Anda di halaman 1dari 30

Teknik Switching

USZ
Karakteristik informasi
2

 Karakteristik voice
 Delay sensitive
 Pengiriman voice harus secepat mungkin (real time)
 Delay requirement untuk satu arah (one way) (ITU-T Rec. G.114)
 0-150 ms: Acceptable for most user applications

 Persyaratan di atas dengan asumsi adanya suatu echo canceller

 Latency : end-to-end delay


 Variasi delay (jitter) one-way : ≤ 30 ms
 Tidak sensitif terhadap error
 Bit error rate (BER) transmisi data voice maksimum 10-3
 Packet loss (untuk digital voice) : ≤ 1 %
Karakteristik informasi (2)
3

 Karakteristik data
 Tidak sensitif terhadap delay
 Sensitif terhadap error

 Pengiriman data harus error free


 BER transmission maksimum 10-9
 Contoh informasi data: e-mail, file transfer, web dsb.
Karakteristik informasi (3)
4

 Karakteristik video
 Serupa dengan karakteristik voice tetapi dengan volume
informasi yang lebih besar
 Delay sensitif
 One-way delay: maksimum 150 milliseconds (ms)

 One-way packet jitter : maksimum 30 ms

 Tidak sensitif terhadap error


 Packet loss: maksimum 1%
Teknik Switching
5

Switching Techniques

Message Switching Circuit Switching Packet Switching

Datagram Virtual Circuit


Packet Switching Packet Switching
Message Switching
6

 Digunakan pada jaringan telegraph


 Telegraphy : writing in distance
 Sinyal-sinyal morse dari suatu stasiun
telegraph ditransfer ke stasiun yang Samuel F.B. Morse
1791-1872
lain (bisa jadi melalui beberapa Copyrighted
A Short History of Telegraphy
perantara) AG Hobbs & SM Hallas

“WHAT HATH GOD WROUGHT” The first telegraph message sent by Morse
from Baltimore to Washington (About.com)
 Stasiun perantara akan menerima
keseluruhan message lalu memeriksa
stasiun berikutnya yang harus dituju (this
is routing process), kemudian mem-
forward message ke stasiun berikutnya
tersebut
 Ini merupakan proses store-and-forward

 Proses store-and-forward ini diulangi


sampai message tiba di tujuan
 Tidak ada proses pembentukan dan
pemutusan koneksi
IEEE Virtual Museum

7
Timing diagram
transfer message
Store and forward
dari node A ke D melalui
node B dan C
pada sistem
message switching

Delay propagasi

Waktu

8
Circuit switching
9
 Digunakan pada jaringan telepon
 Tahapan komunikasi:
1. Pembentukan koneksi antara dua pihak yang berkomunikasi
 Proses ini ditujukan untuk mendefinisikan jalur yang harus ditempuh
oleh informasi yang akan dikirimkan
 Koneksi yang dibentuk (resource jaringan yang sudah dialokasikan bagi
suatu panggilan) bersifat dedicated (tidak di-share bersama panggilan
lain)
 Baik ada maupun tidak ada informasi yang ditransfer, koneksi
terhubung terus
2. Transfer informasi
3. Pemutusan koneksi
 Berdasarkan adanya keharusan pembentukan koneksi sebelum transfer
informasi berlangsung maka teknik circuit switching disebut bersifat
connection orriented
 Teknik circuit switching cocok untuk mentransfer voice
 Sifat koneksi yang dedicated dapat menjamin delay dan jitter yang
disyaratkan untuk transfer voice
Circuit Switching: FDM dan TDM

Example:
FDM
4 users

frequency

time
TDM

frequency

time
Timing Diagram dari Circuit Switching
11

Host A Host B
Node 1 Node 2

processing delay at Node 1


Delay propagation
dari Node A ke 1
circuit
establishment
Delay propagasi
dari B ke A

data
transmission
DATA

circuit
termination
Kalkulasi Delay pada Circuit Switched Networks

 Delay propagasi: delay untuk bit pertama pergi dari


sumber ke tujuan d/s

 Delay transmisi: waktu untuk “memompa” ke link pada DATA


laju yang tertentu L/R

Delay propagasi: Delay transmisi:


 d = panjang link fisik  R = reserved bandwidth (bps)
 s = kec. Propagasi pd medium (~2x105  L = panjang data (bits)
km/sec)  Waktu utk mengirim paket ke link =
 Delay propagasi = d/s L/R

12
Circuit Switching: Timing-2

Asumsi
- Jumlah Hop = M
- Delay pemrosesan per Hop = P
- Delay propagasi link = L
- Kecepatan transmisi = W bit/det
- Ukuran paket = B bit

TOTAL DELAY = total propagasi + total


transmisi + total prosesing
TOTAL DELAY = 4ML + B/W + (M-1)P
Packet Switching
14

 Digunakan pada jaringan untuk mentransfer informasi data

 Sebelum dikirimkan ke jaringan,message dipecah ke dalam beberapa message

yang ukurannya lebih pendek

 Message-message yang ukurannya pendek ini disebut paket

 Di penerima, paket-paket itu akan disusun kembali membentuk message


semula

 Resource jaringan di-share oleh user-user yang ada pada jaringan (tidak

dedicated)

 Bila suatu user tidak mentransfer informasi maka user tsb tidak akan
menggunakan resource jaringan
 Analogi circuit switching vs packet switching
15

15
Packet Switching
A B
R2
Source R1 Destination
R3

R4

Host A TRANSP1

“Store-and-Forward” at each Router


TRANSP2
R1
PROP1

R2
TRANSP3
PROP2
TRANSP4
R3
PROP3

Host B
PROP4

Minimum end to end latency   (TRANSPi  PROPi )


i
PROP : delay propagasi
TRANSP : waktu transmisi
Delay pada Packet Switching

Delay Transmisi: Delay Propagasi:


 R= bandwidth link (bps)  d = panjang link fisik
 L= panjang paket (bit)  s = kec. propagasi pd medium
 waktu utk kirim bit ke link = L/R (~2x108 m/sec)
 delay propagasi = d/s

Catatan: s dan R kuantitas yg


sangat berbeda
transmission
A propagation

B
nodal
processing queueing
Packet Switching
Mengapa tidak kirim keseluruhan message dlm satu paket?

M/R M/R

Host A Host A
R1 R1
R2 R2

R3 R3

Host B Host B
Latency   ( PROPi  M / Ri ) Latency  M / Rmin   PROPi
i i

Memecah message kedlm paket-paket memungkinkan transmisi parallel


melalui semua link, mengurangi end to end latency. Juga mencegah suatu link
diduduki/“hogged” terlalu lam oleh satu message.
Packet switching
19

 Ada dua macam teknik packet switching:

 Datagram packet switching

 Virtual circuit packet switching


Datagram Packet Switching

 Connectionless:
 Tdk ada set-up koneksi
 Tdk ada reservasi resource
 Transfer Informasi dg menggunakan paket diskrit
 Panjang bervariasi
 Address global (dari tujuan)
 Sebelum transfer informasi
 Tdk ada delays
 Selama transfer informasi
 Overhead (byte header)
 Delay pemrosesan paket
 Delay antrian (karena paket berkompetisi memperebutkan shared
resources)
 routers “store-and-forward”
Datagram packet switching
21

 Karena tidak ada pembentukan koneksi dulu, paket-paket yang berasal


dari suatu message yang sama dapat menempuh jalur yang berbeda
 Paket-paket bisa sampai ke penerima secara tidak terurut
 Bisa jadi ada paket yang hilang
 Tidak ada jaminan akan selalu tersedia link untuk mem-forward paket
 Bila kondisi ini terjadi, forwarding paket harus ditunda artinya paket
lebih lama berada di dalam suatu node
 Hal ini berarti tidak ada jaminan delay dan jitter untuk paket yang
dikirimkan
 Best effort
 Datagram packet switching tidak cocok untuk transfer voice akibat tidak
adanya jaminan delay dan jitter
 Datagram packet switching cocok untuk transfer data yang tidak sensitif
terhadap delay
Datagram Packet Switching

 Tiap paket memuat address penerima dan nomor urut (sequence number)
shg penerima dpt menyusun kembali urutan paket
Datagram Packet Switching: Timing-1
Datagram Packet Switching : Timing-2

Asumsi
- Jumlah Hop = M
- Delay pemrosesan per Hop = P
- Delay propagasi link = L
- Delay transmisi paket = T
- Ukuran message = N paket

TOTAL DELAY = total propagasi + total transmisi +


total store-and-forward + total prosesing
TOTAL DELAY = ML + NT + (M-1)T + (M-1)P
Virtual Circuit Packet Switching

 Hybrid dari circuit switching dan packet switching

 Data message ditransmisikan dalam bentuk paket-paket dengan ukuran


maksimum tertentu

 Semua paket-paket dari suatu aliran paket melalui lintasan (yg sudah
dibangun) yg sama

 Jaminan dalam urutan pengiriman paket

 Paket-paket dari VC yang berbeda dapat saling disisipkan

 Contoh: X.25, Frame Relay, ATM


Virtual Circuit Packet Switching: Phase

 Komunikasi dg VC packet switching berlangsung dalam 3 phase (bandingkan


persamaan dan perbedaannya dg circuit switching):
 pembangunan VC
 transfer data
 penutupan VC

 Header paket tidak perlu memuat informasi penuh dari alamat tujuan
Virtual Circuit Packet Switching: Timing-1
Virtual Circuit Packet Switching : Timing-2

Asumsi
- Jumlah Hop = M
- Delay pemrosesan per Hop = P
- Delay propagasi link = L
- Delay transmisi paket = T
- Ukuran message = N paket

TOTAL DELAY = total propagasi + total


transmisi + total store-and-forward +
total prosesing
TOTAL DELAY = 4ML + NT + (M-1)T +
4(M-1)P
Taxonomi Jaringan Telekomunikasi Berdasarkan Teknik
Switching yang Digunakan
Telecomm. Network
Based on its
Switching Techniques

We will not Circuit Packet


Message Switching Switching-Based Switching-Based
Cover this Network Network

PSTN Cellular Comm.


-GSM
-CDMA Datagram Virtual Circuit
-based Network -based Network

Internet X.25
LANs Frame Relay

29
THANKS

USZ

Anda mungkin juga menyukai