Anda di halaman 1dari 14

RELEVANSI ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN KONTEMPORER

Oleh: Harda Armayanto


*
Abtra!
Geliat Islamisasi ilmu pengetahuan nampaknya sudah mulai didengungkan.
Islamisasi sebagai sebuah konsep memerlukan penjelasan-penjelasan yang
komprehensif. Mengislamkan ilmu bukanlah pekerjaan mudah seperti labelisasi.
Namun yang perlu diingat dalam mengislamkan ilmu adalah harus mampu
mengidentifikasi pandangan hidup Islam (the Islamic worldview) sekaligus
mampu memahami budaya dan peradaban Barat. Tulisan sederhana ini hendak
menguak! keburukan "esternisasi ilmu dengan menguraikan latar belakang
sejarahnya dan dampak yang ditimbulkanya# sehingga Islamisasi ilmu
pengetahuan kontemporer merupakan solusi yang tepat dita"arkan untuk
mengobatinya.
Kata K"n#$: Islamisasi# Ilmu $engetahuan# Barat# %esternisasi
Pendah"l"an
Teori ilmu merupakan "a&ana yang sangat penting# terutama pada masa
sekarang. 'ominasi pandangan ilmiah modern (Barat) telah begitu dalam
merasuki pola pikir keilmuan kita# sehingga kita tidak merasakannya lagi sebagai
sesuatu yang asing# apalagi aneh dalam pandangan keilmuan (epistimologi) kita.
Begitu dalam penetrasi pandangan ilmiah modern ke dalam kesadaran kaum
intelektual kita# sehingga banyak dari mereka mengadopsi se&ara tidak kritis
bahkan fanatik sebagai pandangannya sendiri. $ikiran mereka telah begitu
tertutup# sehingga bahkan hampir per&uma mena"arkan kepada mereka suatu
pandangan ilmiah alternatif.
(ika menilik kepada sejarah keilmuan Barat# kita ingat )cogito ergo sum*
nya 'es&artes (+,-.-+.,/ M) yang menjadikannya )Bapak 0ilsafat Modern*.
1logan ini telah memformulasikan sebuah prinsip yang menjadikan rasio sebagai
satu-satunya &ara untuk mengukur 2aliditas sesuatu (kebenaran).
+
'engan
bersadar pada rasionya ini# Barat seolah keluar dari )belenggu maut* yang
mengekang mereka dari aktifitas keilmuan. Ini terlihat dari banyaknya ilmuan
yang mun&ul setelah 'es&artes.
$ada abad modern# 3egel (+45+ M) mun&ul dengan filsafat dialektikanya
yang banyak terpengaruh oleh 6ant. Ia mengatakan bah"a pengetahuan adalah on
going process# di mana subjek yang mengetahui dan objek yang diketahui terus
*
7ulusan 1-+ Institut 1tudi Islam 'arussalam Gontor 0akultas 8shuluddin (urusan
$erbandingan 9gama.
1
9dnin 9rmas# )%esternisasi dan Islamisasi Ilmu*# dalam Islamia# ((akarta: IN1I1T-
6hairul Bayan# ;disi II No. .<(uli-1eptember# =//,)# p. -.
1
berkembang. $engetahuan yang sudah di&apai akan terus berkembang dengan
adanya negasi atau sangkalan. Namun sangkalan ini tidak serta-merta menghapus
pengetahuan terdahulu. $engetahuan yang telah tersangkal dikategorikan terbatas.
'an yang terbatas jangan dianggap sebuah kebenaran.
=
1elanjutnya memasuki era post-modern 7ingkaran %ina (Vienna Circle)
mun&ul dengan 2erifikasinya. Ilmuan yang tergabung dalam kelompok ini
men&ari garis pemisah antara pernyataan yang bermakna (meaningfull) dan
pernyataan yang tak bermakna (meaningless). 1uatu pernyataan dikatakan
bermakna apabila ia dapat dibuktikan atau di2erifikasi dengan metode indera"i.
1ehingga ranah metafisika tidak dapat dikatakan ilmiah karena tidak dapat
disentuh oleh indera.
5

Teori 2erifikasi 7ingkaran %ina ini kemudian menimbulkan kritik dari
6arl $opper. Baginya# suatu teori bersifat ilmiah tidak hanya karena bisa
dibuktikan kebenarannya melalui prinsip 2erifikasi# melainkan karena dapat diuji
(testable)# dalam arti dapat diuji dengan per&obaan-per&obaan sistematis untuk
menyangkalnya# inilah yang disebut falsifikasi. 7anjutnya# teori-teori ilmiah
hanyalah dan selalu bersifat hipotesis (dugaan sementara)# tak ada kebenaran
terakhir. 1etiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh teori lain.
>
Tampaknya
teori ini hampir mirip dengan on going process yang dikemukakan 3egel.
'engan istilah yang berbeda namun &aranya hampir mirip# para ilmuan
Barat pada intinya selalu menggunakan metodologi keilmuan yang sama# yakni
rasio dan pan&aindera. 6arena menggunakan rasionya# maka asal pengetahuan
harus dila&ak melalui subjek yang memikirkannya.
,
'engan demikian relati2isme
berbi&ara pada tahap ini. Metodologi seperti ini diterapkan ke dalam keseluruhan
aspek kehidupan# termasuk bidang sains dan teknologi serta agama. 6arena masuk
ke lingkup agama# rasionalisasi berkaitan erat dengan sekulerisasi.
.

Menanggapi tren keilmuan yang berkembang di kalangan Barat ini# 9l-
9ttas mengatakan bah"a ini merupakan tantangan yang terbesar bagi umat
manusia. 6arena keilmuan dan $eradaban Barat telah kehilangan maksud yang
sebenarnya sebagai akibat dari pemahaman yang tidak adil. 1ehingga ia telah
menyebabkan keka&auan dalam kehidupan manusia# keka&auan pada tiga kerajaan
alam: sat"a# nabati# dan tambang.
?
2
'ikutip dari 0ran@ Magnis-1useno# Pemikiran Karl Marx: Dari osialisme !topis ke
Perselisihan "evisionisme# ((akarta: Gramedia $ustaka 8tama# =//+)# p. ,..
3
Mohammad Muslih# #ilsafat Ilmu$ Ka%ian atas &sumsi Dasar' Paradigma' dan
Kerangka (eori Ilmu Pengetahuan# (Aogyakarta: Belukar# &et. III# =//.)# p. --.
4
Ibid# p. +/?-+/4.
5
Ibid# p. ,+.
6
3amid 0ahmy Barkasyi# )iberalisasi Pemikiran Islam *+erakan ,ersama Missionaris'
-rientalis' dan Kolonialis.' (Gontor: CID1-I1I'# &et. I# =//4)# p. 4.
7
1yed Muhammad NaEuib al-9ttas# Islam and ecularisme' (6uala 7umpur: I1T9C#
+--5)# p. +55.
2
$eradaban Barat dengan pandangan hidup saintifiknya (saintific
worldview) telah menghegemoni peradaban lain# khususnya dalam bidang
epistimologi. 9dnin 9rmas mengistilahkan keadaan ini sebagai )%esternisasi
Ilmu $engetahuan*
4
atau menurut 3amid 0ahmy sebagai pem FbaratanF
-
di mana
di dalamnya ter&orak upaya untuk menstandarkan semua kegiatan keilmiahan di
ba"ah epistimologi atheistik Barat. 'alam pandangan 9l-9ttas# %esternisasi ilmu
pengetahuan ini merupakan hasil dari kebingungan skeptisisme. %esternisasi
sebagai gerakan telah mengangkat keraguan dan dugaan ke tahap metodologi
ilmiah!. Bukan hanya itu# paham ini juga telah menjadikan keraguan sebagai alat
epistimologi yang sah dalam praktek keilmuan.
+/

Tulisan sederhana ini hendak menguak! keburukan "esternisasi ilmu
dengan menguraikan latar belakang sejarahnya dan dampak yang ditimbulkanya#
sehingga Islamisasi ilmu pengetahuan kontemporer merupakan solusi yang tepat
dita"arkan untuk mengobatinya.
%etern$a$ Ilm" Pen&etah"an' Se(arah dan )am*a!nya
+, Latar -ela!an& %etern$a$
9dalah sangat kompleks ketika kita berbi&ara kebangkitan dan
perkembangan Barat sehingga kini menjadi peradaban yang menguasai dunia.
1ama kompleksnya ketika kita berbi&ara masa perkembangan dan kejayaan Islam
dari abad ke-? sampai abad ke-+,. %alaupun demikian# baik Islam dan Barat#
keduanya memiliki akar sejarah# nilai# tradisi# dan ajaran yang berbeda.
Barat yang terpengaruh dan didominasi oleh ajaran 6risten pada akhirnya
memilih jalan sekuler-liberal dalam setiap pandangan hidupnya (wordlview).
$andangan hidup sekuler-liberal ini merupakan fenomena khas dalam dunia
6risten. 'alam Matius GGII: =+ dikatakan: ),erikanlah kepada Kaisar apa /ang
wa%ib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada &llah apa /ang wa%ib kamu
berikan kepada &llah*.
++
Ini berarti Tuhan tidak mempunyai kuasa terhadap
masalah politik atau negara.
+=
Inilah pandangan hidup sekuler itu# di mana
terdapat dikotomi antara regnum dan sacerdotium# pemisahan antara kekuasaan
Haja dan otoritas Gereja# antara agama dan negara#
+5
dunia terlepas dari akhirat#
dari pengaruh agama.
+>

8
9dnin 9rmas# Islamia# )oc0 Cit# p. -.
9
3amid 0ahmy Barkasyi# )iberalisasi Pemikiran000' -p0 Cit# p. 2i.
10
al-9ttas# Islam and ecularisme# -p0 Cit# p. +55.
11
Per%an%ian ,aru' Ma1mur' dan &msal# ((akarta: 7embaga 9lkitab Indonesia# &et.
GIIII# =//5)# p. 5..
12
3amid 0ahmy Barkasyi# )Memahami Barat*# dalam pengantar Islamia# ((akarta:
IN1I1T# Iol. III# No. =# (anuari-Maret# =//?)# p. -.
13
1yamsuddin 9rif# )6emodernan# 1ekulerisasi# dan 9gama*# dalam Islamia# Iol. III#
No. =# (anuari-Maret# =//?# Ibid# p. 5,.
14
Muhammad Tahir 9@hary# 2egara 3ukum# ((akarta: Bulan Bintang# +--=)# p. +5-+>#
dalam 9dian 3usaini# 4a%ah Peradaban ,arat# ((akarta: GI$# &et. I# =//,)# p. =?/.
3
Menurut 9l-9ttas# kata sekuler diambil dari saeculum yang men&akup dua
makna: e!aran&# yang berarti berhubungan dengan "aktu# dan lo!a$ yang
berhubungan dengan tempat di mana manusia hidup# yaitu dunia.
+,
'alam
pandangan sekuler# manusia di tempat dan di "aktu ia hidup akan menghasilkan
kebenaran yang sekuler pula. 'engan kata lain# kebenaran sekuler adalah
kebenaran yang berdasarkan atas tempat di mana ia tinggal# dan pada "aktu di
mana ia hidup. 6arena tempatnya di dunia maka semuanya tidak lagi sakral# alias
profan. Dleh karena itu# kebenaran di "aktu sekarang akan selalu berubah dan
tidak sesuai dengan kebenaran masa lalu dan masa yang akan datang.
6eberubahan ini disebut Barat sebagai kemajuan yang pada akhirnya akan
menumbuh-suburkan relati2isme.
+.
0aham sekulerisme ini telah menjadi &orak tersendiri dalam kebudayaan
Barat yang terus berekspansi ke peradaban lain untuk menjadikan segala sesuatu
itu sekuler# proses ini disebut 1ekulerisasi.
+?
$roses ini akan menjadikan sesuatu
itu bersifat keduniaan (worldl/) sehingga hilang kesakralannya.
+4

Mengapa Barat kemudian memilih jalan hidup sekuler-liberal iniJ Ausuf
Karadha"i merangkum beberapa faktor yang menjadikan Barat sekuler#
diantaranya ialah: faktor agama# yaitu berkenaan dengan ajaran Bible sendiri.
1alah satu ajaran Bible adalah pemisahan antara hak Tuhan dan hak 6aisar.
#aktor pemikiran# yaitu pertentangan antara doktrin Gereja dan ilmu pengetahuan
yang berkembang pada "aktu itu. 6emudian faktor psikologi# ini berhubungan
dengan trauma sejarah yakni tatkala Gereja berkuasa keadaan masayarakat Barat
berada dalam keterpurukan# perpe&ahan# dan kemandekan ilmu pengetahuan.
1elanjutnya faktor se%arah# yaitu berhubungan dengan sejarah kelam Gereja#
khususnya ketika Gereja berkuasa pada abad pertengahan di mana segala sendi
kehidupan masyarakat pada "aktu itu harus selaras dan atas persetujuan Gereja.
Terakhir faktor realitas kehidupan empiris.
+-
3ampir sependapat dengan Karadha"i# 9dian 3usaini mengungkapkan
setidaknya ada tiga faktor penting yang menyebabkannya. Pertama# trauma
sejarah# khususnya yang berhubungan dengan dominasi agama (6risten) di @aman
pertengahan. Kedua# problema teks Bible# ini berkaitan dengan otentisitas teks
Bible dan makna yang terkandung di dalamnya. Ketiga# problema teologi 6risten.
6etiga problema ini terkait satu dengan lainnya# sehingga memun&ulkan sikap
15
al-9ttas# Islam and ecularisme# -p0 Cit# p. +..
16
7ihat: 3amid 0ahmy Barkasyi# 6ata $engantar dalam 9dian 3usaini# Mengapa ,arat
Men%adi ekuler5)iberal# ($onorogo: CID1 I1I'# &et. I# =//?)# p. iL.
17
(he 2ew International 4ebster6s Comprehensive Dictionar/ of (he 7nglish )anguage#
(0lorida: Trident $ress International# +--.)# p. ++54.
18
Ibid# p. ++54.
19
7ihat: Ausuf Karadha"i# Islam dan ekulerisme' terj. &l5Islam wa al58Ilmani/ah
4a%han )iwa%hin oleh 9mirullah 6andu# (Bandung: $ustaka 1etia# Cet. I# =//.)# p. .--4/.
4
traumatis terhadap agama# yang pada akhirnya melahirkan sikap berpikir sekuler-
liberal dalam sejarah tradisi pemikiran Barat modern.
=/
(elaslah bah"a ajaran 6risten telah mempengaruhi Barat dalam memilih
worldview sekuler-liberalnya. $emilihan jalan ini sebagaimana diketahui
merupakan pemberontakan! terhadap hegemoni 6risten "aktu itu. 1ejarah telah
men&atat bagaimana terjadinya pergolakan pemikiran dan pertarungan gagasan
(battles of minds and ideas) pada masa yang dinamakan dark ages# seperti
ter&ermin dalam kasus Coperni&us dan Galileo yang menentang doktrin Gereja.
Namun yang sangat disayangkan pandangan hidup ini ditularkan kepada
masyarakat lain di luar Barat. 9pa yang terjadi kemudian adalah sikap kritis#
skeptik# bahkan tidak per&aya terhadap suatu paham atau keper&ayaan (agama).
Barat dengan gigihnya memperjuangkan! agar seluruh bangsa# kaum# golongan#
bahkan agama mengikuti dan menjalankan konsep pandangan hidup sekulernya
yang sesat. Tak anyal terjadi di dunia Islam# sekulerisasi telah merasuki bukan
hanya sebagai sebuah proses# tapi juga telah menjadi paradigma# ideologi dan
paradigma yang diyakini keabsahannya dan digarap dengan sistematis dan amat
teren&ana. 1ekulerisasi diyakini sebagai prasyarat transformasi masyarakat dari
tradisional menjadi modern.
=+
'engan kata lain# kalau anda ingin dikatakan
modern maka sekulerisme menjadi syarat mutlak yang harus anda jalankan#
ilmiah berarti sekuler.
==
'alam perjalanannya merasuki dunia Islam# demi mengurangi resistensi
dari kaum penentang sekulerisasi dan "esternisasi# digunakanlah istilah lain yang
lebih halus agar dapat diterima seperti modernisasi# pembangunan (development)#
demokratisasi# kebebasan hak asasi manusia (39M)# dan lain sebagainya.
1ekulerisasi ini sendiri masuk ke dunia Islam pas&a kolonialisasi negeri-negeri
Muslim oleh bangsa-bangsa ;ropa.
=5
Ini bertolak ketika He2olusi Industri terjadi
di ;ropa di mana (ames %att pada saat itu menemukan mesin uap. 'engan
penemuan pada bidang teknologi ini# Barat melan&arkan agresinya ke belahan
dunia lain.
1ebenarnya apa yang ditemukan Barat dalam bidang teknologi merupakan
suatu anugerah. Tapi sangat disanyangkan karena pandangan hidup sekuler-liberal
mereka yang sesat telah menjadikan teknologi dan pengetahuan sebagai ben&ana
dan sumber kerusakan. Berbeda dengan Islam dengan worldviewnya memandang
pengetahuan sebagai &ara yang utama bagi penyelamatan ji"a dan pen&apaian
20
9dian 3usaini# 4a%ah Peradaban ,arat# -p0 Cit# p. =--5/.
21
1yamsuddin 9rif# Kemodernan' ekulerisasi' dan &gama# dalam Islamia# )oc0 Cit# p.
5?.
22
6unto"ijiyo# Islam sebagai Ilmu$ 7pistimologi' Metodologi' dan 7tika# (Aogyakarta:
Tiara %a&ana# edisi. II# &et. I# =//?)# p. +/..
23
7ihat: Ausuf Karadha"i# &l5Islam Kama 2u6minu ,ihi# (Mesir: Nahdhah# +---)# p. +/.
5
kebahagiaan serta kesejahteraan manusia dalam kehidupan kini dan nanti.
=>
Benar
apa yang dikatakan 9lparslan bah"a pandangan hidup merupakan landasan bagi
perilaku masyarakat# termasuk aktifitas ilmiah dan teknologi.
=,

Ini dikarenakan epistimologi Barat tidak dibangun atas dasar "ahyu dan
keper&ayaan agama. Namun dibangun atas dasar tradisi budaya yang diperkuat
dengan spekulasi filosofis yang terkait dengan kehidupan sekuler yang
memusatkan manusia sebagai makhluk rasional. 9kibatya# ilmu pengetahuan#
nilai-nilai etika dan moral terus bere2olusi# berkembang# dan berubah-ubah.
=.

;pistimologi Barat telah mereduksi realitas dunia pengalaman kepada indera#
sehingga membatasi makna realitas dan menghilangkan konsep realitas Tuhan.
=?

Ini memang sesuai dengan karakteristik budaya dan peradaban Barat# yang
ber&iri: (+) mengandalkan akal semata-mata untuk membimbing manusia
mengarungi kehidupan# (=) bersikap dualistik terhadap realitas dan kebenaran# (5)
menegaskan aspek eksistensi yang bersifat temporal yang memproyeksikan suatu
pandangan hidup sekuler# (>) pembelaan terhadap doktrin humanisme# (,)
peniruan terhadap drama dan tragedi yang dianggap sebagai realitas uni2ersal
dalam kehidupan spiritual# atau transendental# atau kehidupan batin manusia# yaitu
dengan menjadikan drama dan tragedi sebagai elemen yang nyata dan dominan
dalam fitrah dan eksistensi manusia.
=4
1ebenarnya jikalau kita menilik sejarah Barat dapat keluar dari
keterpurukan# kebodohan# dan men&apai kemajuan adalah tidak terlepas dari peran
besar kaum Muslimin pada "aktu itu. 6ebangkitan Islam dengan pandangan
hidup yang baru yang diba"a oleh Nabi Muhammad 19% mengalami
penyebaran yang &epat di ba"ah kekhalifahan 8mayyah# 9bbasiyah# dan terakhir
8stmaniyah. Islam telah menyebar hampir ke seluruh tiga benua besar (9sia#
;ropa# 9frika).
$ada masa kekuasaan dan kemajuan 9bbasiyah (abad .-+, M)# Barat
masih dalam keterpurukan# masa ini dikenal dengan 9bad 6egelapan (dark age)
dan 9bad $ertengahan. $ada "aktu itu pandangan hidup Islam se&ara perlahan
termanifestasi ke dalam kegiatan-kegiatan intelektual dan keilmuan. 1ebelum
itupun - masa 8mayyah M kaum Muslim telah banyak mentransmisi pemikiran
Aunani. 3ampir semua karya 9ristoteles# dan juga tiga buku terakhir $lotinus
;neads# beberapa karya $lato dan Neo-$latonis# karya-karya penting 3ippo&rates#
Galen# ;u&lid# $tolemy# dan lain-lain sudah berada di tangan Muslim untuk proses
24
Dsman Bakar# (he 3istor/ and Philosoph/ of Islamic cience# (Cambridge: Islami&
TeLts 1o&iety# +---)# p. +.
25
9lparslan 9&ikgen&# Islamic cience (owards & Definition# (6uala 7umpur: I1T9C#
+--.)# p. =-.
26
al-9ttas# Islam and ecularisme# -p0 Cit# p. +5,.
27
1ayyed 3ossein Nasr# (he 2eed for a acred cience# (Ne" Aork: 1tate 8ni2ersity of
Ne" Aork $ress# +--5) p. ?.
28
al-9ttas# Islam and ecularisme# -p0 Cit# p. +55-+54.
6
asimilasi.
=-
9similasi pemikiran asing menjadi suatu keharusan ketika terjadi
ekspansi Islam yang begitu &epat# sehingga Muslim menguasai peradaban yang
sangat &anggih. Meskipun demikian# asimilasi tersebut dilakukan melalui proses
Islamisasi.
5/
9rtinya# para ulama Muslim tidak hanya sekedar menerjemahkan
karya-karya asing tanpa memprosesnya lebih lanjut. Tidak semua konsep asing
diterima# ada proses seleksi# pemurnian# modifikasi# dan reformulasi konsep.
5+

Marmura dalam hal ini mengatakan:
)Thus the falasifah did not simply a&&ept ideas they re&ei2ed through the translation.
They &riti&i@ed# sele&ted# and reje&tedN they made distin&tion# refined and remolded
&on&epts to formulate their o"n philosophies. But the &on&eptual building blo&k# so to
speak# of these philosophies remained Greek.*
5=
6etika umat Islam telah memiliki pandangan hidup sendiri yang
berlandaskan al-Kur!an dan as-sunnah# Barat masih berada pada @aman
kegelapan. Baru pada masa kejayaan Islam di 9ndalusia (1panyol)# Barat
mendapatkan stimulus untuk menggali pengetahuan. Barat memanfaatkan
pertemuan mereka dengan Muslim untuk memperkaya pandangan hidup mereka.
0akta sejarah menunjukkan bah"a Barat menempuh berma&am &ara untuk
mentransfer aspek-aspek pandangan hidup Islam. 3amid 0ahmy sebagaimana
mengutip dari 1alma 6hadra mengungkapakan lima model transformasi kultur
Islam ke dalam kebudayaan Barat: pertama# melalui &erita-&erita dan syair-syair
yang ditransmisikan se&ara oral oleh orang-orang Barat. Kedua# dengan &ara
kunjungan atau turisme. Aakni pada abad ke-? M ketika Cordoba menjadi pusat
perdaban Islam di ;ropa# karena itu orang ;ropa berduyun-duyun datang ke
tempat ini untuk belajar. Ketiga# adanya hubungan perdagangan dan politik resmi
melalui utusan yang dikirim dari kerajaan-kerajaan di ;ropa. Keempat# dengan
&ara menerjemahkan karya-karya ilmiah orang-orang Islam. Kelima# untuk
kelan&aran proses penerjemahan# raja-raja ;ropa mendirikan sekolah khusus
untuk para penerjemah karya-karya Muslimin.
55

., )am*a! %etern$a$
29
M.M. 1harif# & 3istor/ of Muslim Philosoph/# Iol. II# ('elhi: 7o" $ri&e $ubli&ation#
+--,)# p. +5>-.
30
Dli2er 7eaman# &n Introduction to Medieval Islamic Philoshop/# (Cambridge:
Cambridge 8ni2ersity $ress# +-4,)# p. ,-..
31
3amid 0ahmy Barkasyi# #ramework Ka%ian #ilsafat Islam# dalam 9urnal (sa:afah#
($onorogo: I1I'# Iol. II# No. II# =//.<+>=?)# p. =4?.
32
Mi&hael Marmura# dalam Mir&ea ;liade (;d)# (he 7nc/clopedia of "eligion# (Ne"
Aork: Ma&Millan $ublishing Company)# p. =.4.
33
8ntuk lebih jelasnya bagaimana transformasi kultur Islam ke dalam kebudayaan Barat
lihat: 3amid 0ahmy Barkasyi# &kar Kebuda/aan ,arat# dalam Islamia# Iol. III# No. =# (anuari-
Maret# =//?# )oc0 Cit# p. +--=..
7
'engan membatasi bidang ilmiah hanya pada dunia empirik# pandangan
keilmuan Barat sangat )mele&ehkan* agama dan status keilmuan ilmu-ilmu
agama. 1igmund 0reud yang dijuluki Bapak $sikoanalisa dalam bukunya (he
#uture of &n Illusion dengan entengnya mengatakan bah"a agama adalah sebuah
ilusi.
5>
Masih dalam karya yang sama dia juga menyamakan agama dengan
narkotika yang mera&uni manusia.
5,
3al yang sama juga dikatakan oleh 9ugust
Comte# bah"a agama merupakan rekayasa manusia pada tingkat atau tahap
primitif ketika manusia belum lagi mengembangkan kapasitas rasionalnya#
sedangkan sains merupakan pen&apaian manusia paling akhir dan paling
&anggih.
5.
$ara ilmuan Barat dengan epistimologi sekulernya telah melepaskan
"ahyu Tuhan# atau bisa dikatakan mengakali "ahyu agar sesuai dengan keinginan
ha"a nafsu. 9kibatnya# mereka (Barat) masuk ke dalam lingkaran relati2itas nilai#
sebuah jalan yang tiada berujung. Tidak tahu mana yang benar dan mana yang
salah# sebab mereka tidak lagi mengakui kebenaran yang mutlak. Bagi mereka#
semua dipandang relatif dan nisbi. 1emua hanyalah soal kesepakatan belaka#
5?

semuanya bebas nilai (value5free).
54

7ebih ironis lagi# dalam genggaman Barat# ilmu telah mengeksplorasi
manusia dan alam.
5-
(uga terjadi disfungsionalisasi# sekulerisasi dan bahkan
de2astasi terhadap lingkungan hidup manusia itu sendiri.
>/
Tidak &ukup sampai di
situ# sekulerisme menghan&urkan kesu&ian dan uni2ersalitas nilai-nilai moral.
>+

9l-9ttas mengamini dan mengatakan bah"a ilmu pengetahuan sekuler yang
dikembangkan Barat berdampak pada hilangnya adab (loss of &dab). Ini
berimplikasi pada hilangnya sikap adil dan kebingungan intelektual (intellectual
confusion)# yaitu:
+. 6etidakmampuan seseorang membedakan antara ilmu yang benar dari
ilmu yang dirasuki pandangan hidup ("orld2ie") Barat.
=. 3ilangnya adab dalam masyarakat dengan menyamaratakan setiap orang
dengan dirinya dalam hal pikiran dan perilaku.
5. $enghilangan otoritas resmi dan hirarki sosial dan keilmuan.
34
7ihat: 1igmund 0reud# (he #uture of &n Illusion# diterjemahkan dan diedit oleh (ames
1tra&hey# (7ondon: %%.Norton O Company# +-.+)# p. 54->5# ,,-,.# .=# .=-?+.
35
Ibid# p. .=
36
7ihat: Mulyadhi 6artanegara# 6ata $engantar dalam (uhaya 1. $raja# -p0 Cit# p. L2i.
37
9dian 3usaini# 4a%ah Peradaban ,arat# -p0 Cit# p. +=..
38
al-9ttas# Islam and ecularisme# -p0 Cit# p. +5>.
39
Moefli&h 3asbullah (;d)# pengantar dalam +agasan dan Perdebatan Islamisasi Ilmu
Pengetahuan# -p0 Cit# p. LLL2.
40
Ibid# p. LLL2ii.
41
0a@lur Hahman# Islam and Modernit/# (Chi&ago O 7ondon: The 8ni2ersity of Chi&ago
$ress# +-4>)# p. +,.
8
>. Mengkritik ulama di masa lalu yang banyak memberi kontribusi kepada
keilmuan Islam.
>=
(elaslah bagi kita bah"a ilmu pengetahuan Barat yang sekuler M agama
di&ampakkan ke sudut-sudut ruang pri2at# ke pojok-pojok ruang indi2idu M
dengan sifatnya yang ambigu dan mendistorsi nilai telah menghan&urkan segala
aspek kehidupan. Barat dengan klaim sains modernnya merupakan sumber
disintegrasi dan keraguan ketimbang sebagai sumber integrasi dan makna.
'engannya dunia pengalaman tampak ka&au (chaos)# mengalami keterputusan
(disconected) dan membingungkan.
>5
Bahkan lebih khusus ia telah
menghan&urkan halangan-halangan mental dan psikologis yang membentengi
posisi reformis religius dan tradisionalis Muslim.
>>
(ohn Mo"ha"k sebagaimana
dikutip 9dian 3usaini agaknya geram dengan "orld2ie" yang dikembangkan
Barat# ia mengatakan# )Pandangan hidup peradaban ,arat adalah sebuah %alan
kematian*.
>,
Ilam$a$ Ilm" Pen&etah"an Seba&a$ Sol"$ dan Ta/aran
1ebagaimana telah dijelaskan bah"a %esternisasi ilmu pengetahuan telah
menyebabkan hilangnya adab manusia (loss of &dab). 9kibatnya# banyak
&endikia"an Muslim tidak lagi dapat membedakan antara ilmu pengetahuan Islam
dan Barat. Mereka menganggap ilmu pengetahuan Barat sama dengan ilmu
pengetahuan Islam dikarenakan Barat dulunya juga mengambil dari Islam.
9lasan lain mengapa mereka membabi-buta mengambil ilmu pengetahuan
Barat adalah anggapan bah"a ilmu itu bebas nilai (free of value). (adi# siapa saja
boleh menafsirkan dan memiliki karena ilmu itu sendiri tidak terikat dengan
sesuatu# alias netral. 'i sini telah terjadi keran&uan pengetahuan dan sikap karena
menyamakan ilmu pengetahuan Barat dengan ilmu pengetahuan Islam dalam hal
pandangan hidupnya. $adahal jelas bah"a Barat dengan pandangan sekulernya
menafikan peran Tuhan. Ilmu pengetahuan Barat tidak memberikan tempat pada
"ahyu# agama# dan bahkan Tuhan# inilah yang disebut netral. Aaitu netral dari
agama.
>.
8ntuk mengobati penyakit ini# 9l-9ttas menggagas Islamisasi ilmu
pengetahuan di mana yang di-Islamkan adalah ilmu pengetahuan modern.
9lasannya# karena ilmu pengetahuan modern yang tidak netral telah diinfus ke
42
1yed Muhammad NaEuib al-9ttas# Islam' ecularism and the Philosoph/ of the #uture#
(7ondon: Mansell# +-4,) p. +/>-+/,.
43
Ia&la2 3a2el# ,abak ,aru 7ra ains Posmodern: Pencarian Makna dalam Peradaban
+lobal# dalam Moefli&h 3asbullah (;d)# -p0 Cit# p. .-?.
44
Dsman Bakar# (he 3istor/000# -p0 Cit# p. =/?.
45
9dian 3usaini# 4a%ah Peradaban ,arat' -p0 Cit# p. +=?.
46
3amid 0ahmy Barkasyi# )Makna 1ains Islam*# dalam Islamia# ((akarta: IN1I1T# 2ol.
III# no. ># =//4)# p. ?.
9
dalam praduga-praduga agama# budaya# dan filosofis yang sebenarnya hanyalah
refleksi kesadaran dan pengalaman Barat.
>?

Islamisasi ilmu pengetahuan tidak &ukup hanya dipahami dengan sebuah
atau dua buah definisi. Namun tidak berarti bah"a Islamisasi ilmu pengetahuan
tidak definitif atau tidak memiliki konsep yang jelas. Islamisasi sebagai sebuah
konsep memerlukan penjelasan-penjelasan yang komprehensif. Mengislamkan
ilmu bukanlah pekerjaan mudah seperti labelisasi.
>4
Namun yang perlu diingat
dalam mengislamkan ilmu adalah harus mampu mengidentifikasi pandangan
hidup Islam (the Islamic worldview) sekaligus mampu memahami budaya dan
peradaban Barat.
>-
$andangan hidup Islam sendiri bukan sekedar pandangan akal manusia
terhadap dunia fisik atau keterlibatan manusia di dalamnya dari segi historis#
sosial# politik# dan kultural. Namun menurut 9l-9ttas pandangan hidup Islam
men&akup aspek dunia dan akhirat# di mana aspek dunia harus terkait erat dan
mendalam dengan aspek akhirat# sedangkan aspek akhirat harus diletakkan
sebagai aspek final.
,/
$andangan hidup Islam tidak berdasarkan kepada pendekatan dikotomis#
seperti obyektif dan subyektif# historis dan normatif. Namun# realitas dan
kebenaran dipahami dengan metode yang menyatukan (tawhidi). $andangan
hidup Islam bersumber kepada "ahyu yang didukung oleh akal dan intuisi.
,+
Aang mula-mula dilakukan dalam Islamisasi ilmu pengetahuan adalah
pembebasan manusia dari tradisi magis# mitologis# animistis# nasional-kultural#
dan kemudian dari belenggu paham sekuler atas pikiran dan bahasanya.
,=
$roses dalam Islamisasi tersebut men&akup dua &ara yang saling terkait:
pertama# mengisolir unsur-unsur dan konsep-konsep kun&i yang terbentuk oleh
budaya dan peradaban Barat#
,5
dari setiap bidang ilmu pengetahuan modern saat
ini# khususnya dalam ilmu pengetahuan humaniora. Namun# ilmu-ilmu alam#
fisika dan aplikasi harus di-Islamkan juga khususnya dalam penafsiran5
penafsiran akan fakta-fakta dan dalam formulasi teori-teori.
,>

47
%an Mohd Nor %an 'aud# (he 7ducational Philosoph/ and Practice of a//ed
Muhammad 2a:uib al5&ttas ; &n 7xposition of the -riginal Concept of Islami1ation# (6uala
7umpur: I1T9C# +--4)# p. =-+.
48
9dnin 9rmas# )%esternisasi dan Islamisasi Ilmu*# dalam Islamia# )oc0 Cit# p. +5.
49
%an Mohd Nor %an 'aud# (he 7ducational Philosoph/000# -p0 Cit# p. 5+5-5+>.
50
1yed Muhammad NaEuib 9l-9ttas# Prolegomena to (he Metaph/sics of Islam' (6uala
7umpur: I1T9C# +--,)# p. +.
51
9dnin 9rmas# Islamia# )oc0 Cit# p. +>.
52
al-9ttas# Islam and ecularisme# -p0 Cit# p. >>.
53
8nsur-unsur tersebut sebagaimana telah disebutkan# yakni: mengandalkan akal# besikap
dualistik# menegaskan aspek eksistensi# membela humanisme# dan menjadikan drama dan tragedi
sebagai fitrah dan eksistensi manusia.
54
%an Mohd Nor %an 'aud# (he 7ducational Philosoph/000# -p0 Cit# p. 5+5.
10
9l-9ttas menilai ilmu-ilmu modern "ajib die2aluasi# diperiksa dengan
teliti. Ini men&akup metode# konsep-konsep# persepsi# simbol-simbol# beserta
aspek-aspek empiris dan rasional yang berdampak pada nilai dan etika#
penafsiran-penafsiran tentang ilmu# bangunan teori ilmu tersebut# persepsinya
yang berkaitan dengan dunia# dan rasionalitas proses-proses ilmiah# teori ilmu
tersebut tentang alam semesta# klasifikasi tentangnya# batasannya# hubungannya
dengan ilmu-ilmu lain# dan hubungannya dengan kehidupan sosial.
,,
1elanjutnya# langkah kedua dalam proses Islamisasi adalah memasukan
elemen-elemen dan konsep-konsep kun&i Islam ke dalam setiap &abang ilmu
pengetahuan masa kini yang rele2an.
,.
6onsep-konsep dasar Islam itu diantaranya
adalah konsep din' konsep manusia (insan)# konsep ilmu (ilm dan ma6rifah)#
konsep keadilan (8adl)# konsep amal yang benar (amal sebagai adab) dan semua
istilah dan konsep yang berhubungan dengan itu semua# serta konsep tentang
universitas (kulli/ah' %ami6ah) yang berfungsi sebagai bentuk implementasi semua
konsep-konsep itu dan menjadi model sistim pendidikan.
,?
$erjalanan Islamisasi ilmu pengetahuan yang digagas 9l-9ttas di samping
banyak yang mendukung juga menuai kritik dari beberapa pemikir Muslim.
0a@lur Hahman mengatakan bah"a kita tidak perlu susah payah membuat ren&ana
dan bagan bagaimana men&iptakan ilmu pengetahuan yang Islami.
,4
Menurutnya
yang bermasalah adalah &ara menggunakannya. Ilmu layaknya )senjata bermata
dua* yang harus digunakan dengan hati-hati dan bertanggung-ja"ab.
,-
Hahman
hanya merekomendasikan kita untuk tetap berpegang kepada al-Kur!an sebagai
petunjuk dalam ilmu pengetahuan.
./

1ebagaimana Hahman# di Indonesia kita mengenal 6unto"ijoyo. 'alam
bukunya yang berjudul Islam sebagai Ilmu$ 7pistimologi' Metodologi' dan 7tika#
dia menolak istilah )Islamisasi $engetahuan*. 'alam bukunya tersebut dia
menggagas )$engilmuan Islam* yang intinya mendorong supaya gerakan
intelektual sekarang ini lebih maju# dari reaktif ke proaktif.
.+
7anjutnya#
pengetahuan yang benar-benar objektif tidak perlu di-Islamkan# karena Islam
mengakui objektifitas. 1uatu teknologi akan tetap sama# baik di tangan orang
Islam maupun orang kafir.
.=
9dnin 9rmas mengkritik para pengkritik Islamisasi Ilmu $engetahuan ini
(kritik atas kritik). 6husus kasus Hahman# 9dnin mengatakan bah"a Hahman
55
9l-9ttas# Prolegomena000# -p0 Cit# p. ++>.
56
%an Mohd Nor %an 'aud# (he 7ducational Philosoph/000# -p0 Cit# p. 5+5.
57
al-9ttas# Islam and ecularisme# -p0 Cit# p. +./.
58
0a@lur Hahman# Islamisasi Ilmu$ ebuah "espon# dalam dalam Moefli&h 3asbullah
(;d)# -p0 Cit# p. ...
59
%an Mohd Nor %an 'aud# (he 7ducational Philosoph/000# -p0 Cit# p. 5-4.
60
0a@lur Hahman# Islamisasi Ilmu000# dalam Moefli&h 3asbullah -p0 Cit# p. ...
61
6unto"ijiyo# Islam sebagai Ilmu000# -p0 Cit# p. 2iii.
62
Ibid# p. 4.
11
mengabaikan konsep dasar mengenai ilmu pengetahuan yang telah dibangun di
atas pandangan hidup tertentu. 6onsep mengenai Tuhan# manusia# alam# agama#
sumber ilmu akan menentukan &ara seseorang memandang ilmu pengetahuan.
.5

Ini juga yang harusnya ditujukan kepada 6unto"ijoyo. 9rtinya# Barat dengan
pandangan hidup yang dibangun di atas konsep sekuler-liberal akan
mempengaruhi &ara mereka dalam menggunakan ilmu itu sendiri. 9kan terjadi
dampak yang buruk akibat &ara menggunakan ilmu pengetahuan yang salah itu
sebagaimana telah disebutkan.
$ara pengkritik Islamisasi ilmu pengetahuan umumnya berpendapat bah"a
ilmu adalah suatu disiplin yang netral# ilmu itu relatif. 6arena ilmu itu relatif#
hasil dari Islamisasi ilmu itu juga akan tetap relatif.
.>
Bahkan Islamisasi ilmu
bukan kerja ilmiah# apalagi kerja kreatif.
.,
$ernyataan sekuler di atas menunjukkan sebuah keran&uan berfikir.
Mereka tidak paham bah"asannya di dalam Islam terdapat konsep otoritas. Aakni
ketika "ahyu turun kepada Muhammad 19% ter&iptalah konsep-konsep keilmuan
Islam yang memiliki nilai otoritas absolut dari 9llah 1%T yang kemudian akan
tetap terjaga sampai masa sekarang. 'engan pernyataan sekuler di atas seakan
mereka berkata bah"a Islamisasi adalah omong kosong. $adahal Islamisasi
merupakan aplikasi pandangan hidup Islam ke dalam segala aspek kehidupan
yang akan selalu terkait dengan pemikiran dan aktifitas seorang saintis.
Ke$m*"lan
Titik berat pandangan hidup Islam ada pada ilmu# karena ilmu adalah asas
suatu peradaban.
..
$andangan hidup sekuler Barat telah menyebabkan keran&uan
dan bahkan kehan&uran. 1ehingga ilmu yang merupakan sesuatu yang su&i
menjadi sumber ben&ana di tangan saintis Barat. $ara ilmuan Barat dengan
epistimologi sekulernya telah melepaskan "ahyu Tuhan# atau bisa dikatakan
mengakali "ahyu agar sesuai dengan keinginan ha"a nafsu. 9kibatnya# mereka
(Barat) masuk ke dalam lingkaran relati2itas nilai# sebuah jalan yang tiada
berujung. Tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah# sebab mereka tidak
lagi mengakui kebenaran yang mutlak. Bagi mereka# semua dipandang relatif dan
nisbi.
Namun yang sangat disayangkan pandangan hidup ini ditularkan kepada
umat Islam. 9pa yang terjadi kemudian adalah sikap kritis# skeptik# bahkan tidak
per&aya terhadap suatu paham atau keper&ayaan (agama). Barat dengan gigihnya
63
9dnin 9rmas# Islamia# )oc0 Cit# p. +,.
64
8sep 0athuddin# Perlukah Islamisasi Ilmu<# dalam Moefli&h 3asbullah# -p0 Cit# p. ,>.
65
Ibid# p. ,+.
66
1yamsuddin 9rief# ains di Dunia Islam$ (elaah 3istoris5osiologis# dalam Islamia#
((akarta: IN1I1T# Thn. I# No. .# (uli-1eptember =//,)# p. 4..
12
memperjuangkan! agar seluruh bangsa# kaum# golongan# bahkan agama
mengikuti dan menjalankan konsep pandangan hidup sekulernya yang sesat.
7atar belakang sekulerisasi ilmu inilah yang mengundang perjuangan
memurnikan kembali ilmu 9llah atau disebut juga mengislamkan ilmu.
.?
Islamisasi ilmu pengetahuan adalah hal yang mutlak diperlukan agar umat Islam
tidak begitu saja meniru metode-metode dari luar# khususnya Barat. Islamisasi
ilmu pengetahuan pada akhirnya akan membentuk pandangan hidup Islam yang
terpusat pada doktrin tauhid.
Berbeda dengan Barat# Islam dengan pandangan hidup yang dimilikinya
mampu menghargai ilmu. 6arena di dalam Islam konsep tauhid berimplikasi pada
keseluruhan kegiatan kehidupan di dunia. $andangan hidup Islam adalah a:idah
fikri//ah atau keper&ayaan yang berdasarkan pada akal# yang asasnya adalah
keesaan Tuhan (ta"hid<shahadah)# yang terbentuk dalam pikiran dan hati setiap
Muslim dan berpengaruh terhadap pandangannya tentang keseluruhan aspek
kehidupan. 4allahu a6alam bi al5shawab.
)a0tar P"ta!a
9&ikgen&# 9lparslan.# Islamic cience (owards & Definition# (6uala 7umpur:
I1T9C# +--.)
al-9ttas# 1yed Muhammad NaEuib.# Islam and ecularisme' (6uala 7umpur:
I1T9C# +--5)
======PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP# Islam' ecularism and the Philosoph/ of the
#uture# (7ondon: Mansell# +-4,)
======PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP# Prolegomena to (he Metaph/sics of Islam'
(6uala 7umpur: I1T9C# +--,)
Bakar# Dsman.# (he 3istor/ and Philosoph/ of Islamic cience# (Cambridge:
Islami& TeLts 1o&iety# +---)
'aud# %an Mohd Nor %an.# (he 7ducational Philosoph/ and Practice of a//ed
Muhammad 2a:uib al5&ttas ; &n 7xposition of the -riginal Concept of
Islami1ation# (6uala 7umpur: I1T9C# +--4)
;liade# Mir&ea (;d).# (he 7nc/clopedia of "eligion# (Ne" Aork: Ma&Millan
$ublishing Company)
0reud# 1igmund.# (he #uture of &n Illusion# diterjemahkan dan diedit oleh (ames
1tra&hey# (7ondon: %%.Norton O Company# +-.+)
3asbullah# Moefli&h.# +agasan dan Perdebatan Islamisasi Ilmu Pengetahuan#
((akarta: Cidesindo# =///)
3usaini# 9dian.# Mengapa ,arat Men%adi ekuler5)iberal# ($onorogo: CID1
I1I'# &et. I# =//?)
67
Hosnani 3ashim# +agasan Islamisasi Ilmu Pengetauan Kontemporer: e%arah'
Perkembangan' dan &rah (u%uan# dalam Islamia ((akarta: IN1I1T# ;disi II No. .<(uli-1eptember#
=//,)# p. 5+.
13
======PPPPPP# 4a%ah Peradaban ,arat# ((akarta: GI$# &et. I# =//,)
Islamia ((akarta: IN1I1T# ;disi II No. .<(uli-1eptember# =//,)
======# ((akarta: IN1I1T# Iol. III# No. =# (anuari-Maret# =//?)
======# ((akarta: IN1I1T# 2ol. III# No. ># =//4)
(uhaya 1. $raja# #ilsafat dan Metodologi Ilmu dalam Islam# ((akarta: Teraju# Cet.
I# =//=)
6unto"ijiyo# Islam sebagai Ilmu$ 7pistimologi' Metodologi' dan 7tika#
(Aogyakarta: Tiara %a&ana# edisi. II# &et. I# =//?)
7eaman# Dli2er.# &n Introduction to Medieval Islamic Philoshop/# (Cambridge:
Cambridge 8ni2ersity $ress# +-4,)
Muslih# Mohammad.# #ilsafat Ilmu$ Ka%ian atas &sumsi Dasar' Paradigma' dan
Kerangka (eori Ilmu Pengetahuan# (Aogyakarta: Belukar# &et. III# =//.)
Nasr# 1ayyed 3ossein.# (he 2eed for a acred cience# (Ne" Aork: 1tate
8ni2ersity of Ne" Aork $ress# +--5)
Per%an%ian ,aru' Ma1mur' dan &msal# ((akarta: 7embaga 9lkitab Indonesia# &et.
GIIII# =//5)
Karadha"i# Ausuf.# &l5Islam Kama 2u6minu ,ihi# (Mesir: Nahdhah# +---)
======PPPPPPPPP# Islam dan ekulerisme' terj. &l5Islam wa al58Ilmani/ah
4a%han )iwa%hin oleh 9mirullah 6andu# (Bandung: $ustaka 1etia# Cet. I#
=//.)
Hahman# 0a@lur.# Islam and Modernit/# (Chi&ago O 7ondon: The 8ni2ersity of
Chi&ago $ress# +-4>)
1harif# M.M.# & 3istor/ of Muslim Philosoph/# ('elhi: 7o" $ri&e $ubli&ation#
+--,# Iol. II)
1useno# 0ran@ Magnis.# Pemikiran Karl Marx: Dari osialisme !topis ke
Perselisihan "evisionisme# ((akarta: Gramedia $ustaka 8tama# =//+)
(he 2ew International 4ebster6s Comprehensive Dictionar/ of (he 7nglish
)anguage# (0lorida: Trident $ress International# +--.)
(sa:afah# ($onorogo: I1I'# Iol. II# No. II# =//.<+>=?)
Barkasyi# 3amid 0ahmy.# )iberalisasi Pemikiran Islam *+erakan ,ersama
Missionaris' -rientalis' dan Kolonialis.' (Gontor: CID1-I1I'# &et. I#
=//4).
14

Anda mungkin juga menyukai