Anda di halaman 1dari 28

Technology Switching Network

Klasifikasi Jaringan Komunikasi


• Jaringan komunikasi dapat diklasifikasikan
berdasarkan cara node mempertukarkan informasi

Communication
Network

Switched Broadcast
Communication Communication
Network Network

Topik Pembahasan
Circuit-Switched Packet-Switched
Communication Communication
Network Network

Datagram Virtual Circuit


Network Network
Nodes dan Links
• Jaringan komunikasi biasa digambarkan dalam node dan
link
– Node: merepresentasikan end-terminal, perangkat
jaringan; digambarkan dengan bentuk lingkaran, kotak
– Link: merepresentasikan hubungan/koneksi antar nodes;
digambarkan dengan garis
• Sebagai perangkat jaringan, node dapat memiliki fungsi:
– Routing
– Switching
– Multiplexing
Switching Network
• Transmisi data/ informasi jarak jauh biasanya dilakukan melalui beberapa
switching node yang saling terhubung sehingga membentuk suatu jaringan
switching, atau dapat juga disebut jaringan komunikasi switched.
• Setiap node yang terdapat dalam jaringan switching bekerja tanpa
memperhatikan isi data/ informasi yang ditransmisikannya
• Transmisi data dimulai dan diakhiri di perangkat yang dinamakan station.
Station dapat berupa komputer, terminal, telepon, dsb.
• Data ditransmisikan melalui suatu rute yang ditentukan oleh proses
switching di setiap node yang dilalui.
• Koneksi node ke node lainnya biasanya dilakukan secara multiplex
• Jaringan komunikasi biasanya dibuat terhubung sebagian. Sebagian
lainnya digunakan sebagai koneksi redundant/back-up untuk meningkatkan
reliabilitas jaringan.
• Teknologi switching dibagi ke dalam dua jenis :
– Circuit switching
– Packet switching
Contoh Switching Network Sederhana
Prinsip Circuit Switched
• Karakteristik circuit switched:
– Jalur komunikasi permanen (dedicated) secara fisik dibangun (set-up)
antara 2 end-terminal terlebih dahulu sebelum informasi dikirimkan. Istilah
yang sering digunakan untuk kondisi ini disebut Connection Oriented
• Proses komunikasi melalui Circuit Switch adalah sebagai berikut:
– Circuit Establishment
• Point to Point dari terminal ke terminal melalui switching nodes
• Internal Switching dan multiplexing antar switching nodes
– Data Transfer
– Circuit Disconnect
• Jika sirkit tidak tersedia maka akan terjadi blocked (biasa diinformasikan
dengan nada sibuk)
• Ada garansi quality of service (bandwidth (64 Kbps), latency, jitter)
• Tidak akan ada informasi yang hilang sepanjang sirkit tersambung terus
menerus
Perkembangan teknologi circuit switched
Voice only network

X Point-to-point  switched

Tanpa MUX  dengan MUX

Analog  Digital
(Sentral & Transmisi Digital,
Akses Lokal Analog)

PC ISDN
Multimedia Network
(Voice, data, video)
X FAX G4
ISDN
Videoconference
(Sentral, Transmisi, &
Akses Lokal Digital)
Contoh Circuit Switching (1/2)

Physical copper
connection set up
when call is made
Switching offices
Contoh Circuit Switching (2/2)
• Ada proses pembangunan hubungan dan
hubungan tetap terjaga selama percakapan
berlangsung
• Sumber daya jaringan dialokasikan (reserved)
dan diduduki secara tetap (dedicated) dari
pengirim sampai penerima selama pembicaraan
berlangsung
• Bukan strategi yang efisien
– Selama terjadi hubungan, saluran fisik akan
digenggam bahkan selama periode “silence” (saat di
mana tidak ada informasi yang dikirimkan)
Routing pada Circuit Switched
C
3 D
B 1 2

5
A 4 6 E

7 F
Jalur komunikasi A – D terbentuk melalui routing yang terbaik dan akan tetap
selama komunikasi berlangsung/belum diputus oleh salah satu pihak.
Circuit Switched : Generic Switching
Process

incoming links Switch outgoing links

How to Multiplex?
How to Demultiplex?
How to Switch?
Circuit Switched: Multiplexing/Demultiplexing
(TDM)

Frames

Slots = 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5
• Time dibagi dalam frames dan frames dibagi dalam slot
• Posisi slot dalam frame menunjukkan kepemilikan data dari suatu percakapan
– Sebagai contoh, slot 0 milik percakapan berwarna merah
• Membutuhkan sinkronisasi antara pengirim dan penerima
• Dalam suatu percakapan, time slot tertentu digunakan sebagai identitas data
baik bagi pengirim maupun penerima. Time slot yang sudah diduduki tidak
akan bisa digunakan oleh yang lainnya kecuali bila percakapan sudah selesai.
Di sepanjang percakapan, jika ada waktu jeda yang tidak berisi informasi maka
kapasitas time slot yang tersedia tidak akan termanfaatkan  tidak efisien
Circuit Switched : Timing
Host 1 Host 2
Switch 1 Switch 2

processing delay at Swich 1


propagation delay
between Host 1
Circuit and Switch1
Establishment propagation delay
between Host 2
and Switch2

Transmission
Information
time
Circuit
Termination
Circuit Switched : Keuntungan dan
Kelemahan

KEUNTUNGAN KELEMAHAN
• Sekali koneksi terjadi: • Tidak efisien
– Jaringan transparan – Selama koneksi
(seolah hanya koneksi berlangsung, time slot
langsung antar stations) akan selalu diduduki
– Fixed data rate tanpa walaupun tidak ada data
adanya delay yang dikirim
• Sangat baik untuk – Delay sebelum
komunikasi real time terbentuknya hubungan
(call set up delay)
Packet Switched (1/2)
Mengapa perlu paketisasi
• Untuk komunikasi end-to-end yang terdiri atas banyak link, transmisi
paket memungkinkan suatu paket yang menjadi bagian dari suatu
pesan diterima, diproses, dan diteruskan oleh suatu node ketika paket
lainnya masih dipersiapkan  adanya efisiensi waktu pemrosesan.
• Jumlah data yang harus di re-transmisi karena adanya error menjadi
berkurang (tidak seluruh pesan perlu di re-transmisi).
• Kapasitas memori internal network node dapat dikurangi.
• Waktu transmisi dapat dikurangi
Karakteristik Packet Switched
– Informasi/pesan dibagi menjadi paket-paket yang berukuran kecil (< 1500
byte) dan kemudian ditransmisikan paket demi paket
– Setiap paket terdiri dari payload (data informasi yang akan dikirimkan) dan
header. Header berisi informasi tentang:
• Source (sender’s) address
• Destination (recipient’s) address
• Packet size
• Sequence number
• Error checking information
Packet Switched (2/2)
– Masing-masing paket akan dikirimkan ke jaringan secara independen (tidak
tergantung pada rute paket sebelum atau sesudahnya). Paket yang berbeda
dari pesan yang sama dapat melalui rute yang berbeda. Istilah untuk
karakteristik ini disebut Connectionless
– Pada sisi penerima, header setiap paket akan dibuang kemudian paket
diurutkan kembali menjadi sebuah informasi/pesan sesuai dengan yang
dikirimkan
– Paket dikirimkan hanya pada saat data siap untuk dikirim. Pada saat kondisi
“silence”/idle maka link dapat digunakan oleh yang lainnya (jaringan
digunakan bersama/shared bandwidth).
– Tidak ada garansi Quality of service, ada kemungkinan paket hilang

• Contoh Teknologi Layanan Packet Switched:


– Public data network
– Frame relay
– Internet (connectionless)
– LAN (connectionless)
Contoh Paketisasi

Message
Hello Bob

Segmented He ll o Bo b
Message

Packetized H He H ll H o H Bo H b
Message
Paket 1 Paket 2 Paket 3 Paket 4 Paket 5

Header
Paket Paket

Paket Paket

Paket Paket
Keuntungan dan Kelemahan Packet
Switching
Beberapa keuntungan packet switching :
• Efisiensi utilisasi jaringan tinggi
– Jaringan dapat digunakan bersama (shared) secara dinamis
• Dapat mengakomodasi penggunaan multiple data rates untuk jenis aplikasi
yang berbeda-beda
– Setiap aplikasi akan terhubung ke jaringan dengan data rate yang sesuai
kebutuhannya
• Tidak terjadi blocking jika beban jaringan tinggi, tetapi waktu pengiriman
menjadi lama.
• Mekanisme prioritas pengiriman dapat diberlakukan untuk paket-paket yang
dianggap penting, seperti paket real-time.
• Reliabilitas tinggi, jika suatu rute terputus maka rute lain dapat digunakan.
Kelemahan packet switching:
• Tidak memberikan garansi Quality of service: delay antrian, jitter, loss packet
Virtual Circuit vs Datagram
• Packet switching terdiri dari dua teknik, yaitu Datagram dan Virtual Circuit.
• Datagram: Connectionless
– Setiap paket ditangani/diproses secara independen.
– Setiap paket memiliki alamat tujuan yang lengkap.
– Penentuan routing dilakukan terhadap setiap paket di setiap node
– Paket-paket yang berbeda namun berasal dari pesan yang sama dapat
menggunakan rute yang berbeda.
• Virtual Circuit: Connection Oriented
– Dilakukan connection setup sebelum pengiriman data dilakukan.
– Setiap paket memiliki VC identifier.
– Penetapan routing dilakukan sekali untuk semua paket.
– Semua paket akan melalui rute yang sama.
Tipe-tipe Packet Switch
Packet Swiched Datagram

• Node-node jaringan memroses tiap paket secara


independen
Jika host A megirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah
jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat menjamin bahwa
kedua paket tersebut akan dikirim bersamaan, kenyataannya
kedua paket tersebut dikirimkan dalam rute yang berbeda

• Paket-paket tersebut disebut datagram


Implikasi dari switching paket datagram :
–Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang
berbeda dari ketika dikirimkan
–Tiap paket header harus berisi alamat tujuan yang
lengkap
Virtual Circuit Packet Switching
• Virtual-circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching
dan paket switching
• Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket
• Seluruh paket dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan
terlebih dahulu (virtual circuit)
• Urutan paket yang dikirimkan dijamin diterima di tujuan

• Bagaimanapun: Paket-paket dari virtual circuit yang berbeda masih


dimungkinkan terjadi interleaving

• Pengirim data dengan virtual circuit melalui 3 fase :


1.Penetapan VC
2.Pentransferan data
3.Pemutusan VC

• Alamat tujuan paket pada header tidak perlu lengkap


Routing pada Packet Switched
2 3
1
8

5
4 6

Connectionless: jalur/ routing dapat berbeda untuk setiap paket

Connection-oriented: jalur/routing tetap untuk seluruh paket


(+) dan (–) pada virtual circuit vs datagram
Datagram : Virtual Circuit :
+ Tidak ada waktu call setup + Kedatangan paket sesuai urutannya.
+ Adaptasi yang cepat jika terjadi + Terdapat mekanisme error control.
congestion/network overload.
+ Penetapan satu rute untuk satu
+ Adaptasi yang cepat jika terjadi koneksi.
node failure.
+ Penerima telah bersiap untuk menerima
- Kedatangan paket bisa tidak sesuai paket yang datang
dengan urutannya.
- Adanya beban pemrosesan karena
- Adanya delay saat connection setup.
setiap paket di proses di setiap - Adaptasi terhadap node failure kurang
node baik.
- Receiver tidak memiliki persiapan - Adaptasi terhadap network overload
terhadap paket yang datang kurang baik
Beberapa Perbandingan Circuit Switched dan
Packet Switched (1/2)
Circuit switched Packet Switched Packet Switched
connectionless connection-oriented
Dedicated transmission No dedicated path No dedicated path
path
Continuous transmission Transmission of packet Transmission of packet
of data
Messages are not stored Packet may be stored until Packet stored until delivered
delivered
The path is established for Route established for each Route established for entire
entire conversation packet packet
Call setup delay Packet transmission delay Call setup delay; packet
transmission delay
Busy signal if called party Sender may be notified if Sender notified if
busy packet not delivered connection denial
Overload may block call Overload increases packet May block call setup;
setup delay increases packet delay
Beberapa Perbandingan Circuit Switched
dan Packet Switched (2/2)
Circuit switched Packet Switched Packet Switched
connectionless connection-oriented
User responsible for Network may be Network may be
message loss responsible for responsible for packet
protection individual packet sequences
Fixed bandwidth Dynamic use of Dynamic use of
transmission bandwidth bandwidth
No overhead bits after Overhead bits in each Overhead bits in each
call setup packet packet
Electromechanical or Small switching nodes Small switching nodes
computerized
switching nodes
Circuit Switching vs Packet Switching

• Performansi
• Propagation delay
• Transmission time
• Node delay

Anda mungkin juga menyukai