Anda di halaman 1dari 29

Teknik Switching

OLEH :KELOMPOK 5
Nodes dan Links
Jaringan komunikasi biasa digambarkan dalam node dan link
◦ Node: merepresentasikan end-terminal, perangkat jaringan;
digambarkan dengan bentuk lingkaran, kotak
◦ Link: merepresentasikan hubungan/koneksi antar nodes;
digambarkan dengan garis
Sebagai perangkat jaringan, node dapat memiliki fungsi:
◦ Routing
◦ Switching
◦ Multiplexing
Kategori link atau jaringan
Berdasarkan jagkauan dibedakan menjadi 3
◦ LAN (Local Area Network), yaitu sebuah jaringan yang dibatasi oleh suatu area seperti
sebuah lab, perkantoran disebuah gedung atau sebuah sekolah dan jangkauan biasanya
hingga 1 km.
◦ MAN (Metropolitan Area Network), yaitu sebuah jaringan yang lebih besar dari pada sebuah
LAN. Jangkauan meliputi sebuah kota / wilayah tertentu.
◦ WAN (Wide Area Network), yaitu suatu jaringan yang memiliki lingkup sangat luas biasanya
sudah menggunakan satelit ataupun kabel bawah laut, menghubungkan antar negara.
Sebagai contoh keseluruhan jaringan BANK BNI ada yg di Indonesia ataupun yg ada di
negaranegara lain. Jaringan inipun dapat dikatakan sebagai internet.
Switching ?
SWITCH = SAKLAR
SWITCHING = PENSAKLARAN
◦ Sistem kontrol penggantian/pengalihan/pengubahan/pemindahan secara elektronik
Mengapa perlu switching?
Bandwidth suatu saluran komunikasi, baik voice maupun data, tidak akan
termanfaatkan maksimal jika tidak disiasati dengan teknik switching !
Tanpa switching, saluran akan terus terhubung meski sudah tidak terpakai.
Tanpa switching, biaya komunikasi jadi sangat mahal akibat monopoli
pemakaian saluran !
Switching Network
Transmisi data/ informasi jarak jauh biasanya dilakukan melalui beberapa switching node yang
saling terhubung sehingga membentuk suatu jaringan switching, atau dapat juga disebut jaringan
komunikasi switched.
Setiap node yang terdapat dalam jaringan switching bekerja tanpa memperhatikan isi data/
informasi yang ditransmisikannya
Transmisi data dimulai dan diakhiri di perangkat yang dinamakan station. Station dapat berupa
komputer, terminal, telepon, dsb.
Data ditransmisikan melalui suatu rute yang ditentukan oleh proses switching di setiap node yang
dilalui.
Koneksi node ke node lainnya biasanya dilakukan secara multiplex
Jaringan komunikasi biasanya dibuat terhubung sebagian. Sebagian lainnya digunakan sebagai
koneksi redundant/back-up untuk meningkatkan reliabilitas jaringan.
Contoh Switching
Network Sederhana
Jenis-Jenis Switching
Teknologi switching dibagi ke dalam dua jenis :
 Circuit switching
 Packet switching
1. Prinsip Circuit Switched
Karakteristik circuit switched:
◦ Menerapkan sebuah path komunikasi yang dedicated (permanen) antara 2 buah node. Istilah yang
sering digunakan untuk kondisi ini disebut Connection Oriented
Prosesnya melibatkan 3 tahap:
◦ Circuit Establishment
◦ Point to Point dari terminal ke terminal melalui switching nodes
◦ Internal Switching dan multiplexing antar switching nodes
◦ Signal Transfer (mungkin analog voice, digitized voice, binary data)
◦ Circuit Disconnect
Jika sirkit tidak tersedia maka akan terjadi blocked (nada/tanda sibuk)
Ada garansi quality of service (bandwidth, latency, jitter)
Tidak akan ada informasi yg hilang sepanjang sirkit tersambung terus menerus
Contoh konkret : public telephone network, PBX (Public Branches eXchange utk gedung)
Perkembangan teknologi circuit switched
Voice only network

X Point-to-point  switched

Tanpa MUX  dengan MUX

Analog  Digital
(Sentral & Transmisi Digital,
Akses Lokal Analog)

PC ISDN
Multimedia Network
(Voice, data, video)
X FAX G4
ISDN
Videoconference
(Sentral, Transmisi, &
Akses Lokal Digital)
Contoh Circuit Switching

Physical copper
connection set up
when call is made
Switching offices
Contoh Circuit Switching
Ada proses pembangunan hubungan dan hubungan tetap terjaga
selama percakapan berlangsung
Sumber daya jaringan dialokasikan (reserved) dan diduduki secara
tetap (dedicated) dari pengirim sampai penerima selama
pembicaraan berlangsung
Bukan strategi yang efisien
◦ Selama terjadi hubungan, saluran fisik akan digenggam bahkan selama
periode “silence” (saat di mana tidak ada informasi yang dikirimkan)
Routing pada Circuit Switched
C

B 2 3 D
1

5
A 4 6 E

7 F
Jalur komunikasi A – D terbentuk melalui routing yang terbaik dan akan tetap
selama komunikasi berlangsung/belum diputus oleh salah satu pihak.
Circuit Switched : Generic Switching
Process
incoming links Switch outgoing links

How to Multiplex?
How to Demultiplex?
How to Switch?
Circuit Switched:
Multiplexing/Demultiplexing (TDM)

Frames

Slots = 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5

Time dibagi dalam frames dan frames dibagi dalam slot


Posisi slot dalam frame menunjukkan kepemilikan data dari suatu percakapan
◦ Sebagai contoh, slot 0 milik percakapan berwarna merah

Membutuhkan sinkronisasi antara pengirim dan penerima


Dalam suatu percakapan, time slot tertentu digunakan sebagai identitas data baik bagi pengirim
maupun penerima. Time slot yang sudah diduduki tidak akan bisa digunakan oleh yang lainnya kecuali
bila percakapan sudah selesai. Di sepanjang percakapan, jika ada waktu jeda yang tidak berisi
informasi maka kapasitas time slot yang tersedia tidak akan termanfaatkan  tidak efisien
Circuit Switched : Timing
Host 1 Host 2
Switch 1 Switch 2

processing delay at Swich 1


propagation delay
between Host 1
Circuit and Switch1
Establishment propagation delay
between Host 2
and Switch2

Transmission Information

time
Circuit
Termination
Circuit Switched
KEUNTUNGAN KELEMAHAN
Sekali koneksi terjadi: Tidak efisien
◦ Jaringan transparan (seolah hanya ◦ Selama koneksi berlangsung, time slot
koneksi langsung antar stations) akan selalu diduduki walaupun tidak
◦ Fixed data rate tanpa adanya delay ada data yang dikirim
◦ Delay sebelum terbentuknya hubungan
Sangat baik untuk komunikasi real time (call set up delay)
Mengapa perlu paketisasi
• Untuk komunikasi end-to-end yang terdiri atas banyak link, transmisi
Packet Switched
paket memungkinkan suatu paket yang menjadi bagian dari suatu
pesan diterima, diproses, dan diteruskan oleh suatu node ketika paket
lainnya masih dipersiapkan  adanya efisiensi waktu pemrosesan.
• Jumlah data yang harus di re-transmisi karena adanya error menjadi
berkurang (tidak seluruh pesan perlu di re-transmisi).
• Kapasitas memori internal network node dapat dikurangi.
• Waktu transmisi dapat dikurangi
Karakteristik Packet Switched
◦ Informasi/pesan dibagi menjadi paket-paket yang berukuran kecil (< 1500 byte) dan
kemudian ditransmisikan paket demi paket
◦ Setiap paket terdiri dari payload (data informasi yang akan dikirimkan) dan header. Header
berisi informasi tentang:
◦ Source (sender’s) address
◦ Destination (recipient’s) address
◦ Packet size
◦ Sequence number
◦ Error checking information
Packet Switched
◦ Masing-masing paket akan dikirimkan ke jaringan secara independen (tidak tergantung
pada rute paket sebelum atau sesudahnya). Paket yang berbeda dari pesan yang sama
dapat melalui rute yang berbeda. Istilah untuk karakteristik ini disebut Connectionless
◦ Pada sisi penerima, header setiap paket akan dibuang kemudian paket diurutkan
kembali menjadi sebuah informasi/pesan sesuai dengan yang dikirimkan
◦ Paket dikirimkan hanya pada saat data siap untuk dikirim. Pada saat kondisi
“silence”/idle maka link dapat digunakan oleh yang lainnya (jaringan digunakan
bersama/shared bandwidth).
◦ Tidak ada garansi Quality of service, ada kemungkinan paket hilang

Contoh Teknologi Layanan Packet Switched:


◦ Public data network
◦ Frame relay
◦ Internet (connectionless)
◦ LAN (connectionless)
Contoh Paketisasi
Message
Hello Bob

Segmented He ll o Bo b
Message

Packetized H He H ll H o H Bo H b
Message
Paket 1 Paket 2 Paket 3 Paket 4 Paket 5

Header
Paket Paket

Paket Paket

Paket Paket
Keuntungan dan Kelemahan Packet
Switching
Beberapa keuntungan packet switching :
Efisiensi utilisasi jaringan tinggi
◦ Jaringan dapat digunakan bersama (shared) secara dinamis

Dapat mengakomodasi penggunaan multiple data rates untuk jenis aplikasi yang
berbeda-beda
◦ Setiap aplikasi akan terhubung ke jaringan dengan data rate yang sesuai kebutuhannya

Tidak terjadi blocking jika beban jaringan tinggi, tetapi waktu pengiriman menjadi lama.
Mekanisme prioritas pengiriman dapat diberlakukan untuk paket-paket yang dianggap
penting, seperti paket real-time.
Reliabilitas tinggi, jika suatu rute terputus maka rute lain dapat digunakan.
Kelemahan packet switching:
Tidak memberikan garansi Quality of service: delay antrian, jitter, loss packet
Tipe-tipe Packet Switch
Virtual Circuit vs Datagram
• Packet switching terdiri dari dua teknik, yaitu Datagram dan
Virtual Circuit.
• Datagram: Connectionless
– Setiap paket ditangani/diproses secara independen.
– Setiap paket memiliki alamat tujuan yang lengkap.
– Penentuan routing dilakukan terhadap setiap paket di setiap
node
– Paket-paket yang berbeda namun berasal dari pesan yang
sama dapat menggunakan rute yang berbeda.
• Virtual Circuit: Connection Oriented
– Dilakukan connection setup sebelum pengiriman data
dilakukan.
– Setiap paket memiliki VC identifier.
– Penetapan routing dilakukan sekali untuk semua paket.
– Semua paket akan melalui rute yang sama.
Packet Swiched Datagram
• Node-node jaringan memroses tiap paket secara
independen
Jika host A megirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah
jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat menjamin bahwa
kedua paket tersebut akan dikirim bersamaan, kenyataannya
kedua paket tersebut dikirimkan dalam rute yang berbeda

• Paket-paket tersebut disebut datagram


Implikasi dari switching paket datagram :
–Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang
berbeda dari ketika dikirimkan
–Tiap paket header harus berisi alamat tujuan yang
lengkap
Virtual Circuit Packet Switching
• Virtual-circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching
dan paket switching
• Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket
• Seluruh paket dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan
terlebih dahulu (virtual circuit)
• Urutan paket yang dikirimkan dijamin diterima di tujuan

• Bagaimanapun: Paket-paket dari virtual circuit yang berbeda masih


dimungkinkan terjadi interleaving

• Pengirim data dengan virtual circuit melalui 3 fase :


1.Penetapan VC
2.Pentransferan data
3.Pemutusan VC

• Alamat tujuan paket pada header tidak perlu lengkap


Routing pada Packet
Switched
3
1 2
8
5
4 6

Connectionless: jalur/ routing dapat berbeda untuk setiap paket

Connection-oriented: jalur/routing tetap untuk seluruh paket


(+) dan (–) pada virtual circuit vs
datagram
Datagram : Virtual Circuit :
+Tidak ada waktu call setup +Kedatangan paket sesuai urutannya.
+Adaptasi yang cepat jika terjadi +Terdapat mekanisme error control.
congestion/network overload.
+Penetapan satu rute untuk satu koneksi.
+Adaptasi yang cepat jika terjadi node +Penerima telah bersiap untuk menerima
failure.
paket yang datang
-Kedatangan paket bisa tidak sesuai -Adanya delay saat connection setup.
dengan urutannya.
-Adanya beban pemrosesan karena -Adaptasi terhadap node failure kurang baik.
setiap paket di proses di setiap node -Adaptasi terhadap network overload kurang
-Receiver tidak memiliki persiapan baik
terhadap paket yang datang
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai