Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK

DIAGRAM LINGKARAN MOTOR INDUKSI

Disusun oleh:
Nama : Kelvin Dwima Putra H (032100012)
Levana Della Mahir (032100013)
M Hafidz Dzikra R (032100014)
Prodi/Angkatan : Elektromekanika/2021
Tgl. Praktikum/Tugas : 05 November 2023

Asisten Pendamping/ Dosen Pengampu: Yadi Yunus, M.Eng

PRODI ELEKTROMEKANIKA
POLITEKNIK TEKNOLOGI NUKLIR INDONESIA
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
YOGYAKARTA
2023
I. Tujuan Praktikum
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah: Mahasiswa dapat
mengetahui cara menentukan daya input, daya output,faktor daya, torsi,
slip, rugi-rugi hingga efisiensi dan atau karakteristik pada motor induksi
dengan secara grafis.

II. Manfaat Praktikum


Setelah melaksanakan praktikum ini, diharapkan praktikan mendapat
manfaat sebagai berikut:

III. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan oleh praktikan adalah:

IV. Dasar Teori


Biasanya data-data teknis motor listrik induksi yang ditampilkan dalam
name plate kurang lengkap. Untuk mengetahui karakter kerja motor listrik
induksi secara lengkap dapat diamati/dianalisa dengan metode DIAGRAM
LINGKARAN. Dengan mengetahui karakter secara lengkap motor listrik
maka kita dapat memilih motor listrik yang sesuai dengan pembebannannya,
sehingga motor listrik lebih terjaga keawetan dan efektifitasnya serta
operasional mesin secara keseluruhan menjadi lebih efektif dan efisien.
Dengan DIAGRAM LINGKARAN tersebut karakteristik motor yang diuji
dapat dibaca dari diagram secara langsung. Agar diagram ini dapat direalisir
maka motor perlu ditest/dilakukan percobaan tanpa beban, test blok rotor
(rotor ditahan), dan test resistans motor. Dari DIAGRAM LINGKARAN
dapat diketahui karakter motor tersebut, diantaranya daya input, daya output,
faktor daya, Torsi/Kopel start, Slip, rugi-rugi, dan lainnya. Persamaan diagram
tersebut dapat dengan didasarkan menggunakan rangkaian ekivalen sebagai
pendekatan yang bentuknya seperti Gambar 1 di bawah.

Gambar 1. Rangkaian ekivalen pendekatan motor induksi

Dari rangkaian ekivalen tersebut menunjukkan bahwa adanya perubahan beban akan
mempengaruhi besarnya Slip motor (S), sehingga bila setiap adanya perubahan beban ini
dianalisa secara perhitungan/exsakt, maka dirasa kurang praktis dan lambat. Dari Gambar 1
jika V1 adalah tegangan input motor per fase dan konstan, maka besar arus yang lewat belitan
stator motor I21 adalah :
! 𝑉1
𝐼 =
2 !
= ..................(1)
𝑅 ! )2
√(𝑅1 + ) 2 2 +(𝑋 1 +𝑋 2
𝑆
Dan,

...................................(2)
Dari persamaan (1) dan (2) didapat :

............................................(3)

Jika persamaan (3) digambarkan, maka tempat kedudukan I21 akan terletak pada lingkaran
yang diameternya sama dengan V1 dibagi X1 + X21 dan hal itu diperlihatkan di Gambar 2 di
bawah.

Gambar 2 Tempat kedudukan I21 pada lingkaran

Besar arus yang ditarik pada rangkaian ekivalen tidak hanya I 21 , tetapi terdapat juga arus
tanpa beban I0 , sehingga dengan penambahan I0 tersebut secara vektoris gambarnya seperti
Gambar 3 di bawah.

Gambar 3. Penjumlahan I21 dan I0 secara vektoris


V. Langkah Kerja
Adapun langkah-langkah yang perlu dipersiapkan oleh praktikan agar
tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, antara lain:

Test Tanpa Beban

Pada Test tanpa beban gunakan rangakaian seperti gambar 4 yang ini
dimaksudkan untuk mendapatkan data I0, dan Cos Q0 (faktor daya beban
nol). Jika pada saat motor ditest pada jaringannya dipasang Ampere meter
untuk mengukur I0, pasangan Wattmeter untuk mengukur W0 (daya
masuk motor tanpa beban), serta pasang Voltmeter untuk mengukur
tegangan masuk motor tanpa beban (V0). Maka Cos Q0 dapat dihitung
dengan

....................................(4)

Dengan didapatkannya Cos Q0 maka posisi I0 terhadap V1 telah tertentu,


sehingga I0 dapat digambarkan. Gambar rangkaian untuk mendapatkan
data tersebut seperti Gambar 4 di bawah.

A (P)

Watt
VLL V1
M3

Gambar 4 Rangakaian pengukuran besaran motor tanpa beban

Test Motor Blok Rotor

Pada test blok rotor masih menggunakan rangkaian seperti gambar 4


di atas yang ini dimaksudkan untuk mendapatkan data arus hubung
singkat (ISC) dari motor pada saat rotor tertahan hingga macet
(slip=100%) dimana tegangan rated (V1) dan faktor daya pada arus itu
(Cos QSC). Namun dalam percobaannya tegangan input diturunkan
sedemikan rupa (VS) sehingga ketika rotor ditahan hinnga berhenti arus
yang masuk diatur maksimal sebesar arus rating motor sebgaimana yang
tertera pada name-plate motor. Jadi jika pada saat test rotor ditahan,
inputnya dipasang Ampere meter (IS) , Wattmeter (WS) dan Voltmeter
(VS) , maka faktor dayanya Cos QSC, adalah :

𝑊𝑠
𝐶𝑜𝑠 ∅𝑆𝐶 = .................................(5)
√3 .𝑉𝑠 . 𝐼𝑠

Dan arus motor ISC ketika rotor ditahan/

diblok pada tegangan rated (V1) adalah

.................................(6)

Dan daya pada saat rotor diblok pada tegangan rated V1

............................. (7)

Test Resistan Motor

Testing ini dimaksudkan untuk memperoleh data nilai resistansi


belitan motor per fasa (R1). Hal ini sangat mudah dilakukan yaitu dengan
alat Ohmmeter. Pengukuran resistan didapatkan RDC , Karena pada belitan
stator dialiri arus AC, maka resistan efektifnya (Ref) = R1 = (1,25 s/d 1,3)
RDC .

Cara menggambar DIAGRAM LINGKARAN secara lengkap

Gambar DIAGRAM LINGKARAN secara lengkap dapat direalisir


jika telah diperoleh data-data sebagai berikut : I0, Cos Q0, ISC, Cos QSC
dan R1.

 Pengujian tanpa beban didapatkan I0, dan Cos 0, sehingga


didapatkan vektor I0 dengan besarnya sudut (o) sebesar arc Cos 0.

 Pengujian blok rotor didapatkan ISC, dan Cos SC, sehingga


didapatkan vektor ISC dengan besarnya sudut (SC) sebesar arc Cos
SC.

 Pada kertas grafik tentukan dulu skala arusnya, kemudian gambarkan


vektor I0 dan ISC

 Pada ujung I0 buat garis horizontal sejajar sumbu x.

 Hubungkan ujung kedua vektor arus tersebut, kemudian garis yang


terbentuk dibagi dua, dan titik tengah garis tersebut dihubungkan
secara tegak lurus dengan sumbu datar I0 , maka itu menjadi pusat
lingkarannya.

Gambar diagram lingkaran yang terbentuk seperti Gambar 5 di bawah.

Gambar 5. Diagram Lingkaran untuk beban penuh

Beberapa keterangan dari gambar 5 di atas adalah :

Input motor (arus input) pada beban penuh = OL

1. Daya input = LK skala daya

2. Daya output = LR skala daya

3. Faktor Daya = KL/OL


4. Slip = RH/LH

5. Torsi = HL x skala daya

6. Rugi Inti + rugi gesek + rugi kipas angin = FG x skala daya

7. Rugi tembaga stator = JH

8. Rugi tembaga rotor = RH

9. Daya output maksimum = MP x skala daya. Titik M didapat dengan


cara mmenarik garis yang sejajar dengan garis output dan
disinggungkan pada lingkaran. Dan ttitik singgung tersebut adalah
lokasi titik M.

10. Torsi maksimum = NW x skala daya . Titik N dibuat dengan cara


menarik garis yang sejajar garis torsi dan disinggungkan pada
lingkaran . Titik singgung tersebut merupakan lokasi titik N (torsi
maksimum).

Garis Output

Jika Vektor I0 dan ISC telah digambar, maka vektor ISC - I0 disebut garis
Output. Garis ini digunakan untuk menetukan besarnya daya output dari
motor pada beban tertentu. Dan dengan membagi dua (2) garis ini maka
dari titik tengah garis tersebut ditarik tegak lurus ke sumbu mendatar
sehingga memotong garis mendatar yang ditarik dari I0, maka titik potong
itulah pusat lingkaran dengan jari-jari sepanjang dari titik potong tersebut
sampai dengan I0

Garis Torsi

Garis Torsi akan memisahkan antara rugi tembaga stator dan rotor.
Garis ini digunakan untuk menentukan besarnya torsi motor pada beban
tertentu. Jika rugi tembaga stator telah diketahui maka garis torsi dapat
digambarkan.
Rugi tembaga stator dan rotor

Rugi tembaga stator dihitung dengan WCUS = I2 R1 , hasilnya


diplotkan ke garis vertikal JH atau FE maka garis yang menghubungkan
ujung I0 dengan H dan atau E adalah garis torsi. Jadi ketika motor beban
penuh rugi tembaga stator adalah JH skala daya. Kemudian rugi tembaga
rotor adalah sebesar RH skala daya. Sedangkan JK adalah gabungan dari
rugi gesek rugi angin dan rugi inti.

Reaktansi stator dan rotor

Dengan ditemukannya rugi stator dan rugi rotor maka rekatansi


stator dapat dihitung dengan rumus W = V I Cos .

VI. Data Praktikum


Setelah melaksanakan praktikum, adapun data yang didapat oleh
praktikan yaitu:
1. Percobaan tanpa beban
No. Jenis motor V1(V) cos 𝜑0 W0(W) I0(A)
1. 381 0.15 160 0.9
2. 3 Fasa 380 0.15 160 0.8
3. 382 0.15 160 0.9
Rata-rata 381 0.15 160 0.86

2. Rotor ditahan
No. Jenis motor Vs(V) cos 𝜑0 Ws(W) Is(A)
1. 3 Fasa 92 0.7 280 2

3. Resistansi stator
R – 0 = 10 Ω
S–0=9Ω
T – 0 = 10 Ω
VII. Analisis Data
Dari data yang telah diambil, adapun pengolahan data yang dapat
diambil yaitu:
1. Pengujian tanpa beban
- I0 = 0.86 A = 8.6 mm
- 𝜑0 = 𝑎𝑟𝑐 𝑐𝑜𝑠 𝜑0
𝜑0 = 𝑎𝑟𝑐 𝑐𝑜𝑠 (0.15)
𝜑0 = 81.373°
2. Pengujian rotor ditahan
𝑉1 𝑉1
- 𝐼 = ×𝐼 - 𝑊 = ×𝑊
𝑠𝑐 𝑉𝑠 𝑠 𝑠𝑐 𝑉𝑠 𝑠
381 381 2
𝐼 = ×2 𝑊 = ) × 280
𝑠𝑐 92 ( 92
𝑠𝑐
𝐼𝑠𝑐 = 8.282 𝐴 = 82.82 𝑚𝑚 𝑊𝑠𝑐 = 4802.11 𝑊 = 82.82 𝑚𝑚
- 𝜑0 = 𝑎𝑟𝑐 𝑐𝑜𝑠 𝜑0 Skala Daya
𝜑0 = 𝑎𝑟𝑐 𝑐𝑜𝑠 (0.7) - 50 mm = 4802.11 W
𝜑0 = 45.572° - 10 mm = 960.42 W

Dari gambar diagram lingkaran diatas dapat disimpulkan bahwa:


1. Daya input
𝐿𝐾 × 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝐷𝑎𝑦𝑎 = 28.44 𝑚𝑚 × 960.42 𝑊 = 27314.344 𝑊
2. Daya output
𝐿𝑅 × 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝐷𝑎𝑦𝑎 = 19.32 𝑚𝑚 × 960.42 𝑊 = 18555.314 𝑊
3. Factor daya
𝐿𝐾 28.44 𝑚𝑚
= = 0.878
𝑂𝐿 32.39 𝑚𝑚
4. Slip
𝑅𝐻 6.77 𝑚𝑚
= = 0.259
𝐿𝐻 26.09 𝑚
5. Torsi
𝐿𝐻 × 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝐷𝑎𝑦𝑎 = 26.09 𝑚𝑚 × 960.42 𝑊 = 25057.357 𝑊
6. Rugi inti + rugi gesek + rugi kipas angin
𝐹𝐺 × 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝐷𝑎𝑦𝑎 = 1.29 𝑚𝑚 × 960.42 𝑊 = 1238.941 𝑊
7. Rugi tembaga stator
𝐽𝐻 = 1.06
8. Rugi tembaga rotor
𝑅𝐻 = 6.77
9. Daya output maksimum
𝑀𝑃 × 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝐷𝑎𝑦𝑎 = 21.59 𝑚𝑚 × 960.42 𝑊 = 20735.467 𝑊
10. Torsi maksimum
𝑁𝑊 × 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝐷𝑎𝑦𝑎 = 49.04 𝑚𝑚 × 960.42 𝑊 = 47098.996 𝑊
11. Efisiensi
𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 19.32
𝜂= × 100% = × 100% = 67.932%
𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 28.44

VIII. Pembahasan

IX. Kesimpulan

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai