesaian soal dengan benar dan mendapat
hasil jawaban benar

3 Siswa mampu mensubtitusikan nilai ke dalam


persamaan dan menjalankan langkah
penyeslesaian soal dengan benar namun terjadi
kesalahan pada hasil jawaban.

2 Siswa kurang teliti mensubtitusikan nilai ke


dalam persamaan sehingga terjadi beberapa
kesalahan dalam proses perhitungan..

1 Siswa salah mensubtitusikan nilai ke dalam


persamaan sehingga terjadi kesalahan dalam
proses perhitungan dan hasil jawaban.

0 Siswa tidak mengerjakan sama sekali

Mengevaluasi 2 Siswa memeriksa kelengkapan jawaban serta


memberi kesimpulan dengan benar

1 Siswa memeriksa kelengkapan jawaban tetapi


salah memberikan kesimpulan
0 Siswa tidak memeriksa kelengkapan jawaban
dan/atau tidak memberi kesimpulan
70

LAMPIRAN 3

SOAL TES PEMECAHAN MASALAH

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1. Besar kecepatan suatu partikel yang mengalami perlambatan konstan ternyata

berubah dari 30 m/s menjadi 15 m/s setelah menempuh jarak sejauh 75 m.

Partikel tersebut akan berhenti setelah menempuh jarak sejauh?

2. Sebuah truk pengangkut pasir mula-mula bergerak dengan kecepatan 30 m/s.

Kemudian pada saat waktu 6 sekon, kecepatan truk berubah menjadi 15 m/s.

Berdasarkan permasalahan tersebut, truk akan berhenti bergerak pada saat

t=....?

3. Sebuah mobil sedan yang geraknya dipercepat beraturan bergerak dari

keadaan diam selama 5 detik dan menempuh jarak sejauh 60 m. Berapakah

kecepatan akhir yang dialami mobil sedan tersebut?

4. Sebuah bola dilemparkan vertikal ke bawah dari atas gedung dengan

kecepatan awal 4 m/s. Pada jarak berapakah bola di bawah gedung hotel

menjadi dua kali kecepatan awal?

5. Sebuah batu dijatuhkan dari atas sebuah gedung pencakar langit setinggi 125

m. Tentukan berapa waktu tempuh batu hingga mencapai tanah dan

kecepatannya saat menyentuh tanah?

6. Sebuah peluru ditembakkan ke atas dengan kecepatan awal 200 m/s. Bila

percepatan gravitasi sebesar 10 m/s2, hitunglah ketinggian maksimum yang

dicapai peluru!
71

LAMPIRAN 4

SOAL DAN KUNCI JAWABAN

Indikator Soal Kunci Jawaban


Menganalisis Besar kecepatan suatu Tahap I : Memvisualisasikan Masalah
hubungan kecepatan partikel yang mengalami
terhadap jarak suatu perlambatan konstan ternyata v1 = 30 m/s v2 = 15 m/s v3 = 0
benda. berubah dari 30 m/s menjadi
15 m/s setelah menempuh
jarak sejauh 75 m. Partikel A 75 m B s=? C
tersebut akan berhenti
setelah menempuh lagi jarak Tahap II : Dskripsi Fisika
sejauh?
Dik : v1 = 30 m/s, v2 = 15 m/s, v3 = 0
s = 75 m
Dit : partikel berhenti setelah menempuh jarak (s)?

Tahap III : Merencanakan Solusi

Penyelesaian: gunakan persamaan vt2 = v02 ± 2.a.s

Tahap IV : Menjalankan Rencana Solusi

Lintasan AB :

𝑣2 2 = 𝑣1 2 + 2. 𝑎. 𝑠
72

152 = 302 + 2. 𝑎. 75
225 = 900 + 150 𝑎
−675 −9
a= = = −4,5 m/s2
150 2

Lintasan BC :

𝑣3 2 = 𝑣2 2 + 2. 𝑎. 𝑠
0 = 152 + 2. (−4,5)𝑠
0 = 225 − 9 𝑠
225
𝑠 = 9 =25 m

Tahap V : Mengecek dan Mengevaluasi

Jadi, partikel akan berhenti setelah menempuh jarak 25 meter.

Menentukan waktu Sebuah truk pengangkut Tahap I : Memvisualisasikan Masalah


tempuh benda pasir mula-mula bergerak
berdasarkan dengan kecepatan 30 m/s.
hubungan kecepatan Kemudian pada saat t= 6
terhadap waktu sekon, kecepatan truk
berubah menjadi 15 m/s.
Berdasarkan permasalahan
tersebut, truk akan berhenti
bergerak pada saat t = ....?
Tahap II : Dskripsi Fisika

Dik : 𝑣0 = 30 m/s, 𝑣1 = 15 m/s, 𝑣𝑡 = 0, t = 6 sekon


73

Dit : pada saat kapan truk berhenti (t)...?

Tahap III : Merencanakan Solusi

Penyelesaian : vt = v0 ± a.t

Untuk menentukan nilai t, maka kita harus mengetahui besar percepatan


yang dilakukan truk. Berdasarkan gambar grafik, percepatan yang dialami
benda mengalami perlambatan, sehingga nilai a bernilai negatif :

Tahap IV : Menjalankan Rencana Solusi

𝑣1 = 𝑣0 + 𝑎. 𝑡
15 = 30 + 𝑎. 6
6𝑎 = 15-30
15
𝑎 = − 6 = −2,5 m/s2

𝑣𝑡 = 𝑣0 + 𝑎. 𝑡
0 = 30 + (−2,5) 𝑡
30
𝑡 = 2,5 = 12 sekon

Tahap V : Mengecek dan Mengevaluasi

Jadi, truk akan berhenti saat t = 12 sekon.


74

Menentukan Sebuah mobil sedan yang Tahap I : Memvisualisasikan Masalah


kecepatan akhir geraknya dipercepat
benda berdasarkan beraturan bergerak dari
hubungan jarak keadaan diam selama 5 detik
terhadap waktu. dan menempuh jarak sejauh
60 m. Berapakah kecepatan
akhir yang dialami mobil
sedan tersebut?

Tahap II : Dskripsi Fisika

Dik : s = 60 m, t = 5 sekon, v0 = 0
Dit : kecepatan akhir (vt)....?

Tahap III : Merencanakan Solusi

Penyelesaian : untuk mencari kecepatan akhir, gunakan persamaan vt2 = v02


+ 2. a. s

Karena besar percepatan yang dialami mobil sedan belum diketahui, maka
𝟏
berlaku persamaan : s = v0 . t + a . t2
𝟐
75

Tahap IV : Menjalankan Rencana Solusi


1
s = v0 . t + 𝑎 . t2
2

1
60 = 0 (5) + 𝑎 (5)2
2

1
60 = 𝑎 (25)
2

60 = (12,5)a

𝑎 = 60/12,5 = 4,8 m/s2

Jadi, besar percepatan yang dialami mobil sedan sebesar 4,8 m/s2

Menentukan kecepatan akhir:

vt2 = v02 + 2 𝑎 . s

vt2 = 0 + 2 (4,8) (60)

vt2 = 576

vt = √576

vt = 24 m/s
76

Tahap V : Mengecek dan Mengevaluasi

Jadi, Kecepatan akhir (vt) yang di tempuh mobil sedan sebesar 24 m/s

Menganalisis Sebuah bola dilemparkan Tahap I : Memvisualisasikan Masalah


hubungan kecepatan vertikal ke bawah dari atas
akhir dan ketinggian gedung dengan kecepatan V0 = 4 m/s
suatu benda awal 4 m/s. Pada jarak
berapakah bola di bawah
= 10 m/s2
gedung hotel menjadi dua g
kali kecepatan awal?

Tahap II : Dskripsi Fisika

Dik : v0 = 4 m/s, g = 10 m/s2


Dit : h pada saat vt = 2 v0

Tahap III : Merencanakan Solusi

Penyelesaian : gunakan persamaan vt2 = v02 + 2. g. H

Tahap IV : Menjalankan Rencana Solusi

vt2 = v02 + 2. g. h
(2v0)2 = v02 + 2. g. h
(2. 4)2 = 42 + 2. 10. h
77

64 = 16 + 20. h
64-16 = 20. h
48 = 20.h
h = 2,4 m

Tahap V : Mengecek dan Mengevaluasi

Jadi, jarak bola di bawah gedung hotel pada saat kecepatannya 2 kali
kecepatan awal adalah 2,4 meter.

Menentukan waktu Sebuah batu dijatuhkan dari Tahap I : Memvisualisasikan Masalah


tempuh dan atas sebuah gedung setinggi
kecepatan suatu 125 m. Tentukan waktu v0 = 0
benda yang bergerak tempuh benda hingga
jatuh bebas mencapai tanah dan
kecepatannya saat
menyentuh tanah? g
h = 125 m

Tanah
78

Tahap II : Dskripsi Fisika

Dik : h = 125 m, g = 10 m/s2


Dit : waktu sampai tanah (t)?
Kecepatan saat menyentuh tanah (vt)?

Tahap III : Merencanakan Solusi

Penyelesaian :
𝟏
Untuk mencari t, gunakan persamaan h = gt2
𝟐
Mencari vt gunakan persamaan vt = g. T

Tahap IV : Menjalankan Rencana Solusi

• Waktu menyentuh tanah:


1
h= gt2
2
1
125 = 10. t2
2
2 125
t = = 25
5
t = 5 sekon

• Kecepatan saat menyentuh tanah?


Vt = g. t
vt = 10. 5
vt = 50 m/s
79

Tahap V : Mengecek dan Mengevaluasi

jadi, kecepatan batu saat menyentuh tanah adalah 50 m/s

Menentukan Sebuah peluru ditembakkan Tahap I : Memvisualisasikan Masalah


ketinggian suatu ke atas dengan kecepatan
benda yang sengaja awal 200 m/s. Bila h maksimum
ditembak ke atas percepatan gravitasi sebesar
10 m/s2, hitunglah ketinggian
maksimum yang dicapai
peluru!
g

Tahap II : Dskripsi Fisika

Dik : v0 = 200 m/s, g = 10 m/s2


Dit : hmax?

Tahap III : Merencanakan Solusi

Penyelesaian : gunakan persamaan vt2 = v02 – 2 g. h


Karena benda bergerak vertikal ke atas, pada saat berada di ketinggian
maksimum kecepatannya sama dengan nol. Sehingga :
80

Tahap IV : Menjalankan Rencana Solusi

vt2 = v02 – 2 g. h
0 = (200)2 – 2 . 10. h
0 = 40000 – 20h
20h = 40000
40000
h = 20 = 2000 𝑚

Tahap V : Mengecek dan Mengevaluasi

jadi, ketinggian maksimum peluru adalah 2000 m.


81

LAMPIRAN 5

INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

Satuan Pendidikan : MAN Insan Cendekia Palu

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas : XI

Materi : Gerak Lurus Berubah Beraturan

Wawancara yang dilakukan tentang proses pemecahan masalah soal gerak

urus berubah beraturan dan kesulitan yang dialami responden. Wawancara

dilakukan dengan pedoman tes pemecahan masalah yang telah dikerjakan oleh

responden kemudian dibahas satu persatu. Proses wawancara ini dapat

dikategorikan sebagai wawancara diagnostic untuk mencari kesulitan-kesulitan

siswa secara mendalam. Pertanyaan yang dimaksud adalah :

1. Bagaimana tanggapan kamu tentang soal ini?

2. Adakah kesulitan yang kamu hadapi saat mengubah permasalahan ke

dalam bentuk sketsa?

3. Menurut kamu gambarmu sudah sesuai?

4. Apakah kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal ini?

5 Apakah kamu memikirkan rencana yang cocok untuk menyelesaikan

permasalahan di tes ini?

6. Apakah kamu sudah mensubtitusikan nilai ke dalam persamaan dengan

benar?

7. Menurut kamu apakah jawabanmu sudah benar?


82

LAMPIRAN 6

DATA HASIL TES PEMECAHAN MASALAH

Kode Siswa Skor Kategori


S-1 77,1 Tinggi
S-2 55,2 Sedang
S-3 52,1 Sedang
S-4 69,8 Tinggi
S-5 66,7 Tinggi
S-6 60,4 Sedang
S-7 54,2 Sedang
S-8 49 Sedang
S-9 50 Sedang
S-10 42,7 Sedang
S-11 58,3 Sedang
S-12 62,5 Sedang
S-13 47,9 Sedang
S-14 47,9 Sedang
S-15 38,5 Rendah
S-16 40,6 Sedang
S-17 46,9 Sedang
S-18 32,3 Rendah
S-19 54,2 Sedang
S-20 50 Sedang
S-21 50 Sedang
S-22 44,8 Sedang
S-23 46,9 Sedang
S-24 74,0 Tinggi
S-25 82,3 Tinggi
83

LAMPIRAN 7

NILAI RATA-RATA DAN STANDAR DEVIASI

ΣX
Nilai Rata-rata 𝑋̅ = Σ𝑛1

1300
= 25

= 52

Soal
No. Kode 1 2 3 4 5 6 𝑋𝑖 𝑋𝑖 − 𝑋̅ (𝑋𝑖 − 𝑋̅)2
Siswa 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 S-1 3 3 3 4 2 4 3 3 3 0 1 2 3 4 0 4 3 3 4 0 3 3 3 4 0 1 3 2 3 0 74 22 484
2 S-2 0 3 3 4 0 0 3 2 3 2 0 2 2 2 1 0 3 3 4 0 0 2 3 4 0 0 0 3 4 0 53 1 1
3 S-3 4 3 3 4 0 1 2 1 1 0 1 2 1 1 0 0 0 3 4 0 2 2 2 2 0 1 3 3 4 0 50 -2 4
4 S-4 4 3 3 4 0 0 3 3 3 0 0 3 1 1 1 4 3 3 3 1 4 3 3 4 0 1 3 3 3 0 67 15 225
5 S-5 1 3 3 4 0 1 3 3 3 0 1 3 2 2 0 3 3 3 4 0 1 3 3 4 0 1 3 3 4 0 64 12 144
6 S-6 4 0 3 4 0 1 2 1 1 0 1 2 2 2 0 4 3 3 4 0 2 2 2 2 0 4 2 3 4 0 58 25 625
7 S-7 4 0 3 4 0 2 0 2 2 0 2 0 1 1 0 4 3 3 4 0 2 0 2 3 0 1 2 3 4 0 52 0 0
8 S-8 4 3 3 4 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 3 3 4 0 1 2 1 2 0 1 3 3 4 0 47 -5 25
9 S-9 2 2 3 4 1 4 2 1 1 0 2 2 1 1 0 2 2 2 3 0 2 0 2 2 0 1 0 2 4 0 48 -4 16
10 S-10 1 3 3 3 0 1 2 0 0 2 0 3 1 0 0 0 3 3 0 0 0 3 2 3 0 0 2 2 4 0 41 -11 121
84

11 S-11 4 3 3 4 0 1 3 3 3 0 1 0 2 3 0 2 0 3 4 0 2 0 3 4 0 1 0 3 4 0 56 4 16
12 S-12 0 3 3 4 0 4 3 3 3 0 2 3 1 1 0 0 3 3 4 0 0 3 3 4 0 0 3 3 4 0 60 8 64
13 S-13 1 3 1 1 0 1 3 1 1 0 1 3 1 1 0 2 2 1 1 0 4 3 2 3 0 1 3 2 4 0 46 -6 36
14 S-14 0 3 3 4 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 3 3 3 4 0 0 0 3 4 0 1 3 3 4 0 46 -6 36
15 S-15 0 3 3 4 0 1 3 0 0 0 0 3 0 0 0 0 3 3 4 0 0 3 2 2 0 0 3 0 0 0 37 -15 225
16 S-16 4 3 3 4 2 1 3 0 1 0 0 3 0 0 0 0 2 0 1 0 1 3 2 3 0 0 3 0 0 0 39 -13 169
17 S-17 4 3 3 4 0 1 3 1 2 0 0 0 0 0 0 3 3 3 4 0 4 3 2 2 0 0 0 0 0 0 45 -7 49
18 S-18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 4 3 3 4 0 4 2 3 4 0 31 -21 441
19 S-19 0 3 3 4 0 0 0 0 0 0 0 3 1 1 0 3 3 3 4 0 4 3 2 3 0 2 3 3 4 0 52 0 0
20 S-20 2 3 3 4 2 1 0 0 0 2 1 2 1 1 0 3 3 3 4 0 3 0 0 0 0 1 0 3 4 2 48 -4 16
21 S-21 4 0 3 4 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 3 4 0 1 3 2 3 0 3 3 3 4 0 48 -4 16
22 S-22 0 2 3 4 2 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 3 2 3 4 0 2 0 2 4 0 3 0 3 4 0 43 -9 81
23 S-23 2 3 3 4 0 1 3 2 2 0 1 0 1 1 0 2 1 2 1 0 2 0 3 4 0 2 0 3 2 0 45 -7 49
24 S-24 2 3 3 4 0 1 3 3 3 0 1 3 3 4 0 4 3 3 4 0 3 3 3 4 0 1 3 3 4 0 71 19 361
25 S-25 4 3 2 3 2 1 3 2 2 1 1 3 3 4 0 3 3 3 4 2 4 3 3 4 0 1 3 3 4 2 79 27 729
Σ 1300 19 3933

̅̅̅̅2
Σ(𝑋𝑖 −𝑋) 3933
SD = √ =√ = √157,32 = 12,54
𝑛 25
85

Penentuan Responden Keterangan

Siswa kategori tinggi


1. Untuk kategori tinggi:
Siswa kategori sedang
Skor = > (𝑋̅ + SD)
Siswa kategori rendah
= > ( 52 + 12,54 )

= > (64,54)

2. Untuk kategori sedang:

Skor = (𝑋̅ - SD) ≤ Nilai ≤ ̅̅̅


(𝑋 + SD)

= ( 52 - 12,54 )≤ Nilai ≤ ( 52 + 12,54 )

= (39,46)≤ Nilai ≤ (64,54)

3. Untuk kategori rendah:

Skor = < (𝑋̅ - SD)

= < ( 52 - 12,54 )

= < (39,46)
86

LAMPIRAN 8

RESPONDEN PENELITIAN

Kode
No. Kode Siswa Nilai Kategori
Responden
1 S-25 82,3 Tinggi R-1
2 S-1 77.1 Tinggi R-2
3 S-7 54.2 Sedang R-3
4 S-23 46.9 Sedang R-4
5 S-15 38.5 Rendah R-5
6 S-18 32.3 Rendah R-6
87

LAMPIRAN 9

MENENTUKAN KESULITAN SISWA PER BUTIR SOAL

1. Untuk Tahap I dengan skor maksimum 4 2. Untuk Tahap II dengan skor maksimum 3
1 1
Xideal =24=2 Xideal = 2 3 = 1,5
1 1
SDideal = 3 2 = 0,67 SDideal = 3 1,5 = 0,5

Xminimum = Xideal + (0,25 . SDideal) Xminimum = Xideal + (0,25 . SDideal)


Xminimum = 2 + (0,25 . 0,67) = 2,17 Xminimum = 1,5 + (0,25 . 0,5) = 1,63

3. Untuk Tahap III dengan skor maksimum 3 4. Untuk Tahap IV dengan skor maksimum 4
1
Xideal = 2 3 = 1,5 1
Xideal =24=2
1
SDideal = 3 1,5 = 0,5 1
SDideal = 3 2 = 0,67
Xminimum = Xideal + (0,25 . SDideal)
Xminimum = Xideal + (0,25 . SDideal)
Xminimum = 1,5 + (0,25 . 0,5) = 1,63
Xminimum = 2 + (0,25 . 0,67) = 2,17
88

5. Untuk Tahap V dengan skor maksimum 2


1
Xideal =22=1
1
SDideal = 3 1 = 0,33

Xminimum = Xideal + (0,25 . SDideal)


Xminimum = 1 + (0,25 . 0,33) = 1,08

Keterangan:

1. Siswa dikatakan kesulitan apabila nilai skor siswa lebih kecil dari Xminimum (Nilai < Xminimum)

2. Siswa dikatakan tidak kesulitan apabila nilai skor siswa lebih besar atau sama dengan X minimum (Nilai ≥ Xminimum)
89

Jumlah siswa yang mengalami kesulitan pada tahap I

Memvisualisasikan Masalah
Skor Maksimum 4
No. Skor Minimum 2,17
Soal 1 2 3 4 5 6
Kode Responden
1 R-1 2,17 0,54 0,54 1,63 2,17 0,54
2 R-2 1,63 2,17 0,54 2,17 1,63 0,54
3 R-3 2,17 1,08 1,08 2,17 1,08 0,54
4 R-4 1,08 0,54 0,54 1,08 1,08 1,08
5 R-5 0 0,54 0 0 0 0
6 R-6 0 0 1,08 0 2,17 2,17
Jumlah Siswa Kesulitan 4 5 6 4 4 5
Total 28

Jumlah siswa yang mengalami kesulitan pada tahap II

Deskripsi Fisika
Skor Maksimum 3
No. Skor Minimum 1,63
Soal 1 2 3 4 5 6
Kode Responden
1 R-1 1,63 1,63 1,63 1,63 1,63 1,63
2 R-2 1,63 1,63 1,08 1,63 1,63 1,63
3 R-3 0 0 0 1,63 0 1,08
4 R-4 1,63 1,63 0 0,54 0 0
5 R-5 1,63 1,63 1,63 1,63 1,63 1,63
6 R-6 0 0 0 0 1,63 1,08
Jumlah Siswa Kesulitan 2 2 4 2 2 3
Total 15
90

Jumlah siswa yang mengalami kesulitan pada tahap III

Merencanakan Solusi
Skor Maksimum 3
No. Skor Minimum 1,63
Soal 1 2 3 4 5 6
Kode Responden
1 R-1 1,08 1,63 1,63 1,63 1,63 1,63
2 R-2 1,63 1,63 1,63 1,63 1,63 1,08
3 R-3 1,63 1,08 0,54 1,63 1,08 1,63
4 R-4 1,63 1,08 0,54 1,08 1,63 1,63
5 R-5 1,63 0 0 1,63 1,08 0
6 R-6 0 0 0,54 0 1,63 1,63
Jumlah Siswa Kesulitan 2 4 4 2 2 2
Total 16

Jumlah siswa yang mengalami kesulitan tahap IV

Melaksanakan Rencana Solusi


Skor Maksimum 4
No. Skor Minimum 2,17
Soal 1 2 3 4 5 6
Kode Responden
1 R-1 1,63 1,08 2,17 2,17 2,17 2,17
2 R-2 2,17 1,63 2,17 2,17 2,17 1,63
3 R-3 2,17 1,08 0,54 2,17 1,63 2,17
4 R-4 2,17 1,08 0,54 0,54 2,17 1,08
5 R-5 2,17 0 0 2,17 1,08 0
6 R-6 0 0 0,54 0 2,17 2,17
Jumlah Siswa Kesulitan 2 6 4 2 2 3
Total 19
91

Jumlah siswa yang mengalami kesulitan pada tahap V

Mengecek dan Mengevaluasi


Skor Maksimum 2
No. Skor Minimum 1,08
Soal 1 2 3 4 5 6
Kode Responden
1 R-1 1,08 0,54 0 1,08 0 1,08
2 R-2 1,08 0 0 0 0 0
3 R-3 0 0 0 0 0 0
4 R-4 0 0 0 0 0 0
5 R-5 0 0 0 0 0 0
6 R-6 0 0 0 0 0 0
Jumlah Siswa Kesulitan 4 6 6 5 6 5
Total 32
92

LAMPIRAN 10

PERSENTASE KESULITAN PADA BUTIR SOAL

Persentase
Jumlah
No. Tahapan I Kesulitan Kesulitan
Siswa
(%)
1 6 4 66,67
2 6 5 83,33
3 Memvisualisasikan 6 6 100
4 Masalah 6 4 66,67
5 6 4 66,67
6 6 5 83,33
Jumlah rata-rata kesulitan (%) 77,78

Persentase
Jumlah
No. Tahapan II Kesulitan Kesulitan
Siswa
(%)
1 6 2 33,33
2 6 2 33,33
3 6 4 66,67
Deskripsi Fisika
4 6 2 33,33
5 6 2 33,33
6 6 3 50
Jumlah rata-rata kesulitan (%) 41,67

Persentase
Jumlah
No. Tahapan III Kesulitan Kesulitan
Siswa
(%)
1 6 2 33,33
2 6 4 66,67
3 6 4 66,67
Merencanakan Solusi
4 6 2 33,33
5 6 2 33,33
6 6 2 33,33
Jumlah rata-rata kesulitan (%) 44,44
93

Persentase
Jumlah
No. Tahapan IV Kesulitan Kesulitan
Siswa
(%)
1 6 2 33,33
2 6 6 100
3 Menjalankan Rencana 6 4 66,67
4 Solusi 6 2 33,33
5 6 2 33,33
6 6 3 50
Jumlah rata-rata kesulitan (%) 52,78

Persentase
Jumlah
No. Tahapan V Kesulitan Kesulitan
Siswa
(%)
1 6 4 66,67
2 6 6 100
3 Mengecek dan 6 6 100
4 Mengevaluasi 6 5 83,33
5 6 6 100
6 6 5 83,33
Jumlah rata-rata kesulitan (%) 88,89
94

LAMPIRAN 11

PERSENTASE PENAFSIRAN DATA

Persentase
No. Tahapan Heller Kesulitan Penafsiran Data
(%)
1 Memvisualisasikan 77,78 Pada umumnya mengalami
masalah kesulitan
2 Deskripsi Fisika 41,67 Hampir setengahnya mengalami
kesulitan
3 Merencanakan Solusi 44,44 Hampir setengahnya mengalami
kesulitan
4 Menjalankan Rencana 52,78 Sebagian besar mengalami
Solusi kesulitan
5 Mengecek dan 88,89 Pada umumnya mengalami
Mengevaluasi kesulitan
95

LAMPIRAN 12

HASIL WAWANCARA

➢ Kategori Tinggi
1. Responden R-1
P : Apakah kamu sudah pernah menjumpai soal seperti ini sebelumnya?
R-1 : Sudah.
P : Bagaimana tanggapan kamu tentang soal nomor 1. Apakah soal
tersebut sulit, sedang atau mudah?
R-1 : Sedang, Kak. Soalnya kan dulu sempat dipelajari cuma agak-agak
lupa.
P : Oke, kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar, bagaimana?
R-1 : Eee... mudah, sih. Soalnya kan di sini (soal) sudah ditahu semua dia
punya jarak, perpindahannya, perlambatannya. Terus, sebelum itu
juga sudah sering latihan soal yang sudah ada gambarnya memang.
Jadi menurut saya mudah, Kak.
P : Apakah menurut kamu gambarmu ini sudah sesuai dengan
permasalahan yang ada pada soal?
R-1 : Insha Allah, sudah, Kak. Karena kan sudah sering latihan soal pas
kelas X.
P : Oke, lanjut ya. Kamu tahu tidak apa yang diketahui dan ditanyakan
soal?
R-1 : Yang diketahui itu eee... perubahan jaraknya. Jadi kayak
perlambatannya begitu, terus habis itu jarak yang ditempuh sama
kecepatannya. Sedangkan yang ditanyakan itu eee... itu, berapa
jaraknya.
P : Oke, lanjut. Sebelum mengerjakan soal, apakah kamu sempat
memikirkan kira-kira persamaan apa yang cocok untuk penyelesaian
soal nanti atau kamu menuliskan persamaan asal-asalan?
96

R-1 : Awalnya saya lupa mau pakai persamaan yang mana jadi asal-asal
saja, terus habis itu pas saya lihat baik-baik ohh... ternyata pakai
persamaan yang ini vt2 = v02 + a.s
P : Kamu yakin sudah mensubtitusikan nilai ke dalam persamaan
dengan benar?
R-1 : Yakin, Kak.
P : Oh iya, lanjut. Apakah kamu menuliskan kesimpulan?
R-1 : Iya, Kak.
P : Baiklah. Sekarang ke soal nomor 2, bagaimana tanggapan kamu?
Soalnya sulit atau tidak?
R-1 : Eee... lumayan sulit, Kak. Soalnya saya lupa rumusnya.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk grafiknya bagaimana?
R-1 : Ini juga lumayan susah gambarnya, Kak. Soalnya lupa grafiknya.
P : Tapi di lembar jawaban kamu membuat grafik.
R-1 : Iya ada, Kak.
P : Lalu, bagaimana menurutmu? Apakah grafik yang kamu gambar
sesuai dengan permasalahan dalam soal?
R-1 : Kayaknya belum sesuai. Soalnya gambar grafikku lurus-lurus saja,
Kak.
P : Oke, kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan soal?
R-1 : Yang diketahui v awalnya, waktu sama v akhir.
P : Sebelum mengerjakan soal, apakah kamu sempat memikirkan kira-
kira persamaan apa yang cocok untuk penyelesaian soal nanti atau
kamu menuliskan persamaan asal-asalan?
R-1 : Awalnya saya buat kayak nomor 3 karena kan saya jawab soal
nomor 3 dulu baru nomor 2, Kak. Terus habis itu ternyata saya lihat
tidak ada jaraknya jadi saya pikir-pikir ulang persamaan apa yang
cocok dan akhirnya saya gunakan persamaan vt = v0 + a.t
P : Oke, apa kamu yakin sudah mensubtitusikan nilai ke dalam
persamaan dengan benar?
R-1 : Kayaknya sudah, Kak.
97

P : Apa kamu menulis kesimpulan setelah memperoleh jawaban?


R-1 : Iya tulis.
P : Sekarang lanjut nomor 3, menurut kamu soal nomor 3 sulit atau tidak?
R-1 : Eee... tidak, Kak.
P : Oke, pas buat gambar grafiknya, bagaimana?
R-1 : Eee... lumayan susah, Kak. Lupa grafiknya itu bagaimana.
P : Tapi dilembar jawaban kamu membuat grafik. Menurut kamu
grafiknya sudah sesuai dengan permasalahan atau belum?
R-1 : Belum, Kak.
P : Apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal?
R-1 : Yang diketahui jarak, waktu, terus yang ditanyakan v akhir.
P : Apakah kamu menuliskan persamaan lain untuk menyelesaikan soal
tersebut?
R-1 : Iya, Kak. Itu kan yang dicari kecepatan akhirnya pakai persamaan vt
= v0 + a.t terus nilai a nya belum diketahui jadi saya cari dulu pakai
persamaan s = v0.t + ½ a.t2.
P : Kamu yakin sudah mensubtitusi nilai dengan benar?
R-1 : Yakin, Kak.
P : Apakah kamu yakin dengan jawabannya?
R-1 : Hehehe... kurang tau juga, Kak.
P : Oke, kenapa tidak menuliskan kesimpulan?
R-1 : Eh, ada, Kak.
P : Oh iya, ada. Oke, lanjut nomor 4. Menurut kamu sulit atau tidak?
R-1 : Lumayan sulit, sih. Sulitnya itu dirumusnya. Saya pikir rumusnya itu
yang pake ½ ternyata pake rumus yang vt2 = v02 + 2gh. Jadi, agak
lama di situ tadi, memikirkan rumus yang cocok yang mana.
P : Oke, kalau menggambar bagaimana? Ada kesulitan?
R-1 : Kalau nomor 4 ini, menurutku gampang, Kak. Karena soalnya kan
jelas di situ.
P : Apakah kamu sempat memikirkan persamaan apa yang cocok unuk
menyelesaikan soal tersebut?
98

R-1 : Iya sempat, Kak. Sebelumnya kan saya sudah pakai rumus yang vt2 =
v02 + 2gh itu terus saya kurang yakin apakah pakai ½g.h atau pakai
2g.h. Terus saya cocokkan lagi, ternyata pakai yang 2g.h.
P : Kamu yakin menggunakan persamaan yang itu?
R-1 : Yakin.
P : Pada saat proses penyelesaian, kamu yakin sudah mensubtitusikan
nilai dengan benar?
R-1 : Iya, Kak.
P : Apa kamu menulis kesimpulan?
R-1 : Iya, Kak.
P : Oke, kita lanjut ke soal berikutnya. Bagaimana menurut kamu
tentang soal nomor 5?
R-1 : Eee... susah, Kak. Bingung rumusnya pake 2 atau ½ . Ragu begitu
mau pake yang mana. Karena soalnya mirip-mirip juga sama nomor
4, takutnya kebalik.
P : Kalau bagian menggambar, bagaimana? Sulit?
R-1 : Tidak, Kak.
P : Kamu yakin gambarmu sudah sesuai dengan permasalahan dalam
soal?
R-1 : Yakin, kak.
P : Apa saja yang diketahui dan ditanyakan dalam soal?
R-1 : Eee... h nya, ketinggiannya sama gaya gravitasinya 10 m/s2. Terus
yang ditanyakan kecepatan akhirnya sama waktu.
P : Persamaan apa saja yang kamu gunakan?
R-1 : Untuk mencari t saya pakai persamaan h = v0.t + ½ g.t2 sedangkan
mencari kecepatan vt = v0 + gt.
P : Kamu yakin sudah mensubtitusi nilai ke dalam persamaan dengan
benar?
R-1 : Kayaknya, sudah sesuai, deh.
99

P : Oke, itu kan pakai 2 persamaan, kan untuk mencari waktu dan
kecepatan. Nah, sempat kesusahan tidak memikirkan persamaan apa
kira-kira yang sesuai untuk menyelesaikan soal nomor 5?
R-1 : Kalau mencari waktu itu lumayan tidak bermasalah, cuma pas masuk
mencari kecepatannya mulai bingung, ini mau pakai persamaan yang
mana.
P : Apa kamu menulis kesimpulan untuk nomor 5 ini?
R-1 : Iya, tulis.
P : Oke, kita lanjut ke soal terakhir. Bagaimana tanggapan kamu tentang
soal nomor 6?
R-1 : Lumayan susah, Kak. Saya lupa rumus mencari hmax.
P : Kalau membuat gambarnya, susah atau tidak?
R-1 : Lumayan susah, Kak. Karena gambar yang saya buat itu asal-asal
saja, Kak.
P : Oke, Apa semua yang diketahui dan ditanyakan dalam soal?
R-1 : Yang diketahui v awalnya sama gravitasi. Terus yang ditanyakan h
maksimal.
P : Sebelum menjawab soal, apakah kamu sempat memikirkan
persamaan apa yang cocok digunakan untuk menyelesaikan soal
tersebut?
R-1 : Tidak terpikir di otakku persamaan apa cuma pas saya pikir-pikir
kayaknya pernah lalu diajar tetapi cuma beberapa pertemuan begitu
tidak terlalu spesifik.
P : Terus rumusnya kamu dapat darimana?
R-1 : Hasil dari mengingat materi yang diajarkan sebelumnya, Kak.
P : Oke, di soal ini apa kamu menuliskan kesimpulan atau tidak?
R-1 : Iya tulis, kak.
P : Ini pertanyaan terakhir mewakili semua soal. Apakah kamu
melakukan pengecekkan kembali hasil jawaban?
R-1 : Iya cek, Kak.
P : Apa semua yang dicek?
100

R-1 : Yang saya cek itu apakah sudah betul atau tidak diketahui dan
ditanyakannya, terus sudah betul tidak saya kasih masuk
dipersamaannya.
P : Kalau satuannya?
R-1 : Hmm... Kalau satuan saya tidak terlalu perhatikan.

2. Responden R-2
P : Apakah kamu sudah pernah menjumpai soal seperti ini sebelumnya?
R-2 : Pernah, Kak.
P : Bagaimana tanggapan kamu tentang soal nomor 1. Apakah soal
tersebut sulit, sedang atau mudah?
R-2 : Eee... saya itu orangnya selalu merasa sulit di awal, Kak. Cuma
setelah saya bayangkan-bayangkan begitu, kayak sudah mulai jalan
jadi sudah langsung terasa mudah lah.
P : Berdasarkan soal yang sudah kamu baca, apakah kamu tahu apa yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal tersebut?
R-2 : Eee... kalau yang diketahui itu vt nya sama s, terus yang ditanyakan
itu jarak berhentinya benda, Kak.
P : Adakah kesulitan yang kamu alami saat mengubah permasalahan
soal ke dalam bentuk gambar?
R-2 : Untuk nomor 1 tidak, Kak. Menurutku masih mudah.
P : Menurut kamu gambarmu sudah ini sudah sesuai dengan
permasalahan dalam soal atau belum?
R-2 : Iya sudah, Kak. Karena menurut saya, gambar yang saya buat sudah
menggambarkan soalnya lah.
P : Oke, lanjut. Sebelum mengerjakan soal, apakah kamu sempat
memikirkan kira-kira persamaan apa yang cocok untuk penyelesaian
soal nanti atau kamu menuliskan persamaan asal-asalan?
R-2 : Eee... saya perkirakan dulu kak berdasarkan apa yang diketahui terus
saya cocokkan dengan persamaan yang saya ingat.
101

P : Apakah kamu sudah mensubtitusikan nilai yang diketahui ke dalam


persamaan dengan benar?
R-2 : Iya, Kak.
P : Oke, selanjutnya apakah kamu menuliskan kesimpulan?
R-2 : Iya tulis, Kak.
P : Kalau soal nomor 2, bagaimana? Sulit kah?
R-2 : Menurut saya sedang, Kak. Cuma bagian menggambar grafik saja.
Karena kalau mengerjakan soal membuat grafik itu belum pernah.
Hanya pernah liat saja grafiknya pas diajarkan waktu kelas X, terus
karena sudah lama jadi agak-agak lupa, Kak.
P : Menurut kamu gambarmu sudah sesuai atau belum?
R-2 : Kurang yakin, sih, Kak.
P : Kamu tahu tidak apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal?
R-2 : Tahu, Kak v0, v sama vt. Terus yang ditanyakan itu t nya.
P : Sebelum mengerjakan soal, apakah kamu sempat memikirkan kira-
kira persamaan apa yang cocok untuk penyelesaian soal nanti atau
kamu menuliskan persamaan asal-asalan?
R-2 : Alasannya sama kayak soal nomor 1 tadi, Kak.
P : Apakah kamu sudah mensubtitusikan nilai yang diketahui ke dalam
persamaan dengan benar?
R-2 : Iya, Kak.
P : Terus, kenapa tidak buat kesimpulan?
R-2 : Hehehe... kayaknya karena terlalu keras berpikir di sini, Kak. Jadi
sudah lupa buat kesimpulan.
P : Oke, sekarang kita lanjut. Kalau untuk soal nomor 3, bagaimana?
Menurut kamu sulit atau tidak?
R-2 : Eee... sedang, Kak. Sama kayak nomor 2. Membuat grafiknya saja
yang susah sama merakit persamaanya.
P : Menurut kamu gambarmu sudah sesuai atau tidak?
R-2 : Hehe... kayaknya tidak, Kak. Soalnya saya bingung itu grafiknya
GLB atau GLBB. Baru sudah lupa bagaimana semua grafiknya.
102

P : Kamu tahu tidak apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal?
R-2 : Iya tahu, Kak. s, v0, sama t nya.
P : Kenapa tidak tulis yang ditanyakan?
R-2 : Lupa, Kak.
P : Itu nomor 3 kan yang ditanyakan kecepatan akhirnya, bagaimana
cara kamu mencari nilai vt nya?
R-2 : Pakai persamaan vt2 = v02 + 2as, Kak. Tapi, di situ kan belum
diketahui a, jadi dicari dulu a nya pakai persamaan s = v0.t + ½ a.t2
P : Apakah kamu yakin sudah mensubtitusikan nilai yang diketahui ke
dalam persamaan dengan benar?
R-2 : Iya yakin, Kak.
P : Itu kenapa satuan percepatan m/s?
R-2 : Hehe... buru-buru, Kak.
P : Oke, terus kenapa tidak menuliskan kesimpulan?
R-2 : Lupa, Kak. Hehehe...
P : Oke, kita lanjut soal nomor 4. Menurut kamu soal nomor 4 ini sulit
atau tidak?
R-2 : Pertama saya baca soalnya itu susah, Kak.
P : Oke, pas baca soal kamu merasa susah. Terus saat mengubah soal ke
dalam bentuk gambar menurut kamu bagaimana, susah atau mudah?
R-2 : Eee... tidak, Kak.
P : Kalau begitu menurut kamu, gambarmu ini sudah sesuai dengan
permasalahan?
R-2 : Hehehe... kalau sesuai kualitas saya rasa sudah, Kak.
P : Oke, lanjut. Kamu tahu apa saja yang diketahui dan ditanyakan
dalam soal?
R-2 : Tahu, Kak. v0 sama vt, terus yang ditanyakan h nya.
P : Apakah kamu sempat memikirkan persamaan apa yang cocok untuk
menyelesaikan masalah tersebut?
103

R-2 : Iya, Kak. Sebelumnya saya beberapa kali mencari persamaan yang
cocok, Kak. Soalnya saya takut nanti salah pake rumus. Sampai
akhirnya saya dapat persamaan vt2 = v02 + 2g.h.
P : Apa kamu yakin sudah mensubtitusi nilai ke dalam persamaan
dengan benar?
R-2 : Eee... Iya, yakin.
P : Terus kenapa tidak menuliskan kesimpulan?
R-2 : Eee... lupa, Kak.
P : Oke, sekarang ke soal nomor 5. Bagaimana menurut kamu, sulit atau
tidak?
R-2 : Mudah, Kak.
P : Ada kesulitan tidak pas buat gambarnya?
R-2 : Tidak, karena soalnya mirip-mirip kayak nomor 4 jadi sudah ada
bekal, Kak. Terus gambarnya menurutku simpel saja, Kak.
P : Menurut kamu, gambarmu sudah sesuai permasalahan atau belum?
R-2 : Menurut saya sudah, Kak.
P : Oke, apa semua yang diketahui dan ditanyakan dari soal?
R-2 : Yang diketahui itu ada h, g sama v0 terus yang ditanyakan itu
kecepatan akhir sama waktu.
P : Apakah kamu menuliskan persamaan untuk menyelesaikan soal
tersebut?
R-2 : Tulis, Kak. Pertama mencari waktu pakai rumus h = v0.t + ½ g.t2
sedangkan mencari kecepatan itu vt = v0 + g.t
P : Apakah kamu sempat menggunakan persamaan lain?
R-2 : Oh iya, Kak. Cuma pas saya cari ternyata jawabannya salah. Jadi
saya hapus ulang.
P : Apakah kamu sudah mensubtitusi nilai ke dalam persamaan dengan
benar?
R-2 : Sudah, Kak.
P : Kenapa tidak menuliskan kesimpulan?
R-2 : Lupa juga, Kak.
104

P : Oke, soal terakhir. Bagaimana pendapatmu tentang soal nomor 6?


Sulit?
R-2 : Emm... menurutku mudah, Kak.
P : Kalau membuat gambar bagaimana?
R-2 : Kalau menurut saya, untuk gambar mudah, Kak.
P : Menurut kamu ini gambarnya sudah sesuai dengan permasalahan
atau tidak?
R-2 : Eee... sudah.
P : Apa semua yang diketahui dan ditanyakan di soal ini?
R-2 : v0 sama percepatan gravitasinya, Kak.
P : Apakah kamu menuliskan persamaan yang digunakan?
R-2 : Iya, Kak.
P : Apakah kamu yakin sudah mensubtitusi nilai ke dalam persamaan
dengan benar?
R-2 : Iya, Kak.
P : Kenapa tidak tulis kesimpulan lagi?
R-2 : Hehe... lupa, Kak.
P : Oke, sudah terjawab semua. Sekarang satu pertanyaan terakhir
mewakili semua soal. Apakah kamu melakukan pengecekkan
kembali hasil jawaban yang sudah dikerjakan?
R-2 : Eee... iya, Kak. Saya cek ulang jawabannya dengan persamaan, terus
yang diketahui juga.
P : Kalau satuannya di cek lagi atau tidak?
R-2 : Hehe, kalau satuannya saya kurang teliti. Jadi saya tidak cek, Kak.

➢ Kategori Sedang
1. Responden R-3
P : Apakah kamu sudah pernah menjumpai soal seperti ini sebelumnya?
R-3 : Sudah pernah, Kak. Waktu kelas sepuluh.
P : Oke, bagaimana tanggapan kamu tentang soal nomor 1. Apakah soal
tersebut sulit?
105

R-3 : Menurut saya lumayan mudah, Kak. Karena disoal nomor 1 itu saya
masih bisa menggambarkan bagaimana maksud dari soalnya.
P : Jadi menurut kamu bagian mengubah soal ke dalam bentuk gambar
itu mudah?
R-3 : Iya. Karena soalnya juga sudah jelas, Kak.
P : Terus berdasarkan soal nomor 1, kamu tahu apa yang diketahui dan
ditanyakan dari soal?
R-3 : Iya, saya tahu, Kak. Yang diketahui itu pertama ada v0, v dari
perlambatannya kemudian jaraknya. Terus yang ditanyakan s setelah
v nya menjadi nol atau berhenti.
P : Sebelum mengerjakan soal, apakah kamu sempat memikirkan kira-
kira persamaan yang cocok untuk menyelesaikan permasalahan yang
ada pada soal? Atau kamu menuliskan persamaan asal-asalan?
R-3 : Eee… kebetulan saya ingat, Kak. Rumusnya itu vt2 = v02 - a.s jadi
dari situ kita bisa mengetahui percepatannya yang nanti digunakan
untuk mengetahui vt akhirnya.
P : Pada saat proses penyelesaian, apakah kamu sudah mensubtitusikan
nilai ke dalam persamaan dengan benar?
R-3 : Sudah, Kak.
P : Apakah kamu yakin dengan hasil jawabanmu?
R-3 : Yakin, Kak.
P : Apakah kamu menuliskan kesimpulan?
R-3 : Eee… saya hanya menjawab seperti apa yang ditanyakan, Kak.
Menjawab sesuai kalimat fisikanya atau kalimat matematikanya. Jadi
saya tidak buat kesimpulan seperti itu, Kak.
P : Oke, lanjut nomor 2. Bagaimana tanggapan kamu tentang soal nomor
2? Sudah pernah menjumpai soal seperti itu sebelumnya?
R-3 : Eee… sepertinya belum, Kak.
P : Yakin?
R-3 : Hehe… Iya, karena yang ditanyakan disoal t nya.
P : Jadi, bagaimana tanggapan kamu tentang soal nomor 2 ini, sulitkah?
106

R-3 : Lumayan sulit, Kak. Karena dinomor 2 itu kan di minta untuk diubah
ke dalam bentuk grafik, sedangkan saya merasa kalau membuat
grafiknya itu lumayan sulit. Tapi, kalau maksud untuk
menggambarkan maksud dari soalnya itu bisa.
P : Di lembar jawaban itu kamu membuat grafik, menurut kamu itu
grafiknya sudah sesuai atau belum?
R-3 : Belum, karena yang saya gambarkan di grafik itu hanya v awal sama
waktu tempuhnya. Sedangkan saya tidak menggambar ketika t nya
berubah.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal?
R-3 : Iya tahu, Kak. Yang diketahui itu ada v0 30, terus ditempuh dalam
waktu t 6 sekon sama vt satunya itu 15 m/s.
P : Di lembar jawaban kamu tidak menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan dalam soal, bisa dijelaskan kenapa demikian?
R-3 : Karena saya langsung menjawab apa yang ditanyakan langsung dari
soal dan langsung mengisi yang diketahui itu ke dalam rumusnya.
P : Apakah kamu sempat memikirkan persamaan yang paling tepat
untuk menyelesaikan soal nomor 2? Atau kamu sempat menuliskan
persamaan lain?
R-3 : Saya memikirkan rumusnya tapi saya tidak tahu kalau itu benar atau
salah.
P : Oke, apakah menurut kamu hasil jawabanmu sudah benar?
R-3 : Untuk nomor 2 saya merasa kurang yakin, Kak. Karena saya masih
bingung nilai t positif atau negatif. Soalnya saya peroleh besar nilai a
diperhitungan sebelumnya negatif, Kak.
P : Apakah kamu sudah mensubtitusi nilai ke dalam persamaan dengan
benar?
R-3 : Untuk rumus yang saya pakai itu, Alhamdulillah sudah saya subtitusi
dengan benar berdasarkan apa yang diketahui.
P : Oke, terus kenapa kamu tidak menuliskan kesimpulan pada hasil
jawabanmu?
107

R-3 : Alasannya sama seperti sebelumnya, Kak. Saya menjawab


menggunakan pernyataan fisikanya. Jadi tidak saya tuliskan
kesimpulannya.
P : Selanjutnya soal nomor 3, bagaimana tanggapan kamu tentang soal
nomor 3, ada kesulitan?
R-3 : Menurut saya mudah, Kak. Karena saya bisa menggambarkan
bagaimana maksud dari soal dan mengetahui rumus dari soalnya.
P : Menurut kamu menggambar grafiknya susah atau tidak?
R-3 : Lumayan mudah.
P : Kamu tahu apa saja yang diketahui dan ditanyakan?
R-3 : Yang diketahui itu ada jaraknya sama waktu tempuhnya dan yang
ditanyakan vt akhirnya.
P : Apakah kamu menuliskan persamaan lain untuk menyelesaikan soal
ini?
R-3 : Eee… ada, Kak.
P : Apakah kamu mensubtitusi nilai ke dalam persamaan dengan benar?
R-3 : Iya, Kak.
P : Kamu yakin persamaan yang digunakan sudah sesuai dengan
permasalahan?
R-3 : Iya, Kak.
P : Selanjutnya soal nomor 4, bagaimana tanggapan kamu?
R-3 : Menurutku soalnya mudah, Kak. Karena saya bisa mengetahui soal
dan menggambarkan maksud dari soalnya.
P : Menurut kamu gambarmu sudah sesuai dengan permasalahan atau
belum?
R-3 : Sudah, Kak.
P : Apa saja yang diketahui dan ditanyakan dalam soal?
R-3 : Yang diketahui ada v0 4 m/s dan juga vt nya dua kali v0 berarti 8 m/s.
Terus yang ditanyakan yaitu h nya.
P : Oke, kamu menuliskan persamaan untuk menyelesaikan
permasalahan pada soal nomor 3?
108

R-3 : Iya, Kak. Persamaannya vt2 = v02 + 2 g.h


P : Kamu sudah yakin dengan persamaannya?
R-3 : Yakin, Kak.
P : Pada saat proses penyelesaian, apakah kamu yakin sudah
mensubtitusi nilai yang diketahui ke dalam persamaan yang kamu
tulis dengan benar?
R-3 : Iya, saya yakin sudah, Kak.
P : Baiklah, sekarang ke soal selanjutnya. Bagaimana tanggapan kamu
tentang soal nmor 5?
R-3 : Menurut saya soal nomor 5 mudah, Kak. Alasannya sama seperti
sebelumnya. Saya bisa menggambarkan apa yang ada pada soal.
P : Saat membuat gambar, ada kesulitan atau tidak?
R-3 : Tidak ada, Kak.
P : Menurut kamu, gambarnya sudah sesuai dengan permasalahan atau
belum?
R-3 : Sudah sesuai, Kak.
P : Coba sebutkan apa saja yang kamu ketahui dan juga yang ditanyakan
dalam soal?
R-3 : Yang diketahui ada ketinggian dari gedung dan yang ditanyakan
waktu tempuh batu yang dijatuhkan dari atas gedung ke bawah dan
juga kecepatannya saat menyentuh tanah.
P : Apakah kamu menuliskan persamaan untuk menyelesaikan soal
tersebut?
R-3 : Iya, Kak. Untuk mencari t menggunakan persamaan h = v0. t + ½ gt2
terus mencari kecepatan menggunakan persamaan v =s/t.
P : Kamu yakin menggunakan 2 persamaan tersebut?
R-3 : Iya, Kak.
P : Oke, selanjutnya nomor 6, bagaimana tanggapan kamu tentang soal
tersebut, apakah ada kesulitan?
109

R-3 : Menurutku soalnya lumayan mudah. Karena saya mengetahui apa


saja yang diketahui dan ditanyakan tinggal dikasih masuk ke dalam
rumus.
P : Kalau bagian menggambarnya, bagaimana?
R-3 : Mudah juga, Kak.
P : Berarti tidak ada kesulian pada saat menggambar?
R-3 : Tidak ada, Kak.
P : Apa saja yang diketahui dan ditanyakan dalam soal?
R-3 : v0 sama g nya, Kak.
P : Apakah kamu menuliskan persamaan untuk menyelesaikan soal
tersebut?
R-3 : Iya, Kak. Saya pakai rumus hmax = v02/2g
P : Apakah kamu mesubtitusi nilai dengan benar?
R-3 : Iya, Kak.
P : Oke, pertanyaan terakhir untuk mewakili semua soal, apakah kamu
melakukan pengecekkan kembali padahasil jawaban?
R-3 : Iya, Kak. Jadi, setelah mengerjakan soal saya melakukan
pengecekkan kembali apakah sudah yakin benar atau tidak jawaban
saya.
P : Apa saja ang dicek?
R-3 : Semuanya, Kak. Apakah saya sudah benar mensubtitusi nilai ke
dalam persamaan dengan benar.

2. Responden R-4
P : Apakah kamu sudah pernah menjumpai soal seperti ini sebelumnya?
R-4 : Pernah, Kak.
P : Oke, bagaimana tanggapan kamu tentang soal nomor 1? Sulit atau
mudah?
R-4 : Sedang-sedang saja, Kak.
P : Adakah kesulitan yang kamu dapatkan saat mengubah soal ke dalam
bentuk gambar?
110

R-4 : Eee… ya lumayan, Kak. Soalnya kita jarang disuruh mengubah soal
ke dalam bentuk gambar.
P : Jadi menurut kamu gambarmu ini sudah sesuai atau belum?
R-4 : Belum kayaknya deh, Kak. Karena saya tidak terlalu tahu mau buat
gambarnya seperti apa. Jadi, cuma sembarang gambar saja.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal?
R-4 : Tahu, Kak. Yang diketahui itu ada kecepatan awal, keepatan akhir
dengan jaraknya. Sedangkan yang ditanyakan eee… kecepatan
akhirnya kalau tidak salah, Kak.
P : Apakah kamu menuliskan persamaan untuk menyelesaikan soal
tersebut?
R-4 : Iya tulis, Kak. Untuk soal nomor 1 ini saya pakai persamaan vt2 = v02
- a.s.
P : Apakah kamu sudah mensubtitusi nilai ke dalam persamaan dengan
benar?
R-4 : Iya sudah.
P : Kamu yakin sudah menggunakan persamaan yang benar?
R-4 : Insha Allah, yakin, Kak.
P : Kenapa kamu tidak menuliskan kesimpulan?
R-4 : Hehehe… karena biasanya cuma begitu saja, Kak. Cuma kerja
sampai dapat hasilnya tidak perlu lagi menuliskan kesimpulan.
P : Selanjutnya nomor 2, bagaimana tanggapan kamu tentang soal
tersebut?
R-4 : Menurutku soalnya susah, Kak. Terus sudah lupa rumusnya.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar bagaimana?
R-4 : Susah juga, Kak. Karena saya tidak tahu mau gambar grafiknya
macam mana.
P : Di lembar jawaban kamu membuat grafik, menurut kamu itu
grafiknya sudah benar?
111

R-4 : Belum. Karena saya tidak tahu mau gambar grafiknya seperti apa
terus saya bingung itu grafik hubungan apa dan apa. Jadi saya buat
asal-asal saja, Kak.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal?
R-4 : Eee… yang diketahui ada kecepatan awal, waktu sama kecepatan
akhir. Terus yang ditanyakan itu t akhirnya.
P : Apakah kamu menuliskan persamaaan?
R-4 : Iya ada, Kak. Tapi saya tidak yakin kalau pakai persamaan yang itu,
karena saya asal-asal tulis saja, Kak. Apa sudah lupa juga. Kayaknya
sih, persamaan yang saya pakai itu salah.
P : Apa kamu yakin sudah mensubtitusi nilai ke dalam persamaan
dengan benar?
R-4 : Kurang yakin, karena waktu itu sempat saya lompat terus kerjakan
soal yang lain. Setelah di menit-menit terakhir baru saya coba kerja,
jadi karena sudah buru-buru, apa yang ada di otak itu saja yang saya
tulis, Kak.
P : Kenapa kamu tidak menuliskan kesimpulan?
R-4 : Sudah tidak sempat, Kak.
P : Oke, lanjut. Bagaimana tanggapan kamu tentang soal nomor 3?
R-4 : Eee… masih agak bingung waktu awalnya itu dia dipakai langsung 5
sekon atau tidak ada waktu awalnya.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar bagaimana?
R-4 : Kalau gambarnya itu… mungkin kecepatannya sudah benar tapi
waktunya tidak tahu.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan?
R-4 : Tahu, Kak.
P : Terus kenapa tidak ditulis?
R-4 : Hehe… lupa, Kak.
P : Apakah kamu menuliskan persamaan?
R-4 : Eee… tidak sih, Kak. Saya cuma mengacu pada apa yang diketahui
dan ditanyakan, jadi langsung kasih masuk nilai saja.
112

P : Kenapa tidak menuliskan kesimpulan?


R-4 : Karena biasanya begitu, Kak.
P : Selanjutnya nomor 4, bagaimana pendapat kamu tentang soal tersbut?
R-4 : Eee… agak susah sih, Kak. Soalnya di soal yang ditanyakan jarak
bola ketika kecepatan awalnya dua kali lipat. Saya bingung
kecepatannya di bagaimanakan begitu.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar bagaimana?
R-4 : Tidak tahu, Kak.
P : Di lembar jawaban kamu membuat gambar, menurut kamu sudah
benar atau belum sesuai?
R-4 : Mungkin tujuannya sudah betul tapi bentuk gambarnya yang salah.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal?
R-4 : Tahu, Kak.
P : Terus kenapa tidak ditulis?
R-4 : Karena yang diketahui sudah saya tulis diketerangan gambarnya,
Kak.
P : Apakah kamu menuliskan persamaan?
R-4 : Iya tulis, Kak.
P : Apakah kamu sudah mensubtitusi nilai ke dalam persamaan dengan
benar?
R-4 : Sudah, Kak.
P : Lanjut soal nomor 5, Bagaimana tanggapan kamu tentang soal
tersebut?
R-4 : Eee… lumayan susah, sih. Karena lupa rumusnya.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar bagaimana?
R-4 : Susah, Kak. Karena waktu kelas X, rata-rata soalnya itu sudah
dengan gambar.
P : Kamu tahu apa saja yang diketahui dan ditanyakan dalam soal?
R-4 : Eee… tingginya 125 m, terus g nya 10 m/s2 tapi h nya yang saya
tidak tahu.
P : Terus kenapa tidak ditulis?
113

R-4 : Karena sudah buru-buru, Kak. Jadi tidak sempat lagi.


P : Apakah kamu menulisan persamaan?
R-4 : Tulis, Kak.
P : Apakah kamu mensubtitusi nilai ke dalam persamaan dengan benar?
R-4 : Belum. Karena tingginya saya tidak tahu berapa.
P : Menurut kamu, jawabanmu sudah benar?
R-4 : Belum.
P : Selanjutnya nomor 6, bagaimana tanggapan kamu tentang soal
tersebut?
R-4 : Menurutku soalnya susah, Kak.
P : Apanya yang susah?
R-4 : Menentukan ketinggian maksimumnya sama rumusnya.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar?
R-4 : Sebenarnya saya tahu, Kak cuma pas mau di apikasikan itu susah.
P : Menurut kamu gambarmu itu sudah sesuai atau belum?
R-4 : Belum, Kak.
P : Apa yang diketahui dan ditanyakan?
R-4 : Eee… kecepatan awal dan yang ditanyakan ketinggian maksimum.
P : Apa kamu menuliskan persamaan?
R-4 : Tulis, Kak.
P : Apa kamu yakin sudah mensubtitusi nilai dengan benar?
R-4 : Iya, sudah, Kak.
P : Oke, pertanyaan terakhir mewakili semua soal, apakah kamu
melakukan pengecekkan kembali terhadap hasil jawaban?
R-4 : Mengecek tapi sekilas. Karena sudah mepet dengan waktu.

➢ Kategori Rendah
1. Responden R-5
P : Apakah kamu sudah pernah menjumpai soal seperti itu sebelumnya?
R-5 : Sudah, Kak.
P : Bagaimana tanggapan kamu tentang soal nomor 1? Susah atau tidak?
114

R-5 : Menurutku soalnya sedang saja, Kak. Karena meskipun saya tidak
hafal rumus mana yang digunakan tetapi disoal sudah jelas angka-
angkanya.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar bagaimana?
R-5 : Lumayan mudah, Kak. Kan di situ disuruh mengubah gambar, dan
disoal sudah jelas kata-katanya tinggal kita jadikan pemisalan terus
sisa digambar saja.
P : Terus kenapa kamu tidak buat gambarnya?
R-5 : Karena di situ saya lama memikirkan rumusnya jadi lupa sudah buat
gambarnya.
P : Berdasarkan soal nomor 1, kamu tahu tidak apa yang diketahui dan
ditanyakan dari soal?
R-5 : Yang diketahui percepatannya mengalami perlambatan konstan
berubah dari 30 m/s menjadi 15 m/s setelah menempuh jarak 75 m.
Terus yang ditanyakan jaraknya.
P : Sebelum menjawab soal nomor 1, apakah kamu sempat memikirkan
persamaan apa yang cocok digunakan untuk penyelesaian soal atau
kamu menuliskan persamaan asal-asalan?
R-5 : Eee… tidak lagi saya ingat, Kak.
P : Terus bagaimana cara kamu menyelesaikan soal tersebut?
R-5 : Hehe… hasil mengarang saja itu, Kak.
P : Kamu tahu apa saja yang diketahui dan ditanyakan?
R-5 : Iya saya tau, Kak.
P : Apakah kamu yakin sudah mensubtitusi nilai ke dalam persamaan
dengan benar?
R-5 : Sebenarnya semua itu kurang yakin, Kak. Karena kan asal-asal saja,
hehe.
P : Apakah kamu menuliskan kesimpulan?
R-5 : Tidak, Kak. Karena jawabannya saja saya tidak yakin jadi bagaimana
saya mau buat kata-kata untuk membuat kesimpulannya. Menurut
115

saya kalau kesimpulan itu diambil berdasarkan jawaban, nah…


sedangkan jawabannya saja saya tidak yakin benar atau tidak.
P : Oke, sekarang lanjut nomor 2, bagaimana tanggapan kamu tentang
soal tersebut? Sulit atau tidak?
R-5 : Eee… bagaimana ee. Sama kayak soal pertama. Susah, Kak.
P : Oke, kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar bagaimana?
R-5 : Tidak terlalu susah, sih, Kak. Karena di soal dibilang sebuah truk,
sudah… ya saya gambar truk, hehe.
P : Tapi di lembar soal kan sudah ada keterangan kalau soal nomor 2
dan 3 dibuatkan grafik. Terus kenapa yang digambar truk?
R-5 : Hehe… saya tidak perhatikan lagi, Kak. Karena fokusnya ke
penyelesaian soal.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal?
R-5 : Yang diketahui kecepatan truk 30 m/s kemudian pada waktu 6 sekon
kecepatannya berubah menjadi 15 m/s. Terus yang ditanyakan truk
akan berhenti bergerak pada waktu.
P : Apakah kamu sempat memikirkan persamaan apa yang tepat untuk
penyelesaian soal tersebut atau adakah persamaan lain yang kamu
ketahui untuk menyelesaikan soal tersebut?
R-5 : Saya tidak ada memikirkan mau pakai persamaan apa, Kak. Saya
langsung kerjakan asal-asal begitu.
P : Terus kenapa tidak menjawab soal nomor 2?
R-5 : Karena saya sudah berusaha kerja pakai rumus asal-asal tapi sama
sekali tidak dapat jawabannya.
P : Sekarang lanjut nomor 3, bagaimana tanggapan kamu tentang soal
tersebut?
R-5 : Menurut saya susah, Kak. Karena lupa rumusnya.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar, bagaimana?
R-5 : Susah, Kak. Saya tidak tahu.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal?
116

R-5 : Iya tahu. Yang nomor 3 diketahui itu mobil sedan dipercepat
beraturan dari keadaan diam selama 5 detik dan menempuh jarak
sejauh 60 m. Terus yang ditanyakan kecepatan akhir.
P : Kenapa kamu tidak menjawab soal nomor 3?
R-5 : Susah, Kak.
P : Oke, kalau nomor 4 bagaimana?
R-5 : Susah, Kak. Susah sekali saya memahami soalnya. Saya tidak tahu
apa maksud dari soalnya, Kak.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar, bagaimana?
R-5 : Itu… karena saya tidak paham soalnya makanya saya tidak tahu mau
gambar bagaimana.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal?
R-5 : Iya tahu, Kak. Yang diketahui bola dilempar vertical ke bawah dari
atas gedung dengan kecepatan awalnya 4m/s terus yang ditanyakan
pada jarak berapakah bola dibawah gedung hotel menjadi dua kali
kecepatan awal.
P : Sebelum mengerjakan soal, apakah kamu sempat memikirkan
persamaan apa yang tepat? Atau apakah kamu menulis persamaan
lain?
R-5 : Eee… tidak, Kak.
P : Terus darimana kamu bisa mendapat hasil jawaban?
R-5 : Asal kerja saja, Kak. Dicakar-cakar.
P : Apakah kamu yakin dengan jawabanmu?
R-5 : Hehehe… tidak, karena cuma di asal-asal kerja.
P : Kenapa kamu tidak menuliskan kesimpulan?
R-5 : Karena saya tidak yakin dengan jawabanku. Dan saya rasa
jawabanku itu setengah-setengah jadi tidak dibutkan kesimpulan.
P : Oke, lanjut ke soal nomor 5. Bagaimana tanggapan kamu tentang
soal tersebut? Sulit atau tidak?
R-5 : Menurutku susah, Kak. Menenetukan rumusnya saya bingung.
P : Kenapa kamu tidak membuat gambar?
117

R-5 : Saya lupa sudah, Kak. Karena focus memikirkan rumus yang mau di
pakai.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan?
R-5 : Diketahui batunya dijatuhkan dari gedung pencakar langit terus
tingginya gedung 125 m, terus yang ditanakan waktu tempuh batu
hingga mencapai tanah dan kecepatannya.
P : Sebelum mengerjakan soal, apakah kamu sempat memikirkan kira-
kira persamaan apa ang cocok digunakan?
R-5 : Tidak, Kak. Langsung saya coba-coba saja rumus-rumus yang ada di
kepalaku.
P : Apakah kamu yakin dengan persamaan yang kamu gunakan sudah
tepat?
R-5 : Tidak yakin. Karena cuma asal-asal.
P : Oke, sekarang soal terakhir. Bagaimana tanggapan kamu, sulit atau
tidak?
R-5 : Eee… susah, Kak. Susah memahami soalnya.
P : Kamu membuat gambar atau tidak?
R-5 : Tidak, saya tidak tahu mau gambar bagaimana karena tidak paham
soalnya.
P : Apakah kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan soal?
R-5 : Tahu. Yang diketahui pelurunya ditembakkan ke atas dengan
kecepatan awal 200 m/s sama gravitasinya 10 m/s. terus ang
ditanakan ketinggian maksimum.
P : Terus kenapa tidak dikerjakan sampai selesai?
R-5 : Saya lupa rumusnya, Kak.
P : Oke, ini pertanyaan terakhir mewakili semua soal. Apakah kamu
melakukan pengecekkan kembali hasil jawaban?
R-5 : Eee… iya saya cek.
P : Apa semua yang dicek?
118

R-5 : Dari nomor 1 sampai 6, terus saya cek apakah masih ada soal yang
belum saya kerjakan. Cuma lantaran saya tidak tahu lagi mau kerja
bagaimana, jadi sudah langsung kumpul saja.
2. Responden R-6
P : Apakah kamu sudah pernah menjumpai soal seperti ini sebelumnya?
R-6 : Sudah, Kak.
P : Bagaimana tanggapan kamu tentang soal nomor 1, sulitkah?
R-6 : Menurutku sedang-sedang saja, Kak. Yang susahnya itu pas
menghayalkannya itu ee, hehe.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar, bagaimana? Sulit,
sedang atau mudah?
R-6 : Sedang, kayaknya.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan soal nomor 1?
R-6 : Yang diketahui ee… kecepatan sama massanya, eh bukan apa…
(bingung).
P : Kalau yang ditanyakan apa?
R-6 : Percepatannya sama jarak waktu berhenti.
P : Terus kenapa kamu tidak mengerjakan soal nomor 1?
R-6 : Iyakah? Perasaan saya kerja. Mungkin saya lupa sudah, Kak.
P : Kamu juga tidak mengerjakan soal nomor 2, kenapa?
R-6 : Tidak sempat, Kak. Waktunya sudah habis.
P : Oke, lanjut ke soal nomor 3. Bagaimana tanggapan kamu tentang
soal tersebut?
R-6 : Susah, Kak.
P : Susahnya di bagian mana?
R-6 : Susahnya pas bagian mengubah soal ke dalam bentuk grafik. Saya
tidak tahu pakai grafik-grafik begitu, Kak. Mau menghubungkan
garisnya itu yang saya tidak tahu.
P : Tapi di lembar jawaban kamu membuat grafik. Menurut kamu itu
grafiknya sudah sesuai atau belum?
R-6 :Hehe… belum, Kak.
119

P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal?


R-6 : Yang diketahui eee… waktu sama jarak. Terus yang ditanyakan
kecepatan.
P : Sebelum mengerjakan soal apakah kamu sempat memikirkan kira-
kira persamaan apa yang cocok digunakan atau kamu menulis
persamaan asal-asalan?
R-6 : Dari soal itu kan ditanyakan berapakah kecepatan, jadi yang muncul
di otakku urmus kecepatan v = s/t.
P : Kamu tahu tidak soal ini materi apa?
R-6 : Materi gerak lurus berubah beraturan.
P : Terus kenapa kamu menggunakan persamaan GLB?
R-6 : Hehe… yang saya ingat persamaan itu, Kak.
P : Kenapa kamu tidak menuliskan kesimpulan?
R-6 : Karena tidak diminta. Terus selama saya mengerjakan tugas di
sekolah tidak pernah disuruh bikin kesimpulan seperti itu.
P : Sekarang nomor 4, kenapa tidak dikerjakan?
R-6 : Tidak sempat, Kak.
P : Oke, lanjut ke soal nomor 5. Bagaimana tanggapan kamu tentang
soal nomor 5, sulit atau mudah?
R-6 : Sedang-sedang saja, Kak. Karena soalnya kan sudah jelas jadi
gampang mengerjakannya.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar, bagaimana?
R-6 : Mudah, Kak. Karena soalnya sudah menggambarkan secara jelas jadi
gampang.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan?
R-6 : Yang diketahui tinggi gedung sama kecepatan awalnya 0.
P : Sebelum mengerjakan soal, apakah kamu sempat memikirkan kira-
kira persamaan apa ang cocok digunakan? Atau kamu menggunakan
persamaan lain untuk menyelesaikan soal tersebut?
R-6 : Iya ada, Kak. Pas mencari kecepatannya saya pakai 2 rumus berbeda.
Hasilnya sama.
120

P : Kamu yakin sudah menggunakan persamaan yang benar?


R-6 : Yakin sudah, Kak.
P : Apakah kamu sudah mnsubtitusi nilai ke dalam persamaan dengan
benar?
R-6 : Iya sudah, Kak.
P : Oke, soal terakhir. Bagaimana tanggapan kamu tentang soal nomor 6?
R-6 : Menurutku soalnya sedang-sedang saja, Kak. Tidak susah tapi tidak
juga mudah.
P : Kalau mengubah soal ke dalam bentuk gambar bagaimana?
R-6 : Tidak susah, sih, Kak. Sedang-sedang lah.
P : Menurut kamu, gambarmu sudah sesuai atau belum?
R-6 : Eee… kayaknya belum. Soalnya saya pas buat gambarnya kayak
kurang yakin gitu, Kak.
P : Kamu tahu apa yang diketahui dan ditanyakan?
R-6 : Kecepatan awal sama gravitasi.
P : Terus kenapa kamu tidak tulis di lembar jawaban?
R-6 : Soalnya saya langsung taruh diketerangan gambarnya, Kak.
P : Oke, sebelum mengerjakan soal, kirra-kira kamu sempat memikirkan
persamaan yang cocok digunakan atau hanya asal menulis
persamaan?
R-6 : Saya pakai persamaan yang itu saja, Kak. Yang hmaks = v02/2g
P : Apakah kamu sudah mensubtitusi nilai dengan benar?
R-6 : Sudah, Kak.
P : Menurut kamu jawabanmu ini sudah benar?
R-6 : Ia, sudah, Kak.
P : Oke, sekarang pertanyaan terakhir mewakili semua soal, apakah
kamu melakukan pengecekkan kembali hasil jawaban?
R-6 : Iya, Kak. Saya cek ulang minus/positifnya takutnya ada yang kurang.
Terus cek keterangan-keterangan pada gambar. Sama cek ulang
121

LAMPIRAN 13

Lembar Jawaban Responden R-1


122
123
124

Lembar Jawaban Responden R-2


125
126
127

Lembar Jawaban Responden R-3


128
129
130

Lembar Jawaban Responden R-4


131
132
133
134

Lembar Jawaban R-5


135
136
137

LAMPIRAN 14

DOKUMENTASI PENELITIAN
138

Anda mungkin juga menyukai