Anda di halaman 1dari 17

Praktikum Mesin Listrik

34214010

PERCOBAAN II
PERCOBAAN GENERATOR DC
2.1

Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus

2.1.1 Tujuan Umum


a. Mengetahui

cara

kerja

mesin

arus

searah

yang

dioperasikan sebagai generator.


b. Mengetahui sifat generator arus searah dalam arus beban
nol maupun berbeban.
c. Mengetahui besaran resistansi belitan generator dc
d. Mengetahui cara mengukur besaran resistansi belitan
generator dc
e. Mengetahui

dan

bisa

mengoperasikan/menjalankan

generator arus searah dengan aman dan benar.


f. Mengetahui dan bisa menganalisa/menjalankan urutanurutan pembebanan kerja generator dc
g. Mengetahui dan bisa menganalisa pengaruh reaksi jangkar
pada generator berbeban.
2.1.2 Tujuan Khusus
a. Mencari harga resistansi belitan generator dc dengan
menggunakan metode ohm meter.
b. Mengetahui dan bisa menganalisa pengaruh tahanan
generator dc terhadap kerugian-kerugian generator dan
terhadap efisiensi generator.
c. Mencari karakteristik beban nol, (Eo = f(Iex); I = 0,n = C).
d. Mengetahui dan bisa menganalisa pengaruh tegangan
keluaran generator terhadap pengaruh keluaran generator
terhadap arus penguatan yang diberikan.
e. Mengetahui lengkung histerisis inti besi generator dc.
Generator dc

2-1

Praktikum Mesin Listrik


34214010
f. Mencari karakteristik beban, (V = f(Iex); I = nominal; n = C).
g. Mengetahui

dan

bisa

menganalisa

pengaruh

beban

terhadap tegangan keluaran.


h. Mengetahui dan bisa mencari kerugian reaksi jangkar pada
saat generator berbeban.
i. Mencari karakteristik efisiensi, ( = f(P); n = C; V = C).
j. Mengetahui dan bisa menganalisa daerah operasi kerja
yang optimum dari suatu generator dc yang dilihat dari
karakteristik efisiensinya.
2.2 Teori Dasar
2.2.1 Pengukuran Resistansi Belitan Generator DC
Mesin

DC

bisa

dioperasikan

sebagai

motor

sebagai

generator.Belitan Generator terdiri dari :

Belitan jangkar
Kutub bantu
Belitan exsitansi

Arus beban mengalirmelalui dua belitan yang pertama,belitan ini


mempunyai resistansi yang kecil.sistem pengukuran tahanan
belitan jangkar ini nada beberapa metode pengukuran yang bisa
dilakukan antara lain metode ohm meter,volt dan ampere
meter,Metode dinamis dan statis.Dalam percobaan ini kita
memakai sistem pengukurannya dengan menggunakan metode
ohm meter.
Pengukuran

resistansi

belitan

arus

penguatan

dengan

menggunakan metode yang sama dengan pengukuran tahanan


belitan jangkar.
2.2.2 Karakteristik Beban Nol
Karakteristik beban nol adalah merupakan karakteristik
kemagnitan sebuah generator dc yang menunjukkan sebuah
Generator dc

2-2

Praktikum Mesin Listrik


34214010
hubungan antara fluksi yang dibangkitkan oleh kutub dan arus
penguatan (Iex). fluksi kutub ini identik dengan GGL yang
diinduksikan mesin dan diukur melalui tegangan keluaran mesin
pada saat beban nol (Eo) yang mana hubungan ini ditulis E o =
f(Iex); I = 0; n = nominal.
formula tegangan induksi yang dibangkitkan generator:
Eo = K n

...........................................................................(2-16)

Dimana : Eo = tegangan induksi generator;


K = konstanta;
= f(Iex) fluksi skibat arus penguatan;
n = putaran generator
Secara matematis grafik dari Eo sebagai Fungsi If adalah sebagai

berikut:
Gambar 2.1 Bentuk Karakteristik Beban Nol Secara Teori.
Bentuk karakteristik beban nol secara praktek yang dijumpai di
lapangan adalah sebagai berikut :

Generator dc

2-3

Praktikum Mesin Listrik


34214010

Gambar 2.2 Bentuk Karakteristik Beban Nol Secara


Praktis
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kualitas
dari inti besi yang sangat mempengaruhi inti besi dan mencari
daerah

lengkung

penjenuhan

magnetisasi.

Karakteristik

kemagnetan ini dicari pada putaran nominal mesin. Adapun


hubungan antara putaran dan arus medan atau fluks adalah
sebagai berikut:
E1
n1

E2
n2

n2
n1

maka ; E2 = (

) E1

2.2.3 Karakteristik Berbeban


Pengaruh pembebanan generator dc akan mengakibatkan
adanya

reaksi

jangkar

dan

kerugian

tembaga,

hal

ini

mengakibatkan turunnyan tegangan keluaran generator. Untuk


mengetahui

pengaruh-pengaruh

kerugian

tegangan

ini

diperlukan percobaan pembebanan dengan beban arus keluaran


yang tetap dan dengan merubah arus penguatannya dari
tegangan nol sampai tegangan nominalnya.
kerugian tegangan pada tembaga stator ditentukan dengan
perhitungan:
V = I x R (Volt) ............................................................. (2-19)
dimana : V = kerugian tegangan pada belitan jangkar
Generator dc

2-4

Praktikum Mesin Listrik


34214010
I = arus jangkar
R = tahanan belitan jangkar
Gambar karakteristik beban dengan arus beban konstan nominal,
seperti gambar berikut:

Gambar 2.3 Bentuk Karakteristik berbeban secara teori

Gambar 2.4 Bentuk Karakteristik berbeban secara praktis


Pada

gambar

di

atas

pengaruh

reaksi

jangkar

akibat

pembebanan akan diatasi oleh arus penguatan sehingga apabila


kita

lihat

secara

keseluruhan

kerugian

tegangannya

bergeser searah dengan sumbu arus penguatannya.

Generator dc

2-5

akan

Praktikum Mesin Listrik


34214010
2.2.4 Karakteristik Efisiensi
Selama kita menjalankan generator, ada kerugian-kerugian
yang terjadi karena macam-macam sebab. Untuk mencari
karakteristik efisiensi dari mesin perlu diketahui harga nyata dari
kerugian daya dari berbagai kondisi beban.
Pengukuran efisiensi generator, dalam hal ini generator
dibebani secara langsung dengan beban yang sesuai dan diukur
langsung

melalui

daya

yang

diterima

dan

daya

yang

dibangkitkan. Efisiensi dapat dihitung melalui perbandingan


antara keduanya:
= Pout/Pin
a. Kerugian mekanik dan besi
kerugian mekanik:
kerugian ini terjadi pada bagian yang berputar karena
adanya gesekan di bantalan dan ventilasi. Daya ini
tergantung pada kecepatan putaran mesin.
karena kerugian ini hanya bergantung pada kecepatan
mesin (tidak tergantung pada beban), cara mencarinya
adalah sebagai berikut:

putar motor dc (motor penggerak) dengan kecepatan


sama dengan kecepatan nominal generator yang akan
dicari kerugiannya (kopling motor dc dan generator
dilepas)

ukur arus armatur motor dc I (Ampere) dan tegangan V


(Volt)
daya masukan motor menjadi : P = I x V (Watt)

putar generator mesin dengan mesin dc (pasang kopling


generator dan motor dc) dengan kecepatan sesuai
dengan kecepatan nominal generator

Generator dc

2-6

Praktikum Mesin Listrik


34214010

Ukur arus armatur motor dc


V'

'

(Amper ) dan tegangan

(Volt) pada generator tidak diberi penguatan.

Daya masukan motor menjadi ;

P'

I'

V'

(Watt). Daya ini lebih besar dari sebelumnya, karena motor


sekarang menjalankan generator yang tidak berbeban
(hanya dibutuhkan untuk kerugian mekanik). Seperti pada
poin 1 sebelumnya motor dijalankan dengan kondisi yang
sama (tegangan armaturnya sama, kecepatannya sama,
dan arusnya agak lebih tinggi sedikit), hal ini bisa
diasumsikan bahwa kerugian motor masih sama dan oleh
karena itu:
'
Pm -

Pm

= kerugian mekanik pada generator

Kerugian besi :
Sirkuit magnet pada kutub penguatan arus dc yang
memotong bagian yang rotor dengan fluksi yang konstan
tidak akan menimbulkan kerugian. Akan lain apabila stator
dipotong oleh magnet yang berubah-ubah maka akan
menyebabkan adanya histerisis magnet dan arus putar.
Kerugian

daya

ini

adalah

merupakan

kerugian

besi

generator. Dan sudah tentu tergantung pada besarnya


fluksi dan frekuensi (tergantung pada kecepatan putar).
Cara mencari kerugian ini adalah :

Seperti pada cara mencari kerugian mekanik generator


diputar dengan motor dc yang sama dan atur kecepatan
motor sampai mencapai kecepatan nominal generator.

Ukur arus armatur motor

''

(Amper) dan tegangan

V ' ' (Volt) sewaktu generator mengeluarkan tegangan


nominalnya

(generator

diberi

tegangan keluarannya nominal).

Generator dc

2-7

penguatan

sampai

Praktikum Mesin Listrik


34214010
Daya masukan motor menjadi ;

P'm'

V'' x

I' '

(Watt). hal ini akan menjadi lebih besar dari harga yang
telah diukur pada penguatan sebelumnya, motor sekarang
dibebani kerugian besi dari generator. Untuk alasan yang
sama diterangkan diatas, diasumsikan bahwa kerugian
motor sama dengan pengukuran sebelumnya karena itu :
P''m -

Pm

= kerugian Generator pada kondisi tanpa

beban (kerugian mekanik + besi)

b. Kerugian tembaga stator


Dengan mengetahui besarnya tahanan stator (R), untuk
menghitung

kerugiannya dihitung dengan cara :

P = R x I2
Dimana R = tahanan dalam generator
I

= Arus armatur sesuai dengan kondisi

beban
c. Kerugian tembaga belitan penguat
Ada hubungan antara daya yang dipakai pada rangkaian
penguatan dan kondisi pada saat mesin berbeban. Daya ini
seluruhnya didisipasikan menjadi panas, masalah ini kita
asumsikan

bahwa

generator

beroperasi

pada

tegangan

nominal konstan pada setiap kondisi beban. Besarnya arus


penguatan tergantung dari besarnya arus armatur, hal ini bisa
dilihat dari karakteristik luarnya.
Kerugian ini dihitung dengan cara :
P = R.Iex2 (Watt)
Bentuk karakteristik efisiensi Generator Dc :

Generator dc

2-8

Praktikum Mesin Listrik


34214010

Gambar 2.5

Bentuk karakteristik efisiensi


generator dc.

2.3 Data spesifikasi generator Dc


Daya Nominal
: 5 KW
Tegangan Nominal : 220 V
Kecepatan Nominal
: 3000 rpm
Arus Nominal
: 22,7 A
Arus Eksitasi
: 1,05 A
Isolasi
: Klas F
2.4 Langkah Percobaan
2.2.4 Pengukuran Tahanan Belitan
Mengukur tahanan belitan jangkar dan belitan medan

generator dc dengan menggunakan ohm meter.


Mencatat hasil pengukurannya dalam tabel data yang telah

disediakan.
2.2.5 Mencari Karakteristik Beban Nol
Menggambar
rangkaian
percobaan

untuk

mencari

karakteristik beban nol.


Membuat urutan kerja ( perccobaan ini generator diputar
dengan motor dc dan hati-hatilah dalam menjalankan
motor dc, perhatikan urutan kerja yang sudah saudara buat

dan jangan menjalankan mesin, tanpa arus penguatnya).


Motor diputar dengan
menggunakan tahanan awal
( tahanan asut ) atau regulator untuk mengurangi arus star

yang besar.
Apabila sudah

disetujui

oleh

pembimbing

percobaan

dilakukan.
Mencatat hasil percobaan kedalam tabel hasil pengamatan
2.2.6 Mencari Karakteristik Berbeban
Generator dc

2-9

Praktikum Mesin Listrik


34214010

Menggambar

rangkaian

percobaan

untuk

mencari

karakteristik pengaruh pembebanan terhadap tegangan

keluaran bila arus penguatannya berubah.


Membuat urutan kerjanya, (percobaan

ini

generator

diputah dengan motor dc, perhatikan urutan kerja yang


sudah saudara buat dan jangan menjalankan mesin tanpa
ada

arus

menggunakan

penguatnya).
tahanan

Motor

awal

atau

diputar
regulator

dengan
untuk

mengurangi arus star yang besar. Arus keluaran generator


dibuat tetap, pertama percobaan untuk mencari tegangan
keluaran nol pada mesin harus dihubung singkat (dalam
hal ini akan dibantu oleh pembimbing). Bila sudah disetujui
oleh pembimbing lakukan percobannya.
Mencatat data hasil percobaan ke dalam tabel data.
2.2.7 Mencari Karakteristik Pengaruh
Pembebanan
Terhadap Tegangan
Keluaran
Dengan Arus
Penguatan Tetap (Karakteristik Luar)
Menggambar
rangkaian
percobaan
untuk
mencari

karakteristik luar.
Membuat urutan kerjanya.
o (percobaan ini generator diputar dengan motor dc dan
berhati-hati dalam menjalankan motor dc, perhatikan
urutan kerja yang sudah saudara buat dan jangan
menjalankan mesin tanpa ada arus penguatnya).
o Motor diputar dengan menggunakan tahanan awal
(tahanan asut) atau regulator untuk mengurangi arus
star yang besar.
o Sebelum dibebani tegangan keluaran generator harus
menunjukkan tegangan nominalnya yaitu 220 V. arus

beban diatur sampai mencapai harga nominalnya.


Mencatat data hasil percobaan ke dalam tabel data.
2.2.8 Pengukuran Efisiensi Generator DC
Mengganbar
rangakain
percobaan
untuk
mencari
karakteristik efisiensi dari generator DC.
Generator dc

2-10

Praktikum Mesin Listrik


34214010
Membuat urutan kerja (sebelum motor dibebani putarlah
motor pada putaran nominalnya yaitu 3000 rpm, catatlah
semua alat ukur pada kondisi ini. Bebanilah generator
dengan tahanan R murni.catatlah daya masukan motor
dan daya keluaran generator setiap kondisi pembebanan
sehingga

mencapai

kondisi

nominalnya

dengan

mempertahankan putaran nominalnya dengan mengatur


arus

penguatan

motor.

Bila

sudah

disetujui

oleh

pembimbing lakukan percobaannya.)


Mencatat data hasil percobaan kedalam data.

2.5 Hasil Pengamatan


Tabel 5.1 Pengukuran Resistansi Belitan
No

Tahanan Jangkar (Ra)

Tahanan Belitan (Ra)

850

Tabel 5.2 Krakteristik Beban Nol Generator DC


N = Putaran; Iexg = Arus Penguatan; E0 = Tegangan Generator;
Im = Arus jangkar motor; Vm = Tegangan motor; Pm = daya input
motor.
NO

N (rpm)

Iexg
(A)

2835

0.02

E0
(Volt)
X3
12

2835

0.04

2832

2836

Generator dc

21

Vm
(volt)
X3
64

23

21

64

201.6

0.06

33

21

64

201.6

0.08

42

21

64

201.6

Im (A)
: 20

2-11

Pm = Vm.Im
[W]
201.6

Praktikum Mesin Listrik


34214010
5

2835

0.1

52

21

64

201.6

2832

0.12

60

22

64

211.2

2831

0.14

65

22

64

211.2

2835

0.16

69

22

64

211.2

2832

0.18

73

22.5

64

216

10

2835

0.19

74

23

64

220.8

Tabel 5.3 Karakteristik Berbeban Generator DC


N = Putaran; Iexg = Arus Penguatan; E0 = Tegangan Generator;
Im = Arus jangkar motor; Vm = Tegangan motor;
Iexm = arus penguatan motor; Ig = arus generator = 0,33 Konstan
NO

N
(rpm)

Iexg (A)

E0
(Volt)
X3

Im (A)
: 20

Vm
(volt)
X3

Iexm (A)
(Shunt
)

2835

0,02

11

22

63,5

22

2835

0,02

11

22

63,5

22

2832

0,03

14

22

63

22

2835

0,03

15

22

63

22

2833

0,03

16

22

63

22

2835

0,04

25

23

63

23

2835

0,05

28

24

63

24

2831

0,07

38

25

63

25

Tabel 5.4 Karakteristik Luar Generator DC


N = Putaran; Iexg = Arus Penguatan; E0 = Tegangan Generator;
Im = Arus jangkar motor; Vm = Tegangan motor;
Iexm = arus penguatan motor; Iexg = arus penguatan generator =
0,33 Konstan
NO

N
(rpm)

Ig (A)

1
2

2835
2832

0,46
0,55

Generator dc

E0
(Volt)
X3
65
65

Im (A)
: 20
31
32
2-12

Vm
(volt)
X3
64
64

Iexm (A)
(Shunt
)
31
32

Praktikum Mesin Listrik


34214010
3
4
5
6

2835
2835
2835
2835

0,69
0,92
1,02
1,15

65
65
63
62

35
40
42
45

64
65
65
65

35
40
42
45

Tabel 5.5 Karakteristik Efisiensi Generator DC


N = Putaran; Iexg = Arus Penguatan; Vg = Tegangan Generator;
Im = Arus jangkar motor; Vm = Tegangan motor;
Iexm = arus penguatan motor; Vg = Tegnagan generator; Ig = arus
beban;
Pg = Daya Generator.
Motor DC

Generator DC

N
O

Vm
x3
(Volt
)

Iexm
(shunt)
(A)

Im :
20
(A)

Pm
(W)

64

33

33

105,
6

64

35

35

112

63,5

38

38

62

43

43

61`,5

45

45

61

48

48

n
(rp
m)
283
5
281
2
277
6
272
4
270
0
267
5

120,
65
133,
3
138,
38
146,
4

Vg
x3
(Vol
t)

Iexg
(A)

Ig
(A)

71

0,18

0,51

70

0,18

0,6

69

0,18

0,74

67

0,18

0,96

66

0,18

1,07

65

0,18

1,19

Karakteristik Beban Nol

80
70

2.6 Grafik

60

Eo

50
40
30

Generator
dc
20
10
0.02

2-13
0.04

0.06

0.08

0.1

Iexg

0.12

0.14

0.16

0.18

0.2

Praktikum Mesin Listrik


34214010

Grafik 2.1 Karakteristik Beban Nol


Dari Grafik 2.1 menunjukkan bahwa hubungan tegangan (Eo)
dengan arus eksitasi (Iexg) berbanding lurus, sehingga dapat
dikatakan semakin besar nilai Eo maka semakin besar pula nilai
Iex.
Karakteristik Berbeban

120
110
100
90

Eo

80
70
60
50
40
30
0.02

0.025

0.03

0.035

0.04

0.045
Iexg

0.05

0.055

0.06

0.065

0.07

Grafik 2.2 karakteristik berbeban generator DC


Dari Grafik 2.2 menunjukkan bahwa semakin besar nilai
tegangan (Eo) maka semakin besar pula nilai arus eksitasi
(Iexg) atau dapat dikatakan Eo berbanding lurus dengan Iex.

Generator dc

2-14

Praktikum Mesin Listrik


34214010
Karakteristik Luar

195
194
193
192

Eo

191
190
189
188
187
186
0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

Ig

0.9

1.1

1.2

1.3

Grafik 2.3 Karakteristik Luar Generator DC


Dari Grafik 2.3 menunjukkan bahwa hubungan tegangan
(Eo) dengan tegangan konstan

dan arus generator (Ig)

semakin naik namun pada saat arus 0,9 s/d 1 cenderung


turun, kemudian tegangan juga ikut turun.

Generator dc

2-15

Praktikum Mesin Listrik


34214010

Karakteristik Efisiensi

2840
2820
2800

2780
2760
2740
2720
2700
2680
2660
0.5

0.6

0.7

0.8

0.9
Ig

1.1

1.2

1.3

Grafik 2.4 Karakteristik Efisiensi Generator DC


Dari Grafik 2.4 menunjukkan bahwa hubungan putaran (n)
turun sedangkan arus generator semakin naik.
2.7 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil

praktikum,

maka

bahwa:

Generator dc

2-16

dapat

disimpulkan

Praktikum Mesin Listrik


34214010

Pada

karakteristik

beban

nol

hubungan

tegangan

sumber (Eo) dengan arus eksitasi (Iexg) berbanding

lurus.
Pada karakteristik berbeban hubungan

terminal dengan arus eksitasi juga berbanding lurus.


karakteristik efesiensi generator dc yaitu semakin

tegangan

rendah nilai putaran maka nilai arus yang dihasilkan


generator semakin tinggi. Yakni hubungan antara
putaran dan arus generator berbanding terbalik.

Generator dc

2-17

Anda mungkin juga menyukai