Anda di halaman 1dari 6

Siswoko, Buku PratikumElka Analog 1

PSTE 2023

PERCOBAAN VIII
FIXED BIAS DC COMMON EMITER

8.1Tujuan
1. Mengetahui cara kerja transistor bias transistor
2. Mengetahui macam-macam bias transistor
3. Dapat merancang rangkaian bias transistor.

8.2Alat dan bahan yang digunakan


1. Aplikasi Proteus
2. Ampermeter dc 5. Power Supply
3. Voltmeter dc 6. Resistor
4. Potensiometer 7. Transistor

8.3Dasar Teori

Titik Operasi (Q)


Bias → pemberiaan tegangan DC untuk membentuk tegangan dan arus yang tetap. Tegangan dan
arus yang dihasilkan menyatakan titik operasi (quiescent point) atau titik Q yang menentukan
daerah kerja transistor.
Pada gambar di bawah ditunjukkan 4 buah titik kerja transistor.
Rangkaian bias bisa di-disain untuk memperoleh titik kerja pada titik-titik tersebut, atau titik
lainnya dalam daerah aktif.

Rating maksimum ditentukan oleh Icmax dan VCE max. Daya maksimum dibatasi oleh kurva
Pcmax. BJT bisa di-bias di luar batasan maksimum tersebut, tapi bisa memperpendek usia piranti
atau bahkan merusaknya. Untuk kondisi tanpa bias, piranti tidak bekerja, hasilnya adalah titik A
dimana arus dan tegangan bernilai nol.
Supaya BJT bisa di-bias dalam daerah linear (daerah aktif), beberapa
syarat berikut harus dipenuhi:
- Junction base-emitter dibias maju (forward bias)
- Junction base-collector dibias mundur (reverse bias)
Siswoko, Buku PratikumElka Analog 1
PSTE 2023

Daerah kerja transistor (cut-off, aktif atau saturasi) ditentukan oleh


bias yang diberikan pada masing-masing junction :
1. Daerah aktif/daerah linear
- Junction base-emitter dibias maju (forward bias)
- Junction base-collector dibias mundur (reverse bias)
2. Daerah saturasi
- Junction base-emitter dibias maju (forward bias)
- Junction base-collector dibias maju (forward bias)
3. daerah cut-off
- Junction base-emitter dibias mundur (reverse bias)
- Junction base-collector dibias mundur (reverse bias)
Untuk bekerja dengan transistor sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu karakteristik
transistor. Karakteristik transistor ini akan menunjukkan kerja dari transistor. Pada karakteristik
transistor Common Emiter grafik yang dihasilkan adalah Ic fungsi V CE dengan harga IB mendekati
kostan seperti terlihat pada gambar dibawah ini

Rangkaia bias model ini ditunjukkan pada gambar berikut.

Rangkaian di atas menggunakan transistor npn. Untuk transistor pnp, persamaan dan perhitungan
adalah serupa, tapi dengan arah arus dan polaritas tegangan berlawanan. Untuk analisis DC,
rangkaian bisa di-isolasi (dipisahkan) dari input AC dengan mengganti kapasitor dengan
rangkaian terbuka (open circuit). Untuk tujuan analisis, supply tegangan VCC bisa dipisahkan
menjadi dua, masing-masing untuk input dan output. Rangkaian pengganti DC menjadi :
Siswoko, Buku PratikumElka Analog 1
PSTE 2023

Bias maju basis-emitter


Loop basis-emitter :

Dengan hukum tegangan Kirchhoff :


-VCC + IRB + VBE = 0
Perhatikan polaritas tegangan drop di RB.
Arus basis IB menjadi :

Dan
VBE = VB – VE

Loop collector-emitter
VCE = VCC – IRC
VCE = VC – VE

Saturasi transistor
Transistor saturasi jika juction base collector tidak lagi di bias mundur
VCE = 0 V
ICsat = VCC/RC

Rangkai bias dc transistor digunakan untuk mengetahui daerah kerja rangkaian. Rangkaian
transistor akan bekerja pada titik kerja tertentu (Quetion Point) sesuai dengan pengaturan
Siswoko, Buku PratikumElka Analog 1
PSTE 2023

komponen rangkaian yang dipasang. Pada gambar 8.1 rangkaian fixed bias dc, komponen yang
berpengaruh pada tiktik kerja rangkaian bias dc ini adalah Vcc, P1, dan R2. Pada gambar 8.1
emiter dihubungkan pada titik common, sehingga rangkaian ini dinamakan rangkaian common
emitter. Pada fixed bias dc, emitter tidak diberi tahanan (resistansi) sehingga electron bebas
bergerak dan emitter penuh dengan elektron-elektron bebas. Dari titik kerja didapatkan nilai-nilai
IBQ, ICQ dan VCEQ yang menunjukkan arus dan tegangan kerja dari rangkaian tersebut.

Gambar 8.1 Rangkaian fixed bias dc transistor

V CC −V BE
IB = RB

IC = β .IB
8.4Langkah Percobaan
1. Siapkan modul rangkaian fixed bias dc transistor
2. Lengkapi modul percobaan dengan catu daya dan alat ukurnya seperti pada gbr 8.2
3. Atur IB = 10 μ A dengan memutar potensi P1
4. Ukur IC dan VCE isikan pada table 8.2
Siswoko, Buku PratikumElka Analog 1
PSTE 2023

Gambar 8.2 Rangkaian percobaan 9, rangkaian fixed bias dc transistor

5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk sesuai table 8.1


6. Gambarkan grafik IC fungsi VCE

Tabel 8.1 Data hasil percobaan


No IB ( μ A) VB (V) IC (mA) VCE (V)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Siswoko, Buku PratikumElka Analog 1
PSTE 2023

Gambar 8.3 grafik IC fungsi VCE


8.5 Analisa :

8.6 Pertanyaan dan Soal :

1. Jika nilai IB berubah terangkan apa yang terjadi pada nilai IC ?

2. Jika nilai IB terangkan apa yang terjadi pada nilai β

3. Terangkan nilai apa yang menyebabkan titik kerja berubah

8.7 Kesimpulan:

Anda mungkin juga menyukai