Anda di halaman 1dari 29

Laporan Resmi Praktikum

Mekatronika

Modul :

Rangkaian Analog
Cover Depan : …….
Pendahuluan : ......
Dasar Teori : …….
Eksperimen : …….
Jumlah : …….
Terlambat : ……. -
Nilai : …….

disusun oleh :
Nama : Bagus Teja Lelana
No. Mhs : 190610472 / TI

Program Studi Teknik Industri


Fakultas Teknologi Industri
Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Semester Gasal 2020/2021


1.1. Tujuan Pratikum

a. Mengenal dan memahami rangkaian analog


b. Mengenal dan mampu menggunakan software ISIS Proteus
c. Mempelajari penggunaan dan fungsi dari Multimeter dan Oscilloscope.
d. Mempelajari cara kerja beberapa jenis rangkaian analog menggunakan
software Proteus.
e. Memahami perbedaan fungsi berbagai jenis rangkaian analog.
f. Mengetahui sistem kerja rangkaian DAC dan ADC serta perbedaaannya

1.2. Alat dan Bahan

1.2.1 Software Proteus


Proteus adalah sebuah software untuk desain PCB. Sebelum melakukan
upgrade rangkaian skematik ke PCB, juga dilengkapi dengan simulasi pspice
pada level skematik, jadi sebelum mencetak PCB kita akan mengetahui apakah
PCB yang ingin kita cetak sudah benar. Proteus menggabungkan program ISIS
dan program ARES untuk membuat skema desain sirkuit, dan membuat tata
letak PCB berdasarkan skema kami. Software ini cocok untuk desain rangkaian
mikrokontroler. Proteus juga sangat cocok untuk mempelajari produk elektronik,
seperti produk elektronik dasar untuk aplikasi mikrokontroler. Jika software
sudah terinstal maka akan memberikan banyak contoh perancangan aplikasi
sehingga kita bisa belajar dari contoh yang ada.Pengenalan PROTEUS.   Fitur-
fitur dari PROTEUS adalah sebagai berikut :

 Memiliki kemampuan untuk mensimulasikan hasil rancangan


baik digital maupun analog maupun gabungan
keduanya,Mendukung simulasi yang menarik dan simulasi
secara grafis,

 Mendukung simulasi berbagai jenis microcontroller seperti PIC,


8051 series.

 Memiliki model-model peripheral yang interactive seperti LED,


tampilan LCD, RS232, dan berbagai jenis library lainnya,
 Mendukung instrument-instrument virtual seperti voltmeter,
ammeter, oscciloscope, logic analyser, dll,

 Memiliki kemampuan menampilkan berbagi jenis analisis secara


grafis seperti transient, frekuensi, noise, distorsi, AC dan DC, dll.

 Mendukung berbagai jenis komponen-komponen analog,

 Mendukung open architecture sehingga kita bisa memasukkan


program seperti C++ untuk keperluan simulasi.

Gambar 1.1. Homescreen Proteus

1.2.2 Simbol dalam kelistrikan


Berikut ini adalah beberapa simbol dan simbol pendefinisian Beberapa
hal tentang kelistrikan:
a. Amplifier
Gambar 1.2. Simbol Amplifier
Simbol ini merupakan perangkat sebagai penguat sinyal yang
memiliki input relative kecil.

b. Antena

Gambar 1.3. Simbol Antena

Simbol ini memiliki arti merubah daya listrik menjadi gelombang


radio.

c. PN Junction Diode

Gambar 1.4. Simbol PN Junction Diode

Dioda dengan simbol listrik ini dapat digunakan untuk memotong


atau menjepit sirkuit, sebagai penyerah dalam arus DC.
d. LED(Light Emitting Diode)

Gambar 1.5 Simbol LED

Simbol Diode ini dapat memancarkan energi cahaya dan biasanya


digunakan untuk aplikasi penerangan.

e. Osilator Kristal

Gambar 1.6 Simbol Osilator Kristal

Simbol ini menghasilkan sinyal waktu dari frekuensi yang cepat.

f. Sekering

Gambar 1.7 Simbol Sekering


Simbol ini dapat melindungi dari arus dan tegangan berlebih pada
sekering.

g. Transistor NPN

Gambar 1.8 Simbol Transistor NPN

Transistor ini digunakan untuk memperkuat dan mengganti


aplikasi.
h. Ground

Gambar 1.9 Simbol Ground

Secara teoritis ini setara dengan 0V dan memiliki referensi


potensialnya 0. Berarti pada simbol ini memiliki potensi nilai
sempurna untuk ditanamkan dibumi atau tanah.

i. Chassis Ground
Gambar 1.10 Simbol Chassis Ground
Simbol listrik ini berfungsi sebagai penghalang agar dapat
mencegah kita dari sengatan listrik.

j. Resistor Tetap

Gambar 1.11 Simbol Resistor Tetap

Simbol listrik ini berarti sebuah perangkat yang dapat menahan


arus listrik yang berjalan di suatu rangkaian.

1.3. Dasar Teori

Rangkaian elektronik analog berkaitan dengan sinyal yang terus berubah (halus
atau sedikit demi sedikit) sesuai dengan informasi yang terdapat dalam sinyal
tersebut. Perangkat elektronik tertentu, seperti amplifier, tuner, radio, dan
televisi, kebanyakan menggunakan sinyal analog di bagian depan dan depan.
Berikut adalah 3 contoh rangkaian analog :
A. Rangkaian AC
Arus bolak-balik atau arus bolak-balik (AC) adalah arus listrik dan
tegangan yang besarnya berubah seiring waktu dan mengalir dalam dua
arah. Arus bolak-balik biasa digunakan pada peralatan elektronik.
Prinsip daya AC adalah kumparan berputar dengan kecepatan sudut
tertentu dalam medan magnet. Jenis rangkaian pada rangkaian AC
adalah rangkaian resistor, rangkaian induktor dan rangkaian kapasitor.
B. Rangkaian DC
Arus listrik searah atau biasa disebut DC (Direct Current) adalah sebuah
bentuk arus atau tegangan yang mengalir pada rangkaian listrik dalam
satu arah saja. Pada umumnya, baik arus maupun tegangan listrik DC
dihasilkan oleh pembangkit daya, baterai, dinamo, dan sel surya.
Tegangan atau arus listrik DC memiliki besaran nilai (amplitudo) yang
tetap dan arah mengalirnya arus yang telah ditentukan. Sebagai contoh,
+12V menyatakan 12 volt pada arah positif, atau -5V menyatakan 5 volt
pada arah negative
C. Rangkaian Penguat
Rangkaian penguat adalah rangkaian komponen elektronik yang
digunakan untuk meningkatkan daya (atau daya umum). Pada bidang
audio, amplifier menguatkan sinyal suara analog dari sumber suara,
sehingga memperkuat sinyal / penguatan arus (I) dan tegangan (V) dari
sinyal input AC menjadi arus AC dan tegangan yang lebih besar, dan
daya akan lebih besar. . Dalam keluaran. Besarnya keuntungan
biasanya disebut keuntungan. Nilai penguatan dinyatakan sebagai
fungsi penguat audio, dan penguatan penguat daya adalah 20 hingga
100 kali sinyal input.

1.4. Hasil Pengamatan Rangkaian DC

Gambar 1.2. Rangkaian DC


1.5. Hasil Pengamatan Rangkaian AC

1.5.1. Rangkaian RLC

a. Rangkaian RC Seri

Gambar 1.3. Bentuk Gelombang Rangkaian RC Seri

Gelombang sinus termasuk dalam rangkaian RC seri. Dalam rangkaian ini


terbentuklah bentuk pegunungan dan lembah. Gelombang merah memiliki
amplitudo yang lebih rendah daripada gelombang hijau karena memberikan
tegangan yang berbeda.

b. Rangkaian RL Seri

Gambar 1.4. Bentuk Gelombang Rangkaian RL Seri


Dalam deret tersebut, deret RL seri termasuk dalam gelombang sinus dan
gelombang kosinus. Dalam urutan seperti itu, berbeda pada gelombang merah
yang membentuk 1 gunung dan 1 lembah, serta gelombang hijau yang
membentuk 1/2 gunung dan 1 lembah.

c. Rangkaian LC Seri

Gambar 1.5. Bentuk Gelombang Rangkaian LC Seri

Dalam rangkaian LC seri, baik gelombang sinus dan gelombang cos


disertakan. Terdapat perbedaan pada rangkaian ini yaitu gelombang merah
membentuk 2 gunung dan 2 lembah, gelombang merah muda membentuk 1
gunung dan 1 lembah, dan gelombang biru membentuk garis lurus yang dapat
diartikan sebagai 0.

d. Rangkaian RLC Seri

Gambar 1.6. Bentuk Gelombang Rangkaian RLC Seri


Pada rangkaian RLC seri, tiga gelombang termasuk dalam gelombang sinus.
Ketiga gelombang ini membentuk gelombang yang sama, yaitu satu puncak
dan satu palung, dan tegangan masing-masing gelombang berbeda.

1.5.2. Dioda

a. Dioda forward bebas

Gambar 1.7. Bentuk Gelombang Rangkaian Dioda Forward Bias

Pada rangkaian Forward Bias terdapat 2 tegangan yang digunakan untuk


mengukur besar output sebelum dan sesudah melewati dioda. Arah pemasangan
dioda sama. Tegangan positif baterai dihubungkan ke anoda dan tegangan
negatif dihubungkan ke katoda. Bentuk gelombang Vs dan V1 dari dioda forward
bias dapat diamati pada gambar 1.7. Gelombang berwarna hijau adalah bentuk
gelombang dari V1 dan gelombang berwarna merah adalah bentuk gelombang
dari tegangan Vs.
b. Dioda Reverse Bebas

Gambar 1.8. Bentuk Gelombang Rangkaian Dioda Reverse Bias

Pada rangkaian Dioda Reverse Bias terdapat 2 tegangan yang digunakan


untuk mengukur output. Pada rangkaian tersebut dioda dipasang secara
terbalik atau berlawanan. Gelombang berwarna hijau adalah gelombang dari
V2, gelombang tersebut membentuk lembah , sedangkan gelombang merah
adalah Vs , gelombang tersebut membentuk puncak.

1.5.3. Low-Pass Filter

Gambar 1.9. Bentuk Gelombang Rangkaian Rangkaian AC Low-Pass Filter

Rangkaian filter low-pass AC adalah filter yang melewatkan sinyal dengan


frekuensi lebih rendah dari frekuensi cutoff yang dipilih dan mengurangi sinyal
dengan frekuensi yang lebih besar dari frekuensi cutoff. Respons frekuensi filter
yang sesuai bergantung pada desain filter. Pada rangkaian low-pass filter AC,
ia terkandung dalam gelombang sinus, gelombang cos. Gelombang hijau
berbeda dengan gelombang merah karena gelombang hijau membentuk 1
puncak dan 1 lembah, sedangkan gelombang merah membentuk ½ lembah
dan 1 puncak.

1.5.4. High-Pass Filter

Gambar 1.10. Bentuk Gelombang Rangkaian Rangkaian AC High-Pass Filter

Rangkaian filter high-pass AC adalah filter elektronik yang dapat melewatkan


sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-off tertentu dan
mengurangi sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off.
Dalam rangkaian filter high-pass AC, itu terkandung dalam gelombang sinus.
Gelombang hijau dan merahnya sama, karena 2 gelombang membentuk
puncak dan lembah.
1.6. Hasil Pengamatan Rangkaian Penguat

1.6.1. Penguat Membalik dengan OP AMP

Gambar 1.11. Bentuk Gelombang Rangkaian Rangkaian Penguat Membalik


dengan OP AMP

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa garis atau gelombang pembentuk
berwarna hijau adalah gelombang dari tegangan output dari rangkaian ,
sedangkan gelombang atau garis yang berwarna merah adalah gelombang dari
tegangan input. Bentuk dari Vin adalah kotak dan memiliki amplitudo dari puncak
ke puncak , sedangkan Vout konstan.
1.6.2. Penguat Tak-Membalik dengan OP AMP

Gambar 1.12. Bentuk Gelombang Rangkaian Rangkaian Penguat Tak-


Membalik dengan OP AMP

Pada gambar gelombang di atas dapat diamati bahwa garis atau gelombang
pembentuk berwarna hijau adalah gelombang dari tegangan input dari
rangkaian , sedangkan gelombang atau garis yang berwarna merah adalah
gelombang dari tegangan output. Bentuk dari Vout adalah kotak dan memiliki
amplitudo dari puncak ke puncak , sedangkan Vin berbentuk garis lurus yang
memotong Vout.
1.7. Kesimpulan

a. Rangkaian filter low-pass AC adalah filter yang melewatkan sinyal dengan


frekuensi lebih rendah dari frekuensi cutoff yang dipilih dan mengurangi
sinyal dengan frekuensi yang lebih besar dari frekuensi cut off.
b. Rangkaian filter low-pass AC adalah filter yang melewatkan sinyal dengan
frekuensi lebih rendah dari frekuensi cutoff yang dipilih dan mengurangi
sinyal dengan frekuensi yang lebih besar dari frekuensi cutoff.
c. Apabila terjadi antara dua buah gelombang berjalan di waktu yang
berbeda ,maka kedua gelombang tersebut tidak satu frasa.
d. Arus bolak-balik (AC) adalah arus yang mengubah besaran dan arah arus
bolak-balik, sedangkan arus searah (DC) adalah jenis arus yang mengalir
secara searah .
LEMBAR PENGAMATAN
DAFTAR PUSTAKA

“Simbol Listrik.” Sinaupedia. 17 Desember 2019. https://sinaupedia.com/simbol-listrik/.

https://binus.ac.id/bandung/2020/03/proteus-sebagai-aplikasi-software-pengendali-
mikrokontroller/

Anda mungkin juga menyukai