Anda di halaman 1dari 7

Djilzaran nurul suhada

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem politik yang terdapat pada ruang lingkup mahasiswa organisatoris, baik

itu internal atau ekternal kampus sudah bisa di ibaratkan sebagai urat-urat kampus itu

sendiri. Dari sejak zaman orde lama, orde baru, maupun pada masa revormasi,

system perpolitikan di kampus turut andil dalam sesetiap pergerakan mahasiswa. Dari

sistem politik yang terjadi dan menjalar di kampus, tidak dapat di pungkiri dapat

berdampak besar pada sistem tatanan sosial yang terjadi di Indonesia.

Salah satu bukti bahwa perpolitikan yang terjadi di kampus dapat berdampak

besar dalam kehidupan dan tatanan sosial bernegara adalah pada saat revormasi yang

terjadi pada tahun 1998. Dimana mahasiswa,organisasi eksternal, maupun internal

membangun aliansi untuk malakukan sebuah gerakan yang bertujuan merubah tatanan

negara dan mengkudeta Soeharto sebagai presiden Indonesia pada masa itu.

Organisasi eksternal yang ada di kampuslah, yang berdampak besar bagi

sistem politik yang ada di tiap-tiap kampus di Indonesia. Seperti HMI, GMNI,

SAPMA, LMND, PMII, FPMD, dan organisasi eksternal lainnya. Bisa di ibaratkan

sebagai partai politik, setiap organisasi eksternal yang terdapat di dalam kampus akan

memasangkan calon dan menyatakan sikap koalisi maupun oposisi dengan organisasi

ekternal lainnya. Dari fenomena seperti ini, bisa di lihat bahwa sistem tatanan

perpolitikan kampus sedikit banyaknya hampir menyerupai sistem perpolitikan


nasional Indonesia. Dan istilah bahwa kampus merupakan miniatur negara, dapat di

pertegas dengan adanya fenomena tersebut.

Di untirta sendiri, yang tidak bukan mengalami hal serupa, politik kampus

yang di latar belakangi organisasi ekternal, maupun internal berperan banyak dalam

menciptakan tokoh-tokoh seperti PRESMA (Presiden mahasiswa), WAPRESMA

(wakil presiden mahasiswa), ketua BEM dari tiap-tiap fakultas yang ada, ketua DPM

universitas maupun fakultas, MPM, sampai pada Ketua HIMA di setiap jurusan.

Mahasiswa sebagai bibit penanggung beban dan sosok yang di percaya oleh

masyarakat akan benar-benar melakukan banyak perubahan bagi negeri kearah yang

lebih baik, di rasa dapat membekali diri dengan turut berkecimpung di dalam

organisasi eksternal, internal, maupun berpartisipasi aktif di dalam dinamika

perpolitikan di kampus sebagai dasar penegetahuan sebelum ia berkecimpung

langsung di ranah perpolitikan nasional.

B. PERMASALAHAN PENELITIAN

Politik dapat di sebut sebagai pembentuk dan pembagian kekuasaan di dalam

masyarakat, yang di antaranya mencakup pembuatan keputusan di dalam negara.

Pembagian kekusaan secara konstitusional maupun non-konstitusional terdapat di

dalamnya.

Dapat kita lihat keadaan sistem politik di UNTIRTA khususnya, keadaan sistem

politik di UNTIRTA kurang lebih sama dengan sistem politik yang di terapkan di

Indonesia, yaitu sama-sama menerapkan sistem TRIAS POLITIKA. Dari latar

belakang di atas, rumusan masalah yang dapat di angkat adalah bagaimana

implementasi pengalaman serta pendidikan politik yang mereka dapatkan di kampus,


setelah mereka lulus sebagai sarjana dan berkecimpung lansung kedalam kehidupan

bermasyarakat?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan di laksanakan penelitian ini di antara lain adalah untuk mengetahui cara

mahasiswa yang berkempung langsung dengan dunia politik kampus

mengimplementasikan pengalaman-pengalaman mereka di dalam kehidupan

bermasyarakat setelah mereka lulus di dalam dunia akademisi atau sarjana.

D. MANFAAT PENELITIAN

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini di harapkan dapat

memberikan manfaat teoritis, maupun manfaat praktis :

1. Manfaat Teoritis

Di harapkan dapat memberikan kontribusi terhadap bidang kajian ilmu

sosiologi, khususnya pada bidang kajian sosiologi politik, yaitu implementasi

pendidikan politik mahasiswa di dalam kampus, ke dalam kehidupan

bermasyarakat setelah mereka lulus. Dan kontribusi apa yang dapat di berikan

oleh mahasiswa tersebut.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini di harapkan dapat di gunakan sebagai acuan atau masukan bagi

para mahasiwa yang berkecimpung di dalam politik kampus. Dan selebihnya,

di harapkan agar masyarakat terbuka pandangannya terkait pendidikan atau

pengalaman politik kampus mahasiswa dan kontribusi apa yang dapat di

jadikan tolak ukur bagi masyarakat.


E. TINJAUAN STUDI SEJENIS

Selama peneliti mengkaji tentang penelitian ini, belum ada karya-karya

ilmiah yang terlalu menyerupai topik-topik yang peneliti angkat, terutama

mengenai implementasi politik kampus terhadap kehidupan bermasyarakat.

Namun ada beberapa jurnal yang sama-sama membahas politik kampus.

Karya ilmiah yang setidaknya membahas mengenai politik kampus,

diantaranya adalah “mahasiswa dan politik kampus partisipasi mahasiswa FISIP

dalam pemilihan raya UNIVERSITAS RIAU tahun 2015” yang di tulis Susi Susanti

yang merupakan mahasiswa universitas riau, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik,

jurusan ilmu pemerintahan tahun 2015. Karya ilmiah ini membahas tentang

partisipasi mahasiswa fisip terhadap politik kampus selama pemilhan raya

berlangsung si UNSRI. Susi Susanti menjelaskan bahwa sosialisasi di dalam

politik, mempengaruhi mahasiswa adalah baik. Mahasiswa merasakan proses

sosialisasi pada saat momentum pemilihan raya di UNSRI. Sehingga sosialisasi

menentukan partisipasi di dalam pemilihan. Susi Susasnti juga menjelaskan bahwa

kinerja team sukses juga mempengauhi partisipasi mahasiswa adalah baik,

sehingga mahasiswa tergugah hatinya untuk turut andil di dalam momen pemilihan

raya tersebut. Susi Susanti, menggunakan metode penelitiajn kuantitatif untuk

menyelesaikan karya ilmiahnya tersebut, yang tentunya menggunakan SPSS

sebagai bahan untuk menganalisis data.


Selain Susi Susanti, ada juga Ayu Sri Rahman dengan karya ilmiahnya

yang berjudul “pendidikan politik mahasiswa melalui organisasi kemahasiswaan

di UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDIN SAMATA-GOWA”. Ayu Sri

Rahaman, menuliskan karya ilmiahnya kedalam bentuk sebuah skripsi, untuk

dapat lulus sebagai mahasiswa jurusan ilmu politik di fakultas ushuluddin. Ayu Sri

Rahman, menjelaskan bahwa pendidikan politik adalah subuah kajian ilmu yang

sangat penting untuk di pahami dan di kaji oleh mahasiswa sebagai alat untuk

mengantisipasi issue-issue atau gagasan-gagasan yang di bangun oleh

pemerintahan negara, mapun daerah. Profil keorganisasian mahasiswa bukan baru-

baru ini terbentuk, melainkan sudah bermetamorfosa sejak keberadaan mahasiswa

di dalam dunia kampus yang pada awalnya bernama dean mahasiswa (DEMA),

kemudian pemberlakuan NKK/BKK, dan yang terakhir kebijakan senat

mahasiswa perguruan tinggi. Penelitian dalam karya Ayu Sri Rahman,

menggunakan metode deskriptif-kualitatif dalam pencarian data penting untuk

sebuah karya ilmiah yang ia ciptakan ini. Dengan memanfaatkan teori-teori

pendidikan pendidikan politik mahasiswa melalui lembaga kemahasiswaan secara

umm dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu kepustakaan,

interview, dan dokumentasi.

Dan referensi karya ilmiah terakhir adalah karya ilmiah dari Mitha

Ariandy dengan judul “eksistensi mahasiswa dalam politik kampus UIN sunan

kalijaga Yogyakarta”. Mitha Ariandhy daloam karya ilmiahnya mengemukakan

bahwa eksistensi mahasiswi yang masih belum sangat optimal dengan segala hal

yang berbau politik kampus.pentingnya mahasiswi dalam terlibat aktif dalam

segala kegiatan politik kampus, karena peran mahasiswi dalam struktur


kelembagaan kampus dan rangkaian agenda politik kamps masih selalu di

tempatkan pada posisi seadanya. Maka dari itu Mitha Ariandhy mengangkat

pembahasan soal pentingnya eksistensi dan keterlibatan mahasiswi dalam segala

kegiatan maupun agenda perpolitikan yang terjadi di kampus. Jenis penelitian yang

di gunakan oleh Mitha Ariandi adalah kualitatif yang berjenis penelitian lapangan.

Analisis data dilakukan dengan mengkaji eksistensi mahasiwi dalam dinamika

politik kampus berdasarkan teori fungsionalisme dan kajian politik islam.

Semua kajian-kajian atau karya ilmiah yang telah di baca dan di fahami

peneliti, jaian-kajian atau karya-karya tersebut berbeda tentang topik pembahasan

yang peneliti ingin angkat, dari ketiga kajian tersebut, tidak ada satupun yang

mengangkat atau menyinggung mengenai implementasi praktik pendidikan politik

kampus terhadap masyarakat ketika mahasiswa tersebut lulus dan menjadi sarjana.

Anda mungkin juga menyukai