Dosen Pembimbing:
Febry Ekacitra, S.T.
Disusun Oleh :
1.1 PENDAHULUAN
1.1.1 Motor Arus Searah
Motor arus searah adalah mesin kolektor arus searah yang merubah energi listrik
menjadi energi mekanik dengan prinsip induksi elektromagnetik. Gambar 1.1 merupakan
rangkaian motor arus searah bepenguat terpisah.
Pada motor arus searah berpenguat terpisah, berlaku persamaan-persamaan berikut ini :
Menentukan besarnya tegangan jepit (V) sebagai fungsi arus beban (Ib) pada
putaran dan arus penguatan tetap.
V = V(Ib), n = C, Ip = C
1.8 TUGAS
1.8.1 Percobaan Motor Arus Searah
1 Buat grafik untuk karakteristik percobaan beban nol:
n = n (Ip), V = C, T = C.
n = n (V), Ip = C, T = C.
dan untuk karakteristik pengaturan putaran:
n = n (Ip), V = C, T = C.
n = n (V), Ip = C, T = C.
2 Buat analisa untuk tiap-tiap percobaan !
3 Buat kesimpulan untuk tiap-tiap percobaan !
Praktek Generator DC
2,1
2
1,5
1
0,8
0,6
0,5 0,5
0,4
0,3 0,3
0
20 40 60 80 100 120 150
Ampere
80
76,5
70 69,2
60 61,9
57,8
50
44,9
40
30
23,8
20 20,9
10
0
20 40 60 80 100 120 150
500
475,2 464
400 423,4
300
223,9
214,4 205,7
200 201,2
100
0
20 40 60 80 100 120 150
RPM 1 RPM 2
Kesimpulan:
Apabila karakteristik beban nol untuk suatu putaran diketahui, maka dapat ditentukan
karakteristik beban nol untuk putaran yang lain.
Apabila generator dibebani, secara teori grafik akan menurun secara linear, dalam
praktek menurunnya tidak linear karena bertambahnya arus,beban dikali arus akan
bertambah besar.
Semakin besar tegangan output generator maka semakin besar pula tegangan exciter
nya.
MODUL II
MOTOR SEREMPAK
A. SYNCHRONOUS MOTOR
Motor sinkron sesuai dengan namanya adalah motor yang beroperasi pada putaran
sinkron, dimana sesuai dengan fungsinya adalah mengkonversi energi listrik menjadi energi
mekanik.
Prinsip kerja dari motor ini adalah sebagai berikut: suatu sumber arus bolak-balik 3 fasa
dihubungkan dengan kumparan jangkar pada stator, menyebabkan timbulnya medan putar
magnet di stator. Kumparan rotor dihubungkan dengan sumber arus searah yang
menimbulkan medan magnet yang tetap pada rotor. Kedua medan magnet itu berinteraksi
sehingga menyebabkan medan magnet rotor terkunci pada medan putar rotor. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya keserempakan antara putaran rotor dengan medan putar statornya.
Akan tetapi motor sinkron bukanlah motor yang dapat melakukan starting sendiri.
Rotornya berat, oleh karena itu dari keadaan diam tidaklah mungkin motor sinkron
membawa putaran rotor terkunci dengan medan putar stator. Diperlukan metode-metode
khusus dalam melakukan starting motor sinkron. Metode-metode tersebut adalah:
Mengurangi kecepatan putar medan magnet stator. Ini dapat dilakukan dengan
mengurangi frekuensi daya listrik yang disuplai ke motorsinkron.
Menggunakan motor penggerak lain untuk memutar motor sinkron, sampai pada
kecepatan sinkronnya, kemudian menghubungkan mesin sinkron pada jaringan
listrik.
Menggunakan lilitan (kumparan) peredam (Damper windings atau Amartisseur
windings).
Proses starting pada percobaan ini adalah dengan menggunakan kumparan peredam,
yang merupakan langkah yang paling umum digunakan. Lilitan peredam adalah
penghantar khusus yang ditempatkan pada kutub-kutub rotor yang kemudian
dihubungkan pada ujung-ujungnya. Motor sinkron dengan lilitan peredam pada saat start
adalah seperti motor asinkron (motor induksi).
Pada percobaan ini dapat dilihat karakteristik starting dari motor sinkron dimulai dari
motor dalam keadaan diam sampai berputar hingga mencapai kecepatan sinkronnya.
2.2.1 Starting Motor Serempak
2.2.1.1 Tujuan
Untuk mendapatkan karakteristik awal dan karakteristik kerja motor serempak 3 fasa.
2.2.1.2 Langkah-langkah Percobaan
1. Conect power 220 ke power PLN
2. Naikan semua Tuas mcb
3. Tekan tombol Motor on
4. Tekan tombol transducer on
5. Pilih frequensi dalam monitor HMI sesuai tabel
6. Catat kecepatan yang di hasilkan tanpa beban dan dengan beban exiter maximal
35 Vdc
2.3.2.1 Tugas
1. Buat grafik antara kecepatan putar vs tegangan AC.
2. Bandingkan proses starting dengan dan tanpa beban exiter generator. Buat
analisanya!
3. Buat analisa dan kesimpulan hasil percobaan!
Praktek Motor AC
Kecepatan(Rpm)
Frekuensi (HZ)
Tanpa Beban Dengan Beban exiter
5 147 143
10 295 286
15 450 440
20 600 595
25 746 742
30 900 880
35 1040 1032
40 1197 1183
45 1360 1329
Grafik Motor AC
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45
Kesimpulan:
Semakin besar frekuensi yang diberikan pada motor maka akan semakin cepat putaran
yangdihasilkan motor AC.
MODUL III
GENERATOR SEREMPAK (SYNCHRONOUS
GENERATOR)
3.1 PENDAHULUAN
3.1.1 Generator Serempak
Generator sinkron adalah suatu generator arus bolak-balik yang menkonversikan
energi mekanik menjadi energi listrik. Dengan memutar rotor dari alternator yang diberi
arus medan (If), gaya gerak listrik akan terinduksi pada kumparan jangkar stator.
Bila kumparan berputar dengan kecepatan sudut tetap, maka fluks yang dilingkupi
berubah-ubah, dan sebanding dengan sinus kecepatan sudut ω dan jumlah putaran setiap
detik.
(t) m sint
1 (t) m sin 2 ft
2 (t) m sin 2 ft 120
3(t) m sin 2 ft 120
GGL phasa yang dibangkitkan pada setiap kumparan besarnya sama, juga dengan beda
phasa masing-masing radial (120o).
d
e(t) N
dt
Maka :
e1 (t) em cos 2 ft
e2 (t) em cos 2 ft 120
e3 (t) em cos 2 ft 120
Dengan :
emax 2 ftm
Nilai efektif tegangan tersebut adalah :
em 2 f m 4, 44 f
E
eff m
Antara tegangan (Eo) yang terinduksi pada kumparan jangkar stator dengan putaran
sinkron dari rotor yang diberi arus medan (If) dihubungkan dengan rumus :
Eo cn
Dengan : c = konstanta mesin
n = putaransinkron
= fluks yang dihasilkan oleh If
Rangkaian ekivalen dari generator sinkron sendiri adalah sebagai berikut
3.2 PERCOBAAN-PERCOBAAN
3.2.1 Open Circuit and Short Circuit Synchronous Generator
3.2.1.1 Tujuan
Mengetahui karakteristik Xs rangkaian terbuka dan rangkain hubung singkat pada
generator serempak terhadap perubahan nilai If (Field Current).
Tugas
a. Hitung daya aktif, reaktif, perubahan kecepatan dan perubahan tegangan untuk
setiap nilai beban.
b. Hitung tegangan keluaran generator, persentasi kesalahan terhadap data percobaan
dan diagram fasor dari generator.
c. Buat analisa dan kesimpulan percobaan
Praktek Generator AC
160
140
120
100
80
60
40
20
0
5 10 15 20 25 30 35
Grafik Generator AC
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
5 10 15 20 25 30 35
Kesimpulan:
Tegangan phase primer sebanding dengan tegangan phase sekunder dan perbandingan
belitan transformator maka perbandingan tegangan primer dengan
√
= =a√ √ √
√
√ √ √
Berikut analisa data perbandingan tegangan hubungan Y-Y dari salah satu hasil diatas :
√
= = a > 2,5 – 2,46
√
= 0,4
Berikut analisa data perbandingan tegangan hubungan Δ-Y dari salah satu hasil
R= 123,72
S= 118,41
T= 120,3
Kesimpulan:
Jumlah Belitan sangat berpengaruh pada hasil tegangan yang dihasilkan,
sehingga dapat diketahui kesalahan dalam penggulungan coil.
MODUL V
5.1 PENDAHULUAN
Transformator adalah suatu alat elektromagnetis yang mengubah tegangan bolak-
balik menjadi tegangan bolak-balik lain dengan suatu perbandingan transformasi tertentu
yang bekerja berdasarkan prinsip induksi dengan frekuensi yang sama. Konstruksi
dasarnya terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder yang dililitkan pada inti
besi yang satu sama lainnya terhubung secara elektromagnetis. Bila pada kumparan
primer diberi tegangan bolak-balik, maka akan timbul fluks yang mengalir pada inti besi
dan menginduksikan tegangan pada kumparan sekunder.
PERCOBAAN-PERCOBAAN
5.3.1 Percobaan Beban Nol
5.3.1.1 Tujuan
Untuk memperoleh :
Karakteristik arus beban nol sebagai fungsi tegangan primer, Io=Io(V1)
Karakteristik daya beban nol sebagai fungsi tegangan primer, Po=Po(V1)
Rugi-rugi besi
(a)
(b)
Gambar 5.2 Skema rangkaian beban nol
Po merupakan jumlah rugi-rugi besi (Pb) dan rugi-rugi tembaga (Pt) transformator.
bernilai antara 0.25-2% rugi tembaga pada beban nominal. Dengan demikian, rugi
tembaga pada beban nol dapat diabaikan terhadap rugi besi.
Fasa Io tertinggal terhadap tegangan primer V1 dan dapat diuraikan terhadap komponen Ioa
yang dapat menyebabkan rugi besi dan Ior yang menyebabkan fluks utama.
5.3.1.5 Tugas
1. Buat grafik untuk :
Ioc=Ioc(V1)
Poc=Poc(V1)
2. Berikan analisa saudara untuk percobaan hubung singkat !
3. Berikan kesimpulan untuk percobaan hubung singkat !
(b)
Gambar 5.6 Rangkaian ganti hubung singkat
Karena sisi sekunder dihubung singkat, maka Ro>>R2„ dan Xo>>R2„ sehingga
Io<<I2„, dengan demikian Io dapat diabaikan, sehingga dapat digambarkan seperti gambar
4.6b.
Karena rugi besi sebanding dengan V1 dan pada hubung singkat nilai V1 sangat kecil,
maka rugi besi dapat diabaikan.
Dengan demikian akan didapat besarnya rugi-rugi tembaga pada percobaan hubung
singkat. Maka didapat hubungan :
5.3.2.4 Rangkaian Percobaan
5.3.2.6 Tugas
1. Buat grafik untuk :
I1=I1(V1)
Phs=Phs(V1)
2. Berikan analisa saudara untuk percobaan hubung singkat !
3. Berikan kesimpulan untuk percobaan hubung singkat !
(a)
Gambar 5.8 Rangkaian ekivalen trafo berbeban
Dari rangkaian di atas didapat persamaan berikut :
)
Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa arus primer merupakan fungsi dari arus beban.
Perubahan beban dari nol sampai beban nominal dibanding dengan tegangan sekunder
beban nol pada tegangan primer tetap dinamakan “Pengaturan Tegangan” yang
dinyatakan dalam %.
Dari hasil open circuit test dan short circuit test, rangkaian ekivalen trafo pada
keadaan berbeban yang ditransformasikan ke sisi primer dapat digambarkan seperti pada
gambar 4.9.
Gambar 5.9 Rangkaian ekivalen trafo berbeban dari hasil OC test dan SC test
Jika tegangan V1 dibuat tetap, maka didapat persamaan sebagai berikut :
V2 ' V1 I2 ' R jX
V2 ' aV2
I2 ' I2 / a
Dari persamaan di atas, dapat digambarkan diagram fasor untuk ketiga kondisi beban
sebagai berikut :
Gambar 5.10 Diagram fasor trafo dengan beban (a) resistif (b) induktif (c) kapasitif
Pembebanan daya reaktif akan mempengaruhi besar tegangan sekunder trafo secara
dominan. Beban induktif akan menyebabkan jatuh tegangan uang cukup signifikan pada
sisi sekunder trafo (V2).. Beban kapasitif akan menyebabkan tegangan sekunder (V2)
menjadi lebih besar dari tegangan primernya (V1).
5.3.3.4 Rangkaian Percobaan
5.3.3.6 Tugas
1. Berikan analisa saudara untuk tiap jenis beban !
2. Berikan kesimpulan saudara untuk percobaan trafo berbeban !
Kesimpulan:
Tanpa Beban : Dapat ditetapkan perbandingan transformasi dengan mengukur tegangan
input pada sisi kumparan primer, sedangkan tegangan output pada sisi sekunder.
Terdapat rugi inti transformator walaupun sisi sekunder belum terdapat beban.
Tes Hubung singkat dapat dilakukan apabila tegangan primer 10 % dari tegangan terminal
atau rugi tembaga.
Tes Rangkaian terbuka dilakukan untuk mengetahui rugi inti transformator.