Jakarta, 2022
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bisnis Proses Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian WP3K ........... 11
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. DASAR HUKUM
C. DEFINISI
E. SASARAN
F. RUANG LINGKUP
BAB II
PELAKSANAAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN WILAYAH
PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
Objek bidang tanah atau area yang telah dikuasai oleh masyarakat
adat/ulayat yaitu tanah persekutuan yang berada di wilayah
masyarakat hukum adat yang menurut kenyataannya masih ada.
4. Tanah Negara
Objek bidang tanah negara meliputi:
a. Tanah negara bebas; dan
b. Tanah negara yang telah dikuasai oleh masyarakat.
C. TAHAPAN PELAKSANAAN
3. Penetapan Objek
4. Pengumpulan Dokumen
5. Pra Survei
- Batas Administrasi
- Persebaran Pelaku Usaha Hotel/Resort (Kementerian
Kelautan dan Perikanan)
Interpretasi citra satelit menggunakan citra satelit resolusi tinggi
dengan resolusi spasial paling rendah sebesar 0,5 (nol koma lima)
meter. Apabila tidak tersedia, maka dapat dilakukan dengan citra
satelit dengan resolusi spasial paling rendah 2,5 (dua koma lima)
meter.
Dalam hal hasil interpretasi citra satelit telah akurat maka tidak
perlu dilakukan pemantauan lapang dan dapat langsung dilakukan
pengolahan dan analisis data. Jika hasil interpretasi citra satelit
terdapat hal yang masih meragukan, maka perlu dilakukan
pemantauan lapang apabila memenuhi sebagian atau keseluruhan
kriteria sebagai berikut:
1. Pemanfaatan tanah tidak terlihat jelas karena tertutup awan.
2. Bentuk upaya pemeliharaan lingkungan hidup tidak
seluruhnya terlihat dengan citra.
3. Pola ruang tidak sesuai dengan peruntukan pemberian hak.
4. Faktor perubahan fisik tidak diketahui.
5. Bentuk bangunan yang meragukan.
6. Terindikasi penguasaan melebihi batas hak.
Pemantauan pada bidang tanah ini dilakukan secara ground
check dengan cara tracking dan marking.
6. Pemantauan Lapang
1. Penyusunan jadwal;
Jadwal pelaksanaan pemantauan WP3K disusun berdasarkan
tahapan dalam 1 (satu) tahun anggaran. Perubahan jadwal dapat
dilakukan pada saat berjalannya pelaksanaan kegiatan disesuaikan
JUKNIS PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN WILAYAH PESISIR DAN
16
PULAU-PULAU KECIL 2022
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional
5. Pengamatan di lapangan
Tahapan ini merupakan kegiatan melihat, mengamati, meneliti,
mencatat, dan mendokumentasikan terkait objek yang ada di
lapangan dengan menggunakan peta kerja. Hal-hal yang diamati
dalam pelaksanaan pemantauan antara lain:
a. Penguasaan Tanah
Dilakukan dengan mengambil titik koordinat pada tiap-tiap batas
penguasaan dengan cara tracking dan marking, kemudian dilakukan
deliniasi batas penguasaan pada peta kerja, selanjutnya
dibandingkan dengan luas pulau. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui ada atau tidaknya penguasaan pulau yang melebihi
batas maksimum.
b. Pemilikan Tanah
Dilakukan melalui wawancara langsung untuk mendapatkan
data dan informasi yang lengkap. Wawancara dilakukan kepada:
- Pemegang hak/pihak yang menguasai
- Kantor Pertanahan;
- Instansi terkait;
- Masyarakat sekitar lokasi objek;
- Tokoh masyarakat; dan
- Perangkat desa/kelurahan.
Hasil wawancara dituangkan dalam suatu format kuisioner yang
disetujui dan ditandatangani oleh subjek yang diwawancara.
Seandainya tidak memungkinkan diperoleh persetujuan, cukup
menggunakan hasil rekaman audio visual dan dokumentasi. Apabila
pemegang hak/pihak yang menguasai tidak bersedia, maka diberikan
catatan pada form kuisioner disertai alasannya.
c. Penggunaan Tanah
Dilakukan dengan mengambil titik koordinat pada tiap-tiap batas
bidang penggunaan tanah yang tidak sesuai terhadap RTR dengan
cara tracking dan marking. Hal ini dilakukan untuk memastikan
kondisi eksisting peruntukan penggunaan tanah berdasarkan SK
pemberian hak/izin/konsesi.
7. Pengolahan Data
8. Analisis Data
9. Pertimbangan/Rekomendasi
10. Pelaporan
BAB III
PENUTUP