Anda di halaman 1dari 30

Laporan Praktikum

Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

PERCOBAAN I

INSTRUMENTASI DAN APLIKASI (PRO-TEUS SIMULATOR)

1.1 TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami konsep dasar dari sistim instrumentasi sehingga
mampu melakukan desain dan aplikasi instrumennya terutama yang berkaitan
dengan pengukuran dibidang teknik elektro
2. Mahasiswa dapat memahami dan mengoperasikan Aplikasi (software pro-teus)
khususnya dalam desain dan simulasi rangkaian atau pengukuran secara tidak
langsung sehingga dapat mengurangi kesalahan yang tidak diinginkan.

1.2 DASAR TEORI


1.2.1 SISTIM INSTRUMENTASI
Sistim instrumentasi adalah sebuah sistim yang menjadi kebutuhan dasar dalam
membangun sebuah sistim proses terutama pada peralatan produksi, berbagai jenis
informasi dari sistim instrumentasi memastikan kelengkapan data produksi, sehingga bisa
diketahui cara efisiensi yang maksimal, biaya produksi yang bisa ditekan dan yang
terpenting adalah kualitas hasil produksi pada akhir sebuah sistim proses.
Informasi yang didapatkan dari sistim instrumentasi adalah beragam, hal ini sesuai
dengan kebutuhan sistim data pelaporan, mungkin menggunakan metode pengukuran
langsung. Namun sistim proses pada peralatan produksi sangatlah kompleks, pengukuran
langsung menjadi tidak praktis lagi, sehingga perubahan ke pengukuran tidak langsung
mungkin harus diterapkan. Cara ini guna memantau antara kuantitas yang diukur dengan
hasil yang dibutuhkan.
Pemantauan tidak langsung sebagian besar menggunakan metode elektronika, perlu
diingat bahwa metode elektronika memiliki kelebihan kecepatan yang tinggi, aplikasi dan
pengolahan yang sederhana, serta kemudahan integrasi dengan sistim komputer.
Informasi yang di dapat belum tentu adalah nilai langsung hasil pengukuran, artinya nilai
menjadi ber-variasi karena terhubung dengan parameter yang lainnya. Menjadi masalah
baru dan membutuhkan metode skala yang sesuai. Dengan demikian, satu instrumen
mungkin bisa digunakan secara individu pada aplikasi lain.

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A1


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

A. Klasifikasi Sistim Instrumentasi.


Pada penerapan pengukuran di industri, pengukuran menggunakan variabel fisik
untuk menentukan satuan aliran dalam unit dinamis. Dengan begitu instrumentasi
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Aliran (Flow) atau per-variabel
Variabel aliran dapat diukur dari satu titik dalam ruang. Pengukuran variabel
aliran bisa diterapkan untuk pengukuran : Kekuatan, Momentum, Aliran, Biaya,
Arus dan Volume.
2. Trans-variabel
Trans-variabel membutuhkan titik referensi dan titik pengukuran, beberapa
pengukuran menggunakan metode ini antara lain adalah : Perpindahan, Velositas
(kecepatan), Pressure (tekanan), Temperature (Suhu), Level (Ketinggian) dan
Voltage (tegangan).

B. Jenis Sistim Instrumentasi


Pada sistim instrumentasi berdasarkan aplikasi industri, secara garis besar sistim
instrumentasi dibagi menjadi dua. yaitu: Sistim Otomatis adalah Sistim yang
beroperasi tanpa bantuan operator dan Sistim Manual / Analog adalah Sistim yang
beroperasi dengan bantuan operator.
Jika dilihat dari tampilan, desain sistim, instrumentasi dapat dibagi menjadi dua,
yaitu: Jenis self-operated dan Jenis power operated
Yang pasti apapun jenis instrumen yang diterapkan. Membutuhkan beberapa blok
dasar sebagai fungsinya. Blok akan digabungkan sebagai kombinasi yang berguna
untuk membantu sistim pengukuran dalam merubah (konversi) kondisi proses
menjadi kondisi yang sesuai. Blok – blok ini disebut sebagai unit fungsional yang ada
pada semua sistim instrumentasi.

C. Klasifikasi Sistim Instrumentasi


Sistim Instrumentasi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu Sistim
Instrumentasi Analog yang terbagi menjadi tiga unit fungsional, yaitu seperti yang
terlihat pada gambar berikut :

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A2


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

Gambar 1.1 Sistim Instrumentasi Analog

Bagian Primer (transduser)


Bagian sensing menerima nilai yang diukur dan diubah menjadi sinyal listrik,
ada berbagai macam sinyal listrik yang digunakan, yaitu : tegangan, arus, perubahan
resistansi, induktansi, kapasitansi. Jadi transduser adalah peralatan yang merubah
nilai yang diterima dari bagian sensing (sensor) menjadi sinyal listrik.

Bagian Sekunder (Signal Processing)


Setelah transduser merubah nilai sensing menjadi sinyal listrik, kemudian
dimasukkan ke sebuah unit yang disebut sebagai bagian pemrosesan sinyal (signal
processing). Fungsi dari unit ini adalah menguatkan output transduser yang masih
lemah kemudian di filter untuk dirubah ke bentuk yang dapat diterima oleh unit
output. Perangkat pada bagian sekunder antara lain adalah : amplifier, filter,
konverter analog ke digital dan sebagainya.

Bagian terakhir (final)


Bagian final menunjukkan nilai satuan (output satuan). Sinyal yang diterima
dari unit sekunder atau signal processing dimasukkan ke input dari unit final dan
menunjukkan nilai. Unit ini bisa berupa CRO (osiloskop), Komputer digital dan
sebagainya.

Selanjutnya adalah Sistim Instrumentasi Digital dimana sistim ini juga menggunakan
bagian – bagian sistim analog. Operasi dasarnya juga termasuk penanganan sinyal
analog, membuat pengukuran, mengubah dan menangani data digital. Pemrograman
dan kontrol. Gambar berikut adalah Diagram blok dari sistim digital.

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A3


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

Gambar 1.2 Sistim Instrumentasi Digital

Transduser
Semua parameter input fisik, seperti: suhu, tekanan, perpindahan, kecepatan,
percepatan diubah menjadi sinyal listrik proporsional.
Unit Penyesuai Sinyal (Signal Condition Unit)
Unit ini bekerja sama seperti pemrosesan sinyal dalam sistim analog, mencakup
semua bagian kalibrasi sirkuit balancing.
Scanner / Multiplexer
Beberapa sinyal analog yang diterima oleh perangkat ini secara lengkap
disediakan untuk alat ukur.
Konverter Sinyal (signal converter)
Perangkat ini digunakan untuk merubah sinyal analog menjadi sinyal yang
dapat diterima oleh bagian analog ke digital. (analog to digital converter).
Konverter Analog ke Digital (Analog to Digital Converter)
Perangkat ini merubah sinyal analog menjadi sinyal digital proporsional. Output
dari perangkat ini dimasukkan ke tampilan digital.
Peralatan Bantu
Semua sistim pemrograman dan fungsi pengolahan data digital yang dilakukan
oleh unit ini memerlukan peralatan tambahan, mungkin berupa komputer atau
perangkat instrumen lain. Beberapa fungsi termasuk linearzing dan perbandingan
batas.
Perekam Digital (Digital Recorder)
Beberapa sistim menggunakan CRO atau Komputer untuk perekaman digital.

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A4


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

1.2.2 APLIKASI (PRO-TEUS)

Pro-teus merupakan suatu software yang digunakan untuk melakukan simulasi


untuk perangkat elektronik oleh para penggiat atau develop, mulai dari rangkaian yang
paling sederhana hingga rangkaian yang sangat kompleks. Dengan adanya software ini
dapat memudahkan bagi para desainer dalam melakukan simulasi rangkaian elektronik
dengan desain yang telah dirancang dan sangat membantu sekali dikarenakan factor dana
serta mengurangi resiko kesalahan yang tidak diinginkan. Software ini memiliki banyak
kelebihan salah satunya yaitu mode simulasi yang pada software ini tampilkan yaitu paket
ISIS dimana terdapat banyak sekali komponen-komponen elektronika baik komponen
aktif maupun pasif. Selain itu juga terdapat beberapa alat ukur seperti Voltmeter DC/AC,
Amperemeter DC/AC, Osiloskop, function generator, dll. Dengan banyaknya kelebihan
pada paket ISIS sangat cocok digunakan untuk mendesain suatu sistim yang diinginkan
dan dapat mengurangi kesalahan yang tidak diinginkan sehingga menjadikan software ini
menjadi salah satu software terbaik bagi para desainer khususnya dibidang elektronik.

Pada tampilan software proteus professional versi 8.9 dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1.3 Tampilan Aplikasi Proteus

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A5


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

Pada tampilan ini pengguna diharapkan untuk membuat projek terlebih dahulu dengan
cara masuk menu File + New Project ( CTRL + N ) sehingga akan muncul Langkah-
langkah seperti pada gambar 1.4. sampai gambar 1.9.

Gambar 1.4 Tampilan New Project

Gambar 1.5 Tampilan langkah Desain Skema

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A6


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

Gambar 1.6 Tampilan langkah desain PCB

Gambar 1.7 Tampilan Langkah desain no Firmware

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A7


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

Gambar 1.8 Tampilan Langkah Akhir New Project

Gambar 1.9 Tampilan New project Simulasi Pro- teus

Pada gambar langkah-langkah diatas digunakan untuk membuat project awal dalam
membuat simulasi rangkaian yang ingin diuji. Setelah pembuatan project selesai maka
yang perlu diperhatikan kegunaan pada menu bar yang dijelaskan pada gambar dibawah
ini :

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A8


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

Gambar 1.10 Tampilan menu BAR

Gambar beserta keterangan diatas merupakan bagian-bagian yang biasanya selalu


terpakai jika digunakan untuk membuat simulasi suatu rangkaian. Sedangkan pada
gambar dibawah ini banyak digunakan untuk melihat layer atau memindahkan posisi jika
dalam posisi zoom dan melihat component list yang dipakai.

Gambar 1.11 Tampilan Seluruh layar dan Komponen List

1.2.3 INSTRUMEN DASAR PENGUKURAN LISTRIK


A. MULTIMETER ATAU AVO METER
Pengertian dari alat yang juga dikenal dengan istilah multitester ini adalah
sebuah peralatan khusus yang digunakan untuk mengukur komponen listrik. Mulai
dari mengukur hubungan Arus litrik (Ampere), Tegangan listrik (Voltage),
Hambatan listrik (Ohm), hingga Resistansi dari suatu rangkaian listrik. Berdasarkan
fungsi dasarnya tersebut, alat ini sering disebut dengan AVO meter (Ampere,
Voltage, Ohm). Alat ukur rangkaian listrik ini terdiri dari 2 jenis yaitu kategori
Analog dan Digital. Berikut penjelasan singkat mengenai jenis-jenis tersebut.

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A9


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

Analog
Jenis alat ukur yang pertama yaitu analog dengan ciri-ciri berupa tampilan
jarum jam yang dilengkapi dengan range-range angka hasil ukur. Dengan kata lain,
jenis Analog lebih manual penghitungannya sehingga dibutuhkan ketelitian
terutama saat menentukan tegangan atau Voltage yang cukup besar. Selain itu,
akurasi hasil perhitungannya juga lebih rendah dibandingkan jenis Digital.
Digital
Alat ukur jenis Digital lebih sering digunakan karena cara kerjanya jauh lebih
mudah dan akurat. Hasil alat ukur dapat dengan mudah dibaca pada layar digital
yang tertera. Istilah lain dari multitester jenis ini adalah DVOM ( Digital Volt Ohm
Meter) atau DMM (Digital Multi Meter). Pada tipe Digital, selain dapat mengukur
Tegangan, Hambatan, serta Arus listrik, alat ukur ini juga mampu melakukan
pengukuran pada Hfe transistor yang ada pada tipe-tipe tertentu saja.

Gambar 1.12 Multimeter Analog dan Digital

Fungsi Multimeter :
Perbedaan pada tipe, jenis, serta merk AVO meter yang digunakan, maka fungsi
yang dimiliki pun sedikit berbeda. Namun, beberapa fungsi utama dari alat ukur ini
antara lain:
Mengukur Arus Listrik.
Fungsi utama AVO meter yang pertama adalah mengukur Arus listrik atau
Ampere. Terdapat dua jenis Ampere yang ada di sebuah alat ukur yaitu arus AC
(Alternating Current) dan arus DC (Direct Current). Demi menghindari kerusakan
yang terjadi, maka dihimbau untuk memperhatikan arus listrik yang akan diukur.
Jangan sampai diluar jangkauan batas ukur maksimum.

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 10


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

Mengukur Tegangan Listrik.


Fungsi utama yang kedua adalah mengukur Tegangan atau tingkat Voltage dari
komponen listrik. Pada setiap Multitester terdapat saklar selector yang nantinya
berfungsi untuk menentukan batas ukur maksimum. Oleh karenanya, prediksi
terlebih dahulu level tegangan dari rangkaian listrik yang akan diukur.
Mengukur Hambatan Listrik.
Fungsi yang ketiga yaitu mengukur tingkat Hambatan atau Resistansi dari suatu
komponen listrik atau resistor yang memiliki unsur resistansi. Penting pula untuk
memperhatikan batas ukur resistansi saat akan menggunakannya.
Fungsi Hfe.
Tidak semua alat ukur memiliki fungsi Hfe. Fungsi tersebut digunakan untuk
mengetahui nilai dari faktor penguatan transistor. Fungsi Hfe ini biasanya
digunakan untuk mengukur penguatan transistor yang terdapat pada tipe NPN dan
PNP.
Mengukur Nilai Kapasitansi.
Fungsi lain yang belum tentu ada pada setiap Multitester adalah mengukur nilai
kapasitansi dari suatu kapasitor. Baik pada tipe Analog maupun Digital, keduanya
memiliki batas ukur tingkat resistansi yang harus diperhatikan.
Mengukur Frekuensi Sinyal.
Fungsi yang terakhir adalah untuk mengetahui nilai Frekuensi dari suatu isyarat
atau sinyal pada komponen elektronika.

Gambar 1.13 Bagian Utama dari Multimeter Analog

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 11


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

B. CRO ATAU OSCILLOSCOPE


Cathode Ray Oscilloscope lebih dikenal dengan sebutan CRO, atau ada yang
menyebut sebagai Osiloskop Sinar Katoda atau Osiloskop saja. Manfaat
Osciloscope (CRO) adalah untuk mengukur besaran-besaran: tegangan, frekuensi,
periode, bentuk sinyal dan beda fasa. Ada berbagai bentuk sinyal listrik, yaitu
sinusoida, segitiga atau triangle, kotak atau square, denyut atau pulse.
Berbagai bentuk sinyal listrik tersebut dapat dengan mudah diukur tegangannya,
periodenya dan dapat ditentukan berapa frekuensinya menggunakan perangkat
Osciloscope (CRO) ini.

Gambar 1.14 Cathoda Ray Oscilloscope (CRO)

Oscilloscope (CRO) ada dua jenis, jenis 1 chanel dan jenis 2 chanel. Dengan
CRO 2 chanel kita bisa menampilkan 2 signal secara serempak/sekaligus dalam
layar, yaitu sinyal pada jalur input chanel 1 dan chanel 2. Sebelum menggunakan
CRO lebih baik kita mengetahui spesifikasi CRO yang akan dipakai.
Spesifikasi umum CRO yang harus diketahui antara lain. Spesifikasi
Oscilloscope (CRO) Horisontal Axis Vertikal Axis Sweep Time Circuit Trigering
Intensity Modulation Power Source Tujuan dari mengetahui spesifikasi teknis dari
oscilloscope (CRO) agar kita mengetahui batas maksimum dan minimum
kemampuan oscilloscope dalam mengukur sinyal. Selain itu dengan mengetahui
spesifikasi CRO kita dapat menghindari kesalahan seting up CRO dalam
pengukuran. Fungsi Tombol Pada Panel Oscilloscope Tombol pada panel CRO
yang harus diketahui fungsinya antara lain.
Tombol Volt/Div Fungsi tombol ini adalah untuk mengatur skala pengukuran
dalam tiap divisi layar CRT Oscilloscope, tombol ini dapat diatur dari 5 mVolt / Div
sampai 20 Volt / Div.

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 12


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

Tombol Time/Div Fungsi tombol Time/Div untuk menentukan nilai sweep time
pada tiap divisi Y layar CRT. Tombol ini dapat diatur dari range 0,5 uS /Div
sampai 0,2 S/Div.
Tombol Position Trace Tombol position adalah tombol yang berfungsi untuk
mengatur posisi trace/sinyal yang diukur secara vertikal dan horisontal.
Ada 3 tombol position pada panel CRO 2 chanel yaitu X-POS yang berfungsi untuk
mengatur posisi trance terhadap bidang divisi X (vertikal) dan Y-POS1, Y-POS2
yang berfungsi untuk mengatur posisi trace terhadap bidang divisi Y pada layar
CRT.
Switch Coupling Input CRO Switch coupling adalah tombol yang berfungsi
untuk menentukan coupling yang digunakan dalam pengukuran (AC/DC/GND)
sinyal DC dan AC. Seting ini diperlukan untuk pengukuran sinyal AC dan DC,
terutama pada pengukuran sinyal DC kita harus memastikan posisi switch ini pada
posisi DC agar dapat melakukan pengukuran.
Tombol Intens dan Fokus Kedua tombol ini (intens dan fokus) berfungsi untuk
mengatur tampilan trace dan layar pengukuran. Tombol intens berfunsi untuk
mengatur tingkat kecerahan layar sedangkan tombol fokus untuk mengatur tingkat
ketajaman trace.
Yang harus diperhatikan dalam menggunakan alat ukur terutama Oscilloscope
adalah mengetahui batas maksimal sinyal yang boleh diukur dengan oscilloscope,
hal ini wajib diketahui untuk menghindari kerusakan pada oscilloscope tersebut dan
untuk mendapatkan seting alat ukur yang tepat

1.3 PERALATAN DAN BAHAN


Berikut Peralatan dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini antara lain :
1. 1 buah Laptop yang terinstall Aplikasi Pro-teus simulator
2. 1 buah infocus

1.4 PROSEDUR PERCOBAAN


1. Hidupkan laptop kemudian jalankan Aplikasi Proteus simulator untuk membuat
New-Project (Buat folder tersendiri dengan nama Perc. 1 Instrumentasi ).
2. Kemudian Save New-project.
3. Tampilkan design skematik dari Simulator proteus

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 13


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

4. Tampilkan beberapa Komponen Aktif dan Pasif pada menu yang telah tersedia
seperti Resistor, kapasitor, Induktor dan Dioda, Transistor, IC .
5. Kemudian Atur/ setting nilai dari masing-masing komponen tersebut
6. Catat dan Tampilkan hasil settingan tersebut pada Tabel Pengamatan.
7. Tampilkan Alat Ukur Dasar yang ada pada Menu Simulator kemudian setting
pengaturan alat ukur dan Tampilkan hasil settingan tersebut pada Tabel Pengamatan.
8. Analisa Tampilan Hasil pengamatan dari point 4,5,6 dan 7

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 14


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

1.5 TABEL

1.5.1 TABEL HASIL PENGAMATAN KOMPONEN

Nama Tampilan Tampilan Settingan


No
Komponen Komponen Komponen

1 Resistor

2 Capacitor

3 Inductor

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 15


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

4 Diode

5 Transistor
(NPN)

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 16


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

1.5.2 TABEL HASIL PENGAMATAN ALAT UKUR

Nama Alat Tampilan Alat Ukur Tampilan Settingan


No Ukur Alat Ukur

1 Oscilloscope

2 Signal
Generator

3 DC Voltmeter

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 17


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

4 DC
Amperemeter

5 Wattmeter

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 18


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 19


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 20


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 21


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 22


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 23


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 24


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 25


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 26


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 27


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 28


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

1.7 KESIMPULAN DAN SARAN

1.7.1 KESIMPULAN

Dari praktek percobaan 1 (satu) dapat disimpulkan bahwa instrumentasi adalah hal-
hal yang menyangkut tentang pengukuran suatu komponen dengan menggunakan alat
ukur tertentu yang terikat dalam suatu sistem yang bernama sistem instrumentasi.
sistem instrumentasi merupakan suatu sistem proses yang didalamnya terdapat
input data pengolahan data dan output data yang didapat dari pengukuran
Instrumentasi tidak hanya dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang nyata
akan tetapi kita juga dapat melakukan instrumentasi dengan menggunakan aplikasi
proteus simulator. Proteus Simulator merupakan sebuah software yang digunakan untuk
mendesain suatu rangkaian kelistrikan di dalam aplikasi sudah tersedia berbagai fitur
komponen serta alat ukur kelistrikan secara lengkap

1.7.2 SARAN

Saran Kami dari kelompok 12 (dua belas) yaitu antara lain menyangkut tentang
ketersediaan dan kelayakan alat ukur lab agar dapat diperhatikan dan diperbarukan
sehingga aktivitas praktek yang akan dilakukan kedepannya dapat berjalan dengan lancar
tanpa adanya hambatan dari ketidaklayakan contoh alat ukur tertentu

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 29


Laporan Praktikum
Sistim Instrumentasi & Pengukuran Listrik

LAB. DASAR TEKNIK ELEKTRO A 30

Anda mungkin juga menyukai