Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

MESIN LISRIK

KARAKTERISTIK PENGATUR KECEPATAN MOTOR INDUKSI

NAMA : ADVENT FERRY ALDORA


ANDRE DEDI SETIAWAN
NIM : 2031120041
2031120064
KELAS : 2E D3 TEKNIK LISTRIK
DOSEN : RACHMAT SUTJIPTO, B.Tech., MMT.

PROGRAM STUDI D III TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2021

LAPORAN PRAKTKUM MESIN LISTRIK


KARAKTERISTIK PENGATUR KECEPATAN MOTOR INDUKSI

1) Judul Percobaan
“ Karakteristik Pengatur Kecepatan “

2) Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami untuk apa pengaturan kecepatan
2. Mengetahui cara pengaturan kecepatan
3. Dapat mengoperasikan motor dengan mengatur kecepatan

3) Tabel Data dan Grafik Percobaan

Tabel Data
Tegangan suplay tetap (80% Tegangan nominal motor); R2 tetap dan beban motor bervariasi

Tegangan suplay bervariasi : R2 tetap dan beban motor tetap (Pengaturan tegangan )

Tegangan suplay tetap (220 V); R2 bervariasi dan beban motor tetap ( Pengaturan R2)

Grafik Percobaan
4) Analisa Percobaan
a. Analisa Mandiri

b. Analisa Data
c. Analisa Teoritis
Pengaturan Kecepatan Motor Induksi
1. Pengaturan Kutub
Terdapat 2 macam cara pengaturan kutub pada motor induksi yaitu :
a) Consequent stator winding (Motor Dahlander).
Pada pengaturan kecepatan ini, hanya terdapat 1 set kumparan yg diatur
cara penyambungan untuk mendapatkan perbedaan kutub sbb :

Gambar 1. Rangkaian Motor Dahlander


Ada 3 jenis motor dahlander yaitu pada kedua kecepatan yg berbeda
terdapat :
a. Torsi yg sama
b. Daya Ouput yg sama
c. Perbedaan torsi & daya output yg berbeda
b) Multiple Stator Winding (Motor Double Speed - SW)
Pada jenis pengaturan ini, motor induksi mempunyai 2 set belitan yg
berbeda jumlah kutubnya untuk setiap belitan sehingga menghasilkan 2
kecepatan stator dan kecepatan rotor yg berbeda.

Gambar 2. Karakteristik kecepatan Motor 2 Kecepatan\


2. Pengaturan Tegangan Stator
2
s E2R
Sesuai dengan formula T α 2
2

2 maka T α E22 dan E2 α V 1 maka T α V 12


R2 + ( s X 2)
Diketahui bahwa besarnya torsi motor dipengaruhi oleh besarnya kuadrat dari
tegangan input (V 12) . Jadi dengan berubahnya tegangan input dr motor maka
torsi motor akan berubah & mengakibatkan besarnya kecepatan rotor juga akan
berubah. Pengaturan kecepatan ini sesuai untuk kebutuhan beban dengan
starting yang rendah.

Gambar 3. Karakteristik Kecepatan dengan Pengaturan Tegangan Suply

3. Pengaturan Tahanan Rotor (R2)


Pengaturan kecepatan ini hanya sesuai untuk motor induksi slip ring yaitu
dengan mengatur besarnya tahanan rotor starter (R2 aux) yg dihubungkan ke
terminal rotor motor slip ring. Dengan berubahnya tahanan rotor maka besarnya
arus & power faktor pada rotor akan berubah & berakibat berubahnya torsi rotor
yg dihasilkan. Dengan berubahnya torsi motor maka kecepatan rotor akan
berubah.
Pengaturan kecepatan ini mempunyai kerugian berupa hilangnya daya karena
adanya tambahan tahanan untuk rotor.

Gambar 4. Karakteristik Kecepatan dengan Pengaturan R Rotor


5) Tugas Percobaan

a) Kode Mhs : 32E01 // No Percobaan : 1.1


Dilihat dari data percobaan yg anda dapatkan, jelaskan mengapa saklar Y/D tidak dapat
digunakan untuk mengatur kecepatan dan jelaskan apakah yang terjadi pada motor induksi
jika saat motor induksi dihubungkan Y atau D dan diberikan suply tegangan yang sama
(misal 220 V pada motor sangkar saat No Load).

Anda mungkin juga menyukai