Anda di halaman 1dari 42

Fungsi Utama &

Taxonomi Jaringan
Telekomunikasi
NANANG ISMAIL
TEKNIK ELEKTRO UIN SUNAN GUNUNG
DJATI BANDUNG
Fungsi-fungsi utama jaringan
Fungsi utama jaringan adalah untuk mentransfer informasi dari sumber
(source) ke tujuan (destination)
◦ This is basic user service

Sumber dan tujuan biasanya berupa terminal yang terhubung ke jaringan


◦ Contoh: telepon dan komputer
Informasi yang ditransfer bisa dalam bentuk satu blok informasi atau dalam
bentuk aliran informasi

2/48
Fungsi-fungsi utama jaringan (cont.)
A single block of information

t0 t1

Network

or a stream of information.

3/48
Fungsi-fungsi utama jaringan (cont.)
Jaringan harus mampu pula menyediakan konektivitas
(connectivity) dalam artian menyediakan sarana agar informasi
bisa mengalir antar user
Kemampuan tersebut diwujudkan oleh adanya sistem transmisi
yang merupakan sarana bagi pengiriman informasi melalui
berbagai media fisik seperti kabel tembaga, kabel coaxial, dan
serat optik
Jaringan biasanya dirancang untuk membawa representasi
informasi tertentu (information representation; yaitu format
informasi yang ditangani oleh jaringan)
◦ Contoh: sinyal voice, bit maupun karakter

Untuk mengidentifikasi titik koneksi ke jaringan diperlukan suatu


pengalamatan (addressing)
◦ Nomor telepon atau IP address

4/48
Fungsi-fungsi utama jaringan (cont.)
Fungsi lain jaringan adalah melakukan routing yaitu mekanisme untuk
menentukan jalur yang harus ditempuh melalui jaringan
Jaringan juga memiliki fungsi multiplexing yang merupakan sarana
untuk menggabungkan beberapa aliran informasi ke dalam satu saluran
koneksi

5/48
Bila kita ambil contoh tiga jaringan yaitu jaringan telegrafi, jaringan
telepon dan Internet, maka slide berikut menunjukkan fungsi utama
jaringan pada ketiga jaringan di atas

6/48
Function Telegraph Telephone Internet
Network Network
Basic User Transmission Bi-directional real- Datagram&reliable
Service of telegrams time transfer of stream service
voice signals between computers
Switching Message Circuit switching Connectionless
Approach switching packet-switching

Terminal Telegraph, Telephone, modem Computer


Teletype

Information Morse, Baudot, Analog voice or Any binary


representation ASCII PCM digital voice information

7/48
Function Telegraph Telephone Internet
Network Network
Transmission Digital over Analog and digital Digital over various
System various media over various media media

Addressing Geographical Hierarchical Hierarchical


addresses numbering plan address space

Routing Manual routing Route selected Each packet routed


during call setup independently

Multiplexing Character and Circuit multiplexing Packet multiplexing


Message
multiplexing

8/48
Cara jaringan menyediakan layanan
 Gathering/Concentration

 Distribution
– television & radio broadcasting
– mass e- mail

 Request/ Reply (typical client/server model)


– Web browsing

 Two & Multi-way Interactive


– telephone (& conferencing)
– video-on-demand

9/48
Evolusi jaringan telekomunikasi

10/48
Broadcast vs. Switched Communication
Networks
communication
networks

switched broadcast
networks networks
Broadcast networks
◦ Node-node pada jaringan memakai bersama (share) suatu kanal
transmisi
◦ Informasi yang dikirimkan oleh suatu node dapat diterima oleh seluruh
node yang lain
◦ Contoh: TV, radio, satellite
Switched networks
◦ Informasi ditransmisikan hanya untuk node tertentu
Taksonomi Switched Networks
communication
networks

switched broadcast
networks networks

circuit-switching packet-switching
networks networks
(e.g. telephone, (e.g. Internet, ATM)
ISDN)
 Circuit switching: setiap call diberi satu buah sirkit yang dedicated
 Contoh: telephone, Integrated Services Digital Networks (ISDN)
 Packet switching: data dikirimkan ke jaringan dalam bentuk
potongan-potongan (“chunks”)
 Contoh: Internet, Asynchronous Transfer Mode (ATM)
Circuit Switching
Sumber daya jaringan
end-to-end di- reserved
bagi suatu “call”
 Sumber daya yang sudah
dipesan bersifat dedicated
(tidak di-sharing)
 Kapasitas transmisi dapat
dijamin
 Memerlukan call setup
 Dapat terjadi “Blocking”
Kapasitas medium bisa melebihi kapasitas yang diperlukan oleh suatu
tarnsmisi sinyal
◦ Apa cara yang ditempuh agar efisiensi meningkat? Dilakukan multiplexing

Multiplex (membagi bandwidth); contoh:


◦ frequency division - FDMA
◦ time division – TDMA
TDMA vs FDMA
Example:
FDMA
4 users

frequency

time
TDMA

frequency

time
Proses pada Circuit Switching
Melibatkan tiga fasa
1. circuit establishment
2. data transfer
3. circuit termination

Jika circuit (sirkit) tidak tersedia, “busy signal” dibangkitkan


Timing Diagram untuk Circuit Switching

Host A Host B
Node 1 Node 2

processing delay at Node 1


propagation delay
From A to B
circuit
establishment
propagation delay
from B To A

data
transmission
DATA
circuit
termination
Kalkulasi Delay pada jaringan Circuit-
Switched
 Propagation delay: waktu yang
diperlukan bagi bit pertama yang d/s
dikirimkan sumber untuk sampai ke
penerima DATA
L/R
 Transmission delay: waktu yang
diperlukan untuk mengirimkan data pada
laju yang sudah di-reserved
Propagation delay: Transmission delay:
 d = panjna link fisik  R = bandwidth (bps)
 s = kecepatan propagasi dlm  L = panjang paket (bits)
medium (~2x105 km/sec)  Transmission delay = L/R
 propagation delay = d/s
Packet Switching
 Setiap message yang dikirimkan dipecah ke dalam
beberapa paket
 Struktur suatu paket:

Header Data Trailer

 Header dan Trailer membawa informasi control (mis.


destination address, check sum)
 Pada setiap node, keseluruhan paket diterima, lalu
diolah (mis., routing), lalu di-forward ke node
berikutnya; dengan demikian jaringan packet-
switching disebut juga store-and-forward
networks
Pada packet switching:
 Sumber daya jaringan hanya digunakan jika perlu
 Ketika diperlukan, bandwidth sumber daya jaringan digunakan secara
penuh
 Paket-paket menggunakan bersama (share) sumber daya jaringan
 Ada perebutan (contention) sumber daya jaringan
 Permintaan sumber daya total bisa melebihi kapasitas yang
tersedia
 Bisa terjadi kongesti: paket-paket mengantri menunggu
tersedianya link
10 Mbs
A Ethernet statistical multiplexing C

1.5 Mbs
B
queue of packets
waiting for output
link

D E

Urutan paket-paket dari A & B tidak mengikuti


pola yang tetap  statistical multiplexing.
Pada TDM, setiap host selalu mendapatkan slot
yang sama ketika menerima frame TDM
Macam-macam Packet Switching

 datagram network
 Setiap
paket yang berasal dari “flow” yang
sama akan di-switch secara independent
 virtual circuit network:
 Seluruh paket yang berasal dari satu “flow”
yang sama akan dikirimkan melalui jalur
yang sudah ditentukan sebelumnya (=
virtual circuit)
Datagram Packet Switching
Contoh: IP networks
Setiap paket di-switch secara independent
◦ Setiap header paket mengandung destination
address
◦ Ketika menerima paket, node (router)
memeriksa alamat tujuan lalu memforward
paket ke link yang sesuai
◦ Router tidak mempertahankan state per flow
Datagram Packet Switching
Host C

Host A Host D

Node 1 Node 2
Node 3

Node 5

Host B
Node 7 Host E
Node 6
Node 4

Kelemahan datagram : paket bisa sampai tak terurut (perlu ada proses
Pengurutan di receiver)
Timing Diagram of Datagram Switching

Host A Host
Node 1 Node 2
B

propagation
processing
delay from and
transmission
Host A to queueing
time of Packet 1 Packet 1
at Host A
Node 1 delay of
Packet 2 Packet 1
Packet 1 at Node 2
Packet 3
Packet 2
Packet 1
Packet 3
Packet 2

Packet 3
Virtual-Circuit Packet Switching

 Contoh: Asynchornous Transfer Mode (ATM) networks


 Boleh dikatakan merupakan Hybrid dari circuit switching dengan datagram
switching
 Setiap paket membawa
tag (virtual-circuit (VC) #);
tag menentukan next hop
 Suatu jalur yang tetap Incoming Incoming Outgoing Outgoing
Interface VC# Interface VC#
ditentukan pada saat
1 12 2 22
Virtual Circuit setup time,
1 16 3 1
 routers mempertahankan state 2 12 3 22
per-flow …
Virtual-Circuit Switching
Host C

Host A Host D

Node 1 Node 2
Node 3

Node 5

Host B
Node 7 Host E
Node 6
Node 4

Paket akan sampai dengan terurut di penerima


Virtual-Circuit Packet Switching
Melibatkan 3 fasa
1. VC establishment
2. Data transfer
3. VC disconnect
Timing Diagram of Virtual-Circuit Switching

Host 1 Host 2
Node 1 Node 2

propagation delay
between Host 1
VC and Node 1
establishment

Packet 1

Packet 2
Packet 1
Packet 3
data Packet 2
transfer Packet 1
Packet 3
Packet 2

Packet 3

VC
termination
Packet Switching vs. Circuit Switching
 Keunggulan packet switching dari circuit switching
 Yang utama adalah faktor statistical multiplexing, yang
memungkinkan penggunaan badwidth secara efisien
 no call setup (for datagram switching only)
 no per-flow state information (for datagram switching only)
 simple to implement
 Sangat cocok untuk bursty data
 Kelemahan packet switching
 Memiliki potensi untuk timbulnya kongesti: packet delay and high
loss
 packet header overhead
 per packet processing overhead
(datagram)
Yes (virtual circuit)
Summary Taxonomi Jaringan Telekomunikasi

communication
network

switched broadcast
network communication

circuit-switched packet-switched
network network

datagram virtual circuit


network network
Next………
Kita akan diskusikan beberapa layanan yang sudah didukung oleh
jaringan eksisting (secara ringkas)
Layanan-layanan akan dibahas berdasarkan sudut pandang persyaratan
user yaitu quality of services, fitur dan kemampuan (capabilities)
Jaringan harus dirancang untuk memenuhi sudut pandang persyaratan
aplikasi user

33/48
Siaran televisi dan radio
User hanya bersikap pasif (paling banter cuma bisa pindah channel)
User mengharapkan kualitas audio dan video yang relatif tinggi
◦ Tidak perlu error free

Delay siaran dapat ditoleransi (bahkan untuk siaran langsung sekalipun)


◦ Tidak sensitif terhadap delay

34/48
Telepon
Layanan untuk komunikasi voice dua arah
Layanan komunikasi real-time
◦ Persyaratan real-time: delay harus < 250 ms
◦ Sensitif terhadap delay (jika delay > 250 ms maka tidak dapat terjadi percakapan
yang baik)
Layanan connection-oriented
◦ Koneksi harus dibentuk dulu sebelum terjadi transfer informasi
Layanan harus andal (reliable)
◦ Sekali koneksi sudah terbentuk,maka koneksi itu tidak boleh terputus akibat
kegagalan dalam jaringan
Sinyal voice yang dikirimkan harus dapat dimengerti (intelligible)
dan pada umumnya user membutuhkan kualitas tambahan
berupa dapat dipersepsikannya warna suara,intonasi dsb.
◦ Untuk voice digital, sinyal voice tidak perlu error free
◦ Tidak sensitif terhadap error

35/48
Telepon (cont.)
Connection-oriented itu…..
1. Telephone The caller picks up the phone triggering the flow of current in wires
Office that connect to the telephone office.

2. The current is detected and a dial tone is transmitted by the


Telephone
Office telephone office to indicate that it is ready to receive the
destination number.

The caller sends this number by pushing the keys on the telephone set.
3. Telephone Each key generates a pair of tones that specify a number. (In the
Office older phone sets the user dials a number which in turn generates a
corresponding number of pulses.)

4. The equipment in the telephone office then uses the telephone


Telephone
Office network to attempt a connection. If the destination telephone busy,
then a busy tone is returned to the caller. If the destination telephone
is idle, then ringing signals are sent to both the originating and
destination telephones.
5. Telephone
The ringing signals are discontinued when the destination
Office
phone is picked up and communication can then proceed.

6. Telephone
Either of the users terminate the call by putting down a
Office
receiver.

36/48
The World Wide Web (www)
Retrieving a web page
1. The user clicks on a link to indicate which document is to be
retrieved.

The browser must determine the address that contains the


2. document. It does this by sending a query to its local name
server.

3. Once the address is known the browser establishes a connection to the


specified machine. In order for the connection to be successful, the
specified machine must be ready to accept connections.

4.
The browser runs a client version of HTTP, which issues a request
specifying both the name of the document and the possible document
formats it can handle.

5. The machine that contains the requested document runs a server


version of HTTP. It reacts to the HTTP request by sending an
HTTP response which contains the desired document in the
appropriate format.

6.
The connection is then closed and the user may view the
document. 37/48
www (cont.)
Tidak real time, tetapi delay-nya tidak bisa terlalu lama
 Tidak sensitif terhadap delay
Halaman web tidak hanya mengandung teks,melainkan
bisa juga ada audio dan gambar
 Halaman web harus error free ketika sampai di client agar bisa
ditampilkan
Isi halaman web dinamis, dan memiliki link ke halaman
lain (bisa berada di tempat yang berbeda)
Beberapa konsep www
 HTTP protocol (HyperText Transfer Protocol)
 Client/server model (http client, http server)
 URL (Uniform Resource Locator): (protocol://host:port/file path
and file name)
Contoh : http://ee.uinsgd.ac.id/~nanang/index.html

38/48
Streamed audiovisual service

39/48
Streamed audiovisual service (cont.)
On-demand (user bisa memilih kanal yang diinginkan, misalnya CNN)
Interaktivitas terbatas (CNN server sends a stream of information to the
user)
Kualitas gambar tidak terlalu dipersyaratkan
User bisa melakukan operasi : stop, pause dsb.

40/48
Jenis informasi bisa dibagi ke dalam katagori:
◦ Informasi data (www, file transfer, e-mail dsb.)
◦ Tidak sensitif terhadap delay
◦ Harus error free ketika sampai di penerima (sensitif terhadap
error)
◦ Informasi voice
◦ Sensitif terhadap delay
◦ Tidak perlu error free ketika sampai di penerima (tidak sensitif
terhadap error)
◦ Informasi video
◦ Serupa dengan voice, hanya memerlukan bandwidht yang lebih
lebar

41/48
Kesimpulan
Jaringan telekomunikasi digunakan untuk mentransfer informasi
Jaringan telekomunikasi menyediakan layanan yang beragam
Masing-masing layanan memiliki persyaratan yang berbeda
◦ Ada yang harus real-time (sensitif terhadap delay); contoh: layanan telepon
◦ Ada yang harus error free; contoh:layanan www

42/48

Anda mungkin juga menyukai