1
Cara klasik pengaturan bias
R2
VBB VCC
R1 R2
R1 R2
RBB
R1 R2
Tentukan harga tegangan pada semua simpul dan arus pada semua
cabang (yaitu : IB, IE, IC, VB, VE, VC). Asumsikan β = 100
3
Jawab:
Gunakan teori Thévenin untuk menyederhanakan rangkaian pada base.
RB 2 50
VBB 15 15 5 V
RB1 RB 2 100 50
RBB RB1 // RB 2 100 // 50 33,3 k
VBB IB RBB VBE IE RE
IE
IB
1
VBB VBE
IE
RE RBB 1
5 0,7
IE 1,29 mA
3 33,3 101
1,29
IB 0,0128 mA
101
VB VBE IE RE
0,7 1,29 3 4,57 V
4
Asumsikan transistor bekerja pada mode aktif:
5
β = 100
Gambar 18
6
Gambar 18
7
Untuk membuat IE tidak sensitif terhadap suhu dan variasi β,
rangkaian harus memenuhi dua syarat berikut:
VBB VBE
RB
RE
1
8
Pada rangkaian pada gambar di bawah ini, RE memberikan umpan
balik negatif sehingga dapat men-stabil-kan arus dc emitter (IE).
Jika IE ↑ → VRE dan VE ↑.
Jika tegangan pada base hanya ditentukan oleh pembagi tegangan
R1, R2, dengan RB kecil, maka tegangan ini akan tetap konstan,
9
Contoh soal 5:
Rancanglah rangkaian seperti gambar di samping, sehingga
IE = 1 mA dengan catu daya VCC = +12V. Transistor
mempunyai harga nominal β = 100.
(di sini kita menentukan nilai, RE, R1, dan R2, RC)
Jawab:
Ikuti ‘rule of thumb’:
⅓ tegangan catu daya dialokasikan untuk tegangan pada R2,
⅓ lainnya untuk tegangan pada RC dan
sisanya untuk simpangan sinyal pada collector.
Jadi R2 = 40 kΩ dan R1 = 80 kΩ
12 VC
RC
IC
IC IE 0,99 1 0,99 mA 1 mA
12 8
RC 4 k
1
12
Cara klasik pengaturan bias dengan menggunakan dua catu daya
Gambar 21. Pemberian bias pada BJT dengan menggunakan dua catu daya
13
VEE VBE
IE
RE RB 1
Persamaan ini sama dengan persamaan sebelumnya hanya VEE
menggantikan VBB. Jadi kedua kendala tetap berlaku.
Jika base dihubungkan dengan ground (konfigurasi common-base),
maka RB dihilangkan sama sekali.
Sebaliknya, jika sinyal masukan dihubungkan pada base, maka RB
tetap diperlukan.
14
Pemberian bias dengan menggunakan resistor umpan balik
collector-ke-base.
15
Gambar 22 Penguat common-emitter yang diberi bias dengan resistor
umpan balik RB.
Untuk mendapatkan IE yang tidak sensitif terhadap variasi β,
RB/(β+1) << RC. Harga RB menentukan simpangan sinyal yang
terdapat pada collector, karena
RB
VCB IBRB IE
1
16
Cara kerja dan model sinyal kecil
(Analisis AC)
Gambar 24
(a) Rangkaian konseptual untuk menunjukkan cara kerja transistor
sebagai penguat
(b) Rangkaian (a) tanpa sinyal vbe untuk analisa DC (bias)
17
EBJ diberi forward bias oleh sebuah batere VBE. CBJ diberi reverse
bias oleh catu daya DC VCC melalui resistor RC. Sinyal yang akan
diperkuat, vbe, ditumpangkan pada VBE.
I C I S eVBE VT
I S eVBE vbe VT
VBE VT vbe VT
ISe e
iC I C e vbe VT
19
Jika vbe << VT maka:
v
iC IC 1 be
VT
21
Transkonduktansi BJT sebanding dengan arus bias collector IC.
BJT mempunyai transkonduktansi yang cukup tinggi dibandingkan
dengan MOSFET, misal untuk IC = 1 mA, gm ≈ 40 mA/V
iC
gm
v BE i C IC
22
Untuk sinyal kecil (vbe << VT), transistor berperan seperti sebuah
sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan (VCCS).
23
Arus base dan resistansi masukan pada base
v be
r
ib
r
gm
VT
r
IB
jadi rπ berbanding lurus dengan β dan berbanding terbalik dengan
arus bias IC.
25
Arus emitter dan resistansi masukan pada emitter
iC IC ic
iE IE = arus emiter dari tegangan VBE
Ie = arus emiter dari sinyal vbe
i E IE i e iE = arus total Emiter
IC
IE
ic
IC IE
ie v be v be
VT VT
26
v be
re
ie
VT
re
IE
1
re
gm gm
27
Penguatan tegangan
vC = VCC – iCRC
= VCC – (IC + ic)RC
= (VCC – ICRC) – icRC
= VC – icRC
vc = –icRC = –gmvbeRC
= (–gmRC)vbe
28
Jadi penguatan tegangan dari penguat, Av adalah
vc
AV g mRC
v be
gm sebanding dengan arus bias collector, jadi
IC RC
Av
VT
29
Memisahkan sinyal dengan harga-harga DC
Arus dan tegangan pada rangkaian penguat terdiri dari dua
komponen: komponen dc dan komponen sinyal.
Komponen DC ditentukan dari rangkaian dc pada gambar 24(b),
sedangkan cara kerja sinyal BJT dapat diperoleh dengan
menghilangkan sumber DC, seperti pada gambar 26.
31
Pada gambar 27(a), BJT digambarkan sebagai VCCS yang
mempunyai resistansi masukan (melihat ke arah base) rπ, dengan
sinyal kendali vbe. Hubungan arus dan tegangan pada rangkaian ini:
i c g mv be
v be
ib
r
g mv be be 1 g m r
v be v
ie
r r
r
v be
1 v be
r 1
v be re
Pada gambar 27(b) BJT digambarkan sebagai CCCS, dengan
sinyal kendali ib. Hubungan arus sebagai berikut:
g mv be g m i b r
g m r i b
32
Aplikasi rangkaian ekivalen sinyal kecil.
33
Contoh soal 6:
Analisa penguat transistor pada gambar 28(a) dan tentukan
penguatan tegangannya. Asumsikan β = 100
VBB VBE
IB
RBB
3 0,7
0,023 mA
100
VC VCC IC RC
10 2,3 3 3,1 V
36
Tentukan parameter model sinyal kecil:
VT 25 mV
re 10,8
IE 2,3 0,99 mA
IC 2,3 mA
gm 92 mA/V
VT 25 mV
100
r 1,09 k
gm 92
37
Perhatikan Gambar 28(c), tidak ada sumber tegangan dc. Terminal
rangkaian yang terhubung ke sebuah sumber tegangan dc yang
konstan selalu dapat dianggap sebagai sinyal ‘ground’.
r
vbe vi
r RBB
1,09
vi 0,011vi Utk mencari Av, Vi nggak perlu
101,09 diketahui.nanti berdasar input
vo g m vbe RC
( 92mA / V ) 0,011vi 3K 3,04vi
vo
Av 3,04 V/V
vi
Tanda negatif menunjukkan pembalikan fasa.
38