Anda di halaman 1dari 5

PERAN MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO DALAM MENGEJAR KETERTINGGALAN ILMU

PENGETAHUAN DAN TELNOLOGI UMAT ISLAM DAN MENGEMBALIKAN ISLAM


MENUJU ERA KEEMASAN
Hasyim Izzan Ghaus/I0720080/Teknik Elektro
Teknologi membawa pengaruh yang sangat luas bagi kehidupan saat ini yang mana
semua serba praktis. Perubahan yang dibawa oleh teknologi tidak hanya mempengaruhi
kehidupan di pusat kota, meliankan juga masuk ke pedesaan. Teknologi dan ilmu
pengetahuan awalnya bertujuan untuk meringankan beban pekerjaan manusia, tetapi tidak
hanya dampak positif yang didapatkan, dampak negatif juga didapatkan. Teknologi malah
membuat keresahan begitu juga rasa takut dalam kehidupan kita. Saat urusan itu semakin
dirasa ringan maka akan muncul rasa ketersaingan atau kesepian yaitu lunturnya
solidaritas, kebersamaan juga silaturrahim. Ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai
tanggung jawab atas hal-hal yang akan diakibatkan dari perkembangannya di masa lampau,
kini, dan yang akan datang yang berdasarkan keputusan bebas manusia dalam
menggunakannya. Penemuan-penemuan yang kini tersedia dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi dapat mengubah suatu tatanan hidup manusia dan alam.
Sebelum masuk menuju pembahasan yang lebih dalam mengenai era keemasan
islam, alangkah lebih baiknya jika kuta harus mengetahui dahulu kapan sebenarnya era
keemasan islam ini berlangsung. Jadi yang dimaksud dengan era keemasan islam itu sendiri
merupakan periode dimana Dunia Arab secara politis itu bernaung dan bersatu di bawah
panji kekhalifahan. Pada era ini, yang khusunya pada di bawah pemerintahan Harun Al
Rasyid dan Al Ma’mun, dunia Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat di berbagai
bidang seperti ilmu pengetahuan, teknologi, bahasa, dan budaya. Secara era periode yang
luar biasa ini berlangsung dalam rentang antara abad 8 Masehi hingga 13 Masehi.
Dunia abad 21 akan memasuki babak baru di dalam peradaban umat manusia.
Milenium ketiga merupakan abad informasi sesudah masa industri yang juga ditandai
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang pada prinsipnya dapat dimiliki oleh semua
manusia. Karena itu pula pada masa itu disebut dengan era munculnya suatu masyarakat
belajar (learning society) atau suatu masyarakat ilmu pengetahuan (knowledge society).
Hal Ini berarti bahwa seseorang yang dapat survive adalah orang-orang yang menguasai
ilmu pengetahuan. Dalam satu sisi, memang ada anggapan bahwa mahasiswa dewasa ini
semakin bingung karena dianggap tidak mampu memecahkan persoalan umat bahkan
justru dianggap mahasiswa merupakan bagian dari masalah itu sendiri. Anggapan ini tentu
saja tidak serta merta dibenarkan, tetapi juga seluruhnya tidak boleh disalahkan. Karena
secara realitas kadang-kadang mahasiswa memang merupakan bagian dari masalah itu.
Harapan kepada mahasiswa untuk melakukan pembaruan ternyata sangat ironis jika
terdapat diantara para mahasiswa Islam yang tidak mampu membaca dan menulis Alqur’an,
terlebih memahami kandungan Alqur’an. Barangkali telah terjadi pergeseran nilai yang
telah menyebabkan perubahan peranan mahasiswa dalam kedudukannya sebagai calon
pemimpin masa depan dan kurangnya sikap idealisme yang miliki dan terkesan lebih statis.
Sesungguhnya mahasiswa Islam memiliki multi tantangan di era global ini jika
dikaitkan dengan predikat intelektual muslim yang dilekatkan padanya. Tantangan itu
dapat berupa tantangan internal kaum muslimin seperti kurangnya pemahaman
masyarakat muslim terhadap ajaran agama Islam, rendahnya tingkat pendidikan, adanya
fanatisme aliran dan mazhab, adanya perpecahan di kalangan umat Islam dan lain-lain, atau
tantangan eksternal dari kaum non muslim. Tanpa menafikan tantangan lain, berikut ini
kita lihat dua tantangan yang dianggap memerlukan solusi yang cepat dan tepat.
A. Meluruskan image barat tentang masyarakat muslim
Fanatik, tidak berkompoten, fundamentalis, biadab, teroris, otokratis, haus
darah, inilah beberapa atribut yang diberikan oleh Barat untuk menggambarkan
kaum muslimin dan masyarakat muslim. Dalam ilmu pengetahuan dan literatur
maupun dalam jurnalisme dan fiksi populer kaum muslimin digambarkan sebagai
kaum ganas yang haus darah memotong tangan pencuri, merajam wanita pezinah
hingga mati atau mencambuk orang yang meminum alkohol. Untuk mencemarkan
Islam, Barat menciptakan sejumlah teknik di antaranya, pemroyeksian terang-
terangan image Islam dengan menggunakan label-label. Islam dipandang sebagai
sisi gelap Eropa, maka ketika Eropa beradab, Islam dianggap biadab. Ketika Eropa
mencintai perdamaian, maka kaum muslimin garang dan haus darah. Di Barat ada
tradisi demokratis dan cinta damai, maka kaum muslimin despotis dan kejam.
Sementara Eropa bermoral dan bijak, maka kaum muslimin amoral dan bejat.

B. Mempromosikan komunikasi ilmu dan teknologi


Negara-negara muslim mutlak perlu mengembangkan dan mempromosikan
sumber-sumber tradisional komunikasi seperti jurnal-jurnal ilmiah dan pendirian
jaringan-jaringan informasi yang dirancang secara khusus untuk menyatukan dan
memajukan serta pertukaran gagasan antara para ilmuwan dan intelektual muslim.
Dunia muslim sangat kekurangan jurnal ilmiah karena itu tugas dan tanggungjawab
mahasiswa Islam ke depan adalah menerbitkan sejumlah jurnal primer dan
sekunder yang khusus untuk para ilmuwan dan intelektual muslim untuk melayani
dunia Islam.
Untuk merealisasikan cita-cita ini, tentu saja mahasiswa hendaknya
menciptakan tradisi ilmiah dengan terbiasa menulis dan melakukan penelitian
ilmiah berdasarkan disiplin ilmu yang dimiliki. Sehingga pada akhirnya mereka ahli
dibidangnya. Menulis dan mrelakukan penelitian tentu saja membutuhkan keahlian.
Sehingga tulisan atau jurnal atau apapun namanya dapat memberikan dampak
positif bagi perkembangan dunia Islam. Diharapkan tulisan atau jurnal dan
penelitian yang ada nanti tidak hanya mendiskripsikan teori, tetapi lebih pada
pengujian teori atau penemuan teori.
Dalam era keemasan islam banyak tokoh-tokoh islam yang membantu islam
memajukan islam dan bertahan selama berabad-abad. Pertama adalah Abu Ali al Husayn
Ibn Abdallah Ibn Al Hasan Ibn Ali Ibn Sina atau sering dikenal dengan Ibn Sina atau Avicenna
merupakan seorang polymath yang sangat jenius yang berasal dari Uzbekistan. Ibn Sina
memdalami hampir semua ilmu pengetahuan, dari mulai filsafat, kedokteran, astronomi,
sekaligus ilmuwan. Ibn Sina juga mengeluarkan sebuah mahakarya dalam bidang
kedokteran yang berjudul “Al Qanun fi al Tibb” atau “The Canon of Medicine” dan jadi buku
pegangan utama para mahasiswa kedokteran di penjuru Eropa sampe abad ke-18, atau
kurang lebih 700 tahun ke depan. Bisa dibayangkan pada zaman tersebut di dunia medis
yang sangat terbatas, banyak tabib yang hanya mengandalkan pengalaman tanpa dasar ilmu
yang jelas. Sementara pada zaman itu, Ibn Sina-lah mengumpulkan seluruh pengetahuan
ilmu faal, anatomi, intervensi medis dari jaman klasik Yunani/Romawi dan Persia/India
sejak jaman Hippokrates dan Galen, sekaligus digabung sama riset medis yang dilakuin
sendiri sama Avicenna. Saking kerennya nih buku, Avicenna sampe-sampe disebut sebagai
“Bapak Pengobatan Modern”.
Kedua, Abu Yusuf Ya’qub Ibn Ishaq Al Sabbah Al Kindi atau biasa dikenal dengan Al
Kindi. Walau namanya tak setenar Ibn Sina atau Al Farabi, Al Kindi dapat disebut sebagai
ilmuwan Muslim terbesar sepanjang masa. Awalnya, Al Kindi dipercaya sama Khalifah Al
Ma’mun buat jadi ketua tim penerjemah naskah-naskah filsafat kuno dari Yunani dan
Romawi di Bayt al Hikmah. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa Al Kindi menerjemahkan
dan juga membaca bermacam-macam ilmu pengetahuan dari berbagai sumber yang
nantinya melahirkan banyak ilmuwan islam seperti Ibn Sina, Al Farabi, dan Al Ghazali yang
belajar dari terjemahan Al Kindi. Dalam bidang optik, dia menyebutkan bahwa agar mata
dapat melihat benda maka diperlukan perantara yang dapat mengarahkan benda ke mata
kita. Dalam bidang kimia, dapat dibilang salah satu tokoh yang pertama kali menyuling
alkohol dan memproduksi alkohol pabrikan dalam jumlah banyak.
Ketiga, Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa Al Khwarizmi atau Al Khwarizmi
merupakan seorang Ilmuwan asal Khwarezm, Uzbekistan, ini berasal dari keluarga dengan
latar belakang penganut agama Zoroastrianisme (Majusi). Kata Algoritma berasal dari nama
ilmuwan ini. Kontribusi terbesarnya ialah mengembangkan pendekatan khusus untuk
memecahkan persamaan linear dan kuadrat, yang kita kenal dengan nama Aljabar. Konsep
aljabar ini, dia tulis dalam Kitāb Al Mukhtasar fi Hisāb al Jabr wa’l-Muqābalah atau “Buku
Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapkan dan Menyeimbangkan”.
Dari sejarah ilmuwan di atas, banyak sekali sikap dan prestasi yang dapat diteladani
sebagai mahasiswa. Sebagai mahasiswa elektro harus terinspirasi akan karya dan ilmu yang
diciptakan oleh tokoh ilmuwan di atas. Untuk memajukan peradaban islam Kembali seperti
zaman keemasan klasik, harus meneladani berbagai sikap positif ilmuwan pada zaman
dahulu. Salah satunya adalah mengikuti penelitian, dalam program studi Teknik elektro
terdapat mata kulah Proyek Kreatif yang bertujuan menemukan inovasi dan karya baru
yang dapat bermanfaat bagi kehidupan mendatang. Apabila sebagai mahasiswa elektro
menajalani dan mengamalkan hal ini dengan baik maka akan tercipta karya-karya baru
yang dapat dimanfaatkan sehingga mampu membantu kehidupan manusia dan
menciptakan kemajuan maupun perkembangan teknologi. Bukan hanya itu, universitas
maupun fakultas juga memfasilitasi berbagai perlombaan akademik untuk menemukan
karya-karya baru sehingga dapat membantu kemajuan teknologi.
Berikut terdapat beberapa solusi yang ditawarkan untuk mengatasi beberapa hal
tersebut adalah pertama, Memadukan sistem pendidikan Islam, dikotomi pendidikan
umum dan Islam dihilangkan. Kedua, Meningkatkan visi Islam dengan cara mengukuhkan
identitas Islam melalui dua tahap, yaitu mewajibkan bidang studi sejarah peradaban Islam
dan Islamisasi ilmu pengetahuan. Untuk menghadapi persoalan metodologi, ditempuh
langkah-langkah berupa penegasan prinsip-prinsip pengetahuan Islam. Terdapat juga
sikap-sikap yang harus diterapkan seperti menguasai disiplin ilmu, menguasai warisan
khasanah Islam, membangun relevansi yang Islami bagi setiap bidang kajian atau wilayah
penelitian modern, mencari jalan dan upaya untuk menciptakn sintesis kreatif antara
warisan Islam dengan pengetahuan modern.
Digunakan juga prinsip yang harus tetap dihindari dalam pengembangan ilmu Barat
yang dinilai bertentanggan dengan Islam. Pertama, mengandalkan akal semata untuk
membimbing manusia mengarungi kehidupan. Kedua, mengikuti dengan setia validitas
pandangan dualistis mengenai realitas dan kebenaran. Ketiga, membenarkan aspek
temporal untuk memproyeksikan suatu pandangan dunia sekuler. Keempat, Pembelaan
terhadap doktrin humanism. Terakhir, Peniruan terhadap drama dan tragedi yang dianggap
sebagai realitas universal dalam kehidupan spiritual atau transedental dan atau kehidupan
batin manusia. Kelimanya merupakan prinsip-prinsip utama dalam pengembangan
keilmuan Barat, yang dinilai bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan harus dihindari oleh
ummat Islam.
Pada akhirnya mahasiswa Islam teknik elektro harus mempersiapkan diri sedini
mungkin dengan membekali diri dengan kompetensi sesuai bidang keahliannya agar
predikat mahasiswa Islam unggulan pantas melekat padanya, yaitu unggul dalam
kecerdasan Intelektual, unggul dalam kecerdasan Emosional dan unggul dalam kecerdasan
Spritual. Sehingga mahasiswa harus mampu melakukan prinsip-prinsip perubahan
masyarakat. Diharapkan dengan ini mahasiswa dapat mempergunakannya sebagai kunci
untuk memahami perubahan perubahan yang akan terjadi kemudian, Mengajarkan kepada
mahasiswa pokok-pokok pemikiran sebagai kunci memahami keadaan masyarakat yang
selalu mengalami perubahan. Menanamkan disiplin intelektual, berpikir secara konsisten
dan memiliki integritas pribasdi, hingga dengan demikian, ia sanggup menghadapi masalah-
masalah yang lebih banyak apabila mereka meninggalkan bangku kuliah. Mengajarkan dan
mengantarkan mahasiswa mencintai buku karena buku adalah sahabat yang tak pernah
dusta, sehingga dengan penguasaan sistem ilmu yang diajarkan berikut cara pendekatannya
ditambah dengan kemampuan bahasa Arab dan Inggris, maka dunia ilmu pengetahuan
mahasiswa akan terbuka.
DAFTAR PUSTAKA

Amal, Taufik Adnan., Islam dan Tantangan Modernitas,Studi atas Pikiran hukum
Fazlurrahman, Bandung : Mizan, 1996
Ismail, Faisal., Paradigma Kebudayaan Islam, Studi Kritis dan Refleksi Historis, Jogjakarta
: Titian Ilahi Press, 1998
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Nizar, Samsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis.
Jakarta : Ciputat Pers
Setiawan, H. R. (2015). KONTRIBUSI AL-KHAWARIZMI DALAM PERKEMBANGAN ILMU
ASTRONOMI. Jurnal Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 1-24

Anda mungkin juga menyukai