Anda di halaman 1dari 19

Materi Referensi Sejarah Pemikiran Modern

Oleh
Satria Sukmawan
(13010111130023)
Secara garis besar, perkembangan sejarah pemikiran modern dibagi dalam lima tahap:
1. ZamanYunani Kuno
2. Zaman Yunani
3. Zaman Abad ertengahan
!. Zaman "odern
#. Zaman osmodern
I. aman !unani "uno
$angsa Yunani merupakan bangsa %ang pertama kali berusaha menggunakan akal untuk
berpikir. Kegemaran bangsa Yunani merantau secara tidak langsung menjadi sebab
meluasn%a tradisi berpikir bebas %ang dim iliki bangsa Yunani Kebebasan berpikir bangsa
Yunani disebabkan di Yunani sebelumn%a tidak pernah ada agama %ang didasarkan pada
kitab suci. Keadaan tersebut jelas berbeda dengan "esir, ersia, dan &ndia. Sedangkan
'i(ingstone berpendapat bah)a adan%a kebebasan berpikir bangsa Yunani dikarenakan
kebebasan mereka dari agama dan politik secara bersamaan. terhadap agama. eran
agama dimasa modern digantikan ilmu*ilmu positi+. ada masa Yunani kuno, +ilsa+at
secara umum sangat dominan, meski harus diakui bah)a agama masih kelihatan
memainkan peran. ,al ini terjadi pada tahap permulaan, %aitu pada masa -hales ./!0*#!#
S" 1.
2emikian juga hitagoras .#32*#00 S" 1 belum murni rasional. ada masa Yunani
Klasik, pertan%aan*pertan%aan %ang berkembang adalah pertan%aan %ang berhubungan
alam semesta. &ni berangkat dari kekaguman manusia terhadap hal*hal %ang ada di
sekitarn%a. Sebagai contoh, ketika manusia melihat segala sesuatu %ang ada di sekeliling
mereka, muncul pertan%aan*pertan%aan mengenai segala sesuatu itu. $egitupun para
+ilsu+ 4aman Yunani klasik ini. "ereka mempertan%akan hakikat kehidupan ini. Sebagai
contoh, -hales, salah seorang +ilsu+ %ang hidup pada masa itu, mendapatkan kesimpulan
bah)a pen%ebab pertama kehidupan adalah air karena ia melihat adan%a kehidupan ini
karena ada air.
II. aman !unani
Zaman Yunani ini di)akili oleh lato dan Aristoteles. ada 4aman ini, pertan%aan*
pertan%aan tentang kehidupan mulai berkembang. "ereka tidak lagi han%a melihat keluar
.oustside1, akan tetapi juga mulai melihat ke dalam .inside1. ersoalan tentang manusia
mulai dipertan%akan. "isaln%a, apa hakikat manusia5 2ari mana manusia berasal5 2ari
pertan%aan*pertan%aan tersebut lahirlah suatu ja) aban. Salah satun%a adalah ja)aban
%ang muncuk dari lato bah)a hakikat manusia itu terdiri dari tubuh dan ji)a. Secara
struktur, ji)a lebih tinggi dari tubuh. "enurut lato, tubuh menjadi penjara ji)a. 6i)a
akan bebas ketika ia lepas dari tubuhn%a. Sementara itu, Aristoteles mengatakan hakikat
manusia tidak terpisah antara tubuh dan ji)a. -idak ada %ang lebih tinggi secara struktur.
"anusia terdiri dari +orma dan materi.
III. aman #$ad Perten%ahan & 'arat ((ro)a)
Zaman abad pertengahan lahirn%a agama sebagai kekuatan baru. $an%ak +ilsu+ %ang lahir
dari latar belakang rohani)an. 2engan lahirn%a agama*agama sebagai kekuatan baru,
)ah%u menjadi otoritas dalam. menentukan kebenaran. Sejak gereja .agama1
mendominasi, peranan akal .+ilsa+at1 menjadi sangat kecil. Karena, gereja telah
membelokkan kreati+itas akal dan mengurangi kemampuann%a. ada saat itu, pendidikan
diserahkan pada tokoh*tokoh gereja %ang dikenal dengan 7-he Scholastics7, sehingga
periode ini disebut dengan masa skolastik. ara +iloso+ aliran skolastik menerima doktrin
gereja sebagai dasar pandangan +iloso+isn%a. "ereka berupa%a memberikan pembenaran
apa %ang telah diterima dari gereja secara rasional.
2i antara +iloso+ skolastik %ang terkenal adalah Augustinus . 3#!*!301. "enurutn%a,
dibalik keteraturan dan ketertiban alam semesta ini pasti ada %ang mengendalikan, %aitu
-uhan. Kebenaran mutlak ada pada ajaran agama. Kebenaran berpangkal pada aksioma
bah)a segala sesuatu diciptakan oleh -uhan dari %ang tidak ada .creatioe8 nihilo1.
Kehidupan %ang terbaik adalah kehidupan bertapa, dan %ang terpenting adalah cinta pada
-uhan.
9iri khas +ilsa+at abad pertengahan ini terletak pada rumusan Santo Anselmus .1033**
110:1, %aitu credo utintelligam .sa%a perca%a agar sa%a paham1. ;ilsa+at ini jelas berbeda
dengan si+at +ilsa+at rasional %ang lebih mendahulukan pengertian dari pada iman.
I*. aman Modern
Zaman modern dia)ali dengan munculn%a <enaissance sekitar abad => dan =>& ",
%ang bermaksud lepas dari dogma*dogma, akhirn%a muncul semangat perubahan dalam
kerangka ber+ikir. roblem utama masa <enaissance, sebagaimana periode skolastik,
adalah sintesa agama dan +ilsa+at dengan arah %ang berbeda. ?ra <enaissance ditandai
dengan tercurahn%a perhatian pada berbagai bidang kemanusiaan, baik sebagai indi(idu
maupun sosial.
2iantara +iloso+ masa <enaissance adalah ;rancis $acon .1#/1*1/2/1. &a berpendapat
bah)a +ilsa+at harus dipisahkan dari teologi. "eskipun ia me%akini bah)a penalaran
dapat menunjukkan -uhan, tetapi ia menganggap bah)a segala sesuatu %ang bercirikan
lain dalam teologi han%a dapat diketahui dengan )ah%u, sedangkan )ah%u sepenuhn%a
bergantung pada penalaran. ,al ini menunjukkan bah)a $acon termasuk orang %ang
membenarkan konsep kebenaran ganda .double truth1, %aitu kebenaran akal dan )ah%u.
uncak masa <enaissance muncul pada era <ene 2escartes .1#:/*1/#01 %ang dianggap
sebagai $apak ;ilsa+at "odern dan pelopor aliran <asionalisme. Argumentasi %ang
dimajukan bertujuan untuk melepaskan dari kungkungan gereja. Salah satu sembo%ann%a
7cogito ergo sum7 .sa%a berpikir maka sa%a ada1. ern%ataan ini sangat terkenal dalam
perkembangan pemikiran modern, karena dianggap mengangkat kembali derajat rasio
dan pemikiran sebagai indikasi eksistensi setiap indi(idu. 2alam hal ini, +ilsa+at kembali
mendapatkan keja%aann%a dan mengalahkan peran agama, karena dengan rasio manusia
dapat memperoleh kebenaran. Kemudian muncul aliran ?mpirisme, dengan pelopor
utaman%a, -homas ,obbes .1#@@*1/3:1 dan 6ohn 'ocke .1/32*130!1. Aliran ?mpirisme
berpendapat bah)a pengetahuan dan pengenalan berasal dari pengalaman, baik
pengalaman batiniah maupun lahiriah. Aliran ini juga menekankan pengenalan indera)i
sebagai bentuk pengenalan %ang sempurna.
2i tengah bergeman%a pemikiran rasionalisme dan empirisme, muncul gagasan baru di
&nggris, %ang kemudian berkembang ke erancis dan akhirn%a ke 6erman. "asa ini
dikenal dengan Au+klarung atau ?nlightenment atau masa pencerahan sekitar abad =>&&&
". ada masa Au+klarung ini muncul keinginan manusia modern men%ingkap misteri
dunia dengan kekuatan akal dan kebebasan berpikir. -okoh +ilsu+ %ang sangat
mengagungkan kekuatan akal dan dianggap sebagai $apak ;ilsa+at "odern adalah <ene
2escartes. ada abad ini dirumuskan adan%a keterpisahan rasio dari agama, akal terlepas
dari kungkungan gereja, sehingga >oltaire .1/:!*133@1 men%ebutn%a sebagai the age o+
reason .4aman penalaran1. Sebagai salah satu konsekuensin%a adalah supremasi rasio
berkembang pesat %ang pada gilirann%a mendorong berkem bangn%a +ilsa+at dan sains.
eriode +ilsa+at modern di $arat menunjukkan adan%a pergeseran, segala bentuk
dominasi gereja, kependetaan dan anggapan bah)a kitab suci sebagai satu*satun%a
sumber pengetahuan diporak*porandakan. 2engan demikian, dapat dikatakan bah)a abad
modern merupakan era pembalasan terhadap 4aman skolastik %ang didominasi gereja.
*. aman Postmodernisme
Zaman postmodern ditandai dengan keinginan untuk mendobrak si+at*si+at +ilsa+at
modern %ang mengagungkan keuni(ersalitasan, kebenaran tunggal, dan kebebasnilaian.
Karena itu, +ilsa+at postmodern sangat mengagungkan nilai*nilai relati(itas dan
mininarasi, berbeda dengan +ilsa+at modern %ang mengagungkan narasi*narasi besar.
;ilsa+at postmodern cenderung lebih beragam dalam hal pemikirian.
ada a)al abad ==, di &nggris dan Amerika muncul aliran ragmatisme %ang dipelopori
oleh Ailliam 6am es .1@!2*1:101. Sebenarn%a, ragmatisme a)aln%a diperkenalkan oleh
9.S. ierce .1@3:*1:1!1. "enurutn%a, keperca%aan menghasilkan kebiasaan, dan
berbagai keperca%aan dapat dibedakan dengan membandingkan kebiasaan %ang
dihasilkan. Bleh karena itu, keperca%aan adalah aturan bertindak. Ailliam 6ames
berpendapat bah)a teori adalah alat untuk memecahkan masalah dalam pengalaman
hidup m anusia. Karena itu, teori dianggap benar, jika teori ber+ungsi bagi kehidupan
manusia. Sedangkan agama, menurutn%a, mempun%ai arti sebagai perasaan .+eelings1,
tindakan .acts1 dan pengalaman indi(idu manusia ketika mencoba memahami hubungan
dan posisin%a di hadapan apa %ang m ereka anggap suci. 2engan demikian, keagam aan
bersi+at unik dan membuat indi(idu men%adari bah)a dunia merupakan bagian dari
s%stem spiritual %ang dengan sendirin%a memberi nilai bagi atau kepadan%a. Agak
berbeda dengan Ailliam 6ames, tokoh ragmatisme lainn%a, 6ohn 2e)e% .1@#:*1:#21
men%atakan bah)a tugas +ilsa+at %ang terpenting adalah memberikan pengarahan pada
perbuatan manusia dalam praktek hidup %ang harus berpijak pada pengalaman.
ada saat %ang bersamaan, juga berkembang aliran ;enomenologi di 6erman %ang
dipelopori oleh ?dmund ,usserl .1@#:*1:3@1. "enurutn%a, untuk mendapatkan
pengetahuan %ang benar ialah dengan menggunakan intuisi langsung, karena dapat
dijadikan kriteria terakhir dalam +ilsa+at. $agin%a, ;enomenologi sebenarn%a merupakan
teori tentang +enomenaC ia mempelajari apa %ang tampak atau %ang menampakkan diri.
ada abad tersebut juga lahir aliran ?ksistensialisme %ang dirintis oleh Soren
Kierkegaard .1@13*1@##1 .
I. Sejarah +ilsafat Modern
ada masa abad modern ini berhasil menempatkan manusia pada tempat %ang sentral
dalam pandangan kehidupan sehingga corak pemikirann%a antroposentris, %aitu
pemikiran +ilsa+atn%a mendasarkan pada akal +ikir dan pengalaman. <ene 2escartes
.1#:/*1/#01 sebagai bapak +ilsa+at modern %ang berhasil memadukan antara metode ilmu
alam dengan ilmu pasti ke dalam pemikiran +ilsa+at. ada abad ke*1@, perkembangan
pemikiran +ilsa+at mengarah pada +ilsa+at ilmu pengetahuan. -okoh*tokohn%a antara lain
Deoge $erkele% .1/@#*13#31, 2a(id ,ume .1311*133/1, <ousseau .1322*133@1. 2i
6erman muncul 9hirstian Aol+t .1/3: E 13#!1 dan &mmanuel Kant .13#! E 1@0!1, %ang
mengupa%akan agar +ilsa+at menjadi ilmu pengetahuan %ang pasti dan berguna.
Abad ke*1:, perkembangan pemikiran +ilsa+at terpecah belah. Ada +ilsa+at Amerika,
+ilsa+at rancis, +ilsa+at &nggris, +ilsa+at 6erman. -okoh* tokohn%a adalah : ,egel .1330*
1@311, Karl "ar8 .1@1@*1@@31, August 9omte .13:@*1@#31, 6S. "ill .1@0/*1@331, 6ohn
2e)e% .1@#@*1:#21.
II. +ilsafat #$ad ,ewasa Ini (+ilsafat #$ad ke-20)
;ilsa+at 2e)asa &ni atau ;ilsa+at Abad Ke*20 juga disebut ;ilsa+at Kontemporer. 9iri
khas pemikiran +ilsa+at ini adalah desentralisasi manusia. 2alam bidang bahasa terdapat
pokok*pokok masalah, %aitu arti kata*kata dan arti pern%ataan*pern%ataan. "aka,
timbullah +ilsa+at analitika, %ang di dalamn%a membahas tentang cara mengatur
pemakaian kata*kata F istilah*istilah karena baha sebagai objek terpenting dalam
pemikiran +ilsa+at, para ahli pikir men%ebutn%a sebagai logosentris. ara paruh pertama
abad ke*20 ini timbul aliran*aliran ke+ilsa+atan, seperti Geo*-homisme, Geo*
Kantianisme, Geo*,egelianisme, Kritika &lmu, ,istorisme, &rasionalisme, Geo*>italisme,
Spiritualisme, Geo*ositi(isme.
ada A)al belahan akhir abad ke*20 muncul aliran*aliran ke+ilsa+atan %ang lebih dapat
memberikan corak pemikiran de)asa ini, seperti +ilsa+at Analitik, ;ilsa+at ?ksistensi,
Strukturalisme, Kritika Sosial.
Sumber re+erensi : http:FFas*sirn%.blogspot.comF2012F10F+ilsa+at*modern*dalam*
pembentukann%a.html diakses pada 20 April 2013
1. Pendahuluan

emikiran modern penting di pahami oleh mahasis)a ilmu*ilmu sosial dengan
penelusuran historis. 2engan studi historis, akan terlihat bah)a apa %ang ditemui
sekarang dalam dunia ilmiah dan peradaban kontemporer pun%a akar sejarah dan rentetan
perubahan dari masa ke masa. Sebagaimana kebuda%aan berubah, pemikiran +iloso+is dan
pemikiran ilmiah pun berubah. Satu sama lain saling mempengaruhi. Sebelum uraian
tentang perjalanan pemikiran +iloso+is dan ilmiah dalam rentang sejarah dikemukakan,
terlebih dahulu dikemukakan pengeertian atau konsep modern %ang dipakai dalam kuliah
sejarah pemikiran modern .S"1 ini.

1.1. "onse) modern
2ari segi bahasa, modern berarti maju. 'a)ann%a tradisional, terkebelakang dan
kolot. Secara sederhana pemikiran modern dipahami sebagai cara manusia dan
mas%arakat berusaha memahami dan memperbaiki kualitas hidupn%a dengan
mengerahkan da%a .potensi1 %ang dimilikin%a. 2a%a %ang dimiliki manusia adalah +isik,
otak, perasaan, hati nurani dan kemauanFna+su. -etapi pandangan +ilsa+at tentang da%a
manusia ini juga beragam, sehingga de+inisi dari pemikiran modern juga beragam atau
berbeda satu sama lain. Gamun ada kesamaan pendapat para ahli bah)a manusia dan
mas%arakat modern adalah %ang menggunakan ilmu pengetahuan (sciences) dalam
memahami dan mangatasi persoalan %ang mereka hadapi. Yang memahami masalah
kehidupan dan mengatasin%a han%a dengan tradisi, khura+at, ilmu santet, meniru saja apa
%ang dilakukan orang lain, bukanlah dinamakan modern. "anusia %ang tetap saja
bertahan pada tradisi %ang di)arisi secara turun temurun tidaklah manusia dan
mas%arakat modern, tetapi tradisional. &stilah lain dari tradisional adalah terkebelangkang
(underdeveloped, developing countries), dan primiti+. Sekarang %ang dikatakan negara
modern adalah %ang makmur ekonomin%a dan maju teknologin%a. Gamun pengertian
biasa dan menurut pendapat umum ini biasa tidak mengungkap esensi masalah dan han%a
berdasarkan alasan %ang kasat mata (tangible, material). erlu ditelusuri pengetian %ang
lebih mendasar atau esensial.
Hntuk itu perlu dijelaskan terlebih dahulu pengertian pemikiran itu sendiri.
emikiran berasal dari kata kerja berpikir %ang berati kemampuan untuk menghubungkan
suatu hal dengan hal lain, seperti menghubungkan keberhasilan dengan kesungguhan,
menghubungkan mobil rusak dengan bisa jalan kembali dan lain sebagain%a. engertian
ini lebih umum dari pengertian berpikir secara ilmiah dan +alsa+i. $erpikir secara ilmiah
adalah mengungkap sesuatu %ang belum diketahui (latent) dengan bukti*bukti %ang
cukup. Yang latent itu biasa pula dalam bentuk hubungan antara sesuatu %ang
dipengaruhi dengan +aktor*+aktor %ang mempengaruhin%a, atau antara (ariabel dependen
dengan (ariabel independen.
emikiran +alsa+i perlu dipahami terlebih dahulu karena dalam materi sejarah
pemikiran modern sebagian besar objek %ang dibicarakan adalah +ilsa+at atau hasil
pemikiran +alsa+i. emikiran +alsa+i adalah cara berpikir radikal, sistematis, uni(ersal,
dan liberal tentang masalah*masalah 7besar7. ersoalan*persoalan IbesarJ dalam
kehidupan seperti hakikat manusia, mas%arakat, hakikat pengetahuan, )ujud semesta
dan lain sebagain%a. "asalah*masalah tersebut dipikirkan oleh para +ailasu+ secara
radikal, maksudn%a dipikirkan sampai ke akar*akarn%a, sangat mendalam. Hntuk
memahami sesuatu secara radikal biasa pertan%aann%a adalah apa hakikat sesuatu, dari
mana asul usuln%a, danFatau kemana tujuan akhirn%a. "emikirkan masalah tersebut
secara sistematis maksudn%a memikirkann%a menurut alur tertentu, konsisten, jelas
mana %ang utama mana %ang pelengkap, dan jelas hubungan suatu masalah dengan
masalah lainn%a. $erpikir secara uni(ersal maksudn%a %ang dipikirkan itu bukan kasus
tertentu, bukan species sesuatu, tetapi keseluruhann%a atau genusn%a, seperti tidak
memikirkan siapa sebenarn%a si A, si $ dan seterusn%a, tetapi memikirkan siapa
sebenarn%a manusia itu. $erpikir liberal atau bebas maksudn%a tidak terikat atau
mengikuti saja pemikiran orang lain, tidak taklid saja kepada pandangan suatu
mas%arakat. $ahkan +ailasu+ %ang terlalu bebas juga tidak mau terikat dengan ajaran
agama sekali pun. "ereka berpikir secara kritis sekali. Karena ji)a kritis ini, biasa
ditemukan pendapat dan hasil pemikiran murid berbeda dengan pemikiran sang guru.
-etapi dalam praktek ban%ak pula +ailasu+ %ang membatasi kebebasann%a atau
mengikut suatu prinsip umum suatu )ila%ah, bidang atau agama, sehingga pemikirann%a
dinamakan +ilsa+at $arat, +ilsa+at &slam, +ilsa+at ilmu dan seterusn%a. Selanjutn%a lihat
Anshari .1:3:1, 6ohnstone .1:/#1. 'ain haln%a Gasroen .1:/31 %ang berpendapat
bah)a +isa+at %ang sebenarn%a han%alah %ang sejalan dengan ajaran Allah. emikiran
+ilsa+at %ang telah diterima oleh suatu mas%arakat atau rak%at suatu negara, meningkat
menjadi ideologi sehingga di%akini benar oleh penganutn%a dan mereka jadikan sebagai
landasan serta tujuan perjuangan dan pembangunan. Karena itu arah pendidikan,
sistem hukum, dan tujuan pembangunan suatu mas%arakat pada umumn%a merupakan
penjabaran dari +ilsa+at %ang mereka %akini itu.
emikiran %ang tidak sedalam dan seabstrak +ilsa+at dikemukakan oleh kaum
intelektual, ilmu)an dan pemimpin +ormal maupun in+ormal. "asalah %ang mereka
pikirkan dan jelaskan dapat saja tentang hal*hal %ang agak konkret dan praktis, seperti
bagaimana mengubah sistem politik supa%a korupsi tidak merajalela lagi. emikiran
%ang lebih rendah tingkatn%a adalah pendapat %ang dikemukakan orang a)am dalam
berbagai peristi)a dan kesempatan %ang lebih instant .segera jadi1 dibanding dengan
pemikiran seorang intelektual dan +ailasu+.
emikiran sebagai hasil kerja akal budi manusia, termasuk pemikiran +ilsa+at,
dipengaruhi oleh pengamatan, pengalaman, kondisi pribadi %ang bersangkutan, dan latar
belakang sosial buda%an%a. Selain pemikiran itu dipengaruhi ban%ak hal dan berubah*
ubah, objek %ang dipikirkan, seperti masalah sosial buda%a, juga berubah. Karena itu
corak dan hasil pemikiran itu sangat beragam, relati+, mengalami perubahan dan
perkembangan, bahkan biasa pula kontradikti+ satu sama lain, termasuk antara
pemikiran seorang pemikir atau +ailasu+ itu sendiri. Ada pemikiran teologis, sekuler,
materialisme, idealisme, dan lain sebagain%a. 2emikian juga pemikiran modern dan
pemikiran $arat, )alaupun pun%a aspek kesamaan, juga terdapat perbedaan antara satu
dengan %ang lain. ersamaan dan perbedaan pemikiran tersebut serta +aktor*+aktor
%ang mempengaruhin%a inilah %ang akan dipelajari dalam kuliah sejarah pemikiran
modern .S"1.
Kembali ke konsep modern, pendapat pemikir bersimpang siur, dari %ang sekuler
sampai ke %ang agamis. Yang sekuler dan anti agama adalah seperti pemikiran 9omte,
$ruhl dan "ar8. Auguste 9omte menelusurin%a dari e(olusi pemikiran manusia dan
mas%arakat. &a berpendapat bah)a pemikiran manusia dan mas%arakat berkembang dari
+ase teologis, ke meta+isik dan terakhir adalah berpikir positi+. ;ase berpikir positi+ inilah
%ang modern, %aitu ber+ikir tentang dan atas dasar +akta %ang n%ata, empirik dan ilmiah.
Karena itu ber+ikir modern adalah ber+ikir seperti %ang dikembangkan dalam ilmu*
ilmu alam. 2emikian juga 'ucien '. $ruhl men%atakan bah)a mas%arakat maju
ber+ikir logis dan ilmiah sedangkan mas%arakat primiti+ ber+ikir agamis dan magis
.ritchard, 1:@!: 3#*3@1. "enurut Karl "ar8, mas%arakat modern adalah mas%arakat
komunis %ang ditandai dengan tidak adan%a lagi hak milik indi(idual. Agama, moral,
hukum seperti %ang dikenal sekarang akan sirna karena semuan%a itu han%alah ciptaan
kelas borjuis untuk mengeksploitasi kelas proletar. Gegara*negara berbuda%a
Kon+usius, seperti 6epang, Korea Selatan, -ai)an, Singapura juga dikatakan sebagai
negara modern. Gegara*negara ini menempuh sistem ekonomi kapitalismeC pertumbuhan
ekonomi %ang tinggi, menghasilkan dan menggunakan teknologi maju. -etapi mereka
tidak meninggalkan nilai*nilai luhur buda%a mereka, seperti nilai penghormatan
terhadap nenek mo%ang dan orang %ang lebih tua, serta mementingkan keluarga.
2ari percaturan politik dan ekonomi internasional dapat dipahami bah)a konsep
modern %ang 7dipaksakan7 kepada negara di -imur adalah suatu mas%arakat atau
negara %ang demokratis, dengan sistem ekonomi pasar bebas, pertumbuhan ekonomi
tinggi %ang ditopang
oleh teknologi canggih, kebebasan indi(idual .liberalisme1, dan sekularisme. 2alam
konsep ini masalah agama dan nilai*nilai luhur, seperti %ang dikenal dalam buda%a
-imur tidak menjadi perhatian dan bahkan dianggap sebagai penghalang kemajuan,
karenan%a harus disingkirkan. Kecenderungan sekuler ini berasal dari semangat
<enaissance dan Au+klarung .pencerahan1 %ang timbul di ?ropa mulai abad ke 1#.
Semangat ini pada dasarn%a ingin menempatkan manusia dengan segala
kemampuan rasionaln%a menjadi titik tolak dan tujuan pembangunan. "ereka
mendobrak dominasi Dereja Katolik <oma dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi
dan ilmu pengetahuan. "enurut mereka, sejarah ?ropa Zaman ertengahan tenggelam
dalam The Dark
Ages, karena campur tangan gereja dalam urusan kemas%arakatan. emberontakan
terhadap Dereja Katolik <oma tersebut mereka teruskan kepada semua agama. Karena
agama tidak bisa dihapuskan dalam kehidupan manusia, agama han%a diberi hak
hidup di kalangan indi(idu, keluarga dan dalam masalah rohaniah dan ritual.
Hlah Dereja Katolik <oma tidak bisa dipukul rata kepada semua institusi agama.
Selanjutn%a kesalah suatu institusi agama tidak bisa pula dilanjutkan kepada kesalahan
agama itu sendiri. $esar kemungkinan manusian%a lah %ang salah memahami. Agama itu
sendiri tidak salah. Karena itu %ang dimaksud dengan pemikiran modern dalam
perkuliah S" adalah pemikiran mas%arakat %ang menggunakan pemikiran ilmiah
dalam memahami manusia, mas%arakat, alam dan kehidupan. 9ara pemahaman %ang
demikian menimbulkan pula cara penanganan masalah kehidupan dan lingkungan secara
ilmiah. Gamun pendekatan ilmiah tidak diartikan men%ingkirkan pendekatan agama.
engembangan ilmiah dapat saja berlangsung dalam kerangka beragama dapat pula
terpisah dari agama. "aka mas%arakat, pemikiran dan buda%a ilmiah dalam perkuliahan
ini adalah mas%arakat &slam klasik, mas%arakat modern $arat dan -imur, serta
mas%arakat atau buda%a postmodern. Satu sama lain pun%a kesamaan, %aitu
menggunakan ilmu pengetahuan (sciences, sain) dan teknologi, tetapi paradigma atau
corak sain %ang dikembangkan berbeda satu sama lain. $erkat pendekatan ilmiah %ang
dipakai ketiga buda%a tersebut, teknologi dan ekonomin%a juga maju.

1.2. Pentin%n.a SPM
erguruan tinggi adalah lembaga ilmiah dan agent of modernization. 2ia
dikembangkan berdasarkan pemikiran ilmiah %ang dijadikan ciri pemikiran modern.
Sebagai lembaga %ang mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, perguruan
tinggi juga mengalami perkembangan dan perubahan, seperti perubahan dan
perkembangan dalam paradigma, metode dan teori ilmiah. erubahan dan
perkembangan ini berasal dari perbedaan pemikiran +iloso+is. "aka untuk memahami
perkembangan dan perubahan %ang terjadi di dunia ilmiah tersebut perlu dipahami
perkembangan dan sejarah pemikiran modern itu sendiri. 2ari kajian S" ini akan
dapat dipahami bah)a paradigma, metode, dan sistem dalam pengembangan teori*teori
ilmiah, bukanlah sesuatu %ang statis, baku dan satu*satun%a %ang harus ditempuh. -elah
terjadi perubahan*perubahan paradigma, orientasi, dan metode dalam pengembangan
ilmu, termasuk pengembangan sosiologi. 2engan mengetahui berbagai pemikiran dalam
S" diharapkan mahasis)a memahami asal usul berkembang dan perubahan %ang
terjadi dalam pendekatan ilmiah dalam suau ilmu.
Sebagaimana para pemikir dapat melahirkan pemikiran re(olusioner karena ji)a
kritis %ang tinggi, agents of modernization .%aitu dosen, mahasis)a, dan pemikir1,
melalui masukan dan kaca perbandingan dari S", hendakn%a mampu pula melahirkan
pemikiran dan gagasan baru sebagai perbaikan dan pengembangan dari %ang telah ada.
Kemampuan ini han%a dapat diraih dengan mempelajari S" dengan ji)a kritis %ang
tinggi, mampu menjelaskan hal*hal %ang disetujui dan %ang tidak disetujui dari
pemikiran +ailasu+ %ang dikaji. S" akan menjadi bahan ha+alan %ang membosankan
dan membingungkan kalau tidak dipelajari secara kritis.
emikiran +ilsa+at tertentu melahirkan paradigma dan cara berpikir .logika1
tertentu. aradigma adalah tempat atau cara meninjau suatu masalah. 'ogika
mempelajari proses atau tipe*tipe pemikiran untuk sampai kepada pengetahuan %ang
benar .Shar(% 1:/!:1*2C >erge4 dan ,uisman tt:12*1/C Aahbah dkk 1:31:22:*2301.
'ogika adalah cabang +ilsa+at. Selanjutn%a pemikiran dan +ilsa+at juga ban%ak membahas
masalah etika dan estetika. ?tika membahas buruk baikn%a sesuatu. Sedang estetika
membahas indahan tidahn%a sesuatu. "eta+isika juga salah satu cabang +ilsa+at %ang
membahas hakekat sesuatu di balik alam +isik. ;ilsa+at juga menujukan perhatian
kepada pengetahuan, baik pengetahuan ilmiah atau pengetahuan biasa. ;ilsa+at ilmu atau
metasains membahas hakikat ilmu pengetahuan pengetahuan .ontologi1, permasalah
metodologis .epistemologi1 dan masalah peran pengetahuan ilmiah bagi kehidupan .%ang
dibahas dalam a8iologi pengetahuan1.
-ipe*tipe pemikiran %ang dipelajari dalam +ilsa+at dan logika dikembangkan
menjadi
metode*metode penelitian ilmiah. 'ogika dedukti+ misaln%a berasal dari +ilsa+at
rasionalisme. 'ogika ini dipakai sebagai paradigma, asumsi, latar belakang pemikiran,
dan hipotesis penelitian. 'ogika indukti+ berasal dari +ilsa+at empirisme. 'ogika ini
melahirkan metode obser(asi dan eksperimen. 2engan demikian +ilsa+at dan pemikiran
tertentu melahirkan logika tertentu. 'ogika tertentu melahirkan metode penelitian
tertentu.
Kemudian metode %ang dibahas dalam metodologi penelitian diterapkan dalam
penelitian ilmiah. enelitian ilmiah dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan
.pendapat atau teori1 %ang benar, %aitu %ang objekti+ dan sesuai dengan ken%ataan
.Ga4ir 1:@#C Koentjaraningrat 1:331.
"aka hubungan +ilsa+at, logika, metodologi penelitian dan teori ilmiah dapat
digambarkan seperti berikut:

filsafat / lo%ika / metode )enelitian / )enelitian / teori

Hntuk memahami bagaimana perkembangan pemikiran modern, S" akan
mengkajin%a dari perspekti+ sejarah. erspekti+ atau pendekatan ilmu sejarah tidak
sama dengan pendekatan sosiologi. Sebelum pemikiran modern dibahas satu persatu,
perlu dikemukakan terlebih dahulu pengertian S" dan perbandingann%a dengan
sosiologi pemikiran.


1.3. Sejarah dan Sosiolo%i Pemikiran
&lmu pengetahuan, pemikiran dan +ilsa+at merupakan salah satu +enomena sosial
dan buda%a. Karena itu dapat dipahami dari perspekti+ sejarah dan dapat pula dari
perspekti+ sosiologis. erspekti+ sejarah didasarkan kepada pendapat bah)a suatu
gejala %ang kita saksikan
sekarang tidak akan mungkin dipahami dengan baik tanpa memahami hubungann%a
dengan peristi)a %ang menda huluin%a. Kajian sejarah ingin meneliti ja)aban dari
A#, (who, what, where, when, why dan how) dari suatu gejala masa lalu. Dejala atau
peristi)a masa lalu dipelajari untuk memahami +enomena sekarang dan berguna untuk
menatap masa depan .9arr 1:3/1. Sejarah lebih memperhatikan keunikan dari suatu
%ang dikaji dan studi kasus. 2engan studi kasus berbagai (ariabel dapat diperhatikan
sehingga lebih bersi+at multidisiplin atau
holistik.
'ain haln%a dengan sosiologi. Sosiologi mengkaji +enomena sosial buda%a %ang
sedang berlangsung. Suatu +enomena dipahami dengan mengobser(asi dan menginter*
(ie) objek kajian atau pihak %ang ada kaitan dengan masalah %ang diteliti. erhatian
ditujukan untuk mengetahui +aktor*+aktor apa %ang mempengaruhi suatu gejala, baik
+aktor alam, kekuasaan politik, teknologi, buda%a, maupun +aktor sejarah.
Kemudian untuk mendapat gambaran %ang agak men%eluruh, sebelum
mempelajari berbagai macam tipe pemikiran modern, akan dikemukakan terlebih dahulu
corak pemikiran dalam lintasan sejarah dan buda%a, dari primiti+Fkuno sampai
posmodern secara ringkas.

1.0. Sekilas 1orak Pemikiran ,alam 2intas 'uda.a
$uda%a umat manusia sudah berusia sangat jauh ke belakang, dari 4aman batu,
pra sejarah, primiti+, buda%a kuno %ang telah maju, buda%a &slam klasik, ?ropa modern,
-imur modern, dan posmodern. 2alam $ab 2, bab pengantar dari pemikiran modern,
han%a akan dikemukakan secara ringkas buda%a primiti+ dan buda%a kuno %ang telah
maju.
"as%arakat primiti+ juga pun%a pemahaman tertentu tentang alam, manusia dan
-uhan. Aalaupun pemahaman itu tidak murni hasil pemikiran mereka, dapat saja
bercampur baur dengan keperca%aan, perasaan dan intuisi mereka, tetapi mereka
pun%a persepsi %ang utuh tentang hidup dan alam semesta. andangan tentang alam
dan kehidupan tersebut melahirkan pola hidup tertentu, %aitu pola hidup sederhana.
Karena itu pandangan hidup tersebut menempati posisi pemikiran dan +ilsa+at hidup
bagi mas%arakat modern.
"as%arakat primiti+ tidak berpikir untuk mendapatkan keme)ahan, peningkatan
ekonomi dan produksi, penguasaan terhadap alam seperti %ang menjadi perhatian
pemikiran modern. "ereka pun%a pandangan men%atu dengan alam dan tenaga gaib.
"en%atu dengan alam berarti bah)a mereka merasakan diri mereka sebagai bagian
%ang sama dengan alam sekitar. Segala benda %ang ditemukan di sekeliling mereka
diperca%ai pun%a roh atau tenaga gaib. Karena itu perlakuan terhadap alam didahului
atau diikuti dengan ritual, pemujaan atau sesajen tertentu. "ereka tidak berpandangan
eksploitati+ terhadap alam, tidak menempatkan diri sebagai penguasa alam.
2ari satu segi mereka tidak merusak keseimbangan ekologis, )alaupun sudah
hidup puluhan ribu tahun. $erbeda dengan mas%arakat modern, baru berumur empat
atau lima abad, sudah membaha%akan kelestarian lingkungan: lapisan o4on makin
menipis, hutan %ang merupakan
paru*paru dunia makin gundul, udara dan air makin tercemar, serta sumber da%a alam
makin terkuras. Semuan%a ini membaha%akan eksistensi manusia dan alam itu sendiri
.$odle% 1:/31. 2ari segi kelestarian lingkungan ini, pemikiran primiti+ tern%ata positi+
sekali.
$uda%a*buda%a kuno seperti "esir Kuno, "esopotamia, ,indu, dan 9ina
diakui sebagai buda%a %ang telah maju sekitar !0 abad S.". iramid, Sphink, huru+
,erogliph, hukum ,amurabi, -aman -ergantung, kitab Aeda, -embok 9ina, ajaran
Kong+usius dan berbagai peninggalan sejarah mereka masih diakui sebagai keajaiban
dunia sampai sekarang. engakuan ini membuktikan kemajuan kebuda%aan dan
pemikiran mereka. .Aallbank dan Schrier, tt.: 3@*/#1. emikiran mereka telah mulai
mengarah untuk mengolah alam supa%a hidup tidak lagi dalam tara+ subsisten.
&rigasi, pengaturan hidup bersama, pertahanan diatur untuk lebih e+ekti+.
-erlihat juga bah)a pemikiran mereka diji)ai oleh keperca%aan kepada %ang gaib.
-empat men%impan mummi di "esir umpaman%a penuh dengan tulisan %ang
mengungkapkan bagaimana dan apa %ang harus di lakukan si ma%it di alam gaibn%a
%ang abadi.
Kebuda%aan ,indu dipengaruhi pula oleh keperca%aan kepada keabadian
hidup dalam bentuk reinkarnasi. Kebuda%aan 9ina ditandai dengan pemujaan terhadap
roh nenek mo%ang %ang juga menunjukkan bah)a kehidupan bukan han%a di dunia ini
saja. 6adi buda%a dan pemikiran mereka bersumberkan kepada agama mereka %ang
menekankan keperca%aan adan%a kelanjutan kehidupan sesudah di dunia, %aitu
kehidupan sesudah mati %ang kekal abadi.
'ain haln%a dengan pemikiran Yunani kuno. Yunani Kuno terkenal dengan
tampiln%a para +ailasu+ besar seperti itagoras, Sokrates, lato, Aristoteles, kaum
Sophis, dlsb. emikiran rasional spekulati+ tentang segala hal adalah ciri pemikiran
mereka.
-idak terlihat pengaruh %ang jelas dari keperca%aan keagamaan terhadap hasil
pemikiran mereka, )alaupun mereka juga ban%ak berbicara tentang -uhan, seperti
dalam +ilsa+at emanasi lato. "ereka berbicara tentang -uhan dalam rangka
memikirkan asal usul alam semesta, tidak menempatkan -uhan sebagai %ang memberi
petunjuk bagi philosophy and way of life atau sebagai agama.
<oger Daraud% .1:@#1 mengungkapkan bah)a pemikiran Yunani mulai
menempatkan manusia sebagai pusat )ujud (anthropocentrisme). 2ari pemikiran
antroposentris dan rasional spekulati+ Yunani, ditambah dengan pemikiran ilmiah
empirik dari 2unia &slam 4aman -engah, lahirlah pemikiran modern sekuler di 2unia
$arat.
?ropa di Zaman -engah, dari abad pertama sampai abad 1# ", dari lahirn%a
agama Kristen sampai munculn%a gerakan <enaissance, dikuasai oleh kaum +eodal,
perbudakan, dan pemerintahan suku*suku bangsa liar, seperti suku >andal dan
Dermania. Kemudian berdiri kerajaan*kerajaan diktator %ang berkolusi dengan kekua*
tan kaum Dereja Katolik <oma dan kaum +eodal. Kaum bangsa)an dan +eodal
membutuhkan restu dan legitimasi kekuasaan Dereja untuk menanamkan kekuasaan
mereka di kalangan rak%at jelata %ang miskin dan keban%akan berstatus sebagai budak
atau pekerja tuan*tuan tanah. "aka gereja menguasai bidang politik, ekonomi, sosial,
pena+siran ajaran agama, dan juga di bidang ilmu pengetahuan. Yang menjadikan ?ropa
tenggelam dalam The Dark Ages 4aman -engah adalah dominasi kekuasaan Dereja %ang
memahami a%at*a%at $ible secara har+iah, tidak mau mengembangkan kemampuan
rasio dan pandangan empirik serta kecenderungan ekslusi+ .tertutup1. "aka dominasi
agama, tepatn%a institusi agama %aitu gereja, men%ebabkan $arat mundur .2a)son
1:#@C Aallbank K Schrier 1:3!1, berbeda dengan dunia &slam 4aman klasik %ang maju
karena tuntunan agaman%a.
Sesudah 4aman -engah, dari abad ke 13 sampai tahun 1:30*an dan bahkan sampai
sekarang dan beberapa )aktu %ang akan datang, ?ropa berada dalam 4aman modern.
Zaman modern adalah reaksi terhadap 4aman -engah %ang didominasi oleh Dereja.
ara pemikir, ilmu)an, dan pemimpin agama rotestan bangkit menentang kekuasaan
Deraja Katolik <oma. Derakan rotestan memprotes monopoli gereja tersebut dalam
membaca dan mena+sirkan kitab suci. "enurut rotestan, setiap orang berhak
membaca dan mencari pemahaman terhadap isi $ibel.
Derakan keagamaan kaum rotestan diikuti oleh gerakan di bidang ilmu
pengetahuan dengan tampiln%a Ge)ton, Dalileo*Dalilei, $runo dll. %ang
mengemukakan pendapatn%a tentang alam %ang berbeda dengan doktrin gereja.
Kemudian para penjelajah, seperti >asco 2a Dama, 9olombus dll, melakukan
pela%aran keliling dunia, menemukan benua Amerika dan -anjung engharapan. -ampil
pula pemikir*pemikir %ang menekankan pentingn%a penggunaan potensi akal manusia,
pentingn%a mempertan%akan kebenaran segala sesuatu, pentingn%a menggunakan pan*
caindera dan bukti empirik untuk menentukan benar tidakn%a sesuatu .tidak
menerima saja apa %ang diajarkan Dereja Katolik <oma1, pentingn%a demokrasi,
pentingn%a kembali kepada pemikiran Yunani %ang dinamakan dengan gerakan
encerahan .Au+klLrung1.
Semua pemikiran dan gerakan ini menjadikan manusia menduduki posisi sentral
dalam pemahaman dan gagasan serta menjadi penguasa kehidupan, sehingga gerakan
ini dinamakan dengan <enaissance %ang berarti lahir kembali. 2inamakan lahir
kembali sebagai manusia karena setelah sekian abad Zaman -engah mereka tidak
berarti apa*apa atau dapat dianggap belum ada karena didominasi oleh Dereja Katolik
<oma %ang berkolusi dengan raja*raja diktator dan kaum +eodal. Derakan <enaissance
men%ingkirkan peran semua agama, tradisi dan keperca%aan dari kehidupan sosial,
politik dan ekonomi. 2engan demikian <enaissance adalah gerakan sekuler. ?ropa,
Amerika Htara dan Australia tampil sebagai penguasa di bidang ilmu, teknologi,
ekonomi dan politik. $arat berkembang dan menguasai dunia dengan gerakan
kolonilisme dan emperialisme %ang dilancarkann%a terhadap Asia dan A+rika.
Gamun kemodernan $arat menimbulkan akibat terkurasn%a sumber da%a alam,
pencemaran lingkungan, besarn%a gap antara negara ka%a dan negara miskin, manusia
%ang teralienasi .sehingga lari ke minuman keras, ekstasi, dlsb1, mengalami
kegersangan spritual, runtuhn%a institusi keluarga, peperangan %ang makin memus*
nahkan manusia dan lingkungan. &ni semua karena dengan ilmu dan teknologi manusia
menjadi penguasa. Agama %ang ber+ungsi sebagai pengarah hidup, pengekang kebringa*
san, dan pemberi makna hidup %ang terdalam telah mereka tinggalkan. 2ampak
modernisasi ini menimbulkan kritik terhadap pemikiran modern tersebut, dan kritik ini
timbul dari pemikiran kaum postmodernisme.
6epang, Korea Selatan, -ai)an, dan Singapura, setelah hancur dalam erang
2unia &&, memacu ilmu dan teknologi. Gegara*negara tersebuut mengirim pemudan%a
seban%ak*ban%akn%a belajar ke $arat. -etapi agama, adat istiadat, dan nilai*nilai
buda%a mereka tidak mereka serang dan musuhi seperti %ang terjadi di $arat.
$uda%a dan pemikiran $arat, karena kemajuan teknologi komunikasi, juga masuk ke
negeri -imur %ang tengah memacu kemodernan ini. Aalaupun nilai*nilai keluarga
masih kuat, tetapi ajaran agama sudah mulai lemah di negeri ini. 2i Korea Selatan,
hampir separo )argan%a sudah non*religius .%ang beragama han%a #1.1 M, "inistr% o+
9ulture and Sports 1::/:31. &ni mungkin karena ajaran Kon+usius dan Shinto tidak cukup
tangguh untuk menangkal pemikiran $arat %ang sekuler, tidak cukup kuat untuk
menampilkan pandangan dan sikap hidup serta sistem sosial %ang dapat mengatasi krisis
kemoderenan.
"elihat krisis kemodernan di atas dan hegemoni $arat terhadap bangsa lain
dengan memaksakan konsep modern %ang mereka anut .sekularisasi, ekonomi kapita*
lisme atau pasar bebas, supa%a mereka lebih berkuasa lagi, demokrasi, dan liberalisme1,
para pemikir seperti ,abermas, 'eotard, ;oucault dll mengeritik pemikiran modernisme.
"ereka men%erukan perlun%a aspirasi politik, buda%a dan agama kelompok mas%arakat
.seperti kelompok kulit hitam, +eminis, kaum homo, lesbian dlsb1 supa%a diperhatikan
dalam setiap kebijaksanaan politik, ekonomi, buda%a, dan bahkan juga dalam teori
ilmiah.
Aalaupun $arat belum dikuasai oleh pemikiran posmodernisme, tetapi
aspirasi pencinta alam .partai hijau1, kulit hitam, +eminis, homo dan lesbian, sudah
mulai diberi tempat. -etapi apakah pemikiran posmodernisme suatu alternati+ %ang
mampu mengatasi krisis modernisme dan tidak menimbulkan ekses baru %ang lebih
parah lagi5 'alu apa alternati+ lain5 "odernisme dan posmodernisme pun%a kesamaan
bah)a pengelolaan alam dan kehidupan ini diserahkan kepada kemampuan manusia
belaka (antroposentrisme) dengan segala aspirasi, kecenderungan dan keinginan
mereka. Kecenderungan ini berbeda dengan pemikiran &slam %ang memandang
perlun%a inter(ensi petunjuk -uhan dalam menjalanni hidup dan kehidupan.
Kalau alternati+ bah)a manusia perlu kembali kepada pedoman %ang diberikan oleh
encipta alam dan manusia itu sendiri, tetapi pedoman tsb tentu perlu dijelaskan dan
diinterpretasikan dengan baik sehingga mampu mengatasi konsep modernisme dan
postmodernisme, serta perlu pula ditunjukkan realisasin%a dalam kehidupan %ang
sangat kompleks seperti sekarang ini.
Seharusn%a bab berikut terdiri dari tiga bab saja, %aitu pemikiran &slam klasik,
?ropa modern dan posmodern. -etapi karena halaman diktat sangat terbatas, pembaban
berikut dibuat dengan ban%a bab dengan memcah ?ropa modern dalam bebara bab han%a
sekedar untuk men%eimbangkan jumlah halaman.

Anda mungkin juga menyukai