DASAR PLC
A. Input (Masukan)
sebagai pemberi signal atau pemicu kepada sistem kendali
pemberi perintah berupa signal elektrik kepada perangkat logika.
menyambungkan atau memutuskan aliran arus dalam sirkuit elektrik, dan
mengirimkan sinyal ke perangkat kontrol
Dibagi menjadi 2 :
Digital : memiliki kondisi On/Off, 1/0 atau High/Low.
Analog : memiliki nilai lebih rinci seperti seberapa besar, seberapa tinggi,
seberapa cepat dan lainnya
1. Operation switch
memiliki minimal satu kontak yang berfungsi sebagai penyambung atau
pemutus arus listrik.
Ex : Push Botton
berfungsi sebagai saklar untuk menghidupkan atau mematikan kontrol
listrik. Cara pengoperasiannya dengan menekan knop tombol tekan.
Cara kerja :
Ex : Selector Switch
tombol pemilih adalah sakelar yang dapat digunakan untuk memilih 2
kondisi atau lebih. Tombol ini memiliki 1 common yang bisa dianggap
sebagai sumber signal listrik utama dan beberapa pilihan kemana
signal tersebut akan diteruskan.
Ex : Limit Switch
2. Detection Switch
Produk yang bergerak pada konveyor, magnet yang dipasang pada titik – titik
tertentu, anggota tubuh manusia, lengan robot dan benda – benda lain adalah
contoh objek yang digunakan untuk mengaktifkan detection switch.
3. Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya
perubahan lingkungan fisik atau kimia.
dapat mendeteksi variable berupa sentuhan, gaya, tekanan, cahaya, suhu dll
lalu diubah menjadi besaran listrik berupa arus listrik.
Switching transistor (lingkaran merah) pada gambar di atas tergantung
dari signal dari Main circuit. Main circuit berfungsi sebagai pendeteksi
perubahan. Saat terjadi signal, maka transistor melakukan penyambungan dari
kabel Brown (+V) melalui kabel Black, kemudian Load (modul input
perangkat kendali) hingga ke Blue (0V).
Jenis sensor paling umum yang ada di sistem otomasi industry adalah
sensor Photoelectric dan Proximity.
1. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan dengan tenaga listrik dan
merupakan komponen Elektromekanikal (kombinasi elektrik dan mekanik) yang
terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil/lilitan magnet) dan
Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Minimal memiliki 1 pasang Kontak NO dan Kontak NC. Prinsip kerja relay
adalah menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar
tersebut.
Switch ditutup >> kumparan Coil diberikan arus listrik >> timbul gaya
Elektromagnet >> menarik Contact >> Kontak NC akan menjadi Open dan
Kontak NO akan menjadi Close.
Berdasarkan jumlah Kontak dan Jumlah Kondisi yang memungkinkan, relay dikelompokkan
sebagai berikut :
Fungsi relay yang secara umum digunakan pada Otomasi Industri adalah sebagai berikut :
2. Timer
Prinsip kerja Timer sangat mirip dengan relay, yang membedakan hanyalah
adanya waktu tunda antara waktu Timer diaktifkan dengan Coil Timer aktif.
Terdiri dari 3 bagian Unit Penghitung Waktu (Timer Counter), Unit Koil, dan
Unit Kontak.
Terminal yang harus diberi tegangan saat Timer akan diaktifkan adalah nomor
13 dan 14. Timer memiliki 4 pasang kontak dengan Common di nomor 9, 10, 11 dan
12, NO berada di nomor 5, 6, 7, dan 8, kemudian NC berada di nomor 1, 2, 3 dan 4.
3. Counter
C. Output
1. Lampu
Digunakan sebagai tanda dari suatu kondisi. Secara umum lampu yang
digunakan dalam otomasi di industry adalah lampu dengan tegangan aktiv
24V DC.
2. Display Panel
Display panel memungkinkan untuk menampilkan nilai dari sebuah
besaran seperti suhu, tekanan dan lain – lain dalam angka. Display panel juga
memungkinkan kita menampilkan informasi grafis seperti grafik, chart, atau
trend sebuah nilai pengukuran.
3. Motor Listrik
Berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Motor Listrik merupakan aktuator paling banyak digunakan di dunia industri
karena mudah dioperasikan, dikendalikan dan mudah dalam penyediaan
sumber tenaga listrik.
a) Motor AC 1 atau 3 phasa (motor induksi)
Digunakan untuk sistem dengan putaran relative
konstan dengan tidak mengutamakan kepresisian jumlah
putaran maupun kecepatan putaran. Umumnya digunakan pada
konveyor, blower dan lain – lain.
Pemilihan jumlah phasa didasarkan pada beban yang
dikendalikan oleh motor tersebut.
Pengaturan kecepatan motor AC contohnya pada konveyor dapat
dilakukan dengan menambahkan Inverter sebagai pengatur frequensi sumber.
4. Solenoid
Terbuat dari kabel panjang yang dililitkan secara rapat.
5. Heater
Berfungsi untuk menaikkan suhu zat atau menaikkan volume gas. Penggunaan
heater biasanya akan dipasangkan dengan sensor suhu dan perangat kendali
Temperature Control.
Rangkaian Selfholding
Relay digunakan sebagai perantara untuk menyalakan lampu AC 220V. Jika relay
dinyalakan, maka kontak relay akan menghubungkan lampu ke sumber tegangan AC. Relay
hanya akan menyala jika Push Button ditekan.
Mula – muka kita akan memanfaatkan kontak relay yang lain untuk dihubungkan secara
paralel (OR) terhadap Push Button.
Push Button ditekan >> arus lisrik akan mengalir dari baterai menuju relay melalui kontak
Push Button atau kontak relay >> relay dapat menyala sehingga lampu juga menyala.
Push Button dilepaskan >> arus listrik akan tetap mengalir ke relay melalui kontak relay >>
lampu tetap menyala.
Prinsip mempertahankan status nyala relay menggunakan kontaknya sendiri ini lah yang disebut
dengan Selfholding.
Untuk mematikan lampu >> matikan aliran arus listrik yang menuju relay >> Push Button ke dua
dengan kontak NC dapat ditambahkan pada rangkaian .
Saat Push Button NC ditekan >> listrik ke relay dapat diputus >> relay mati >> kontak relay akan
(Open) >> holding dilepaskan >> Maka seluruh rangkaian akan kembali normal.
Nyala lampu dapat dipertahankan kondisinya hanya dengan menekan Push Button 1 (On)
sesaat (singkat) dan dimatikan dengan Push Button 2 (Off).
1. Direct-On-Line motor starting
Menggunakan tegangan jala-jala / line penuh yang dihubungkan langsung ke
terminal motor melalui rangkaia pengendali mekanik atau dengan relay kontaktor magnit.
2. Start-delta (bintang-segitiga) motor starting.
Dilakukan dalam hubungan bintang , kemudian motor beroperasi normal dalam
hubungan delta. Pengendalian bintang ke delta dapat dilakukan dengan sakelar mekanik
Y /Δ atau dengan relay / kontaktor magnit.
3. Soft starter (Q2)
Motor starter kontinyu dan bertahap, alternatif secara elektronik sebagai
pengganti Start-delta (bintang-segitiga) motor starting. Beberapa yang dapat dilakukan
adalah dengan :
TIPE DATA
1. Bool (Bit)
Binary digit adalah satuan unit terkecil dalam komputasi digital. Nilainya cuma 1
dan 0 walau kelihatannya sederhana, tapi dua angka inilah yang mengalir terus didalam
PC, berputar dari processor, Motherboard, chip memory sampai ke perangkat-perangkat
penyimpanan data dan output lainnya atau sebaliknya.
Komputer hanya menggunakan dua angka desimal untuk menyimpan data ya
bisa dinyatakan satu bit, entah nilai 0 atau nilai 1. Tegangan yang dialirkan diubah ke
dalam bentuk angka, jika On maka bernilai 1, dan saat Off bernilai 0.
2. Nibble
Nibble adalah satu kelompok yang berisi 4 buah bit yang berurutan. Di bawah ini
adalah contoh data dala 1 nibble. Data yang dapat ditampung antara 0 (saat 4 bit berisi
0) hingga 15 (saat semua bit berisi 1).
3. Byte
Byte adalah satuan informasi yang lebih besar dari nibble. Satu byte terdiri dari 8
satuan bit yang digabung menjadi satu. Byte biasa digunakan dalam penggunaan istilah
kapasitas perangkat penyimpanan data seperti kapasitas HDD (Hard Disk Drive)
mempunyai kapasitas 1 GB (Giga Bytes) yang artinya 1 milyar byte atau 8 milyar bit.
4. Word
Word adalah satuan informasi yang lebih besar dari bit dan byte. Namun, jumlah
bit yang digunakan dalam word tidak tetap. Besar sebuah word dapat ditetapkan oleh
besarnya register dalam CPU komputer. Secara umum, 1 word berisi 2 byte atau setara
16 bit.