Anda di halaman 1dari 15

TUGAS INDIVIDU

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK

Nama : Irfan Naufal Marwan


Kelas :A
NIM : 2015-11-118
No Urut Absen : 17
Kode Soal :B
Jurusan : S1 Teknik Elektro
Tanggal Dikumpul : April 2018

SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN


JAKARTA
TAHUN AJARAN 2018/2019
Diketahui motor Induksi dengan rotor belitan dengan data dan beban sbb :

No Urut Absen 17
Motor B
P (Kw) 75
V (volt) 380
N (rpm) 720
Tmaks 2,4
I (A) 220
ɳ
Tb (%Tm) 60

Jawablah pertanyaan di bawah ini :


a. Jelaskan prinsip kerja motor asinkron rotor belitan.
Jawaban:
Motor induksi merupakan suatu alat yang mengubah energi listrik menjadi energi
kinetik (gerak). Berlawanan dengan Generator yang mengubah energi kinetik (gerak)
menjadi energi listrik.

Konstruksi stator pada motor induksi


Motor Induksi saat ini menjadi peralatan yang populer pada berbagai jenis industri.
Motor induksi banyak digunakan sebagai penggerak utama untuk beragam macam
peralatanseperti:
1. Pompa
2. Kompresor
3. Agitator
4. Konveyor
5. Lif
Konstruksi Motor Induksi
Motor Induksi terdiri dari 2 bagian utama:
1. Stator
Stator dan rotor adalah berupa rangkaian listrik yang dapat menghasilkan
medan electromagnet. Stator adalah bagian yang diam atau statis dari motor. Inti
stator terbuat dari ratusan lempengan laminasi tipis.
Pada bagian stator (bagian yang tidak bergerak sesuai namanya) terdiri lilitan
atau kumparan (windings) yang mengelilingi semua bagian stator. Stator ini
berfungsi untuk membangkitkan medan magnet (EMF) ketika dialiri oleh listrik.
Sesuai dengan Hukum Faraday:
“Jika suatu kumparan dialiri oleh arus
listrik, maka akan timbul medan magnet
pada sekitar kumparan tersebut”
Pada stator motor induksi medan magnet akan dibangkitkan ketika dialiri oleh
arus listrik. Arah medan magnet akan sangat bergantung pada arah sekuen
(sequence) pada sumber listrik 3 phasa.
2. Rotor
Pada bagian rotor (bagian yang bergerak) terdiri dari inti besi dan kumparan
dengan rangkaian tertutup. Sehingga tidak perlu untuk dihubungkan pada rangkaian
eksternal seperti pada stator atau pada rotor synchronus motor. Rotor pada motor
induksi ini sering disebut dengan rotor jenis sangkar tupai.
Prinsip kerja
Perputaran motor pada mesin AC ditimbulkan oleh adanya medan putar (fluks
yang berputar) yang dihasilkan dalam kumparan statornya. Medan putar ini terjadi
apabila kumparan statornya dihubungkan dalam fasa banyak, umumnya 3 fasa.
Hubungan dapat berupa bintang atau delta. Ketika tegangan fasa R masuk ke belitan
stator menjadikan kutub S (south/selatan), garis – garis gaya magnet mengalir
melalui stator, sedangkan dua kutub lainnya adalah N (north/utara) untuk fasa S dan
T. Sehingga pada belitan stator timbul medan magnet putar. Kejadian berlangsung
silih berganti membentuk medan magnet putar sehingga motor berputar dalam satu
putaran penuh. Proses ini berlangsung secara terus menerus.

b. Gambar rangkaian pengganti atau rangkaian ekivalen motor ini serta jelaskan arti
komponen rangkaian tersebut.
Jawaban :

c. Tulis persamaan karakteristik mekanis T=f(s) dan jelaskan cara memperoleh karakteristik
mekanis motor ini, dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik tersebut
dan berbagai cara pengaturan kecepatan jenis motor ini.
Jawaban:
Persamaan karakteristik mekanis motor induksi :
2T k
T = Sk S Dimana :
+
S Sk
Tk = Torsi Kritis
Sk = Slip Kritis
S = Slip Motor

Faktor yang mempengaruhi karakteristik mekanis :


1. Rt (Ω) = Var

2. Frekuensi (Hz) = Var


d. Gambar karakteristik mekanis asli motor ini dan karakteristik mekanis beban serta
tentukan berapa torsi maksimum yang terjadi di poros motor seandainya motor ini di
start lansung pada tegangan pengenal tanpa menggunakan resistan tambahan. Bolehkah
demikian. Jelaskan jawabanmu!
Jawaban : Dik: P (Kw) 75
V (volt) 380
N (rpm) 720
Tmaks 2,4
I (A) 220
Tb (%Tm) 60

Ditanya : Torsi Maksimum?


Penyelesaian :
9550 x Pnom 9550 x 75 Kw
Torsi nominal motor = Tnominal = =
Nnom 720 Rpm

= 994,79Rpm = 995Nm
Torsi kritis atau torsi maksimal motor = Tk = 2,8 x Tnom
= 2,8 x 995Rpm
= 2786Nm
750−720
Slip nominal = Snom = n0 – nnom / n0 = = 0,04
750
Karena :
60 xf 60 x 50 Hz
n0 = = = 750Rpm
p 4
Resistan Kumparan fase rotor
R2 = E2k x Snom / √ 3 x Inom
380 x 0,04
= = 0,039 Ω
√ 3 x 220
Torsi pensaklaran maksimum pada saat start = T1 = 0,85 x Tk
= 0,85 x 2786 = 2368,1 Nm

e. Rancang pengaturan start dengan system resistan variable sehingga aman, tidak
membahayakan motor. Gambarlah karakteristik beban dan karakterisitik mekanis motor
tersebut (asli / buatan) untuk keperluan start ini serta jelaskan apa alasannya. Berapa
tahap diperlukan untuk start menurut rancangan anda? Gambar rangkaian daya untuk
start motor ini dan jelaskan bekerjanya (cara mengatur resistan yang variable).
Jawaban :
Jika motor distart langsung tanpa tambahan Rt,arusnya akan berlipat ganda dari
nilai arus nominalnya. Bila waktu start lama,misalnya motor bedaya besar,panas yang
timbu dalam motor bisa melampui nilai batas yang diperkenankan. Dan hal ini dapat
membahayakan bagi motor karena suhu isolasi bisa melampaui batas suhu isolai
maksimu yang diperkenankan. Dan hal ini dapat membahayakan bagi motor karena suu
isolasi bisa melampaui batas suhu isolasi maksimum yang diperkenankan.

Rt4 =R2 x bc/ab = 0,059 x 0,01/0,002 = 0,195 Ω


Rt3 = R2 x cd/ab = 0,039 x 0,13/0,002 = 2,535 Ω
Rtotal = Rt4 + Rt3 = 2,72 Ω

f. Hitung kecepatan beban yang dicapai jika motor bekerja pada karakreristik mekanis
tingkat pertama dan pada karakterisitik asli. Jelaskan proses start motor ini sampai
mencapai kecepatan beban maksimum.
Jawaban :
n0 {1 – I nom (r d +r t )}
nb =
U nom
720 Rpm {1−220 A (0. 095 Ω+0 Ω)}
=
380 V

= 37,7 rpm
g. Rancang pengereman motor ini dengan aman. Saat pengereman kecepatan beban
maksimum. Gunakan system pengereman dinamis. Gambar rangkaian daya saat
pengereman dinamis dan jelaskan prosesnya. Berapa resistan dinamis Rd diperlukan?
Jelaskan jawabnmu.
Jawaban :
Pengereman dinamis
A. Pengereman dengan suplai tegangan AS
Kondisi pengereman dinamis didapat dengan cara menyambang
rangkaian
kumparan stator pada sumber tegangan arus sera. Dalam hal ini rangkaian rotor motor
belitan dihubungkan ke resistans tambahan. Rangkaian daya dan karakteristik mekanis
motor digambarkan sbb:
Tegangan arus searah yang dipasang pada rangkaian stator menghasilkan medan
yang tidak berputar atau medan tetap. Pada kumparan rotor timbul GGL induksi yang
menyebabkan arus yang mengalir pada rangkaian rotor selama rangkaian tersebut
tertutup Interaksi antara medan danus rotor ini menimbulkan torsi pengereman Dalam
hal ini energi kinetis pada rotor berubah menjadi energi listrik di rangkaian rotor. Energi
ini akhirnya berubah menjadi energi panas pada rangkaian tersebut, sebagian besar
terjadi di resistans tambahan rangkaian rotor. Dalam hal motor sangkar, energi panas ini
sekuruhnya terjadi di rangkaian rotor . Perubahan arus searah pada rangkaian stator
dapat mengubah karakteristik mekanis pada kondisi pengereman dinamis ini.
Mengapa fluksi pada celah udara antara stator dan rotor motor induksi ini praktis
tetap nilainya tidak tergantung pada beban motor saat bekerja dalam kondisi motor,
sedangkan pada kondisi pengereman dinamis tidak demikian (berubah)? Hal ini
disebabkan karena pada kenaikan beban atau torsi beban motor pada sebarang nilai slip,
kenaikan arus rotor selalu diikuti dengan kenaikan arus stator sesuai dengan persamaan
I1 o+12', dimana 12'= -K i2 yang diperoleh atas dasar tegangan suplai tetap nilainya tidak
dipengaruhi oleh nilai arus rotor atau arus beban. (Kondisi kerja motor induksi sama
seperti kondisi kerja transformator berbeban).
Pada kondisi pengereman dinamis fluksi pada celah udara berubah karena pada
perubahan beban, anus stator tetap sedangkan arus rotor berubah. Untuk mesin yang
bekerja pada pada bagian karakteristik yang linier dalam motor sbb.
2 Tm
T= s
+ Sm/ Sm
sm
Torsi maksimum pada pengereman dinamis tidak tergantung pada nilai resistans
tambahan di rangkaian rotor, tetapi ditentukan olehnilai arus searah pada rangkaian
stator, nilai slip kritis (S k) proporsional dengan arus rotor dan tidak tergantung pada arus
stator. Perhitungan karakteristik mekanis motor pada kondiisi pengereman dinamis
secara analitis seperti perhitungan pada kondisi kerja motor kurang tepat. Dianjurkan
menggunakan metode grafoanalitis.
B. Pengereman dengan kondensator
pengereman dapat dilaksanakan dengan 2 cara :
a. Pengereman dengan kondesator
b. Pengereman dengan kombinasi
Rangkaian dayanya sebagai berikut:

Pengereman teriadi setelah kontak kontaktor K terbuka. Terjadi pelepasan


muatan kondensator C ke rangkaian kumparan stator. Motor terinduksi dan sebagai
akibatnya terjadi medan putar pada stator, tetapi kecepatan putarnya relative lebih kecil
dari kecepatan medan putar. Oleh karenanya terjadi pengereman dalam kondisi kerja
generator. Makin kecil keceptan putar generator, makin kecil pula putaran medan stator.
Proses induksi sendiri atau proses pengereman ini berlansung hanya sampai pada
medan putaran tertentu sekitar 0,2-0,6 putaran sinkron n 0 tergantung dari besar kecilnya
capasitas kondensator yabg diigunakan.
Agar supaya pengereman lebih efektif pada seluruh daerah kecepatan, dipakai
metode pengereman kombinasi. Proses pengereman terjadi dalam 2 tahap
- Pada awalnya terjadi pengereman kondensatr sebagaimana dijeaskan diatas.
- Proses akhir pengereman dilaksanakan dengan menghubung singkat
rangkaian stator.
U nom
- Rd= 0,5 (1-ɳ)
I nom
Dicari nilai ɳ terlebih dahulu dengan :
Pnom 7 5 kw 7 5000 W
- ɳ = Unom X Inom = 38 0 v X 220 A = 38 0 v X 220 A = 0,89

- Maka:
U nom 38 0 V
Rd= 0,5 (1-ɳ) = 0,5 (1- 0,89) = 0,095 Ω
I nom 220 A
h. Bila digunakan pengaturan kecepatan dengan frekuensi variabel, hitunglah frekuensi
yang diperlukan agar keceaptan beban 2000Rpm?
Jawaban :
N = 60.f / P
f = P.N / 60 = 4 x 2000Rpm / 60
f = 133,3 Hz

i. Peralatan apa saja yang diperlukan dipasang pada rangkaian daya motor ini unutk
keperluan pengoperaisan motor ini dan jelaskan masing-masing fungsinya.
Jawaban:
1. Kabel
 Sebagai penghantar digunakan kabel berisolasi ganda (misalnya NYM) yang
terdiri atas dua atau tiga inti tembaga pejal dengan penampang tiap intinya
minimum 1,5 mm2.
 Kabel dicabangkan dalam kotak pencabangan dengan penyambungan yang
baik.
 Kabel lampu tidak boleh lebih kecil dari 0,5mm2.
 Kabel Listrik berpenghantar tembaga dan berisolasi PVC yang terpasang
secara permanen di dalam rumah harus dengan ukuran minimal 2,5 mm2,
berapapun jumlah daya listrik yang terpasang dan hanya boleh dialiri
listrik maksimal 10 A
2. Lampu

 Armatur penerangan, fiting lampu, lampu, dan roset harus dibuat


sedemikian rupa sehingga semua bagian yang bertegangan dan bagian yang
terbuat dari logam, pada waktu pemasangan atau penggantian lampu, atau
dalam keadaan lampu terpasang, teramankan dengan baik dari kemungkinan
sentuhan.
 Pada lampu tangan, sangkar pelindung, kait penggantung dan bagian lain
yang terbuat dari logam harus diisolasi terhadap fiting lampunya.
 Armatur penerangan harus terisolasi dari bagian lampu dan fiting lampu
yang bertegangan.
 Armatur penerangan harus terisolasi dari penggantung dan pengukuhnya
yang terbuat dari logam, kecuali apabila pemindahan tegangan pada bagian
ini praktis tidak akan menimbulkan bahaya.
 Armatur penerangan di tempat lembab, basah, sangat panas, atau yang
mengandung bahan korosi, harus terbuat dari bahan yang memenuhi syarat
bagi pemasangan di tempat itu dan harus dipasang sedemikian rupa
sehingga air tidak dapat masuk atau berkumpul dalam jalur penghantar,
fiting lampu, atau bagian listrik lainnya.
3. Stop kontak

 Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai, apabila kurang dari 150 cm harus
dilengkapi tutup.
 Mudah dicapai tangan.
 Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar netralnya berada disebelah
kanan atau di sebelah bawah.

4. Saklar

 Tinggi pemasangan ± 150 cm di atas lantai.


 Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai kondisi tempat.
 Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila pemasangan lebih dari satu.
5. PHB

 PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan
teratur, dan harus ditempatkan dalam ruang yang cukup leluasa.
 PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga pemeliharaan dan
pelayanan mudah dan aman, dan bagian yang penting mudah dicapai.
 Semua komponen yang pada waktu kerja memerlukan pelayanan, seperti
instrumen ukur, tombol dan sakelar, harus dapat dilayani dengan mudah dan
aman dari depan tanpa bantuan tangga, meja atau perkakas yang tidak lazim
lainnya.
 Penyambungan saluran masuk dan saluran keluar pada PHB harus
menggunakan terminal sehingga penyambungannya dengan komponen
dapat dilakukan dengan mudah, teratur dan aman. Ketentuan ini tidak
berlaku bila komponen tersebut letaknya dekat saluran keluar atau saluran
masuk.
 Terminal kabel kendali harus ditempatkan terpisah dari terminal saluran
daya.
 Semua mur baut dan komponen yang terbuat dari logam dan berfungsi
sebagai penghantar, harus dilapisi logam pencegah karat untuk menjamin
kontak listrik yang baik.
 Ruang bebas pada PHB tegangan rendah, lebarnya harus sekurang-kurangnya
0,75 m, sedangkan tingginya harus sekurang-kurangnya 2 m.
 Posisinya setelah KWH Meter PLN
 Kalau rumah sederhana dengan daya 450 VA, umumnya menggunakan PHB
sederhana, dimana komponen PHB hanya berupa 1 buah fuse/ sikring atau
bisa juga MCB (Miniatur Circuit Breaker),
 Jika rumah besar dengan daya 2.200 VA keatas, biasanya menggunakan PHB
Lengkap, dimana masing – masing MCB melayani jenis beban yang berbeda.

6. MCB

 Memiliki ketahanan arus hubung pendek paling tidak sama besar dengan
arus hubung pendek yang mungkin terjadi dalam sirkit yang diamankan.
MCB yang dipasang memiliki standar SNI

j. Jelaskan perbedaan pengaturan dengan R=VAR dan pengaturan F=VAR?


Jawaban :
- Pengaturan dengan R=VAR
Hal ini dimungkinkan misalkan bila motor sinkron ini tersambung dengan
mesin lain (misalnya dalam agregat motor sinkron – generator arus searah).
Dalam hal ini motor sinkron dapat diputar oleh mesin searah tersebut sampai
mencapai putaran sinkron dalam keadaan tanpa beban, selanjutnya motor
sinkron disambung ke jaringan melalui proses sinkronisasi seperti halnya
memparalelkan generator. Setelah tersabung dengan jaringan dan karena
keceaptannya sudah sama dengan keceptan nominalnya, mesin sinkron ini bias
berfungsi sebagai motor terdapat dibebani dan dapat dibebani sampai beban
nominalnya.
- Pengaturan dengan F=VAR
Pada system ini motor sinkron disambung dengan generator sinkron yang
terpisah dari jaringan, sehinga dapat mensuplai daya listrik dengan frekuensi
yang dapat diatur dengan mengatur puaran generator sinkron itu. Frekuensi
dinaikan dari nol secara bertahap, dalam hal ini motor sinkron telah berputar
dengan keceptan sinkron sejak awal dengan putaran yang rendah. Kumparan
medan generator dan kumparan medan rotor harus di suplay dari sumber yang
bebas.
Start motor sinkron dengan cara ini menguntungkan bila :
a. Arus medan atau arus kutub generator pada mula start nilainya kira-kira sama
dengan dua kali arus medan dalam kondisi beban nol pada putaran sinkron dan
tegangan nominal (n= nnom dan u = unom)
b. Arus motor sama dengan arus medan dalam kondisi n= n nom dan U = Unom
menurut karakterisitik tanpa beban.

k. Apakah ada cara pengereman motor ini selain pengereman dinamis? Jelaskan prosesnya
dan apa persyaratannya agar pengereman berlansung aman.
Jawaban :
a. Pengereman dalam kondisi generator
Kondisi generator dicapai jika motor berputar dengan kecepatan lebih tinggi dari
kecepatan sinkron (pada arah yang sama dengan putaran medan putar). Hal ini terjasdi
misalnya jika torsi beban merupkan hasil dari efek menurunkan barang pada peralatan
pengangkat atauun pada saat pensakelaran motor induksi dari hubungan segitiga ke
hubungan bintang dimana terjadi penurunan kecepatan. Contoh kerja kondisi generator
terjadi pada motor penggerak ekskalator, lif, kran yang sedang menurunkan penumpang
atau barang.
Persamaan karakteristik mekanis dan rumus untuk menentukan torsi maksimum
sama seperti pada kondisi motor. Bedanya hanya pada tanda torsi dan slip, yang dalam
hal ini negatif untuk nilai kecepatan diatas kecepatan medan putar (n>n0).

b. Pengereman dalam kondisi kerja reverse.


Kondisi reserve atau kondisi berputar balik dicapai jika motor, karena beban,
berputar berlawanan arah dengan arah torsi motor atau putaran medan putar. Kondisi
ini dimanfaatkan untuk memperoleh perlambatan yang besar saat pengereman sehingga
pengereman dapat berlangsung cepat untuk menghentikannya. Hal ini akan menambah
jumlah operasi mesin-mesin produksi. Pada umumnya pengereman digunakan untuk
menghentikan motor.
Reverse dilakukan dengan cara membalik urutan fase tegangan suplai dengan
pertolongan 2 buah kontaktor masing-masing untuk kondisi maju dan mundur
sebagaimana diperlihatkan pada rangkaian daya motor berikut.

Sering juga kondisi pengereman ini digunakan untuk menghambat laju


menurunkan barang yang berat. Untuk memperoleh kondisi ini, justru motor distart atau
dijalankan ke arah yang berlawanan dengan arahgerakan barang.

l. Jelaskan keuntungan menggunakan penggerak listrik dibandingkan penggerak lainnya.


Jawaban :
Keuntungan menggunaan penggerak listrikdibandingkan dengan penggerak lainnya:
a. Memberikan keuntungan ekonomi dalam hal penggunaan energi. Misalnya pada
saat mesin istirahat, motor listrik dapat dihentikan dan dilepas sama sekali dari
sumber energi sehingga selama istirahat tidak ada pengguna energi. Berbagai
mesin produksi, mesin pengangkat dan mesin transport melakukan istirahat
berulang-ulang dalam waktu yang singkat. Pelaksanaannya dilakukan dengan
cara melepas bagian mekanis tersebut dari motor listrik. Motor listriknya tetap
berputar tetapi tanpa beban. Dengan demikian penggunaan energi selama
istirahat sangat kecil. Untuk penggerak jenis lain, pada saat istirahat penggunaan
energi masih terus berlansung. Misalnya mesin yang digerakkan dengan tenaga
uap, penggunaan energi masih berlansung terus walaupun mesin dalam keadaan
istirahat.
b. Keuntungan ekonomi yang kedua adalah dalam hal proses penyediaan energi
listrik untuk menjalankan mesin-mesin dengan penggerak listrik, dimana ada
kemungkinan pemilihan alternative yang paling murah, misalnya apakah
menggunakan sumber tenaga air yang ada atau dengan menarik jaringan
tegangan tegangan tinggi dari pusat pembangkit atau dari gardu induk yang jauh
letaknya.
c. Penggunaan penggerak listrik individu dan penggerak listrik bermotor banyak
memungkinkan membagi energi dalam bagian-bagian yang kecil dan
menghindari pemakaian gawai penghubung mekanis pada mesin produksi.
d. Efisiensi pada motor listrik cukup besar, berkisar antara 0,90-0,93 pada beban
nominalnya.
Dari segi pengoperasian, penggunaan penggerak listrik mempunyai keuntungan-
keuntungan antara lain kesiapan beroperasi yang tinggi ; kontruksi mekanis yang relative
sederhana; ringan dan sederhana cara pengaturannya; relative aman daam
pengoperasin; tidak memerlukan sumber panas; sedikit sekali memerlukan bahan
pelumas.

m. Jelaskan keuntungan penggunaan motor induksi atau asinkron dibandingkan dengan


motor arus searah.
Jawaban :

 Pada umumnya motor AC digunakan untuk penggerak dengan torsi rendah


seperti motor, kompresor, dan pompa. Sedangkan motor DC digunakan untuk
penggerak dengan torsi tinggi seperti katrol, derek, hingga mesin bubut

 Kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan, karena memerlukan inverter.


Apabila kecepatan motor AC menurun, pasokan dayanya juga ikutmenurun.
Sedangkan motor DC lebih mudah dikendalikan, tanpa perlu inverter, dan tidak
mempengaruhi kualitas pasokan daya yang dimilikinya
n. Bila motor ini dibebani dengan beban ventilator sebagai berikut:
n
n= a + b ( )2
nnom
dimana:
No Urut Absen 17
a 85
b 40
Vnom Vent 705
a. Gambar karakterisitik mekanis beban ventilator
b. Berapa kecepatan ventilator dicapai jika motor bekerja pada karakteristik buatan
tahap pertama start?
Jawaban :
c. Berapa keceaptan ventilator jika motor bekerja pada karakteristik mekanis asli.
Jawaban :
n
n= a + b ( )2 = 85 + 40 ( 750/720)2
nnom
n = 125 x 1,085 = 135,63Rpm

Anda mungkin juga menyukai