Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“Pengaruh Pengetahuan Politik Islam terhadap Keterlibatan Mahasiswa


dalam Politik Kampus”

Makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan Mata Kuliah SPAI di Prodi S1 Siste
m Telekomunikasi

Oleh:
Riyadh Ahmad Faridz 1909076
Nova Nurul Putri 1909291
Farah Wardatul Zanah 1905603
Sri Anggraeni 2007550

Dosen Pengampu:
Hisny Fajrussalam M.Pd.

Program Studi S1 Sistem Telekomunikasi


Universitas Pendidikan Indonesia
Kampus Purwakarta
2021
Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Politik dalam islam sejatinya akan terus menjadi kehidupan yang tidak dapat
dipisahkan. Dalam Islam sendiri politik disebut Fiqh siyasah. Konsep politik dalam
agama Islam berlandaskan hukum syariah Allah SWT yang membentuk sebuah tatanan
kekuasaan yang bermoral, menegakkan keadilan, membela kaum yang lemah dan
tertindas, menjunjung tinggi persamaan, persaudaraan antar umat manusia dan
kebebasan. Selain hal tersebut konsep yang diajarkan dalam Islam ialah bahwa
kedaulatan tertinggi adalah Allah SWT, dimana hal tersebut tertulis dalam kitab-Nya Al-
Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah SAW. Di muka bumi ini manusia hanya bertindak
sebagai perantara ataupun khalifah dalam menjalankan kekuasaan karena sejatinya
manusia hanyalah wakil Allah dalam menegakkan dan merealisasikan hukum-hukum
Allah.
Seiring dengan perkembangan zaman yang dimana membuat perkembangan
politik semakin pesat dan beragam, seperti kita ketahui bahwa di belahan bumi ini
terdapat bermacam – macam sistem politik, seperti oligarki, otoriter, diktator, dan juga
demokrasi. Peran mahasiswa dalam berjalannya tatanan kehidupan politik merupakan
sebuah peranan yang begitu penting demi keberlangsungan kekuasaan. Mahasiswa pada
dasarnya mempunyai pemikiran yang idealis yang dimana mereka selalu
memperjuangkan hak – hak rakyat tertindas. Mahasiswa memiliki kepekaan terhadap
asas – asas demokrasi sehingga mereka merupakan bagian yang terpenting dalam
kehidupan berpolitik. Kehidupan berpolitik di kampus terdapat pada sarana organisasi
mahasiswa yang didalamnya merupakan wadah pendidikan politik bagi mahasiswa,
selain itu dapat memberikan wawasan bagi mahasiswa dalam menjalankan kehidupan
berpolitik yang dimana kehidupan organisasi politik di kampus menjadikan nilai tambah
bagi mahasiswa tersebut.
Organisasi yang terdapat di lingkungan kampus amatlah beragam, yang dimana
fungsi dari organisasi tersebut menghimpun, mewadahi, membina mahasiswa untuk
menjadikannya individu yang mempunyai kapabilitas dan integritas yang nantinya akan
berguna ke dalam kehidupan individu itu sendiri, maupun bagi agama, bangsa, dan
negara. Kehidupan organisasi politik di kampus merupakan miniature daripada sistem
politik pemerintahan yang mencakup partai serta pemerintahan negara.
Keterlibatan politik dalam organisasi mahasiswa merupakan salah satu bentuk
dari pendidikan politik. Dimana mahasiswa dapat mendapatkan ilmu mengenai politik tak
terkecuali tentang pengetahuan politik islam. Selain itu dalam organisasi mahasiswa juga
dapat menjadi sarana agar bisa melakukan praktik ilmu politik praktis secara nyata yaitu
contohnya di dalam Pemilu Raya Presiden Mahasiswa. Namun faktanya, di Universitas
Pendidikan Indonesia kampus darah Purwakarta khususnya jurusan Sistem
Telekomunikasi masih terdapat mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi. Bahkan pada
pemilihan umum calon presiden mahasiswa tahun 2021 tercatat kurang dari setengahnya
saja yang berpartisipasi dalam pemilihan umum calon presiden mahasiswa UPI.
Dengan adanya fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Politik Islam Terhadap Keterlibatan
Mahasiswa dalam Politik Kampus” (Studi Kasus Mahasiswa Sistem Telekomunikasi
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Purwakarta).

1.2 Identifikasi Masalah


1. Keterlibatan politik yang dijalani sebagian mahasiswa kurang mengarah pada tujuan
dari politik agama, dan mempengaruhi persepsi mahasiswa lain.
2. Adanya pandangan negatif terhadap keterlibatan organisasi dan politik pada
mahasiswa.
3. Persepsi mahasiswa terhadap politik agama.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana capaian pengetahuan politik islam mahasiswa Sistem Telekomunikasi
UPI Kampus Purwakarta?
2. Bagaimana keterlibatan mahasiswa Sistem Telekomunikasi terhadap politik di
Kampus UPI Purwakarta?
3. Bagaimana pengaruh pengetahuan politik islam terhadap keterlibatan mahasiswa
dalam politik kampus?
4. Mengapa pengetahuan politik islam penting diketahui oleh mahasiswa Sistem
Telekomunikasi dalam politik kampus?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana capaian pendidikan politik agama pada mahasiswa
SISTEL (Sistem Telekomunikasi) Angkatan 2019/2020/2021 Kampus UPI Purwakarta
dalam dunia politik.
2. Untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat mahasiswa Sistel (Sistem
telekomunikasi) Angkatan 2019/2020/2021 Kampus UPI Purwakarta untuk terlibat
dalam dunia politik kampus.

DASAR TEORI
A. Pengetahuan Politik Islam
1.1 Pengertian Politik

Politik berasal dari Bahasa Yunani, yaitu polis yang artinya negara kota.
Selanjutnya dikembangkan menjadi polities (warga negara), politikos (kewarganegaraan),
politike tehne (kemahiran politik), dan politike episteme (ilmu politik) [1]. Politik dapat
disebutkan pada segala sesuatu yang berhubungan dengan negara, warga, kekuasaan,
hingga proses dalam pemerintahan. Kegiatan pollitik menyangkut interaksi antara
masyarakat dengan pemerintahan dalam proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan
dalam suatu wilayah tertentu.

1.2 Pengertian Politik Islam


Politik adalah suatu ilmu pemerintahan (ilmu siyash) yang artinya ilmu tata
negara. Politik dalam islam diartikan dalam kegiatan umat manusia kepada usaha untuk
mendukung serta melaksanakan syariat Allah dengan melalui sistem pemerintahan [2].
Politik mencakup mengenai persoalan eksternal maupun internal umat. Politik sisi
internal yaitu mengatur roda pemerintahan, menjalankan tugas, melakukan pengawasan
jika terdapat hal-hal yang menyimpang. Politik sisi eksternal yaitu menanamkan rasa
percaya diri, dan menjaga kebebasan dan kemerdekaan suatu negara.
Politik islam yaitu aktivitas politik sebagian umat yang menjadikan islam sebagai
tolak ukur atau acuan nilai dan basis solidaritas berkelompok [1]. Dalam politik islam,
menekankan simbolisme beragama dalam politik, seperti menggunakan istilah islam
dalam peraturan, menggunakan lambing islam, dan pedoman perjuangan, Politik islam
merupakan sesuatu yang harus dan tetap mempunyai aturan. Memegang teguh nilai-nilai
moral serta tetap mementingkan kepentingan umat. Islam dan politik tidak dapat
dipisahkan. Menurut Anis Matta, terdapat beberapa logika yang perlu dipahami dalam
penerapan syari’ah atau pembentukan Daulah Islamiyah, yaitu:
Pertama, Islam merupakan system kehidupan inetgarl dan komprehensif yang
artinya mempunyai semua kelayakan untuk dijadikan acuan atau referensi utama di
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedua, berkah sistem kehidupan Islam layak
dirasakan masyarakat. Ketiga, kekuatan legalitas dan eksekusi, untuk mempunyai
kekuatan legalitas dan ekskusi, diperlukan kekuasaan yang diakui secara de facto maupun
de jure. Maka dari itu, politik merupakan suatu kebutuhan dan keharusan agar nilai
syari’at Islam dapat diterapkan pada kehidupan berbangsa pada kehidupan masyarakat.
B. Keterlibatan Mahasiswa dalam Politik

METODE PENELITIAN

1.3 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif, yaitu
penelitian yang digunakan untuk meneliti suatu populasi atau sampel tertentu serta
pengumpulan data yang menggunakan instrumen penelitian juga analisis data yang yang
bersifat statistik atau angka dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan.
Jenis data yang digunakan yaitu kuantitatif yangmana jenis data tersebut berupa angka-
angka serta dapat dianalisis menggunakan statistik.
1.4 Metode Survey
Metode Survey Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan yaitu dengan
metode metode survey, yaitu dimana peneliti menghimpun informasi data yang
diperlukan pada responden menggunakan kuesioner sebagai metode pokok yang nantinya
akan diolah memakai software pengolah data yaitu SPSS versi 21.
Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu Mahasiswa Program Studi
Sistem Telekomunikasi Universitas Pendidikan Purwakarta (UPI) Kampus Daerah
Purwakarta. Sedangkan sampel yang digunakan yaitu memakai teknik penarikan sampel
yaitu sampel jenuh dimana seluruh populasi yang digunakan yaitu Mahasiswa Program
Studi Sistem Telekomunikasi Universitas Pendidikan Purwakarta (UPI) Kampus Daerah
Purwakarta menjadi sampel pada penelitian ini.
Pada penelitian ini data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan uji regresi
linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menelaah dua variabel
dimana pada penelitian ini variable dependent nya yaitu Pengetahuan Politik Islam,
sedangkan variable independent nya yaitu Keterlibatan Mahasiswa Dalam Politik
Kampus.

Referensi

[1] https://eprints.uny.ac.id/8643/3/BAB%202%20-%2007401244002.pdf

[2] Ridwan, "Hubungan Islam dan Politik di Indonesia Perspektif Pemikiran Hasan Al-Bana,"
Jurnal Hukum Samudra Keadilan, vol. I, no. 2, 2017.

Anda mungkin juga menyukai