Anda di halaman 1dari 6

ILSAFAT PADA ZAMAN MODERN

Filsafat modern, dipelopori oleh dua ilmuwan sains yaitu Rene Descrates dan
Francis Bacon. Diperkirakan mulai muncul abad 17 hingga abad 20, yang didasari oleh
pengaruh-pengaruh dari natural science. Hal ini dapat kita lihat dari adanya banyak
penemuan dalam bidang ilmiah. Penyebab utama mengapa banyak terjadi penemuan yang
memajukan dunia ini yaitu pergantian pemegang kekuasan, yang dahulunya hanya berpusat
pada kaum gerejawan dengan dogmanya yang harus diterima, maka pada zaman filsafat
modern ini kekuasan tergantung pada akal serta kemampuan manusia itu sendiri. Sehingga
pemikiran jenius para ilmuwan yang pada zaman sebelumnya terbelenggu, bangkit dan
diwujudkan pada zaman filsafat modern. Dari hal tersebut corak utama dari filsafat modern
adalah Antroposentris.
Perkembangan filsafat modern ini berpusat di dataran Eropa, dari beberapa bukti
penemuan diketahui bahwa pada saat itu Eropa menjadi pusat ilmu pengetahuan setelah
terjadi zaman renaissance. Pada zaman renaissance, Eropa bangkit dan menjadi pusat
pengetahuan sampai sekarang. Hal ini juga ditunjang dengan kondisi yang dinamis di Eropa
sendiri. Tokoh-tokoh filsafat pada zaman pertengahan antara lain :

Rene Descrates

John Locke

DR. Gurdon

Eddington

David Hume

Robert Boyle

Albert Einstein

A. Aliran Filsafat pada Zaman Modern


Pengrtahuan yang telah berkembang pesat mengakibatkan pergeseran filsafat menjadi
antroposentris, dimanan manusia menjadi objek utamanya. Penemuan-penemuan teori
maupun alat bantu kehidupan manusia juga bermunculan. Di sisi lain aliran-aliran filsafat
juga semakin berkembang, aliran-aliran tersebut antara lain :
1. Cartesian

Tokohnya adalah Rene Descartes sebagai bapak filsafat modern. Aliran


filsafat yang berasal dari Descartes biasanya disebut rasionalisme, karena aliran ini sangat
mementingkan rasio. Dalam rasio terdapat ide-ide dan dengan itu orang dapat membangun
suatu ilmu pengetahuan tanpa menghiraukan realitas di luar rasio. Cara berpikirnya
adalah intuition deduction yang merupakan kreativitas yang timbul secara gaib sedangkan
deduction adalah pekerjaan rasio dengan patokan-patokannya.
2. Idealisme
Aliran Idealisme ialah suatu ajaran atau paham atau aliran yang
menganggap bahwa realitas ini terdiri atas roh-roh atau sukma atau jiwa, ide-ide, dan pikiran
atau yang sejenis dengan itu. Pada awalnya aliran ini merupakan aliran yang sangat penting
dalam, perkembangan sejarah pikiran manusia. Mula-mula dalam filsafat barat kita temui
dalam bentuk ajaran yang murni dari Plato yang menyatakan bahwa alam, cita-cita itu adalah
yang merupakan kenyataan sebenarnya. Adapun alam nyata yang menempati ruang ini
hanyalah berupa bayangan saja dari alam idea itu.
3. Materialisme
Filsafat materialisme berpandangan bahwa hakikat materialisme adalah
materi, bukan rohani, spiritual atau supernatural. Pandangan materialisme banyak
persamaannya dengan naturalisme. Bahkan ada filsuf yang menyamaka keduanya, khususnya
yang disebut dengan naturalisme materialistis. Hal ini didasarkan pada beberapa alas an.
Pertama karena pandangan materialism banyak kaitan dan persamaannya dengan rumpun
ilmu-ilmu alam. Kedua karena sama-sama menentang filsafat moral dan agama.
Tidak ada kejadian yang tidak dapat diteliti secara alamiah. Apa yang
disebut alamiah atau riil pastilah mempunyai sifat atau wujud material atau fisik, sekalipun
mungkin tampaknya tidak demikian kepada kita. Dengan demikian, sintesis kedua paham ini
beranggapan bahwa apapun yang ada, pada akhirnya dapat dikembalikan kepada materi.
4. Empirisme
Empirisme adalah paham yang memilih pengalaman sebagai sumber
utama pengenalan yang dimaksudkan dengannya ialah baik pengalaman lahiriah yang
menyangkut dunia maupun pengalaman batiniah yang menyangkut pribadi manusia saja.
Tokohnya yaitu Thomas Hobbes(1588-1679).
5. Positivisme

Filsafat positivisme lahir pada abad ke-19. Titik tolak pemikirannya, apa
yang telah diketahui adalah yang factual dan yang positif, sehingga metafisika ditolaknya.
Maksud positif adalah segala gejala dan segala yang tampak seperti apa adanya, sebatas
pengalaman-pengalaman objektif. Jadi setelah fakta diperolehnya, fakta-fakta tersebut diatur
agar dapat memberikan semacam asumsi (proyeksi) ke masa depan.
Dari semua aliran yang terdapat pada zaman filsafat Modern, ada beberapa aliran
yang dominan pada zaman tersebut yaitu idealisme, materialisme, dan rasionalisme. Aliran
idealisme dominan karena penting dalam perkembangan sejarah pikiran manusia. Aliran
materialisme tumbuh subur di Barat karena orang merasa dengan faham ini mempunyai
harapan-harapan yang besar atas hasil ilmu pengetahuan. Selain itu, faham ini praktis tidak
memerlukan dalil-dalil yang muluk-muluk dan abstrak, teorinya jelas, berpegang pada
kenyataan-kenyataan yang jelas dan mudah dimengerti. Sedangkan dengan aliran
rasionalisme orang-orang yang terpelajar makin percaya pada akal budi mereka sebagai
sumber kebenaran tentang hidup dan dunia.
B. Proses Penemuan Ilmu Pengetahuan pada Zaman Modern
Dengan semakin berkembangnya zaman, metode yang digunakan untuk menemukan
pengetahuan-pun semakin berkembang. Seperti, filsafat modern yang telah berfokus pada
manusia, bukan pada alam ataupun agama dan Tuhan seperti zaman-zaman sebelumnya. Pada
zaman ini para ilmuwan telah mulai menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah in
sebenarnya adalah perpaduan antara rasoinalisme dan empirisme.Sesuai dengan kajian
filsafat modern yang bercirikan fokus pada hal-hal yang bersifat konkret, contohnya alam,
manusia serta sejarah. Dari fokus kajian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa metode
ilmiah adalah metode yang tepat, sehingga menghasilkan banyak penemuan. Beberapa
contohnya yaitu Rene Descrates menemukan sistem koordinat yang terdiri atas 2 garis lurus
X dan Y dalam bidang datar, Issac Newton dengan penemuannya dalam 3 bidang yaitu teori
gravitasi, perhitungan kalkulus dan optika, Charles Darwin mengemukakan bahwa makhluk
hidup yang dapat menyesuaikan diri akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan
hidup lebih lama, sedangkan yang kurang dapat menyesuaikan diri akan tersisihkan karena
tersaingi.

C. Konsep yang Diperdebatkan pada Zaman Modern

Semakin berkembang suatu zaman, maka semakin banyak pula perbedaan yang
terdapat didalamnya. Ini juga berlaku dalam zaman modern ini. Banyak sekali hal-hal yang
diperdebatkan antara satu ilmuwan dengan ilmuwan yang lain. Perbedaan pendapat sangat
terasa, dengan adanya satu teori yang diukuti dengan teori baru yang bermateri sama. Dari
inilah mulai timbul perbedaan sampai terjadi perdebatan. Perdebatan tersebut antara
lain, tentang asal usul dari ilmu pengetahuan serta bagaimana cara para ilmuwan mendapat
pembenaran atas teori yang mereka temukan. Bahkan ada yang lebih spesifik lagi yaitu
perdebatan tentang teori atom dan perdebatan tentang teori evolusi.
Perdebatan yang mempertanyakan asal usul ilmu pengetahuan meyangkut beberapa
aliran yaitu, empirisme yang lebih mengedepankan pengalaman, dualisme yang lebih
mengedepankan antara materi dan rohani, rasionalisme yang mengedepankan akal serta
kritisisme yang merupakan gabungan antara akal dengan pengalaman. Dilihat dari penjelasan
tiap aliran tersebut terlihat perbedaan tapi semuanya menuju satu tujuan yaitu asal usul
pengetahuan. Sedangkan perdebatan mengenai cara para ilmuwan mendapatkan pembenaran
atas teori mereka terdiri dari beberapa metode. Metode yang pertama digunakan adalah
induksi, setelah beberapa lama munculah falsifikasi yang akhirnya menyatakan bahwa
induksi kurang memuaskan. Falsifikasi dirasakan kurang berhasil dan akhirnya muncul lawan
dari falsifikasi yaitu logical empiricism, dan dari sinilah memicu lahirnya scientific dari T.
Khun.perdebatan yang lebih spesifi terjadi pada konsep atom antara JJ. Thompson dengan
para atomisme kuno dan teori revolusi antara Darwin dan Betrand Russel.

BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang sudah diuraikan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
periodisasi perkembangan ilmu filsafat terdiri empat periode, yaitu zaman Yunani kuno,
zaman pertengahan, zaman renaissance dan zam modern. Dari keempatnya muncul banyak
aliran, tapi hanya beberapa diantaranya yang menjadi aliran yang dominan. Pada zaman
Yunani kuno aliran yang paling dominan adalah filsat alam atau lebih dikenal dengan
Scholaticism, sedangkan pada zaman pertengahan diamana ilmu pengetahuan berkembang di
Arab, aliran yang dominan adalah ilummunisme. Pada zaman kebangkitan atau renaissance
masalah utama yang berkembang adalah humanism sehingga aliran yang dominan adalah
humanisme. Sedangkan pada zaman modern aliran yang dominan antara lain rasionalisme,
empirisme serta materialsme.
Para ilmuwan dalam menemukan ilmu pengetahuan tersebut menggunakan beberapa
metode antara lain, pengamatan yang dilanjutkan dengan mengemukakan pertanyaan logis
banyak digunakan saat zaman yunani kuno. Penerjemahan buku , baik dari latin ke arab
ataupun sebaliknya digunakan pada zaman pertengahan dan renaissace. Pada zaman modern
telah menggunakan metode ilmiah seperti saat ini.
Dari keempat zaman tersebut banyak muncul penemuan-penemuan baru yang
beragam, pada awal yunani kuno dan zaman pertengahan belum ada perdebatan. Perdebatan
muncul pada awal zaman renaissance dan banyak terjadi saat zaman filsafat modern.

DAFTAR PUSTAKA

R.Slamet Iman Santoso.1997.Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan.Jakarta :PT. Sinar Budaya.


Juli Afriadi.2009.Pengantar ke Alam Filsafat (online), (http://sayaituadi.wordpress.com) diakses 15
Oktober 2012
Putu Candra Satryastina.2012.Makalah Filsafat Modern (online), (http://www.blogger.com) diakses
15 Oktober 2012
Poedjiadi,anna.2001.Mengantar Filsafat Ilmu Bagi Pendidik..Bandung:Yayasan Cenderawasih.

Anda mungkin juga menyukai