Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN DIKLATSUS LEPPAMI HMI

PENDIDIKAN LATIHAN KHUSUS


LEMBAGA PARIWISATA & PECINTA ALAM MAHASISWA ISLAM

A. KONSEP PERKADERAN HMI


Tujuan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah “Terbinanya insan
akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab
atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi oleh Allah subhanahu wa
ta'ala”. Berdasarkan tujuan tersebut, maka pada hakikatnya seluruh aktivitas HMI
merupakan proses pembinaan terhadap kader HMI agar setiap individu kader
memiliki kualitas insan cita. Dengan demikian dapat dipahami bahwa tugas pokok
HMI secara organisatoris adalah menyediakan sumberdaya manusia yang akan
berperan aktif dalam kehidupan umat dan bangsa untuk mewujudkan masyarakat
adil makmur yang diridhoi oleh Allah subhanahu wa ta'ala tersebut.
Penyediaan sumberdaya manusia yang berkualitas, hanya dapat dicapai
melalui serangkaian usaha sistematis, terarah, dan utuh-mensyeluruh, diistilahkan
dengan perkaderan. Secara sederhana pengertian dari perkaderan adalah
serangkaian usaha organisasi yang dilakukan secara sadar, sistematis, dan terus-
menerus untuk pembentukan dan pengembangan diri dan karakter kader, supaya
memiliki kepribadian kader sebagaimana yang diharapkan, yaitu Insan Cita. Dan
yang dimaksud dengan kader adalah sekelompok orang yang terorganisasir
secara terus menerus dan akan menjadi tulang punggung bagi kelompok yang
lebih besar.
Untuk memberikan acuan dan arahan dalam pelaksanaan perkaderan agar
sistematis, diperlukan suatu pedoman yang memuat konsep perkaderan untuk
mengatur dan memberikan arahan yang jelas dalam pelaksanaan perkaderan
secara komprehensif, diantaranya meliputi: landasan/dasar, prinsip, ruang
lingkup, pola, pengelolaan, dan monitoring evaluasi. Pedoman ini merupakan
acuan umum dan arah perkaderan bagi seluruh elemen HMI dalam pelaksanaan
perkaderan guna
membentuk kepribadian kader sesuai yang dicita-citakan.
Landasan perkaderan merupakan pijakan dasar bagi aktivitas HMI di
dalam menjalankan fungsinya sebagai organisasi perkaderan. Nilai-nilai yang
termaktub di dalam landasan ini tiada lain merupakan spirit yang harus dijiwai
baik oleh HMI secara kolektif maupun kader HMI secara individual. Dengan
demikian, aktivitas kaderisasi di HMI tidak akan keluar dari nilai-nilai yang
dimaksud, agar setiap aktivitasnya selalu mengarahkan pada tujuan-tujuan yang
bersifat jangka panjang dan terarah. Maka landasan-landasan yang dimaksud,
terbagi menjadi empat pokok landasan: Landasan Teologis, Landasan Ideologis,
Landasan Sosio-Historis, dan Landasan Konstitusional.
Perkaderan di HMI memiliki sebuah prinsip yang merupakan asas atau
kebenaran yang menjadi pokok dasar orang berpikir, bertindak dan berprilaku.
Dengan demikian prinsip pada perkaderan merupakan asas-asas yang dijadikan
pijakan dalam menjalankan sistem perkaderan. Adapun yang dijadikan prinsip-
prinsip dalam perkaderan adalah prinsip integrative, yaitu mengarahkan agar
keseluruhan aspek yang ada di dalam perkaderan dapat digunakan secara
menyeluruh, terhubung, tidak parsial dan tidak mendikotomikan antara satu
aspek dengan aspek yang lainnya. Hal ini dapat diketemukan dalam perintah
Tuhan dalam Al-Qur’an, bahwa selain manusia diperintahkan untuk Sholat, ia juga
diperintahkan untuk berzakat. Atau dengan kata lain, selain perintah untuk
membaca ayat-ayat yang bersifat Qauliyyah (Wahyu), manusia juga
diperintahkan untuk memikirkan ayat-ayat semesta (Kauniyyah). Dengan
demikian, prinsip integrative adalah menghubungkan satu aspek perkaderan
dengan aspek-aspek lainnya secara menyeluruh.

B. KONSEP PERKADERAN LEPPAMI


Sebagai Badan Khusus di Himpunanan Mahasiswa Islam (HMI), LEPPAMI
tentunya memiliki sebuah tujuan dalam rangka tercapainya tujuan HMI itu
sendiri. Adapun tujuan LEPPAMI adalah “Terbinanya insan cita HMI yang
profesional di bidang Pariwisata dan lingkungan hidup guna meningkatkan
perekonomian masyarakat serta turut aktif dalam melestarikan kekayaan alam”.
Berdasarkan tujuan tersebut LEPPAMI perlu Menyusun pedoman Pendidikan dan
Pelatihan Khusus (DIKLATSUS) yang sistemastis.
Aktualisasi pembagian peran dalam keikutsertaan LEPPAMI guna menjaga
kelestarian alam, budaya, sosial dan proses pengembangan pariwisata yang
mengedepankan kearifan lokal masyarakat sebagai identitas negara yang harus
tetap terjaga dan terpelihara dalam persaingan globalisasi prekonomian yang
semakin mengalami degradasi atas sebuah kemakmuran rakyat pedesaan dan
moderen yang telah melupakan kearifan lokal yang sudah tertanam dari dulunya.

C. LANDASAN PERKADERAN LEPPAMI


Landasan Perkaderan LEPPAMI terdiri dari:
1. Al-Qur’an dan Hadits
2. UUD 1945
3. AD/ ART HMI
4. Pedoman-pedoman pokok HMI
5. PD/ PRT LEPPAMI
6. GBHL LEPPAMI
7. Kode Etik Pariwisata dan Pecinta Alam

D. GAMBARAN UMUM DIKLATSUS


Pendidikan dan Pelatihan Khusus (DIKLATSUS) merupakan sebuah wadah
rekrutment anggota Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam
(LEPPAMI) yang wajib diikuti oleh seluruh Anggota Himpunanan Mahasiswa Islam
(HMI) yang ingin bergabung atau menjadi anggota LEPPAMI. Dalam pelaksanaan
rekrutment anggota, pola Pendidikan dan pelatihan mengedepankan
kebersamaan, ketegasan, kedisiplinan serta menumbuhkan loyalitas dan dedikasi
terhadap organisasi.
Tanpa bermaksud untuk mengurangi rasa keagungan terhadap Allah SWT,
LEPPAMI menyadari akan bahaya – bahaya objektif dari kegiatan kepariwisataan
dan kegiatan di alam bebas itu sendiri. Maka Standar Operasional Prosedur
(SOP) DIKLATSUS ini kami buat sebagai Pedoman dalam kegiatan DIKLATSUS
LEPPAMI agar tercapainya tatalaksana yang terstruktur dan memiliki arti dari
setiap aktifitas serta menyadari bahwa kegiatan DIKLATSUS merupakan benar-
benar bertujuan baik dalam proses regenerasi Anggota LEPPAMI yaitu
pengenalan materi dasar, medan dasar dan mental dasar disertai nilai-nilai
afektif, kognitif dan psikomotorik.
Secara prinsip dan substantif Pedoman DIKLATSUS mengacu pada
Pedoman Perkaderan HMI dan Pedoman Lembaga Pengembangan Profesi (LPP).
Materi-materi yang disajikan dalam sistem kaderisasi ini sudah merupakan
kolaborasi antara materi kepariwisataan, lingkungan hidup dan kepecinta-alaman
sebagai ikhtiar tercapainya tujuan dan cita-cita didirikannya LEPPAMI, yang mana
terdapat konsepsi keislaman dan keindonesiaan. Muatan dalam materi yang
dimaksud merupakan hasil pengayaan serta sesuai kebutuhan seluruh anggota
LEPPAMI dalam rangka pengenalan, pendalaman serta penguasaan ilmu
kepariwisataan, lingkungan hidup dan kemampuan dalam berkegiatan di alam
bebas. Dengan demikian, diharapkan Anggota HMI yang telah mengikuti
DIKLATSUS dapat menjadi Anggota LEPPAMI yang mampu mengaktualisasikan
keilmuan dan kemampuannya dalam jalur pengabdian sesuai bidang yang
dikuasainya.

E. TUJUAN DAN TARGET


Tujuan DIKLATSUS LEPPAMI adalah “Terbentuknya kader LEPPAMI yang
berkarakter dan berkepribadian militant.
Target dari DIKLATSUS adalah agar kader LEPPAMI:
1. Memiliki kesadaran penuh menjadi “khalifah di muka bumi”
2. Memahami keilmuan di bidang kepariwisataan, lingkungan hidup dan
kepecinta-alaman
3. Tangguh secara fisik dan mental untuk menggerakkan roda-roda organisasi
4. Memiliki kesadaran akan fungsi dan peranannya dalam berorganisasi
5. Memiliki sikap kritis, loyalitas tanpa batas, dan tahan terhadap tantangan tinggi
baik dari alam maupun manusia, serta memahami hakekat LEPPAMI
6. Mampu mengembangkan dan meningkatkan skill dan/ atau keterampilan di
dunia profesi.
F. KURIKULUM DIKLATSUS
Materi-materi yang diberikan dalam DIKLATSUS terdiri dari:
Alur proses pemberian materi adalah sebagai berikut
ISI TARGET
NO MATERI MATER KET
AFEKTIF KOGNITIF MOTORIK
I
Ke-LEPPAMI-an (Sejarah,
1
Konstitusi, Mission)
2 Kepariwisataan (Kode Etik)
3 Kepecinta-alaman (Kode Etik)
4 Lingkungan Hidup
5 Pendalaman NDP
Advokasi dan Konservasi
6
Lingkungan
Pengantar Antropologi dan
7
Budaya
8 Navigasi Darat
9 SAR
10 PPGD
11 Tali Temali
Perencanaan Perjalanan
12 Wisata, Pengembangan dan
Pengelolaan Destinasi Wisata
13 Survival
14 Management Usaha Pariwisata

G. EVALUASI DAN MENTORING


1. Penyusunan laporan kegiatan dan atau perjalan DIKLATSUS
Setiap siswa yang telah menyelesaikan rangkaian kegiatan DIKLATSUS dan
telah dinyatakan lulus sebagai anggota muda LEPPAMI wajib menyusun laporan
kegiatan dan atau perjalanan DIKLATSUS dengan format sebagai berikut :
a. Cover
b. Kata pengantar
c. Daftar isi
d. Pendahuluan
e. Pembahasan
 Rangkaian kegiatan (tahap screening sampai dengan Kegiatan akhir)
 Ulasan setiap materi
 Catatan laporan hasil analisis sosial
f. Penutup
 Kesimpulan
 Kritik dan saran

2. Konsentrasi
Anggota Muda yang sudah menyelesaikan laporan kegiatan DIKLATSUS
berhak menentukan konsentrasinya sebagai berikut :
a. Kepariwisataan
b. Kepecinta alaman
c. Lingkungan hidup

3. Pengembaraan dan pengabdian


Anggota muda yang sudah menentukan konsentrasinya wajib untuk
melakukan pengembaraan dan pengabdian berdasarkan konsentrasi yang sudah
dipilih masing-masing anggota muda menyesuaikan dengan persoalan-persoalan
dasar didaerah masing-masing dan disetiap konsentrasi yang sudah dipilih
Adapun bentuk pengambaran dan pengabdian sebagai berikut :
a. Konsentrasi kepariwisataan
b. Konsentrasi Kepecintaalaman
c. Konsentrasi lingkungan hidup

4. Ujian Pengukuhan
Anggota Muda yang sudah menentukan konsentrasinya dan telah
menyelesaikan pengembaraan dan pengabdian dapat mengikuti ujian
pengukuhan anggota biasa yang dilakukan oleh LEPPAMI cabang. Adapun bentuk
siding dan ujian pengukuhan adalah sebagai berikut :
a. Tes tulis
b. Presentasi laporan hasil pengembaraan dan pengabdian
Setiap anggota muda yang sudah dinyatakan lulus menjadi anggota biasa,
maka akan mendapatkan nomor anggota dari pengurus LEPPAMI cabang masing-
masing.

H. FORMAT PENILAIAN
1. Penilaian screening
a. Tes tulis (30 %)
b. Wawancara (30 %)
c. Tes fisik (40 %)
No Nama Asal Tes Tes Tes Nilai Ket
Kom/Cabang Tulis Wawancara Fisik Akhir

Keterangan : Materi screening mengenai


1) Pengetahuan dasar kepariwisataan
2) Kepecinta Alaman
3) Lingkungan Hidup
4) Essai
5) Dan materi tambahan sesuai dengan kebutuhan serta kultur cabangnya
masing-masing yang tidak bertentangan dengan PD/PRT LEPPAMI dan
Pedoman DIKLATSUS
2. Penilaian DIKLATSUS Kelas dan Lapangan

DIKLATSUS KELAS
No Nama Asal Afektif Kognitif Psikomotorik Nilai Ket
Kom/Cabang 30 % 40 % 30 % Akhir

DIKLATSUS LAPANGAN
No Nama Asal Afektif Kognitif Psikomotorik Nilai Ket
Kom/Cabang 30 % 40 % 30 % Akhir

FORMAT PENILAIAN KELULUSAN DIKLATSUS


No Nama Asal Diklat Kelas Diklat Lapangan Nilai Ket
Kom/Cabang 40% 60% Akhir

PENILAIAN MENTORING
No Nama Asal Laporan Laporan Ujian Akhir Ket
Kom/Cabang Perjalanan Pengembaraan (40 %)
(25 %) dan Pengabdian
(35 %)
3. Standard Kelulusan
(Peserta DIKLATSUS minimal mengikuti 70% materi diklat kelas dan harus
mengikuti keseluruhan tahapan diklat lapangan)
Level Skor Keterangan
E 0 – 39 Tidak Lulus
D 40 – 59 Tidak Lulus
C 60 – 69 Lulus Bersyarat **
B 70 – 84 Lulus Predikat Baik
A 85 – 90 Lulus Predikat Terbaik
**membuat paper mengenai situasi dan kondisi kepariwisataan atau
lingkungan hidup di wilayahnya masing-masing, dan atau melakukan ekspedisi
dibuktikan dengan laporan sesuai format laporan kegiatan DIKLATSUS.

I. MANAGEMENT TRAINING
Fokus utama DIKLATSUS LEPPAMI adalah pembentukan kesadaran dan
penanaman nilai-nilai, maka pelaksanaannya lebih menekankan pada aspek
afeksi, sehingga penerapan kurikulum dan materi harus mampu menstimulus
terbentuknya atau terjadinya perubahan sikap sesuai dengan pribadi kader yang
diharapkan.
Perencanaan training dibuat dalam bentuk modul DIKLATSUS LEPPAMI
oleh tim pemandu yang disampaikan kepada BPL PB HMI untuk diperiksa dan
dinilai. Selain sebagai panduan pengelolaan training, modul yang dibuat juga
merupakan penilaian (credit point) untuk tim pemandu.
Dalam pelaksanaan DIKLATSUS LEPPAMI, mesti dibangun iklim, suasana,
dan budaya yang positif, tidak sebatas dalam forum, tetapi juga pada
keseluruhan aktivitas training. Kader yang terlibat dalam penyelenggaraan,
pelaksanaan, dan pengelolaan training memosisikan diri sebagai pembimbing
yang baik (bukan Pelatih), sehingga terbangun suasana yang egaliter dan
dinamis.
Tim pemandu mesti lebih banyak membuat media dan contoh dalam
penyampaian materi dan penanaman nilai-nilai, serta membangun interaksi yang
baik. Selain itu, metode yang digunakan hendaknya bervariasi, sebaiknya tidak
ada metode yang diulang sama persis, kecuali hal yang sifatnya energizer atau
ice breaking.
Pemanfaatan sarana dan prasarana dalam DIKLATSUS LEPPAMI pada
dasarnya menggunakan prinsip minimalis, maksudnya untuk membangun
kegairahan dan motivasi kreatif dengan memaksimalkan yang ada, dengan kata
lain 'dalam kondisi minimal dilatih melakukan hal secara maksimal'.
Setiap proses dalam pelaksanaan DIKLATSUS LEPPAMI sejak pembukaan
sampai dengan penutupan, wajib untuk direkam, yang dilampirkan dalam laporan
pelaksanaan dan laporan pengelolaan.
J. PELAKSANA DIKLATSUS
Pelaksana DIKLATSUS adalah LEPPAMI Cabang yang kemudian menetapkan
Ketua Panitia Pelaksana untuk selanjutnya bertugas melakukan penyusunan Struktur
Kepanitiaan yang akan dibuatkan Surat Keputusan oleh LEPPAMI Cabang. Fungsi dan
Tujuan panitia pelaksana adalah untuk Menjalankan semua hal yang berhubungan
dengan kegiatan DIKLATSUS dari pra pelaksaan sampai dengan pasca pelaksaan dan
untuk mempelancar kegiatan DIKLATSUS.

K. STRUKTUR PANITIA
Anggota Biasa LEPPAMI Cabang mengajukan diri untuk menjadi ketua Pelaksana
dengan memberikan konsep yang dimilikinya kepada Direktur Utama. Apabila tidak ada
yang mengajukan diri maka Direktur Utama LEPPAMI Cabang menunjuk anggotanya
untuk menjadi ketua Pelaksana. Kepanitiaan sudah harus dibentuk minimal 2 bulan
sebelum pelaksanaan. Seluruh anggota LEPPAMI Cabang wajib berperan aktif dan
berkontribusi dalam kepanitiaan agar terlaksananya kegiatan DIKLATSUS sesuai dengan
rencana. Berikut adalah struktur kepanitiaan :

 Pelindung
Allah SWT
 Penasihat
1. Pelopor LEPPAMI
2. BAKORNAS LEPPAMI PB HMI
3. MPKPL LEPPAMI Cabang
 Penanggung jawab
1. Ketua Umum Cabang
2. Direktur Utama Cabang
 Steering Commite
1. Koordinator
2. Anggota
3. Anggota
 Organizing Commite
1. Ketua Pelaksana
2. Sekretaris Pelaksana
3. Bendahara Pelaksana
 Koordinator Teknis
1. Mentor
2. Mental Ideologi
3. Advance
4. Paramedik
5. Keamanan
 Koordinator Non Teknis
1. Kurikulum
2. Humas
3. Dokumentasi
4. Perizinan
5. Logistik
6. Peralatan
7. Transportasi

L. TUGAS DAN KEWAJIBAN


1. Ketua Pelaksana
a. Membuat rencana kerja untuk pelaksanaan DIKLATSUS
b. Mentoring bidang dibawahnya
c. Menyiapkan dan membuat laporan kegiatan
2. Sekretaris Pelaksana
a. Mengerjakan seluruh pekerjaan mengenai kesekretariatan
b. Inventarisir semua surat keluar masuk
c. Membuat notulen rapat
3. Bendahara Pelaksana
a. Mengatur dana selama kegiatan
b. Mengumpulkan dana dari donatur
c. Mencatat dana keluar dan masuk selama kegiatan berlangsung
4. Koordinator Teknis
Membuat schedule kerja dan mengkoordinir kegiatan teknis di lapangan
a. Mentor
Membimbing, mengawasi dan mendampingi siswa selama kegiatan DIKLATSUS
berlangsung sampai dengan tahapan akhir monitoring.
b. Mental Ideologi
Memberikan doktrin-doktrin ideologi Lembaga dan membentuk mental pejuang di
dalam diri siswa.
c. Advance
1. Memberikan informasi dan menyediakan lokasi kegiatan
2. Mencari lokasi yang akan di gunakan untuk materi
3. Menentukan lokasi tenda panitia
4. Menetukan lokasi siswa
5. Menentukan tempat yang layak untuk digunakan dalam materi
6. Menetukan lokasi pelantikan di lapangan dengan persetujuan coordinator teknis
d. Paramedik
1. Mengkoordinir para siswa medical check up untuk persiapan DIKLATSUS
2. Mengontrol kesehatan siswa DIKLATSUS di lapangan
3. Memberikan obat dan melakukan tindakan kesehatan
4. Mengawasi para siswa dan selalu mengamati perkembangan siswa setiap hari
5. Melakukan kontrol kesehatan min 1 X sehari
6. Melaporkan keadaan siswa kepada koordinator teknis
e. Keamanan
Menjaga keamanan selama kegiatan DIKLATSUS
5. Koordinator Lapangan
Membuat schedule kerja dan mengkoordinir pekerjaan non teknis
a. Kurikulum
Mengatur dan memandu pelaksanaan DIKLATSUS sesuai dengan pedoman
DIKLATSUS
b. Humas
Menginformasikan kegiatan DIKLATSUS kepada anggota LEPPAMI Cabang,
Pengurus Bakornas LEPPAMI PB HMI, Pengurus Cabang, Pengurus Komisariat dan
LEPPAMI Se-Indonesia yang berhubungan dengan kegiatan DIKLATSUS
c. Dokumentasi
Mengabadikan kegiatan DIKLATSUS
d. Perizinan
1. Mengerjakan semua perizinan mengenai kegiatan DIKLATSUS
2. Izin Orang Tua
e. Kesehatan
f. Logistik
Menyediakan perbekalan kegiatan DIKLATSUS
g. Peralatan
Menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan dalam kegiatan DIKLATSUS
h. Transportasi
Menyediakan kendaraan untuk operasional kegiatan DIKLATSUS

M. INSTRUKTUR DAN PELATIH


1. Syarat-Syarat Instruktur DIKLATSUS
Instruktur DIKLATSUS merupakan Master Of Training dan di dampingi oleh
anggota LEPPAMI yang sudah memenuhi persaratan, sebagai berikut:
a. Anggota Biasa LEPPAMI yang telah mengikuti Latihan Kader II, Senior Course dan
atau TOT.
b. Utusan BAKORNAS LEPPAMI PB HMI dan atau pelopor LEPPAMI.
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Tidak terlibat kejahatan
e. Memiliki perlengkapan outdoor
f. Memahami materi DIKLATSUS
g. Mematuhi aturan yang ditetapkan dalam DIKLATSUS

2. Syarat-Syarat Pelatih
Pelatih DIKLATSUS merupakan individu-individu yang berkompetensi dan
memiliki pengalaman di bidang tertentu, dan sudah memenuhi persaratan sebagai
berikut:
1. Pelatih dari internal LEPPAMI diwajibkan telah mengikuti Latihan Kader II, Senior
Course dan atau TOT serta menguasai muatan-muatan materi yang akan
disampaikan dan memiliki pengalaman yang mempuni
2. Pelatih dari eksternal LEPPAMI wajib menguasai muatan-muatan materi yang akan
disampaikan dan memiliki pengalaman yang mempuni.
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Tidak terlibat kejahatan
5. Mematuhi aturan yang ditetapkan dalam DIKLATSUS

N. PERSYARATAN SISWA DIKLATSUS LEPPAMI


Untuk dapat mengikuti DIKLATSUS LEPPAMI, Anggota HMI harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Terdaftar sebagai Anggota HMI dibuktikan dengan sertifikat LK 1 dan/ atau
Surat Keterangan dari Komisariat/ Cabang
2. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan oleh Surat Keterangan Sehat dari Dokter.
3. Surat Pernyataan kesediaan dan persetujuan dari orang tua/ wali.
4. Mengisi serta melengkapi berkas bersyarat administrasi berupa:
a. Formulir Pendaftaran
b. Curikulum vitae.
c. Foto ukuran 3x4 (2lembar).
5. Membuat esay dengan tema pariwisata, lingkungan hidup dan kepecinta-
alaman.
6. Bersedia mengikuti seluruh rangkaian DIKLATSUS

O. MEKANISME PELAKSANAAN
1. Pra-DIKLATSUS
a. Admistrasi
 Pembentukan Tim pendidik
 Penentuan tempat dan jadwal kegiatan
 Pembuatan proposal
 Koordinasi dan konsultasi dengan HMI cabang, BPL cabang dan
bakornas LEPPAMI PB HMI melalui korwil
b. Rekrutmen
 Publikasi
 Proses pendaftaran
 Seleksi calon siswa
 Kelengkapan berkas siswa
 Screening (pengetahuan dasar)
 Tes kesehatan dan tes fisik
 Penetapan siswa

2. Diklatsus
a. Diklatsus Kelas
 Breafing tim pendidik
 Pembukaan DIKLATSUS
 DIKLATSUS wajib dihadiri oleh Pengurus HmI Cabang dan Pengurus
BAKORNAS LEPPAMI PB HmI dan atau koordinator wilayah.
 Pembacaan SK Instruktur.
 Penyerahan berkas DIKLATSUS dari SC Ke Instruktur
 Pembacaan dan penjelasan tata tertib dan pembuatan kontrak
DIKLATSUS
 Pemilihan dan penetapan ketua kelas DIKLATSUS
 Penyampaian materi
 Tes tahap pertama : tes materi wajib dan kesehatan (siswa yang
dinyatakan lulus berhak mengikuti DIKLATSUS Lapangan)

b. DIKLATSUS Lapangan
 Breafing tim pendidik
 Persiapan
 Pemanasan
 Pemeriksaan kelengkapan siswa
 Pembagian logistik
 Packing logistik
 Pemeriksaan Kesehatan oleh divisi kesehatan
 Pemberangkatan
 Penyematan slayer siswa (Orange) dan penyerahan panji LEPPAMI
 Upacara adat dan Pelepasan DIKLATSUS lapangan oleh Pengurus
cabang dan Pengurus BAKORNAS LEPPAMI PB HMI
 Perjalanan menuju lokasi DIKLATSUS
 Pelaksanaan DIKLATSUS Lapangan
 Breafing tim pendidik
 Tim advance DIKLATSUS begerak
 Pendirian tenda dan dapur umum
 Mempersiapkan zona belajar
 Mengucapkan Janji siswa
 Pendalaman materi dan praktek lapangan
 Menejemen perjalanan
 Fotografi dan jurnalistik
 Navigasi darat
 Mountenering
 Pertolongan pertama gawat darurat
 Survival dan botani-zoology praktis
 Search and rescue
 Advokasi dan konservasi lingkungan hidup
 Malam keakraban
 Tes akhir
 Pembagian tugas laporan perjalanan
 Analisis sosial
 Upacara penutupan
 Pembacaan SK kelulusan dan Pengucapan ikrar
 Penyematan slayer anggota muda dan penamaan lapangan
 Penyerahan raport siswa dari instruktur ke siswa
 Penutupan DIKLATSUS oleh HmI cabang dan BAKONAS LEPPAMI PB
HmI
 Perjalanan Lintas alam

3. Pasca Training
a. Evaluasi
 Evaluasi tim pendidik dan instruktur
 Pengumpulan tugas laporan perjalanan anggota muda (maksimaL H +
1 Bulan setelah DIKLATSUS dan jika dalam waktu yang sudah
ditentukan anggota muda tidak menyerahkan laporan hasil perjalanan
hasil DIKLATSUS nya maka, Status ke anggotanya dicabut)
 Laporan pelaksanaan DIKLATSUS oleh LEPPAMI Cabang kepada HMI
Cabang dan BAKORNAS LEPPAMI PB HMI melalui KORWIL.
b. Mentoring
 Follow up materi DIKLATSUS
 Pemilihan Konsentrasi
 Pengembaraan
 Pembuatan laporan pengembaraan
 Pengabdian
Melakukan pengabdian berdasarkan ruang lingkup ke-LEPPAMI-an dan
Konsentrasi
 Pengukuhan Anggota Biasa
 Ujian pengukuhan
 Pemberian nomor anggota
 Anggota biasa melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
anggota biasa LEPPAMI

4. Tata Tertib Diklatsus


Aturan tata tertib dibuat bertujuan untuk menunjang kelancaran didalam proses
kegiatan Pendidikan dan Latihan Khusus (DIKLATSUS) LEPPAMI dan juga untuk
mendukung terciptanya suasana pendidikan yang diharapkan.
Aturan-aturan yang tertuang didalam aturan tata tertib pada dasarnya adalah
merupakan bagian dari sebagian kehidupan sosial, sehingga untuk melaksanakan
aturan tata tertib bukan merupakan suatu paksaan.
Mentaati serta melaksanakan aturan tata tertib merupakan tindakan dasar untuk
menjaga kehormatan diri serta organisasi.
Aturan tata tertib Pendidikan dan Latihan Khusus (DIKLATSUS) LEPPAMI, adalah
mutlak untuk ditaati dan dilaksanakan bagi siapapun yang terikat didalamnya.
TATA TERTIB UMUM

A. Instruktur/Pelatih/Panitia/Mentor
1) Diwajibkan mematuhi peraturan Tata Tertib Umum Pendidikan dan Latihan Khusus
(DIKLATSUS) LEPPAMI.
2) Diwajibkan harus sudah siap berada dilokasi sebelum kegiatan dimulai.
3) Diwajibkan berpakaian rapih (baju/kaos, celana panjang, serta sepatu) dan
memakai/mengenakan atribut LEPPAMI.
4) Diwajibkan memakai atau menggunakan tanda khusus yang telah ditentukan oleh
panitia.
5) Diwajibkan melaksanakan tugas-tugasnya masing-masing yang telah ditetapkan oleh
koordinator teknis.
6) Diwajibkan mendampingi siswa mulai kegiatan dimulai s/d kegiatan selesai (Khusus
Instruktur).
7) Berhak menegur/memperingati/memberikan sanksi kepada siswa yang dianggap
menghambat/mengganggu jalannya Pendidikan dan Latihan Khusus (DIKLATSUS)
LEPPAMI.
8) Setiap pemberian sanksi berupa apapun atas pelanggaran tata tertib yang telah
ditetepkan terhadap siswa, diwajibkan membuat laporan pelanggaran kepada
koordinator teknis dan team tata tertib dengan mengisi formulir laporan pelanggaran.
9) Instruktur tidak dibenarkan melakukan kegiatan yang bersifat pribadi mulai dari awal
pergerakan pagi hari sampai dengan berakhirnya evaluasi malam hari.
10) Instruktur harus memberikan instruksi berdasarkan peraturan yang berlaku.

B. Siswa
1) Melaporkan diri pada saat datang/meninggalkan daerah Pendidikan dan Latihan
Khusus (DIKLATSUS) LEPPAMI, teknis atau non teknis pada ketua pelaksana kegiatan.
2) Selama berada di daerah Pendidikan dan Latihan Khusus (DIKLATSUS) LEPPAMI
diwajibkan berpakaian rapi dan sopan serta disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
3) Tidak diperkenankan membawa atau mempergunakan benda-benda yang dilarang oleh
undang-undang tanpa hal yang sah atau seijin yang berkompeten (senjata api dan
narkotika).
4) Tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma
kesusilaan serta dapat merendahkan harkat dan martabat orang lain.
5) Instruktur, panitia, anggota biasa, anggota muda, tamu, tidak dibenarkan memerintah
siswa berdasarkan kepentingan pribadi.
6) Tidak diperkenankan membuat/mengadakan acara sendiri diluar ketentuan yang
sifatnya dapat mengganggu suasana/acara Pendidikan dan Latihan Khusus
(DIKLATSUS) tanpa seijin dari ketua pelaksana, Teknis atau Non Teknis.
7) Saling menghormati dan menghargai antara sesama anggota LEPPAMI dan HMI.
8) Mengikuti seluruh aturan/petunjuk yang berlaku didaerah Pendidikan lapangan.

C. Penggunaan Alat Latihan/Logistik


1) Setiap siswa Pendidikan dan Latihan Khusus (DIKLATSUS) LEPPAMI tidak
diperkenankan menggunakan alat-alat latihan/logistik yang tersedia, kecuali dengan
ijin panitia (koordinasi dengan Ketua Pelaksana).
2) Setiap siswa Pendidikan dan Latihan Khusus (DIKLATSUS) LEPPAMI diwajibkan turut
menjaga ketertiban/keamanan alat-alat latihan/logistik yang akan digunakan dalam
Pendidikan dan Latihan Khusus (DIKLATSUS) LEPPAMI.

D. Sanksi
1) Sifat : Sanksi ini berlaku terhadap seluruh siswa sejak dimulainya Pendidikan dan
Latihan Khusus (DIKLATSUS) LEPPAMI hingga selesai.
2) Batasan : Sanksi ini berlaku terhadap seluruh siswa yang terdaftar dalam Pendidikan
dan Latihan Khusus (DIKLATSUS) LEPPAMI.
3) Bentuk sanksi :
a. Teguran lisan
b. Peringatan I (push up max. 5 seri = 50 kali)
c. Peringatan II (merayap max. 20 meter)
d. Peringatan III (push up kereta max. 10 seri = 100 kali)
e. Dikeluarkan dari DIKLATSUS.

TATA TERTIB KHUSUS

A. Instruktur/Pelatih/Panitia/Mentor
1) Instruktur dan Pelatih
a. Menangani siswa Pendidikan dan Latihan Khusus (DIKLATSUS) LEPPAMI pada saat
di lapangan sesuai waktu dan jarak tempuh yang telah ditentukan oleh panitia.
b. Membimbing siswa pada saat DIKLATSUS baik diruangan maupun di lapangan.
c. Memberikan nilai secara objektif terhadap kelulusan siswa setiap tahapan yang
dilewati dari calon siswa, penetapan siswa sampai pada penetapan anggota.
d. Memberikan saran, pengarahan dan evaluasi selama kegiatan berlangsung.
e. Instruktur harus datang lebih dahulu untuk mempersiapkan segala sesuatunya
ditempat atau lapangan minimal H-1.
2) Panitia
a. Menyiapkan segala kebutuhan kegiatan Pendidikan dan Latihan Khusus
(DIKLATSUS) LEPPAMI.
b. Mengurus segala bentuk administrasi yang dibutuhkan untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan.
c. Menangani siswa pada saat di forum dan lapangan.
d. Menangani pos-pos inap/camp.
e. Mengatur zona-zona aplikasi materi lapangan.
f. Menetapkan limit waktuyang digunakan oleh instruktur lapangan.
g. Menangani siswa dalam ruangan sebelum pemateri masuk dalam ruangan.
h. Mengatur jadwal materi ruangan.
i. Bertanggung jawab terhadap materi ruangan yang berlangsung.
3) Mentor
a. Membantu instruktur dalam menangani siswa.
b. Mempersiapkan lokasi kegiatan lapangan.
c. Mengkroscek kelengkapan peralatan siswa dan bertanggungjawab atas kesiapan
siswa.

B. Penggunaan Alat Latihan/Logistik


1) Penggunaan alat-alat/logistik latihan oleh siswa hanya diperbolehkan bila ada ijin dari
panitia yang bersangkutan.
2) Wajib menjaga kebersihan dan keselamatan serta keutuhan barak dan alat-alat
penunjang Pendidikan dan Latihan Khusus (DIKLATSUS) LEPPAMI.

C. Sanksi
1) Pada dasarnya bentuk hukuman kepada siswa yang melanggar aturan Tata Tertib
Pendidikan dan Latihan Khusus (DIKLATSUS) LEPPAMI adalah bentuk hukuman yang
mengandung/bersifat mendidik baik secara fisik, mental ataupun keterampilan. Untuk
itu ada beberapa bentuk hukuman yang dianggap perlu sebagai pegangan panitia
Pendidikan dan Latihan Khusus (DIKLATSUS) LEPPAMI :
a. Tidak diperbolehkan menjatuhkan hukuman dengan sentuhan fisik yang
mengakibatkan siswa cidera (cacat).
b. Tidak diperbolehkan menggunakan kata-kata yang tidak sopan (kasar).
c. Tidak dibenarkan menjatuhkan hukuman kepada siswa atas dasar selera atau emosi
pribadi.
d. Bentuk hukuman yang bersifat massal hanya dibenarkan bila dikoordinir/ada
koordinasi tata tertib, Koord. Teknis yang bertanggung jawab pada saat itu. Atau
merupakan hasil evaluasi dari Panitia Pelaksana dengan Tata Tertib dan Koor teknis.
2) Tamu
a. Diwajibkan mematuhi peraturan Tata Tertib daerah umum Pendidikan dan Latihan
Khusus (DIKLATSUS) LEPPAMI.
b. Diwajibkan selama berada di daerah Pendidikan dan Latihan Khusus (DIKLATSUS)
LEPPAMI mengenakan tanda tamu yang telah ditetapkan oleh panitia.
c. Tidak diperkenankan mengunjungi atau memasuki daerah Pendidikan dan Latihan
Khusus (DIKLATSUS) LEPPAMI/tenda siswa.
d. Tidak diperkenankan menghadiri/mengunjungi acara pendidikan yang sedang
berlangsung, baik didalam ruang kelas/diluar tanpa seijin panitia kecuali atas dasar
pemberian meteri yang ditunjuk oleh panitia.
e. Tidak dibenarkan berhubungan/komunikasi dengan siswa dalam bentuk apapun
yang juga tanpa seijin Panitia.
f. Yang akan melakukan perjalanan/melihat/menikmati objek wisata disekitar daerah
Pendidikan dan Latihan Khusus (DIKLATSUS) LEPPAMI yang memakan waktu relatif
lama ( ± 30 menit ) diwajibkan melapor diri kepada panitia.
g. Bagi tamu yang akan menginap/ berkemah, masalah logistik dan perlengkapan
pribadi menjadi tanggung jawab sendiri.
h. Turut menjaga dan melaksanakan aturan tata tertib yang telah diberlakukan.
i. Tidak dibenarkan membawa senjata api atau narkoba.
TATA TERTIB HARIAN SISWA

A. Etika DIKLATSUS
1) Peserta dipanggil dengan ucapan “Siswa“
2) Panggilan Siswa terhadap instruktur/panitia/tamu/mentor/anggota LEPPAMI dalam
DIKLATSUS adalah “KISANAK” bagi putra dan “KISANI” bagi putri.
3) Bersikap sopan dan santun kepada seluruh Instruktur/panitia/tamu dan anggota
LEPPAMI yang berada dilokasi DIKLATSUS
4) Saling menghirmati dan bersikap sopan terhadap Siswa yang lain.

B. Belajar atau Materi


1) Seluruh siswa diwajibkan mengikuti seluruh materi dengan tertib dan tidak dibenarkan
memperlihatkan sikap lelah/ngantuk, serta harus bersungguh-sungguh.
2) Tidak dibenarkan mekakukan komunikasi antara siswa saat materi kelas berlangsung.
3) Tidak dibenarkan merokok, makan, minum, kecuali diijinkan.
4) Keluar/meninggalkan materi harus dengan seijin panitia.
5) Tidak dibenarkan membuang sampah sembarangan.

C. Olahraga
1) Seluruh siswa diwajibkan mengikuti senam/olahraga, terkecuali atas saran team
medis/dokter.
2) Seluruh gerakan harus dilaksanakan dengan penuh kesungguhan, bersemangat dan
tertib.
3) Setiap hitungan/teriakan/aba-aba harus dilakukan dengan keras, bersemangat dan
tertib.

D. Istirahat/Camp/Makan
1) Barang-barang dikelompokkan menurut miliknya masing-masing atau regu per regu
dengan teratur dan rapi.
2) Setiap siswa bertanggung jawab atas keselamatannya dan kerapihan barangnya
masing-masing.
3) Kepala suku bertanggung jawab atas keselamatan dan kerapihan barang-barang milik
regunya.
4) Pada saat pelajaran/materi, berang-barang yang ditinggalkan di dalam tenda/barak
harus dalam kaadaan tersimpan dengan rapi.
5) Pada saat kegiatan yang mengharuskan seluruh barang harus dibawa, maka seluruh
barang milik pribadi masing-masing tidak boleh ada yang tertinggal, dan keadaan
tempat harus seperti semula.
6) Tidak dibenarkan menyalahkan api untuk keperluan memasak, memanaskan tubuh
didalam camp.
7) Pada saat camp kosong/pada saat tidur, tidak dibenarkan ada lilin atau api yang
menyala.
8) Penanggung jawab camp adalah Koordinator Lapangan.
9) Tidak dibenarkan melakukan kegiatan yang dapat mengganggu ketertiban, keutuhan
lingkungan dalam camp.
10) Jika keluar camp untuk kepentingan pribadi, harus dengan seijin panitia dan tidak
boleh sendirian.
11) Membuang sampah atau MCK pada tempat yang telah ditentukan.
12) Pada saat pemeriksaan resmi/instruksi dari pelatih/panitia, seluruh siswa wajib
menghentikan seluruh kegiatan masing-masing dan bersikap sempurna baik saat
duduk/ berdiri.
13) Pergunakanlah sebaik mungkin waktu istirahat atau tidak diperkenankan malakukan
kegiatan lain.
14) Makan harus Bersama-sama dibawah komando panitia
E. Perjalanan
1) Seluruh siswa harus dalam keadaan rapi dan tertib.
2) Siswa harus membawa barang-barang miliknya masing-masing.
3) Siswa tidak diperbolehkan saling mendahului sesama siswa.
4) Seluruh siswa tidak dibenarkan melakukan komunikasi/berhubungan dengan siapapun
dan dalam bentuk apapun.
5) Wajib menghormati dan mentaati peraturan, ketentuan serta adat istiadat penduduk
setempat yang dilalui.
6) Tidak diperkenankan bercanda dan wajib menjaga kesopanan.
7) Wajib menjaga kekompakan dan ketertiban serta nama baik LEPPAMI dan HMI.
8) Wajib mentaati dan mengikuti aturan/perintah panitia.
9) Siswa istirahat hanya berdasarkan instruksi dari panitia.
10) Tidak dibenarkan mengganggu/merusak mahluk hidup yang dilalui.

F. Aturan Tambahan
1) Bagi siswa yang menghadap pelatih/instruktur cukup diwakili oleh Kepala Suku.
2) Saling mengoreksi sesama siswa.

G. Peralatan dan Perbekalan


1. PERALATAN

Peralatan adalah alat standar yang digunakan didalam kegiatan DIKLATSUS baik panitia
maupun peserta
Ada pun alat tersebut :
A. PANITIA :
1) Tenda
2) Atribut Anggota (Pdl-Syal)
3) sepatu lapangan
4) senter
5) Pakaian Pribadi
6) Topi Rimba
7) Celana Lapangan
8) Jaket
9) RainCoat
10) Alat untuk materi (Pelatih, instruktur dan mentor)
11) Konsep di lapangan (Koorteknis, MI, dan Kurikulum)

B. PESERTA
Perlengkapan perorangan
1) Sepatu lapangan, jarum dan benang sol
2) Kaos kaki panjang selutut
3) Celana panjang kargo dan ikat pinggang
4) Pakaian pribadi
5) T-Shirt lengan panjang
6) Topi rimba
7) Webing min 4 M uk 3mm
8) Kompor Lapangan
9) Ponco standar tni
10) Pisau Komando
11) Tempat air minum (min. 3 lt) dan Tumbler
12) Sarung tangan kulit dan wol
13) Senter, lampu cadangan dan batere cadangan
14) Pluit
15) Kompas dan protector
16) Jam tangan
17) Peralatan Survival Kits
18) Korek gas dan korek pentul disimpan dalam tabung flim
19) Matras ukuran 0,4 mm
20) Parapin dan platnya
21) Kantong plastic (Trasbag)
22) Perlengkapan mandi
23) Perlengkapan shalat
24) Perlengkapan makan
25) Alat tulis (Buku, Pensil, Pulpen, dan Penggaris)
26) Carrier min 65 lt

Perlengkapan Kelompok
1) Tenda
2) peralatan masak
3) Golok atau Tramontina
4) Misting satu set

2. PERBEKALAN
A. Pribadi
1) Obat-obatan Pribadi
2) Standar P3K
3) Snack

B. Kelompok
1) Beras 4 kg
2) Susu 2 pack
3) Glukosa 1 kaleng
4) Gula pasir 2 kg
5) Seperangkat Bumbu Masak
6) Minyak Komando 1 lt
7) Coklat
8) Mie Instan
9) Gula merah
10) Kopi
11) Teh
12) Jahe instant 1 pak
13) Madu
14) Permen
15) Kacang hijau
16) Roti Tawar
17) Nutrisari
18) Ransum
IKARAR PENGUKUHAN

“BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM”
“ASYHADU ALLAA ILAA HA ILLALLAAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR
RASUULULLAAH” “RADHIITU BILLAAHI RABBA, WABIL ISLAAMI DIINA, WABI
MUHAMMADIN NABIYYAU WARASUULA”

“Dengan nama ALLAH yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”


“Aku Bersaksi, bahwasanya tidak ada tuhan, selain ALLAH,
Dan sesungguhnya MUHAMMAD itu adalah Rasul ALLAH”

“Kami rela ALLAH Tuhan kami, ISLAM Agama kami,


dan MUHAMMAD sebagai Nabi dan Rasul ALLAH”

Kami anggota HMI yang berhimpun dalam LEMBAGA PARIWISATA PECINTA ALAM MAHASISWA
ISLAM, dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, BERJANJI dan BERIKRAR:
1. Bahwa kami, dengan kesungguhan hati, akan senantiasa menjaga nama baik Himpunan,
dengan selalu tunduk dan patuh kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD / ART) dan Pedoman-Pedoman Pokok HMI.
2. Bahwa kami, dengan kesungguhan hati, akan senantiasa menjaga nama baik LEPPAMI,
dengan selalu tunduk dan patuh kepada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga
(PD/ PRT) LEPPAMI, beserta pedoman-pedoman dan ketentuan-ketentuan LEPPAMI
lainnya.
3. Bahwa kami, dengan kesungguhan hati akan selalu tunduk dan patuh kepada kode etik
pariwisata dan kode etik pecinta alam.
4. Bahwa kami akan selalu menjunjung tinggi persaudaraan sesama keluarga besar
LEPPAMI dimanapun kapanpun dan bagaimanapun.
5. Bahwa apa yang kami kerjakan dalam keanggotaan ini adalah untuk mencapai Tujuan
HMI dan Tujuan LEPPAMI, dalam rangka bertaqwa kepada Alllah, demi menjaga
keberlangsungan ekologi dan tercapainya kebahagiaan umat dan bangsa di dunia dan
akhirat.

INNA SHALAATI, WANUSUUKI, WAMAHYAAYA, WAMAMAATI,


LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN”

“Sesungguhnya Shalatku, Perjuanganku, Hidup dan Matiku,


hanya untuk ALLAH Tuhan seru sekalian alam”

“SALAM LESTARI”

Anda mungkin juga menyukai