Dibuat Oleh :
CIKARANG
Dibuat Oleh :
CIKARANG
Penulis
COVER
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan........................................................................................ 3
B. Fungsi Ejaan .............................................................................................. 4
C. Sejarah Perkembangan Ejaan .................................................................... 5
D. Ruang Lingkup Ejaan ................................................................................ 10
A. Kesimpulan ............................................................................................... 22
B. Saran .......................................................................................................... 22
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan
Kata “ejaan” berasal bari bahasa arab hija’ menjadi eja yang
mendapat akhiran –an. Hakikat bahasa adalah bahasa lisan. Ejaan ialah
penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang
distandardisasikan. Lazimnya, ejaan mempunyai tiga aspek, yakni aspek
fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan
penyusunan abjad aspek morfologi yang menyangkut penggambaran
satuan-satuan morfemis dan aspek sintaksis yang menyangkut penanda
ujaran tanda baca.
Bahasa tulis merupaka turunan dari bahasa lisan.
Perbedaan antara ragam tulis dan lisan adalah bahsa lisan terutama yang
tidak baku, sangat simpel. Setelah Islam datang, di Nusantara digunakan
huruf arab untuk menulis bahasa melayu. Pada 1901 pertama kali
penggunaan huruf latin untuk bahasa melayu. Ejaan ini dikenal dengan
ejaan Van Ophuijsen. Menurut KBBI (2005: 285) ejaan adalah kaidah-
kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dsb) dalam
bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Ejaan adalah
seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan
huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut
menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja
adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan
adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah
pelafalan.
Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa. Ejaan
merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.
Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan
makna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalu
lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi
mematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib dan
B. Fungsi Ejaan
Secara garis besar, ruang lingkup ejaan terdiri dari hal-hal berikut:
1. Pemakaian Huruf
a.Huruf Abjad
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i,
o, dan u
c.Huruf Konsonan
Akan tetapi, huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama untuk
menuliskan kata-kata, seperti imam, makmum, doa, puasa, dan misa. Contoh:
Ia diangkat menjadi imam masjid dikampungnya.
Akan tetapi, huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Huruf
terdiri dari: huruf kecil, huruf kapital, dan huruf miring.
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang , nama instansi, atau nama tempat. Contoh:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama jabatan dan pangkat yang
tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat. Contoh: Sebagai
seorang gubernur yang baru, ia berkeliling di daerahnya untuk berkenalan
dengan masyarakat yang dipimpinnya.
(bukan)
d.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan
bahasa.
e.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari
raya, dan peristiwa sejarah. Contoh
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.
Contoh
Benar Salah
Teluk Bone Gunung Bawakaraeng teluk Bone gunung Bawakaraeng
Danau Tempe Selat Selayar danau Tempe selat Selayar sungai
Sungai Jeneberang Asia Tenggara Jeneberang asia tenggara
g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi. Contoh:
Departemen Pendidikan Nasional Dewan Perwakilan Rakyat Undang-Undang
Dasar Perhatikan penulisan berikut:
Benar Salah
Dia menjadi pegawai di salah satu Dia menjadi pegawai di salah satu
departemen. Menurut undang- Departemen. Menurut Undang-
undang , perbuatan itu dapat. Undang , perbuatan itu dapat.
Benar Salah
Kami sedang menunggu Bu Guru. Dia menjadi pegawai di salah satu
Departemen.
i.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Contoh:
Benar Salah
Tahukah Anda bahwa gaji pegawai Tahukah anda bahwa gaji pegawai
negeri dinaikkan? negeri dinaikkan?
Apakah kegemaran Anda? Apakah kegemaran anda?
2.Huruf Miring
Huruf miring dalam cetakan, yang dalam tulisan tangan atau ketikan
dinyatakan dengan tanda garis bawah, dinyatakan untuk (1) menuliskan nama
buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan (2) menegaskan
Contoh:
3. Penulisan Kata
1. Kata asal adalah bentuk atau kata yang belum mengalami perubahn
bentuk (kata yang bentuknya masih sederhana).
Contoh kalimat : Rumah itu sangat mewah, aku sudah putus dengan dia
1.Prefiks (Awalan) :
2.Infiks (Sisipan)
3.Sufiks (Akhiran)
b. Kata Ulang
- Dasar : Jatuh-jatuh, gigi-gigi, anak–anak,buku-buku.
- Berimbuhan : Berlari-lari, gigi-gerigi, cinta-cintaan.
- Berubah bunyi : Sayur mayur, carut marut, tunggang langgang,
pontang panting, terang benderang.
- Semu : Ampar-ampar, ubun-ubun, kupu-kupu, kura-kura, langit-
langit.
c. Kata Majemuk, Adalah gabungan 2 kata yang tidak sama dan
menimbulkan pengertian baru. Contoh :
- Mata + sapi = Mata sapi
- Sapu + tangan = Sapu tangan
- Sepak + bola = Sepak bola.
- Mata + kaki = Mata kaki
- Kaos + Kaki = Kaos kaki
Bahsa arab sebenarnya sudah banyak yang diserap ke dalam bahasa Indonesia
dan relatif konsisten. Untuk menyerap bahasa arab, kita harus
memperhatikan:
Jika tidak, maka tulislah sesuai lafal sebenarnya dengan huruf miring.
Tanda titik (.), Tanda koma (,), Tanda titik koma (; ), Tanda titik dua (: ),
Tanda hubung (-), Tanda tanya (?), Tanda seru (!), Tanda kurung ((…)),
Tanda garis miring ( / ), Tanda petik ganda ("“…” "), Tanda pisah (--),
Tanda elipsis (...…), Tanda kurung siku ([ ]), Tanda petik tunggal ( ' '‘…),
Tanda penyingkat ( ‘' )
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa
dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa
Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan,
mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta
penulisan unsur serapan.
Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia
a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa
b. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta
c. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa
Indonesia
Perkembangan ejaan di Indonesia telah mengalami beberapa
pergantian, mulai dari ejaan Van Ophuijsen, ejaan Soewandi
(republik), dan ejaan yang disempurnakan. Namun, karena faktor-
faktor tertentu ejaan tersebut tidak dapat diresmikan.
Secara garis besar, ruang lingkup ejaan terdiri dari
Pemakaian Huruf, Penulisan Huruf, Penulisan Kata, Penulisan Unsur,
Serapan, Pemakaian Tanda Bacaata.
B. Saran
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai kaum pelajar untuk selalu
mengingatkan kepada masyarakat guna dapat menggunakan kaidah tata
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena bagaimanapun bahasa
memiliki peran penting dalam proses pembangunan karakter masyarakat
dalam bangsa ini. Dengan mempelajari ejaan yang disempurnakan maka
proses pembelajaran, pemahaman, dan penulisan bahasa Indonesia akan
menjadi lebih mudah. Untuk itu pelajarilah ejaan yang disempurnakan
dengan sungguh agar dapat dimengerti.
Mustakim. 1996. Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia untuk Umum. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Waridah, Ernawati. 2008. EYD & Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta.
:KawanPustaka
Hs, Widiono. 2005. Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Di Peruruan Tinggi). Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana.
Nazar, Noerzisri. 2004. Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah. Bandung:
Huma-niora.
Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Non
Jurusan. Cetakan ke-16, revisi (3). Jakarta : Diksi Insan Mulia.
http://www.ikhsanudin.co.cc/2009/05/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia
http://ibnuhasansibuan.wordpress.com/2011/03/06sejarah-perkembangan-bahasa-
indonesia
http://afirmanto.blogspot.com/2010/04/ejaan-yang-disempurnakan-eyd.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Bahasa_Indonesia