(BJT)
1
Stuktur divais dan cara kerja fisik
3
Gambar 3: Model rangkaian pengganti sinyal besar untuk BJT npn yang bekerja
pada mode forward active.
4
Karakteristik Arus – Tegangan
5
Karakteristik Arus – Tegangan
Gambar 5: Polaritas tegangan dan aliran arus dalam transistor yang di bias
dalam mode aktif
6
Ringkasan hubungan arus – tegangan dari BJT pada mode aktif
iC IS ev BE VT
iC IS v BE VT
iB e
iC IS v BE VT
iE e
Catatan: untuk transistor pnp, gantilah vBE dengan vEB
iE
iC i E i B 1 i E
1
iC i B i E 1 i B
1 1
10
iC IS ev BE VT
Untuk vBE < 0,5 V, arus sangat kecil dan dapat diabaikan. Untuk
harga arus normal, vBE berkisar antara 0,6 V – 0,8 V. Untuk
perhitungan awal, vBE = 0,7 V.
Untuk transistor pnp, karakteristik iC- vBE tampak identik, hanya vBE
diganti dengan vEB.
11
Gambar 8: Model rangkaian pengganti sinyal besar dari BJT npn yang
bekerja di daerah aktif dalam konfigurasi common-emitter.
12
Karakteristik Common-Emitter
13
Penguatan arus common-emitter β.
14
Pada gambar 9 terlihat, dengan tegangan vCE tetap perubahan iB
dari IBQ menjadi (IBQ + ∆iB) menghasilkan kenaikan pada iC dari ICQ
menjadi (ICQ + ∆iC)
iC
ac
i B v CE kons tan
15
BJT sebagai Penguat dan sebagai Saklar
Pemakaian BJT:
– sebagai penguat:
• BJT bekerja pada mode aktif.
• BJT berperan sebagai sebuah sumber arus yang
dikendalikan oleh tegangan (VCCS).
• Perubahan pada tegangan base-emitter,vBE, akan
menyebabkan perubahan pada arus collector, iC.
• BJT dipakai untuk membuat sebuah penguatan
transkonduktansi.
• Penguatan tegangan dapat diperoleh dengan melalukan arus
collector ke sebuah resistansi, RC.
• Agar penguat menjadi penguat linier, transistor harus diberi
bias, dan sinyal akan ditumpangkan pada tegangan bias dan
sinyal yang akan diperkuat harus dijaga tetap kecil
– sebagai saklar
• BJT bekerja pada mode cutoff dan mode jenuh
16
Cara kerja sinyal besar – Karakteristik Transfer
17
Rangkaian dasar penguat common-emitter terlihat pada gambar 10.
– Tegangan masukan total vI (bias + sinyal) dipasang di antara base dan
emitter (ground)
– Tegangan keluaran total vO (bias + sinyal) diambil di antara collector dan
emitter (ground)
– Resistor RC mempunyai 2 fungsi:
• Untuk menentukan bias yang diinginkan pada collector
• Mengubah arus collector, iC, menjadi tegangan keluaran vOC atau vO
– Tegangan catu VCC diperlukan untuk memberi bias pada BJT dan untuk
mencatu daya yang diperlukan untuk kerja penguat.
18
vI = vBE < 0,5 V → transistor cutoff.
0 < vI < 0,5 V, iC kecil sekali, dan vO akan sama dengan tegangan
catu VCC (segmen XY pada kurva)
IS e v I VT
v O VCC RCIS ev I VT
19
Mode aktif berakhir ketika vO = vCE turun sampai 0,4 V di bawah
tegangan base (vBE atau vI) → CBJ ‘on’ dan transistor memasuki
mode jenuh (lihat titik Z pada kurva).
Pada daerah jenuh kenaikan vBE menyebabkan vCE turun sedikit saja.
vCE = VCEsat berkisar antara 0,1 – 0,2 V. ICsat juga konstan pada harga:
VCC VCEsat
ICsat
RC
Sedangkan ketika BJT dalam keadaan cut off, arus sangat kecil
(idealnya nol), jadi beraksi seperti saklar terbuka, memutus
hubungan antara collector dan ground.
Jadi keadaan saklar ditentukan oleh harga tegangan kendali vBE.
20
Penguatan Penguat.
Agar BJT bekerja sebagai penguat, maka harus diberi bias pada daerah
aktif yang ditentukan oleh tegangan dc base – emitter VBE dan tegangan dc
collector – emitter VCE. Arus collector IC pada keadaan ini:
IC IS eVBE VT
Jika sinyal vi akan diperkuat, sinyal ini ditumpangkan pada VBE dan
harus dijaga kecil (lihat gambar 10(b)) agar tetap pada segmen
yang linier dari kurva transfer di sekitar titik bias Q.
Koefiesin arah dari segmen linier ini sama dengan penguatan
tegangan dari penguat untuk sinyal kecil di sekitar titik Q.
21
Penguatan sinyal kecil Av:
v O VCC RCIS ev i VT
dv O
Av
dv I v I VBE
1
Av IS eVBE VT
RC
VT
IC RC V
Av RC
VT VT
VRC VCC VCE
Perhatikan:
• penguat CE: inverting, artinya sinyal keluaran berbeda 180°
dengan sinyal masukan.
• peguatan tegangan dari penguat CE adalah perbandingan antara
penurunan tegangan pada RC dengan tegangan termal VT.
• untuk memaksimumkan penguatan tegangan, penurunan
tegangan pada RC harus sebesar mungkin, artinya untuk harga VCC
tertentu penguatan harus bekerja pada VCE yang lebih rendah.
22
Contoh soal 2
Sebuah rangkaian CE menggunakan sebuah BJT yang mempunyai IS =
10-15 A, sebuah resistansi collector RC = 6,8 kΩ dan catu daya
VCC = 10 V.
a. Tentukan harga tegangan bias VBE yang diperlukan untuk
mengoperasikan transistor pada VCE = 3,2 V. Berapakah harga IC
nya?
b. Carilah penguatan tegangan Av pada titik bias. Jika sebuah
sinyal masukan sinusoida dengan amplitudo 5 mV
ditumpangkan pada VBE, carilah amplitudo sinyal keluaran
sinusoida.
c. Carilah kenaikan positif vBE (di atas VBE) yang mendorong
transistor ke daerah jenuh, dimana vCE= 0,3 V.
d. Carilah kenaikan negatif vBE yang mendorong transistor ke
daerah 1% cut off (vO = 0,99 VCC)
23
Analisis Grafis
24
Perhatikan gambar 11 yang mirip dengan rangkaian terdahulu
hanya ada tambahan resitansi pada base, RB.
28
Cara kerja sebagai saklar.
BJT bekerja sebagai saklar: gunakan mode cut off dan mode jenuh.
29
Harga masukan vI bervariasi.
vI < 0,5 V → iB = 0, iC = 0 dan vC = VCC → simpul C terputus dari
ground → saklar dalam keadaan terbuka.
vI > 0,5 V → transistor ‘on’. Pada kenyataannya agar arus
mengalir, vBE harus sama dengan 0,7 V, dan vI harus lebih tinggi
iC = βiB
30
Persamaan ini hanya berlaku untuk daerah aktif artinya CBJ tidak
forward bias atau vC > vB – 0,4 V.
vC = VCC – RCiC
Jika vI naik, iB akan naik, dan iC akan naik juga, Akibatnya vCE akan
turun. Jika vCE turun sampai vB– 0,4V, transistor akan meninggalkan
daerah aktif dan memasuki daerah jenuh. Titik ‘edge-of-saturation’
(EOS) ini didefinisikan:
V 0,3
IC ( EOS ) CC
RC
IC ( EOS )
IB ( EOS )
31
Harga vI yang diperlukan untuk mendorong transistor ke EOS dapat
ditentukan dengan persamaan:
VCC VCEsat
ICsat
RC
32
Memaksakan lebih banyak arus pada base mempunyai pengaruh
yang kecil pada ICEsat dan VCEsat. Pada keadaan ini saklar tertutup
dengan resistansi RCEsat yang rendah dan tegangan offset VCEsat
yang rendah.
ICEsat
forced
IB
33
Contoh soal 3:
Transistor pada gambar 17 mempunyai β berkisar antara 50 – 150.
Carilah harga RB yang menyebabkan transistor pada keadaan
jenuh dengan faktor ‘overdrive’ lebih besar dari 10.
Gambar 17
Jawab:
Transistor dalam keadaan jenuh, tegangan collector:
VC = VCEsat ≈ 0,2 V
35
Contoh soal 4:
Tentukan harga tegangan pada semua simpul dan arus pada semua
cabang. Asumsikan β = 100
Gambar 18
36
Gambar 18
37