Anda di halaman 1dari 3

TOR (Term Of Reference) Mengideologisasikan Gerakan Mahasiswa, Memahami Peta Politik Kampus Latar Belakang Pergerakan mahasiswa merupakan

kumpulan dari mahasiswa yang tergabung dalam suatu kelompok gerakan atau organisasi yang bertujuan untuk mentransformasikan kondisi bangsa menjadi lebih baik tanpa memandang apakah gerakan tersebut dapat dikategorikan sebagai gerakan yang besar/kecil ataupun gerakan yang memiliki pengaruh yang besar atau kecil. Saat ini pergerakan mahasiswa merupakan sebuah keniscayaan yang mesti diperjuangkan mengingat kondisi bangsa Indonesia semakin lama semakin mengkhawatirkan. Perjalanan Bangsa Indonesia dari Zaman Kemerdekaan hingga Post-Modern tidak dapat dipisahkan dari peranan mahasiswa yang begitu menonjol. Peranan mahasiswa tercermin dalam aksiaksi yang sering dilakukan oleh mahasiswa, baik dalam aksi di jalanan maupun aksi sosial di masyarakat. Sebenarnya pergerakan mahasiswa dapat dibagi menjadi dua macam, yakni: Pergerakan Horizontal dan PergerakanVertikal. Pergerakan Horizontal merupakan pergerakan yang sasaran utamanya berorientasi kepada masyarakat. Pergerakan ini dapat berupa pengembangan masyarakat (community development), bakti sosial, dan sebagainya. Sedangkan Pergerakan Vertikal merupakan pergerakan yang berorientasi untuk menyalurkan aspirasi kepada Pemerintah yang sering disebut dengan mekanisme check and balance. Seharusnya kedua macam pergerakan tersebut berjalan beriringan. Namun, faktanya seringkali di lapangan mahasiswa hanya melakukan satu macam gerakan saja. Padahal dua macam gerakan tersebut sangat penting untuk mentransformasikan bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Pergerakan Mahasiswa yang sudah ada sejak lama sesuai dengan isi Tridharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Poin pergerakan mahasiswa pada tridharma perguruan tinggi terletak pada poin pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat inilah yang membedakan mahasiswa dengan siswa karena jika siswa hanya dituntut untuk belajar dan riset maka mahasiswa dituntuk untuk belajar, riset dan mengabdi kepada masyarakat. Secara umum, pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dirumuskan dalam empat fungsi, yakni: agent of change, direct of change, iron stock, dan moral force. Berbicara Gerakan Mahasiswa akan kurang jika tidak mengaitkannya denga politik. Bukan ingin menjadikan politik sebagai suatu yang dijunjung tinggi, tapi memang kenyataan menunjukkan bahwa dengan berpolitik seseorang ataupun sekelompok orang (Gerakan mahasiswa) mampu melaksanakan fungsi idealnya. Namun, tentu saja berpolitik disini berbeda dengan politik yang sifatnya pragmatis, seperti kondisi perpolitikan negeri ini. Nuansa politik yang ingin dibangun di dalam kultur mahasiswa adalah politik ideologis, bukan semata-mata hanya pada politik kepentingan. Politik memang kepentingan, namun kepentingan disini adalah kepentingan yang sifatnya berlandaskan pada pokokpokok ideologis. Pada hakikatnya sistem politik kampus adalah cerminan dari sistem politik Indonesia. Proses-proses demokrasi, proses-proses politik pun seringkali polanya mirip dengan kenyataan politik nasional. Namun, perbedaan pokoknya adalah bahwa karena politik kampus adalah politik

pembelajaran, dalam artian kita memahaminya sebagai hal yang ideal, maka segala aktivitas politik yang dilakukan hendaknya harus bercermin pada norma dan nilai-nilai sosial. Kampus Gadjah Mada dikenal sebaga kampusnya gerakan mahasiswa. Tipikal Gadjah Mada yang sifatnya adalah pemikit dan pengkonsep mungkin menjadi salah satu alasan kenapa berbagai gerakan mahasiswa tumbuh subur di kampus ini. Gerakan-gerakan tersebut diantaranya adalah GMNI, FMN, HMI DIPO, HMI MPO, KAMMI, dan lain-lain. Berbagai gerakan tersebut terlahir dari rahim yang berbedabeda. GMNI lahir dengan sifatnya yang nasionalis dimungkinkan karena para pendirinya melihat bahwa permasalahan bangsa ini dimulai dengan pendekatan nasionalis, yakni saat itu banyak rakyat Indonesia yang jiwa nasionalisme-nya sudah terkikis, atau mungkin HMI lahir atas dasar berbagai tokoh Nasional Kanan (Baca: Pa Islamisme) yang ingin menerapkan nilai-nilai syariah Islam dalam kehidupan Bangsa Indonesia. Adalah sangat tidak masuk akal apabila kita mendikotomikan antara gerakan mahasiswa dan Politik Kampus. Gerakan mahasiswa, terutama gerakan ekstra kampus merupakan mesin pencetak kader-kader strategis untuk berpolitik di Kampus, sedangkan lembaga merupakan posisi strategis tempat dimana melaksanakan agenda-agenda publik yang menyangkut ranah starategis. Mengideologisasi Gerakan Mahasiswa dan Memahami Politik Kampus merupakan dua tema yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. ideologisasi Gerakan Mahasiswa adalah untuk menanamkan bahwa berbagai gerakan mahasiswa adalah langkah yang telah dambill secara intelektual untuk memperjuangkan Rakyat Indonesia sesuai dengan ideologisasi yang dibangun sesuai gerakan mahasiswa. Namun gerakan mahasiswa bukan hanya gerakan ekstrakampus, gerakan mahasiswa melingkupi semua mahasiswa yang menyatukan diri dalam sebuah lembaga/institusi/organisasi. Lalu apa yang menjadi alasan kenapa perlunya menanamkan ideologi Gerakan Mahasiswa dan memahami pentingnya politik kampus. Ideologi adalah dasar suatu lembaga. Bahkan, Negara ini pun didirikan atas Ideologi sebagai penunjuk arah dan pedoman. Dengan mengideologisasikan gerakan mahasiswa berarti kita telah membuat konstruksi berpikir yang strategis. Dengan dasar ideology yang baik, maka seseorang atau organisasi mampu untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam hal ini yang menjadi titik tekan adalah BEM. BEM menjadi sentral gerakan di kampus karene memiliki berbagai keistimewaan. Ikut sertanya di level kebijakan, baik kebijakan dalam tingkat kampus atau nasional menandakan bahwa mahasiswa sebagai elemen gerakan harus mampu untuk memilah mana yang memang yang sifatnya stategis dan mana yang hanya sifatnya biasa. Pengurus BEM KM Fakultas Geografi saat ini didominasi oleh angkatan 2011. Mereka nantinya lah yang akan menggantikan PH untuk menata kelola BEM KM Fakultas Geografi. Saat ini Pengurus BEM KM Fakultas Geografi angkatan 2011 belum terideologisasi gerakan mahasiswa dan belum memahami sepenuhnya peta politik kampus. Kampus geografi yang sifatnya adem ayem saja menjadikan mahasiswa untuk berpolitik sangat kurang. Apalagi ditambah dengan beban kuliah yang berat mahasiswa banyak yang tidak memperhatikan gerakan mahasiswa dan pemahaman peta politik kampus. Padahal, pamahaman gerakan mahasiswa dan peta politik kampus adalah hal yang penting yang harus dipunyai oleh setiap kader BEM.

Kondisi Peserta Peserta adalah Pengurus BEM KM Fakultas Geografi angkatan 2011 yang nantinya akan dipersiapkan untuk menggantikan posisi temean-teman PH. Peserta secara umum belum mengenal benar bagaimana sebenarnya gerakan mahasiswa itu menjadi penting dalam level organisasi seperti BEM. Sembilan bulan kepengurusan BEM belum menjadikan mereka punya nalar yang kuat dengang Gerakan Mahasiswa dan Politik Kampus. Telah banyak diskusi dan training yang digelar. Walaupun secara teoritik mereka sekidit paham mengenai konsep gerakan mahasiswa namun secara riil mereka belum mampu secara aplikatif menerapkannya, apalagi jika dihadapkan pada politik kampus. Muatan Materi Adapun materi yang disampaikan adalah seputar Ideologisasi Gerakan Mahasiswa dan Pemahaman Peta Politik Kampus. Tema ini diturunkan menjadi poin-poin berikut: a. Gerakan mahasiswa dari masa ke masa b. Memahamkan perlunya menjadi bagian gerakan mahasiswa yang akan menumbuhkan rasa ingin berjuang untuk negeri ini, melalui fungsi gerakan mahasiswa. c. Kenapa politik kampus adalah hal yang harus dilakukan d. Wajah politik kampus saat ini e. Bahasan mengenai seputar Gerakan Ekstra Kampus untuk memancing daya kekritisan dalam sudut pandang politik dan mahasiswa. f. Aksi-aksi apa saja yang saat ini relevan dengan gerakan mahasiswa. Target Pencapaian a. Mengetahui gambaran umum mengenai Dinamika gerakan mahasiswa di Indonesia, khususnya di kampus Gadjah Mada. b. Pengurus BEM KM Fakultas Geografi memahami arti pentingnya gerakan mahasiswa dan kenapa gerakan mahasiswa selalu dibutuhkan dalam setiap zaman. c. Kepahaman akan Ideologisasi Gerakan Mahasiswa yang memancing kontribusi. d. Kepahaman peta Politik Kampus secara umum Teknis dan Jadwal Kegiatan Adapun kegiatan ini aladah berbentuk seperti diskusi kelompok. Pengurus BEM KM Fakultas Geografi dibagi menjadi 5 kelompok dimana setiap kelompok akan mendiskusikan tema yang diangkat. Jadwal kegiatan dimulai dari awal November 2012 hingga awal desember 2012. Diskusi akan dilaksanakan selama 4 kali, dengan pertemuan rutin per minggu. Jadwal/waktu Kegiatan fleksible sesuai kesepakatam peserta. Dalam setiap kelompok selain pembicara nantinya akan ada semacam pemandu. Pemandu ini bertugas untuk mengarahkan dan memastikan bahwa pembicara dapat hadir dalam diksusi tersebut. Rentang waktu diskusi dibatasi yakni 1.5 2 jam. Waktu juga bersifat fleksibel.

Anda mungkin juga menyukai