Cara pandang atau visi manusia tentang apa yang terdapat dalam alam semesta pada umumnya dipengaruhi oleh sesuatu faktor yang dominan dalam kehidupannya. Faktor itu boleh jadi bersumber dari kebudayaan, agama, kepercayaan, tata nilai masyarakat atau lainnya. Masing-masing sumber yang mempengaruhi factor dominan itupun berbeda-beda spektrumnya. da yang hanya terbatas pada doktrin agama, ada yang terbatas pada ideology sekuler, ada yang hanya mencakup realitas fisik, ada yang hanya non-fisik dan ada pula yang mencakup keduanya. Faktor yang mencakup ideologi dalam bahasa !nggris disebut worldview atau pandangan dunia. "edangkan istilah khusus yang mencakup ideology, agama, kepercayaan atau kedua realitas fisik dan non-fisik sekaligus tidak terdapat dalam kosa-kata bahasa !nggris, dan karena itu istilah worldview, terpaksa dipakai untuk makna itu. #andangan hidup dalam pengertian ini diartikan sebagai motor bagi kelangsungan dan perubahan sosial dan moral. $ %alam pengertian lain worldview adalah the foundation of all human conduct, including scientific and technological activities. Every human activity is ultimately traceable to its worldview, and as such it is reducible to that worldview. & 'adi (orldvie( adalah faktor dominan dalam diri manusia yang menjadi penggerak dan landasan bagi aktifitas seluruh kegiatan kehidupan manusia. !stilah wordlview memang bukan berasal dari dalam tradisi pemikiran !slam. )amun tidak berarti bah(a !slam tidak memiliki (orldvie(, sebab setiap agama, kebudayaan dan peradaban pasti mempunyai wordlview sendiri-sendiri. *orldvie( !slam berbeda dari (orldvie( agama atau kebudayaan lain. pa yang membedakan pandangan hidup suatu kebudayaan atau agama adalah dalam cara menafsirkan apa makna kebenaran +truth, dan realitas +reality,. pa yang dianggap benar dan riel oleh suatu kebudayaan tidak selalu begitu bagi kebudayaan lain. %alam menentukan sesuatu itu benar dan riel setiap kebudayaan dipengaruhi oleh sistim metafisika masing-masing yang terbentuk oleh worldview. - %alam kajian ini akan dibahas konsep pandangan hidup !slam, ciri- cirinya dan relevansinya dalam pemikiran dan peradaban !slam. .ntuk memahami hakekat pandangan hidup !slam diperlukan suatu kajian tentang hakekat, proses kelahirannya, dan kaitannya dengan sejarah pemikiran dalam !slam. /osep #rof. al- $ "mart mengakui bah(a 0ahasa !nggris tidak memiliki istilah khusus untuk menggambarkan visi yang mencakup realitas keagamaan dan ideologi. )inian "mart, Worldview, Crosscultural Explorations of Human Belief, Charles "ribner1s sons, )e( 2ork, n.d. $-& & lparslan cikgence, 34he Frame(ork for history of !slamic #hilosophy3, Al!ha"arah, 'ournal of 4he !nternational !nstitute of !slamic 4hought and Civli5ation, +!"4C, $667, vol.$. )os. $8&, 7. - ".M.), al-ttas in his #rolegomena to 4he Metaphysics of !slam n 9:position of the Fundamental 9lement of the *orldvie( of !slam, /uala ;umpur, !"4C, $66<, i:. $ ttas tentang elemen dasar pandangan hidup !slam dan teori #rofessor lparslan tentang proses kelahiran pandangan hidup !slam akan menjadi rujukan utama. %alam studi keagamaan modern +modern study of religion, istilah worldview secara umum merujuk kepada agama dan ideologi, termasuk ideologi sekuler, = tapi dalam !slam worldview mencakup makna realitas yang lebih luas. >leh karena itu definisi pandangan hidup !slam menurut #rof. al-ttas adalah visi tentang realitas dan kebenaran, the vision of reality and truth, yang terbaca oleh mata hati kita dan yang menerangkan tentang hakekat wu"ud yang sesungguhnya? sebab totalitas dunia (ujud +world of existence, itulah yang diproyeksikan !slam. >leh sebab itu istilah worldview ini diterjemahkan oleh #rof. al-ttas kedalam terminologi !slam +bahasa rab, sebagai ru#yat al$slam li alwu"ud yang berarti pandangan !slam terhadap hakikat dan kebenaran tentang alam semesta. < #andangan hidup !slam, menurut #rof. l-ttas bukan sekedar pandangan akal manusia terhadap dunia fisik atau keterlibatan manusia didalamnya dari segi historis, sosial, politik dan kultural@tapi mencakup aspek al duny% dan al%&hirah, dimana aspek alduny% harus terkait secara erat dan mendalam dengan aspek akherat, sedangkan aspek akherat harus diletakkan sebagai aspek final. 7 ;ebih teknis lagi #rof. lparslan menjelaskan bah(a worldview !slam adalah visi tentang realitas dan kebenaran, berupa kesatuan pemikiran yang arsitektonik, yang berperan sebagai asas yang tidak nampak +nonobservable, bagi semua perilaku manusia, termasuk aktifitas ilmiah dan teknologi. A l-Maududi menyebut worldview ini dengan $slamic vision, sedangkan "ayyid Butb menamakannya al'asawwur al $slami. #engertian diatas sekedar untuk menunjukkan adanya perbedaan antara hakekat pandangan hidup !slam dan pandangan hidup lain, meskipun proses kelahirannya dalam pikiran masing-masing individu lebih kurang sama. "ebelum memahami lebih jauh pandangan hidup !slam, kelahirannya, dan perannya dalam melahirkan ilmu-ilmu dalam !slam, perlu dipaparkan terlebih dahulu karakteristik pandangan hidup !slam dan perbedaannya dengan pandangan hidup lain. #rof. l-ttas dalam hal ini telah meringkas beberapa elemen penting yang menjadi karakter utama pandangan hidup !slam. 9lemen penting pandangan hidup !slam itu digambarkan dalam poin-poin berikut iniC D
= )inian "mart, Worldview, & < !a tidak diterjemahkan menjadi (a)rat al$slam li al&awn, karena na5ar lebih bersifat observasi spekulatif dan al-ka(n lebih merupakan pengalaman indra(i atau dunia nyata yang kasat mata. $bid. 7 ".M.), al-ttas, *rolegomena, $. A lparslan cikgence, $slamic !cience, 'owards +efinition, /uala ;umpur, !"4C $667, &6. D #enjelasan al-ttas tentang konsep (orldvie( !slam dan penjabaran elemen-elemen asasnya terdapat dalam karyanya *rolegomena to 'he ,etaphysics of $slam. #endahuluan buku ini menjelaskan ciri-ciri khusus pandangan hidup !slam yang berbeda dari pandangan hidup 0arat. 4eori ini kemudian mendapat penjelasan lebih detail dalam kaitannya dengan timbulnya sains dan tradisi intelelktual !slam, dari #rofessor lparslan. #rofessor lparslan yang telah lama mengkaji teori worldview dalam kaitannya dengan sains dan sistim pemikiran, kemudian menulis risalah berjudul $slamic !cience 'owards definition, .untuk proses perjalanan pengkajiannya itu lihat ackno(ledgement hal. v. al-ttas, "M), *rolegomena, lihat !ntroduction $--A. Cf. l-ttas, ".M.)., 3>pening ddress, 4he *orldvie( of !slam, an >utline3 in "harifah "hifa al-ttas, $slam and 'he Challenge of ,odernity, Historical and Contemporary Contexts, !"4C, /uala ;umpur, $667, &D-&6. & PertamaC %alam pandangan hidup !slam realitas dan kebenaran dimaknai berdasarkan kepada kajian metafisika terhadap dunia yang nampak +visible world, dan yang tidak nampak +invisible world,. "edangkan pandangan 0arat terhadap realitas dan kebenaran, terbentuk berdasarkan akumulasi pandangan terhadap kehidupan kultural, tata nilai dan berbagai fenomena social. Meskipun pandangan ini tersusun secara coherence, tapi sejatinya bersifat artificial. 6 #andangan ini juga terbentuk secara gradual melalui spekulasi filosofis dan penemuan ilmiah yang terbuka untuk perubahan. "pekulasi yang terus berubah itu nampak dalam dialektika yang bermula dari thesis kepada anti-thesis dan kemudian synthesis. 'uga dalam konsep tentang dunia, mula-mula bersifat god centered, kemudian godworld centered, berubah lagi menjadi worldcentered. #erubahan-perubahan ini tidak lain dari adanya pandangan hidup yang berdasarkan pada spekulasi yang terus berubah karena perubahan kondisi sosial, tata nilai, agama dan tradisi intelektual 0arat. Kedua: #andangan hidup !slam bercirikan pada metode berfikir yang tawh-di +integral,. rtinya dalam memahami realitas dan kebenaran pandangan hidup !slam menggunakan metode yang tidak dichotomis, yang membedakan antara obyektif dan subyektif, histories-normatif, tekstual-kontektual dsb. "ebab dalam !slam, ji(a manusia itu bersifat kreatif dan dengan persepsi, imaginasi dan intelgensinya ia berpartisipasi dalam membentuk dan menerjemahkan dunia indera dan pengalaman indra(i, dan dunia imaginasi. /arena (orldvie( yang seperti itulah maka tradisi intelektual di 0arat di(arnai oleh munculnya berbagai sistim pemikiran yang berdasarkan pada materialisme dan idealisme yang didukung oleh pendekatan metodologis seperti empirisisme, rasionalisme, realisme, nominalisme, pragmatisme dan lain-lain. kibatnya, di 0arat dua kutub metode pencarian kebenaran tidak pernah bertemu dan terjadilah cul de sac. KetigaC #andagan hidup !slam bersumberkan kepada (ahyu yang diperkuat oleh agama +din, dan didukung oleh prinsip akal dan intuisi. /arena itu pandangan hidup !slam telah sempurna sejak a(al dan tidak memerlukan kajian ulang atau tinjauan kesejarahan untuk menentukan posisi dan peranan historisnya. "ubstansi agama sepertiC nama, keimanan dan pengamalannya, ritus-ritusnya, doktrin-doktrin serta sistim teologisnya telah ada dalam (ahyu dan diterangkan serta dicontohkan oleh )abi. /etika ia muncul dalam pentas sejarah, !slam telah de(asa sebagai sebuah sistim dan tidak memerlukan pengembangan. !a hanya memerlukan penafsiran dan elaborasi yang merujuk kepada sumber yang permanen itu. Maka ciri pandangan hidup !slam adalah otentisitas dan finalitas. Maka apa yang di 0arat disebut sebagai klasifikasi dan periodesiasi pemikiran, seperti periode klasik, pertengahan, modern dan postmodern tidak dikenal dalam pandangan hidup !slam? periodesasi itu sejatinya menggambarkan perubahan elemen-elemen mendasar dalam pandangan hidup dan sistim nilai mereka. KeempatC 9lemen-elemen pandangan hidup !slam terdiri utamanya dari konsep 4uhan, konsep (ahyu, konsep penciptaan)ya, konsep psikologi manusia, konsep ilmu, konsep agama, konsep kebebasan, konsep nilai dan kebajikan, konsep kebahagiaan. 9lemen- 6 l-ttas menyebut pandangan ini sebagai artificial coherence karena ia tidak bersifat alami dalam konteks hakekat fitrah manusia, karena itu sifatnya selalu berubah dengan perubahan sosial. - elemen mendasar yang konseptual inilah yang menentukan bentuk perubahan +change,, perkembangan +development, dan kemajuan +progess, dalam !slam. 9lemen-elemen dasar ini berperan sebagai tiang pemersatu yang meletakkan sistim makna, standar tata kehidupan dan nilai dalam suatu kesatuan sistim yang koheren dalam bentuk worldview. Kelima C #andangan hidup !slam memiliki elemen utama yang paling mendasar yaitu konsep tentang 4uhan. /onsep 4uhan dalam !slam adalah sentral dan tidak sama dengan konsep-konsep yang terdapat dalam tradisi keagamaan lain? seperti dalam tradisi filsafat 2unani dan Eellenisme? tradisi filsafat 0arat, atau tradisi mistik 4imur dan 0arat sekaligus. /esamaan-kesamaan beberapa elemen tentang konsep 4uhan antara !slam dan tradisi lain tidak dapat diba(a kepada kesimpulan adanya "atu 4uhan .niversal, sebab sistim konseptualnya berbeda. /arena itu ide 4ransendent .nity of Feligion adalah absurd. !tulah ciri-ciri pandangan hidup atau (orldvie( !slam yang tidak saja membedakan !slam dari agama, peradaban dan kebudayaan lain tapi juga membedakan metode berfikir dalam !slam dan metode berfikir pada kebudayaan lain. .ntuk lebih memahami (orldvie( !slam akan dibahas teori kelahiran pandangan hidup secara umum dan pandangan hidup !slam, kemudian perannya dalam melahirkan tradisi intelektual !slam dan beberapa disiplin !lmu dalam !slam. Proses munculnya pandangan hidup Menurut #rofessor lparslan suatu worldview terbentuk dalam pikiran individu secara perlahan-lahan +in a gradual manner,, bermula dari akumulasi konsep-konsep dan sikap mental yang dikembangkan oleh seseorang sepanjang hidupnya, sehingga akhirnya membentuk frame(ork berfikir +mental framewor&, atau worldview. 10 "ecara epistemologis proses berfikir ini sama dengan cara kita mencari dan memperoleh ilmu, yaitu akumulasi pengetahuan a priori dan a posteriori. .. #roses itu dapat dijelaskan sebagai berikutC ilmu pengetahuan yang diperoleh seseorang itu sudah tentu terdiri dari berbagai konsep dalam bentuk ide-ide, kepercayaan, aspirasi dan lain-lain yang kesemuanya membentuk suatu totalitas konsep yang saling berkaitan dan terorganisasikan dalam suatu jaringan +networ&,. 'aringan ini membentuk struktur berfikir yang koheren dan dapat disebut sebagai achitectonic (hole, yaitu suatu keseluruhan yang saling berhubungan. Maka dari itu pandang hidup seseorang itu terbentuk tidak lama setelah pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk konsep-konsep itu membentuk suatu keseluruhan yang saling berhubungan. $& 'aringan architektonik +architectonic networ&, ini kebanyakan terbentuk oleh pendidikan dan masyarakat, dan dalam kasus !slam dibentuk utamanya oleh agama. $G lparslan, 34he Frame(ork 7. Cf. lparslan, $slamic !cience, $G. $$ #engetahuan a prioriadalah pengetahuan yang diperoleh melalui asumsi atau cara berfikir tertentu terhadap fakta-fakta, tanpa observasi atau pengalaman khusus. A posteriori adalah pengetahuan yang tidak dapat diperoleh secara a priori. $& lparslan, 34he Frame(ork3, 7-A. = #roses pembentukan pandangan hidup dalam kebudayaan atau masyarakat pada umumnya sama seperti yang dijelaskan diatas, tapi terdapat beberapa perbedaan teknis, khususnya dalam kaitannya dengan kegiatan keilmuan. 'ika dalam pandangan hidup suatu masyarakat tidak terdapat konsep ilmu atau konsep-konsep lain yang berkaitan, maka pandanga hidup itu hanya berperan sebagai kondisi berfikir +mental environment, yang tidak menjamin adanya kegiatan ilmiah atau penyebaran ilmu pengetahuan di masyarakat. *orldvie( seperti ini memerlukan apa yang disebut scientific conceptual scheme +&erang&a &onsep &eilmuan,, yang dengan itu kegiatan keilmuan dapat dilaksanakan. 'ika pandangan hidup suatu masyarakat itu telah memiliki konsep ilmu atau konsep-konsep lain yang berkaitan maka pandangan hidup itu akan berkembang melalui cara-cara ilmiah. Melihat kedua proses pembentukan dan pengembangan worldview yang seperti ini, maka (orldvie( dapat dibagi menjadi natural worldview dan transparent worldview. %isebut demikian karena yang pertama terbentuk secara alami sedangkan yang kedua terbentuk oleh suatu kesadaran berfikir. $-
)amun dalam transparent worldview disseminasi ilmu pengetahuan tidak selalu dengan cara-cara ilmiah dalam kerangka konsep keilmuan +scientific conceptual scheme,, yaitu suatu mekanisme canggih yang mampu melahirkan pengetahuan ilmiah dan melahirkan pandangan hidup ilmiah +scientific worldview,. $= 4erdapat pula transparent worldview yang lahir tidak melalui kerangka konsep keilmuan, meskipun substansinya tetap bersifat ilmiah. #andangan yang lahir dengan cara itu adalah pandangan hidup !slam. "ebab pandangan hidup !slam tidak bermula dari adanya suatu masyarakat ilmiah yang mempunyai mekanisme yang canggih bagi menghasilkan pengetahuan ilmiah. #andangan hidup !slam dicanangkan oleh )abi di Makkah melalui penyampaian (ahyu llah dengan cara-cara yang khas. "etiap kali )abi menerima (ahyu yang berupa ayat-ayat al-BurHan, beliau menjelaskan dan menyebarkannya kemasyarakat. Cara-cara seperti ini tidak sama dengan cara-cara yang ada pada scientific worldview,dan oleh sebab itu #rof.lparslan menamakan (orldvie( !slam sebaai 1/uasiscientific worldview1. $< #enjelasan lebih detail tentang pandangan hidup !slam akan dilakukan kemudian. #roses pembentukan pandangan hidup melalui penyebaran ilmu pengetahuan diatas akan lebih jelas lagi jika kita lihat dari proses pembentukan elemen-elemen pokok yang merupakan bagian dari struktur pandangan hidup itu serta fungsi didalamnya. "eperti yang dijelaskan diatas bah(a pandangan hidup dibentuk oleh jaringan berfikir +mental networ&, yang berupa keseluruhan yang saling berhubugan +architectonic whole,. )amun, ia tidak merepresentasikan suatu totalitas konsep dalam pikiran kita. /etika akal seseorang menerima pengetahuan terjadi proses seleksi yang alami, dimana pengetahuan tertentu diterima dan pengetahuan yang lain ditolak. #engetahuan yang diterima oleh akal kita akan menjadi bagian dari struktur (orldvie( yang dimilikinya. #rofessor lparslan mengkategorikan struktur pandangan hidup menjadi limaC $, struktur tentang kehidupan, &, tentang dunia, -, tentang manusia, =, tentang nilai dan $- lparslan, $slamic !cience, $--$=. $= lparslan, $slamic !cience, $G-$6. $< lparslan, $slamic !cience, $--$=. < <, strutktur tentang pengetahuan. $7 #roses terbentuknya struktur dalam (orldvie( ini bermula dari struktur tentang kehidupan, yang didalamnya termasuk cara-cara manusia menjalani kegiatan kehidupan sehari-hari, sikap-sikap individual dan sosialnya, dan sebagainya. "truktur tentang dunia adalah konsepsi tentang dunia dimana manusia hidup. "truktur tentang ilmu pengetahuan adalah merupakan pengembangan dari struktur dunia +dalam transparent worldview,. Iabungan dari struktur kehidupan, dunia dan pengetahuan ini melahirkan struktur nilai, dimana konsep-konsep tentang moralitas berkembang. "etelah keempat struktur itu terbentuk dalam pandangan hidup seseorang secara transparent, maka struktur tentang manusia akan terbentuk secara otomatis. Meskipun proses akumulasi kelima struktur diatas dalam pikiran seseorang tidak selalu berurutan seperti yang disebut diatas, tapi yang penting kelima struktur itu pada akhirnya menjadi suatu kesatuan konsepsi dan berfungsi tidak saja sebagai kerangka umum +general scheme, dalam memahami segala sesuatu termasuk diri kita sendiri, tapi juga mendominasi cara berfikir kita. %isini dalam konteks lahirnya ilmu pengetahuan di masyarakat, struktur ilmu pengetahuan merupakan asas utama dalam memahami segala sesuatu. !ni berarti bah(a teori atau konsep apapun yang dihasilkan oleh seseorang dengan pandangan hidup tertentu akan merupakan refleksi dari struktur- struktur diatas. 4eori ini berlaku secara umum pada semua kebudayaan dan dapat menjadi landasan yang valid dalam menggambarkan timbul dan berkembanganya pandangan hidup manapun, termasuk pandangan hidup !slam. 0erarti, kegiatan keilmuan apapun baik dalam kebudayaan 0arat, 4imur maupun peradaban !slam dapat ditelusur dari pandangan hidup masing-masing. Pandangan hidup Islam Kelahiran tradisi intelektual islam 0erdasarkan kesimpulan diatas maka untuk memperoleh gambaran tentang tradisi intelektual dalam !slam, maka kita perlu melacaknya dari sejak mula kelahiran pandangan hidup dalam pikiran ummat !slam periode a(al dan JperkembanganH selanjutnya. )amun JperkembanganH disini, seperti yang diingatkan #rof. al-ttas, tidak menunjukkan proses pertumbuhan menuju kematangan atau kede(asaan, tapi lebih merupakan proses interpretasi dan elaborasi (ahyu yang bersifat permanen itu. 17 >leh sebab itu untuk melacak timbulnya ilmu dalam sejarah !slam perlu merujuk kepada periode dessiminasi ayat-ayat al-BurHan oleh )abi dan pemahaman ummat !slam terhadapnya. %alam kaitannya dengan itu, maka #rof. lparslan membagi tiga periode penting, yaitu $, ;ahirnya pandangan hidup !slam &, lahirnya struktur ilmu pengetahuan dalam pandangan hidup tersebut dan -, lahirnya tradisi keilmuan !slam. $7 lparslan, $slamic !cience, &G-&7. %alam pandang #rof. l-ttas elemen-elemen asas pandangan hidup !slam terdiri dari konsep 4uhan, sifat ciptaan)ya, konsep manusia dan ji(a manusia, konsep ilmu, kebebasan dan lain-lain. l-ttas, ".M.)., 3>pening ddress, &D-&6. $A l-ttas, "M), *rolegomena, = 7 #ada periode pertama, lahirnya pandangan hidup !slam dapat digambarkan dari kronologi turunnya (ahyu dan penjelasan )abi tentang (ahyu itu. "ebab, seperti dijelaskan diatas, sebagai /uasiscientific worldview, pandangan hidup !slam bermula dari peranan sentral )abi yang menyampaikan dan menjelaskan (ahyu. %isini periode Makkah merupakan periode yang sangat penting dalam kelahiran pandangan hidup !slam. /arena banyaknya surah-surah al-BurHan diturunkan di Makkah +yakni D< surah dari $$- surah al-BurHan diturunkan di Makkah,, maka periode Makkah dibagi menjadi dua periodeC Makkah period awal dan periode a&hir. #ada periode a(al (ahyu yang diturunkan umumnya mengandung konsep-konsep tentang 4uhan dan keimanan kepada)ya, hari kebangkitan, penciptaan, akherat, surga dan neraka, hari pembalasan, baik dan buruk, dan lain sebagainya yang kesemuanya itu merupakan elemen penting dalam struktur (orldvie( !slam. #ada periode akhir Makkah, (ahyu memperkenalkan konsep-konsep yang lebih luas dan abstrak, seperti konsep 0ilm, nubuwwah, d-n, ib%dah dan lain-lain. 1 %ua periode Makkah ini penting bukan hanya karena sepertiga dari al-BurHan diturunkan disini, akan tetapi kandungan (ahyu dan penjelasan )abi serta partisipasi masyarakat Muslim dalam memahami (ahyu itu telah membentuk struktur konsep tentang dunia +worldstructure, baru yang merupakan elemen penting dalam pandangan hidup !slam. /arena sebelum !slam datang struktur konsep tentang dunia telah dimiliki oleh pandangan hidup masyarakat pra-!slam +'ahiliyyah,, maka struktur konsep tentang dunia yang diba(a !slam menggantikan struktur konsep yang ada sebelumnya. 1! /onsep &aram, misalnya, yang pada masa jahiliyya berarti kemuliaan karena harta dan banyaknya anak, dalam !slam diganti menjadi berarti kemuliaan karena ketaKa(aan +inna a&ramu&um inda All%h at/%&um,. #ada periode Madinah, (ahyu yang diturunkan lebih banyak mengandung tema-tema umum yang merupakan penyempurnaan ritual peribadatan, rukun !slam, sistim hukum yang mengatur hubungan individu, keluarga dan masyarakat? termasuk hukum-hukum tentang jihad, pernikahan, (aris, hubungan Muslim dengan ummat beragama lain, dan sebagainya. &G "ecara umum dapat dikatakan sebagai tema-tema yang berkaitan dengan kehidupan komunitas Muslim. Meskipun begitu, tema-tema ini tidak terlepas dari tema-tema (ahyu yang diturunkan sebelumnya di Makkah, dan bahkan tema-tema (ahyu di Makkah masih terus didiskusikan. Fingkasnya, periode Makkah menekankan pada beberapa prinsip dasar a/-dah atau teologi yang bersifat metafisis, yang intinya adalah konsep 4uhan, sedangkan periode Madinah mengembangkan prinsip-prinsip itu kedalam konsep-konsep yang secara sosial lebih aplikatif. %alam konteks kelahiran pandangan hidup, pembentukan struktur konsep dunia terjadi pada periode Makkah, $D lparslan, $slamic !cience, A$-A&. $6 #rofessor !5utsu membuktikan munculnya pandangan hidup baru ini dengan menunjukkan sistim kata yang menjadi unsure pokok dalam kosa-kata bahasa rab pra-!slam. Contoh yang diberikan disini adalah kata Allah yang dalam al-BurHan merupakan kata yang sangat sentral yang menempati medan semantik keseluruhan kosa-kata, sedangkan dalam sistim kata pada masa pra-!slam llah tidak mempunyai kedudukan yang sangat sentral, Allah adalah tuhan dalam hirarki tuhan-tuhan yang lain. #enjelasan lebih detail lihat !5utsu, 4oshihiko, 1od and ,an in 'he 2ur3an, !emantic of the 2ur3anic Weltanschauung, )e( 9dition, /uala ;umpur, !slamic 0ook 4rust, &GG&, -7--D. &G .ntuk lebih detail tentang perbedaan tema-tema umum antara (ahyu yang diturunkan di Makkah dan Madinah ;ihat bu mmaar 2asir Badhi, An $ntroduction to the !cience of the 2ur3aan, 0irmingham, al-Eidayah #ublishing and %istribution, $666, $GG-$G$. A sedangkan konfigurasi struktur ilmu pengetahuan, yang berperan penting dalam menghasilkan kerangka konsep keilmuan, scientific conceptual scheme dalam pandangan hidup !slam terjadi pada periode Madinah. #eriode kedua timbul dari kesadaran bah(a (ahyu yang turun dan dijelaskan )abi itu telah mengandung struktur fundamental scientific worldview, seperti struktur tentang kehidupan +life-structure,, struktur tentang dunia, tentang ilmu pengetahuan, tentang etika dan tentang manusia, yang kesemuanya itu sangat potensial bagi timbulnya kegiatan keilmuan. !stilah-istilah konseptual seperti ilm, iman, usul, &alam, na)ar, wu"ud, tafsir, ta3wil, fi/h, &hal/, halal, haram, iradah dan lain-lain telah memadahi untuk dianggap sebagai kerangka a(al konsep keilmuan +prescientific conceptual scheme,, yang juga berarti lahirnya elemen-elemen epistemologis yang mendasar dalam pandangan hidup !slam. #eriode ini sangat penting karena menunjukkan (ujudnya struktur pengetahuan dalam pikiran ummat !slam saat itu yang berarti menandakan munculnya "truktur !lmu dalam pandangan hidup !slam, meskipun benih beberapa konsep keilmuan telah (ujud pada periode Makkah. tas dasar frame(ork ini maka dapat diklaim bah(a pengetahuan ilmiah yang terbentuk dari adanya istilah-istilah keilmuan +scientific terms, dalam !slam, lahir dari pandangan hidup !slam. !a tidak diimport dari kebudayaan atau pandangan hidup lain. !ni bertentangan dengan frame(ork para penulis sejarah !slam ka(akan dari 0arat, seperti %e 0oer, 9ugene Myers, lfrend Iullimaune, >H;eary, &$ yang umumnya menganggap sains dalam !slam bukan asli dari ajaran !slam. "eakan akan tidak ada sesuatu apapun yang berasal dari dan disumbangkan oleh !slam kecuali penterjemahan karya-karya 2unani. Frame(ork seperti ini diikuti oleh penulis modern seperti Fadhakrishnan, "" Majid Fakhry "# *.Montgomery *att &= dan lain-lain. /esemua asumsi itu sudah tentu berdasarkan pada frame(ork tertentu yang tidak menganggap &$ %e 0oer misalnya berasumsi bah(a sains dalam !slam lebih banyak ditentukan oleh pengaruh asing dan karena itu keseluruhannya bukan hasil murni ummat !slam, sebab pada abad pertama !slam tidak terdapat kesadaran akan metode dan sistim. 0ahkan baginya filsafat !slam hanyalah eklektisisme, yang bergantung kepada hasil-hasil kerja terjemahan karya 2unani, dan merupakan asimiliasi daripada karya asli. ;ihat %e 0oer, 4.'., 'he History of *hilosophy in $slam, Cur5on #ress, Fichmond, ../., $66=, hal. . &D-&6,-G6. 4he emphasi5e on translation see Myers, 9ugene ., Arabic 'hought and 'he Western World, Fredrick .ngar #ublishing Co, )e( 2ork, $67=, hal.A-D. "enada dengan itu lfred Iullimaune menyatakan bah(a frame(ork, skop dan materi filsafat rab harus dilacak dari bidang-bidang dimana filsafat 2unani begitu dominan dalam sistim mereka. lfred Iullimaune, #hilosophy and 4heology in 'he 4egacy of $slam, >:ford .niversity #ress, $6=D, hal.&-6. %emikian pula >H;eary places menganggap pemikiran rab hanyalah transmisi filsafat 2unani dari versi Eellenisme "yriac kepada 0arat ;atin. >H;eary, %e ;acy, Arabic 'hought and $ts *lace in History, Foutledge 8 /egan #aul ;td, ;ondon, $67-.hal.viii. && Fadhakrishnan, History of *hilosophy, Eastern and Western, Ieorge llan 8 .n(in ;td. ;ondon, "ee !slamic #hilosophy, Chapter LLL!!, hal.$&G-$=6. &- Majid Fakhry menekankan pengaruh kebudyaan asing seperti 2unani, !ndia dan #ersia kedalam filsafat !slam. ;ihat Fakhry, Majid, A History of $slamic *hilosophy, Columbia .niversity #ress, )e( 2ork, $6D-, hal.viii-i:. &= *att menggambarkan lahirnya filsafat dan teologi !slam dari dua gelombang Eellenisme, gelombang pertama adalah periode penterjemahan karya 2unani dan kedua adalah munculnya filosof Muslim )eoplatonic ristotelian, seperti al-Farabi, !bn "ina dan lain-lain. ;ihat *att, M.*, $slamic *hilosophy and 'heology, .niversity of 9dinburgh #ress, 9dinburgh, $6D<, hal.---7=? 76-$&D. D atau menafikan (ujudnya pandangan hidup !slam dan kerangka konsep keilmuan didalamnya. 'elasnya mereka gagal menangkap asas kebangkitan tradisi intelektual dalam !slam, yaitu pandangan hidup !slam. #eriode ketiga adalah lahirnya tradisi keilmuan dalam !slam. #eriode ini memerlukan penjelasan yang lebih panjang dan detail. "eperti diketahui tradisi keilmuan dalam !slam adalah merupakan konsekuensi logis dari adanya struktur pengetahuan dalam pandangan hidup !slam. /arena tradisi memerlukan adanya keterlibatan masyarakat, maka #rof. lparslan mencanangkan bah(a untuk menggambarkan tradisi keilmuan !slam, pertama-tama perlu ditunjukkan (ujudnya komunitas ilmu(an dan proses kelahirannya pada a(al abad pertama dalam !slam. /emudian menunjukkan adanya kerangka konsep keilmuan !slam +$slamic scientific conceptual scheme, yang merupakan frame(ork yang berperan aktif dalam tradisi keilmuan itu. &<
0ukti adanya masyarakat ilmu(an yang menandai permulaan tradisi keilmuan dalam !slam adalah berdirinya kelompok belajar atau sekolah MNOb al-Puffah di Madinah. "$ %isini kandungan (ahyu dan hadith-hadith )abi dikaji dalam kegiatan belajar mengajar yang efektif. 'umlah peserta dalam komunitas keilmuan ini, menurut bQ )uaym berbeda-beda dari (aktu ke (aktu, tapi anggota tetap komunitas ini sekitar AG orang. "7 Materi yang dikaji pada periode ini, sudah tentu masih sangat sederhana, " tapi karena obyek kajiannya berpusat pada (ahyu, yang betul-betul luas dan kompleks, maka ia tidak dapat disamakan dengan materi diskusi di !onia, yang menurut orang 0arat merupakan tempat kelahiran tradisi intelektual 2unani dan bahkan kebudayaan 0arat +the cradle of (estern civili5ation,. 2ang jelas, MNOb al-Puffah, adalah gambaran terbaik institusionalisasi kegiatan belajar-mengajar dalam !slam dan merupakan tonggal a(al tradisi intelektual dalam !slam. "! Easil dari kegiatan ini &< lparslan, $slamic !cience, D$ &7 /halifah melaporkan catatan orang lain menyatakan bah(a !uffah didirikan antara $G, $A, atau $6 bulan sesudah Eijrah atau & tahun setelah Eijrah. %alam "aNih 0ukhOri disebutkan pula bah(a ia didirikan $7 or $A bulan setelah Eijrah. ;ihat /halifah ibn /hayyat +d.&=G .E, al'ari&h, dengan komentar oleh kram %iya1 al-1.mari +)ajafC al-dab #ress $67A, vol.$ R -&$. Cf, al-0ukhari, Muhammad ibn !sma1il +d.&<7 .E, al!ahih, 6 #arts in - vols +9gyptC Muhammad li al-"ubayh, n.d. see 5itab al!alah Bab al'awa""uh (ahw al2iblah, $R$G=.? lihat juga al-Euj(iri, 5ashf al,ah"ub, D$. &A bu )u1aym, hmad ibn 1bd llah al-sbahani +d.=-G .E., Hilyat alAuliya3, $G vols, 9gyptCal- "a1adah #ress, $-<A, $R--6, -=$. &D 4ujuan utama As6%b al7uffah adalah belajar dan mengamalkan !slam, seperti shalat, membaca al- BurHan, memahami ayat-ayat bersama-sama, ber5ikir serta belajar menulis. lumni, sebut saja begitu, dari sekolah masyarakat +learning society, ini juga menunjukkan kemampuan mereka dalam menghapal hadith-hadith )abi. ;ihat bu %aud al-"ijistani, "ulayman ibn al-sha1ath, +d.&A< .E, al!unan, & vols. +9gypt, Mustafa al-0abi al-Ealabi, $-A$, &R&-A? and !bn Majah, Muhammad !bn 2a5id +d.&A-,, al!unan, dengan komentar dari Muhammad Fu1ad 1bd al-0aKi, +CairoC %ar !hya1 al-/utub al- rabiyyah, $6<-, &RAG. &6 bQ )u1aym mencatat bah(a "a1Sd ibn 1.badah sendiri biasa memberikan akomodasi kepada DG orang di rumahnya untuk tujuan belajar mengajar. $bid, $R-=$. 6 adalah munculnya, katakana, alumni-alumni yang menjadi pakar dalam hadith )abi, seperti misalnya bQ Eurayrah, bQ %harr al-IhiffOri, "almOn al-FOrisi, 1bd llOh ibn Mas1Qd dan lain-lain. Fibuan hadith telah berhasil direkam oleh anggota sekolah ini. /egiatan a(al pengkajian (ahyu dan hadith ini dilanjutkan oleh generasi berikutnya dalam bentuk yang lain. %an tidak lebih dari dua abad lamanya telah muncul ilmu(an- ilmu(an terkenal dalam berbagai bidang studi keagamaan, seperti misalnya Badi "urayh +d.DGR 766,, Muhammad ibn al-Eanafiyyah +d.D$RAGG,, Ma1bad al-'uhani +d.D=RAG-,, .mar ibn 1bd al-15i5 + d.$G&RA&G, *ahb ibn Munabbih +d.$$G,$$=RA$6,A&-,, Easan al-0asri +d.$$GRA&D,, Ihyalan al-%imashKi +d.c.$&-RA=G,, 'a1far al-"adiK +d.$=DRA7<,, bu Eanifah +d.$<GRA7A,, Malik ibn nas +$A6RA67,, bu 2usuf +d.$D&RA66,, al-"hafi1i +&G=RD$6, dan lain-lain. Frame(ork yang dipakai pada a(al lahirnya tradisi keilmuan ini sudah tentu adalah kerangka konsep keilmuan !slam +$slamic scientific conceptual scheme,. !ndikasi adanya kerangka konseptual ini adalah usaha-usaha para ilmu(an untuk menemukan beberapa istilah teknis keilmuan yang rumit dan canggih. !stilah-istilah yang di derivasi dari kosa-kata al-BurHan dan hadith )abi termasuk diantaranyaC 3ilm, fi/h, usul, i"tihad, i"ma3, /iyas, 3a/l, idra&, wahm, tadabbur, tafa&&ur, hi&mah, ya/in, wahy, tafsir, ta3wil, 3alam, &alam, nut/, )ann, ha//, batil, ha/i/ah, 3adam, wu"ud, sabab, &hal/, &hul/, dahr, sarmad, )aman, a)al, abad, fitrah, &asb, &hayr, i&htiyar, sharr, halal, haram, wa"ib, mum&in, iradah dan lain sebagainya, menunjukkan adanya kerangka konsep keilmuan. %ari keseluruhan istilah teknis tersebut istilah Jilm, yang berulang kali disebut dalam berbagai ayat al-BurHan, #0 adalah istilah sentral yang berkaitan dengan keseluruhan kegiatan belajar mengajar. !stilah Jilm itu sejatinya adalah ilmu pengetahuan (ahyu itu sendiri atau sesuatu yang di derivasi dari (ahyu atau yang berkaitan dengan (ahyu, meskipun kemudian dipakai untuk pengertian yang lebih luas dan mencakup pengetahuan manusia. !stilah kedua yang juga sangat sentral adalah istilah FiKh, yang dalam al-BurHan +6C$&&, menggambarkan kegiatan pemahaman terhadap dSn, termasuk pemahaman al-BurHan dan hadith, yang keduanya disebut Jilm. 'adi Jilm dan FiKh berkaitan erat sekali. #erlu dicatat bah(a meskipun (ahyu telah dijelaskan oleh )abi, namun disana masih terdapat beberapa masalah -$ yang terbuka untuk difahami secara rasional yang dalam -G %alam al-BurHan terdapat 6$ ayat yang mengandung kata-kata 3ilm, tidak termasuk kata-kata derivatifnya, dari 6$ ayat itu 7A daripadanya di(ahyukan di Makkah dan sisanya, &= ayat, di Madinah. -$ Jbd al-EalSm MahmQd menyebutkan bah(a ada dua hal yang tidak disebutkan secara jelas dalam al-BurHanC *ertama, masalah yang berkaitan dengan 5at 4uhan +dhat Allah,, hakekat sifat 4uhan, hubungan antara esensi dan sifat, rahasia)ya tentang /adr dan problem-problem lain yang diluar jangkauan akal manusia. 5edua, masalah-masalah khusus yang berhubungan cabang-cabang +fur8#, yang jumlahnya tidak terbatas. l-BurHan hanya menjelaskan asas umum shariHah +alusul al0amah li altashri# , dan beberapa hal yang khusus. "ee Jbd al-EalSm MahmQd, al'af&-r al9alsafi fi al $sl%m, %ar al-MaHarif, Cairo, n.d. hal.$GD-$G6. $G tradisi !slam disebut raHy. #" 'adi FiKh +tafKKuh, pada periode ini, bukan dalam pengertian hukum adalah kegiatan ilmiah untuk memahami ajaran agama !slam +tafaKKuh fi al-din, dari sumber (ahyu. %alam kegiatan ini ummat !slam telah memiliki metode tersendiri dalam memahami (ahyu baik dengan memahami makna ayat demi ayat, membandingkan suatu ayat dengan ayat lain, menafsirkan ayat dengan hadith ataupun memahami ayat dengan dengan raHy. %engan adanya metode dan obyek materi yang khusus FiKh sudah dapat dikatakan sebagai ilmu. /arena luasnya obyek materi yang dibahas maka FiKh, pada periode a(al !slam dapat dianggap sebagai induk dari segala ilmu dalam !slam, yang daripadanya kemudian lahir berbagai disiplin ilmu yang lain. .ntuk sekedar membuktikan (ujudnya tradisi ilmiah dalam !slam disini akan dipaparkan kelahiran disiplin ilmu FiKh dan ilmu /alam. "ebelum membahas mengenai timbulnya ilmu, perlu diingat bah(a ilmu itu tidak ditemukan +discovered, oleh manusia tapi ditetapkan +established, oleh manusia. rtinya manusia menemukan kebenaran ilmiah, seperti hukum alam gravitasi misalnya, tapi fisika sebagai disiplin ilmu ditetapkan tidak ditemukan. #enentuan disiplin suatu ilmu biasanya dilakukan oleh masyarakat yang memiliki tradisi ilmiah. %alam hal ini #rof. lparslan membagi - tahap terbentuknya suatu disiplin ilmuC T$U 4ahap problematik, +problematic stage, yaitu tahap dimana berbagai problem kajian dijaji secara acak dan berserakan tanpa pembatasan pada bidang-bidang kajian tertentu. !ni berlaku untuk beberapa lama. T&U 4ahap disipliner, +disciplinary stage, yaitu tahap dimana masyarakat yang telah memiliki tradisi ilmiah bersepakat untuk membicarakan materi dan metode pembahasan ditentukan sesuai dengan bidang masing-masing. T-U 4ahap penamaan, +naming stage, pada tahap ini bidang yang telah memiliki materi dan metode khusus itu kemudian diberi nama tertentu. ##
%imbulnya Ilmu Fi&h #ada mulanya istilah 9i/h, mencakup obyek materi teologi dan hukum akan tetapi kemudian berkembangan dan berdiri sendiri menjadi ilmu hukum. %isini perlu merujuk kepada periode a(al ketika )abi berada di Madinah tahun 7&&. "egera setelah kekuasaan politik ummat !slam berdiri, sistim peradilan mulai effektif dijalankan dan )abi berperan sebagai pemegang otoritas tunggal dalam penentuan hukum segala sesuatu. "esudah )abi (afat para sahabat menghadapi masalah-masalah kemasyarakatan yang tidak semuanya dapat diselesaikan dengan al-BurHan dan "unnah. %isini para ilmu(an mulai membuat penentuan hukum dengan memakai akal -& 0ukti yang sering dirujuk untuk ini adalah Eadith tentang persetujuan )abi terhadap MuJOdh bin 'abal untuk menggunakan raHy dalam menyelesaikan masalah yang timbul dimasyarakat, jika al-BurHan dan Eadith tidak menyebutkan penyelesaian masalah itu secara eksplisit. Musa, 2usuf, :sul al'ashri# al$slami,%ar al-MaHarif, Cairo, $67=, hal. $$. -- lparslan, !slamic "cience, 7D. $$ mereka. #raktek penggunaan akal ini disebut dengan i"ma# . #enggunaan i"ma# yang pertama dalam sejarah pemikiran !slam adalah dalam menentukan pengebumian )abi dan pemilihan khalifah pertama. %an selanjutnya i"ma# dipakai dalam menyelesaikan berbagai problem, meskipun tidak selalu berkaitan dengan masalah hukum. #ada saparoh abad pertama +77G M,, !slam telah berkembang dengan cepat dan tersebar ke masyarakat yang berbeda kebudayaan, kultur, gaya hidup dan tradisi. #ada saat itu ummat !slam dituntut untuk menerapkan hukum !slam. sebagai konsekuensi dari tanggung ja(ab menentukan hukum sesuatu di masyarakat, para ulama mulai mendiskusikan masalah-masalah hukum secara intensif dan dengan begitu secara perlahan-lahan membentuk suatu batang tubuh ilmu hukum yang kemudian berkembang menjadi disiplin ilmu FiKh. #ada 5aman .mmayyah, pusat-pusat peradilan telah berdiri di beberapa kota penting. #ada tahun AGG-an tokoh-tokoh pemikir seperti EishOm ibn J.r(a +d.6=RA$&,, al-Vuhri, +d. ,, Easan al-0asri +d.A&D, tOH ibn bi Fabah +d.A-&,, bQ Eanifah +d.A7A, telah mendiskusikan masalah-masalah hukum secara intensif dan terpisah dari diskusi-diskusi dalam bidang keilmuan yang lain, seperti misalnya masalah keimanan, masalah hadith, tafsir dll. 4ahap ini, dalam proses kelahiran suatu disiplin ilmu, disebut dengan tahap disipliner +disciplinary stage,. "uatu ilmu dapat dikatakan sebagai suatu disiplin apabila ia telah mengalami periode penamaan +naming stage,, dimana suatu disiplin ilmu telah diberi nama khusus yang membedakan dirinya dari ilmu lain. %alam kasus FiKh, tahap penamaan ini terjadi dengan munculnya !mOm al-"hafiJS +(. &G=RD&G,. %ianggap demikian karena ia adalah ulama pertama yang mencanangkan asas-asas FiKh sebagai ilmu hokum. %alam karyanya al;is%lah ia memformulasikan = sumber hukum !slam, yaitu al-BurHan, al- Eadith, $"m%# dan 2iy%s. "etelah (afatnya !mOm al-"hafiJS FiKh sebagai ilmu hukum mulai dipisahkan dari FiKh dalam pengertian teologi. #' %engan mengkategorikan materi obyek kajian FiKh hanya kedalam masalah-masalah hukum dan memberinya nama khusus, maka masyarakat telah menghasilkan suatu disiplin ilmu baru yaitu 9i/h. (ahirnya Ilmu Kalm /elahiran &al%m sebagai ilmu sedikit berbeda dari 9i/h. 'ika kita telusur asal usul obyek materi &al%m, maka ada kecenderungan bah(a &al%m lahir dari obyek materi yang dikategorikan kedalam masalah-masalah :<8l, sedangkan FiKh berasal dari masalah fur8#. >byek materi 5al%m lebih banyak mencakup konsep-konsep yang dalam terma filsafat dikategorkan kedalam metafisika, sedangkan FiKh mencakup konsep-konsep yang berakar pada pengetahuan praktis seperti masalah hubungan manusia dengan 4uhan, +mu%amalah ma3all%h, manusia dengan manusia +mu3%amalah ma3a aln%s,. )amun jika proses kelahiran &al%m ditelusur lebih jauh dari sejak tahap problematik, akan ditemukan juga kaitannya dengan 9i/h. "esungguhnya pemikiran spekulatif -= *ensinck menamakan periode ini sebagai akhir dari happy relation bet(een jurisprudence and theology. *ensinck, .'. 'he ,uslim Creed, !ts genesis and historical development, Cambridge .niversity #ress, Cambridge, $6-&, hal.&<--&<=. $& dikalang ummat !slam periode a(al didorong oleh masalah politik, yakni dalam menentukan pengganti +&hal-fah, Fasulullah. 4ahap problematik ini mulai semakin nampak ketika terjadi pembunuhan khalifah .thman ibn ffan dan pemilihan lS bin bS 4hOlib yang dilanjutkan dengan perselisihan antara lS dan JWishah dan lS- MuJO(iyah. %iskui yang berkisar pada masalah kepemimpinan politik ummat !slam dan status pelaku dosa besar +murta&ib al&ab%#ir,. #ara pengikut lS, kelompok "hiHah, menekankan pada cirri-ciri pemimpin, -< sedangkan kelompok yang memisahkan dari pengikut lS yang disebut /ha(Orij lebih menekankan pada masalah status pelaku dosa besar yang harus dikeluarkan dari masyarakat Muslim. .saha untuk mendamaikan kedua kelompok ini dilakukan oleh cucu lS, Easan !bn Muhammad !bn al-Eanafiyyah, yang mena(arkan idea of ir"a3 +A7R76<, yang kemudian disebut dengan kelompok al,ur"i#ah. %engan lahirnya kelompok al ,ur"i#ah issunya menjadi lebih spekulatif, meskipun masih berkatian dengan masalah politik. 4api sejatinya suasana pemikiran telah berubah dari politik ke teologi. -7
%ari masalah pelaku dosa besar yang dibahas dari sisi hukum, apakah pelaku dosa besar masih dianggap sebagai mukmin atau tidak, diskusi mulai berkembang kearah definisi iman. !ni artinya para ulama saat itu mulai melihat suatu masalah dari sisi lain selain sisi hokum, yaitu teologi. %an dari sejak itu kegiatan pemikiran spekulatif bermula. Maka dari itu dapat dikatakan bah(a timbulnya pemikiran spekulatif yang menghasilkan filsafat !slam ini, dipengaruhi terutamanya oleh prinsip-prinsip pemikiran hukum. #7
#embahasan berkembang lagi menjadi lebih murni spekulatif dan beralih kepada isu tentang konsep kekuasaan 4uhan dalam menentukan kejadian-kejadian di dunia, termasuk tingkah laku manusia. /elompok yang disebut Badariyyah pada tahun A$R76G berpendapat bah(a tingkah laku manusia ditentukan oleh takdir 4uhan dan bukan berdasarkan pada kebebasan manusia. Meskipun pemikiran ini tidak berangkat dari kepentingan politik, tapi ada usaha-usaha untuk mengaitkannya dengan masalah politik. /halifah bani .mayyah mengklaim bah(a kekuasaan mereka telah ditakdirkan oleh 4uhan. "ebagai indikasi bah(a masalah teologi ini penting maka Easan al-0asri +d.$$GRA&D, tokoh penting dalam hal ini, pada tahun D$RAGG menulis FisOlah kepada khalifah bd al-Malik yang intinya membicarakan masalah kebebasan kehendak manusia dan takdir 4uhan, yang kemudian dibalas oleh khalifah secara tertulis. # 4okoh-tokoh lain yang intensif terlibat dalam diskusi masalah ini adalah MaHbad al- 'uhani +d.D=RAG-, and Ihaylan al-%imanshKi +d.$&7RA=-,. #andangan kelompok yang disebut al2adariyyah ini disanggah oleh 'ahm !bn "af(an +d.$&ARA=<,, yang pengikutnya dinamakan al=ahmiyyah. -< *att, M.*, 9ormative *eriod of $slamic 'hought, 9dinburgh .niversity #ress, 9dinburgh, $6A-, hal.-A. -7 Mc%onald,%.0., %evelopment of Muslim 4heology, 'urisprudence and Constitutional 4heory, /hayats, 0eirut, $67<, hal.$&=. -A ;eaman, >liver, An $ntroduction to ,edieval $slamic *hilosophy, Cambridge .niversity #ress, Cambridge, $6D<, hal.<. -D l-"hahrastani, al,ilal wa al(ihal, vol.& ed. 0y Cureton, F..*. ;ondon, hal.-&. $- "emua ini sekedar menggambarkan bah(a masyarakat Muslim saat itu telah mendiskusikan secara intensif masalah teologi secara terpisah dari diskusi tentang masalah hukum, dan ini menandakan tahap disipliner ilmu &al%m. #ada akhir abad pertama Eijrah +A-GHs-DGGHs,, telah terdapat suatu kesadaran ilmiah dikalangan cendekia(an Muslim bah(a masalah-masalah teologi perlu dibahas dengan metodologi tersendiri yang terpisah dan berbeda dari metode penetapan hukum. #erselisihan antara *Osil bin JXa +(.$-$RA=D, dan al-Yasan al-0aMrS tentang status pelaku dosa besar adalah pertanda bah(a Muslim mulai memisahkan obyek kajian teologis secara disipliner. 4api sajauh ini, istilah &al%m, belum dipakai secara resmi sebagai disiplin ilmu tersendiri, sebab masih terdapat usaha-usaha untuk menggunakan istilah 9i/h sebagai ilmu yang membicarakan masalah ketuhanan. bQ YanSfah +(.$<GRA7A, yang me(akili kelompok "alaf, masih menggunakan istilah al9i/h al A&bar >? untuk mendiskusikan masalah-masalah teologis. Meskipun istilah ini digunakan hingga pertengahan abad ketiga Eijriyyah, namun akhirnya ketika madhhanb Eanafi mengkritik kelompok MuHta5ilah dan membela kelompok shHariyyah, istilah &al%m dipakai untuk merujuk kedua kelompok ini. '0 !ni menunjukkan bah(a istilah al9i/h alA&bar tidak lagi dipakai istilah atau nama disiplin ilmu pemikiran spekulatif. 4ahap disipliner ilmu &al%m memakan (aktu cukup lama untuk menjadi nama sebuah disiplin ilmu. /etika terjadi diskusi diskusi resmi tentang &al%m yang terjadi pada kantor pengadilan 0armakids di 5aman kekuasaan Earun al-Fashid +$AG-$6=R AD7-DG6,, istilah &al%m belum dipakai secara resmi. 0ahkan di5aman bu al-Easan al-shHari +d.-&=R6-<, istilah ini masih juga belum resmi dipakai sebagai nama suatu disiplin ilmu, sebab dalam karya-karya al-shHarS &al%m tidak dipakai sebagai disiplin ilmu, istilah &al%m hanya dipakai untuk menunjukkan sub-judul dari suatu bab, seperti al5alam fi ithbat ru#yatillah. 4ahap penamaan 5al%m sebagai ilmu dapat dirujuk dari fakta sejarah ketika !bn "aHad +d.&DDRD=<, menggunakan istilah muta&allim8n untuk mereka yang terlibat dalam diskusi tentang pelaku dosa besar yang diangkat oleh kelompok Murjiah. =$ )amun, istilah 5al%m yang merujuk kepada disiplin ilmu pemikiran spekulatif muncul pada akhir abad ke = Eijrah, dalam karya !bn )adim, /itOb al-Fihrist. %alam kitab ini ia dengan jelas menyebut istilah Jilm al-&al%m dan muta&allim8n untuk merujuk kelompok teologi seperti al-/ha(Orij, al-MuHta5ilah, shHariyyah, al-"hSHah, "ufiyyah dsb. '" !nilah barangkali yang menandai lahirnya ilmu Jilm al-&al%m. Kesimpulan -6 "ee *ensinck, 'he ,uslim Creed, Cambridge .niversity #ress, Cambridge $6-&, hal.6=, $&&? Cf. ".9.!, hal.&$&? "ee bu Eanifah, al9i/h alA&bar, %ar al-/utub al-!lmiyyah, 0eirut, $6A6, hal.6. Cf. 'he Concise Encyclopedia of $slam, "ee Creed, hal.DD? al-FiKh al-kbar, hal.&$7-&$A. "ee also rthur 'effery, A ;eader on $slam, Mouton 8 Co. $67&, 4he Eague, hal.-=G. =G *ensinck, 'he ,uslim Creed, hal. &7= =$ *olfson, E..,'he *hilosophy of 5alam, Earvard .niversity #ress, Earvard $6A7, hal.=. =& "ee !bn )adim, 5itab al9ihrist, ed. I.Flugel, Zogel, $DA&, hal.$A&-$6D? Cf. 0.0od5e +ed.and trans., 'he 9ihrist of $bn (adim@ A 'enth Century !urvey of ,uslim Culture, Columbia .niversity #ress, )e( 2ork, $6AG, vol.&, hal.-DG-=6&. $= %ari pembahasan diatas dapat disimpulkan bah(a yang mendorong lahirnya tradisi keilmuan dan mengakibatkan timbulnya berbagai disiplin ilmu dalam !slam adalah pandangan hidup !slam dan bukan pengaruh kebudayaan lain. !mplikasinya, pengembangan konsep-konsep ilmiah atau disiplin ilmu baru dalam !slam harus mreujuk kepada pandangan hidup !slam. "ebab dalam pandangan #rof.lparslam ilmu tidak dapat timbul dan berkembang pada suatu masyarakat dari hasil impor. '# rtinya suatu ilmu tidak dapat muncul dengan secara tiba-tiba dalam suatu masyarakat atau kebudayaan yang tidak memiliki latar belakang tradisi ilmiah. !lmu asing diadapsi bukan diadopsi oleh suatu masyarakat melalui peminjaman konsep-konsepnya atau istilah-istilah tertentu. !stilah-istlah atau konsep-konsep yang berasal dari kebudayaan asing ini disebut sebagai konsep penjaman atau elemen pinjaman +borrowing element,. /arena proses pinjam meminjan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lain adalah sesuatu yang alami. %alam kasus filsafat dan sains dalam !slam, misalnya, istilah ontologi, epistemologi yang asalnya dari 2unani hanyalah istilah pinjaman. /arena itu MM."harif dengan tepat sekali menggambarkan pemikiran Muslim sebagai kain dan pemikiran 2unani sebagai jahitan, meskipun jahitan itu adalah benang emas kita hendaknya tidak menganggap jahitan itu sebagai kain. '' Maka dari itu kita tidak bisa mengangap elemen-elemen pinjaman itu dominan dalam suatu kebudayaan, ia hanyalah berperan secara marginal. Malah sebenarnya ketika elemen-elemen asing itu ditransmisikan kedalam pandangan hidup !slam, pada saat yang sama terjadi proses !slamisasi. %alam 5aman sekarang pandangan hidup !slam dengan struktur konseptual didalamnya yang kokoh dapat dijadikan framewor& kajian pemikiran keislaman. !a dapat dipakai untuk menggali dan mereformulasikan konsep-konsep penting dalam tradisi pemikiran !slam, mengembangkan suatu disiplin ilmu pengetahuan !slam yang baru maupun untuk merespon tantangan pemikiran filosofis dari berbagai ideologi dan pandangan hidup. Wallahu a#lam. =- lparslan cikgenc, $slamic !cience, A-. == #ersisnya berbunyiC although it (as a golden thread (e should not take the thread for the fabric, M.M. "harif, +9d,, A History of ,uslim *hilosophy, ;o( #rice #ublication, %elhi, vol., $66<, hal. = $<
Abraham Maslow, dari hierarki kebutuhan hingga pemenuhan diri: Sebuah perjalanan dalam psikologi humanistik melalui hierarki kebutuhan, motivasi, dan pencapaian potensi manusia sepenuhnya
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita