Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rifki Rakhul Firmansayah

Npm : 2240501122
Kelas : Rombel - 4
Matkul : Jaringan Komputer
Dosen : Anisa Dewi Prajanti, S.Kom., M.T.

Tugas Ke – 3

1. Apa penyebab terjadinya crosstalk pada kabel UTP ?


Jawab : Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya crosstalk pada kabel UTP :
 Interferensi elegtromagnetik (EMI) dari sumber dari eksternal, seperti kabel listrik, motor,
dan perangkat elektronik lainnya.
 Kapasitansi antar kabel jaringan, yang saling berdekatan satu sama lain.
 Panjang nya kabel UTP jaringan tersebut.
 Kualitas kabel yang rendah (rentan terjadin crosstalk) atau dibawah standard.
 Instalasi pemasangan kabel UTP yang tidak benar.

2. Jelaskan macam-macam crosstalk yang terjadi pada kabel tembaga ( NEXT & FEXT) ?
Jawab :

Crosstalk yang terjadi pada kabel


NEXT FEXT
( Near – End Crosstalk ) ( Far – End Crosstalk )
 FEXT-Indunced Attenuation (FEXTA) :
 NEXT-Indunced Attenuation (NEXTA) :
Adalah crosstalk yang terjadi di ujung jauh
Adalah crosstalk yang terjadi di dekat ujung
kabel. Hal ini dapat menyebabkan redaman
kabel. Hal ini dapat menyebabkan redaman
sinyal yang ditransmisikan.
sinyal yang ditransmisikan.
 FEXT-Indunced Timing Jitter (FEXTJ) :
 NEXT-Indunced Timing Jitter (NEXTJ) :
Adalah crosstalk yang terjadi di ujung jauh
Adalah crosstalk yang terjadi di dekat ujung
kabel, dan menyebabkan jitter pada sinyal
kabel, dan menyebabkan jitter pada sinyal yang
yang ditransmisikan.
ditransmisikan.

3. Jelaskan yang dimaksud dengan jitter pada jaringan ?


Jawab : Jitter merupakan variasi waktu yang dibutuhkan pada suatu paket data individual, agar dapat
melakukan perjalanan melintasi suatu jaringan. Pengukuran jitter dapat diukur dalam satuan
milidetik (ms), tetapi biasanya ditampilkan sebagai rata-rata dan deviasinya (variasi). Semakin
rendah nilai jitter, maka semakin baik kualitas koneksi jaringan tersebut.

4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam proses pensinyalan yang terjadi pada media transmisi nirkabel ?
Jawab : Berikut ini macam-macam proses pensinyalan yang terjadi pada media transmisi nirkabel :
 Modulasi : merupakan proses mengubah sinyal informasi (data), menjadi sinyal yang cocok
untuk ditransmisikan melalui media nirkabel tersebut.
 Demodulasi : proses mengembalikan sinyal informasi dari sinyal termodulasi yang diterima
dari media nirkabel. (Proses ini merupakan kebalikan dari modulasi).
 Multiplexing : proses menggabungkan beberapa sinyal informasi menjadi satu sinyal,
dalam bentuk transmisi simultan.
 Demultiplexing : proses memisahkan sinyal informasi individual dari sinyal ter-
multiplexing yang diterima dari media nirkabel. (Proses ini kebalikan dari multiplexing).
 Spread Spectrum : adalah teknik modulasi yang dapat menyebabkan sinyal informasi di
seluruh spektrum frekuensi yang luas.
 Acces Control : mekanisme yang mengatur perangkat mana yang dapat menggunakan
media transmisi tersebut pada waktu tertentu.
 Error Detection and Correction : Teknik yang digunakan untuk dapat mendeteksi dan
memperbaiki kesalahan yang terjaid selama berlangsungnya proses transmisi data.
 Routing : proses pemilihan jalur terbaik untuk transmisi data dari sumber menuju tujuan.
 Security : mekanisme yang digunakan untuk melindungi data dari akses yang tak dikenal.
 Power Control : mekanisme yang dapat mengatur daya pada transmisi sinyal.

5. Jelaskan proses multiplexing dan demultiplexing pada layer fisik ?


Jawab : Proses Multiplexing pada layer fisik:

 Penentuan sinyal : sinyal atau data dari berbagai sumber ditentukan, untuk dipindahkan
melalui saluran transmisi tunggal.
 Penggabungan sinyal : sinyal-sinyal ini digabungkan bersama, untuk membentuk suatu
sinyal gabungan. Ada beberapa teknik penggabungan pada multiplexing, diantaranya yaitu
Frequency Division Multiplexing (FDM), Time Division Multiplexing (TDM), dan Code
Division Multipexing (CDM).
 Transmisi : output dari sinyal gabungan, dikirimkan melalui saluran transmisi tunggal.

Proses Demultiplexing pada layer fisik:

 Penerimaan sinyal gabungan : sinyal gabungan akan diterima diujung penerima dari
saluran transmisi.
 Pemisahan sinyal : sinyal gabungan, kemudian akan dipisahkan kembali menjadi sinyal-
sinyal asli atau data sesuia dengan sumbernya. Proses ini melibatkan penggunaan informasi
header atau kode untuk mengidentifikasi sinyal-sinyal yang berbeda.
 Penyaluran ke tujuan : sinyal-sinyal yang telah dipisahkan, kemudian dikirim ke tujuan
akhir atau penerima yang sesuai.
6. Jelaskan datagram frame pada data link layer ?
Jawab : Datagram frame adalah jenis frame yang mewakili unit data yang dikirim dalam jaringan
secara independen, tanpa memerlukan koneksi sebelumnya antara pengirim dan penerima.
Dengan kata lain, setiap datagram frame berdiri sendiri dan tidak memiliki hubungan dengan
frame lainnya.

7. Jelaskan proses CRC di data link layer ?


Jawab :
Proses CRC pada data link layer melibatkan langkah – langkah seperti berikut ini :

 Pengaturan polinomial : Polinomial pembangkit dipilih sebelumnya dan digunakan


sebagai aturan untuk menghasilkan nilai CRC. Polinomial ini bervariasi, tergantung pada
aplikasi atau protokol yang digunakan.
 Pengiriman data : data yang dikirimkan dikonversi kedalam bentukbit, dan bit tambahan
yang disebut “CRC bits” ditambahkan pada akhir data. (CRC bits ini adalah hasil dari
pembagian polinomial CRC dengan data).
 Penerimaan data : data dan CRC bits yang diterima secara bersamaan oleh penerima.
 Perhitungan CRC : Penerima melakukan perhitungan CRC menggunakan polinomial
pembangkit yang sama yang digunakan oleh pengirim. Data yang diterima akan dianggap
benar jika hasil perhitungan CRC adalah 0. Jika tidak, maka kesalahan akan terdeteksi.
 Deteksi kesalahan : kesalahan ini bisa disebabkan oleh gangguan sinyal yang terjadi atau
kebisingan (noise) selama pengiriman data.
 Pengiriman Acknowledgement atau permintaan pengiriman ulang : Jika kesalahan
terdeteksi, maka penerima biasanya akan mengirimkan pesan negatif kembali ke pengirim,
dan meminta pengiriman ulang data yang rusak tersebut.

8. Apa yang dimaksud dengan point to point protocol (PPP), dan multiple acces protocol ?

Jawab : Point to Point Protocol (PPP) adalah suatu protokol yang digunakan untuk dapat mengatur
koneksi langsung antara 2 perangkat secara langsung. Contoh : komputer dengan server, atau
komputer dengan modem.

Multiple Access Protocol adalah suatu protokol yang dapat mengatur cara akses beberapa
perangkat elektronik ke saluran komunikasi yang sama dalam suatu jaringan. Contoh : Kabel
ethernet, jaringan nirkabel Wi-Fi, jaringan seluler, atau bahkan sistem pengkomunikasian satelit.
9. Apakah perbedaan CSMA/CD dengan CSMA/CA ?
Jawab :
 CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collsion Detection) : secara fungsinya
digunakan untuk mendeteksi tabrakan (Collison Detetction) dan proses penanganannya,
digunakan dalam jaringan pengkabelan (ethernet), prorokol yang efisien untuk mendeteksi
dan menangani tabrakan, namun terbatas dalam jaringan nirkabel.

 CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access/Collsion Avoidance): secara fungsinya


hanya dapat digunakan untuk mendeteksi tabrakan (Collison Detetction), digunakan dalam
jaringan nirkabel (Wi - Fi), prorokol yang lebih rumit, karena penggunaannya melibatkan
pertukaran RTS dan CTS sebelum pengiriman data sebenaranya.

10. Bagaimanakah proses flow control di data link layer ?


Jawab :
Proses Flow Control pada data link layer melibatkan langkah – langkah seperti berikut :

 Buffering : Ketika penerima tidak dapat menangani data yang diterimanya pada laju yang
sama dengan yang dikirim oleh pengirim, maka penerima akan menggunakan buffer untuk
menyimpan data secara sementara.
 Acknowledgement (ACK) dan Negative-Acknowledgement (NAK) : Setelah data
diterima, penerima akan mengirimkan ACK kepada pengirim untuk memberitahu bahwa
data yang diterima telah sesuai. Jika penerima tidak dapat mengakomodasi laju pengiriman
data tersebut, maka dia dapat mengirimkan NAK kepada pengirim, untuk meminta
pengiriman ulang data tertentu.
 Sliding Window Protocol : Didalam protocol ini, setiap frame data memiliki nomor urut
yang disertakan dalam header. Pengirim dan penerima memilki jendela yang
menggambarkan jumlah maksimum frame yang dapat dikrim atau diterim pada satu waktu.
 Back Presssure : Jika buffer penerima hampir penuh, maka penerima dapat mengirimkan
sinyal back pressure kepada pengirim untuk memberitahu, bahwa laju pengiriman harus
diperlambat. Pengirim akan menyesuaikan laju pengiriman atau menghentikan proses
pengiriman data sampai penerima siap untuk menerima data tersebut.

Anda mungkin juga menyukai