Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 2


1.1 Masalah .................................................................................................................... 2
1.2 Tujuan ....................................................................................................................... 2
BAB II TEORI DASAR............................................................................................................. 3
2.1 Generator DC ............................................................................................................ 3
2.2 Generator DC shunt .................................................................................................. 4
2.3 Generator DC Kompon ............................................................................................. 4
2.4 Motor DC Shunt ........................................................................................................ 5
2.5 Mesin Listrik ............................................................................................................. 5
2.6 Alat Ukur ................................................................................................................... 7
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................................... 8
3.1 Gambar Rangkaian ................................................................................................... 8
3.2 Langkah Percobaan .................................................................................................. 8
3.3 Data Hasil Percobaan ............................................................................................... 9
BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................................................... 10
4.1 Gambarkan Karakteristik Luar Generator DC shunt sesuai Tabel 1 ................ 10
4.2 Gambarkan Karakteristik Luar Generator DC kompon sesuai Tabel 2 ............ 11
4.3 Gambarkan Karakteristik Luar Generator DC kompon dengan eksitasi seri
dibalik sesuai dengan Tabel 3 ...................................................................................... 12
4.4 Hitunglah besar regulasi tegangan untuk ketiga rangkaian diatas ............Error!
Bookmark not defined.
4.5 Gambarkan karakteristik pengaturan motor DC shunt ..... Error! Bookmark not
defined.
BAB V KESIMPULAN .......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Masalah
1.1.1 Gambarkan karakteristik luar generator DC shunt sesuai dengan Tabel 1
1.1.2 Gambarkan karakteristik luar generator DC kompon sesuai dengan
Tabel 2
1.1.3 Gambarkan karakteristik luar generator DC kompon dengan eksitasi seri
dibalik sesuai dengan Tabel 3
1.1.4 Hitunglah besar regulasi tegangan untuk ketiga rangkaian diatas
1.1.5 Gambarkan karakteristik pengaturan motor DC shunt

1.2 Tujuan
1.1.1 Mengetahui gambar karakteristik luar generator DC shunt sesuai dengan
Tabel 1
1.1.2 Mengetahui gambar karakteristik luar generator DC kompon sesuai
dengan Tabel 2
1.1.3 Mengetahui gambar karakteristik luar generator DC kompon dengan
eksitasi seri dibalik sesuai dengan Tabel 3
1.1.4 Mengetahui perhitungan besar regulasi tegangan untuk ketiga rangkaian
diatas
1.1.5 Mengetahui gambar karakteristik pengaturan motor DC shunt

2
BAB II
TEORI DASAR

2.1 Generator DC
Generator DC adalah mesin listrik yang mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik arus searah. Konstruksi generator DC terdiri atas kumparan medan
yang diletakkan di stator, dan kumparan jangkar di rotor. Pada generator penguat
sendiri, kumparan medan shunt dihubungkan paralel dengan kumparan jangkar
(generator shunt), dan/atau kumparan medan seri dihubungkan dengan kumparan
jangkar (generator seri). Generator kompon mempunyai dua kumparan medan,
yaitu kumparan shunt dan kumparan seri.

Gambar 2.1.1 Kontruksi Mesin DC

Prinsip kerja generator DC adalah berdasarkan hukum Faraday yang berbunyi


“apabila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, maka akan timbul
gaya gerak listrik atau tegangan induksi”, dengan persamaan:
e=Bℓv (1.1)
dengan
e = emf, tegangan induksi pada konduktor (V)
B = kerapatan fluks magnetik (Wb/m2)
v = kecepatan konduktor (m/s)
ℓ = panjang konduktor (m)

Arah tegangan/arus induksi ditentukan dengan aturan tangan kanan.


• Jempol > arah gerakan > arah kecepatan
• Jari telunjuk > arah Medan Magnet > kutub U-S
• Jari tengah > arah tegangan/arus listrik > besaran listrik

Jika kumparan jangkar diputar dalam medan magnet stator pada generator
penguat sendiri, tegangan kecil diinduksikan pada jangkar yang disebabkan oleh
magnet sisa pada medan stator. Arus penguat kecil mengalir, yang menyebabkan
fluks medan magnet di kutub-kutub stator diperkuat, sehingga tegangan generator

3
ikut naik hingga mencapai harga nominal. Jika tegangan yang dibangkitkan hanya
kecil atau bahkan masih tetap nol, makan arah putaran mesin harus dibalik.
2.2 Generator DC shunt

Gambar 2.2.1 Rangkaian Ekivalen Generator DC Shunt

Persamaan tegangan generator DC Shunt:


U = Ea – IaRa (1.2)

Karakteristik luar merupakan grafik yang menunjukkan hubungan antara


tegangan terminal dengan arus beban. Hubungan ini diperoleh pada putaran dan
arus eksitasi yang tetap. Sehingga apabila generator dibebani, tegangan terminal
generator akan turun karena:
1. drop tegangan akibat tahanan jangkar (Ia.Ra) bertambah besar
2. reaksi jangkar juga bertambah besar.

2.3 Generator DC Kompon

Gambar 2.3.1 Rangkaian Ekivalen Generator DC Kompon Panjang

Generator DC kompon panjang yang mempunyai persamaan tegangan:


U = Ea – Ia(Ra + Rs) (1.3)
Pada umumnya, belitan seri dibuat sedemikian sehingga membantu /
memperkuat medan shunt (kompon bantu), sehingga tegangan generator naik bila
dibebani. Sebaliknya bila belitan seri melawan belitan shunt (komponlawan),
menyebabkan medannya menjadi lemah, sehingga tegangan turun bila dibebani.
Perubahan/penurunan tegangan terminal generator antara keadaan beban nol dan
beban penuh disebut regulasi tegangan (Voltage Regulation) yang dinyatakan :
𝐸𝑎−𝑈
∆𝑈 = 𝑈
× 100% (1.4)
dengan
Ea = tegangan tanpa beban (V)

4
U = tegangan berbeban (V)

2.4 Motor DC Shunt


Prime mover untuk generator DC ini adalah motor DC shunt

Gambar 2.4.1 Rangkaian Ekivalen Motor DC Shunt

Dari persamaan tegangan motor DC:


U = Ea + Ia. Ra = c. n. Φ + Ia. Ra (1.5)

Maka persamaan kecepatan motor DC:


𝑈−𝐼𝑎×𝑅𝑎
𝑛 = 𝑐×𝜑 (1.6)
Apabila beban generator ditambah, maka putaran motor akan turun, untuk
menjaga agar putaran konstan, dilakukan dengan mengatur tegangan input U.

2.5 Mesin Listrik


2.5.1 Power Supply

Gambar 2.5.1 Power Supply


Power Supply berfungsi sebagai catu daya dari ketika menjalankan
percobaan.
2.5.2 Generator DC

Gambar 2.5.2 Generator DC


5
Pada percobaan ini, Generator DC difungsikan sebagai penghasil tegangan
DC. Pada saat dilakukan percobaan, generator ini digerakkan oleh Motor
DC.
2.5.3 Motor DC

Gambar 2.5.3 Motor DC


Motor DC merupakan penggerak rotor Generator DC. Poros motor ini
dikopel dengan poros generator.

2.5.4 RPM Meter

Gambar 2.5.4 RPM Meter


RPM Meter merupakan alat ukur kecepatan putar generator DC.
2.5.5 Resistive Load Bank

Gambar 2.5.5 Resistive Load Bank


Alat ini digunakan untuk membebani generator DC, sehingga dapat diketahui
ciri khas generator DC saat terjadi perubahan beban.

2.5.6 Variable Resistor

Gambar 2.5.6 Variable Resistor


Pada percobaan ini, alat ini digunakan untuk mengatur arus eksitasi.

6
2.6 Alat Ukur
2.6.1 Voltmeter – Ohmmeter

Gambar 2.6.1 Voltmeter – Ohmmeter


Pada percobaan ini berfungsi untuk mengukur tegangan DC. Selain untuk
mengukur tegangan DC, alat ukur ini juga dapat difungsikan untuk
mengukur tegangan AC, Tahanan dan memeriksa sambungan kabel.

2.6.2 Amperemeter

Gambar 2.6.2 Amperemeter


Pada percobaan ini berfungsi untuk mengukur arus DC. Selain itu, alat ukur
ini juga dapat difungsikan untuk mengukur besar tegangan AC, tahanan
dan memeriksa sambungan kabel.

7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambar Rangkaian

3.2 Langkah Percobaan


1. Rangkaialah peralatan seperti pada gambar dengan:
a. Volt Meter: selector switch pada posisi V= (pada range terbesar);
lubang.
colokan yang digunakan adalah COM dan V.
b. Ampere Meter: selector switch pada posisi A= (pada range terbesar);
lubang colokan yang digunakan adalah COM dan A (10 A).
c. Posisi beban (load bank) RL pada posisi nol (selector switch kearah
bawah).
2. Arahkan selector switch di power supply M1 pada posisi DC (=).
3. Yakinkan bahwa rangkaian sudah benar (tanyakan pada instruktur).
4. Hidupkan Power Supply sesuai SOP Power Supply.
5. Atur regulator M1 hingga putaran motor 2000 rpm (dijaga konstan).
6. Atur arus eksitasi (A1) hingga 0,25 Ampere dengan menggeser rheostat
(variable resisto/ Rh).
7. Amati penunjukan tegangan output (V1) arus medan (A1) arus beban (A2),
kemudian masukkan hasilnya dalam Tabel 1.
8. Ulangi pengukuran dengan posisi beban RL sesuai dengan Tabel 1 dengan:
a. Menjaga putaran motor konstan 2000 rpm dengan mengatur M1.
b. Menjaga arus medan (A1) konstan dengan mengatur rheostat.
9. Setelah selesai pengukuran, matikan Power Supply sesuai SOP Power
Supply.
10. Lepaskan kabel yang menghubungkan terminal (D1-D2) sehingga menjadi
generator kompon.
11. Ulangi langkah 3 s/d 8 dan masukkan hasilnya dalam Tabel 2.
12. Bila sudah selesai, matikan Power Supply sesuai SOP Power Supply.
13. Tukarlah posisi kabel yang menghubungkan terminal (D1- D2).
8
14. Ulangi langkah 3 s/d 8 dan masukkan hasilnya dalam Tabel 3.
15. Bila sudah selesai, matikan Power Supply sesuai SOP Power Supply.

3.3 Data Hasil Percobaan


3.3. Tabel Hasil Percobaan

Generator DC Motor DC
Beban Putaran (n) Arus Arus beban Tegangan
(RL) [rpm] Arus
eksitasi (A1) (A2) (V1) Tegangan
beban
[Ampere] [Ampere] [Volt]
0 0 133,5
1 0,36 129,3
2 2000 0,25 0,50 128,5
3 0,842 126,5
4 1,35 123,5
Tabel 3.3.1 Tabel Hasil Percobaan Generator DC Shunt

Generator DC Motor DC
Beban Putaran (n) Arus Arus beban Tegangan
(RL) [rpm] Arus
eksitasi (A1) (A2) (V1) Tegangan
beban
[Ampere] [Ampere] [Volt]
0 0 133,5
1 0,365 131,2
2 2000 0,25 0,508 130,5
3 0,855 128,5
4 1,377 125,5
Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Percobaan Generator DC Kompon

Generator DC Motor DC
Beban Putaran (n) Arus Arus beban Tegangan
(RL) [rpm] Arus
eksitasi (A1) (A2) (V1) Tegangan
beban
[Ampere] [Ampere] [Volt]
0 0 133,0
1 0,357 128,0
2 2000 0,25 0,492 126,5
3 0,823 123,2
4 0,894 122,5
Tabel 3.3.2 Tabel Hasil Percobaan Generator DC Kompon dengan Kumparan
Medan (D1-D2) Terbalik

9
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Gambarkan Karakteristik Luar Generator DC shunt sesuai Tabel 1

Generator DC Shunt
160
140
Tegangan (V1[Volt])

120133.5
129.3 128.5 126.5 123.5
100
80
60
40
20
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
Arus Beban(A2[Ampere])

10
4.2 Gambarkan Karakteristik Luar Generator DC kompon sesuai Tabel 2

Generator DC Kompon
160
Tegangan (V1[Volt]) 140
120133.5 131.2 130.5 128.5 125.5
100
80
60
40
20
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
Arus Beban(A2[Ampere])

11
4.3 Gambarkan Karakteristik Luar Generator DC kompon dengan eksitasi
seri dibalik sesuai dengan Tabel 3

Generator DC Kompon dengan kumparan (D1-D2) dibalik


140

120 133
128 126.5 123.2 122.5
Tegangan (V1[Volt])

100

80

60

40

20

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
Arus Beban(A2[Ampere])

12
BAB V
KESIMPULAN

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Prof. Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, ITB, Bandung, 1991.


2. De Lorenzo, Uniplan Laboratory - DL 1026 Synchronous Generator.
3. P. F. Ryff, Electric Machinery, Prentice Hall International, Inc. New
Jersey, 1994.
4. I.J. Nagrath & D. P. Kothari , Electric Machines , Tata McGraw-Hill
Publishing Co. Ltd., New Delhi , 1985.
5. Drs. H. Abdul Manaf & Rachmat Sutjipto, B. Tech, Petunjuk Kerja
Laboratorium Mesin Listrik 1, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Bandung, 1996.

14

Anda mungkin juga menyukai