Abstrak
In this second practicum with the title of precursor "BJT characteristic (Bipolar Junction Transistor)" which aims to understand
the characteristics of the BJT, to understand the bias technique with discrete and current circuits constant. Practicum is done by
sequencing the circuit on the provided practicum kit as well DCA applications. The observation of the input on the transistor and
the effect of bias on the transistor amplifier is done with arranging a series of lab work. While observation of transistor output and
Early effect done with use DCA pro application on computer. Changes in voltage and current are also noted so that the
characteristics well observed. From the results of these observations praktikan can observe the output of the circuit on Various
kinds of transistor working modes.
1.
1
penguatan arus untuk common basis, dengan hubungan
matematis sebagai berikut : Mode IC VCE VB VCB Bias Bias
𝐼𝑐 𝐼𝐶 Kerja E B-C B-E
𝛽= 𝑑𝑎𝑛 𝛼 =
𝐼𝐵 𝐼𝐸 Aktif =β. =VBE+ ̴ 0 Rever Forwa
Sehingga : IB VCB 0, se rd
𝛽 𝛼 7
𝛼= 𝑑𝑎𝑛 𝛽 = V
𝛽+1 1−𝛼
Karakteristik sebuah transistor biasanya diperoleh dengan Satur Ma ̴0V ̴ 0,7 Forwa Forwa
pengukuran arus dan tegangan pada rangkaian dengan asi x 0, V<VCE rd rd
konfigurasi common enmitter (kaki enmitter terhubung 7 <0
dengan ground), seperti ditunjukkan pada gambar berikut. V
Cut- ̴0 = 0 0 - -
off VBE+V
CB
Dalam kurva IC-VCE mode kerja transistor ini ditunjukkan
pada area-area dalam gambar berikut ini :
3
Pada kurva IC –VCE dipilih dua titik koordinat Set IB pada 25µA
yang mudah dibaca, dan masih dalam garis
lurus
Set RC minimum (sekitar 82Ω)
µ
Hitung nilai tegangan Early
Baca dan catat tegangan VCE kemudian gambarkan
bentuk gelombang tegangan output yang ditunjukkan
Pilih nilai arus basis yang lain, dan lakukan langkah osoloskop.Amati adanya ditorsi pada gelombang
1 s/d 3 untuk mengkonfirmasinilai tegangan Early output.
Analisis :
Setelah melakukan percobaan ini, maka dapat dilihat nilai
dari Ic dan masing-masing VBEnya. Sehingga dapat di plot
grafik x-y untuk VBE vs IC. Maka dapatlah grafik seperti
disamping.
5
4.2 Karakteristik Output Transistor IC-VCE dapat disimpulkan bahwa IC merupakan fungsi dari nilai IB,
atau dengan kata lain, IC bergantung pada IB.
Pada percobaan ini didapat data sebagai berikut: Dapat dilihat juga area kerja dari suatu transistor
berdasarkan tabel yang sudah diperoleh. Dimana area kerja
saturasinya berada pada hingga VCEnya bernilai 0,2 volt dan
untuk daerah cut off nya berada pada IB = 0mA.
Dari tabel dapat diplot dalam grafik VCE vs IC. Maka
diperoleh:
100
80 IB=0
60 IB=0,2
IC
40 IB=0,4
20 IB=0,8
0 IB=1,2
0 0.2 0.4 1 5
IB=1,6
VCE
Contoh tampilan pada osiloskop Dapat dilihat bahwa, pengaruh nilai IB sangat berdampak
pada nilai ICnya. Semakin besar nilai IB maka nilai IC juga
akan semakin besar juga.
VCE IC (mA)
IB=0 IB=0.2 IB=0.4 IB=0.8 IB=1.2 IB=1.6
0 0 0 0 0 0 0
0,1 0 13,15 14,71 15,6 29,5 45,3
0,2 0 16,42 17,63 18,56 40,7 70,6
0,3 0 16,71 18 18,72 42,8 77,7 Pada grafik tersebut terlihat dengan menghubung singkat
kolektor-emiter (VCE=0) dan emiter diberi bias maju
0,4 0 16,79 18,10 18,89 43,4 80,9
mengakibatkan semakin tinggi tegangan reverse, maka
0,5 0 16,90 18,26 18,99 43,5 82,7 semakin tinggi lebar basis dan semakin tinggi beta DC. Saat
1 0 17,46 18,93 19,42 45,7 89,2 tegangan reverse dinaikan hingga lebar basis menyempit
2 0 19,41 20,28 21,11 49,1 94,1 maka daerah tersebut dinamakan breakdown.
5 0 21,55 22 22,9 62,2
10 0 28,60 29,7 31,15
4.4 Pengaruh Bias pada Penguat Transistor
Analisis :
Dari tabel, dapat terlihat bahwa nilai IC akan meningkat Setelah melakukan percobaan keempat, dengan
sangat signifikan cepat saat nilai VCE sekitar 0,2V. Akan menggunakan resistor variabel, yakni nilai minimum adalah
tetapi disaat VCE lebih besar dari 0,2V, maka kurva IC 88,7 Ω dan nilai maksimum adalah 5,62 kΩ, maka diperoleh
meningkat dengan sangat lambat dengan suatu kemiringan data sebagai berikut :
yang disebut dengan slope yang lebih kecil. Dapat dilihat
juga, nilai IB sangat berpengaruh pada nilai IC. Dimana nilai
IB akan menghasilkan suatu kurva IC yang tersendiri.
Semakin besar nilai IB maka nilai IC akan semakin besar juga
diikuti dengan slope yang ikut semakin besar. Dari hal ini
7
7
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ervin T Hutabarat. Praktikum Rangkaian Elektrik.
Laboratorium Dasar Teknik Elektro ITB,Bandung
[2] Siagian
Pandapotan,dkk.2015.Modul_ELS2203_Praktikum.Sit
oluama:Modul Elektronika Institut Teknologi Del
[3] Albert Malvino, David J. Bates 7th(2007), Electronic
Principles., 7th ed., Willey and Sons, International
Edition.
[4] Sutrisno, Dasar Elektronika, second Edition, Penerbit
ITB
[5] Thomas L Floyd, Electronic Devices 9th ed, Prentice
Hall, 2011