Tes Formatif
1. Seperti diketahui bahwa Dioda banyak jenisnya, menurut anda
dioda yang bekerjanya lebih baik pada daerah breakdown adalah:
a. Zener
b. Foto dioda
c. Schottky
d. LED
e. Seven segmen
2. Trasistor bisa bekerja pada bias (prategangan) reverse dan forward.
Bila ada rangkaian prategangan transistor, dimana basisnya
dihubungkan diantara 2 buah tahanan seri maka rangkaian ini
merupakan:
a. Prategangan basis
b. Prategangan pembagi tegangan
c. Prategangan emiter
d. Prategangan umpan-balik kolektor
e. Prategangan basis-emitor
3. Seperti diketahui bahwa resistor sangat banyak ditemukan dalam
rangkaian elektronika. Bila resistor tersebut dirangkai secara seri
berarti pada masing- masing resistor didapatkan:
a. Terbagi arus dan tegangan tetap
b. Arus listrik dan tegangan listrik berbeda
c. Tegangan terbagi dan arus listrik tetap
d. Tahanan kecil dan tegangan listrik besar
2
9. Filter merupakan suatu kelas rangkaian yang dirancang untuk
memiliki karakteristik selektivitas terhadap frekuensi yang spesifik,
Jika diinginkan untuk membuat filter pasif makacukup
menggunakan:
a. Komponen Op-Amp
b. Komponen C dan L
c. Komponen diode
d. Komponen R dan C
e. Komponen R dan L
10. Untuk bisa merealisasikan persamaan berikut ini menurut
pendapatanda berapa buah jumlah Op-Amp yang diperlukan:
R Rf Rf
f V V
Vo 1 2 V
R2 R3 3
R1
a. 1 buah
b. 2 buah
c. 3 buah
d. 4 buah
e. 5 buah
3
1. Tes Formatif
1. Kuat arus yang melalui suatu komponen tertentu adalah 0,5 A ketika
diberi tegangan 80 V. Hitunglah perubahan kuat arus yang mengalir
melalui komponen tersebut jika tegangan dinaikkan 100 V.
a. 0,325
b. 0,475
c. 0,525
d. 0,625
e. 0,775
2. Sebuah resistor 2W, 80k. Resistor ini akan aman dialiri arus listrik
dengan nilai maksimum:
a. 160 kA
b. 40 kA
c. 5 mA
d. 25 A
e. 25 A
3. Pada rangkaian berikut, arus i1 bernilai:
a. 4 A
b. 3 A
c. 1 A
d. 2 A
e. 5 A
4. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut ini:
4
Jika tegangan maksimum sumber arus bolak-balik = 200 V, maka
besar kuat arus maksimum yang mengalir pada rangkaian adalah…
a. 1,5 A
b. 2,0 A
c. 3,5 A
d. 4,0 A
e. 5,0 A
a. v1 6i 8 v2
b. v1 6i 8 v2
c. v1 6i 8 v2
d. v1 6i 8 v2
e. v1 8i 6 v2
6. Perhatikan gambar rangkaian berikut. Berdasarkan gambar ini, maka
nilai tahanan dan tegangan Thevenin pada terminal a dan b adalah
masing-masing:
a. 20 dan 40 V
b. 5 dan 20 V
c. 4 dan 20 V
5
d. 5 dan 40 V
e. 4 dan 40 V
7. Perhatikan 4 gambar rangkaian berikut, yang manakah diantara
rangkaian tersebut yang ekivalen:
a. a dan b
b. a dan c
c. b dab d
d. c dan d
e. Tidak ada yang ekivalen
8. Pada rangkaian listrik, istilah dual-resistance disematkan kepada
komponen dengan nilai:
a. Induktansi
b. Short-circuit
c. Open-circuit
d. Resistansi
e. Kapasitansi
9. Perhatikan gambar rangkaian RLC paralel berikut. Apakah tipe
tanggapan/ respon yang akan diberikan.
a. Overdamped
6
b. Underdamped
c. Critically-damped
d. Kondisi steady-state
e. Kondisi overshoot
10. Jika sebuah tegangan vs berubah dari 2V ke 4V saat
t 0 , maka
persamaannya dapat ditulis sebagai:
a. tV
b. 2u(t) V
c. 4u(t) 2 V
d. 2u(t) 2u(t) V
e. 2u(t) 4u(t 1) V
7
2. Tes Formatif
1. Penguat Common Emitter (CE) memiliki karakteristik
a. penguatan arus dan tegangan yang tinggi
b. penguatan arus dan tegangan yang rendah
c. penguatan arus tinggi, penguatan tegangan rendah
d. penguatan arus rendah, penguatan tegangan tinggi
e. Tidak ada jawaban yang pasti
a. 0 mA
b. 4 mA
c. 40 mA
d. 10 mA
e. 20 mA
7. Seperti diketahui bahwa konstruksi JEFT berbeda dengan transistor
bipolar. Pada transistor bipolar terdapat tiga bahan yang terpisah, yaitu
dua bahan tipe p, satu bahan tipe n, atau dua bahan tipe n dan satu
bahan tipe p. Sementara kontruksi JFET adalah:
a. Tiga bahan tipe p dan satu bahan tipe n
b. Tiga bahan tipe n dan satu bahan tipe p
c. Dua bahan tipe p saja
d. Satu bahan tipe p dan satu bahan tipe n
e. Satu bahan tipe n
8. Antara rangkaian penguat menggunakan FET dengan menggunakan
transistor bipolar dari segi kontruksinya berbeda, namun dari segi
untuk mengoperasikannya selalu sama, yaitu:
a. Diberikan tegangan dc agar dapat bekerja sebagai penguat.
b. Diberikan tegangan bias (prategangan) agar dapat bekerja sebagai
penguat
c. Diberikan tegangan forward saja agar dapat bekerja sebagai
penguat.
d. Diberikan tegangan reverse saja agar dapat bekerja sebagai
penguat.
e. Diberikan tegangan ac agar dapat bekerja sebagai penguat.
9. JFET pada gambar berikut ini memiliki VGS(off) = -4V dan IDSS = 12
mA. Tentukan nilai minimum dari tegangan VDD yang dapat
9
menempatkan FET pada daerah arus konstan, jika RD = 560 Ω dan
VGS
=0
a. VDD = 4 V
b. VDD = 6,7 V
c. VDD = 10,7 V
d. VDD = 13,3 V
e. VDD = 15, 5 V
10. Tegangan bias untuk FET dapat diberikan dengan berbagai cara.
Diantara yang paling banyak digunakan untuk rangkaian penguat FET
adalah:
a. Prategangan diri
b. Prategangan pembagi tegangan
c. Prategangan Gate
d. Prategangan sumber arus
e. Prategangan input
10
2. Tes Formatif
1.
Suatu penguat awal seperti gambar berikut ini dimana RB1 = 50 k, RB2
= 5 k, RC = 2 k, RE= 1 k, C1= C2= 30 F dan CE= 100 F.
Apabila VCE = (½) V , = 150, transistornya silikon dan Vcc = 6 V,
maka hambatan masukan penguat dan hambatan keluaran penguat
adalah:
2.
Berdasarkan gambar berikut ini, apabila diketahui R B1 = 56 k, RB21 =
10 k, RB22 = 56 k, hOE= 2,5 x 10-5mho, RE= 3,9 k, CB = 100 F
dan = 300, maka reaktansi kapasitif dari kapasitor jika frekuensi
isyaratnya 1 kHz dan Vcc = 12 volt adalah:
a.
XCB = 1,3 ohm
b.
XCB = 2,6 ohm
c.
XCB = 2,3 ohm
d.
XCB = 1,6 ohm
e.
XCB = 2,5 ohm
3.
Berikut ini merupakan konfigurasi transistor menurut sifatnya, yaitu:
penguatan tegangan (AV) adalah tinggi, impedansi masukan (Zi)
11
adalah rendah dan impedansi keluaran (Zo) adalah sangat tinggi. Hal
ini adalah konfigurasi transistor:
a.
Common collector
b.
Common emitter
c.
Common base
d.
Common drain
e.
Common gate
4.
Rangkaian transistor dalam konfigurasi basis bersama dapat
digunakan sebagai penguat awal yang memiliki impedansi masukan
pada ordea.
a.
Sekitar dua ribuan ohm (sedang)
b.
Sekitar lima puluh kilo ohm (tinggi)
c.
Sekitar satu mega ohm (sangat tinggi)
d.
Sekitar ratusan ohm ( rendah)
e.
Sekitar tiga ribu ohm (tinggi)
5.
Berdasarkan gambar rangkaian berikut ini, maka titik kerja (ICQ dan
VCEQ) adalah:
a.
ICQ= 5,01 mA dan VCEQ= 4,29 volt
b.
ICQ= 4,05 mA dan VCEQ= 0,39 volt
c.
ICQ= 3,03 mA dan VCEQ= 1,49 volt
d.
ICQ= 2,06 mA dan VCEQ= 2,59 volt
e.
ICQ= 1,07 mA dan VCEQ= 3,69 volt
6.
Fungsi lain dari transistor adalah sebagai penguat arus. Karena fungsi
ini maka transistor bisa dipakai untuk rangkaian power supply
dengan tegangan yang di set. Untuk keperluan ini maka transistor
harus:
a.
Dibias tegangan yang konstan pada basisnya, supaya pada emitor
12
keluar tegangan yang tetap.
b.
Dibias tegangan yang rendah pada basisnya, supaya pada emitor
keluar tegangan yang rendah.
13
c.
Dibias tegangan yang konstan pada basisnya, supaya pada kolektor
keluar tegangan yang tinggi.
d.
Dibias tegangan yang konstan pada basisnya, supaya pada kolektor
keluar tegangan nol.
e.
Dibias tegangan yang konstan pada basisnya, supaya pada kolektor
keluar tegangan yang rendah.
7.
Pada gambar berikut ini tampak bahwa R15 dan R16 bekerjasama
dalam mengatur tegangan bias pada basis transistor. Sinyal input
masuk ke penguat melalui kapasitor C8 ke basis transistor. Dan sinyal
output diambil pada kaki kolektor dengan melewati kapasitor C7.
Konfigurasi seperti ini termasuk jenis penguat:
a.
Kelas B
b.
Kelas C
c.
Kelas A
d.
Kelas AB
e.
Kelas BC
8.
Sebuah penguat inverting mempunyai nilai Rf sebesar 1 Mega ohm,
Rin sebesar 100 kilo ohm. Berapakah penguatan yang dihasilkan Op-
Amp tersebut
a.
-10x
b.
10x
c. -100x
d. 100x
e. 1000x
14
9.
Sebuah penguat Op- Amp non inverting dengan penguatan 10 kali,
jika sumber tegangan ± 15 volt dan Vin = 2 volt, maka tegangan output
yang dihasilkan adalah:
a.
20 volt
b.
-13,5 volt
c.
13,5 volt
d.
± 13,5 volt
e.
– 20 volt
10.
Sebuah rangkaian Op-Amp pembalik seperti pada gambar berikut ini,
memiliki nilai- nilai sebagai berikut: tahanan feed back 330 kΩ,
tahanan input 1 kΩ, dan tegangan input 17 mV. Maka penguat
tegangan, tegangan output (Vout) dan tegangan catu daya (VCC) dari
rangkaian tersebut adalah:
a.
AV = -100, Vout = -4,51 volt, dan VCC = ± 6 volt
b.
AV = -300, Vout = -5,61 volt, dan VCC = ± 8 volt
c.
AV = -200, Vout = -3,71 volt, dan VCC = ± 7 volt
d.
AV = -400, Vout = -2,81 volt, dan VCC = ± 5 volt
e.
AV = -500, Vout = -1,91 volt, dan VCC = ± 9 volt
15
D. Tes Sumatif
1. Seperti diketahui bahwa komponen elektronika terdiri dari komponen pasif
dan komponen aktif. Berikut ini yang termasuk komponen elektronika
dengan jenis komponen pasif adalah…
a. Power Supply
b. Amplifier
c. Transistor
d. Filters
e. Resistor
2. Setiap komponen elektronika memiliki ciri khas dan bentuk fisik yang
berbeda- beda. Berikut ini yang menjadi ciri khas sebuah transistor adalah
mempunyai 3 buah elektroda yakni :
a. Kolektor, basis dan drain
b. Emitor, basis dan gate
c. Gate, emitor , basis
d. Kolektor, emitor,emitor
e. Emitor, basis dan kolektor
3. Pada dioda, bila terminal negatif sumber dihubungkan dengan bahan tipe-
N, dan terminal positif dengan bahan tipe-P, hubungan ini dikenal dengan
sebutan :
a. Forward bias
b. Bias semu
c. Tanpa bias
d. Bias nyata
e. Reverse bias
4. Transistor efek medan persambungan (junction field effect transistor atau
JFET) adalah salah satu contoh transistor unipolar. JFET ini adalah
komponen aktif yang dikendalikan:
a. Arus
b. Tegangan
c. Tahanan
d. Daya
16
e. Energi
5. Seperti diketahui bahwa begitu banyak komponen elektronika pasif kita
jumpai di dalam rangkaian aplikasi sederhana. Menurut anda dari
rangkaian amplikasi berikut ini yang di dalamnya terdapat komponen
Induktor adalah:
a. Rangkaian bel
b. Rangkaian lampu darurat
c. Rangkaian pesawat radio
d. Rangkaian LED
e. Rangkaian sirene
6. Pada transistor NPN, pembawa mayoritas pada basis adalah
a. Elektron bebas
b. Hole
c. Tidak ada
d. Kedua-duanya
e. Muatan
7. Rangkaian aplikasi yang menghasilkan dan memproses sinyal analog,
yang membentuk suatu proses penguatan, penjumlahan, pembanding,
pengaturan dan pensaklaran disebut juga dengan:
a. IC Digital
b. Op Amp
c. Transistor
d. Elektronika linier
e. IC Linier
8. Dalam sebuah instalasi listrik sederhana dipasang sebuah lampu dengan
daya sebesar 24 watt, kepadanya mengalir arus listrik sebesar 1,5A, maka
nilai voltase tegangan yang dibutuhan untuk menyalakan lampu tersebut
adalah.
a. 5 V
b. 10 V
c. 15 V
d. 16 V
e. 18 V
17
9. Berdasarkan gambar rangkaian berikut ini. Dengan menggunakan teorema
Thevenin, maka nilai tahanan Thevenin adalah:
a. 2 Ohm
b. 3 ohm
c. 1 ohm
d. 4 ohm
e. 5 ohm
10. Dalam suatu rangkaian listrik terdapat beberapa buah kapasitor tersusun
secara seri dengan nilai kapasitansinya C 1 = 100 μF, C2 = 150 μF, dan C3 =
220 μF. Maka nilai kapasitansi penggantinya adalah:
a. 47.20 μF
b. 45,15 μF
c. 47,14 μF
d. 48,50 μF
e. 48,15 μF
11. Di dalam rangkaian catu daya (power supply) diperlukan sebuah
transformator step down dengan data- data sebagai berikut: tegangan
primernya sebesar 200 V dan tegangan sekunder sebesar 48 V. Jika besar arus
primer 1 ampere, maka nilai arus sekundernya adalah…
a. 0,2 A
b. 0,24 A
c. 0,96 A
d. 1,52 A
e. 2 A
12. Perhatikan Gambar rangkaian seri RLC berikut!
b. f0 = 30,1 kHz
c. f0 = 26,5 kHz
d. f0 = 23,4 kHz
e. f0 = 27,5 kHz
15. Sebuah transistor mempunyai βdc sebesar 100. Jika arus basis 9,3 uA,
maka besarnya arus colector adalah…
a. 0,93 mA
b. 930 mA
c. 3,71 mA
d. 371 mA
e. 370 mA
16. Diketahui PD =VCE. IC, jika suatu transistor 2N3904 mempunyai VCE = 25
V, dan IC = 5 mA, maka besarnya disipasi daya dari transistor tersebut
adalah:
a. 5 A
b. 50 A
c. 5 mA
19
d. 125 A
e. 0,125 A
17. Perhatikanlah soal berikut ini. Diketahui sebuah rangkaian bias pembagi
tegangan, dengan R1 = 6 kΩ, R2 = 2 kΩ, RC =1,5 kΩ, RE = 200 Ω dan VCC
= 30 volt. Maka besarnya arus kolektor adalah:
a. 0,034 mA
b. 34 A
c. 0,34 mA
d. 35 A
e. 34 mA
18. Penambahan tahanan dan kapasitor pada rangkaian aplikasi rangkaian
differensiator Op- Amp berfungsi untuk:
a. Memfilter sinyal keluaran
b. Menguatkan tegangan masukan
20
d. Arus kolektor
e. Arus penguat
21. Untuk dapat bekerja, sebuah transistor membutuhkan tegangan bias pada
basisnya. Kebutuhan tegangan bias ini bergantung pada jenis dan bahan
semikonduktor yang digunakan, nilainya berkisar antara:
a. 0.5 sampai 0.7 volt
b. 0,4 sampai 0,6 volt
c. 0,3 sampai 0,5 volt
d. 0,3 sampai 0,8 volt
e. 0,4 sampai 0,9 volt
22. Jika hambatan emiter naik dua kali lipat pada rangkaian bias pembagi
tegangan, arus kolektor akan:
b. Turun setengahnya
c. Tetap sama
d. Bertambah
23. Berapakah tegangan beban puncak dalam sebuah rectifier gelombang
penuh jika tegangan sekunder adalah 20 Vrms
a. 0V
b. 0,7 V
c. 14,1 V
d. 28,3 V
e. 17,5 V
24. Untuk merancang sebuah rangkaian CC (Common Collector) yang sesuai
dengan spesifikasi berikut : VEE = 5 V, VBB = 10 V, IE = 20 mA, VEC = 0,7
V, dan RB = 0,1 kΩ, maka dibutuhkan nilai RE dan VBC secara berturut-
turut sebagai berikut:
a. RE = 115 ohm, dan VBC = 7 volt
b. RE = 315 ohm, dan VBC = 6 volt
c. RE = 215 ohm, dan VBC = 8 volt
d. RE = 415 ohm, dan VBC = 5 volt
e. RE = 515 ohm, dan VBC = 9 volt
21
25. Untuk merancang sebuah rangkaian CB (common base) yang sesuai
dengan spesifikasi berikut : VEE = 5 V, VCC = 10 V, IC = 20 mA, VCB = 7,5
V, dan RE
= 0,1 kΩ, maka diperlukan nilai RC dan VEB sebagai berikut:
a. Common emitter
b. Common base
c. Common colector
d. Common drain
e. Common gate
27. Berdasarkan gambar rangkaian berikut ini. Jika diketahui :V CC = 12 Volt,
VEE = 6,4 Volt dan pada titik kerja Q nilai IE = 2 mA dan VCB = 6 Volt.
Maka nilai RC dan RE adalah:
22
a. RC = 1 kΩ, dan RE = 5,4 kΩ
b. RC = 1,5 kΩ, dan RE = 4,2 kΩ
c. RC = 2 kΩ, dan RE = 1,3 kΩ
d. RC = 2,5 kΩ, dan RE = 2,2 kΩ
e. RC = 3 kΩ, dan RE = 3,2 kΩ
28. Berdasarkan gambar rangkaian berikut ini, maka nilai titik operasi Q yaitu
Arus Basis, dan Arus Collector dengan pendekatan ideal adalah:
a. IB = 10 µA, IC = 1,25 mA
b. IB = 13 µA, IC = 1,35 mA
c. IB = 15 µA, IC = 1,5 mA
d. IB = 17 µA, IC = 1,65 mA
e. IB = 19 µA, IC = 1,75 mA
29. Pada rangkaian dasar Op- Amp, jika besar tegangan input sama dengan
tegangan output, tetapi gelombang sinyal input berbeda fase dengan
gelombang sinyal ouput. Op- Amp ini disebut:
a. Inverting amplifier
b. Non inverting amplifier
c. Op- Amp sebagai penjumlah
d. Differensial amplifier
e. Integrator amplifier
30. Fungsi lain dari transistor adalah sebagai penguat arus. Karena fungsi ini
maka transistor bisa dipakai untuk rangkaian power supply dengan
23
tegangan yang di set. Untuk keperluan ini transistor harus dibias tegangan
yang konstan pada basisnya, supaya pada emitor keluar tegangan yang
tetap. Biasanya untuk mengatur tegangan basis supaya tetap digunakan:
a. Sebuah dioda zener
b. Sebuah resistor variable
c. Sebuah capasitor
d. Sebuah trasformator
e. Sebuah op-amp
24
E. Kunci Jawaban Tes Formatif
KB 1 KB 2 KB 3 KB 4
1. A 1. D 1. A 1. A
2. B 2. C 2. E 2. D
3. C 3. C 3. C 3. C
4. A 4. B 4. B 4. D
5. A 5. A 5. D 5. E
6. D 6. E 6. E 6. A
7. B 7. B 7. D 7. C
8. A 8. E 8. B 8. A
9. E 9. B 9. C 9. A
10. A 10. D 10. A 10. B
25