Anda di halaman 1dari 52

BAB I PANCASILA SISTEM FILSAFAT

SEBAGAI

Filsafat dalam bahsa Indonesia memiliki padanan belanda, Prancis ). Semua itu bersumber pada istilah Philoshopia. akan kearifan ( kebi"aksanaan )#. Filsafat merupakan usaha untuk

kata unani

falsafah ( Arab ), philoshopy ( Inggris ), Philosophie ( Jerman, ang secara garis besar diartikan sebagai !cinta

memperoleh

pandangan ang men eluruh Filsafat mencoba menggabungkan kesimpulan $

kesimpulan dari berbagai ilmu dan pengamlan manusia men"adi suatu pandangan dunia yang konsisten. Para filsuf memakai pandangan yang menyeluruh terhadap kehidupan sebagai totalitas. %enurut para ahli filsafat spekulatif ( yang dibedakan dengan filsafat kritis ), dengan tokohnya &. '. (road, tu"uan filsafat adalah mengambil alih hasil $ hasil pengalaman manusia dalam 'engan bidang cara keagamaan, ini etika dan ilmu pengetahuan, beberapa kemudian hasil $ hasil tersebut direnungkan secara menyeluruh. diharapkan dapat diperoleh keismpulan umum tentang sifat $ sifat ke depan. !akikat nilai " nilai pan#asila )ilai adalah seperti halnya ide manusia yang merupakan fungsi pokok human being. )ilai tidaklah nampak dalam dunia pengalaman. 'ia nyata dalam "i*a manusia. 'alam ungakpan dasar alam semesta,

kedudukan manusia di dalamnya serta pandangan $ pandangan

lain

ditegaskan

oleh

Sidney

(.

Simon

+,-.

bah*a

sesungguhnya yang dimaksudkan dengan nilai adalah "a*aban yang "u"ur tapi benar dari pernyataan !what you are really, really, really, want. (angsa Indonesia se"ak a*al mendirikan negara, berkosesus untuk memegang dan menganut Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai dan moral bangsa. /onsesus bah*a Pancasila sebagai anutan untuk pengembang nilai dan moral bangsa ini secara ilmiah filosofis merupakan pemufakatan yang normatif. )ilai $ nilai yang bersumber dari hakikat 0uhan, manusia, satu rakyat dan adil di"abarkan men"adi konsep 1tika Pancasila, bah*a hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperi /etuhanan ; 1 2 3 4 5 6 7 8 ; 1 2 3 4 5 6 ang %aha 1sa, berperi /emanusiaan, /ebangsaan dan /erakyatan yang keadilan sosial. Ciri atau karakteristik $erpikir filsafat adalah % Sistematis %edalam %endasar Analitik /ompherensif Spekulatif 2eprentatif, dan 13aluatif Ca$ang " #a$ang filsafat meliputi % 1pistemologi 1tika ( filsafat moral ) 1stetika ( filsafat seni ) %atefisika Filsafat Agama Filsafat ilmu

7 8 9 10

Filsafat pendidikan Filsafat hukum Filsafat se"arah /osmologi

Pan#asila Se$agai Paradigma &ehidupan Paradigma adalah suatu asumsi4asumsi, dasar4dasar

teoritis yg umum (merupakan suatu sumber nilai), sehingga merupakan suatu sumber hukum, metode, serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri, serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri. Sumber )ilai Paradigma 0erminologis /erangka Pikir 5rientasi 'asar Sumber serta arah 6 tu"uan dari perkembangan dalam suatu bidang tertentu Pengertian % &erangka Berfiki sum$er nilai Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan 7 ; ; Pembangunan %endasarkan pada )ilai8 Pancasila )ilai4)ilai Pancasila %endasarkan pada dasar ontologis (hakikat hidup) %anusia Sebagai sub"ek pendukung ; 'asar 9akikat %anusia adalah %onopluralis 7

; ; ;

2ohani dan raga %akhluk indi3idu dan makhluk sosial %akhluk pribadi yang berdiri sendiri dan makhluk tuhan

BAB II I'ENTITAS NASI(NAL 1 Latar Nasional) Situasi Belakang dan kondisi dan Pengertian kita Identitas de*asa ini

masyarakat

menghadapkan kita pada suatu keprihatinan dan sekaligus "uga mengundang kita untuk ikut bertanggung "a*ab atas mosaik Indonesia yang retak bukan sebagai ukiran melainkan membelah dan meretas "ahitan busana tanah air, tercabik4 cabik dalam kerusakan yang menghilangkan keindahannya. :ntaian kata4kata dalam pengantar sebagaimana tersebut merupakan tamsilan bah*asannya (angsa Indonesia yang dahulu dikenal sebagai !het zachste volk ter aarde dalam pergaulan antar bangsa, kini sedang mengalami tidak sa"a krisis identitas melainkan "uga krisis dalam berbagai dimensi kehidupan yang melahirkan instabilitas yang berkepan"angan

semen"ak reformasi digulirkan pada tahun +,,-. (/oento ;, 8<<=) /risis moneter yang kemudian disusul krisis ekonomi dan politik yang akar4akarnya tertanam dalam krisis moral dan men"alar ke dalam krisis budaya, men"adikan masyarakat kita kehilangan orientasi nilai, hancur dan kasar, gersang dalam kemiskinan budaya dan kekeringan spritual. Societal terorism muncul dan berkembang di sana sini dalam fenomena pergolakan fisik, pembakaran dan pen"arahan disertasi pembunuhan sebagaimana ter"adi di Poso, Ambon, dan bom bunuh diri di berbagai tempat yang disiarkan secara luas baik oleh media massa di dalam maupun di luar negeri. Semen"ak peristi*a pergolakan antar etnis di /alimantan (arat, bangsa Indonesia di forum internasional dilecehkan sebagai bangsa yang telah kehilangan peradabannya. /ehalusan perbuatan, budi, sopan santun dan dalam sikap dan kerukunan, toleransi solidaritas sosial,

idealisme dan sebagainya telah hilang hanyut dilanda oleh derasnya arus modernisasi dan globalisasi yang penuh paradoks. (erbagai lembaga kocar4kacir semuanya dalam malfungsi dan disfungsi. 0rust atau kepercayaan antar sesama baik 3ertikal maupun horisontal telah lenyap dalam kehidupan bermasyarakat. Identitas nasional kita dilecehkan dan dipertanyakan eksistensinya. /risis multidimensi yang sedang melanda masyarakat kita menyadarkan kita semua bah*a pelestarian budaya sebagai upaya untuk mengembangkan Identitas )asional kita telah ditegaskan sebagai komitmen konstitusional sebagaimana dirumuskan oleh para pendiri negara kita dalam Pembukaan ::' +,>= yang intinya adalah mema"ukan kebudayaan Indonesia.'engan demikian secara konstitusional pengembangan kebudayaan untuk membina dan

mengembangkan Identitas )asional kita telah diberi dasar dan arahnya. b. Identitas Nasional /ata identitas berasal dari bahasa Inggris Identity yang memiliki pengertian harafiah ciri4ciri, tanda4tanda atau "ati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. 'alam term antropologi identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan sendiri, kelompok sendiri, komunitas sendiri, atau negara sendiri. %engacu pada pengertian ini identitas tidak terbatas pada indi3idu semata tetapi berlaku pula pada suatu kelompok. Sedangkan kata nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok4kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan4kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, dan bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita4cita dan tu"uan. 9impunan kelompok4kelompok inilah yang kemudian disebut dengan istilah identitas bangsa atau identitas nasional yang pada akhirnya melahirkan tindakan kelompok (colective action) yang di*u"udkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan4pergerakan yang diberi atribut4atribut nasional. /ata nasional sendiri tidak bisa dipisahkan dari kemunculan konsep nasionalisme. (ila dilihat dalam konteks Indonesia maka Identitas Nasional itu merupakan manifestasi nilai4nilai budaya yang tumbuh dan berkembang Indonesia men"adi dalam berbagai aspek kehidupan nasional dengan acuan dari ratusan suku yang !dihimpun dalam satu kesatuan kebudayaan Pancasila dan roh !Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya. 'engan kata lain dapat dikatakan bah*a hakikat Identitas asional kita sebagai bangsa di

dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pan#asila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam aturan perundang4undangan atau hukum, sistem pemerintahan yang diharapkan, nilai4nilai etik dan moral yang secara normatif diterapkan di dalam pergaulan baik dalam tataran nasional maupun internasional dan lain sebagainya. )ilai4nilai budaya yang tercermin di dalam Identitas )asional tersebut bukanlah barang "adi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan dogmatis, melainkan sesuatu yang !terbuka yang cenderung terus4menerus bersemi karena hasrat menu"u kema"uan yang dimilki oleh masyarakat pendukungnya. /onsekuensi dan implikasinya adalah bah*a Identitas )asional adalah sesuatu yang terbuka untuk ditafsir dengan diberi makna baru agar tetap rele3an dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat. *) Muatan dan +nsur,+nsur Identitas Nasional a. Muatan Unsur-Unsur Identitas Nasional (erbicara mengenai muatan Identitas )asional maka dapat digambarkan sebagai berikut7 ; Pandangan Hidup Bangsa ; Kepribadian Bangsa ; Filsafat Pancasila ; Ideologi Negara

'asar Negara

Norma Peraturan

-ule of La.
; ; !ak dan &e.a/i$an 0N 'emokrasi dan !AM

Etika Politik

; Geopolitik Indonesia Geostrategi &etahanan Nasional

'ari gambaran tersebut diatas bisa dikatakan bah*a Identitas )asional adalah merupakan Pandangan 9idup (angsa, /epribadian (angsa, Filsafat Pancasila dan "uga sebagai Ideologi )egara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk disini adalah tatanan hukum yang berlaku di Indonesia, dalam arti lain "uga sebagai dasar negara yang merupakan norma peraturan yang harus di"un"ung tinggi oleh semua *arganegara tanpa kecuali !ule o" #aw, yang mengatur mengenai hak dan ke*a"iban *arganegara, demokrasi serta hak asasi manusia yang berkembang semakin dinamis di Indonesia. 9al inilah akhirnya men"adi etika Politik yang kemudian dikembangkan men"adi konsep geopolitik dan geostrategi /etahanan )asional di Indonesia. $) +nsur,+nsur Identitas Nasional

Identitas )asional Indonesia meru"uk pada suatu bangsa yang ma"emuk. /ema"emukan itu merupakan gabungan dari unsur4unsur pembentuk identitas yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan dan bahasa. 1) Su u Bangsa! adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada se"ak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan "enis kelamin. 'i Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang ?<< dialek bahasa. ") #ga$a! bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama4agama yang tumbuh dan berkembang di nusantara adalah agama Islam, /risten, /atholik, 9indu, (udha dan /ong 9u &u. Agama /ong 9u &u pada masa 5rde (aru tidak diakui sebagai agama resmi negara namun se"ak pemerintahan Presiden Abdurrahman ;ahid, istilah agama resmi negara dihapuskan. %) Kebuda&aan' adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkat4perangkat atau model4model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung4pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai ru"ukan atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda4benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. () Ba)asa! merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. (ahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur4unsur bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia. 'ari unsur4unsur Identitas )asional tersebut diatas dapat dirumuskan pembagiannya men"adi ? bagian sebagai berikut 7 +). Identitas Funda$ental$ yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah (angsa, 'asar )egara, dan Ideologi )egara. ") Identitas Instru$ental yang berisi ::' +,>= dan 0ata Perundangannya, (ahasa Indonesia, @ambang )egara, (endera )egara, @agu /ebangsaan !Indonesia 2aya#. %) Identitas #la$ia) yang meliputi )egara /epulauan (archipelago) dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya dan agama serta kepercayaan (agama). 1) &eterkaitan Glo$alisasi dengan Identitas Nasional

Glo$alisasi Adanya 1ra Alobalisasi dapat berpengaruh terhadap

nilai4nilai budaya bangsa Indonesia. 1ra Alobalisasi tersebut mau tidak mau, suka atau tidak suka telah datang dan menggeser nilai4nilai yang telah ada. )ilai4nilai tersebut baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Ini semua merupakan ancaman, peluang bagi bangsa tantangan Indonesia dan sekaligus sebagai untuk berkreasi, dan

berino3asi di segala aspek kehidupan. 'i 1ra Alobalisasi pergaulan antar bangsa semakin ketat. (atas antar negara hampir tidak ada artinya, batas *ilayah tidak lagi men"adi penghalang. 'i dalam pergaulan antar bangsa yang semakin kental itu akan ter"adi proses alkulturasi, saling meniru dan saling mempengaruhi antara budaya masing4masing. ang perlu kita cermati dari proses akulturasi tersebut apakah dapat melunturkan tata nilai yang merupakan "ati diri bangsa Indoensia. @unturnya tata nilai tersebut biasanya ditandai oleh dua faktor yaitu 7 1 Semakin menon"olnya sikap indi3idualistis yaitu mengutamakan kepentingan pribadi diatas kepentingan umum, hal ini bertentangan dengan aBas gotong4royong. 2 Semakin menon"olnya sikap materialistis yang berarti harkat dan martabat kemanusiaan hanya diukur dari hasil atau keberhasilan seseorang dalam memperoleh kekayaan. 9al ini bisa berakibat bagaimana cara memperolehnya men"adi tidak dipersoalkan lagi. (ila hal ini ter"adi berarti etika dan moral telah dikesampingkan. Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai4nilai asing yang negatif semakin besar. Apabila proses ini tidak segera dibendung akan berakibat lebih serius dimana pada puncaknya mereka tidak bangga kepada bangsa dan negaranya.

Pengaruh negatif akibat proses akulturasi tersebut dapat akan merongrong mengganggu kepada nilai4nilai ketahanan kredibilitas yang di telah segala ada di dalam bahkan :ntuk masyarakat kita. Jika semua ini tidak dapat dibendung maka aspek ideologi. mengarah sebuah

membendung arus globalisasi yang sangat deras tersebut kita harus berupaya untuk menciptakan suatu kondisi (konsepsi) agar ketahanan nasional dapat ter"aga. 'engan cara membangun sebuah konsep nasionalisme kebangsaan yang mengarah kepada konsep Identitas )asional b &eterkaitan Nasional) 'engan adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat antara satu negara dengan negara yang lain men"adi semakin tinggi. 'engan demikian kecenderungan munculnya ke"ahatan yang bersifat transnasional men"adi semakin sering ter"adi. /e"ahatan4ke"ahatan tersebut antara lain terkait dengan masalah narkotika, pencucian uang (money laundering), peredaran dokumen keimigrasian palsu dan terorisme. %asalah4masalah tersebut berpengaruh terhadap nilai4nilai budaya bangsa yang selama ini di"un"ung tinggi mulai memudar. 9al ini ditun"ukkan dengan semakin mera"alelanya peredaran narkotika dan psikotropika sehingga sangat merusak kepribadian dan moral bangsa khususnya bagi generasi penerus bangsa. Jika hal tersebut tidak dapat dibendung maka akan mengganggu terhadap ketahanan nasional di segala aspek kehidupan bahkan akan menyebabkan lunturnya nilai4nilai identitas nasional. Glo$alisasi dengan Identitas

&eterkaitan

Integrasi

Nasional

Indonesia

dan

Identitas Nasional %asalah integrasi nasional di Indonesia sangat kompleks dan multidimensional. :ntuk me*u"udkannya diperlukan keadilan, kebi"akan yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak membedakan ras, suku, agama, bahasa dan sebagainya. Sebenarnya upaya membangun keadilan, kesatuan dan persatuan bangsa merupakan bagian dari upaya membangun dan membina stabilitas politik disamping upaya lain seperti banyaknya keterlibatan pemerintah dalam menentukan komposisi dan mekanisme parlemen. 'engan demikian upaya integrasi nasional dengan strategi yang mantap perlu terus dilakukan agar ter*u"ud integrasi karena bangsa pada Indonesia yang diinginkan. nasional :paya lain pembangunan dan pembinaan integrasi nasional ini perlu hakekatnya integrasi tidak menun"ukkan tingkat kuatnya persatuan dan kesatuan bangsa yang diinginkan. Pada akhirnya persatuan dan kesatuan bangsa inilah yang dapat lebih men"amin ter*u"udnya negara yang makmur, aman dan tentram. Jika melihat konflik yang ter"adi di Aceh, Ambon, /alimantan (arat dan Papua merupakan cermin dan belum ter*u"udnya Integrasi )asional yang diharapkan. Sedangkan kaitannya dengan Identitas )asional adalah bah*a menguatkan dibangun. 2) Paham Nasionalisme &e$angsaan a. Pa)a$ Nasionalis$e Kebangsaan 'alam sesama perkembangan berubah peradaban men"adi manusia, bentuk interaksi lebih manusia yang akar dari adanya integrasi nasional Identitas )asional yang dapat sedang

kompleks dan rumit. 'imulai dari tumbuhnya kesadaran untuk

menentukan nasib sendiri. 'i kalangan bangsa4bangsa yang tertindas kolonialisme dunia, seperti Indonesia salah satunya, hingga melahirkan semangat untuk mandiri dan bebas untuk menentukan per"uangan masa depannya sendiri. 'alam situasi suatu perebutan kemerdekaan, dibutuhkan

konsep sebagai dasar pembenaran rasional dari tuntutan terhadap penentuan nasib sendiri yang dapat mengikat keikutsertaan semua orang atas nama sebuah bangsa. 'asar pembenaran tersebut, selan"utnya mengkristal dalam konsep paham ideologi kebangsaan yang biasa disebut dengan nasionalisme. 'ari sanalah kemudian lahir konsep4konsep turunannya seperti bangsa (nation), negara (state), dan gabungan keduanya yang men"adi konsep negara4bangsa (nation4state) sebagai komponen4komponen yang membentuk Identitas Nasional atau &e$angsaan) dikatakan bah*a %aham asionalisme Sehingga dapat atau %aham

&ebangsaan adalah sebuah situasi ke"i*aan dimana kesetiaan seseorang secara total diabdikan langsung kepada negara bangsa atas nama sebuah bangsa. %unculnya nasionalisme terbukti sangat efektif sebagai alat per"uangan bersama merebut kemerdekaan dari cengkeraman kolonial. Semangat nasionalisme diharapkan secara efektif oleh para penganutnya dan dipakai sebagai metode perla*anan dan alat identifikasi untuk mengetahui siapa la*an dan ka*an. Secara garis besar terdapat tiga pemikiran besar tentang nasionalisme di Indonesia yang ter"adi pada masa sebelum kemerdekaan )asionalisme yaitu paham ke4Islaman, dengan %arCisme naiknya dan Indonesia. Se"alan pamor

Soekarno dengan men"adi Presiden Pertama 2I, kecurigaan diantara para tokoh pergerakan yang telah tumbuh di saat4 saat men"elang kemerdekaan berkembang men"adi pola ketegangan politik yang lebih permanen antara negara

melalui figur nasionalis Soekarno di satu sisi dengan para tokoh yang me*akili pemikiran Islam (sebagai agama terbesar pemeluknya di Indonesia) dan %arCisme di sisi yang lain b. Pa)a$ Nasionalis$e Kebangsaan sebagai pa)a$ &ang $engantar an pada onsep Identitas Nasional Paham )asionalisme atau paham /ebangsaan terbukti sangat efektif sebagai alat per"uangan bersama merebut kemerdekaan nasionalisme dari cengkeraman secara kolonial. efektif Semangat oleh para dihadapkan

penganutnya dan dipakai sebagai metode perla*anan, seperti yang disampaikan oleh #arry 'iamond dan (arc ) %lattner, para penganut nasionalisme dunia ketiga secara khas menggunakan retorika anti kolonialisme dan anti imperalisme. Para pengikut nasionalisme tersebut berkeyakinan bah*a persamaan cita4cita yang mereka miliki dapat di*u"udkan dalam sebuah identitas politik atau kepentingan bersama dalam bentuk sebuah *adah yang disebut bangsa *nation+. 'engan demikian bangsa atau nation merupakan suatu badan *adah yang di dalamnya terhimpun orang4orang yang mempunyai persamaan keyakinan dan persamaan lain yang mereka miliki seperti ras, etnis, agama, bahasa, dan budaya. :nsur persamaan tersebut dapat di"adikan sebagai identitas politik bersama atau untuk menentukan tu"uan organisasi politik yang dibangun berdasarkan geopolitik yang terdiri atas populasi, geografis dan pemerintahan yang permanen yang disebut negara atau state. ation,state atau negara 4 bangsa merupakan sebuah bangsa yang memiliki bangunan politik ( political building+ seperti ketentuan4ketentuan yang sah, perbatasan luar teritorial, negeri dan pemerintahan pengakuan

sebagainya. %unculnya paham nasionalisme atau paham kebangsaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari situasi soisal politik dekade pertama abad ke48<. Pada *aktu itu semangat menentang kolonialisme (elanda mulai bermunculan di kalangan pribumi. &ita4cita bersama untuk merebut kemerdekaan men"adi semangat umum di kalangan tokoh4tokoh pergerakan nasional untuk memformulasikan bentuk nasionalisme yang sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia. Paham )asionalisme di Indonesia yang disampaikan oleh Soekarno yang disuarakan adalah bukan nasionalisme yang ber*atak sempit, tiruan dari (arat, atau ber*atak chauvinism. )asionalisme yang dikembangkan Soekarno bersifat toleran, bercorak ketimuran, dan tidak agresif sebagaimana nasionalisme yang dikembangkan di 1ropa. Selain mengungkapkan keyakinan *atak nasionalisme yang penuh nilai4nilai kemanusiaan, "uga meyakinkan pihak4pihak yang berseberangan pandangan bah*a kelompok nasional dapat beker"a sama dengan kelompok manapun baik golongan Islam maupun %arCis. Sekalipun Soekarno seorang muslim tetapi tidak sekedar mendasarkan pada per"uangan Islam, menurutnya kebi"akan ini merupakan pilihan terbaik bagi kemerdekaan maupun bagi masa depan seluruh bangsa Indonesia. mendapat intelektual Semangat respon muda dan nasionalisme dukungan barat Soekarno luas semisal dari tersebut kalangan dan

didikan

Syahrir

%ohammad 9atta yang kemudian semakin berkembang paradigmanya sampai sekarang dengan munculnya konsep Identitas )asional, sehingga bisa dikatakan bah*a Paham )asionalisme atau /ebangsaan disini adalah merupakan refleksi dari Identitas )asional.

ang diprihatinkan disini adalah adanya perdebatan pan"ang tentang paham nasionalisme kebangsaan dimana mereka mempunyai kesepakatan namun perlunya konteks paham yang nasionalisme Indonesia. kebangsaan dalam

berbeda mengenai masalah nilai atau *atak nasionalisme

BAB I3 NEGA-A 'AN &(NSTIT+SI

A) Pengertian Negara

:ntuk memahami secara detail mengenai negara, maka terlebih dahulu akan dia*ali dengan penelusuran kata negara tersebut. Secara literal istilah negara merupakan ter"emahan dari kata kata asing, yakni state (bahasa Inggris), staat (bahasa (elanda) yang berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat4sifat yang tegak dan tetap. Pada hakikatnya negara adalah7 organisasi kekuasaan karena di dalam negara terdapat pusat4pusat kekuasaan. Ada banyak pendapat tentang pengertian negara, antara lain7 +. %iriam (udiar"o7 5rganisasi dalam suatu *ilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan dapat menetapkan tu"uan4tu"uan dari kehidupan bersama 8. %ac I3er7 Persetambatan hukum dan (asosiasi yagn bertindak suatu

berdasarkan

direalisasikan

oleh

pemerintahan) untuk keperluan ini negara dilengkapi dengan kekuasaan ?. %aC ;eber7 suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam menggunakan kekerasan fisik secara sah dalam suatu *ilayah. Secara umum negara dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yagn bersama4sama mendiami satu *ilayah tertentu dan mengakui adanya suatu pemerintahan yagn mengurus tata tertib serta keselamatan kelompok atau beberapa kelompok masyarakat tersebut. B) Se/arah ter$entukn a negara (eberapa teori tentang terbentuknya negara +. 0eori /ontrak sosial

0eori kontrak sosial atau teori per"an"ian masyarakat beranggapan teoriyang bah*a negara dibentuk berdasarkan negara. per"an"ian4per"an"ian masyarakat. 0eori iniadalah salah satu terpenting mengenai asal4usul 'isamping tertua, teori ini "uga relatif bersifat uni3ersal,

karena teori per"a"ian masyarakat adalah teori yang termudah dicapai, dan negara tidak merupakan negara tirani. Penganut teori kontrak sosial ini mencakup para pakar dari paham kenegaraan yang absolutis sampai ke pengantur paham kenegaraan yang terbatas. :ntuk men"elaskan teori asal mula negara yang didasarkan atas kontrak sosial ini, dapt dilihat dari beberapa pakar yagn memiliki pengaruh dalam pemikiran politik tentang negara yaitu7 0homas 9obbes, John @ocke dan JJ. 2ousseau. a. 0homas 9obbes 9obbes mengemukakan bah*a kehidupan manusia terpisah dalam dua Baman, yakni keadaan selama belum ada negara dan keadaan setelah ada negara. (agi hobbes, keadaan alamiah sama sekali bukan keadaan yang aman sentosa, adil dan makmur. 0etapi sebaliknya, keadaan alamiah itu merupakan suatu keadaan sosial yang kacau suatu inferno di dunia ini tanpa hukum yang dibuat oleh manusia secara sukarela dan tanpa pemerintah, tanpa ikatan4ikatan sosial antar indi3idu itu. 'alam keadaan demikian, hukum dibuat oleh mereka yang fisiknya terkuat sebagaimana keadan di hutang belantara. %anusia seakan4akan merupakan binatang dan men"adi mangsa dari manusia yang fisik lebih kuat

dari padanya. /eadaan ini dilukiskan dalam peribahasa latinhomo homini lupus. %anusia saling bermusuhan, saling berperang satu mela*an yang lain, keadaan ini dikenal sebagai !bellum omnium contra omnes# (Perang antara semua mela*an semua). (ukan perang dalam arti keadaan bermusuhan yang terus menerus antara indi3idu dan indi3idu lainnya. /eadaan serupa itu tidak dapat dibiarkan berlangsung terus. %anusia dengan akalnya mengerti dan menyadari bah*a demi kelan"utan hidup mereka sendiri, keadaan alamiah itu harus diakhiri. 9al ini dilakukan dengan mengadakan per"an"ian bersama indi3idu4indi3idu yang tadinya hidup dalam keadaan alamiah ber"an"i akan menyerahkan hak4hak kodratnya yang dimilikinya kepada seseorang atau sebua badan. 0eknik per"an"ina masyarakat yang disebut 9obbes sebagai berikut setiap indi3idu kekuasaan dan menyerahkan hak memerintah kepada orang ini atau kepada orang4orang yagn ada di dalam de*an ini hak dengna syarat dan bah*a saya memberikan kepadanya memberikan

keabsahan seluruh tindakan dalam suatu cara tertentu. 'engan kata4kata seperti itu, terbentuklah negara yang dianggap dapat mengakhiri anarkhi yang menimpa indi3idu dalam keadaan alamiah itu. 'engan per"an"ian seperti itu terbentuklah @e3iathan besar atau 0uhan ang 0idak Abadi (%oral Aod). (agi 9obbes hanya terdapat satu macam per"an"ian, yakni pactum sub"ectionis atau per"an"ian pemerintahan dengan cara segenap indi3idu kodrat yagn ber"an"i yang menyrahkan semua hak4hak mereka

dimiliki ketika hidup dalam keadaan alamiah kepada seseorang atau sekekompok orang yang ditun"uk itu harus dibeirkan pula kekuasaan. )egara harus berkuasa penuh sebagaimana halnya dengan binatang buas le3iathan yang dapat menaklukan segenap binatang buas lainya. )egara harus dibeirkan kekuasaan yang mutlak ini sehingga kekuasaan yang negara tidak dapat dan ditandingi dan disaingi oleh kekuasaan apapun. 'i dunia tiada kekuasaan dapat menandingi menyaningi kekuasaan negara. 'engan per"an"ina seperti itu, tidaklah mengherankan bah*a hobbes meletakkan dasar4dasar falsafah dari negara yang mutlak, teristime*a negara kera"aan yang absolut. 9obbes bah* adalah hanya seorang negara royalis yang yagn berpendirian berbentuk

negara kra"aan yang mutlaklah dapat men"alankan pemerintahan yang baik. b. John @ocke (agi @ocke, keadaan alamiah ditafsirkan sebagai suatu keadaan dimana manusia hidup bebas dan sedera"at, menurut kehendak hatinya sendiri. /eadaan alamiah ini sudah bersifat sosial, karena manusia hidup rukun dan tentram sesuai dengan hukum akal @a* of reason) yang menga"arkan bah*a manusia tidak boleh mengganggu hidup, kesehatan, kebebasan dan milik dari sesamanya. 'alam konsep tentang keadaan alamiah (state of nature), @ocke dan 9obbes memiliki perbedaan. (ila hobbes melihat keadaan alamiah seagai suatu keadaan anarkhi, locke sebalikya melihat keadaa itu sebagia

suatu keadaan of peace, good*ill, mutual assistance and preser3ation. Sekalipun keadaan itu suatu keadaan idela, namun @ocke "uga merasakan bah* keadaan itu potensial dapat menibmulkan anarkhi, karena manusia hidup tanpa organisasi dan pimpinan ygn dapat mengatur kehidupan mereka. 'alam keadaan alamiah setiap indi3idu sedera"at baik mengenai kekuasaan maupun hak4haklainnya, sehingga penyelenggaraan kekuasaan dan yurisdiksi dilakukan oleh indi3idu sendiri4 sendiri, berdasarkan asas timbal balik (reciprocity) setiap sendiri indi3idu adalah hakim potensi dari untuk perbuatan dan tindakannya. /eadaan alamiah, karenaitu, dalam dirinya mengandugn menimbulkan kegaduhan dan kekacauan. 5leh karenaitu, manusia membentuk negara dengna suatu per"an"ian bersaman. 'asar kontraktual dari negara dikemukakan @ocke sebagai peringatan bah*a kekuasaan pengausa tidak penah mutlak tetapi selalu terbatas, sebab dalam mengadakna sekelompok per"an"ian orang, dengan seorang atau tiadak indi3idu4indi3idu

menyerahkan seluruh hak4hak alamiah mereka. Ada hak4hak alamiah yagn merupakan hak4hak asasi yang tidak dapat dilepaskan, "uga tidak oleh indiidu itu sendiri. Penguasa ygn diserahi tugas mengatur hidup indi3idu dalam ikatan kenegaraan harus menghormati hak4hak asasi itu sendiir. Juga dalam konsturksi per"an"ian itu terdapat perbedaan fndamental anara locke dan hobbes. Jika 9obbes hanya mengkonstruksi satu "enis per"an"ina masyarakat sa"a, yaitu pactum sub"ectionis, locke

menga"ukan kontrak itu dalam fungsinya yagn rangkap. Pertama, indi3idu dengan indi3idu lainya mengadakan suatu per"an"ian masyarakat untuk membnetuk suatu masyarakat politik atau negara. Pembentukan negara adalah fase pertama dan dilakukan dengan suatu factum unioneis. @ocke sekaligus menaytakna bah*a suatu pemufakatan yagn dibut berdasarkan suara terbanyak dapat dianggap sebagai tindakan seluruh masyarakat itu, karena persetu"uan indi3idu4indi3idu untuk membentuk negara, me*a"ibkan indi3idu4indi3idu lain untuk menaati negaa yang dibentuk dengna suara terbanyak itu. )eara yagn dibentuk dengan suara terbanyak itu tidak dapat menambil hak4hak milik manusia dan hak4hak lainya yang tidak dapat dilepaskan. c. Jean JacDues 2ousseau 2ousseau orisinalisat merupakan yang tokoh Ia yang pertama kali menggunakan istilah kontrak sosial dengan makna dan tersendiri. merupakan sar"ana terakhir yagn mempertahankan teori yang sudah tua dan usang itu ia "uga memisahkan suasana kehidupan manusia dalam dua Baman, Bmana para negara dan Baman berneara. /eadaan alamiah itu diumpamakanya sebagai keadaan sebelum manusia melakukan dosa, suatu keadaan yagn aman dan bahagia. 'alam keadaan alamiah, hidup indi3idu bebas dan sedera"at, semuanya dihasilkan sendiri oleh indi3idu dan indi3idu itu puas. /arena keadaan alamiah itu tidak dapat dipertahankan seterusnya, maka manusia itu dengan penuh kesadaran mengakhiri keadaan itu dengan suatu kontrak sosial.

'engan seperti

ketentuan4ketentuan itu berlangsunglah

per"an"ina peralihan

masyarakat keadaan

dari

alamiah ke keadaan bernegara. %anusia terbelenggu dimana4mana man is born free and e3ery *here he is in chains. 'emikian kata 2ousseua. Jika 9obbes hanya mengenal pactum sub"ections dan @ocke mengkonstruksi dua "enis per"an"ina masyarakat, maka 2ousseau hanya mengenal satu "enis per"an"ian sa"a yait hanya pactum unionis, pr"an"ian masyarakat yang sebenarnya. 2ousseau tidak mengenal pactum sub"ectionis yagn membentuk pemerintah yang ditaati. Pemerintah tidak mempunyai dasar kontraktual. 9anya organisasi politiklah yang dibentuk dengan kontrak pemerintah sebagai pimpinan organisasi itu dibentuk dan ditentukan oleh yang berdaulat dan merupakan *akil4*akilnya. ang berdaulat adalah rakyat seluruhnya melalui kemauan uumnya. 8. 0eori /etuhanan 0eori ketuhanan ini dikenal "uga dengan dokrin teokratis dalam teori asal mula negara. 0eori ini pun bersifat uni3ersal dan ditemukan biak di dunia timur maupun di dunia (arat, baik di dalam teori maupun dalam praktik. 'okrin ketuhanan in memperoleh bentuknya yang sempurna dalam tulisan4tulisan para sar"ana 1ropa pada Abad Pertengahan yang menggunakan teori itu untuk membenarkan kekuasaan ra"a4ra"a yang mutlak. 'okrin ini mengemukakan hak4hak ra"a yang berasal dari tuhan untuk memerintah dan bertahta sebagai ra"a. 'okrin ketuhana kekuasaan lahir sebagai dalam resultante abad kontro3ersial . dari kaum politik pertengahan

%onarchomach (penentang ra"a) berpendapat bah*a ra"a yagn berkuasa secara tirani dapat diturnkan dari mahkotanya, bahkan dapat dibunuh. %ereka beranggapan bah*a sumber kekausaan adalah rakyat, sedangkan ra"a4 ra"a pada *aktu itu beranggapan kekuasaan mereka diperoleh dari tuhan. )egara dibentuk oleh 0uhan dan pemimpin4pemimpin negara ditun"uk oleh 0uhan. 2a"a dan pemimpin4pemimpin negara hanya bertanggung "a*ab pada 0uhan dan tidak pada siapaun. teori teokratis seperti ini memang sudah amat tua dan didasarkan atas sabda Paulus. 0homas ADunas mengikuti a"aran Paulus dan menganggap 0uhan sebagai principium dari semua kekuasaan, tetapi memasukkan unsur4unsur sekuler dalam a"arannya itu, yaitu bah*a sekalipun 0uhan memberikan principium itu kepada penguasa, namun rakyat menentukan modus atau bentuknya yang tetap dan bah*a rakyat pula yang memberikan kepada seseorang atau segolongan orang eCercitum dari pada kekuasaan itu. /arenanya, teori 0homas Aguinas ini bersiat %onarcho $ demokratis, yaitu bah*a di dalam a"aran itu terdapat unsur4unsur yang monarchistic di samping unsur4unsur yang demokratis. Jika dokrin ketuhana itu dalam abad pertengahan masih bersiat monarcho demokratis, dalam abad4abad ke +. dan ke +E dokrin itu bersifat monarchistic semata. 'enan dokrin seperti itu diusahakan agar kekuasaan ra"a mendapatkan sifatnya yang suci, sehingga pelanggaran terhadap kekuasaan ra"a merupakan pelanggaran terhaap tuhan. 2a"a dianggap sebagai *akil tuhan, bayangan tuhan didunia.

?. 0eori 9istoris 0eori historis atau teori e3olusionistis merupakan teori yang menyatakan bah*a lembaga4lembaga sosial tidak dibuat, tetapi tumbuh secara e3olusioner sesuai dengna kebutuhan kebutuhan mnusia. Sebagai lembaga sosial yagn diperuntukan guna memenuhi kebutuhan4kebutuhan manusia, maka lembaga4lembaga itu tidak luput dari pengaruh tempat, *aktu dan tuntutan4tuntutan Baman. 0eori historis diperkuat dan telah dan dibenarkan ethonolig oleh $

penyelidik4penyelidik antrhorpologis

historis

dari lembaga4lembaga sosial bangsa4

bangsa primitif di benua asia, afrika, australia dan amerika. Perlu ditambahkan bah*a pada saat ini, teori historis yagn umum diterima oleh sar"ana4sar"ana ilmu politik sebagai teori yang palng mendekati kebenaran tentang asal mula negara. Sekalipun teori historis pada umumnya mencapai

persesuaian faham mengenai pertumbuhan e3olusionistis dari neara, namun dalam beberapa hal masih "uga terdapat perbedaan pendapat, misalnya, apakah yang mendahului negara itu keluarga dan suku yang didasarkan sistem kebapakan ataukah yang didasarkan atas sistem keibuanF Serta bagaimanakah peran faktor4faktor kekeluargaan, agama, dan lain4lain dalam pembentkan negaraF 'alam konteks seperti ini teori historis menemukan kesesuaian belum paham. C) +nsur4 sifat4 fungsi4 klasifikasi4 dan elemen kekuatan negara

+. :nsur4unsur )egara 0erbentuknya adalah 7 a. Penduduk Penduduk adalah semua orang yang berdomisili serta menyatakan dimaksud kesepakatan semua diri ingin bersatu. ang dengan orang adalah penduduk negara dapat ter"adi karena adanya beberapa unsur. :nsur4unsur pembentuk negara tersebut

Indonesia dan negara lain (asing) yang sedang berada di Indonesia untuk *isata, bisnis, dan liannya. %enurut data (iro Pusat Statistik ((PS), "umlah penduduk Indonesia pada tahun 8<<? lebih kurang 8+< "uta "i*a denan komposisi =< G adalah berasal dari suku bangsa etnis Ja*a. Sisanya suku %akasar4(ugis ?,.-G, (atak 8,<>G, (ali +,--G, @ombok +,=G, Aceh +,> G dan suku4suku lainnya. Sedangkan suku 0ionghoa ber"umlah 8,-G. (erdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak ?8 G tamat sekolah dasar (S') da sekolah namun tidak tamat S' ?< G, S%P +? G, S@0A +.G, diploma 8G dan uni3ersitas 8 G. b. ;ilayah )egara memiliki batasHteritorial yang "elas atas darat, laut, dan udara di atasnya. ;ilayah Indonesia terletak di antara dua bena yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra yaitu samudera India dan Pasifik. @etak ini membuaat Indonesia berada pada posisi strategis yang men"adi "alur lalu lintas transportasi dunia. Posisi ini menguntungkan Indonesia karena terletak di *ilayah bisnis (perdagangan) dunia. c. Pemerintah

Sistem pemerintahan yang dianut oleh Indonesia adalah sistem pemerintahan presidensial. 'alam sistem ini, presiden memiliki hak prerogatif untuk memilih dan mengangkat pemerintahan daerah kepada serta memberhentikan para menteri sistem I dan sebagai pembantunya. 'alam implementasinya, sistem Indonesia /epala menerapkan 'aerah 0ingkat desentralisasi yagn berintikan pada pemberian otonomi /abupatenH/ota untuk mengelola dan mengeksplorasi sumber daya alam maupun manusia yang ada di daerah untuk kese"ahteraan dan kemakmuran rakyat di daerahnya secara optimal. 5tonomi ini termasuk "uga menyelenggarakan pemilihan kepala darah (PI@/A'A) di daerahnya masing4masing. Sekarang ini pemerintahan pusat hanya memiliki kekuasaan pada bidang politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi (9ukum) moneter dan fiskal nasional, serta agama. /epala pemerintahan Indonesia dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum langsung presiden dan *akil presiden. 8. Sifat 5rganisasi )egara Setiap organisasi negara berbeda dengan organisasi lainnya, yakni7 a. Sifat memaksa setiap negara dapat memaksakan kehendak dan kekuasaanya baik melalui "alur hukum maupun "alur kekuasaan atau paksaan b. sifat monopoli setiap negara menguasai hal4hal tertentu demi tu"uan negara tanpa ada saingan c. sifat totalitas

semua

hal

tanpa

kecuali

mencakup

ke*enangan

negara, misalnya semua orang haru membayar pa"ak, semua orang *a"ib membela negara, semua orang sama di hadapan hukumH berdasarkan hukum dan sebagainya. )egara negara ata merupakan dapat *adah yang memungkinkan rakytnya bahkan ma"u negara seseorang dapt mengembangkan bakat dan potensi memungkinkan dengan bebas, berkembang serta dalam menyelenggarakan daya cipta kreati3itasnya melakukan pembinaan ?. Fungsi )egara Secara umum setiap negara memiliki empat fungsi utama bagi bangsanya yaitu7 +. Fungsi Pertanahan dan /eamanan )egara melindungi rakyat, *ilaya dan pemeritnahan dari ancaman tantangan, hambatan dan gangguan, baik dari dalam maupun dari luar yang dapat mengganggu pertahaan dan keamanan negara /esatuan 2I. 8. Fungsi pengaturan dan ketertiban )egara menciptakan :: dan Peraturan Pemerintah serta men"alankannya demi me*u"dukan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. ?. Fungsi kese"ahteraan dan /emakmuran )egara melakukan upaya eksplorasi sumber daya ala (S'A) maupun sumber daya manusia (S'%) untuk meningkatkan rakyat. >. Fungsi keadilan menurut 9ak dan /e*a"iban pendapatan masyarakat sehingga ter*u"ud kese"ahteraan dan kemakmuran bagi seluruh

)egara menciptakan dan menegakkan hukum secara tegas dan tanpa pilih kasih menurut hak dan ke*a"iban yang telah dikotribusikan kepada bangsa dan negara.

>. /lasifikasi )egara /lasifikasi negara dapat dilihat berdasarkan beberapa indikator seperti "umlah orang yang berkuasa, bentuk negara, dan asas pemerintahan a Jumlah orang yang berkuasa dan orientasi kekuasaan Jumlah orang yang berkuasa dapat ber"umla satu orang, sekelompok orang, atau banyak orang. 5rientasi kekuasaan "uga ada dua yaitu bila penyelenggaraanya berorientasi kepada kepentingan pihak yang berkuasa disebut bentuk negatif, dan apabila berorientasi kepada kepentingan umum disebut bentuk positif. (erdasarkan "umlah orang yang berkuasa dan orientasi kekuasaan terdapat enam bentuk klasifikasi negara 5umlah orang Satu orang Sekelompok orang (anyak orang Bentuk Positif %onarki Aristokrasi 'emokrasi Bentuk Negatif 0irani 5ligarki %obokrasi

-ligarki adalah sistem pemerintahan yang di"alan"an oleh segelintir orang untuk kepentingan orang banyak. Partisipasi rakyat dalam pemerntahan dibatasi atau bahkan ditiadakan dengan dihapusnya lembaga per*akilan rakyat dan keputusannnya tertinggi ada pada tangan segelintir orang tersebut,

.narki adalah pemerintahan yang kekuasaannya tidak "elas, tidak ada peraturan yang benar4benar dapat dipatuhi. Setiap indi3idu bebas menentukan kehendaknya sendiri4sendiri tanpa aturan yang "elas. (obokrasi adalah pemerintahan yang dikuasai oleh kelompok mobokrasi orang untuk kepentingan kelompok orang terpusat yang yang pada berkuasa, bukan untuk dipimpin ialah kepentingan rakyat. (iasanya sekelompok yang

oleh

mempunyai moti3asi yang sama. 'iktator kekuasaan seseorang yang berkuasa mutlak (otoriter)

(entuk negara ditin"au dari sisi konsep dan teori modern terbagi men"adi dua, yaitu +. )egara /esatuan )egara kesatuan adalah negara yagn merdeka dan berdaulat, dengan satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. 'alam pelaksananya, negara kesatuan terbagi dua, yaitu7 4 )egara kesatuan dengan sistem sentralisasi7

)egara dengan sistem dimana seluruh persoalan yang berkaitan dengan negara langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah4daerah tinggal melaksanakanya. 4 )egara kesatuan dengan sistem desentralisasi7 )egara denan sistem dimana kepala daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk mengurus rumah tanggannya sendiri atau dikenal dengna otonomi daerah atau s*atantra

8. )egara Serikat (Federasi) )egara serikat adalah bentuk negara yang merupakan gabungan dari beberapa negara bagian dari negara serikat. /ekuasaan asli dalam negara federasi negara merupakan federasi negara bagian, untuk karena ia berhubungan langsung denan rakyatnya. Sementara bertugas men"alankan hubungan luar negeri, pertahanan negara, keuangan dan urusan pos. =. 1lemen /ekuatan )egara /ekuatan suatu negara tertangung pada beberapa elemen seperti Sumber 'aya %anusia, Sumber 'aya Alam, kekuatan militer, dan teritorial negara tersebut. a. Sumber 'aya %anusia (S'%) /ekuatan negara tergantung pada "umlah penduduk, tingkat pendidikan *arga, nilai budaya masyarakat, dan kondisi kesehatan masyarakat. Semakin banyak "umlah penduduk, semakin berkualitas S'%, dan semakin tinggi tingkat kesehatan, maka negara akan semakin ma"u dan kuat b. Sumber 'aya Alam (S'A) /ekuatan negara tergantung pda kondisi alam atau material buminya, berupa kandunga minteral, kesuburan, kekayaan laut, dan hutan. Semakin tinggi kekayaan alam, maka negara tersebut semakin kuat, negara yang kaya akan minyak, agroindustri, dan manufaktur akan men"adi negara yagn tangguh.

c. /ekuatan %iliter /ekuatan militer dan mobilitasnya sanat menentukan kekuatan baik akan negara. )egara yang mempunyai militer "umlah dalam anggota militer, dan kualitas personel dan peralatan yagn meningkatkan kemampuan mempertahankan kedaultan negara. d. 0eritorial )egara /ekuatan negara "uga tergantung seberapa luas *ilayah negara tetangga. Semakin luas dan strategis, maka negara tersebut akan semakin kuat. Segala faktor yagn mendukung kedaulatan negara, berupa kepribadian persatuan dan bangsa, kepemimpinan, dukungan efisiensi birokrasi, reputasi internasional,

bangsa (nasionalisme), dan sebagainya.

') Sistem pemerintahan negara Secara umum ada tiga macam system pemerintahan yang dianut oleh )egara4negara di 'unia, yakni7 a Presidensial, sistem pemerintahan presidential memiliki ciri4ciri sebagai berikut7 /epala )egara dan kepala pemerintahan dipegang oleh presiden Presiden dan parlemen dipilih langsung oleh rakyat Presiden tidak bertanggung "a*ab kepada parlemen Presiden dan parlemen tidak bisa saling men"atuhkan %enteri4menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden %enteri4menteri bertanggung "a*ab kepada presiden

Jika presidenH*akil presiden dalam masa "abatannya melakukan perbuatan melanggar hukum, dapat diberhentikan melalui mekanisme yang diatur dalam ::'H/onstitusi

Sistem ini disebut "uga sistem pemisahan kekuasaan. 'alam sistem pemerintahan ini parlemenHlegislati3e dan pemerintahHeksekutif memiliki kedudukan yang sama dan saling menga*asi (check and balances system). 'alam sistem ini masaHperiode kabinet sudah pasti (> tahun, = tahun atau . tahun) sesuai aturan konstitusi suatu negara dan tidak bisa diganggu gugat oleh parlemen (fiCed term atau fiCed eCecuti3e). b Parlementer, /epala simbol negara. /epala menteri. Pemili hanya untuk memilih anggota parlemenHlegislati3e Perdana menteri dan menteri4menteri ditun"uk dan diangkat oleh parlemen Perdana menteri dan menteri4menteri bertanggung "a*ab kepada parlemen Perdana menteri mengepalai kabinet yang terdiri atas meneri4menteri Parlemen bisa men"atuhkan kabinet dengan mosi tidak percaya. 'alam system ini kedudukan parlemenHlegislati3e lebih tinggi dibandingkan kedudukan eksekutifHpemerintah. pemerintahan dipegang oleh perdana sistem negara pemerintahan dipegang parlementer oleh

memiliki ciri4ciri sebagai berikut7 presidenHra"aHratuHkaisar, hanya berperan sebagai

'alam system ini masa periode kabinet tidak pasti. Se*aktu *aktu kabinet bisa dibubarkan oleh parlemen dengan mosi tidka percyaa. &ontoh Indonesia pada masa ::'S +,=<l, Inggris dan Jepang. c Sistem Pemerintahan dengan system referendum %erupakan system pemerintahan dengna penga*asan langsung dari rakyat, contoh S*iss. !u$ungan Negara 'an Agama )egara dan agama merupakan persoalan yang banyak menimbulkan perbedaaan perdebatan pandangan (discourse) yang terus agama berkelan"utan di kelangan para ahli. 9al ini disebabkan oleh dalam mener"emahkan sebagai bagian dari negara atau negara merupakan bagian dari dogma agama. Pada hakekatnya, negara sendiri secara umum diartikan sebagai suatu persekutuan hidup bersama sebagai pen"elmaan sifat kodrati manusia sebagai makhluk indi3idu dan makhluk sosial. 5leh karena itu, sifat dasar kodrat manusia secara horiBontal dalam hubungan manusia dengan manusia lain untuk mencapai tu"uan bersma. 'engan demikian, negara memiliki sebab akibat langsung dengan manusia karena manusia adalah pendiri negara itu sendiri. 'alam memahami hubungan agama dan negara ini, akan di"elaskan beberapa konsep hubungan agama dan negara menurut beberapa aliran, antara lain paham teokrasi, paham sekuler dan paham komunis. +. 9ubungan Agama dan )egara %enurut Paham 0eokrasi 'alam paham teokrasi, hubungan agama dan negara digambarkan sebagai sua hal yang tidak dapat dipisahkan. )egara menyatu denan agama, karena pemerintahan

menurut paham ini di"alankan berdasarkan firman4firman tugah, segala tata kehidupan dalam masyarakat, bangsa, dan negara dilakukan atas titah tuhan. 'egan demikian, urusan kenegaraan atau politik, dalam paham teokrasi "uga diyakini sebagai manifestasi firman 0uhan. 'alam perkembangannya, paham teokrasi terbagi ke dalam dua bagian, yakni paham teokrasi langsng dan paham teokrrasi tidak langsung. %enurut paham teokrasi langsung, pemerintahan diyakini sebagai otoritas 0uhan secara langsng pula. Adanya negara di dunia ini adalah atas kehendak tuhan, dan oleh karena itu yang memerintah adalah tuhan pula. Sementara menurut sistem pemerintahan teokrasi tidak langsng yagn memerintah bukanlah tuhan sendiri, melainkan yang memerintah adalah ra"a atau kepala negara yagn memiliki otoritas atas nama 0uhan. /epala )egara atau ra"a diyakini memerintah atas kehendak tuhan. /era"aan (eladna dpat di"adikan conoth untuk model ini. 'alam se"arah, ra"a di negara (elanda diyakini sebagai pengemban tugas suci yaitu kekuasaan yang merupakan amanat suci dari 0uhan ntuk memakmurkan rakyatnya. Politik seperti inilah yang diterapkan oleh pemerintah (elanda ketiga men"a"ah Indonesia. %ereka meyakini bah*a ra"a mendapat amanat suci dari tuhan untuk bertindka sebagai *ali dari*ilayah "a"ahannya itu. 'alam se"arah, politik (elanda seperti ini disebut politik etis. 'alam Pemerintahan teokrasi tidak langsung, sistem dan norma norma dalam negara dirumuskan berdasarkan

firman4firmna tuhan. 'engan demikian, negara meyatu dengan agama. Agama dan negara tidak dapat dipisahkan. 8. 9ubungan Agama dan )egara menurut Paham Sekuler. Paham sekuler memisahkan dan membedakan antara agama dan negara dalam negara sekuler, tidak ada hubungan antara 'alam manusia paham dengan sistem kenegaraan dengan agama. negara adalah lain, urusan hubungan dunia. manusia atau urusan ini,

Sedangkan agama adalah hubungan manusia dengan tuhan. 'ua hal ini, menurut paham sekuler tidak dapat disatukan. 'alam negara sekuler, sistem dan norma hukum positif dispisahkan dengna nilai dan norma agama. )orma hukum ditentukan mungkin atas kesepakatan tersebut manusia dan tidak dengan berdasarkan agama atau firman4firman tuhan, meskipun norma4norma bertentangan norma4orma agama. Sekalipun paham ini memisahkan antara agama dan negara, akan tetapi pada laBimnya negara sekuler membebaskan *arga negaranya untuk memeluk agama apa sa"a yagn mereka yakini dan negara tidak inter3ensi dalam urusan agama. ?. 9ubungan agama dan negara menurut paham /omunisme Paham komunisme memandang hakikat hubungna negara dan agama brdasarkan pada filosifi materialisme dialektis dan materialisme historis. Paham ini menimbulkan paham atheis. Paham yang dipelopori oleh /arl %arC ini, memandang agama sebagai candu masyarakat (marC, dalam @ouis @eahy) menurutnya manusia ditentukan oleh dirinya sendiri. Sementara agama dalam paham ini,

dianggap sebagai suatu kesadaran diri bagi manusia sebelum menemukan dirinya sendiri. /ehidupan manusia adalah dunia manusia itu sendiri yang kemudian menghasilkan masyarakat negara. Sedangkan agama dipandang sebagia realisasi fantastis makhluk manusia dan agama merupakan keluhan mahluk tertindas. 5leh karena itu, agama harus ditekan, bahkan dilarang. )ilai yagn tertinggi dalam negara adalah materi, karena manusia sendiir pada hakekatnya adalah materi. E) Pengertian konstitusi Istilah konstitusi berasal dari bahasa Prancis (constituer) yang berarti membentuk. Pemakaian istilah konsitusi yang dimaksud ialah pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan aturan suatu negara. Sedangkan istilah :ndang4undang dasar (::') merupakan ter"emahan istilah dari bahasa (elanda Arond*et. Perkataan *et diter"emahkan ke dalam bahasa Indonesia :ndang4undang dasar, dan grond berarti tanah atau dasar. 'i negara4negara yang menggunakan bahasa Inggris dipakai istilah constittion yang bahasa Indonesianya konsitusi. Pengertian konstitusi dalam praktik dapat diartikan lebih luas dari pada pengertian :ndnag4undang dasar. 'alam ilmu politik, constitution merupakan suatu yang lebih luas, yaitu keseluruhan dari peraturan4peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara4 cara bagaimana sesuatu pemerintahan diselenggarakan dlam sutu masyarakat.

'alam bahasa latin, kata konstitusi merupakan gabungan dari dua kata, yaitu cume dan statuere. &ume adalah sebuah presposisi yang berarti !bersama4sama dengan I,# sedangkan statuere mempunyai arti berdiri. Atas dasar itu, kata statuere mempunyai arti !membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikanHmenetapkan.dengan demikian bentuk tunggal dari konstitusi adalah menetapka sesuatu secara bersama4sama dan bentuk "amak dari konstitusi berarti segala yang ditetapkan. 'alam perkembangannya, ada beberapa pendapat yang membedakan antara konstitusi dengan undang4undang dasar. Seperti yang dikemukakan oleh 9erman 9eler. Ia mengatakan bah*a konstitusi lebih luas dari pada :ndang4undang dasar. /onstitusi tidak hanya bersifat yuridis melainkan "uga bersifat sosiologis dan politis. Sedangkan undang4undang dasar hanya merupakan sebagian dari pengertian konstitusi, yakni die geschreiben 3erfassung atau konstitusi yang tertulis . Pendapat yang sama dikemukanan oleh F. @assale yang dikutip oleh abu daud busroh dan abubakar busro. Ia membagi pegertian konstitusi ke dalam dua pengertian, yaitu7 1 Pengertian sosiologis dan politis, yaitu sebagai faktor kekuatan yagn nyata dalam masyarakat. Jadi konstitusi menggambarkan 2 hubungan antara kekuasaan yang terdapat dengan nyata dalam suatu negara. pengertian yuridis yaiut suatu naskah yagn memuat semua bangunan negara dan sendi4sendi pemerintahan. (erdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bah*a konstitusi meliputi peraturan tertulis dan tidak tertulis. :ndang4undnag dasar merupakan konstitusi yang tertulis. 'engan demikian konstitusi dapat diartikan sebagai berikut 7

a b c d

Suatu kumpulan kaidah yang memberikan pembatasan4 pembatasan kekuasaan kepada para penguasa Suatu dokumen tentang pembagian tugas dan sekaligus petugasnya dari suatu sistem politik Sutu gambaran dari lembaga4lembaga negara Suatu gambaran yagn menyangkut masalah hak4hak asasi manusia.

F) !akikat dan fungsi konstitusi +. 9akikat Isi /onstitusi (::') Pada hakikatnya konstitusi (::') itu berisi tiga hal pokok, yaitu 7 a. adanya "aminan tehadap hak asasi manusia dan *arga negaranya b. ditetapkan susunan ketatanearaan suatu egara yang bersifat fundamental c. adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yagn "uga bersifat fundamental. 8. Fungsi /onstitusi /onstitusi (::') dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara men"adi memiliki arti dan makna yang sangat penting. Artinya bah*a konstitusi men"adi !tali# pengikat setiap *arga negara dan lembaga negara dalam kehidupan negara. 'alam kerangka kehidupan negara, konstitusi secara umum memiliki fungsi sebagai7 a. tata aturan dalam pendirian lembaga4lembaga yang permanen politik) b. tata aturan dalam hubugnan negara dengan *arga negara serta dengan negara lainya (lembaga suprastutktur dan infastuktur

c. sumber hukum dasar yang tertinggi. Artiya bah*a seluruh peraturan dan perudnang4undangan yagn berlaku harus mengcu pada konstitusi. ?. 0u"uan /onstitusi /onstitusi sebagai disebutkan merupaka aturan4 aturandasar yang dibentuk dalam mengatur hubungan antar negara dan *arga negara. /onstitusi "uga dapat dipahami sebagai bagian dari kontrak sosial yang memuat aturan main dalam berbngsa dan bernegara. @ebih "elas, So3ernin @ohman men"elaskan bah*a dalam konstitusi harus memuat unsur4unsur sebagai berikut7 +. /onstitusi dipandang sebagai per*u"udan per"an"ian masyarakat. Artinya bah*a konstitusi merupakan konklusi dari kesepakatan masyarakat untuk membina neara dan pemerintahan yang akan mengatur mereka. 8. /onstitusi sebagai paigam yang men"amin hak4hak asasi manusia dan *arga negara sekaligus penentuan batas4 batas hak dan ke*a"iban *arga negara dan alat4alat pemerintahannya. Pada prinsipnya, adanya konstitusi memiliki tu"uan untuk membatasi ke*enangan pemerintah dalam men"amin hak4 hak yang diperintah dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. 0u"uan4tu"uan adanya konstitusi tersebut, secara singkat dapat diklasifikasikan men"adi tiga tu"uan, yaitu7 +. /onstitusi bertu"uan untuk memberikan pembatasan sekaligus penga*asan terhadap kekuasaan politik 8. /onstitusi bertu"uan untuk melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri

?.

konstitusi

bertu"uan

memberikan

batasan4batasan

ketetapan bagi para penguasa dalam men"alankan kekuasaanya. G) Institusi dan mekanisme pem$uatan konstitusi +. Institusi pembuat konstitusi Institusi (lembaga) yang bertugas untuk membuat konsitutusi adalah %P2 8. %ekanisme pembuatanHperubahan /onstitusi 0idak ada aturan yang "elas mengenai bagaimana tata cara pembuatan atau perubahan konsitutusi. 'alam pasal ? ayat 8 dinyatakan %P2 ber*enang untuk mengubah dan menetapkan ::'. Prosedur untuk mengubah ::' terdapat dalam Pasal ?E ::' +,>= yang menyebutkan7 (1 (2 :ntuk mengubah ::' sekurang4kurangnya 8H? daripada "umlah anggota %P2 harus hadir Putusan diambil denan persetu"uan sekurang4 kurangnya 8H? "umlah anggota yang hadir. Pasal ?E tersebut mengandung tiga norma, yaitu 7 1 2 (ah*a yang ber*enang untuk mengubah ::' ada pada %P2 sebagai lembaga tertinggi negara (ah*a untuk mengubah ::', kuorum yang harus dipenuhi sekurang4kurangnya adalah 8H? dari seluruh "umah anggota %P2 3 (ah*a putusan tentang perubahan ::' adalah sah apabila disetu"ui oleh sekurang4kurangnya 8H? dari anggota %P2 yagn hadir.

'alam pelaksanaan amandemen konstutusi (::' +,>=) %P2 mengunakna mekanisme sebagai berikut7 1 'P' 2 %P2 membnetuk panitia perumus badan Peker"a ((P %P2 yagn bergugas menyusun 2::' +,>= dri pipinan %P2. 'alam pembahasan panitia perumus mengdakan rapat dengan pendapat dengan elemen4elemen yang meliputi unsur pemerintah, profesional, pengusaha, partai politik, @S%, ormas, 5/P, tokoh masyarakat, dan unsur4unsur lain yang terkait. 3 4 9asil perumusan Panitia (adan Peker"a %P2 menyerahkan hasil perumusan 2:: kepada pimpinan %P2. Pimpinan %P2 menyelenggarakan sidang umum %P2 tahunan untuk mendengarkan pandangan umum fraksi4 fraksi yang ada di %P2 guna menetapkan 2::' +,>= amandemen men"adi ::' +,>= Amandemen %enurut /etetapan %P2 2I )omor IIIH%P2H8<<<, tentang sumber hukum dan tata urutan peratutan perundang4undang )egara 2I adalah 7 1 2 3 4 5 6 7 :ndang4undang 'asar +,>= /etetapan %P2 2I :ndang4undang Peraturan Pemerintah Pengganti :ndang4undang Peraturan Pemerintah /epres Peraturan daerah %P2 menagakan rapat konsultasi dengan seluruh badan kelengkapan %P2 dan anggotanya yaitu 'P2 dan

Sedangkan menurut :: )o. +<H8<<>, tata urutan peraturan perundang4undangna Indonesia adalah7

1 2 3 4 5

:ndang4undang 'asar +,>= :ndang4undang HPerpu Peraturan Pemerintah Perpres Peraturan daerah

'engan telah terbentuknya :: )o. +<H8<<> yang didalamnya diatur tentang tata urutan peraturan perundang4undangan, maka ketetapan %P2 2I )omor IIIH%P2H8<<< tidak $erlaku lagi) )amun demikian Pasal E ayat (>) :: )o. +<H8<<> dan pen"elasannya, menyatakan bah*a peraturan yang dikeluarkan oleh %P2 (sebagaimana yang ditetapkan dalam 0AP %P2 )o. IH%P2H8<<?) masih diakui keberadaanya dan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat.

(A( J !A& 'AN &E0A5IBAN 0A-GA NEGA-A 'eskripsi Singkat 'alam bab ini kita akan mempela"ari pengertian *arga negara dan ke*arganegaraan, mengenai hak dan ke*a"iban *arga negara, asas dan unsur ke*arganegaraan. /emudian akan dipela"ari "uga mengenai masalah4masalah status mengenai yang ke*arganegaraan bagaimana memperolehnya dan hak serta ke*a"iban *arga negara. Akhirnya akan dibahas bagaimana membangun karakter *arga bertanggung"a*ab PENGE-TIAN 0A-GA NEGA-A 'AN &E0A-GANEGA-AAN 0arga Negara negara

/arga

egara adalah penduduk

sebuah negara atau

bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai ke*a"iban dan hak penuh sebagai *arga negara itu. (/amus (esar (ahasa Indonesia, 8<<8). ;arga negara adalah penduduk suatu negara, tetapi penduduk belum tentu *arga negara, karena mungkin seorang asing. ;arga mempunyai negara. Setiap *arga negara mempunyai ke*a"iban terhadap negara dan mempunyai hak untuk dilindungi oleh negara. Penduduk %enduduk, adalah orang yang memiliki domisili atau tempat tinggal tetap di *ilayah negara itu, yang dapat dibedakan men"adi *arga negara asli dan *arga negara asing (;)A). Penduduk menurut pasal 8. ayat (8) ::' +,>= adalah *arga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Bukan %enduduk, adalah orang4orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai dengan 3isa yang diberikan negara melalui kantor imigrasi. &e.arganegaraan Istilah /e*arganegaraan (citizenship) memilikii arti keanggotaan yang menun"ukkan hubungan atau ikatan antara negara dengan *arga negara. Pengertian ke*arganegaraan dapat dibedakan men"adi7 /e*arganegaraan dalam arti uridis dan Sosiologis. /e*arganegaraan dalam arti Formil dan %ateriil. negara adalah anggota suatu negara yang yaitu kedudukan khusus terhadap negaranya

hubungan hak dan ke*a"iban yang bersifat timbal4balik terhadap

/e*arganegaraan

dalam arti

yuridis

ditandai

dengan

adanya ikatan hukum antara orang4orang dengan negara. 0anda adanya ikatan hukum, misalnya7 akte kelahiran,surat pernyataan, bukti ke*arganegaraan, dll. /e*arganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan hukum, melainkan ikatan emosional, yang lahir dari penghayatan *arga negara yang bersangkutan. %isalnya7 ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan se"arah, ikatan tanah air. /e*arganegaraan dalam arti formil menun"uk pada tempat ke*arganegaraan. 'alam sistematika hukum, masalah ke*arganegaraan berada pada hukum publik. /e*arganegaraan dalam arti materiil menun"uk pada akibat dari status ke*arganegaraan, yaitu adanya hak dan ke*a"iban *arga negara. +NS+-,+NS+- &E0A-GANEGA-AAN Ada beberapa unsur yang menentukan status

ke*arganegaraan, yaitu7 :nsur darah atau keturunan (ius sanguinis+ :nsur daerah tempat lahir (ius soli+ :nsur ke*arganegaraan (naturalisasi+ )aturalisasi adalah status ke*arganegaraan yang diperoleh atas hak opsi yaitu untuk memilih dan menga"ukan kehendak men"adi *arga negara dari suatu negara (Khak ke*arganegaraan aktif) atau sebaliknya adalah hak repudiasi yaitu hak menolak pemberian ke*arganegaraan dari suatu negara.

STAT+S &E0A-GANEGA-AAN

#patride (tanpa ke*arganegaraan) adalah seseorang 9al ini yang timbul tidak memiliki status menurut peraturan

ke*arganegaraan.

ke*arganegaraan suatu negara, seseorang tidak diakui sebagai *arganegara dari negara manapun. Bipatride (d*i ke*arganegaraan) adalah ke*arganegaraan ganda yang timbul apabila peraturan dari dua negara terkait seseorang dianggap sebagai *arganegara kedua negara tersebut. %isal 0ukiyo dan 0ukiyem suami isteri berstatus *arganegara A yang menganut asas ius, sanguinis dan berdomisili di negara ( yang menganut asas ius, soli. Anaknya, 0uki"an lahir di negara (, maka 0uki"an mempunyai status ke*arganegaraan ganda. Multipatride adalah seseorang yang memiliki lebih dari dua status ke*arganegaraan, yaitu seseorang (penduduk) yang tinggal di perbatasan dua negara. !ak dan &e.a/i$an Negara 'alam rangka terpeliharan a hak dan ke.a/i$an .arga 1 2 negara4 negara memiliki tugas dan tanggung/a.a$ se$agai $erikut% Negara men/amin kemerdekaan tiap,tiap penduduk memeluk agaman a 6pas *7 a at *8 Negara atau pemerintah .a/i$ mem$ia ai pendidikan khususn a pendidikan dasar 6pasal 19 a at *8 3 dan Pemerintah $erke.a/i$an mengusahakan men eleng,garakan satu sistem pendidikan nasional 6pasal 19 a at 18

Negara pendidikan

memprioritaskan sekurang,kurangn a

anggaran *:; dari

anggaran $elan/a negara dan $elan/a daerah 6pasal 19 a at <8 5 nilai Pemerintah mema/ukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan men/un/ung tinggi nilai, agama dan persatuan $angsa untuk kema/uan perada$an serta kese/ahteraan umat manusia 6pasal 19 a at 28 6 Negara mema/ukan ke$uda aan manusia ditengah perada$an dunia dengan men/amin ke$e$asan mas arakat dengan memelihara dana mengem$angkan nilai,nilai $uda an a) 6pasal 1* a at 98 7 Negara menghormati dan memelihara $ahasa daerah se$agai keka aan ke$uda aan nasional) 6pasal 1* a at *8 8 Negara menguasai #a$ang,#a$ang produksi terpenting $agi negara danmenguasai hidup orang $an ak 6pasal 11 a at *8 9 Negara 11 a at 18 10 98 11 Negara mengem$angkan sistem /aminan sosial $agi seluruh rak at dan mem$erda akan mas arakat 1< a at *8 ang lemah dan tidak mampu sesuai dengan marta$at kemanusiaan 6pasal Negara $erke.a/i$an memelihara fakir miskin dan anak,anak terlantar 6pasal 1< a at menguasai $umi4 air dan keka aan alam demi kemakmuran rak at 6pasal

12

Negara

$ertanggung/a.a$

atas

persediaan fasilitas pela anan kesehatan dan fasilitas pela anan umum a at 18 Be$erapa !al Prinsip 'ari +u No) 9* Tahun *::= Tentang &e.arganegaraan -I 1 Pengertian *arga negara Indonesia adalah setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang4undangan danHatau berdasarkan per"an"ian pemerintah 2I dengan negara lain sebelum :: ini berlaku sudah men"adi *arga negara Indonesia. 2 1 2 3 ibu ang men"adi *arga negara Indonesia adalah7 Anak yang lahir dari perka*inan yang sah dari seorang ayah dan ibunya ;)I. Anak lahir dari perka*inan yang sah dari seorang ayah ;)I dan ibunya ;)A. Anak yang lahir dari perka*inan yang sah dari ;)I, tetapi ayahnya tidak mempunyai ke*arganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan ke*arganegaraan kepada anak tersebut. 4 hari 5 6 Anak yang lahir dalam tenggang *aktu ?<< setelah ayahnya meninggal dunia dari perka*inan yang sah dan ayahnya ;)I. Anak yang lahir di luar perka*inan yang sah dari seorang ibu ;)I. Anak yang lahir di luar perka*inan yang sah dari seorang ibu ;)A yang diakui oleh seorang ayah ;)I sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan ang la ak 6pasal 1<

sebelum anak sebelum ka*in. 7 lahir 8

tersebut

berusia

+-

tahun

atau

Anak yang lahir di *ilayah 2I yang pada *aktu tidak 'll. "elas status ke*arganegaraan ayah4 ibunya.,

BAB 3I 'EM(&-ASI 'AN PEN'I'I&AN 'EM(&-ASI Arti dan makna demokrasi

'emokarasi berasal dari kata 'emos artinya rakyat, kratos

unani demos dan kratos. pemerintahan. Jadi,

berarti

demokrasi artinya pemertintah rakyat, yaitu pemerintahan yang rakyatnya memegang peranan yang sangat menentukan. 'emokrasi dibagi men"adi dua yaitu, demokrasi langsung dan demokrasi tidak langsung. 'emokrasi langsung adalah demokrasi yang dilaksanakan secara musya*arah, dimana rakyat dikumpulakan men"adi satu pada suatu tempat pertemuan dan mereka dapat memilihnya secara langsung, demokrasi tidak langsung adalah demokrasi yang dilaksanakan atas per*akilan rakyat dari masing $ masing daerah, dan per*akilan rakyat tersebut yang akan menampung aspirasi rakyat untuk di"alankan dipemerintahan. (agi negara $ negara modern, demokrasi langsung tidak dapat dilaksanakan, karana 7 1 2 3 Penduduk yang selau bertambah, sehingga suatu musya*arah tidak dapat dilaksanakan pada suatu tempat. %asalah yang dihadapi oleh suatu pemerintah semakin rumit, tidak seperti di pedesaan. Setiap *arga negara mempunyai kesibukan masing $ masing di dalam kehidupannya, sehingga cukup di*akilkan oleh per*akilan rakyat dari tiap daerah. 'emokrasi yang pernah di"alankan di Indonesia diantaranya 7 1 'emokrasi @iberal 'imulai pada tahun +,>= $ +,>,, dan diganti pada tahun +,=,. 'emokrasi ini runtuh karna tidak tercapainya stabilitas politik dan timbulnya perbedaan pendapat yang sangat mendasar diantara partai politik yang ada saat itu. 2 'emokrasi 0erpimpin

'imulai

dengan

runtuhnya

demokrasi

@iberal

dan

dikeluarkannya 'ekrit Presiden pada = Juli +,=,, oleh Presiden Soekarno. )amun demokrasi ini mengalami kegagalan karna pembangunan yang tidak merata di berbagai daerah, ter"adinya //), dan manipulasi politik. Akhirnya demokrasi ini pun runtuh pada +,,-, yang disebut 2eformasi. 3 'emokrasi pancasila 'imulai dengan tumbangnya demokrasi terpimpin, dan digantikan dengan 1ra 5rde (aru yang memakai demokrasi Pancasila. 'an tetap dilakasanakan sampai saat ini karna masih dianggap cocok dengan keadaan Indonesia kini.

(A( JII 9A% 'A) 2:@1 5F @A;

Anda mungkin juga menyukai