Anda di halaman 1dari 36

Perangkat Penyambungan

(Switching)
MK Sistem Telekomunikasi
(Pertemuan ke-7)

Konsep Switching - 1
Jaringan telekomunikasi terdiri dari 3
bagian utama:

Perangkat Transmisi
Perangkat Penyambungan (Switching)
Terminal
Terminal

Perangkat
Switching

Terminal

Konsep Switching - 2
Perangkat Transmisi bertugas

menyampaikan informasi dari satu


tempat ke tempat lain
Perangkat penyambungan bertugas agar
pemakai dapat menghubungi pemakai
lain
Terminal adalah peralatan yang bertugas
mengubah sinyal informasi asli (suara
manusia atau yang lain) menjadi sinyal
listrik, magnet atau cahaya.

Perkembangan Teknologi
Switching
1. Sistem Manual
Generasi Pertama sistem switching yang
penyambungannya dilakukan oleh operator.

Perkembangan Teknologi
Switching
2. Sistem Otomat step-by-step (Elektromagnet)
Penyambungan dilakukan dengan selector yang
bekerja sesuai dengan putaran/dialing

Perkembangan Teknologi
Switching
3. Sistem Otomat Electromagnetic Crossbar
Menggunakan Multistage Crossbar (Horizontal &
Vertical) dengan 2 fungsi: common control
(register) dan switching (marker control
switching stage)

Perkembangan Teknologi
Switching
4. Sistem SPC Analog
Menggunakan Matrix Switch untuk
penyambungan yang kemudian digabung
dengan master console / komputer sebagai
pengendali

Perkembangan Teknologi
Switching
5. Sistem SPC Digital
Menggunakan PCM dengan kemampuan lebih
cepat dan kapasitas memori lebih besar

Perkembangan Teknologi
Switching
6. Sistem ATM & Optical Switching
Asynchronous Transfer Mode merupakan
generasi baru teknologi switching yang
digunakan untuk broadband switching

Switching Network
Transmisi data/ informasi jarak jauh biasanya dilakukan melalui

beberapa switching node yang saling terhubung sehingga


membentuk suatu jaringan switching, atau dapat juga disebut
jaringan komunikasi switched.
Setiap node yang terdapat dalam jaringan switching bekerja tanpa
memperhatikan isi data/ informasi yang ditransmisikannya
Transmisi data dimulai dan diakhiri di perangkat yang dinamakan
station. Station dapat berupa komputer, terminal, telepon, dsb.
Data ditransmisikan melalui suatu rute yang ditentukan oleh
proses switching di setiap node yang dilalui.
Koneksi node ke node lainnya biasanya dilakukan secara multiplex
Jaringan komunikasi biasanya dibuat terhubung sebagian.
Sebagian lainnya digunakan sebagai koneksi redundant / back-up
untuk meningkatkan reliabilitas jaringan.
Teknologi switching dibagi ke dalam dua jenis :

Circuit switching
Packet switching

Contoh Switching Network


Sederhana

Signalling CCS 7 / SS 7

Klasifikasi Jaringan
Komunikasi
Communication
Network
Switched
Communication
Network

Circuit-Switched
Communication
Network

Broadcast
Communication
Network

Packet-Switched
Communication
Network

Datagram
Network

Virtual Circuit
Network

Prinsip Circuit Switched


Karakteristik Circuit Switched:
Jalur komunikasi permanen (dedicated) secara fisik dibangun (set-up)
antara 2 end-terminal terlebih dahulu sebelum informasi dikirimkan.
Istilah yang sering digunakan untuk kondisi ini disebut Connection
Oriented

Proses komunikasi melalui Circuit Switch adalah sebagai berikut:


Circuit Establishment

Point to Point dari terminal ke terminal melalui switching nodes


Internal Switching dan multiplexing antar switching nodes

Data Transfer
Circuit Disconnect

Jika sirkit tidak tersedia maka akan terjadi blocked (biasa


diinformasikan dengan nada sibuk)
Ada garansi quality of service (bandwidth (64 Kbps), latency,
jitter)
Tidak akan ada informasi yang hilang sepanjang sirkit tersambung
terus menerus

Perkembangan teknologi circuit


switched
Voice only network

Point-to-point switched

Tanpa MUX dengan MUX


Analog Digital
(Sentral & Transmisi Digital,
Akses Lokal Analog)
PC ISDN

Multimedia Network

X
Videoconference

(Voice, data, video)


FAX G4

ISDN
(Sentral, Transmisi, &
Akses Lokal Digital)

Contoh Circuit Switching


(1/2)

Physical copper
connection set up
when call is made

Switching offices

Contoh Circuit Switching


(2/2)
Ada proses pembangunan hubungan dan

hubungan tetap terjaga selama percakapan


berlangsung
daya
jaringan
dialokasikan
Sumber
(reserved) dan diduduki secara tetap
(dedicated) dari pengirim sampai penerima
selama pembicaraan berlangsung
Bukan strategi yang efisien
Selama terjadi hubungan, saluran fisik akan
digenggam bahkan selama periode silence (saat
dimana tidak ada informasi yang dikirimkan )

Routing pada Circuit


Switched C
B

5
A

4
7

Jalur komunikasi A D terbentuk melalui routing yang terbaik dan


akan tetap selama komunikasi berlangsung/ belum diputus oleh salah
satu pihak.

Circuit Switched :
Generic Switching Process
incoming links

Switch

outgoing links

How to Demultiplex?

How to Multiplex?
How to Switch?

Circuit Switched :
Multiplexing/Demultiplexing
Frames

Slots = 0 1 2 3 4 5

0 1 2 3 4 5

Time dibagi dalam frames dan frames dibagi dalam slots


Posisi slot dalam frame menunjukkan kepemilikan data dari suatu
percakapan

Sebagai contoh, slot 0 milik percakapan berwarna merah

Membutuhkan sinkronisasi antara pengirim dan penerima


Dalam suatu percakapan, time slot tertentu digunakan sebagai identitas

data baik bagi pengirim maupun penerima. Time slot yang sudah
diduduki tidak akan bisa digunakan oleh yang lainnya kecuali bila
percakapan sudah selesai. Di sepanjang percakapan, jika ada waktu jeda
yang tidak berisi informasi maka kapasitas time slot yang tersedia tidak
akan termanfaatkan Tidak efisien

Circuit Switched :
Timing Dalam Circuit Switch
Host 1

Switch 1

Switch 2

Host 2

processing delay at Swich 1


propagation delay
between Host 1
and Switch1

cuit
Establishment

Transmission

cuit
Termination

propagation delay
between Host 2
and Switch2

Information
time

Circuit Switched :
Keuntungan dan Kelemahan
KEUNTUNGAN
Sekali koneksi terjadi:
Jaringan transparan
(seolah hanya
koneksi langsung
antar stations)
Fixed data rate tanpa
adanya delay

Sangat baik untuk

komunikasi real time

KELEMAHAN
Tidak efisien
Selama koneksi
berlangsung, Time slot
akan selalu diduduki
walaupun tidak ada
data yang dikirim
Delay sebelum
terbentuknya
hubungan (call set up
delay)

Packet Switched (1/2)


Mengapa perlu paketisasi

Untuk komunikasi end-to-end yang terdiri atas banyak link, transmisi


paket memungkinkan suatu paket yang menjadi bagian dari suatu
pesan diterima, diproses, dan diteruskan oleh suatu node ketika paket
lainnya masih dipersiapkan adanya efisiensi waktu pemrosesan.
Jumlah data yang harus di re-transmisi karena adanya error menjadi
berkurang (tidak seluruh pesan perlu di re-transmisi).
Kapasitas memori internal network node dapat dikurangi.
Waktu transmisi dapat dikurangi.

Karakteristik Packet Switched


Informasi/pesan dibagi menjadi paket-paket yang berukuran kecil
(< 1500 bytes) dan kemudian ditransmisikan paket demi paket
Setiap paket terdiri dari payload (data informasi yang akan
dikirimkan) dan header. Header berisi informasi tentang:

Source (senders) address


Destination (recipients) address
Packet size
Sequence number
Error checking information

Packet Switched (2/2)


Masing-masing paket akan dikirimkan ke jaringan secara independen (tidak tergantung pada
route paket yang sebelum atau sesudahnya). Paket yang berbeda dari pesan yang sama
dapat melalui rute yang berbeda. Istilah untuk karakteristik ini disebut Connectionless

Pada sisi penerima, header setiap paket akan dibuang kemudian paket diurutkan kembali
menjadi sebuah informasi/pesan sesuai dengan yang dikirimkan

Paket dikirimkan hanya pada saat data siap untuk dikirim. Pada saat kondisi silence/idle
maka link dapat digunakan oleh yang lainnya (jaringan digunakan bersama/shared
bandwidth).

Tidak ada garansi Quality of service, ada kemungkinan paket hilang

Contoh Teknologi Layanan Packet Switched:

Public data network


Frame Relay
Internet (connectionless)
LAN (connectionless)

Contoh Paketisasi
Message

Segmented
Message

Packetized
Message

Hello Bob
He ll
H

He

o Bo b
H

Paket 1
Header

ll

Paket 2

Paket 3

Bo

Paket 4

Paket 5

Paket

Paket

Paket

Paket

Paket

Paket

Keuntungan dan Kelemahan


Packet
Switching
Beberapa keuntungan packet switching :
Efisiensi utilisasi jaringan tinggi

Jaringan dapat digunakan bersama (shared) secara dinamis

Dapat mengakomodasi penggunaan multiple data rates untuk jenis


aplikasi yang berbeda-beda

Setiap aplikasi akan terhubung ke jaringan dengan data rate yang


sesuai kebutuhannya

Tidak terjadi blocking jika beban jaringan tinggi, tetapi waktu

pengiriman menjadi lama.


Mekanisme prioritas pengiriman dapat diberlakukan untuk paketpaket yang dianggap penting, seperti paket real-time.
Reliabilitas tinggi, jika suatu rute terputus maka rute lain dapat
digunakan.
Kelemahan packet switching:
Tidak memberikan garansi Quality of Service: delay antrian, jitter,
loss packet

Virtual Circuit vs Datagram


Packet switching terdiri dari dua teknik , yaitu Datagram
dan Virtual Circuit.
Datagram:
Connectionless
Setiap paket ditangani / diproses secara independen.
Setiap paket memiliki alamat tujuan yang lengkap.
Penentuan routing dilakukan terhadap setiap paket di setiap
node.
Paket-paket yang berbeda namun berasal dari pesan yang
sama dapat menggunakan rute yang berbeda.

Virtual Circuit:

Connection Oriented

Dilakukan connection setup sebelum pengiriman data


dilakukan.
Setiap paket memiliki VC identifier.
Penetapan routing dilakukan sekali untuk semua paket.
Semua paket akan melalui rute yang sama.

Tipe-tipe Paket
Switch

Packet Swiched
Datagram

Node-node jaringan memroses tiap paket secara


independen
Jika host A mengirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah
jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat menjamin bahwa
kedua paket tersebut akan dikirim bersamaan, kenyataannya kedua
paket tersebut dikirimkan dalam rute yang berbeda

Paket-paket tersebut disebut datagram


Implikasi dari switching paket datagram :
Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang
berbeda ketika dikirimkan
Tiap paket header harus berisi alamat tujuan yang
lengkap

Virtual Circuit Packet


Switching

Virtual-circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching


dan paket switching

Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket


Seluruh paket dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan
terlebih dahulu (virtual circuit)
Urutan paket yang dikirimkan dijamin terima di penerima

Bagaimanapun : Paket-paket dari virtual circuit yang berbeda masih


dimungkinkan terjadi interleaving

Pengirim data dengan virtual circuit melalui 3 fase :


1. Penetapan VC
2. Pentransferan data
3. Pemutusan VC

Alamat tujuan paket pada header tidak perlu lengkap

Routing pada Packet


Switched
1

8
5
6

4
7

Connectionless: jalur/ routing dapat berbeda untuk setiap paket


Connection-oriented: jalur/ routing tetap untuk seluruh paket

(+) dan () pada virtual circuit vs


datagram
Datagram :

Virtual Circuit :

+ Tidak ada waktu call setup


+ Adaptasi yg cepat jika terjadi

+ Kedatangan paket sesuai urutannya.


+ Terdapat mekanisme error control.
+ Penetapan satu rute untuk satu

congestion / network overload.

+ Adaptasi yg cepat jika terjadi


node failure.

Kedatangan paket bisa tidak


sesuai dengan urutannya.
Adanya beban pemrosesan
karena setiap paket di proses di
setiap node
Receiver tidak memiliki persiapan
terhadap paket yang datang

koneksi.

+ Penerima telah bersiap untuk

menerima paket yang datang

Adanya delay saat connection


setup.

Adaptasi terhadap node failure


kurang baik.

Adaptasi terhadap network overload


kurang baik .

Beberapa Perbandingan Circuit Switched


dan Packet Switched (1/2)
Circuit switched

Packet Switched
connectionless

Packet Switched
connection-oriented

Dedicated transmission
path

No dedicated path

No dedicated path

Continuous transmission
of data

Transmission of packet

Transmission of packet

Messages are not stored

Packet may be stored until Packet stored until


delivered
delivered

The path is established for Route established for each Route established for
entire conversation
packet
entire packet
Call setup delay

Packet transmission delay

Call setup delay; packet


trans delay

Busy signal if called party


busy

Sender may be notified if


packet not delivered

Sender notified if
connection denial

Overload may block call


setup

Overload increases packet May block call setup;


delay
increases packet delay

Beberapa Perbandingan Circuit


Switched dan Packet Switched (2/2)
Circuit switched

Packet Switched
connectionless

Packet Switched
connection-oriented

User responsible for


message loss
protection

Network may be
respon-sible for
individual packet

Network may be
respon-sible for packet
sequences

Fixed bandwidth
transmission

Dynamic use of
bandwidth

Dynamic use of
bandwidth

No overhead bits after


call setup

Overhead bits in each


packet

Overhead bits in each


packet

Electromechanical or
computerized
switching nodes

Small switching nodes

Small switching nodes

Circuit switching vs packet


switching
Performansi
Propagation delay
Transmission time
Node delay

Jaringan Telekomunikasi

36

Anda mungkin juga menyukai