Anda di halaman 1dari 417

Kuesioner

Level Jabatan Lokasi Populasi Sample (30%) Adjust Sample


Top Management Presiden Direktur HO 1 1.30 1.00
Top Management KTT Site 1 1.30 1.00
Middle Management Manager HO 6 2.80 3.00
Middle Management Superintendent Site-HO 11 4.30 5.00
Employee Supervisor/Officer/etc Site 32 10.60 11.00
Contractor PJP HPU 308 93.40 94.00
Contractor PJP RUJE 66 20.80 21.00
Contractor PJP BMS 72 22.60 23.00
Focus Group Discussion
Total Sample Level Jabatan Lokasi Sample Kuesioner
Midle Management Manager HO 6
Midle Management Superintendent Site 11
Employee Supervisor/Officer/etc Site 32

159 Contractor
Contractor
PJP
PJP
HPU
RUJE
308
66
Contractor PJP BMS 72
Interview
Sample FGD Total FGD Level Jabatan Lokasi Sample FGD
Sample Interview
1 Top Management Presiden Direktur HO 0 1
1 Top Management KTT Site 0 1
2
9 17 Midle Management
Midle Management
Manager
Superintendent
HO
Site
1
1
1
1
2 Contractor PJP HPU 9 1
2 Contractor PJP RUJE 2 1
Contractor PJP BMS 2 1
Total FGD

7
No ITEM PENGUKURAN

1 PARTISIPASI PEKERJA TAMBANG


1.1 Kepedulian dan Perilaku Individu terhadap Risiko Keselamatan Pertambangan
1.1.1 Kesadaran Pekerja terhadap Risiko Keselamatan Pertambangan

1.1.2 Komitmen dan inisiatif pekerja dalam pengelolaan keselamatan kerja

1.1.3 Kedisiplinan pekerja di dalam pekerjaan dan di luar pekerjaan

1.1.4 Aktualisasi Nilai -nilai inti (core values) perusahaan oleh pekerja

1.1.5 Aktualisasi aturan emas keselamatan pertambangan (golden Rules) perusahaan oleh
pekerja

1.2 Keterlibatan Pekerja dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan

1.2.1 Kehadiran Pekerja dalam pekerjaaan di hari kerja


1.2.2 Kehadiran pekerja dalam kegiatan keselamtan pertambangan

1.2.3 Peran pekerja dalam kegiatan keselamatan pertambangan


1.2.4 Ketelibatan perwakilan departemen/bagian/seksi dalam tim menajemen risiko
keselamatan pertambangan

1.2.5 Peran perwakilan departemen/ bagian/seksi dalam manajemen risiko keselamatan


pertambangan
1.2.6 Keterlibatan Pekerja (Non Pengawas) dalam manajemen risiko keselamatan
pertambangan
1.2.7 Peran Pekerja (Non Pengawas) dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan
1.2.8 Keterlibatan komite keselamatan pertambangan dalam menyusun tujuan, sasaran dan
program keselamatan pertambangan

1.2.9 Peran anggota komite keselamatan pertambangan dalam menyusun tujuan, sasaran dan
program keselamatan pertambangan

1.2.10 Peran komite keselamatan pertambangan dalam menyusun tujuan, sasaran dan program
keselamatan pertambangan

1.2.11 Kehadiran dan Keterlibatan Ketua Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat
komite keselamatan pertambangan

1.2.12 Peran Ketua Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite keselamatan
pertambangan
1.2.13 Kehadiran dan Keterlibatan Wakil Ketua Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat
komite keselamatan pertambangan

1.2.14 Peran Wakil Ketua Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite keselamatan
pertambangan

1.2.15 Kehadiran dan Keterlibatan Sekertaris Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat
komite keselamatan pertambangan

1.2.16 Peran Sekertaris Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite keselamatan
pertambangan

1.2.17 Kehadiran dan Keterlibatan Anggota Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat
komite keselamatan pertambangan

1.2.18 Peran Anggota Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite keselamatan
pertambangan
1.2.19 Peran anggota komite pertambangan dalam mewakili departemen/ bagiannya

1.2.20 Jumlah pelaporan bahaya dan / atau whistleblowing oleh pekerja

1.2.21 Kesesuian dan kehandalan kesesuaian pelaporan bahaya dan / atau whistleblowing oleh
pekerja
1.2.22 Jumlah saran dan masukan pekerja untuk peningkatan keselamatan pertambangan

1.2.23 Ksesuaian dan kehandalan saran dan masukan pekerja untuk peningkatan keselamatan
pertambangan

1.2.24 Efektifitas partisipasi pekerja

2 TANGGUNG JAWAB PIMPINAN UNIT KERJA


2.1 Implementasi kebijakan keselamatan pertambangan

2.1.1 Upaya internalisasi Nilai-nilai perusahaan oleh Manajemen

2.1.2 Upaya Internalisasi Aturan Golden Rules Keselamatan Pertambangan (Golden Rules)
Perusahaan oleh manajemen

2.1.3 Efektifitas kebijakan keselamatan pertambangan

2.1.4 Persepsi pekerja terhadap komitmen manajemen dalam penerapan kebijakan


keselamatan pertambangan
2.2 Kepemimpinan dan komitmen keselamatan pertambangan

2.2.1 Persepsi manajemen puncak terhadap peran keselamatan pertambangan


2.2.2 Persepsi pekerja terhadap kepemimpinan dan komitmen manajemen

2.2.3 Ketersediaan anggaran keselamatan pertambangan dalam RKAB

2.2.4 Realisasi anggaran keselamatan pertambangan dalam RKAB


2.2.5 Kecepatan manajemen puncak dalam merespon isu keselamatan pertambangan

2.2.6 Jumlah kehadiran manajemen puncak pada kunjungan site

2.2.7 Peran manajemen puncak dalam kunjungan site

2.2.8 Efektifitas rapat tinjauan manajemen

2.2.9 Peran pimpinan tertinggi pada rapat tinjauan manajemen

2.2.10 Dukungan manajemen untuk inovasi dan peningkatan kinerja keselamatan pertambangan

2.2.11 Pemberian pengharagaan atas kinerja keselamatan pertambangan dari pekerja

2.2.12 Pemberian sanksi atas pelanggaan keselamatan pertambangan dari pekerja

2.2.13 Persepsi KTT/ PJO terhadap peran keselamatan pertambangan


2.2.14 Tingkat kehadiran KTT/PJO di site ( tidak termasuk cuti dan menghadiri undangan dari
instansi pembina)

2.2.15 Persepsi pekerja terhadap kepemimpinan dan komitmen manajemen dari KTT/PJO

2.2.16 Persepsi pimpinan Departemen/ Bagian/ Seksi terhadap peran keselamatan


pertambangan
2.2.17 Persepsi Pekerja terhadap kepemimpinan terhadap kepemimpinan dan komitmen dari
pimpinan departemen/ Bagian/ Seksi
2.2.18 Kehadiran KTT/ PJO dalam kegiatan keselamatan petambangan (Rapat. Pertemuan,
seminar dan kegiatan lainnya)

2.2.19 Peran KTT/ PJO dalam kegiatan keselamatan petambangan (Rapat. Pertemuan, seminar
dan kegiatan lainnya)
2.2.20 Peran KTT/ PJO dalam penyusunan dan tinjauan kebijakan keselamatan pertambangan

2.2.21 Peran KTT/ PJO dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan


2.2.22 Keterlibatan pimpinan departemen/ bagia dalam penyusunan dan tinjauan kebijakan
keselamatan pertambangan

2.2.23 Peran pimpinan departemen/ bagian dalam penyusunan dan tinjauan kebijakan
keselamatan pertambangan
2.2.24 Keterlibatan pimpinan departemen/ bagia dalam kegiatan keselamatan pertambangan

2.2.25 Peran pimpinan departemen / bagian / seksi dalam kegiatan keselamatan pertambangan

2.2.26 Keterlibatan pimpinan departemen / bagian / seksi dalam manajemen risiko keselamatan
pertambangan

2.2.27 Peran pimpinan departemen / bagian / seksi dalam manajemen risiko keselamatan
pertambangan
2.2.28 Kehadiran pengawas operasional dalam pertemuan keselamatan pertambangan
kelompok kerja

2.2.29 Peran pengawas operasional dalam pertemuan keselamatan pertambangan kelompok


kerja
2.2.30 Keterlibatan pengawas operasional dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan

2.2.31 Peran pengawas operasional dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan

2.3 Kepatuhan penegakan peraturan keselamatan pertambangan

2.3.1 Inisiatif dan kesadaran untuk pemenuhan persyaratan perundangan aspek keselamatan
pertambangan

2.3.2 Efektifitas pemenuhan ketentuan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang
terkait
2.3.3 Respon perusahaan terhadap undangan dari instansi pembina sektor
2.3.4 Kepatuhan perusahaan dalam menindaklanjuti arahan tertulis dari instansi pembina
sektor melalui surat edaran kepala inspektur tambang

2.3.5 Kepatuhan perusahaan dalam menindaklanjuti hasil pembinaan dan pengawasan oleh
inspektur tambang
2.3.6 Kepatuhan KTT dalam pengelolaan administrasi keselamatan pertambangan
2.3.7 Kepatuhan KTT dalam pelaporan khusus atas kasus keselamatan pertambangan kepada
KaIT
2.3.8 Kepatuhan PJO dan pimpinan departemen /bagian dalam menindaklanjuti arahan /
instruksi KTT terkait pemenuhan peraturan keselamatan pertambangan

2.4 Penetapan peran, tanggungjawab dan kewenangan dalam keselamatan pertambangan

2.4.1 Kemandirian pengelolaan keselamatan pertambangan

2.4.2 Ketersediaan kepala teknik tambang


2.4.3 Ketersediaan penanggung jawab operasional

2.4.4 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab KTT/ PJO


2.4.5 Ketersediaan Tenaga Teknis Pertambangan yang berkompeten

2.4.6 Ketersediaan pengawas operasional dan pengawas teknis

2.4.7 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawas operasional dan pengawas teknis
2.4.8 Ketersediaan dan kewenangan Bagian K3 dan Bagian KO pertambangan

2.4.9 Penetapan tanggung jawab / job description terkait keselamatan pertambangan untuk
pekerja
2.4.10 Pemberian dukungan dan kewenangan kepada pekerja untuk menyatakan keberatan
bekerja jika syarat keselamatan pertambangan diragukan
2.4.11 Penerapan mekanisme pemilihan perwakilan pekerja pada komite keselamatan
pertambangan
2.4.12 Persepsi manajemen terhadap pengelolaan pekerja tambang

2.5 Manajemen Strategi dan Operasi Keselamatan Pertambangan

2.5.1 Formulasi startegi keselamatan pertambangan

2.5.2 Penjabaran dan penyelarasan strategi pengelolaan keselamatan pertambangan

2.5.3 Ruang lingkup pemantauan dan pengukuran kinerja pengelolaan keselamatan


pertambangan

2.5.4 Efektifitas pemantauan dan pengukuran kinerja pengelolaan keselamatan pertambangan

2.6 Informasi, Komunikasi, Pendampigan, Konsultasi Keselamatan Pertambangan

2.6.1 Kesesuaian induksi keselamatan pertambangan

2.6.2 Jumlah pertemuan keselamatan pertambangan


2.6.3 Kualitas pertemuan keselamatan pertambangan

2.6.4 Jumlah kampanye keselamatan pertambangan

2.6.5 Efektifitas kampanye keselamatan pertambangan


2.6.6 Efektifitas komunikasi keselamatan pertambangan eksternal dengan mitra kerja
(costumer, kontraktor, sub kontraktor)
2.6.7 Efektifitas komunikasi vertikal antara pimpinan unit kerja dengan anggota

2.6.8 Efektifitas komunikasi horisontal antara rekan kerja

2.6.9 Efektifitas komunikasi antar kelompok kerja

2.6.10 Efektifitas komunikasi antar gilir kerja/ shift

2.6.11 Kehandalan fasilitas dan media penunjang komunikasi keselamatan pertambangan

2.6.12 Jumlah mentoring, coaching dan counselling untuk pekerja dari pimpinan tim kerja

2.6.13 Efektifitas mentoring, coaching dan counselling untuk pekerja dari pimpinan tim kerja

2.6.14 Ketersediaan ruang dan akses informasi keselamatan pertambangan dari pekerja

2.6.15 Proteksi pelapor dan mekanisme penanganan pelaporan dalam pengaduan pelanggaran
keselamtan pertambangan (whistleblowing system)
2.6.16 Penjangkauan pemangku kepentingan eksternal

2.6.17 Inventarisasi harapan dan kebutuhan pemangku kepentingan

2.6.18 Efektifitas kemunikasi keselamatan pertambangan

2.7 Pengendalian Mutu Keselamatan Pertambangan dalam Kegiatan Operasional

2.7.1 Jumlah penetapan tata cara kerja baku untuk operasi kerja

2.7.2 Efektifitas Tata Cara baku untuk operasi kerja

2.7.3 Kesesuaian penetapan rencana kerja operasi harian

2.7.4 Kesesuaian penetapan pemeriksaan kesiapan operasional harian

2.7.5 Kesesuaian pemberian izin masuk lokasi pertambangan

2.7.6 Kesesuaian pemberian lisensi dan surat izin pengeoperasian peralatan

2.7.7 Kesesuaian pemebrian izin kerja khusus

2.7.8 Kesesuaian penetapan area, aktivitas dan kontrol kritis dalam aspek keselamatan
pertambangan
2.7.9 Kesesuaian penetapan distribusi dan komposisi area pertambangan
2.7.10 Jumlah inspeksi, pemeriksaan pengujian oleh pengawas operasional langsung

2.7.11 Kesesuaian dan kehandalan hasil inspeksi, pemeriksaan, pengujian oleh pengawas
operasional langsung

2.7.12 Jumlah inspeksi, pemeriksaan pengujian oleh pengawas operasional jenjang menengah

2.7.13 Kesesuaian dan kehandalan hasil inspeksi, pemeriksaan, pengujian oleh pengawas
operasional jenjang menengah
2.7.14 Jumlah inspeksi, pemeriksaan pengujian oleh pihak internal di luar penanggung jawab
area (silang)

2.7.15 Kesesuaian dan kehandalan inspeksi, pemeriksaan pengujian oleh pihak internal di luar
penanggung jawab area (silang)

2.7.16 Efektifitas inspeksi keselamatan pertambangan

2.8 Penjaminan Mutu Keselamatan Pertambangan melalui Audit Internal SMKP

2.8.1 Dasar pelaksanaan Audit Internal SMKP

2.8.2 Kesesuaian Metodogi Audit Internal SMKP

2.8.3 Keberhasilan Pencapaian Tujuan Audit Internal SMKP

2.8.4 Jumlah Opportunity for Improvement (OFI) dari Hasil Audit Internal SMKP

2.8.5 Penyelesaian rencana tidak lanjut audit internal SMKP

3 ANALISA & STATISTIK KECELAKAAN KERJA, PENYAKIT AKIBAT KERJA, KEJADIAN AKIBAT
PENYAKIT TENAGA KERJA, KEJADIAN BERBAHAYA
3.1 Analisa Terhadap Data Kasus Keselamatan Pertambangan

3.1.1 Integritas Data Keselamatan Pertambangan

3.1.2 Ruang Lingkup Analisis dan Pengolahan Data Kasus Keselamatan Pertambangan

3.1.3 Maturitas Hasil Analisis data Keselamatan Pertambangan

3.2 Investigasi Kasus Keselamatan Pertambangan


3.2.1 Jumlah Kasus Keselamatan Pertambangan yang diinvestigasi

3.2.2 Pengumpulan Data dan Informasi terkait kasus keselamatan pertambangan

3.2.3 Paradigma investigasi kasus keselamatan pertambangan

3.2.4 Teknis analisis kasus keselamatan pertambangan

3.2.5 Penetapan tindakan perbaikan dan pencegahan atas kasus keselamatan pertambangan

3.2.6 Realisasi pelaksanaan tindakan perbaikan dan pencegahan atas kasus keselamatan
pertambangan
3.2.7 Jumlah kasus keselematan pertamabang serupadan berulang dalam 2 tahun terakhir

3.3 Statistik Kinerja Keselamatan pertambangan berdasarakan indikator tertinggal


3.3.1 Pencapaian Accident Frequency Rate

3.3.2 Pencapaian Accident Severity Rate

3.3.3 Jumlah Kejadian Berbahaya

3.3.4 Pencapaian Morbidity Frequency Rate

3.3.5 Pencapaian Absence Severity Rate (termasuk kejadian akibat penyakit tenaga kerja)

3.3.6 Frekuensi Penyakit Akibat Kerja

3.4 Pembelajaran Organisasi

3.4.1 Pembelajaran retrospektif dari pengelolaan keselamatan pertambangan

3.4.2 Jumlah perbaikan berbasis pembelajaran keselamatan pertambangan

4 UPAYA PENGENDALIAN YANG DILAKUKAN


4.1 Pengendalian risiko keselamatan pertambangan berbasis tata kelola
4.1.1 Dasar pengelolaan risiko keselamatan pertambangan

4.1.2 Ketuntasan siklus manajemen risiko

4.1.3 Ruang lingkup manajemen risiko

4.1.4 Efektifitas manajemen risiko

4.2 Manajemen kesehatan kerja pertambangan

4.2.1 Dasar Pengembangan program kesehatan kerja pertambangan

4.2.2 Realisasi program pokok : kesehatan kerja

4.2.3 Efektifitas program kesehatan kerja

4.3 Manajemen lingkungan kerja pertambangan

4.3.1 Dasar pengembangan program lingkungan kerja pertambangan

4.3.2 Realisasi program pokok : lingkungan kerja


4.3.3 Efektifitas program lingkungan kerja

4.4 Manajemen Rekayasa dan Desain Proses

4.4.1 Kesesuaian Penerapan rekayasa pertambangan : kehandalan desain kegiatan opeasional


pertambangan

4.4.2 Kesesuain penerapan rekayasa pertambangan : kehandalan metode kegiatan operasional


pertambangan

4.4.3 Kesesuaian penerapan rekayasa pertambangan : kesesuaian penggunaan peralatan dan


perangkat keras untuk kegiatan operasional pertambangan
4.4.4 Kesesuaian penerapan rekayasa pertambangan : kesesuaian penggunaan peralatan dan
perangkat lunak untuk kegiatan operasional pertambangan

4.4.5 Efektifitas perancangan dan rekayasa pertambangan

4.5 Manajemen Aset Keselamatan Pertambangan

4.5.1 Pengadaan dan pembelian aset keselamatan pertambangan

4.5.2 Inventarisasi Aset Keselamatan Pertambangan

4.5.3 Manajemen Rantai Pasokan


4.5.4 Manajemen Integritas Aset: Jumlah Pengujian Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan
Peralatan Pertambangan (SPIP)

4.5.5 Manajemen integritas asset: Realisasi Commissioing

4.5.6 Manajemen Integritas Aset: Jumlah Pemeliharaan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan
Peralatan Pertambangan (SPIP)

4.5.7 Nilai Physical Availability


4.5.8 Nilai Mechanical Availability
4.5.9 Realisasi Program Pokok: Keselamatan Operasi

4.5.10 Efektifitas program keselamatan operasi

4.6 Manajemen Kehandalan Pekerja dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan

4.6.1 Pemenuhan Kelaikan Kerja Pekerja (Fitness for Kesiapan Psikologi dan Fisiologis Duty)

4.6.2 Efektivitas Seleksi dan Penempatan Tinjauan Dokumentasi Pekerja

4.6.3 Pemenuhan Kompetensi Pekerja sesuai Standar Kompetensi Kerja


4.6.4 Efektivitas Pemenuhan Kompetensi Kerja

4.6.5 Jumlah Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan Pertambangan


4.6.6 Pendekatan Pelaksanaan Pendidikan dan Tinjauan Dokumentasi Pelatihan Aspek
Keselamatan

4.6.7 Efektivitas Pendidikan dan Pelatihan Aspek Keselamatan Pertambangan

4.6.8 Retensi Pengetahuan dan Peningkatan Tinjauan Dokumentasi Kinerja Pekerja Pasca
Pendidikan dan pelatihan

4.6.9 Retensi Pengetahuan dan Peningkatan Kinerja Pekerja Pasca Sertifikasi

4.6.10 Kesesuaian Penetapan Roster dan Shift/Gilir Kerja Pekerja

4.6.11 Pernyataan Pekerja terkait Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) dan Kesejahteraan Mental
(Mental Well-Being) dalam Bekerja Berdasarkan Hasil Survei

4.7 Manajemen Perubahan


4.7.1 Dasar Manajemen Perubahan:

4.7.2 Kebermanfaatan Manajemen Perubahan

4.7.3 Daya Tanggap Organisasi atas Perubahan dari Eksternal

4.7.4 Efektivitas Kajian Teknis Pertambangan

4.7.5 Efektivitas Manajemen Perubahan

4.8 Manajemen Keadaan Darurat

4.8.1 Efektivitas Tim Tanggap Darurat

4.8.2 Efektivitas Manajemen Keadaan Darurat

4.9 Manajemen Perusahaan Jasa Pertambangan


4.9.1 Kesesuaian Persyaratan, Seleksi, dan Penetapan Perusahaan Jasa Pertambangan

4.9.2 Kesesuaian Penetapan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pertambangan Kesesuaian


Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Perusahaan Jasa Pertambangan

4.9.3 Kesesuaian Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Perusahaan Jasa Pertambangan

4.10 Manajemen Dokumen dan Rekanan Keselamatan Pertambangan

4.10.1 Manajemen Dokumentasi Keselamatan Pertambangan

4.10.2 Efektivitas Manajemen Dokumentasi

4.10.3 Manajemen Pengetahuan


Target Sampel/Dokumen
Dimensi Metode Pengukuran
Dokumen Kuisoner Interview

Kualitatif

Dokumen, Observasi, Laporan


Pengujian Akuntabilitas

- Top
Management
Dokumen, Kuisoner, Laporan
- Middle
Observasi Akuntabilitas
Management
- Employee

- Laporan
Dokumen, FGD, Akuntabilitas
Observasi - Laporan Safety
Performance

- Middle
- Laporan Safety
Dokumen, Interview Management
Performance
- Employee

- Laporan Safety
Performance
- Middle
- Rekapitulasi
Dokumen, Interview Management
sidak golden rules
- Employee
- Rekaman Catatan
Pelanggaran
Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen - Rekaman SIA
- Daftar hadir
P5M, safety talk,
Dokumen KKP dan
pertemuan KP
lainnya

- Top
Management
Kuisoner, FGD - Middle
Management
- Employee
- Dokumen
HIRADC
- Rekaman
Dokumen
Penunjukan Tim
HIRADC
- SO

Middle
Kuisoner, FGD
Management

Interview, FGD Employee


Interview, FGD Employee
- Dokumen OTP
- Rekaman MoM
Dokumen
KKP
- SO KKP

- Top
Management
Interview, FGD
- Middle
Management

- Top
Management
Interview, FGD
- Middle
Management

- Rekaman daftar
Dokumen hadir KKP
- MoM KKP

Interview, FGD Top Management

- Rekaman daftar
Dokumen hadir KKP
- MoM KKP

- Top
Management
Interview, FGD
- Middle
Management

- Rekaman daftar
Dokumen hadir KKP
- MoM KKP

- Top
Management
Interview, FGD
- Middle
Management

- Rekaman daftar
hadir KKP
Dokumen
- MoM KKP
- SO KKP

Interview, FGD Top Management


Interview, FGD Top Management

- Top
Laporan Management
Dokumen, Interview
Akuntabilitas - Dept Head OSHE

Laporan
Dokumen
Akuntabilitas
- Laporan
Akuntabilitas
Dokumen
- Laporan Safety
Performance

- Laporan
Akuntabilitas - Middle
Dokumen, Interview
- Laporan Safety Management
Performance
Laporan IASMKP 2 Middle
Dokumen, Interview
Tahun Terakhir Management

Kualitatif
Kuantitatif
- Rekaman
Dokumen, FGD Sosialisasi Core
Values

- Rekaman
Sosialisasi Golden
Dokumen, FGD Rules
- Rekaman Catatan
Pelanggaran

Laporan IASMKP 2
Dokumen
Tahun Terakhir

Kuisoner, Interview Employee Employee


Kualitatif
Kuantitatif
Interview Top Management
- Middle - Middle
Kuisoner, Interview Management Management
- Employee - Employee

- Top
- Rekaman RKAB
Management
Dokumen, Interview - Rekaman
- Middle
Realisasi RKAB
Management

- Rekaman RKAB
Dokumen - Rekaman
Realisasi RKAB
- Middle
Kuisoner, FGD Management
- Employee
Rekaman aktivitas
Dokumen
kunjungan
Middle
Interview, FGD
Management
Laporan IASMKP 2
Dokumen
Tahun Terakhir
- Top
Management
Interview, FGD
- Middle
Management

- Top
Management
Interview, FGD
- Middle
Management

Rekaman
Dokumen, Interview Pemberian Employee
Reward KP
- Middle
Rekaman Catatan
Dokumen, Interview Management
Pelanggaran
- Employee
Interview Top Management
- Rekaman Absensi
PJO
Dokumen
- Surat
Pendelegasian PJO

- Middle
Kuisoner, FGD Management
- Employee
Middle
Kuisoner
Management

Kuisoner, Interview Employee Employee

- Rekaman Daftar
Dokumen Hadir KKP
- MoM KKP
Middle
Kuisoner, FGD
Management

Kuisoner, FGD Top Management

- Top
Management
Kuisoner, FGD
- Middle
Management
- MoM Tinjauan
Manajemen
Dokumen - Daftar Hadir
Tinjauan
Manajemen

Middle
Kuisoner, FGD
Management
- Daftar hadir
safety talk, KKP
Dokumen
dan pertemuan KP
lainnya

- Middle
Kuisoner, FGD Management
- Employee

- Dokumen
HIRADC
Dokumen - Rekaman
Penunjukan Tim
HIRADC

Middle
Kuisoner, FGD
Management
- Daftar hadir
safety talk, KKP
Dokumen
dan pertemuan KP
lainnya
Middle
Kuisoner, FGD
Management

- Dokumen
HIRADC
Dokumen - Rekaman
Penunjukan Tim
HIRADC

Middle
Kuisoner, FGD
Management
Kualitatif
Kuantitatif

Dokumen Evaluasi
Pemenuhan
Middle
Dokumen, Interview Perundangan dan
Management
Persyaratan
Lainnya

Laporan IASMKP 2
Dokumen
Tahun Terakhir

- Rekaman
- Top
Undangan Dari
Management
Dokumen, Interview Instansi
- Middle
- Rekaman
Management
Kehadiran
- Rekaman Surat
- Top
Edaran Dari
Management
Dokumen, Interview Instansi
- Middle
- Rekaman Tindak
Management
Lanjut

Dokumen N/A
Dokumen N/A
Dokumen N/A

- Rekaman Intruksi
KTT
Dokumen, Interview Top Management
- Rekaman Tindak
Lanjut
Kualitatif
Kuantitatif
- Dokumen KPI
- Rekaman
Laporan Safety
Performance
Dokumen, FGD
- Rekaman
Jobdesc Top &
Middle
Management
Dokumen, Interview N/A N/A
- Struktur
Organisasi
Dokumen, Interview - Rekaman PJO
Pengesahan PJO
dari KTT
Dokumen Jobdesc PJO
- Rekaman
Mapower Planning
Dokumen
- Rekaman
Pengesahan TTPYB

- Rekaman
Mapower Planning
- Rekaman
Dokumen
Pengesahan PO
- Rekaman
Pengesahan PT

Laporan IASMKP 2
Dokumen
Tahun Terakhir
- Struktur
Organisasi
- Jobdesc K3 & KO
Dokumen, FGD - Rekaman Surat
Pengesahan K3 &
KO dari KTT

Dokumen Jobdesc Karyawan

Kuisoner, FGD Employee

Kuisoner, FGD Employee

- Top
Management
Kuisoner
- Middle
Management
Kualitatif
Kuantitatif

Dokumen, FGD OTP

- OTP
Dokumen, FGD
- KPI
- OTP
- Evaluasi OTP
Dokumen, FGD
- KPI
- Evaluasi KPI
Laporan IASMKP 2
Dokumen
Tahun Terakhir
Kualitatif
Kuantitatif

- Dokumen
Prosedur Induksi
- Materi Induksi
Dokumen
- Rekaman
Pelaksanaan
Induksi

- Rekaman
Rencana
Pelaksanan
Dokumen Pertemuan KP
- Rekaman
Pelaksanaan
Pertemuan KP
- Rekaman
Rencana
Pelaksanan - Middle
Dokumen, Interview Pertemuan KP Management
- Rekaman - Employee
Pelaksanaan
Pertemuan KP

- Rencana
Pelaksanaan
Safety Campaign
Dokumen
- Rekaman
Pelaksanaan
Safety Campaign

Kuisoner, FGD Employee Employee


Middle Middle
Kuisoner, Interview
Management Management

- Top - Top
Management Management
Kuisoner, Interview - Middle - Middle
Management Management
- Employee - Employee

- Middle - Middle
Kuisoner, Interview Management Management
- Employee - Employee
Middle Middle
Kuisoner, Interview
Management Management
Middle Middle
Kuisoner, Interview
Management Management

- Dokumen
Prosedur
Komunikasi dan
Dokumen, Observasi
Konsultasi KP
- Form Komunikasi
dan Konsultasi KP

Laporan
Dokumen
Akuntabilitas
- Middle
Kuisoner, FGD Management
- Employee
- Middle
Kuisoner, FGD Management
- Employee

- Top
Management
Kuisoner, FGD - Middle
Management
- Employee
- Rekaman
Rencana
Pelaksanaan
- Top
Meeting dengan
Management
Dokumen, Interview Stakeholder
- Middle
- Rekaman
Management
Pelaksanaan
Meeting dengan
Stakeholder

- Rekaman - Top
Pelaksanaan Management
Dokumen, Interview
Meeting dengan - Middle
Stakeholder Management
Laporan IASMKP 2
Dokumen
Tahun Terakhir
Kualitatif
Kuantitatif

- Dokumen
Kontrak Kerja
Dokumen
- Masterlist
Dokumen

- Middle
Observasi, Interview Management
- Employee
- Rekaman WO Middle
Dokumen, Interview
Daily Management
- Rekaman
Pelaksanaan P5M
Dokumen, Observasi
- Rekaman
Inspeksi Daily

Dokumen
Dokumen, Interview Prosedur Izin Dept Head OSHE
Masuk

Dokumen
Prosedur - OSHE Dept
Dokumen, Interview
Pengajuan Simper - OTD
dan ID
Laporan IASMKP 2
Dokumen
Tahun Terakhir
Rekaman Crtical
Dokumen, FGD
Task Observation

- Kontrak Kerja
- Rekaman Man
Power Planning
Dokumen, FGD - Rekaman
Pengesahan PO
- Rekaman
Pengesahan PT
- Rencana
Pelaksanaan
Inspeksi,
Pemeriksaan dan
Pengujian
Dokumen
- Rekaman
Pelaksanaan
Inspkesi,
Pemeriksaan dan
Pengujian

- Rencana
Pelaksanaan
Inspeksi,
Pemeriksaan dan
Pengujian Middle
Dokumen, Interview
- Rekaman Management
Pelaksanaan
Inspkesi,
Pemeriksaan dan
Pengujian

- Rencana
Pelaksanaan
Inspeksi,
Pemeriksaan dan
Pengujian
Dokumen
- Rekaman
Pelaksanaan
Inspkesi,
Pemeriksaan dan
Pengujian

- Rencana
Pelaksanaan
Inspeksi,
Pemeriksaan dan
Pengujian Middle
Dokumen, Interview
- Rekaman Management
Pelaksanaan
Inspkesi,
Pemeriksaan dan
Pengujian
- Rencana
Pelaksanaan
Inspeksi,
Pemeriksaan dan
Pengujian
Dokumen
- Rekaman
Pelaksanaan
Inspkesi,
Pemeriksaan dan
Pengujian

- Rencana
Pelaksanaan
Inspeksi,
Pemeriksaan dan
Pengujian Middle
Dokumen, Interview
- Rekaman Management
Pelaksanaan
Inspkesi,
Pemeriksaan dan
Pengujian

Laporan IASMKP 2
Dokumen
Tahun Terakhir
Kualitatif
Kuantitatif
Laporan IASMKP 2
Dokumen, Analisa
Tahun Terakhir
Laporan IASMKP 2
Dokumen, Analisa
Tahun Terakhir
Laporan IASMKP 2
Dokumen, Analisa
Tahun Terakhir
Laporan IASMKP 2
Dokumen
Tahun Terakhir
Rekama RTP
Dokumen
IASMKP

Kualitatif
Kuantitatif
Laporan Safety
Dokumen, Analisa
Performance
Laporan Safety
Dokumen, Analisa
Performance
Laporan Safety
Dokumen, Analisa
Performance
Kualitatif
- Laporan Safety
Performance
Dokumen - Rekaman
Pelaksanaan
Investigasi

Rekaman
Dokumen, Analisa Pelaksanaan
Investigasi

Rekaman
Dokumen, FGD Pelaksanaan
Investigasi
Rekaman
Dokumen Pelaksanaan
Investigasi
Rekaman Hasil
Dokumen
Investigasi
Rekaman Evaluasi
Dokumen
Hasil Investigasi
Laporan Safety
Dokumen
Performance
Kualitatif
Laporan Safety
Dokumen
Performance
Laporan Safety
Dokumen
Performance
Laporan Safety
Dokumen
Performance
Laporan Safety
Dokumen
Performance
Laporan Safety
Dokumen
Performance
Laporan Safety
Dokumen
Performance
Kualitatif
Kuantitatif

Rekaman Hasil
Dokumen, FGD Tinjauan
Manajemen

Rekaman Hasil
Dokumen, FGD Tinjauan
Manajemen

Kualitatif
Kuantitatif
- Dokumen
HIRADC
Dokumen, FGD - Dokumen Risk
Register
- Rekaman RKAB

- Dokumen
HIRADC
Dokumen, FGD
- Dokumen Risk
Register

- Dokumen
HIRADC
Dokumen, FGD
- Dokumen Risk
Register

Laporan IASMKP 2
Dokumen Tahun Terakhir
(Sub Elemen II.2)
Kualitatif
Kuantitatif

- Dokumen TSP - HCA Dept


- Rekaman RKAB - OSHE Dept
Dokumen, Interview
- Rekaman - Dokter
Wellness Program Perusahaan

- Rekaman RKAB
- Rekaman
Dokumen Realisasi RKAB
- Rekaman
Realisasi TSP

Laporan IASMKP 2
Dokumen Tahun Terakhir
(Sub Elemen IV.3)
Kualitatif
Kuantitatif

- Dokumen TSP
- Rekaman RKAB
- Rekaman
Dokumen, Interview Ahli Lingker
Pelaksanaan
Pengukuran
Lingkungan

- Rekaman RKAB
- Rekaman
Dokumen Realisasi RKAB
- Rekaman
Realisasi TSP
Laporan IASMKP 2
Dokumen Tahun Terakhir
(Sub Elemen IV.2)

Kualitatif
Kuantitatif

- Long Term
Planning
Dokumen, Observasi,
- Short Term
FGD
Planning
- WO Daily

- Dokumen
Prosedur
Operasional
Harian
Dokumen, Observasi,
- Long Term
FGD
Planning
- Short Term
Planning
- WO Daily

Dokumen, Observasi,
WO Daily
FGD
- WO Daily
Dokumen, Interview - Rekaman Dept Head PPnC
Pelaksanaan MMS

Laporan IASMKP 2
Dokumen Tahun Terakhir
(Sub Elemen IV.6)

Kualitatif
Kuantitatif

Laporan IASMKP 2
Dokumen Tahun Terakhir
(Sub Elemen IV.7)

- Rekaman
rencana
Dokumen, FGD pembelanjaan
- Rekaman
Inventaris Asset KP

Rekaman
Pengelolaan SCM
Dokumen, FGD
& Pembelanjaan
Barang dan Jasa
- Rekaman
Rencana
Pengelolaan SPIP
Dokumen
- Rekaman
Pelaksanaan
Pengelolaan SPIP

- Rekaman
Rencana
Pelaksanaan
Commissioning
Dokumen
- Rekaman
Realisasi
Pelaksanaan
Commissioning

- Rekaman
Rencana
Pelaksanaan PM
Dokumen
- Rekaman
Realisasi
Pelaksanaan PM

Dokumen Rekaman PA Unit


Dokumen Rekaman MA Unit
- Dokumen TSP
(KO)
Dokumen
- Rekaman
Evaluasi OTP (KO)

Laporan IASMKP 2
Dokumen Tahun Terakhir
(Sub Elemen IV.4)

Kualitatif
Kuantitatif
Laporan Safety
Dokumen
Performance

Laporan IASMKP 2
Dokumen Tahun Terakhir
(Sub Elemen III.9)

- Dokumen
Matriks
Dokumen
Kompetensi
- Dokumen TNA
Laporan IASMKP 2
Tahun Terakhir
Dokumen
(Sub Elemen
III.10.1)
Dokumen Dokumen TNA

- Rekaman
Program Training
- Rekaman
Dokumen, FGD
Rencana Training
- Rekaman
Realisasi Training

Laporan IASMKP 2
Tahun Terakhir
Dokumen
(Sub Sub Elemen
III.10.2)

- Rekaman
Realisasi Training
Dokumen, FGD - Rekaman Timbal
Balik Pelaksanaan
Training

- Rekaman
Realisasi Training
Dokumen, FGD - Rekaman Timbal
Balik Pelaksanaan
Training

- Dokumen
Rencana Roster
- Rekaman
Dokumen, FGD Realisasi Roster
- Rekaman
Rekapitulasi
Followup MCU

- Middle - Middle
Kuisoner, Interview Management Management
- Employee - Employee
Kualitatif
Kuantitatif
- Dokumen OTP
- Dokumen
Prosedur
Management Of
Change
- MoM Tinjauan
Dokumen, FGD Manajemen
- Rekaman
Rekapitulasi Kajian
Teknis dan MOC
- Rekaman
Pelaksanaan
Kajian Teknis/MOC

- Rekaman
Evaluasi MOC
Dokumen, FGD - Rekaman
Evaluasi Kajian
Teknis

MoM Tinjauan
Dokumen, FGD
Manajemen

Laporan IASMKP 2
Tahun Terakhir
Dokumen
(Sub Sub Elemen
IV.4.5)

Laporan IASMKP 2
Tahun Terakhir
Dokumen
(Sub Sub Elemen
IV.4.5)

Kualitatif
Kuantitatif

Laporan IASMKP 2
Dokumen Tahun Terakhir
(Sub Elemen III.8)

Laporan IASMKP 2
Dokumen Tahun Terakhir
(Sub Elemen IV.9)

Kuantitatif
Laporan IASMKP 2
Tahun Terakhir
Dokumen
(Sub Sub Elemen
IV.8.1)

Laporan IASMKP 2
Tahun Terakhir
Dokumen
(Sub Sub Elemen
IV.8.2)

Laporan IASMKP 2
Tahun Terakhir
Dokumen
(Sub Sub Elemen
IV.8.3)

Kualitatif
Kuantitatif

- Masterlist
Dokumen
Dokumen
- Rekaman Closing
RTP SMKP

Laporan IASMKP 2
Dokumen Tahun Terakhir
(Elemen VI)

Laporan Safety
Dokumen, FGD
Performance
Target Sampel/Dokumen

FGD Analisa Observasi Pengujian

- Pengoperasian
Unit
- Area PIT
- Pekerjaan Panas
- Area Workshop
- Pekerjaan di
Dekat Air

- Area PIT
- Area Workshop

- Top
- Area PIT
Management
- Area Workshop
- Middle
- Pos Gate 1
Management

- Top
Management
- Middle
Management
- Employee
Middle
Management

Employee
Employee

- Top
Management
- Middle
Management

- Top
Management
- Middle
Management

Middle
Management

Middle
Management

Middle
Management

Middle
Management
Middle
Management

Middle
Management

Middle
Management
- Middle
Management
- Employee

Middle
Management

- Top
Management
- Middle
Management

- Top
Management
- Middle
Management

- Middle
Management
- Employee

Middle
Management
- Top
Management
- Middle
Management

- Top
Management
- Middle
Management
Middle
Management

- Middle
Management
- Employee

Middle
Management

Middle
Management

Middle
Management
- Top
Management
- Middle
Management
- Top
Management
- Middle
Management

Employee

Employee

- Top
Management
- Middle
Management
Middle
Management

Middle
Management
Kotak Pengisian
Komunikasi dan
Konsultasi KP

- Middle
Management
- Employee
- Middle
Management
- Employee

- Top
Management
- Middle
Management
- Employee
- Area Tambang
- Area Workshop

Aktivitas Change
Shift

Middle
Management

- Middle
Management
- Dept Head HCA
Laporan IASMKP 2
Tahun Terakhir
Laporan IASMKP 2
Tahun Terakhir
Laporan IASMKP 2
Tahun Terakhir

Laporan Safety
Performance
Laporan Safety
Performance
Laporan Safety
Performance
- Laporan Safety
Performance
- Rekaman
Pelaksanaan
Investigasi

Middle
Management

- Top
Management
- Middle
Management

- Top
Management
- Middle
Management
Middle
Management

Middle
Management
Middle
Area Tambang
Management

Middle
Area Tambang
Management

Middle
Area Tambang
Management

Middle
Management

SCM Dept
Middle
Management

Middle
Management

- Middle
Management
- Employee

- Middle
Management
- Employee
Middle
Management

Middle
Management

- Top
Management
- Middle
Management
KETERANGAN
No ITEM PENGUKURAN

1 Partisipasi Pekerja Tambang


1.1 Kepedulian dan Perilaku Individu terhadap Risiko Keselamatan Pertambangan
1.1.1 Kesadaran Pekerja terhadap Risiko Keselamatan Pertambangan

1.1.2 Komitmen dan inisiatif pekerja dalam pengelolaan keselamatan kerja

1.1.3 Kedisiplinan pekerja di dalam pekerjaan dan di luar pekerjaan

1.1.4 Aktualisasi Nilai -nilai inti (core values) perusahaan oleh pekerja

1.1.5 Aktualisasi aturan emas keselamatan pertambangan (golden Rules) perusahaan oleh
pekerja

1.2 Keterlibatan Pekerja dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan


1.2.1 Kehadiran Pekerja dalam pekerjaaan di hari kerja

1.2.2 Kehadiran pekerja dalam kegiatan keselamtan pertambangan

1.2.4 Ketelibatan perwakilan departemen/bagian/seksi dalam tim menajemen risiko keselamatan


pertambangan

1.2.8 Keterlibatan komite keselamatan pertambangan dalam menyusun tujuan, sasaran dan
program keselamatan pertambangan

1.2.11 Kehadiran dan Keterlibatan Ketua Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite
keselamatan pertambangan

1.2.13 Kehadiran dan Keterlibatan Wakil Ketua Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat
komite keselamatan pertambangan

1.2.15 Kehadiran dan Keterlibatan Sekertaris Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat
komite keselamatan pertambangan

1.2.17 Kehadiran dan Keterlibatan Anggota Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat
komite keselamatan pertambangan

1.2.20 Jumlah pelaporan bahaya dan / atau whistleblowing oleh pekerja


1.2.21 Kesesuian dan kehandalan kesesuaian pelaporan bahaya dan / atau whistleblowing oleh
pekerja

1.2.22 Jumlah saran dan masukan pekerja untuk peningkatan keselamatan pertambangan

1.2.23 Ksesuaian dan kehandalan saran dan masukan pekerja untuk peningkatan keselamatan
pertambangan

1.2.24 Efektifitas partisipasi pekerja

2 TANGGUNG JAWAB PIMPINAN UNIT KERJA


2.1 Implementasi kebijakan keselamatan pertambangan
2.1.1 Upaya internalisasi Nilai-nilai perusahaan oleh Manajemen

2.1.2 Upaya Internalisasi Aturan Golden Rules Keselamatan Pertambangan (Golden Rules)
Perusahaan oleh manajemen
2.1.3 Efektifitas kebijakan keselamatan pertambangan

2.2 Kepemimpinan dan komitmen keselamatan pertambangan


2.2.3 Ketersediaan anggaran keselamatan pertambangan dalam RKAB

2.2.4 Realisasi anggaran keselamatan pertambangan dalam RKAB

2.2.6 Jumlah kehadiran manajemen puncak pada kunjungan site

2.2.8 Efektifitas rapat tinjauan manajemen

2.2.11 Pemberian pengharagaan atas kinerja keselamatan pertambangan dari pekerja


2.2.12 Pemberian sanksi atas pelanggaan keselamatan pertambangan dari pekerja

2.2.14 Tingkat kehadiran KTT/PJO di site ( tidak termasuk cuti dan menghadiri undangan dari
instansi pembina)
2.2.18 Kehadiran KTT/ PJO dalam kegiatan keselamatan petambangan (Rapat. Pertemuan, seminar
dan kegiatan lainnya)

2.2.22 Keterlibatan pimpinan departemen/ bagia dalam penyusunan dan tinjauan kebijakan
keselamatan pertambangan

2.2.24 Keterlibatan pimpinan departemen/ bagia dalam kegiatan keselamatan pertambangan

2.2.26 Keterlibatan pimpinan departemen / bagian / seksi dalam manajemen risiko keselamatan
pertambangan

2.2.28 Kehadiran pengawas operasional dalam pertemuan keselamatan pertambangan kelompok


kerja
2.2.30 Keterlibatan pengawas operasional dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan

2.3 Kepatuhan penegakan peraturan keselamatan pertambangan


2.3.1 Inisiatif dan kesadaran untuk pemenuhan persyaratan perundangan aspek keselamatan
pertambangan

2.3.2 Efektifitas pemenuhan ketentuan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang
terkait

2.3.3 Respon perusahaan terhadap undangan dari instansi pembina sektor

2.3.4 Kepatuhan perusahaan dalam menindaklanjuti arahan tertulis dari instansi pembina sektor
melalui surat edaran kepala inspektur tambang
2.3.5 Kepatuhan perusahaan dalam menindaklanjuti hasil pembinaan dan pengawasan oleh
inspektur tambang

2.3.6 Kepatuhan KTT dalam pengelolaan administrasi keselamatan pertambangan

2.3.7 Kepatuhan KTT dalam pelaporan khusus atas kasus keselamatan pertambangan kepada
KaIT

2.3.8 Kepatuhan PJO dan pimpinan departemen /bagian dalam menindaklanjuti arahan /
instruksi KTT terkait pemenuhan peraturan keselamatan pertambangan

2.4 Penetapan peran, tanggungjawab dan kewenangan dalam keselamatan pertambangan


2.4.1 Kemandirian pengelolaan keselamatan pertambangan

2.4.2 Ketersediaan kepala teknik tambang


2.4.3 Ketersediaan penanggung jawab operasional

2.4.4 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab KTT/ PJO

2.4.5 Ketersediaan Tenaga Teknis Pertambangan yang berkompeten


2.4.6 Ketersediaan pengawas operasional dan pengawas teknis

2.4.7 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawas operasional dan pengawas teknis

2.4.8 Ketersediaan dan kewenangan Bagian K3 dan Bagian KO pertambangan

2.4.9 Penetapan tanggung jawab / job description terkait keselamatan pertambangan untuk
pekerja

2.5 Manajemen Strategi dan Operasi Keselamatan Pertambangan


2.5.1 Formulasi startegi keselamatan pertambangan
2.5.2 Penjabaran dan penyelarasan strategi pengelolaan keselamatan pertambangan

2.5.3 Ruang lingkup pemantauan dan pengukuran kinerja pengelolaan keselamatan


pertambangan

2.5.4 Efektifitas pemantauan dan pengukuran kinerja pengelolaan keselamatan pertambangan

2.6 Informasi, Komunikasi, Pendampigan, Konsultasi Keselamatan Pertambangan


2.6.1 Kesesuaian induksi keselamatan pertambangan

2.6.2 Jumlah pertemuan keselamatan pertambangan

2.6.3 Kualitas pertemuan keselamatan pertambangan

2.6.4 Jumlah kampanye keselamatan pertambangan

2.6.11 Kehandalan fasilitas dan media penunjang komunikasi keselamatan pertambangan

2.6.12 Jumlah mentoring, coaching dan counselling untuk pekerja dari pimpinan tim kerja
2.6.16 Penjangkauan pemangku kepentingan eksternal

2.6.17 Inventarisasi harapan dan kebutuhan pemangku kepentingan

2.6.18 Efektifitas kemunikasi keselamatan pertambangan

2.7 Pengendalian Mutu Keselamatan Pertambangan dalam Kegiatan Operasional


2.7.1 Jumlah penetapan tata cara kerja baku untuk operasi kerja

2.7.3 Kesesuaian penetapan rencana kerja operasi harian


2.7.4 Kesesuaian penetapan pemeriksaan kesiapan operasional harian

2.7.5 Kesesuaian pemberian izin masuk lokasi pertambangan

2.7.6 Kesesuaian pemberian lisensi dan surat izin pengeoperasian peralatan

2.7.7 Kesesuaian pemebrian izin kerja khusus


2.7.8 Kesesuaian penetapan area, aktivitas dan kontrol kritis dalam aspek keselamatan
pertambangan

2.7.9 Kesesuaian penetapan distribusi dan komposisi area pertambangan

2.7.10 Jumlah inspeksi, pemeriksaan pengujian oleh pengawas operasional langsung


2.7.11 Kesesuaian dan kehandalan hasil inspeksi, pemeriksaan, pengujian oleh pengawas
operasional langsung

2.7.12 Jumlah inspeksi, pemeriksaan pengujian oleh pengawas operasional jenjang menengah
2.7.13 Kesesuaian dan kehandalan hasil inspeksi, pemeriksaan, pengujian oleh pengawas
operasional jenjang
menengah

2.7.14 Jumlah inspeksi, pemeriksaan pengujian oleh pihak internal di luar penanggung jawab area
(silang)
2.7.15 Kesesuaian dan kehandalan inspeksi, pemeriksaan pengujian oleh pihak internal di luar
penanggung jawab area (silang)

2.7.16 Efektifitas inspeksi keselamatan pertambangan

2.8 Penjaminan Mutu Keselamatan Pertambangan melalui Audit Internal SMKP


2.8.1 Dasar pelaksanaan Audit Internal SMKP

2.8.2 Kesesuaian Metodogi Audit Internal SMKP

2.8.3 Keberhasilan Pencapaian Tujuan Audit Internal SMKP


2.8.4 Jumlah Opportunity for Improvement (OFI) dari Hasil Audit Internal SMKP

2.8.5 Penyelesaian rencana tidak lanjut audit internal SMKP

3 ANALISA & STATISTIK KECELAKAAN KERJA, PENYAKIT AKIBAT KERJA, KEJADIAN AKIBAT
PENYAKIT TENAGA KERJA, KEJADIAN BERBAHAYA
3.1 Analisa Terhadap Data Kasus Keselamatan Pertambangan
3.1.1 Integritas Data Keselamatan Pertambangan

3.1.2 Ruang Lingkup Analisis dan Pengolahan Data Kasus Keselamatan Pertambangan

3.1.3 Maturitas Hasil Analisis data Keselamatan Pertambangan

3.2 Investigasi Kasus Keselamatan Pertambangan


3.2.1 Jumlah Kasus Keselamatan Pertambangan yang diinvestigasi

3.2.2 Pengumpulan Data dan Informasi terkait kasus keselamatan pertambangan

3.2.3 Paradigma investigasi kasus keselamatan pertambangan


3.2.4 Teknis analisis kasus keselamatan pertambangan

3.2.5 Penetapan tindakan perbaikan dan pencegahan atas kasus keselamatan pertambangan

3.2.6 Realisasi pelaksanaan tindakan perbaikan dan pencegahan atas kasus keselamatan
pertambangan

3.2.7 Jumlah kasus keselematan pertamabang serupadan berulang dalam 2 tahun terakhir

3.3 Statistik Kinerja Keselamatan pertambangan berdasarakan indikator tertinggal


3.3.1 Pencapaian Accident Frequency Rate

3.3.2 Pencapaian Accident Severity Rate


3.3.3 Jumlah Kejadian Berbahaya

3.3.4 Pencapaian Morbidity Frequency Rate

3.3.5 Pencapaian Absence Severity Rate (termasuk kejadian akibat penyakit tenaga kerja)

3.3.6 Frekuensi Penyakit Akibat Kerja

3.4 Pembelajaran Organisasi


3.4.1 Pembelajaran retrospektif dari pengelolaan keselamatan pertambangan

3.4.2 Jumlah perbaikan berbasis pembelajaran keselamatan pertambangan

4 UPAYA PENGENDALIAN YANG DILAKUKAN


4.1 Pengendalian risiko keselamatan pertambangan berbasis tata kelola
4.1.1 Dasar pengelolaan risiko keselamatan pertambangan
4.1.2 Ketuntasan siklus manajemen risiko

4.1.3 Ruang lingkup manajemen risiko

4.1.4 Efektifitas manajemen risiko

4.2 Manajemen kesehatan kerja pertambangan


4.2.1 Dasar Pengembangan program kesehatan kerja pertambangan

4.2.2 Realisasi program pokok : kesehatan kerja

4.2.3 Efektifitas program kesehatan kerja

4.3 Manajemen lingkungan kerja pertambangan


4.3.1 Dasar pengembangan program lingkungan kerja pertambangan

4.3.2 Realisasi program pokok : lingkungan kerja

4.3.3 Efektifitas program lingkungan kerja

4.4 Manajemen Rekayasa dan Desain Proses


4.4.1 Kesesuaian Penerapan rekayasa pertambangan : kehandalan desain kegiatan opeasional
pertambangan

4.4.2 Kesesuain penerapan rekayasa pertambangan : kehandalan metode kegiatan operasional


pertambangan
4.4.3 Kesesuaian penerapan rekayasa pertambangan : kesesuaian penggunaan peralatan dan
perangkat keras untuk kegiatan operasional pertambangan

4.4.4 Kesesuaian penerapan rekayasa pertambangan : kesesuaian penggunaan peralatan dan


perangkat lunak untuk kegiatan operasional pertambangan

4.4.5 Efektifitas perancangan dan rekayasa pertambangan

4.5 Manajemen Aset Keselamatan Pertambangan


4.5.1 Pengadaan dan pembelian aset keselamatan pertambangan
4.5.2 Inventarisasi Aset Keselamatan Pertambangan

4.5.3 Manajemen Rantai Pasokan

4.5.4 Manajemen Integritas Aset: Jumlah Pengujian Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan
Peralatan Pertambangan (SPIP)

4.5.5 Manajemen integritas asset: Realisasi Commissioing

4.5.6 Manajemen Integritas Aset: Jumlah Pemeliharaan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan
Peralatan Pertambangan (SPIP)

4.5.7 Nilai Physical Availability


4.5.8 Nilai Mechanical Availability
4.5.9 Realisasi Program Pokok: Keselamatan Operasi
4.5.10 Efektifitas program keselamatan operasi

4.6 Manajemen Kehandalan Pekerja dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan


4.6.1 Pemenuhan Kelaikan Kerja Pekerja (Fitness for Kesiapan Psikologi dan Fisiologis Duty)

4.6.2 Efektivitas Seleksi dan Penempatan Tinjauan Dokumentasi Pekerja

4.6.3 Pemenuhan Kompetensi Pekerja sesuai Standar Kompetensi Kerja

4.6.4 Efektivitas Pemenuhan Kompetensi Kerja

4.6.5 Jumlah Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan Pertambangan

4.6.6 Pendekatan Pelaksanaan Pendidikan dan Tinjauan Dokumentasi Pelatihan Aspek


Keselamatan
4.6.7 Efektivitas Pendidikan dan Pelatihan Aspek Keselamatan Pertambangan

4.6.8 Retensi Pengetahuan dan Peningkatan Tinjauan Dokumentasi Kinerja Pekerja Pasca
Pendidikan dan pelatihan

4.6.9 Retensi Pengetahuan dan Peningkatan Kinerja Pekerja Pasca Sertifikasi

4.6.10 Kesesuaian Penetapan Roster dan Shift/Gilir Kerja Pekerja

4.7 Manajemen Perubahan


4.7.1 Dasar Manajemen Perubahan:
4.7.2 Kebermanfaatan Manajemen Perubahan

4.7.3 Daya Tanggap Organisasi atas Perubahan dari Eksternal

4.7.4 Efektivitas Kajian Teknis Pertambangan

4.7.5 Efektivitas Manajemen Perubahan

4.8 Manajemen Keadaan Darurat


4.8.1 Efektivitas Tim Tanggap Darurat

4.8.2 Efektivitas Manajemen Keadaan Darurat

4.9 Manajemen Perusahaan Jasa Pertambangan


4.9.1 Kesesuaian Persyaratan, Seleksi, dan Penetapan Perusahaan Jasa Pertambangan

4.9.2 Kesesuaian Penetapan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pertambangan Kesesuaian


Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Perusahaan Jasa Pertambangan
4.9.3 Kesesuaian Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Perusahaan Jasa Pertambangan

4.10 Manajemen Dokumen dan Rekanan Keselamatan Pertambangan


4.10.1 Manajemen Dokumentasi Keselamatan Pertambangan

4.10.2 Efektivitas Manajemen Dokumentasi

4.10.3 Manajemen Pengetahuan


RUBRIK PENILAIAN
1 2 3
Dasar Reaktif Terencana

Pekerja tidak memahami Pekerja memahami sebagian Pekerja memahami seluruh


bahaya dan risiko KP serta bahaya dan risiko KP serta bahaya dan risiko KP serta
pengendaliannya di tempat pengendaliannya di wilayah pengendaliannya di wilayah
kerja kerjanya kerjanya

Pekerja bersikap Pekerja melaksanakan Pekerja menjaga


apatis dalam pengelolaan KP KP sudah mengetahui manfaat keselamatan dan kesehatan
dan mengupayakan pengelolaan diri mereka secara mandiri
keselamatan individu dengan KP, namun sepenuhnya untuk
naluri, melaksanakan KP bergantung pada perusahaan komitmen kepatuhan terhadap
karena terpaksa namun tidak tempat mereka bekerja untuk norma
mengetahui manfaatnya menjaga mereka tetap
selamat.

Pekerja menjadi Pekerja menjadi disiplin Pekerja disiplin


disiplin hanya pada saat ada dalam penerapan KP jika sudah mengikuti peraturan
pengawasan, terjadi kasus perusahaan ketika
bergantung pada perintah KP, tidak konsisten bekerja di dalam tim kerja, di
area kerja dan/atau proyek,
dan di jam kerja. Tidak
konsisten disiplin ketika
bekerja secara individu

Pekerja tidak Belum seluruh pekerja Seluruh pekerja


memahami Nilai-Nilai Inti memahami Nilai-Nilai Inti tambang memahami Nilai-Nilai
Perusahaan Perusahaan IntiPerusahaan

Pekerja tidak memahami Belum seluruh Pekerja Seluruh Pekerja memahami


Aturan Emas Keselamatan memahami Aturan Emas Aturan Emas Keselamatan
Pertambangan perusahaan Keselamatan Pertambangan Pertambangan perusahaan
perusahaan
Kehadiran pekerja dalam Kehadiran pekerja dalam Kehadiran pekerja dalam
pekerjaan di hari kerja (masuk pekerjaan di hari kerja (masuk pekerjaan di hari kerja (masuk
kerja) 2tahun terakhir rata-rata kerja) 2tahun terakhir rata-rata kerja) 2tahun terakhir rata-rata
<50% dari jumlah pekerja yang 50-69% dari jumlah pekerja 70-79% dari jumlah pekerja
seharusnya masuk yang seharusnya masuk yang seharusnya masuk

Tingkat kehadiran Tingkat kehadiran Tingkat kehadiran


pekerja rata- rata <50% dari pekerja tambang rata- rata 50- pekerja rata- rata 70-79% dari
target 69% dari target / jumlah yang target / jumlah yang
/ jumlah yang seharusnya hadir seharusnya hadir
seharusnya hadir

Tidak terdapat Tim Tim Manajemen Risiko Tim Manajemen Risiko


Manajemen Risiko KP yang KP beranggotakan Bagian K3 KP beranggotakan Bagian K3
ditunjuk secara formal oleh dan Bagian KO dan Bagian KO serta
perusahaan perwakilan Bagian Operasional
sebesar <80% dari total jumlah
Bagian Operasional

Komite KP tidak terlibat dalam Hanya Ketua Komite KP yang Ketua dan Sekretaris Komite
penyusunan tujuan, sasaran, terlibat dalam penyusunan KP terlibat dalam penyusunan
dan program tujuan, sasaran, dan program tujuan, sasaran, dan
KP KP program KP

Ketua Komite KP tidak Ketua Komite KP Ketua Komite KP


pernah hadir dalam Rapat hadir < 70% dari total Rapat hadir 70 s.d. 79% dari total
Komite KP selama periode satu Komite KP selama periode satu Rapat Komite KP selama
tahun tahun periode satu tahun

Wakil Ketua Komite KP Wakil Ketua Komite KP Wakil Ketua Komite KP


tidak pernah hadir dalam hadir < 70% dari total Rapat hadir 70 s.d. 79% dari total
Rapat Komite KP selama Komite KP selama periode satu Rapat Komite KP selama
periode satu tahun tahun periode satu tahun

Sekretaris Komite KP Sekretaris Komite KP Sekretaris Komite KP


tidak pernah hadir dalam hadir < 70% dari total Rapat hadir 70 s.d. 79% dari total
Rapat Komite KP selama Komite KP selama periode satu Rapat Komite KP selama
periode satu tahun tahun periode satu tahun

Anggota Komite KP Tingkat kehadiran Tingkat kehadiran


tidak pernah hadir dalam Anggota Komite KP dalam Anggota Komite KP dalam
Rapat Komite KP Rapat Komite KP selama Rapat Komite KP selama
periode periode satu tahun 70 s.d.
satu tahun < 70% dari 79% dari total anggota
total anggota

Tidak ada budaya Pekerja melakukan Pelaporan bahaya


pelaporan bahaya oleh pelaporan bahaya hanya telah dilakukan secara formal
pekerja, baik secara formal dan secara informal dan tidak dan sistematis, dengan tingkat
informal konsisten, sehingga tidak partisipasi pekerja
terdokumentasi dengan baik rata-rata hanya ≤79%
dari total pekerja
Sebagian besar data Sebagian besar Sebagian besar
hasil inventarisasi pelaporan bahaya/pengaduan bahaya/pengaduan
bahaya tidak valid (benar, sah, pelanggaran KP pelanggaran KP
dan dapat yang dilaporkan hanya yang dilaporkan merupakan
dipertanggungjawabkan) merupakan jenis kondisi tidak kondisi tidak aman dan
aman dan tindakan tidak aman tindakan tidak aman, namun
kategori minor, masih ditemukan bahaya di
serta masih ditemukan kondisi tempat kerja yang tidak
terlapor yang tidak valid terlapor oleh pekerja

Tidak ada mekanisme Mekanisme partisipasi Mekanisme partisipasi


partisipasi masukan dari masukan dari pekerja tambang masukan dari pekerja telah
pekerja, baik secara formal dan hanya secara informal dan dilakukan secara formal dan
informal tidak konsisten, sehingga sistematis, dengan tingkat
terdokumentasi dengan baik partisipasi pekerja tambang
rata-rata hanya ≤79% dari
target

Sebagian besar data Sebagian besar saran Sebagian besar saran


hasil inventarisasi saran dan dan masukan dari pekerja dan masukan dari pekerja
masukan dari pekerja tambang tambang hanya terbatas untuk tambang telah mencakup
tidak valid (benar, sah, dan aktivitas/wilayah kerjanya, untuk unit kerja/
dapat dipertanggungjawabkan) serta masih ditemukan hal departemen/bagian nya,
dan relevan yang namun serta masih ditemukan
tidak valid dan relevan hal yang tidak valid dan
relevan

Nilai rata-rata hasil Audit Sub Nilai rata-rata hasil Audit Sub Nilai rata-rata hasil Audit Sub
Elemen III.13 dalam 2 tahun Elemen III.13 dalam 2 tahun Elemen III.13 dalam 2 tahun
terakhir sebesar 0/3 terakhir sebesar 0.1/3 s.d. 2/3 terakhir sebesar 2.1/3 s.d.
2.4/3

Manajemen tidak melakukan Manajemen melakukan upaya Manajemen telah melakukan


upaya untuk internalisasi Nilai- untuk internalisasi Nilai-Nilai upaya untuk internalisasi Nilai-
Nilai IntiPerusahaan kepada Inti Perusahaan hanya kepada Nilai Inti kepada seluruh
pekerja sebagian kelompok pekerja pekerja

Manajemen tidak melakukan Manajemen melakukan upaya Manajemen telah melakukan


upaya untuk internalisasi untuk internalisasi aturan upaya untuk internalisasi
aturan emas keselamatan emas keselamatan aturan emas keselamatan
pertambangan (Golden Rules) pertambangan (Golden Rules) pertambangan (Golden Rules)
Perusahaan kepada pekerja Perusahaan hanya kepada Perusahaan kepada seluruh
sebagian kelompok pekerja pekerja
Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil
Audit SMKP Elemen I Audit SMKP Elemen I Audit SMKP Elemen I
dalam dalam dalam
2 tahun terakhir: 2 tahun terakhir: 2 tahun terakhir:
0% 0.1 – 5.0% 5.1-8%

Tidak ada alokasi Anggaran KP yang disediakan Anggaran KP yang disediakan


Anggaran KP yang disediakan oleh oleh
oleh Manajemen Puncak Manajemen Puncak tidak Manajemen Puncak cukup
cukup memadai untuk memadai untuk mendukung
mendukung keberhasilan keberhasilan rencana kerja
rencana kerja tahunan tahunan

Anggaran Keselamatan Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran


Pertambangan pada Keselamatan Pertambangan Keselamatan Pertambangan
RKAB tidak terealisasi pada RKAB dalam 2 tahun pada RKAB dalam 2 tahun
terakhir sebesar <70% dari terakhir sebesar 70-79% dari
target target

Tidak ada kegiatan kunjungan Kegiatan kunjungan lapangan kegiatan kunjungan lapangan
lapangan pimpinan pimpinan perusahaan pimpinan perusahaan
perusahaan (safety dilakukan secara insidentil dilakukan secara formal dan
management walk through) terencana, 1 kali dalam 1
baik secara terencana maupun tahun
insidentil

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil


Audit SMKP Elemen Audit SMKP Elemen VII Audit SMKP Elemen VII dalam
VII dalam dalam 2 tahun terakhir:
2 tahun terakhir: 2 tahun terakhir: 2.1-4.0%
0% 0.1 – 2.0 %

Manajemen tidak Penghargaan/apresiasi Penghargaan/


memberikan kepada pekerja/unit kerja yang apresiasi kepada pekerja/unit
penghargaan/apresiasi kepada memiliki prestasi baik dalam kerja yang memiliki prestasi
pekerja/unit kerja yang pengelolaan KP dilakukan baik dalam pengelolaan KP
memiliki prestasi dalam secara informal dan insidentil, dilakukan melalui mekanisme
pengelolaan KP tanpa mekanisme yang formal berdasarkan hasil
berdasarkan prinsip keadilan, penilaian kinerja
ttransparansi, dan
akuntabilitas
Manajemen tidak Manajemen mulai Manajemen
memberikan sanksi / memberikan sanksi / memberikan sanksi secara
penegakan disiplin kepada penegakan disiplin kepada proporsional jika ada kinerja
pekerja/unit kerja yang pekerja/unit kerja yang yang tidak dapat diterima,
melanggar peraturan KP melanggar peraturan KP secara kelalaian, perilaku berisiko,
informal dan insidentil, tanpa dan kesalahan yang tidak
mekanisme yang berdasarkan disengaja, berdasarkan analisis
prinsip keadilan, transparansi, manajemen
dan akuntabilitas

<50% 50-59% 60-79%

Total persentase kehadiran Total persentase kehadiran Total persentase kehadiran


KTT/PJO sebesar <50% dari KTT/PJO sebesar 50-69% dari KTT/PJO sebesar 70-79% dari
total Kegiatan KP dalam 1 total Kegiatan KP dalam 1 total Kegiatan KP dalam 1
tahun tahun tahun

Kegiatan Penyusunan Kegiatan Penyusunan / Kegiatan Penyusunan /


/Tinjauan Kebijakan KP hanya Tinjauan Kebijakan KP dihadiri Tinjauan Kebijakan KP dihadiri
dihadiri oleh Manajemen oleh Bagian K3 dan Bagian KO oleh Bagian K3 dan Bagian KO
dan hanya <70% dari total dan hanya 70-79% dari
Pimpinan Bagian Operasional total Pimpinan Bagian
Operasional

Kegiatan KP hanya dihadiri Kegiatan KP dihadiri oleh Kegiatan KP dihadiri oleh


oleh Bagian K3 dan Bagian KO Bagian K3 dan Bagian KO dan Bagian K3 dan Bagian KO dan
hanya <70% dari total hanya 70-79% dari total
Pimpinan Bagian Operasional Pimpinan Bagian Operasional

Pimpinan Sebagian besar Pimpinan Sebagian besar Pimpinan


Departemen/Bagian/S eksi Departemen/Bagian/Se Departemen/Bagian/Se
tidak terlibat dalam Tim Departemen/Bagian/ Seksi Departemen/Bagian/ Seksi
Manajemen Risiko yang terlibat secara formal dalam terlibat secara formal dalam
ditunjuk secara formal oleh proses Manajemen Risiko Tim Manajemen Risiko untuk
perusahaan, hanya secara hanya untuk kasus spesifik (ad- Manajemen Risiko spesifik
informal. hoc basis) untuk seluruh aktivitas yang
terdapat di dalam departemen
tersebut

Total persentase kehadiran Total persentase kehadiran Total persentase kehadiran


Pengawas Operasional <50% Pengawas Operasional 50-69% Pengawas Operasional 70-79%
dari total Pertemuan dari total Pertemuan dari total Pertemuan
Keselamatan Pertambangan yang terdapat di dalam Keselamatan Pertambangan
Terencana Kelompok Kerja departemen tersebut Terencana Kelompok Kerja
dalam 1 tahun Keselamatan Pertambangan dalam 1 tahun
Terencana Kelompok Kerja
dalam 1 tahun
Pengawas Operasional Pengawas Operasional terlibat Pengawas Operasional terlibat
tidak terlibat dalam secara formal secara formal dalam Tim
Tim Manajemen Risiko yang dalam proses Manajemen Manajemen
ditunjuk secara formal oleh Risiko hanya untuk kasus Risiko untuk Manajemen Risiko
perusahaan, hanya secara spesifik (ad-hoc basis) spesifik untuk aktivitas yang
informal. menjadi tanggung jawabnya

Perusahaan tidak Perusahaan mengidentifikasi Perusahaan berhasil


mengidentifikasi ketentuan ketentuan peraturan mengidentifikasi seluruh
peraturan perundangan perundangan dan persyaratan ketentuan peraturan
(nasional, provinsi, dan lokal), lainnya yang terkait dan perundangan dan persyaratan
dan persyaratan lainnya yang melakukan pemenuhan/ lainnya yang terkait secara
terkait penyesuaian setelah terjadi kontinu dan terencana
permasalahan atau kasus KP

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil


Audit SMKP Sub Elemen II.3 Audit SMKP Sub Elemen II.3 Audit SMKP Sub Elemen II.2
dalam 2 tahun terakhir 0/3 dalam 2 tahun terakhir 0.1/3 dalam 2 tahun terakhir 2.1/3
s.d. 2/3 s.d. 2.4/3

Manajemen Manajemen perusahaan Manajemen


perusahaan apatis dan menghadiri undangan kegiatan perusahaan menghadiri
menghindari undangan dari Instansi Pembina Sektor seluruh undangan kegiatan
kegiatan hanya jika terdapat kebutuhan dari Instansi Pembina Sektor
dari Instansi Pembina dan/atau kepentingan
Sektor tertentu, cenderung
mendelegasikan kepada
pimpinan unit kerja terkait

Perusahaan tidak Perusahaan hanya Perusahaan


menindaklanjuti arahan tertulis menindaklanjuti sebagian menindaklanjuti arahan tertulis
aspek KP dari Instansi Pembina arahan tertulis aspek KP dari aspek KP dari Instansi Pembina
Sektor melalui Surat Edaran Instansi Pembina Sektor Sektor melalui Surat Edaran
Kepala Inspektur Tambang melalui Surat Edaran Kepala Kepala Inspektur Tambang,
Inspektur Tambang dengan waktu tidak seluruhnya
sesuai dengan batas akhir yang
ditetapkan
Perusahaan tidak Perusahaan hanya Perusahaan
menindaklanjuti rekomendasi, menindaklanjuti sebagian menindaklanjuti rekomendasi,
larangan, perintah, dan larangan, perintah, dan larangan, perintah, dan
petunjuk hasil pembinaan dan petunjuk yang tertulis pada petunjuk yang tertulis pada
pengawasan dari Inspektur Buku Tambang hasil Buku Tambang hasil
Tambang pembinaan dan pengawasan pembinaan dan pengawasan
dari Inspektur Tambang dari Inspektur Tambang,
dengan waktu tidak seluruhnya
sesuai dengan batas akhir yang
ditetapkan

Nilai rata-rata Audit Nilai rata-rata Audit Nilai rata-rata Audit


SMKP Sub Elemen III.12 dalam SMKP Sub Elemen III.12 dalam SMKP Sub Elemen III.12 dalam
2 tahun terakhir 2 tahun terakhir 2 tahun terakhir 8.1/16 s.d
0/16 0.1/16 s.d 8.0/16 12.0/16

KTT tidak patuh untuk KTT menyampaikan KTT menyampaikan


menyampaikan pelaporan pelaporan khusus kepada KaIT pelaporan khusus kepada KaIT
khusus kepada KaIT jika terjadi hanya jika terjadi kecelakaan jika terjadi kecelakaan
Kasus KP tambang berakibat mati atau tambang berakibat mati, cidera
kejadian akibat penyakit berat, kejadian akibat penyakit
tenaga kerja tenaga kerja, dan penyakit
akibat kerja

Pimpinan Departemen/Bagian Pimpinan Departemen/Bagian Pimpinan Departemen/Bagian


tidak menindaklanjuti Arahan / hanya menindaklanjuti menindaklanjuti seluruh
Instruksi KTT yang terkait sebagian Arahan / Instruksi Arahan / Instruksi KTT yang
pemenuhan Peraturan KP KTT yang terkait pemenuhan terkait pemenuhan Peraturan
Peraturan KP KP dengan waktu belum
seluruhnya sesuai dengan
batas akhir yang ditetapkan
Perusahaan bergantung Perusahaan menyiapkan Perusahaan menyiapkan
sepenuhnya kepada jasa pihak kapasitas organisasi personel kompeten dalam
ketiga dalam pengelolaan KP dan personel kompeten dalam pengelolaan KP
pengelolaan KP secara sesuai persyaratan
minimalis, sehingga sebagian perundangan, namun masih
besar pengelolaan KP tersentral pada Bagian K3 KO
bergantung kepada jasa pihak saja, dan belum memberikan
ketiga sumberdaya organisasi yang
dibutuhkan untuk mengelola
KP secara
mandiri, sehingga dalam
beberapa hal dalam
pengelolaan KP masih harus
bergantung kepada jasa pihak
ketiga

Perusahaan memiliki KTT yang Perusahaan memiliki KTT yang Perusahaan memiliki KTT yang
disahkan oleh KaIT, namun disahkan oleh KaIT, merupakan disahkan oleh KaIT, merupakan
pasca pengesahan KTT tidak pimpinan tertinggi di pimpinan tertinggi di
lagi menjadi pimpinan tertinggi site namun KTT tidak memiliki site namun KTT hanya
di site dan kewenangan dalam hal diberikan kewenangan
kondisi tersebut tidak pengambilan keputusan terkait terbatas oleh Manajemen
dilaporkan alokasi, penyediaan, dan Puncak. KTT hanya memiliki
penggunaan sumberdaya kewenangan dalam hal
anggaran aspek KP untuk pengambilan keputusan secara
menunjang kondisi langsung terkait penggunaan
operasional: seluruh sumberdaya anggaran aspek
pengambilan keputusan hal- KP sesuai yang rencana yang
hal tersebut dilakukan oleh ditetapkan
manajemen puncak
Perusahaan Perusahaan memiliki Perusahaan memiliki
memiliki PJO yang disahkan PJO yang disahkan oleh KTT, PJO yang disahkan oleh KTT,
oleh KTT, namun pasca merupakan pimpinan tertinggi merupakan
pengesahan PJO tidak lagi di site, namun PJO tidak pimpinan tertinggi di site
menjadi pimpinan tertinggi di memiliki kewenangan dalam namun PJO hanya diberikan
site dan kondisi tersebut tidak hal pengambilan keputusan kewenangan terbatas oleh
dilaporkan terkait alokasi, penyediaan, Manajemen Puncak. PJO hanya
dan penggunaan sumberdaya memiliki kewenangan dalam
anggaran aspek KP untuk hal pengambilan keputusan
menunjang kondisi secara langsung terkait
operasional: seluruh penggunaan sumberdaya
pengambilan keputusan hal- anggaran aspek KP sesuai yang
hal tersbeut dilakukan oleh rencana yang ditetapkan
manajemen puncak

KTT/PJO tidak KTT/PJO melaksanakan KTT/PJO


melaksanakan tugas dan <70% dari total tugas KTT melaksanakan 51-
tanggung jawabnya sesuai sesuai peraturan perundangan 79% dari total tugas KTT sesuai
peraturan perundangan peraturan perundangan

Perusahaan tidak Perusahaan memiliki Perusahaan memiliki


memiliki Tenaga Teknis Tenaga Teknis Pertambangan Tenaga Teknis Pertambangan
Pertambangan yang yang Berkompeten sejumlah yang Berkompeten sejumlah
Berkompeten. Perusahaan <70% dari total kebutuhan 70-79% dari total analisis
tidak memiliki manpower pada manpower planning kebutuhan berdasarkan proses
planning yang berdasarkan proses bisnis dan bisnis dan profil risiko
mempertimbangkan kajian profil risiko
risiko dan persyaratan
perundangan dan persyaratan
lainnya yang terkait
Perusahaan tidak Perusahaan memiliki Perusahaan memiliki
memiliki Pengawas Pengawas Operasional dan Pengawas Operasional dan
Operasional dan Pengawas Pengawas Teknis sejumlah Pengawas Teknis sejumlah 70-
Teknis <70% dari 79% dari total analisis
total analisis kebutuhan kebutuhan berdasarkan proses
berdasarkan proses bisnis dan bisnis dan profil risiko
profil risiko

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil


Audit Sub Elemen III.5 dalam 2 Audit Sub Elemen III.5 dalam 2 Audit Sub Elemen III.5 dalam 2
tahun terakhir sebesar 0/4 tahun terakhir sebesar 0.1/4 tahun terakhir sebesar
s.d 2/4 2.1/4 s.d 3/4

Perusahaan tidak Bagian K3 KO tidak Bagian K3 KO berada


memiliki Bagian K3 dan KO berada langsung di bawah KTT langsung di bawah KTT dalam
dalam struktur organisasi struktur organisasi namun
belum dibentuk berdasarkan
pertimbangan
jumlah pekerja serta sifat atau
luasnya pekerjaan

Tidak ada penetapan Hanya Bagian K3 dan Hanya Bagian K3


tugas dan tanggung jawab Bagian KO yang memiliki tugas dan Bagian KO serta pimpinan
aspek KP untuk pekerja dan tanggung jawab aspek KP departemen yang memiliki
tugas dan tanggung jawab
aspek KP

Tidak ada target, sasaran, dan Target dan sasaran tahunan Sebagian besar target dan
strategi Pengelolaan KP Pengelolaan KP belum spesifik, sasaran tahunan Pengelolaan
terukur, dapat dicapai, relevan, KP telah SMART Sebagian
dan terdapat tenggat waktu besar
(SMART). target untuk pemenuhan
Belum dilakukan jumlah minimum persyaratan
pengembangan analisis kondisi perundangan
dan isu strategis maupun
penilaian konteks dalam
perencanaan strategis untuk
pengelolaan KP
Tidak ada upaya penjabaran Target dan sasaran tahunan Target dan sasaran tahunan
(cascading) dan penyelarasan Pengelolaan KP Pengelolaan
(alignment) Strategi KP di hanya pada Bagian K3 dan KP hanya pada Bagian K3 dan
setiap jenjang organisasi Bagian KO, sehingga masih Bagian KO, dan beberapa
terdapat konflik antara sasaran Bagian Operasional saja,
(objectives) KP dan sehingga proses bisnis belum
sasaran aspek lainnya berelasi sepenuhnya dengan
strategi dan target Key
Performance Indicator (KPI)
pekerja belum berelasi dengan
pencapaian target kinerja
perusahaan

Monitoring Monitoring pengelolaan Monitoring


pengelolaan KP dilakukan KP terfokus pada penyebab pengelolaan KP terfokus pada
secara tidak terencana dan kegagalan dalam pelaksanaan pencapaian lagging indicator,
sistematis KP yang telah terjadi dan ruang lingkup
terbataspada faktor-faktor
kondisi di dalam sistem

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil


Audit Sub Elemen V.1 dalam 2 Audit Sub Elemen V.1 dalam 2 Audit Sub Elemen V.1 dalam 2
tahun terakhir sebesar 0/20 tahun terakhir sebesar tahun terakhir sebesar
0.1/20 s.d 10/20 10.1/20 s.d 15/20
Induksi KP tidak dilakukan Induksi KP dilakukan kepada Induksi KP dilakukan kepada
kepada pekerja dan setiap pekerja dan setiap orang yang pekerja tambang dan setiap
orang yang memasuki wilayah memasuki wilayah IUP, namun orang yang memasuki wilayah
IUP dan wilayah proyek tidak konsisten IUP secara konsisten,
namun materi masih bersifat
umum, belum terdapat materi
induksi yang bersifat khusus
untuk melakukan
pekerjaan/memasuki area
tertentu

Pertemuan KP secara Realisasi Pertemuan KP Realisasi Pertemuan KP


terencana tidak dilakukan, sebesar <70% dari target sebesar 70-79% dari target
hanya bersifat insidentil
sehingga tidak
terdokumentasi

Pertemuan KP Pertemuan KP Pertemuan KP


dilakukan tanpa rencana dan dilakukan hanya jika ada dilakukan secara terencana
tujuan spesifik kasus/permasalahan KP dan (sudah memiliki jadwal rutin),
tidak terstruktur dengan agenda terstruktur,
namun pemilihan topik belum
mempertimbangkan prioritas

Kampanye KP tidak Realisasi Kampanye Realisasi Kampanye KP


dilakukan KP sebesar <70% dari target sebesar 70-79% dari target

Fasilitas dan Media Penunjang Fasilitas dan Media Penunjang Fasilitas dan Media Penunjang
Komunikasi KP belum Komunikasi KP telah tersedia Komunikasi KP telah tersedia
disediakan namun namun dengan jumlah yang
dengan kondisi buruk dan tidak cukup namun kondisi tidak
cukup seluruhnya memadai

Mentoring, Coaching, dan Realisasi Mentoring, Realisasi Mentoring,


Counselling tidak diberikan Coaching, dan Counselling Coaching, dan Counselling
oleh pimpinan untuk pekerja untuk pekerja sebesar <70% untuk pekerja tambang
dari target sebesar 70-79% dari target
Tidak dilakukan Komunikasi dan Komunikasi dan
pemetaan pemangku Konsultasi Pengelolaan KP Konsultasi Pengelolaan KP
kepentingan yang perlu dengan pemangku dengan pemangku
mendapatkan informasi terkait kepentingan eksternal hanya kepentingan eksternal
pengelolaan KP di internal dilakukan dilakukan pada setiap tahap
perusahaan ketika sudah terdapat awal project dilakukan
permasalahan atau kasus KP

Manajemen belum Manajemen belum Manajemen menginventarisasi


menginventarisasi menentukan harapan dan kebutuhan
harapan dan kebutuhan pemangku kepentingan yang pemangku kepentingan
pemangku kepentingan yang relevan dan berkaitan dengan internal, yang berkaitan
relevan dan berkaitan dengan penerapan KP. Hanya dengan penerapan KP
penerapan KP menginventarisasi harapan dan
kebutuhan dari pemangku
kepentingan yang berkaitan
dengan isu/permasalahan KP
yang telah terjadi.

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil


Audit Sub Elemen III.11 dalam Audit Sub Elemen III.11 dalam Audit Sub Elemen III.11 dalam
2 tahun terakhir sebesar 0/4 2 tahun sebesar 0.1/4 s.d 2/4 2 tahun terakhir sebesar 2.1/4
s.d 3/4

Tidak terdapat Tata Cara Kerja Jumlah Tata Cara Kerja Baku Jumlah Tata Cara Kerja Baku
Baku untuk Operasi Kerja untuk Operasi Kerja sebesar untuk Operasi Kerja sebesar
<70% dari total Kegiatan 70-79% dari total Kegiatan
Operasional Pertambangan Operasional Pertambangan

Tidak terdapat Rencana Kerja Rencana Kerja Operasional Rencana Kerja Operasional
Operasional Harian Harian dibuat oleh unit Harian dibuat dengan
pelaksana/pemilik risiko tanpa mempertimbangkan
mempertimbangkan aspek KP persyaratan aspek KP oleh unit
pelaksana/pemilik risiko,
namun tidak ada mekanisme
verifikasi dari Bagian
K3 KO
Sebagian besar Sebagian besar Sebagian besar
Pengawas Operasional tidak Pengawas Operasional Pengawas Operasional
melakukan pemeriksaan P2H melakukan pemeriksaan P2H menandatangani P2H
peralatan oleh operator, tidak peralatan oleh operator, peralatan oleh operator,
melakukan verifikasi terhadap melakukan verifikasi terhadap menandatangani formulir
kesiapan psikologis dan kesiapan psikologis dan deklarasi kesiapan psikologis
fisiologis anggota, tidak fisiologis anggota, memastikan dan fisiologis anggota,
memastikan pemahaman pemahaman anggota terhadap memastikan pemahaman
anggota terhadap daily daily operation plan pada awal anggota terhadap daily
operation plan pada awal gilir gilir kerja, namun dilakukan operation plan pada awal gilir
kerja secara tidak konsisten kerja, namun dilakukan untuk
pemenuhan administrasi,
belum melakukan verifikasi
dengan akurat

Tidak ada mekanisme Pemberian Izin Masuk Pemberian Izin


pemberian Izin Masuk Lokasi Pertambangan telah Masuk Lokasi Pertambangan
Lokasi Pertambangan diterapkan bagi pekerja telah diterapkan bagi pekerja
tambang (mine permit) dan tambang dan setiap orang
setiap orang yang akan yang akan memasuki wilayah
memasuki wilayah IUP, namun IUP, namun masih bersifat
tidak konsisten dan tidak valid umum, belum terdapat izin
khusus untuk memasuki area
tertentu yang terbatas /
restricted

Tidak ada mekanisme Pemberian Lisensi dan Pemberian Lisensi


pemberian Lisensi dan Surat Surat Izin Pengoperasian dan Surat Izin Pengoperasian
Izin Pengoperasian Peralatan Peralatan bagi pekerja Peralatan telah diterapkan bagi
tambang, namun pekerja tambang dengan
mekanismenya belum mekanisme sesuai dengan
memadai dan belum persyaratan perundangan,
menyeluruh namun belum
konsisten diterapkan

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil


Audit Sub Sub Elemen V.1.2 Audit Sub Sub Elemen V.1.2 Audit Sub Sub
dalam 2 tahun terakhir sebesar dalam 2 tahun sebesar 0.1/4 Elemen V.1.2 dalam
0/4 s.d 2/4 2 tahun terakhir sebesar 2.1/4
s.d
3/4
Tidak terdapat Area dan aktivitas kritis Area dan aktivitas
informasi mengenai area dan yang memerlukan pengawasan kritis yang memerlukan
aktivitas kritis yang yang lebih ketat, ditetapkan pengawasan yang lebih ketat
memerlukan ketika telah terjadi kasus KP serta kontrol kritis yang harus
pengawasan yang lebih ketat, saja, kontrol kritis yang harus dilaksanakan untuk
serta kontrol kritis yang harus dilaksanakan untuk pelaksanaan pekerjaan
dilaksanakan untuk pelaksanaan pekerjaan merupakan masukan dari
pelaksanaan pekerjaan terbatas pada hasil investigasi Bagian K3 KO, namun masih
terhadap kasus KP spesifik berdasarkan hasil evaluasi
terhadap risiko terhadap
model operasional saat ini

Tidak ada Pengawasan KP Pengawasan KP


perencanaan pengawasan KP difokuskan untuk pekerjaan dilakukan pada setiap area dan
yang telah pernah terjadi kasus /atau kegiatan operasional
KP di masa lampau yang dilakukan, namun belum
terdapat kajian kebutuhan
pengawas

Pengawas tidak Realisasi Inspeksi, Realisasi Inspeksi,


melakukan inspeksi, Pemeriksaan, Pengujian oleh Pemeriksaan, Pengujian oleh
pemeriksaan, dan pengujian Pengawas sebesar <70% dari Pengawas sebesar
secara terencana maupun target 70-79% dari target
tidak terencana
Pengawas tidak melakukan Sebagian besar hasil inspeksi, Sebagian besar hasil inspeksi,
inspeksi, pemeriksaan, dan pemeriksaan, dan pengujian pemeriksaan, dan pengujian
pengujian secara terencana hanya untuk kondisi tidak merupakan kondisi tidak aman
maupun tidak terencana aman dan tindakan tidak aman dan tindakan tidak aman,
kategori minor, namun masih
serta masih ditemukan hasil ditemukan bahaya di tempat
inspeksi, kerja yang tidak terdeteksi
pemeriksaan, dan pengujian melalui inspeksi, pemeriksaan,
yang tidak valid dan pengujian

Pengawas Operasional Realisasi Inspeksi, Realisasi Inspeksi,


Jenjang Menengah tidak Pemeriksaan, Pengujian oleh Pemeriksaan, Pengujian oleh
melakukan inspeksi, Pengawas Operasional Jenjang Pengawas Operasional Jenjang
pemeriksaan, dan pengujian Menengah Menengah sebesar
secara terencana maupun sebesar <70% dari target 70-79% dari target
tidak terencana.
Tidak ditetapkan target yang
menjadi bagian dari
akuntabilitas dari Pengawas
Operasional Jenjang
Menengah.
Pengawas Operasional Sebagian besar hasil Sebagian besar hasil
Jenjang Menengah tidak inspeksi, pemeriksaan, dan inspeksi, pemeriksaan, dan
melakukan inspeksi, pengujian hanya untuk kondisi pengujian merupakan kondisi
pemeriksaan, dan pengujian tidak aman dan tindakan tidak tidak aman dan tindakan tidak
secara terencana maupun aman kategori minor, aman,
tidak terencana. serta masih ditemukan hasil namun masih ditemukan
inspeksi, pemeriksaan, dan bahaya di tempat kerja yang
pengujian yang tidak valid tidak terdeteksi melalui
inspeksi, pemeriksaan, dan
pengujian

Tidak terdapat Realisasi Inspeksi oleh Realisasi Inspeksi


rencana, target, dan realisasi pihak internal di luar oleh pihak internal di luar
inspeksi silang oleh pihak penanggung jawab area penanggung jawab area
internal di luar penanggung sebesar <70% dari target sebesar 70-79% dari target
jawab area.
Tidak terdapat Sebagian besar hasil Sebagian besar hasil
rencana, target, dan realisasi inspeksi hanya untuk kondisi inspeksi merupakan kondisi
inspeksi silang oleh pihak tidak aman dan tindakan tidak tidak aman dan tindakan tidak
internal di luar penanggung aman kategori minor, aman,
jawab area. serta masih ditemukan hasil namun masih ditemukan
inspeksi, pemeriksaan, dan bahaya di tempat kerja yang
pengujian yang tidak valid tidak terdeteksi melalui
inspeksi, pemeriksaan, dan
pengujian

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil


Audit Sub Sub Elemen V.2 Audit Sub Sub Elemen V.2 Audit Sub Sub Elemen V.2
dalam 2 tahun terakhir sebesar dalam 2 tahun sebesar 0.1/4 dalam 2 tahun terakhir sebesar
0/4 s.d 2/4 2.1/4 s.d
3/4

Audit Internal SMKP Audit Internal SMKP Audit Internal SMKP dilakukan
dilakukan secara insidental dilakukan secara insidental sesuai dengan waktu
(tanpa perencanaan), setelah (tanpa perencanaan) dan fokus pelaksanaan yang
adanya teguran/peringatan untuk menyelesaikan direncanakan, namun
dari Kepala Inspektur Tambang pemenuhan kewajiban perencanaan tersebut belum
persyaratan perundangan mempertimbangkan analisis
risiko dan peluang KP

Audit Internal SMKP Audit Internal SMKP Audit Internal SMKP


tidak dilakukan dengan dilakukan dengan perencanaan dilakukan seluruhnya dengan
Perencanaan Audit yang metodologi audit yang pengambilan bukti secara
mencakup penetapan sepenuhnya tidak sesuai sekunder, tidak ada verifikasi
metodologi dengan tujuan audit untuk meningkatkan
reliabilitas hasil
audit

Tujuan audit internal Hanya 1 tujuan audit Hanya 2 tujuan


SMKP tidak tercapai internal SMKP yang tercapai audit internal SMKP
yang tercapai
Auditor belum Auditor mengidentifikasi Auditor
mengidentifikasi OFI OFI sebesar <70% dari total mengidentifikasi OFI sebesar
kesesuaian 70-79% dari total kesesuaian

Tindak lanjut audit Tindak lanjut audit Tindak lanjut audit


internal SMKP ttidak terlaksana internal SMKP tterlaksana internal SMKP tterlaksana 70-
<70% dari total rencana 79% dari total rencana

Tidak ada mekanisme dan Data KP tidak terstruktur, Perusahaan telah membuat
media (platform) formal atau instrumen pengumpulan data standardisasi dalam
informal untuk pengumpulan terbatas, dilakukan secara pengambilan data (metode
data Kasus KP manual dan formulir pelaporan yang
seragam), namun masih
mengedepankan data
sekunder

Tidak dilakukan Analisis dilakukan Analisis dilakukan


analisis terhadap terbatas pada satu per satu terhadap sejumlah Kasus KP
Kasus KP Kasus KP dengan jenis serupa dan/atau
jenis penyebab serupa

Analisis KP hanya fokus pada Hasil analisis hanya dapat Hasil analisis fokus
informasi umum kasus KP menjelaskan kronologis apa menemukan korelasi antar
(jumlah kejadian, yang terjadi, dan tidak dapat data dalam mencari akar
waktu terjadi, tempat kejadian, menjelaskan kenapa hal penyebab terjadinya suatu hal.
jenis kejadian, kerugian akibat tersebut dapat terjadi. Data
kejadian) didominasi oleh jumlah
(nominal dan ordinal) dan
deskripsi
Investigasi Kasus KP secara Investigasi Kasus KP secara Investigasi Kasus KP secara
internal tidak dilakukan, hanya internal dilakukan hanya untuk internal dilakukan untuk kasus
ada Investigasi dari Inspektur kasus kematian pekerja KP yang wajib terlapor kepada
Tambang KaIT (kecelakaan tambang
(kecelakaan tambang berakibat cidera ringan, cidera
berakibat mati dan KAPTK) berat, dan mati, kasus KAPTK,
dan kejadian berbahaya)

Investigator Investigator mengumpulkan Investigator mengumpulkan


mengumpulkan data hanya data hanya pada tempat data pada tempat kejadian dan
terkait kerugian pada pekerja kejadian serta data dari dari sumber lainnya yang
dan properti/aset terkait organisasi yang menjadi terkait (data teknis dan sistem
pemilik dan pengelola risiko KP terkait, keterangan saksi,
(risk owner & manager) dari keterangan dokter,
aktivitas yang terkait rekonstruksi), termasuk data
dari fungsi-fungsi organisasi
yang menjadi pengawas risiko
(risk overseer), dan fungsi-
fungsi organisasi yang menjadi
penyedia pemastian
independen terhadap tata
kelola, manajemen risiko, dan
pengendalian internal
(assurance provider) terkait
kecelakaan.

Investigasi Investigasi hanya difokuskan Investigasi dilakukan untuk


difokuskan untuk sekedar terhadap kesalahan pekerja menemukan penyebab dasar
menyelesaikan kewajiban tambang to identify causes untuk mencegah kejadian
hukum blame culture serupa terjadi kembali dan
malfungsi lainnya. Kesalahan
manusia dalam pengelolaan KP
dianggap sebagai akibat dari
suatu akar masalah mendasar
seperti kelemahan sistemik
dari organisasi, bukan sebagai
penyebab utama dari suatu
kasus kecelakaan. Tidak
hanya mengungkap kegagalan
individu pekerja saja, tetapi
fokus kepada kegagalan
sistem.
Tidak dilakukan Investigasi Kasus KP Investigasi Kasus KP
analisis terhadap menggunakan pendekatan menggunakan pendekatan
Kasus KP analisis simple-linear model, analisis simple-linear model,
dan hanya fokus terhadap dan fokus untuk mendeteksi
penyebab langsung kausalitas penyebab
(immediate causes) kecelakaan

Perusahaan tidak Perusahaan telah Perusahaan telah


menetapkan tindakan menetapkan tindakan menetapkan tindakan
perbaikan dan pencegahan perbaikan atas penyebab perbaikan dan tindakan
dari hasil investigasi Kasus KP langsung dari hasil investigasi pencegahan dari hasil
Kasus KP investigasi Kasus KP secara
tepat

Tindakan perbaikan Realisasi tindakan Realisasi tindakan


dan pencegahan tidak perbaikan dan pencegahan perbaikan dan pencegahan 51
dilaksanakan, tidak ada proses <50% dari yang ditetapkan s.d. 75% dari yang ditetapkan
pembelajaran

> 10 Kasus KP 5 s.d 10 Kasus KP 2 s.d. 4 Kasus KP


sejenis atau penyebab yang sejenis atau penyebab yang sejenis atau penyebab yang
sejenis secara berulang dalam sejenis secara berulang dalam sejenis secara berulang dalam
2 tahun 2 tahun 2 tahun

Nilai rata-rata FR dalam 2 Nilai rata-rata FR dalam Nilai rata-rata FR dalam 2


tahun terakhir: 2 tahun terakhir: tahun terakhir:
FR ≥ 0.20 0.10 ≤ FR < 0.20 0.06 ≤ FR < 0.10
Nilai rata-rata SR Nilai rata-rata SR dalam Nilai rata-rata SR
dalam 2 tahun terakhir: 2 tahun terakhir: dalam 2 tahun terakhir:
SR ≥ 100 40 ≤ SR < 100 20 ≤ SR < 40
> 10 kejadian dalam 2 5 s.d 10 kejadian dalam 2 s.d. 4 kejadian
tahun terakhir 2 tahun terakhir dalam 2 tahun terakhir
Nilai rata-rata MFR Nilai rata-rata MFR Nilai rata-rata MFR
dalam 2 tahun terakhir: MFR ≥ dalam 2 tahun terakhir: dalam 2 tahun terakhir:
450 225 ≤ MFR < 450 135 ≤ MFR < 225
Nilai rata-rata ASR Nilai rata-rata ASR Nilai rata-rata ASR
dalam 2 tahun terakhir: dalam 2 tahun terakhir: dalam 2 tahun terakhir:
ASR ≥ 700 350 ≤ ASR < 700 210 ≤ ASR < 350
> 5 kasus dalam 2 tahun 4 s.d. 5 kasus dalam 2 tahun 2 s.d. 3 kasus dalam
terakhir terakhir 2 tahun terakhir

Perusahaan tidak memiliki Perusahaan hanya fokus Perusahaan hanya fokus


mekanisme untuk mempelajari kasus kegagalan mempelajari kasus kegagalan
pembelajaran dari kinerja pengelolaan KP di internal pengelolaan KP di internal dan
pengelolaan KP. Pembelajaran perusahaan, yang dilakukan eksternal perusahaan, yang
mengedepankan inisiatif secara reaktif. dilakukan secara terencana
mandiri dari masing-masing Fokus memperbaiki dan terorganisir seperti melalui
pekerja. kekurangan dari kasus yang Komite KP
terjadi

Perusahaan tidak Perusahaan Perusahaan


menindaklanjuti hasil menindaklanjuti hasil menindaklanjuti hasil
pembelajaran dari kegagalan pembelajaran dari kegagalan pembelajaran dari kegagalan
dan kesuksesan pengelolaan pengelolaan KP di internal pengelolaan KP di internal dan
KP di internal dan eksternal perusahaan eksternal perusahaan
perusahaan

Perusahaan mulai mengelola Perusahaan mulai mengelola Perusahaan mengelola Risiko


Risiko KP setelah ada Risiko KP jika sudah terjadi KP sesuai RKAB untuk
pengawasan, bergantung pada kasus KP, tidak konsisten pemenuhan minimum
perintah kewajiban hukum dan
pencapaian target kinerja
Perusahaan tidak Perusahaan hanya Perusahaan telah
melaksanakan proses fokus pada identifikasi bahaya melaksanakan proses
manajemen risiko secara dan pengendalian risiko dari penetapan konteks risiko,
formal maupun informal aktivitas dan/atau kegiatan identifikasi bahaya dan
yang secara historis pengendalian risiko untuk
telah terjadi kasus KP seluruh kegiatan operasional

Perusahaan tidak Manajemen risiko fokus pada Manajemen risiko


melaksanakan proses masalah/kejadian sebelumnya, untuk memenuhi target yang
manajemen risiko secara dilakukan secara insidentil dan ditetapkan pada rencana yang
formal maupun informal ad hoc sudah dibuat dan mencegah
kerugian dari model
operasional saat ini

Nilai rata-rata hasil Audit Sub Nilai rata-rata hasil Audit Sub Nilai rata-rata hasil Audit Sub
Elemen II.2 dalam 2 tahun Elemen II.2 dalam 2 tahun Elemen II.2 dalam 2 tahun
terakhir sebesar 0/15 terakhir sebesar 1/15 s.d. 5/15 terakhir sebesar 6/15 s.d.
10/15
Perusahaan tidak memiliki Program Kesehatan Kerja Program kesehatan kerja
Program Kesehatan Kerja yang dilaksanakan secara ad-hoc dibuat, ditetapkan, dan
terencana maupun insidental dan reaktif, tanpa dilaksanakan dengan
perencanaan, intuitif mengutamakan kuratif dan
berdasarkan pengalaman rehabilitatif
(experience- based)

Realisasi Program Kesehatan Realisasi Program Kesehatan Realisasi Program Kesehatan


Kerja pada RKAB 2 tahun Kerja pada RKAB 2 tahun Kerja pada RKAB 2 tahun
terakhir terakhir terakhir
<50% 50-69% 70-79%

Nilai Audit Sub Nilai Audit Sub Elemen Nilai Audit Sub
Elemen IV.3 dalam 2 tahun IV.3 dalam 2 tahun terakhir Elemen IV.3 dalam 2 tahun
terakhir sebesar sebesar 8/30 s.d. 15/30 terakhir sebesar
0/30 s.d. 7/30 16/30 s.d. 23/30
Perusahaan tidak memiliki Program Kesehatan Kerja Program kesehatan kerja
Program Lingkungan Kerja dilaksanakan secara ad-hoc dibuat, ditetapkan, dan
yang terencana maupun dan reaktif, tanpa dilaksanakan dengan fokus
insidental perencanaan, intuitif kepada tahapan evaluasi dan
berdasarkan pengalaman pengendalian
(experience- based)

Realisasi Program Lingkungan Realisasi Program Lingkungan Realisasi Program Lingkungan


Kerja pada RKAB 2 tahun Kerja pada RKAB 2 tahun Kerja pada RKAB 2 tahun
terakhir 50% terakhir terakhir 70-79%
50-69%

Nilai Audit Sub Nilai Audit Sub Elemen Nilai Audit Sub
Elemen IV.2 dalam 2 tahun IV.2 dalam 2 tahun terakhir Elemen IV.2 dalam 2 tahun
terakhir sebesar sebesar 11/40 s.d. 20/40 terakhir sebesar
0/40 s.d. 10/40 21/40 s.d. 30/40

Perusahaan tidak membuat Desain kegiatan pertambangan Seluruh desain kegiatan


desain kegiatan pertambangan yang telah memenuhi pertambangan telah
dengan mempertimbangkan persyaratan aspek KP hanya memenuhi persyaratan aspek
pemenuhan persyaratan aspek sebatas pada KP
KP kegiatan/area kerja yang
secara historis telah terjadi
kasus KP sebelumnya

Perusahaan tidak membuat Metode kegiatan Penetapan metode seluruh


perencanaan metode kegiatan pertambangan telah kegiatan pertambangan telah
pertambangan dengan memenuhi persyaratan aspek memenuhi persyaratan aspek
mempertimbangkan KP hanya sebatas pada KP
pemenuhan persyaratan aspek kegiatan yang secara historis
KP telah terjadi kasus KP
Perusahaan tidak membuat Pemilihan peralatan Pemilihan seluruh peralatan
perencanaan penggunaan pertambangan yang pertambangan telah
peralatan pertambangan mempertimbangkan sepenuhnya
utama dan penunjang dengan pemenuhan aspek KP hanya mempertimbangkan
mempertimbangkan sebatas untuk pemenuhan aspek KP
pemenuhan aspek KP perbaikan pada kegiatan yang
secara historis telah terjadi
kasus
KP atau atas pull factor
dari eksternal

Perusahaan tidak Pemilihan software Pemilihan seluruh


membuat perencanaan untuk menunjang kegiatan software untuk menunjang
pemilihan software untuk operasional pertambangan aspek KP dalam kegiatan
menunjang aspek KP dalam dilakukan operasional
kegiatan operasional untuk sebatas membenahi pertambangan sepenuhnya
pertambangan permasalahan KP yang mempertimbangkan
telah teridentifikasi, atau atas pemenuhan aspek KP,
pull factor dari eksternal namun belum dilakukan kajian
terhadap technology
acceptance dari pekerja

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Audit
Audit Sub Sub Elemen IV.6.1 Audit Sub Sub Elemen IV.6.1 Sub Sub Elemen IV.6.1 dalam 2
dalam 2 tahun terakhir sebesar dalam 2 tahun terakhir sebesar tahun terakhir sebesar 2.1/3
0/3 0.1/3 s.d. 2/3 s.d. 2.4/3

Nilai rata-rata hasil Audit Sub Nilai rata-rata hasil Audit Sub Nilai rata-rata hasil Audit Sub
Elemen IV.7 dalam 2 tahun Elemen IV.7 dalam 2 tahun Elemen IV.7 dalam 2 tahun
terakhir sebesar 0/4 terakhir sebesar 0.1/4 s.d 2/4 terakhir sebesar 2.1/4 s.d 3/4
Inventarisasi Aset Telah dilakukan Telah dikembangkan
penunjang aspek KP dilakukan inventarisasi aset aspek Perencanaan Sumberdaya
secara manual dan tidak KP yang mencakup asset Perusahaan yang mencakup
terstruktur. register yang fokus pada Asset Register, Asset Condition
Tidak terintegrasi dalam beberapa area/kegiatan saja, Assessment, Asset Criticality
Perencanaan Sumberdaya tidak termasuk milik Assessment, Asset Lifecycle
Perusahaan (Enterprise kontraktor/sub Plan, Annual Works Plan untuk
Resource Planning) kontraktor. peralatan dan material
Belum dilakukan Asset pertambangan
Lifecycle Planning.
.

Perusahaan belum Perusahaan mulai Perusahaan telah


melakukan Manajemen Rantai menerapkan Manajemen memiliki perencanaan,
Pasokan secara terstruktur Rantai Pasokan namun belum pengaturan, dan penjadwalan
konsisten sehingga masih arus produk penunjang aspek
terdapat kondisi yang tidak KP dari mulai
efisien. pengadaan peralatan dan
material hingga didistribusikan
kepada unit kerja/departemen
pengguna (user)

Realisasi pengujian Realisasi pengujian Realisasi pengujian


kelayakan SPIP sebesar kelayakan SPIP sebesar kelayakan SPIP sebesar 61-80%
<50% dari target 50-60% dari target dari target
Realisasi commissioning Realisasi commissioning Realisasi
peralatan tambang sebesar peralatan tambang sebesar 50- commissioning peralatan
<50% dari target 60% dari target tambang sebesar 61-80% dari
target

Realisasi pemeliharaan Realisasi pemeliharaan Realisasi pemeliharaan


SPIP sebesar <50% dari target SPIP sebesar 50-60% dari SPIP sebesar 61-80%
target dari target
<50% 50-70% 70-80%
<50% 50-70% 70-77%
Realisasi Program Realisasi Program Realisasi Program
Keselamatan Kerja pada RKAB Keselamatan Operasi pada Keselamatan Operasi pada
2 tahun terakhir <50% RKAB 2 tahun terakhir 50-59% RKAB 2 tahun terakhir 70-79%
Nilai Audit Sub Nilai Audit Sub Elemen Nilai Audit Sub
Elemen IV.4 dalam 2 tahun IV.4 dalam 2 tahun terakhir Elemen IV.4 dalam 2 tahun
terakhir sebesar sebesar 5/16 s.d. 8/16 terakhir sebesar
0/16 s.d. 4/16 9/16 s.d. 12/16

Seluruh pekerja tidak Hanya 1-50% pekerja yang Hanya 51-80% pekerja yang
memenuhi persyaratan memenuhi persyaratan sesuai memenuhi persyaratan
kelaikan kerja sesuai kajian Kelaikan kerja sesuai kajian Kelaikan Kerja sesuai kajian
physical & mental demand physical & mental demand physical & mental demand
analysis untuk profil analysis untuk profil analysis untuk profil
jabatannya jabatannya jabatannya

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil


Audit Sub Elemen III.9 dalam 2 Audit Sub Elemen III.9 dalam 2 Audit Sub Elemen III.9 dalam 2
tahun terakhir sebesar 0/4 tahun terakhir sebesar 0.1/4 tahun
s.d 2/4 terakhir sebesar 2.1/4
s.d 3/4

Tidak ada bukti pekerja hanya 1-50% Pekerja hanya 51-80% Pekerja
telah memenuhi persyaratan yang memenuhi persyaratan yang memenuhi persyaratan
kompetensi sesuai bidang kompetensi sesuai bidang kompetensi sesuai bidang
kerjanya kerjanya kerjanya

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil


Audit Sub Sub Elemen III.10.1 Audit Sub Sub Elemen III.10.1 Audit Sub Sub Elemen III.10.1
dalam 2 tahun terakhir sebesar dalam 2 tahun terakhir sebesar dalam 2 tahun terakhir sebesar
0/4 0.1/4 s.d 2/4 2.1/4 s.d 3/4

Tidak dilakukan Realisasi Pendidikan Realisasi Pendidikan


Pendidikan dan dan Pelatihan Pekerja sebesar dan Pelatihan Pekerja sebesar
Pelatihan Pekerja. Tidak 1-50% dari Training Need 51-80% dari Training Need
terdapat Training Need Analysis Analysis
Analysis.

Pendidikan dan Pendidikan dan Pendidikan dan


Pelatihan Aspek KP dilakukan Pelatihan Aspek KP dilakukan Pelatihan Aspek KP dilakukan
secara logis- dengan dengan
deduktif (transfer of pendekatan andragogi dengan pendekatan andragogi, untuk
knowledge) dengan target sekedar untuk pencapaian target learning
pendekatan pedagogi, penguasaan materi outcomes
sehingga pekerja hanya
menerima ilmu secara pasif
dari trainer dan satu arah
Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil
Audit Sub Sub Elemen III.10.2 Audit Sub Sub Elemen III.10.2 Audit Sub Sub Elemen III.10.2
dalam 2 tahun terakhir sebesar dalam 2 tahun terakhir sebesar dalam 2 tahun terakhir sebesar
0/4 0.1/4 s.d 2/4 2.1/4 s.d 3/4

Pendidikan dan Kompetensi pasca Perusahaan berhasil


Pelatihan belum memberikan pendidikan dan pelatihan tidak memberikan dukungan agar
pengaruh signifikan pada dipelihara dan diterapkan kompetensi yang dilatih dapat
peningkatan kinerja pekerja konsisten, masih ditemukan dipertahankan dan
permasalahan KP akibat diimplementasikan dengan
kompetensi dari pekerja yang baik pada pekerjaan
pasca diberikan pasca
pendidikan

Sertifikasi kompetensi Kompetensi pasca Perusahaan berhasil


belum memberikan pengaruh sertifikasi tidak dipelihara dan memberikan dukungan agar
signifikan pada peningkatan diterapkan konsisten, masih pengakuan kompetensi yang
kinerja pekerja ditemukan permasalahan KP diperoleh dapat dipertahankan
akibat kompetensi dari pekerja diimplementasikan dengan
yang pasca diberikan pasca baik pada
pendidikan pekerjaan

Roster dan Shift/Gilir Roster dan Shift/ Gilir Roster dan Shift/ Gilir
Kerja ditetapkan tanpa Kerja ditetapkan hanya dengan Kerja ditetapkan dengan
mempertimbangkan aspek KP pertimbangan ketersediaan pertimbangan ketentuan
dan kecukupan jumlah sumber peraturan perundang-
daya manusia dengan yang undangan serta ketersediaan
dibutuhkan untuk dan kecukupan jumlah sumber
melaksanakan tugas fungsi / daya manusia yang kompeten
proses bisnis dengan yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas
fungsi / proses bisnis dengan
aman dan selamat

Perusahaan tidak melakukan Perusahaan melakukan Perusahaan melakukan


proses formal perihal manajemen perubahan apabila manajemen perubahan apabila
manajemen perubahan dan terjadi perubahan dan terjadi perubahan dan
modifikasi atas perancangan modifikasi pada sarana, modifikasi pada sarana,
dan rekayasa yang mempunyai prasarana, instalasi, dan prasarana, instalasi, dan
risiko KP dan/atau mempunyai peralatan hanya peralatan sesuai
implikasi terhadap ketentuan jika ada pengawasan dari dengan rencana kajian teknis
peraturan perundang- eksternal yang tertulis pada RKAB yang
undangan diberikan pemerintah
Manajemen perubahan tidak Manajemen perubahan Manajemen perubahan
berkontribusi kepada memberikan kontribusi untuk dilakukan dengan
peningkatan kinerja KP penyelesaian permasalahan / tepat sehingga mampu
kasus spesifik terkait aspek KP kontribusi untuk
yang telah teridentifikasi menyelesaikan permasalahan
sebelumnya KP secara umum dan
meningkatkan kinerja aspek KP

Perusahaan tidak memiliki Perusahaan lambat dalam Perusahaan mampu merespon


kesiapan dan cenderung merespon tantangan tantangan perubahan yang
resistern (tidak memiliki perubahan yang datang dari datang dari luar Perusahaan
kemauan untuk berubah) luar Perusahaan dan respon dengan cepat dan tepat,
dalam merespon tantangan dijalankan tidak tepat dalam namun masih berfokus pada
perubahan dari luar menjawab tantangan yang ada penyelesaian masalah
Perusahaan

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil


Audit Sub Sub Elemen IV.4.5 Audit Sub Sub Elemen IV.4.5 Audit Sub Sub Elemen IV.4.5
dalam 2 tahun terakhir sebesar dalam 2 tahun terakhir sebesar dalam 2 tahun terakhir sebesar
0/4 0.1/4 s.d 2/4 2.1/4 s.d 3/4

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil


Audit Sub Sub Elemen IV.4.5 Audit Sub Sub Elemen IV.4.5 Audit Sub Sub Elemen IV.4.5
dalam 2 tahun terakhir sebesar dalam 2 tahun terakhir sebesar dalam 2 tahun terakhir sebesar
0/4 0.1/4 s.d 2/4 2.1/4 s.d 3/4

Nilai rata-rata hasil Audit Sub Nilai rata-rata hasil Audit Sub Nilai rata-rata hasil Audit Sub
Sub Elemen III.8 dalam 2 tahun Sub Elemen III.8 dalam 2 tahun Sub Elemen III.8 dalam 2 tahun
terakhir sebesar 0/4 sebesar 0.1/4 s.d 2/4 terakhir sebesar 2.1/4 s.d 3/4

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil


Audit Sub Sub Elemen IV.9 Audit Sub Sub Elemen IV.9 Audit Sub Sub Elemen IV.9
dalam 2 tahun terakhir sebesar dalam 2 tahun sebesar 0.1/4 dalam 2 tahun terakhir sebesar
0/4 s.d 2/4 2.1/4 s.d 3/4

Nilai rata-rata Audit Sub Sub Nilai rata-rata Audit Sub Sub Nilai rata-rata Audit Sub Sub
Elemen IV.8.1 dalam 2 tahun Elemen IV.8.1 dalam 2 tahun Elemen IV.8.1 dalam 2 tahun
terakhir 0/2 terakhir terakhir 1.1 s.d. 1.5/2
0.5 s.d. 1/2

Nilai rata-rata Audit Nilai rata-rata Audit Sub Nilai Audit Sub Sub
Sub Sub Elemen IV.8.2 dalam 2 Sub Elemen IV.8.2 dalam 2 Elemen IV.8.2 dalam 2 tahun
tahun terakhir 0/2 tahun terakhir terakhir 1.1 s.d.
0.5 s.d. 1/2 1.5/2
Nilai rata-rata Audit Nilai rata-rata Audit Sub Nilai Audit Sub Sub
Sub Sub Elemen IV.8.3 dalam 2 Sub Elemen IV.8.3 dalam 2 Elemen IV.8.3 dalam 2 tahun
tahun terakhir 0/2 tahun terakhir terakhir 1.1 s.d.
0.5 s.d. 1/2 1.5/2

Perusahaan belum memiliki Perusahaan telah memiliki tata Manajemen perusahaan telah
tata cara cara kerja baku operasional melakukan penetapan hierarki
kerja baku operasional pertambangan dan formulir dan level dokumentasi dan
pertambangan dan formulir perekaman, namun belum asas penataannya
perekaman yang terkontrol memiliki arsitektur (Sentralisasi/ Desentralisasi/
melalui sistem dokumentasi pengelolaan dokumentasi Kombinasi) yang terintegrasi
perusahaan melalui SMKP aspek KP yang terintegrasi dalam SMKP.
Perusahaan mulai menyiapkan dalam SMKP.
dokumen dan rekaman hanya
pada saat dilakukan audit
dan/atau pengawasan dari
eksternal.

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil


Audit SMKP Elemen VI Audit SMKP Elemen VI Audit SMKP Elemen VI
dalam dalam dalam
2 tahun terakhir: 0% 2 tahun terakhir: 0.1 - 2 tahun terakhir:
1% 1.1-2%

Perusahaan belum Perusahaan telah Perusahaan aktif


memiliki proses formal untuk mengidentifikasi, mengelola, mengumpulkan pekerja
manajemen informasi KP menyimpan informasi kepada melalui pertemuan, rapat,
pekerja secara terpusat. Data diskusi, dan lain-lain secara
rekaman KP telah dikelola reguler, untuk
menjadi informasi mendiseminasikan
pengetahuan yang
terdokumentasi (explicit
knowledge) dan pengetahuan
yang berbentuk pengalaman,
maupun petunjuk praktis dari
individu yang tidak
terdokumentasi (tacit
knowledge) berdasarkan data
rekaman KP yang telah
dianalisis.
AIAN Nilai Capaian
4 5 (1-5)
Proaktif Resilient

Pekerja memahami seluruh Pekerja memahami seluruh 5


bahaya dan risiko KP serta bahaya dan risiko KP serta
pengendaliannya di wilayah pengendaliannya di wilayah
kerjanya dan konsisten dalam kerjanhya dan telah memiliki
bekerja secara aman kemampuan kewaspadaan
situasi kerja, serta konsisten
dalam bekerja secara aman
dan berperan aktif dalam
perbaikan dan peningkatan
upaya pengendalian bahaya
dan risiko

Pekerja berkontribusi Pekerja berkontribusi 5


pada keselamatan dan pada keselamatan dan
kesehatan orang lain kesehatan orang lain dalam
(interdependent) dalam tim skala organisasi,
kerja dengan komitmen menjalankannya bagian dari
berkelanjutan gaya hidup, memiliki ikatan
secara emosional yang melekat
untuk melibatkan diri untuk
peningkatan pengelolaan KP
organisasi (komitmen afektif)

Pekerja disiplin Tidak ditemukan 5


mengikuti peraturan pelanggaran atas norma /
perusahaan termasuk prosedur /
ketika memasuki area kerja di standar / peraturan
area kerjanya. Kedisiplinan perusahaan.
telah dilakukan secara individu, Pekerja juga disiplin menjaga
komunal, maupun kolektif, keselamatan dan kesehatan di
namun masih ditemukan luar jam kerja dan wilayah
pelanggaran minor kerja

Seluruh pekerja Seluruh pekerja 4


memahami Nilai-Nilai memahami Nilai-Nilai
IntiPerusahaan IntiPerusahaan dan mampu
mengaktualisasikannya dalam
pekerjaannya

Seluruh Pekerja memahami Seluruh Pekerja memahami 3


Aturan Emas Keselamatan Aturan Emas Keselamatan
Pertambangan namun belum Pertambangan dan mampu
seluruh pekerja mampu mengaktualisasikannya dalam
mengaktualisasikannya dalam pekerjaannya
pekerjaannya
Kehadiran pekerja dalam Kehadiran pekerja dalam 5
pekerjaan di hari kerja (masuk pekerjaan di hari kerja (masuk
kerja) 2tahun terakhir rata-rata kerja) 2tahun terakhir rata-rata
80-94% dari jumlah pekerja 95-100% dari jumlah pekerja
yang seharusnya masuk yang seharusnya masuk

Tingkat kehadiran Tingkat kehadiran 4


pekerja rata- rata 80-99% dari pekerja rata- rata 100% dari
target target / jumlah yang
/ jumlah yang seharusnya hadir
seharusnya hadir

Tim Manajemen Risiko Tim Manajemen Risiko 4


KP beranggotakan Bagian K3 KP beranggotakan Bagian K3
dan Bagian KO serta dan Bagian KO serta
perwakilan Bagian Operasional perwakilan seluruh Bagian
sebesar 80-99% dari total Operasional
jumlah Bagian Operasional

Ketua, Sekretaris, dan Ketua, Sekretaris, dan seluruh 5


beberapa Perwakilan perwakilan
Departemen/Bagian dalam Departemen/Bagian dalam
Komite KP Komite KP
terlibat dalam penyusunan terlibat dalam penyusunan
tujuan, sasaran, dan program tujuan, sasaran, dan program
KP KP

Ketua Komite KP Ketua Komite KP 5


hadir 80 s.d. 99% dari total hadir 100% dalam Rapat
Rapat Komite KP selama Komite KP selama periode satu
periode satu tahun tahun

Wakil Ketua Komite KP Wakil Ketua Komite KP 5


hadir 80 s.d. 99% dari total hadir 100% dalam Rapat
Rapat Komite KP selama Komite KP selama periode satu
periode satu tahun tahun

Sekretaris Komite KP Sekretaris Komite KP 5


hadir 80 s.d. 99% dari total hadir 100% dalam Rapat
Rapat Komite KP selama Komite KP selama periode satu
periode satu tahun tahun

Tingkat kehadiran Tingkat kehadiran 4


Anggota Komite KP dalam Anggota Komite KP dalam
Rapat Komite KP selama Rapat Komite KP selama
periode satu tahun 80 s.d. 99% periode satu tahun 100% dari
dari total anggota total anggota

Pelaporan bahaya Pelaporan bahaya 5


dilakukan secara formal dan dilakukan secara proaktif dan
sistematis, dengan tingkat konsisten oleh pekerja dengan
partisipasi pekerja tingkat partisipasi mencapai
rata-rata 80-94% dari total 100% total pekerjat
pekerja
Bahaya yang Seluruh data pelaporan 4
dilaporkan/pengaduan bahaya/pengaduan
pelanggaran KP telah pelanggaran KP oleh pekerja
mencakup kondisi tidak aman tambang adalah valid dan
dan tindakan tidak aman merepresentasikan kondisi
termasuk hal kritikal, serta nyata pada kegiatan
deviasi dari sistem operasi operasional
yang menjadi kondisi laten
penyebab terjadinya kerugian,
namun masih terdapat
permasalahan terhadap
konsistensi validitas

Mekanisme partisipasi Tingkat partisipasi 5


masukan dari pekerja hanya pekerja tambang dalam
secara formal dan sistematis, memberikan saran dan
dengan tingkat partisipasi masukan mencapai
pekerja tambang rata- rata 80- 100% target
99% dari target

Sebagian besar saran Terdapat saran dan 5


dan masukan dari pekerja masukan peluang dalam
tambang dari pekerja bersifat jumlah yang signifikan yang
konstruktif untuk perbaikan berisikan peluang peningkatan
kinerja pada aktivitas/ pencapaian target kinerja KP,
wilayah/unit kerja/ yang didukung dengan analisis
departemen/bagian berbasis data dan informasi
nya

Nilai rata-rata hasil Audit Sub Nilai rata-rata hasil Audit Sub 2
Elemen III.13 dalam 2 tahun Elemen III.13 dalam 2 tahun
terakhir sebesar 2.5/3 s.d. terakhir sebesar 3/3
2.9/3

Manajemen telah melakukan Manajemen telah memberikan 5


upaya untuk internalisasi Nilai- contoh nyata aktualisasi Nilai-
Nilai Inti Perusahaan dan Nilai Inti Perusahaan kepada
memasukan kepada target pekerja
kinerja pekerja

Manajemen telah melakukan Manajemen telah memberikan 4


upaya untuk internalisasi contoh nyata aktualisasi aturan
aturan emas keselamatan emas keselamatan
pertambangan (Golden Rules) pertambangan (Golden Rules)
Perusahaan dan memasukan Perusahaan kepada pekerja
kepada target kinerja pekerja
Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil 4
Audit SMKP Elemen Audit SMKP Elemen I
I dalam dalam
2 tahun terakhir: 2 tahun terakhir: 10%
8.1 - 9.9%

Anggaran KP yang disediakan Anggaran KP yang disediakan 5


oleh oleh
Manajemen Puncak telah Manajemen Puncak telah
dietapkan secara cost-efficient ditetapkan secara cost-
untuk mendukung efficient untuk mendukung
keberhasilan rencana kerja keberhasilan rencana kerja
tahunan, rencana cadangan/ tahunan, contingency, dan
alternatif/ darurat pencapaian visi misi tujuan dan
(contigency), dan pencapaian komitmen KP yang tertuang
visi misi tujuan dan komitmen dalam kebijakan, serta untuk
KP yang tertuang dalam peningkatan berkelanjutan
kebijakan serta untuk
peningkatan berkelanjutan

Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran 5


Keselamatan Pertambangan Keselamatan Pertambangan
pada RKAB dalam 2 tahun pada RKAB dalam 2 tahun
terakhir sebesar terakhir sebesar 100% dari
80-99% dari target target

Kegiatan kunjungan lapangan Kegiatan kunjungan lapangan 5


pimpinan pimpinan perusahaan
dilakukan secara formal dan dilakukan secara formal dan
terencana atau insidentil, >1 terencana,
kali dalam 1 tahun >2 kali dalam 1 tahun dan
dilakukan secara insidentil
sesuai analisis kondisi
perkembangan kegiatan
operasional

Nilai rata-rata Audit Nilai rata-rata hasil 4


SMKP Elemen VII dalam 2 Audit SMKP Elemen I
tahun terakhir: dalam
4.1 - 4.9% 2 tahun terakhir:
5%

Manajemen telah Manajemen 5


memberikan kesempatan memberikan dukungan lanjut
kepada pekerja/unit kerja yang kepada pekerja/unit kerja
memiliki prestasi baik dalam yang memiliki prestasi baik
pengelolaan KP untuk dalam pengelolaan KP untuk
membagikan pembelajaran mempertahankan dan
kepada pekerja unit kerja
lainnya
Manajemen Manajemen 5
melibatkan semua pihak yang memberikan dukungan lanjut
terlibat untuk menjelaskan kepada pekerja/unit kerja yang
jenis pelanggaran, telah diberikan sanksi untuk
mendiskusikan bagaimana memperbaiki dan
situasi yang memicu meningkatkan kinerja
pelanggaran, menjelaskan
akibat, menyimpulkan
pembelajaran, dan
memutuskan apa yang harus
mereka lakukan untuk
memperbaiki kerusakan yang
telah terjadi.

80-94% 95-100% 5

Total persentase kehadiran Total persentase kehadiran 5


KTT/PJO sebesar 80-94% dari KTT/PJO sebesar 95-100% dari
total Kegiatan KP dalam 1 total Kegiatan KP dalam 1
tahun tahun

Kegiatan Penyusunan / Kegiatan Penyusunan / 5


Tinjauan Kebijakan KP dihadiri Tinjauan Kebijakan KP dihadiri
oleh Bagian K3 dan Bagian KO oleh Bagian. K3 KO dan seluruh
dan hanya 80-99% dari Pimpinan Bagian Operasional
total Pimpinan Bagian
Operasional

Kegiatan KP dihadiri oleh Kegiatan Keselamatan 5


Bagian K3 dan Bagian KO dan Pertambangan dihadiri oleh
hanya 80-89% dari total Bagian K3 KO dan
Pimpinan Bagian Operasional seluruh Pimpinan Bagian
Operasional

Sebagian besar Pimpinan Seluruh Pimpinan 5


Departemen/Bagian /Seksi Departemen/Bagian/ Seksi
terlibat secara formal dalam terlibat secara formal dalam
Tim Manajemen Tim Manajemen Risiko untuk
Risiko untuk Manajemen Risiko Manajemen Risiko seluruh
seluruh aktivitas yang terdapat aktivitas yang terdapat di
di dalam departemen tersebut dalam departemen tersebut
dan aktivitas lain yang terkait dan aktivitas. lain yang terkait

Total persentase kehadiran Total persentase kehadiran 5


Pengawas Operasional 80-99% Pengawas Operasional 100%
dari total Pertemuan dari total Pertemuan
Keselamatan Pertambangan Keselamatan Pertambangan
Terencana dan Insidentil Terencana dan Insidentil
Kelompok Kerja dalam 1 tahun Kelompok Kerja dalam 1 tahun
Pengawas Pengawas Operasional terlibat 5
Operasional terlibat secara secara formal dalam Tim
formal dalam Tim Manajemen Manajemen Risiko untuk
Risiko untuk Manajemen Risiko Manajemen Risiko aktivitas
untuk seluruh yang menjadi tanggung
aktivitas yang terdapat di jawabnya dan aktivitas lain
dalam departemen tersebut yang terkait

Perusahaan secara proaktif Perusahaan berhasil 5


melakukan compliance membangun sistem untuk
assessment berkala dalam mendapatkan notifikasi secara
rangka cepat perihal informasi
upaya pemenuhan seluruh persyaratan peraturan
persyaratan peraturan perundangan dan persyaratan
perundangan dan persyaratan lainnya yang terbaru, dan
lainnya mampu melakukan dan
konsultasi dengan instansi
pembina sektor usaha untuk
penyelarasan interpretasi
pemenuhan peraturan KP

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil 2


Audit SMKP Sub Elemen II.2 Audit SMKP Sub Elemen II.2
dalam 2 tahun terakhir dalam 2 tahun terakhir 3/3
2.5/3 s.d 2.9/3

Manajemen Manajemen perusahaan 5


perusahaan menghadiri ampu berpartisipasi aktif dan
seluruh undangan kegiatan menindaklanjuti hasil kegiatan
dari Instansi Pembina Sektor dengan
dan mampu berpartisipasi aktif Instansi Pembina Sektor untuk
dan memberikan informasi peningkatan kepatuhan dan
dan/atau dukungan yang pemenuhan persyaratan
dibutuhkan perundangan

Perusahaan Perusahaan 5
menindaklanjuti seluruh menindaklanjuti seluruh
arahan tertulis aspek KP dari arahan tertulis aspek KP dari
Instansi Pembina Sektor Instansi Pembina Sektor
melalui Surat Edaran Kepala melalui Surat Edaran Kepala
Inspektur Tambang, sesuai Inspektur Tambang, sesuai
batas waktu yang ditetapkan batas waktu yang ditetapkan
Perusahaan Perusahaan N/A
menindaklanjuti seluruh menindaklanjuti seluruh
larangan, perintah, dan rekomendasi yang tertulis
petunjuk yang tertulis pada pada Berita Acara, dan seluruh
Buku Tambang hasil larangan, perintah, dan
pembinaan dan pengawasan petunjuk yang tertulis pada
dari Inspektur Tambang, sesuai Buku Tambang hasil
batas waktu yang ditetapkan pembinaan dan pengawasan
dari Inspektur Tambang, sesuai
batas waktu yang ditetapkan

Nilai rata-rata Audit Nilai rata-rata Audit N/A


SMKP Sub Elemen III.12 dalam SMKP Sub Elemen III.12 dalam
2 tahun terakhir 2 tahun terakhir
12.1/16 s.d 8.1/16 s.d 12.0/16 16/16

KTT menyampaikan KTT menyampaikan N/A


pelaporan khusus kepada KaIT pelaporan khusus kepada KaIT
jika terjadi kejadian berbahaya, jika terjadi kejadian berbahaya,
kecelakaan tambang berakibat kecelakaan tambang berakibat
mati, cidera berat, cidera mati, cidera berat, cidera
ringan, dan kejadian akibat ringan, dan kejadian akibat
penyakit tenaga kerja penyakit tenaga kerja sesaat
setelah terjadinya kejadian

Pimpinan Departemen/Bagian Pimpinan Departemen/Bagian 5


menindaklanjuti seluruh menindaklanjuti seluruh
Arahan / Instruksi KTT yang Arahan / Instruksi KTT yang
terkait pemenuhan Peraturan terkait pemenuhan Peraturan
KP, Keselamatan Pertambangan,
sesuai batas waktu sesuai batas waktu yang
yang ditetapkan ditetapkan, dan mampu
memberikan masukan
konstruktif kepada KTT untuk
peningkatan kepatuhan
pemenuhan Peraturan KP di
kemudian hari
Manajemen mampu Manajemen mampu 5
menciptakan kapasitas menciptakan kapasitas
organisasi dan personel organisasi dan personel
perusahaan pertambangan perusahaan pertambangan
untuk secara mandiri untuk secara mandiri
mengelola KP, mengelola KP, dan
namun belum memberikan memberikan kepercayaan,
kepercayaan, peran, tanggung peran, tanggung jawab dan
jawab dan otoritas kepada otoritas lebih kepada pekerja
pekerja yang memiliki yang memiliki kemampuan
kemampuan spesialis untuk spesialis untuk berkontribusi
berperan maupun memberikan
pertimbangan dalam
pengambilan keputusan dalam
bidang keahliannya

Perusahaan memiliki KTT yang Perusahaan memiliki KTT yang N/A


disahkan oleh KaIT, merupakan disahkan oleh KaIT, merupakan
pimpinan tertinggi di pimpinan tertinggi di
site dan diberikan kewenangan site dan diberikan kewenangan
yang cukup oleh Manajemen yang cukup oleh Manajemen
Puncak. KTT memiliki Puncak dalam hal pengambilan
kewenangan dalam hal keputusan secara langsung
pengambilan keputusan secara terkait alokasi, penyediaan,
langsung terkait alokasi, dan penggunaan sumberdaya
penyediaan, dan penggunaan anggaran KP maupun untuk
sumberdaya anggaran KP menunjang kondisi operasional
sampai batasan tertentu di
atas rencana yang ditetapkan.
KTT berkonsultasi dan
memohon persetujuan kepada
Manajemen Puncak yang
memiliki otoritas untuk
pengambilan keputusan terkait
alokasi, penyediaan, dan
penggunaan sumberdaya
anggaran KP yang melebihi
batasan tertentu tersebut.
Perusahaan memiliki Perusahaan memiliki 5
PJO yang disahkan oleh KTT, PJO yang disahkan oleh KTT,
merupakan merupakan pimpinan tertinggi
pimpinan tertinggi di site di site dan diberikan
namun PJO hanya diberikan kewenangan oleh Manajemen
kewenangan terbatas oleh Puncak yang memiliki otoritas
Manajemen Puncak. PJO untuk pengambilan keputusan
memiliki kewenangan dalam terkait alokasi, penyediaan,
hal pengambilan keputusan dan penggunaan sumberdaya
secara langsung terkait anggaran KP maupun untuk
penggunaan sumberdaya menunjang kondisi operasional
anggaran aspek KP sesuai yang
rencana yang ditetapkan. PJO
berkonsultasi dan memohon
persetujuan kepada
manajemen puncak yang
memiliki otoritas untuk
pengambilan keputusan terkait
alokasi, penyediaan, dan
penggunaan sumberdaya
anggaran KP yang melebihi
batasan tertentu tersebut.

KTT/PJO KTT/PJO 5
melaksanakan 80- melaksanakan 100% tugasnya
99% dari total tugas KTT sesuai sesuai peraturan perundangan
peraturan perundangan

Perusahaan memiliki Perusahaan memiliki 5


Tenaga Teknis Pertambangan Tenaga Teknis Pertambangan
yang Berkompeten sejumlah yang Berkompeten sejumlah
80-99% dari total analisis 100% dari total analisis
kebutuhan berdasarkan proses kebutuhan berdasarkan proses
bisnis dan profil risiko bisnis dan profil risiko
Perusahaan memiliki Perusahaan memiliki 5
Pengawas Operasional dan Pengawas Operasional dan
Pengawas Teknis sejumlah 80- Pengawas Teknis sejumlah
99% dari total analisis 100% dari total analisis
kebutuhan berdasarkan proses kebutuhan berdasarkan proses
bisnis dan profil risiko bisnis dan profil risiko

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil 2


Audit Sub Elemen III.5 dalam 2 Audit Sub Elemen III.5 dalam 2
tahun terakhir sebesar tahun terakhir sebesar 4/4
3.1/4 s.d 3.9/4

Bagian K3 KO berada Bagian K3 dan KO 5


langsung di bawah KTT dalam memiliki kewenangan dan
struktur organisasi dan telah jumlah yang sesuai, dan
dibentuk berdasarkan diberikan tanggung jawab lebih
pertimbangan dalam memimpin Research &
jumlah pekerja serta sifat atau Development terkait KP
luasnya pekerjaan

Hanya Bagian K3 Seluruh pekerja 4


dan Bagian KO, pimpinan memiliki tugas dan tanggung
departemen, pengawas jawab aspek KP yang menjadi
operasional dan pengawas bagian dari indikator kinerja
teknis yang memiliki tugas dan pekerja
tanggung jawab aspek KP

Seluruh target sasaran dan Seluruh target sasaran dan 5


telah memenuhi SMART serta telah memenuhi SMART dan
telah dikembangkan dengan telah terdapat target untuk
mempertimbangkan analisis mencapai beyond compliance/
kondisi dan isu strategis Telah dikembangkan
pengelolaan KP Telah opsi strategis berdasarkan
ditetapkan faktor kunci scenario planning yang
keberhasilan dikembangkan dengan
memperhatikan faktor
ketidakpastian
Target dan sasaran Target dan sasaran KP 5
KP telah ada di masing-masing telah diturunkan di seluruh
departemen/bagian dan departemen/bagian hingga
menjadi poin utama dalam indikator kinerja utama (Key
penyusunan rencana kegiatan. Performance Indicator)pekerja
Proses bisnis telah berelasi
sepenuhnya dengan
perencanaan strategis KP.
Telah dilakukan penyelarasan
secara vertikal dan horizontal.

Monitoring Monitoring 5
pengelolaan KP terhadap pengelolaan KP merupakan
progress pencapaian target proses berkelanjutan, yang
leading dan lagging indicator, dapat mendeteksi kondisi
serta memantau kondisi kritikal yang secara serius
apa yang terjadi di dalam batas dapat
sistem dan di lingkungan luar mempengaruhi kinerja sistem,
batas sistem untuk tantangan dan peluang, dalam
jangka pendek, untuk jangka pendek & jangka
membantu perbaikan terus- panjang – secara
menerus serta mengantisipasi positif atau negatif, dan
potensi tujuan yang tidak mampu menindaklanjuti
tercapai. mengetahui apa yang harus
dicari untuk mempertahankan
kinerja

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil 2


Audit Sub Elemen V.1 dalam 2 Audit Sub Elemen V.1 dalam 2
tahun terakhir sebesar tahun
15.1/20 s.d 19.9/20 terakhir sebesar 20/20
Induksi KP dilakukan kepada Induksi KP dilakukan kepada 5
pekerja dan setiap orang yang pekerja dan setiap orang yang
memasuki wilayah IUP secara memasuki wilayah IUP secara
konsisten, baik informasi yang konsisten, baik informasi yang
bersifat umum maupun bersifat umum maupun
khusus, telah melakukan khusus,
verifikasi terhadap dan telah adaptif serta
pemahaman, namun materi disesuaikan dengan
belum adaptif dengan perkembangan risiko
perkembangan risiko operasional
operasional perusahaan perusahaan, serta disesuaikan
dengan sasaran yang akan
diberikan informasi

Realisasi Pertemuan KP Realisasi Pertemuan KP 5


sebesar 80-99% dari target sebesar 100% dari target

Pertemuan KP Pertemuan KP 5
dilakukan secara terencana, dilakukan secara terencana
dengan agenda terstruktur dan dengan agenda yang
adaptif sesuai skala prioritas terstruktur dan adaptif sesuai
skala prioritas, serta
dilaksanakan secara efektif dan
efisien

Realisasi Kampanye Realisasi Kampanye 5


KP sebesar 80-99% KP sebesar 100%
dari target dari target
Fasilitas Penunjang dan Media Fasilitas Penunjang dan Media 5
Komunikasi KP disediakan Komunikasi KP disediakan
sesuai sesuai
dengan kebutuhan maupun dengan kebutuhan maupun
pertimbangan risiko dan pertimbangan risiko dan
prioritas, namun kondisi tidak prioritas, dengan kondisi yang
seluruhnya memadai memadai

Realisasi Mentoring, Realisasi Mentoring, 5


Coaching, dan Counselling Coaching, dan Counselling
untuk pekerja sebesar 80-99% untuk pekerja tambang
dari target sebesar 100% dari target
Komunikasi dan Komunikasi dan 4
Konsultasi Pengelolaan KP Konsultasi Pengelolaan KP
dengan pemangku dengan pemangku
kepentingan eksternal kepentingan eksternal
dilakukan pada tahap awal (masyarakat, partner, supplier
project dilakukan dan selama dan pemerintah) dilakukan
project berlangsung secara terencana untuk
setiap fase kegiatan, dan telah
Telah dilakukan forum terdapat akses/media untuk
konsultasi dan temu pemangku pemangku kepentingan
kepentingan secara berkala menyalurkan informasi

Manajemen secara proaktif Manajemen menginventarisasi 4


melakukan harapan dan kebutuhan
komunikasi untuk pemangku kepentingan
menginventarisasi harapan dan internal dan eksternal, yang
kebutuhan pemangku berkaitan dengan penerapan
kepentingan internal dan KP, dan menindaklanjutinya
eksternal, yang berkaitan dalam perencanaan
dengan penerapan KP pengelolaan KP

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil 3


Audit Sub Elemen III.11 dalam Audit Sub Elemen III.11 dalam
2 tahun terakhir sebesar 2 tahun terakhir sebesar 4/4
3.1/4 s.d 3.9/4

Jumlah Tata Cara Kerja Baku Jumlah Tata Cara Kerja Baku 5
untuk Operasi Kerja sebesar untuk Operasi Kerja sebesar
80-99% dari total Kegiatan 100% dari total Kegiatan
Operasional Pertambangan Operasional Pertambangan

Rencana Kerja Operasional Rencana Kerja Operasional 4


Harian dibuat dan diverifikasi Harian telah memenuhi
oleh pekerja yang memiliki persyaratan seluruh aspek
kompetensi dan telah Kaidah Teknik Pertambangan
memenuhi persyaratan aspek yang Baik
KP, merupakan produk yang
dibuat bersama oleh unit
pelaksana/pemilik risiko dan
Bagian K3/KO
Sebagian besar Sebagian besar 4
Pengawas Operasional Pengawas Operasional
melakukan pemeriksaan P2H melakukan pemeriksaan
peralatan oleh operator, Kesiapan
melakukan verifikasi terhadap Operasional sebelum memulai
kesiapan psikologis dan (start–up) atau memulai
fisiologis anggota, kembali (restart) dengan
memastikan pemahaman akurat dan tepat, untuk
anggota terhadap daily memastikan proses dapat
operation plan pada awal gilir dimulai dengan sehat selamat
kerja, dan melakukan verifikasi dan dilakukan dengan
secara akurat konsisten

Pemberian Izin Masuk Pemberian Izin 5


Lokasi Pertambangan telah Masuk Lokasi Pertambangan
diterapkan bagi pekerja telah diterapkan bagi pekerja
tambang dan setiap orang tambang dan setiap orang
yang akan memasuki wilayah yang akan memasuki wilayah
IUP, termasuk untuk memasuki IUP, termasuk untuk memasuki
restricted area, namun restricted area, dan penetapan
penetapan restricted restricted area telah adaptif
area belum adaptif dengan dengan perkembangan risiko
perkembangan risiko operasional perusahaan
operasional perusahaan

Pemberian Lisensi dan Pemberian Lisensi 5


Surat Izin Pengoperasian dan Surat Izin Pengoperasian
Peralatan telah diterapkan bagi Peralatan telah diterapkan bagi
pekerja tambang dengan pekerja tambang sesuai
mekanisme sesuai dengan dengan persyaratan
persyaratan perundangan perundangan, dan terdapat
secara konsisten rencana antisipasi terhadap
potensi perubahan atau
pergantian pekerja

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil 2


Audit Sub Sub Elemen V.1.2 Audit Sub Sub
dalam 2 tahun terakhir sebesar Elemen V.1.2 dalam
3.1/4 s.d 3.9/4 2 tahun terakhir sebesar 4/4
Area dan aktivitas Area dan aktivitas 4
kritis yang memerlukan kritis yang memerlukan
pengawasan yang lebih ketat pengawasan yang lebih ketat
serta kontrol kritis yang harus serta kontrol kritis yang harus
dilaksanakan untuk dilaksanakan untuk
pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan pekerjaan telah
telah ditetapkan secara ditetapkan secara kolaboratif
kolaboratif oleh unit pemilik oleh unit pemilik risiko dan
risiko dan Bagian K3 KO Bagian K3 KO, denan terus
menerus mencari
kemungkinan terjadinya risiko
baru yang tidak terdeteksi atas
dinamika dan potensi
perubahan operasional di
masa mendatang

Pengawasan KP Jumlah pengawas 5


dilakukan secara berjenjang dan layer pengawasan KP telah
sesuai tingkatan pengawas ditentukan dengan
pada setiap area dan mempertimbangkan jumlah
/atau kegiatan operasional dan jenis aktivitas yang
yang dilakukan diawasi, lingkup area dan objek
yang
diawasi, jumlah entitas
(perusahaan) yang diawasi,
shift kerja, dan frekuensi
pelaksanaan

Realisasi Inspeksi, Realisasi Inspeksi, 5


Pemeriksaan, Pengujian oleh Pemeriksaan, Pengujian oleh
Pengawas sebesar Pengawas sebesar
80-99% dari target 100% dari target
Hasil inspeksi, pemeriksaan, Seluruh hasil inspeksi, 5
dan pengujian mencakup pemeriksaan, dan pengujian
kondisi tidak aman dan adalah valid dan
tindakan tidak aman termasuk merepresentasikan kondisi
hal kritikal, serta deviasi dari nyata pada kegiatan
sistem operasi yang menjadi operasional
kondisi
laten penyebab terjadinya Pengawas Operasional mampu
kerugian mengamati (perception)
elemen penting dari apa yang
dilakukan, kemudian
memahami makna
(comprehend), dan selanjutnya
mampu memproyeksikan
(projection) hal tersebut
kemasa mendatang agar kita
mampu membuat keputusan
(decision) untuk bertindak
(action). Seluruhnya mampu
didokumentasikan pada hasil
inspeksi. Tidak hanya
mendeteksi hazard dan risk
namun juga sudah mendeteksi
opportunity peningkatan
kinerja KP

Realisasi Inspeksi, Realisasi Inspeksi, 5


Pemeriksaan, Pengujian oleh Pemeriksaan, Pengujian oleh
Pengawas Operasional Jenjang Pengawas Operasional Jenjang
Menengah sebesar Menengah sebesar
80-99% dari target 100% dari target
Hasil inspeksi, Seluruh hasil 5
pemeriksaan, dan pengujian inspeksi, pemeriksaan, dan
mencakup kondisi tidak aman pengujian adalah valid dan
dan tindakan tidak aman merepresentasikan kondisi
termasuk hal kritikal, serta nyata pada kegiatan
deviasi dari sistem operasi operasional
yang menjadi kondisi laten
penyebab terjadinya kerugian Pelaksana inspeksi mampu
mengamati (perception)
elemen penting dari apa yang
dilakukan, kemudian
memahami makna
(comprehend), dan selanjutnya
mampu memproyeksikan
(projection) hal tersebut
kemasa mendatang agar kita
mampu membuat keputusan
(decision) untuk bertindak
(action). Seluruhnya mampu
didokumentasikan pada hasil
inspeksi. Tidak hanya
mendeteksi hazard dan risk
namun juga sudah mendeteksi
opportunity peningkatan
kinerja KP

Realisasi Inspeksi oleh Realisasi Inspeksi 5


pihak internal di luar oleh pihak internal di luar
penanggung jawab area penanggung jawab area
sebesar sebesar 100% dari target
80-99% dari target
Hasil inspeksi Seluruh hasil 5
mencakup kondisi tidak aman inspeksi, pemeriksaan, dan
dan tindakan tidak aman pengujian adalah valid dan
termasuk hal kritikal, serta merepresentasikan kondisi
deviasi dari sistem operasi nyata pada kegiatan
yang menjadi kondisi laten operasional Pengawas mampu
penyebab terjadinya kerugian mengamati (perception)
elemen penting dari apa yang
dilakukan, kemudian
memahami makna
(comprehend), dan selanjutnya
mampu memproyeksikan
(projection) hal tersebut
kemasa mendatang agar kita
mampu membuat keputusan
(decision) untuk bertindak
(action). Seluruhnya
mampu didokumentasikan
pada hasil inspeksi. Tidak
hanya mendeteksi hazard
dan risk namun juga sudah
mendeteksi opportunity
peningkatan kinerja KP

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil 3


Audit Sub Sub Elemen V.2 Audit Sub Sub Elemen V.2
dalam 2 tahun terakhir sebesar dalam 2 tahun terakhir sebesar
3.1/4 s.d 3.9/4 4/4

Audit Internal SMKP dilakukan Audit Internal SMKP 4


berdasarkan analisis didasarkan pada hasil penilaian
kebutuhan dan untuk risiko dan evaluasi kinerja KP
kepentingan perbaikan dan sebelumnya, untuk mencapai
peningkatan kondisi beyond compliance
kinerja aspek KP

Audit Internal Metodologi Audit telah 5


SMKP telah dilakukan dengan sesuai untuk mencapai seluruh
metode pengambilan data tujuan audit
sekunder dan primer yang
beragam, serta
penetapan jumlah dan jenis
sampel yang memadai

Hanya 3 tujuan Seluruh tujuan audit 5


audit internal SMKP yang internal SMKP tercapai
tercapai
Auditor Auditor 2
mengidentifikasi mengidentifikasi OFI sebesar
OFI sebesar 80- 100% dari kesesuaian audit
99% dari total kesesuaian

Tindak lanjut audit Tindak lanjut audit 5


internal SMKP tterlaksana 80- internal SMKP t terlaksana
99% dari total rencana 100% dari total rencana

Data KP telah dikategorisasikan Perusahaan telah memiliki 4


dengan tepat. Perusahaan data Keselamatan
telah melakukan upaya validasi Pertambangan yang dapat
dan peningkatan reliabilitas diakses secara waktu nyata
data dengan pengambilan data (real time), mutakhir, dan
primer yang memadai lengkap (memenuhi kriteria
integritas data: Mudah
diidentifikasi mengenai data,
tempat, waktu, dan personel
yang mengumpulkan data
(Atributable), medium
perekaman tahan dan mudah
dibaca (Legible), pengambilan
data dilakukan secara akurat
pada saat aktivitas dilakukan
(Contemporaneous), asli
(Original), dan mencerminkan
apa yang terjadi serta tidak ada
kesalahan dalam penyuntingan
(Accurate)

Analisis dilakukan Analisis dilakukan 5


pada beberapa Kasus secara terintegrasi untuk
KP yang berkaitan seluruh Kasus KP

Hasil analisis merupakan Hasil Analisis berupa rumusan 5


pengolahan terhadap data dan rekomendasi tindakan
historis untuk yang tepat
membuat model dan untuk dilakukan dalam rangka
memprediksi skenario tentang upaya mencapai hasil tertentu.
apa yang akan mungkin Telah terdapat analisis
terjadi selanjutnya di masa hubungan antara tindakan dan
depan. hasil, serta simulasi untuk
merancang solusi yang tepat.
Investigasi Kasus KP secara Investigasi Kasus KP secara 5
internal dilakukan untuk kasus internal dilakukan untuk
KP yang wajib terlapor kepada seluruh Kasus KP, termasuk
KaIT dan yang tidak wajib kejadian
terlapor (Medical Treatment hampir celaka
Injury, First Aid Case, property (near-miss)
damage)

Investigator mengumpulkan Investigator mengumpulkan 5


data dukung tambahan yang data pre-kondisi yang
dibutuhkan dalam proses menunjang sistem kerja
analisis, seperti historical kegiatan operasional agar
comparisons, internal/external dapat berjalan dengan baik
benchmarking pada kasus mencapai tujuannya dalam
serupa, serta literatur ilmiah berbagai kondisi (resilient).
yang terkait

Investigasi dilakukan untuk Perusahaan melakukan 'safety 5


memahami bagaimana hal-hal investigation' untuk
biasanya berjalan dengan baik meningkatkan kemampuan
sebagai dasar seluruh pre-kondisi yang
untuk menjelaskan bagaimana menunjang sistem kerja
hal-hal yang tidak sesuai dapat kegiatan operasional agar
terjadi. dapat berjalan dengan baik
mencapai tujuannya dalam
berbagai kondisi (resilient).
Investigasi Kasus KP Investigasi Kasus KP 5
menggunakan pendekatan menggunakan pendekatan
analisis complex- linear model analisis complex non-linear
dengan titikberat analisis pada model, memfokuskan pada
faktor yang berkontribusi pertanyaan mengapa kontrol
terhadap terjadinya yang ada gagal untuk
kecelakaan yang berkaitan mendeteksi atau mencegah
dengan kegagalan pada perubahan yang pada akhirnya
perlindungan berlapis menyebabkan kecelakaan
(barrier/defence layer) yang
ditetapkan

Perusahaan telah Perusahaan telah menetapkan 5


menetapkan tindakan tindakan perbaikan, tindakan
perbaikan dan tindakan pencegahan, tindakan untuk
pencegahan, meningkatkan
serta tindakan untuk kinerja, tindakan yang
meningkatkan kinerja secara dirancang untuk menemukan
tepat ketidaksesuaian unjuk kerja
pada fungsi organisasi yang
dapat berkontribusi
menyebabkan kecelakaan
serupa di kemudian hari
(detective) sehingga
dapat segera dikoreksi, dan
tindakan yang dirancang untuk
meminimalkan keparahan
(mitigative)

Realisasi tindakan Realisasi tindakan 5


perbaikan dan pencegahan 76 perbaikan dan pencegahan
s.d 99 % dari yang 100% dari yang ditetapkan
ditetapkan.

1 Kasus KP sejenis tidak ada Kasus KP 4


atau penyebab yang sejenis sejenis atau penyebab yang
secara berulang dalam 2 tahun sejenis secara berulang dalam
2 tahun

Nilai rata-rata FR dalam 2 Nilai rata-rata FR dalam 2 5


tahun terakhir: tahun terakhir:
0.02 ≤ FR < 0.06 0.00 ≤ FR < 0.02
Nilai rata-rata SR Nilai rata-rata SR 5
dalam 2 tahun terakhir: dalam 2 tahun terakhir:
10 ≤ SR < 20 0 ≤ SR < 10
1 kejadian dalam 2 0 kejadian dalam 2 5
tahun terakhir tahun terakhir
Nilai rata-rata MFR Nilai rata-rata MFR 2
dalam 2 tahun terakhir: dalam 2 tahun terakhir:
45 ≤ MFR < 135 0 ≤ MFR < 45
Nilai rata-rata ASR Nilai rata-rata ASR 2
dalam 2 tahun terakhir: dalam 2 tahun terakhir:
70 ≤ ASR < 210 0 ≤ ASR < 70
1 kasus dalam 2 tahun terakhir 0 kasus dalam 2 tahun terakhir 5

Perusahaan mempelajari Perusahaan berhasil 5


kegagalan dan kesuksesan mempelajari pembelajaran
pengelolaan KP di internal dan yang tepat dari pengalaman
eksternal secara terencana dan yang benar, baik dari
terorganisir. Mampu kegagalan dan keberhasilan,
mengidentifikasi secara terencana dan
lessons learned dari kasus berkelanjutan
perusahaan lain secara tepat

Perusahaan Perusahaan 4
menindaklanjuti hasil menindaklanjuti hasil
pembelajaran dari kegagalan pembelajaran dari kegagalan
dan kesuksesan pengelolaan dan kesuksesan pengelolaan
KP di internal dan eksternal KP di internal dan eksternal
dengan cara yang tepat

Perusahaan mengelola Risiko Perusahaan mengelola Risiko 4


KP sebagai bagian penting KP untuk menunjang kinerja
dalam sistem produksi, operasional yang konsisten
dikembangkan secara handal di berbagai kondisi.
terintegrasi dengan Penetapan risk appetite
manajemen risiko korporasi. bersifat dinamis mengikuti
Penetapan risk appetite kondisi internal dan eksternal
bersifat dinamis mengikuti perusahaan di hari ini dan hasil
perkembangan kondisi internal forecast kondisi masa
perusahaan mendatang
Perusahaan telah Perusahaan telah 4
melaksanakan proses mengembangkan (key risk
identifikasi bahaya dan indicators) sebagai peringatan
pengendalian risiko dilakukan dini (early warning system) di
secara formal dan seluruh organisasi, telah
terstandardisasi untuk seluruh terdapat perencanaan
kegiatan operasional telah cadangan/alternatif/darurat
dilengkapi dengan proses (contingency planning) dalam
komunikasi dan konsultasi berbagai skenario operasional
risiko serta pemantauan Metode manajemen risiko
peninjauan risiko secara terus menerus
dikembangkan mengacu
kepada peraturan perundang-
undangan dan mengikuti
kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi Tiap individu
memiliki peran dalam
pengendalian

Manajemen risiko Manajemen risiko dilakukan 5


untuk memenuhi target yang berdasarkan perencanaan
ditetapkan pada rencana yang kerja yang adaptif dengan
sudah dibuat dan mencegah terus menerus mencari
kerugian dari model kemungkinan terjadinya risiko
operasional saat ini dan baru yang tidak terdeteksi
perubahan yang akan untuk rencana operasional di
dilakukan dalam jangka masa mendatang baik jangka
pendek pendek maupun panjang

Nilai rata-rata hasil Audit Sub Nilai rata-rata hasil Audit Sub 3
Elemen II.2 dalam 2 tahun Elemen II.2 dalam 2 tahun
terakhir sebesar 11/15 s.d. terakhir sebesar 15/15
14/15
Program kesehatan kerja Program kesehatan kerja 4
dibuat, ditetapkan, dan dibuat, ditetapkan, dan
dilaksanakan dengan dilaksanakan dengan
pendekatan promotif, pendekatan promotif atau
preventif, kuratif dan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif atau pemulihan rehabilitatif dengan lebih
dengan mengutamakan pada program
lebih mengutamakan pada promotif dan preventif
program promotif dan mengacu kepada peraturan
preventif, namun belum perundang-undangan dan
sepenuhnyamengacu kepada standar terkait yang berlaku;
peraturan perundang- persyaratan lainnya yang
undangan dan standar terkait terkait; kebijakan perusahaan;
yang berlaku; persyaratan hasil Manajemen Risiko
lainnya yang terkait; kebijakan terhadap seluruh proses,
perusahaan; hasil Manajemen kegiatan, dan area kerja;
Risiko terhadap seluruh proses, evaluasi kinerja program
kegiatan, kesehatan kerja; hasil
dan area kerja; pemeriksaan terhadap
evaluasi kinerja program Kejadian Akibat Penyakit
kesehatan kerja; hasil Tenaga Kerja dan Penyakit
pemeriksaan terhadap Akibat Kerja; ketersediaan
Kejadian Akibat Penyakit sumber daya, antara lain
Tenaga Kerja dan Penyakit manusia,
Akibat Kerja; ketersediaan finansial, peralatan.
sumber daya, antara
lain manusia, finansial,
peralatan

Realisasi Program Kesehatan Realisasi Program Kesehatan 5


Kerja pada RKAB 2 tahun Kerja pada RKAB 2 tahun
terakhir 80-99% terakhir
100%

Nilai Audit Sub Nilai Audit Sub 2


Elemen IV.3 dalam 2 tahun Elemen IV.3 dalam 2 tahun
terakhir sebesar 24/30 s.d. terakhir sebesar
29/30 30/30
Program pengelolaan Program pengelolaan 5
lingkungan kerja direncanakan lingkungan kerja direncanakan
dan ditetapkan mencakup dan ditetapkan berdasarkan
seluruh tahapan antisipasi, peraturan perundang-
pengenalan, evaluasi, dan undangan dan standar terkait
pengendalian yang berlaku; persyaratan
lainnya yang terkait; kebijakan
perusahaan; hasil Manajemen
Risiko terhadap seluruh proses,
kegiatan, dan area kerja;
evaluasi kinerja program
lingkungan kerja
Pertambangan; hasil
pemeriksaan terhadap
kejadian kecelakaan, Kejadian
Berbahaya, Kejadian Akibat
Penyakit Tenaga Kerja, dan
Penyakit Akibat Kerja;
ketersediaan sumber daya,
antara lain manusia, finansial,
dan peralatan.

Realisasi Program Lingkungan Realisasi Program Lingkungan 5


Kerja pada RKAB 2 tahun Kerja pada RKAB 2 tahun
terakhir 80-99% terakhir 100%

Nilai Audit Sub Nilai Audit Sub 2


Elemen IV.2 dalam Elemen IV.2 dalam 2 tahun
2 tahun terakhir sebesar 31/40 terakhir sebesar
s.d. 40/40
39/40

Seluruh desain kegiatan Desain kegiatan pertambangan 4


pertambangan telah yang ditetapkan terbukti
memenuhi persyaratan seluruh berhasil berkontribusi dalam
aspek Kaidah Teknik meningkatkan kinerja seluruh
Pertambangan yang aspek Kaidah Teknik
Baik Pertambangan yang Baik

Seluruh metode kegiatan Metode kegiatan 5


pertambangan telah pertambangan yang
memenuhi persyaratan seluruh ditetapkan terbukti berhasil
aspek Kaidah Teknik berkontribusi dalam
Pertambangan yang meningkatkan kinerja seluruh
Baik aspek Kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik
Pemilihan peralatan Penggunaan peralatan 4
pertambangan telah pertambangan yang
mempertimbangkan ditetapkan terbukti berhasil
pemenuhan aspek berkontribusi dalam
Kaidah Teknik Pertambangan meningkatkan kinerja seluruh
yang Baik aspek Kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik

Penggunaan Penggunaan 4
software untuk menunjang software untuk menunjang
kegiatan operasional kegiatan operasional
pertambangan sepenuhnya pertambangan sepenuhnya
telah memenuhi kualitas aspek telah memenuhi kualitas aspek
fungsional dan teknikal fungsional dan teknikal dan
berhasil mendukung
peningkatan kinerja aspek
Kaidah Teknik Pertambangan
yang Baik

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata 2


Audit Sub Sub Elemen IV.6.1 hasil Audit Sub Sub Elemen
dalam 2 tahun terakhir sebesar IV.6.1 dalam 2 tahun terakhir
2.5/3 s.d 2.9/3 sebesar 3/3

Nilai rata-rata hasil Audit Sub Nilai rata-rata hasil Audit Sub 2
Elemen IV.7 dalam 2 tahun Elemen IV.7 dalam 2 tahun
terakhir sebesar terakhir sebesar 4/4
3.1/4 s.d 3.9/4
Inventarisasi Aset Terdapat database 4
aspek KP dilengkap dengan asset register yang terus
Forecast Driven Stock dimutakhirkan mendekati real
Inventory Management yang time. Perusahaan melakukan
mengedepankan optimasi kontrol terhadap ketersediaan
berbasis product lifecycle. peralatan dan material dan
Terdapat sinergi antara Bagian jumlah pasokan aset aspek KP
K3 yang dibutuhkan oleh unit
KO, unit pengguna, Bagian kerja pengguna.
Logistik dan Bagian Keuangan Telah dilakukan Analisis
untuk pengelolaan inventori. Reliability, Availability,
Maintanability terhadap aset
sebagai dasar upaya
peningkatan kinerja aset.
Telah dikembangkan sistem
untuk memandu predictive
maintenance

Perusahaan telah Perusahaan telah 4


mengembangkan berbagai melakukan distribusi produk
upaya untuk meningkatkan yang dibutuhkan untuk
efisiensi arus penunjang aspek KP secara
distribusi peralatan/material akurat kepada
pertambangan unit kerja pengguna (Perfect
Order Fulfillment 100%) dan
tepat waktu (Order Fulfillment
Cycle Time %)

Realisasi pengujian Realisasi pengujian 5


kelayakan SPIP sebesar 81-99% kelayakan SPIP sebesar 100%
dari target dari target
Realisasi Realisasi 5
commissioning peralatan commissioning peralatan
tambang sebesar 81-99% dari tambang sebesar 100% dari
target target

Realisasi Realisasi pemeliharaan 4


pemeliharaan SPIP sebesar 81- SPIP sebesar 100%
99% dari target dari target
81-89% ≥90% 5
78-84% ≥85% 5
Realisasi Program Realisasi Program 5
Keselamatan Operasi pada Keselamatan Operasi pada
RKAB 2 tahun terakhir 80-99% RKAB 2 tahun terakhir 100%
Nilai Audit Sub Nilai Audit Sub 2
Elemen IV.4 dalam Elemen IV.4 dalam 2 tahun
2 tahun terakhir sebesar 13/16 terakhir sebesar
s.d. 16/16
15/16

Hanya 81-99% pekerja yang 100% pekerja memenuhi 5


memenuhi persyaratan Kelaikan Kerja
persyaratan Kelaikan Kerja sesuai kajian physical & mental
sesuai kajian physical & mental demand analysis untuk profil
demand analysis untuk profil jabatannya
jabatannya

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil 2


Audit Sub Elemen III.9 dalam 2 Audit Sub Elemen III.9 dalam 2
tahun terakhir sebesar tahun terakhir sebesar 4/4
3.1/4 s.d 3.9/4

hanya 81-99% Pekerja 100% Pekerja 4


yang memenuhi persyaratan memenuhi persyaratan
kompetensi sesuai bidang kompetensi sesuai bidang
kerjanya kerjanya

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil 2


Audit Sub Sub Audit Sub Sub Elemen III.10.1
Elemen III.10.1 dalam dalam 2 tahun terakhir sebesar
2 tahun terakhir sebesar 4/4
3.1/4 s.d 3.9/4

Realisasi Pendidikan Realisasi Pendidikan 4


dan Pelatihan Pekerja sebesar dan Pelatihan Pekerja sebesar
81-99% dari Training Need 100% dari Training Need
Analysis Analysis

Pendidikan dan Pendidikan dan 5


Pelatihan Aspek KP dilakukan Pelatihan dilakukan
secara personalized secara
observatif-induktif (knowledge kreatif-inovatif (creation,
rediscovery / reconstruction of discovery, invention) dengan
knowledge) dengan berbagai skenario yang
pendekatan andragogi, disiapkan. Pekerja didukung
sehingga pekerja mampu untuk menciptakan ilmu yang
menemukan ilmu (ko- kreasi) original dengan
bersama bimbingan trainer dan
trainer. dipersiapkan untuk mengambil
keputusan yang tepat dalam
menghadapi variasi dari
kondisi operasional yang akan
dihadapi termasuk kondisi
non-rutin.
Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil 2
Audit Sub Sub Audit Sub Sub Elemen III.10.2
Elemen III.10.2 dalam dalam 2 tahun terakhir sebesar
2 tahun terakhir sebesar 4/4
3.1/4 s.d 3.9/4

Pekerja pasca Pekerja pasca 5


pendidikan dan pelatihan pendidikan dan pelatihan
mampu melakukan transfer mampu berkontribusi untuk
kompetensi secara tepat peningkatan kinerja skala
kepada pekerja lainnya. organisasi
Pekerja menjadi agen-agen
perubahan.

Pekerja pasca Pekerja pasca 5


sertifikasi kompetensi mampu pendidikan dan pelatihan
melakukan transfer mampu berkontribusi untuk
kompetensi secara tepat peningkatan kinerja skala
kepada pekerja lainnya organisasi

Roster dan Shift/ Gilir Kerja Roster dan Shift/Gilir Kerja 5


ditetapkan dengan ditetapkan dengan
mempertimbangkan kebijakan, mempertimbangkan kebijakan,
ketentuan peraturan ketentuan peraturan
perundang- undangan, perundang- undangan,
kapasitas kerja, beban kerja, kapasitas kerja, beban kerja,
dan kondisi lingkungan kerja, dan kondisi lingkungan kerja,
khususnya risiko pekerja serta dapat diadaptasikan
mengalami kelelahan baik sesuai dengan rekomendasi
secara fisik, mental, dan dari tenaga ahli terkait seperti
psikososial dokter perusahaan

Perusahaan merencanakan Perusahaan melakukan 4


manajemen perubahan secara manajemen perubahan secara
proaktif berdasarkan hasil berkelanjutan dan melibatkan
research and development seluruh unsur di perusahaan
terhadap peluang peningkatan sehingga menghasilkan
kinerja KP perubahan proses yang dapat
dijadikan sebagai kekayaan
intelektual
perusahaan dan keunggulan
kompetitif perusahaan
Manajemen perubahan Manajemen perubahan 5
dilakukan dengan tepat dilakukan dengan tepat
sehingga memberikan manfaat sehingga memberikan manfaat
untuk peningkatan kinerja untuk peningkatan kinerja
aspek KP + aspek seluruh aspek Kaidah Teknik
keekonomian, sehingga lebih Pertambangan yang Baik +
efisien dan kompetitif aspek keekonomian

Perusahaan mampu merespon Perusahaan telah memiliki 5


tantangan perubahan yang kempuan untuk mendeteksi
datang dari luar Perusahaan dan mengatasi gejala awal
dengan cepat dan tepat serta (early warning) dan melakukan
memiliki kemampuan untuk tinjauan rutin dan peningkatan
mendeteksi dan mengatasi berkelanjutan terhadap
gejala awal (early warning) kelayakan sistem manajemen
dan sumber daya Perusahaan.

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil 2


Audit Sub Sub Elemen IV.4.5 Audit Sub Sub Elemen IV.4.5
dalam 2 tahun terakhir sebesar dalam 2 tahun terakhir sebesar
3.1/4 s.d 3.9/4 4/4

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil 2


Audit Sub Sub Elemen IV.4.5 Audit Sub Sub Elemen IV.4.5
dalam 2 tahun terakhir sebesar dalam 2 tahun terakhir sebesar
3.1/4 s.d 3.9/4 4/4

Nilai rata-rata hasil Audit Sub Nilai rata-rata hasil Audit Sub N/A
Sub Elemen III.8 dalam Sub Elemen III.8 dalam 2 tahun
2 tahun terakhir sebesar terakhir sebesar
3.1/4 s.d 3.9/4 4/4

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil 2


Audit Sub Sub Audit Sub Sub Elemen IV.9
Elemen IV.9 dalam dalam 2 tahun terakhir sebesar
2 tahun sebesar 4/4
3.1/4 s.d 3.9/4

Nilai rata-rata Audit Sub Sub Nilai rata-rata Audit Sub Sub 2
Elemen IV.8.1 dalam 2 tahun Elemen IV.8.1 dalam 2 tahun
terakhir 1.5 s.d. terakhir 2/2
1.9/2

Nilai rata-rata Sub Nilai rata-rata Sub 2


Sub Elemen IV.8.2 dalam 2 Sub Elemen IV.8.2 dalam 2
tahun terakhir 1.5 s.d. tahun terakhir 2/2
1.9/2
Nilai rata-rata Sub Nilai rata- Sub Sub 3
Sub Elemen IV.8.3 dalam 2 Elemen IV.8.3 dalam 2 tahun
tahun terakhir 1.5 s.d. terakhir 2/2
1.9/2

Penetapan hierarki dan level Pengembangan dokumentasi 4


dokumentasi dan asas KP dalam SMKP telah sesuai
penataannya dilakukan oleh dengan skala, kompleksitas
manajemen perusahaan usaha, karakteristik dan profil
dengan mempertimbangkan risiko, sumber daya, budaya,
skala, kompleksitas usaha, dan
karakteristik dan profil risiko, kebutuhan organisasi, dengan
sumber daya, budaya, dan melibatkan pemangku
kebutuhan organisasi kepentingan, serta memenuhi
persyaratan perundangan

Nilai rata-rata hasil Nilai rata-rata hasil 2


Audit SMKP Elemen I dalam Audit SMKP Elemen VI
2 tahun terakhir: dalam
2.1 - 2.9% 2 tahun terakhir: 3%

Perusahaan Perusahaan telah 4


mampu secara efektif memiliki informasi KP yang
mengaplikasikan aset telah dikonfirmasi akurat dan
pengetahuan. Rekaman KP selalu tersedia untuk
dianalisis menjadi sebuah membantu pekerja melakukan
informasi, yang kemudian pekerjaan dengan selamat.
dianalisis lanjut dan diterapkan Pengetahuan dianalisis dan
sehingga menjadi diterapkan sehingga
pengetahuan. Pengetahuan memberikan panduan bagi
dibangun oleh organisasi pekerja tambang menjadi
melalui proses pemerolehan, bijaksana dalam pengelolaan
pendistribusian, kolaborasi dan KP. Kemampuan Inteligensi
komunikasi serta penciptaan Bisnis dalam pengumpulan,
pengetahuan baru. penyimpanan, dan analisis
data KP dari operasional
(Enterprise intelligence) dalam
aspek KP telah dikembangkan
dengan sangat memadai
KETERANGAN

PPT

Ditemukan pemberian sanksi karena pelanggaran


golden rules
Ditemukan adanya karyawan mitra kerja yang tidak
hadir dalam pertemuan KP

Ditemukan mitra kerja yang belum dilibatkan dalam


manajemen risiko

Ditemukan ketidak hadiran 1 anggota KKP pada bulan


april dan september
Ditemukan masih ada pelaporan bahaya yang tidak
spesifik

1.2/3

Ditemukan adanya pelanggaran golden rules di level


middle management
8.96%

8.96%
1.3/3
IUP

IUP

IUP
IUP
2/4

Belum di temukan tugas yang berhubungan dengan


Keselamatan Pertambangan pada jobdesc non-staff
level
6.9/20
Belum melakukan pertemuan dengan pihak pemerintah
secara terencana

Belum melakukan pertemuan dengan pihak pemerintah


secara terencana

2.5/4

Belum mempertimbangan keseluruhan kaidah teknis


pertambang
Belum berjalan dengan konsisten

1.5/4
Rekaman Critical Task Observation belum mencapture
keseluruhan area yang ada dalam profil risiko
2.5/4

Penerapan SMKP belum mencapai tahap beyond


compliance
Jumlah kesesuaian yang dibuatkan menjadi OFI adalah
45%

Data KP belum bisa di akses secara real time oleh


seluruh karyawan
Ditemukan kejadian firecase berulang pada tahun 2022

0
0

309

528

Belum mampu menunjukan ketepatan pengelolaan


eksternal

Belum mencapture keseluruhan aspek eksternal


Belum mengacu kepada peraturan perundangan secara
keseluruhan (aspek eksternal)
11.9/30
17/40
1.5/3

2/4
8.5/20

1/4

1/4

Pemenuhan GAP TNA belum 100%


1/4
2/4

2/4

2/4

1/2

1/2
1.5/2
No ITEM PENGUKURAN

1 Partisipasi Pekerja Tambang


1.1 Kepedulian dan Perilaku Individu terhadap Risiko Keselamatan Pertambangan
1.1.2 Komitmen dan inisiatif pekerja dalam pengelolaan keselamatan kerja

1.2 Keterlibatan Pekerja dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan


1.2.3 Peran pekerja dalam kegiatan keselamatan pertambangan

1.2.5 Peran perwakilan departemen/ bagian/seksi dalam manajemen risiko keselamatan


pertambangan

2 TANGGUNG JAWAB PIMPINAN UNIT KERJA


2.1 Implementasi kebijakan keselamatan pertambangan
2.1.4 Persepsi pekerja terhadap komitmen manajemen dalam penerapan kebijakan keselamatan
pertambangan
2.2 Kepemimpinan dan komitmen keselamatan pertambangan
2.2.2 Persepsi pekerja terhadap kepemimpinan dan komitmen manajemen

2.2.5 Kecepatan manajemen puncak dalam merespon isu keselamatan pertambangan

2.2.15 Persepsi pekerja terhadap kepemimpinan dan komitmen manajemen dari KTT/PJO

2.2.16 Persepsi pimpinan Departemen/ Bagian/ Seksi terhadap peran keselamatan pertambangan
2.2.17 Persepsi Pekerja terhadap kepemimpinan terhadap kepemimpinan dan komitmen dari
pimpinan departemen/ Bagian/ Seksi

2.2.19 Peran KTT/ PJO dalam kegiatan keselamatan petambangan (Rapat. Pertemuan, seminar dan
kegiatan lainnya)

2.2.20 Peran KTT/ PJO dalam penyusunan dan tinjauan kebijakan keselamatan pertambangan
2.2.21 Peran KTT/ PJO dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan

2.2.23 Peran pimpinan departemen/ bagian dalam penyusunan dan tinjauan kebijakan
keselamatan pertambangan

2.2.25 Peran pimpinan departemen / bagian / seksi dalam kegiatan keselamatan pertambangan

2.2.27 Peran pimpinan departemen / bagian / seksi dalam manajemen risiko keselamatan
pertambangan
2.2.29 Peran pengawas operasional dalam pertemuan keselamatan pertambangan kelompok kerja

2.2.31 Peran pengawas operasional dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan

2.4 Penetapan peran, tanggungjawab dan kewenangan dalam keselamatan pertambangan


2.4.10 Pemberian dukungan dan kewenangan kepada pekerja untuk menyatakan keberatan
bekerja jika syarat keselamatan pertambangan diragukan

2.4.11 Penerapan mekanisme pemilihan perwakilan pekerja pada komite keselamatan


pertambangan

2.4.12 Persepsi manajemen terhadap pengelolaan pekerja tambang


2.6 Informasi, Komunikasi, Pendampigan, Konsultasi Keselamatan Pertambangan
2.6.5 Efektifitas kampanye keselamatan pertambangan

2.6.6 Efektifitas komunikasi keselamatan pertambangan eksternal dengan mitra kerja (costumer,
kontraktor, sub kontraktor)

2.6.7 Efektifitas komunikasi vertikal antara pimpinan unit kerja dengan anggota

2.6.8 Efektifitas komunikasi horisontal antara rekan kerja

2.6.9 Efektifitas komunikasi antar kelompok kerja

2.6.10 Efektifitas komunikasi antar gilir kerja/ shift


2.6.13 Efektifitas mentoring, coaching dan counselling untuk pekerja dari pimpinan tim kerja

2.6.14 Ketersediaan ruang dan akses informasi keselamatan pertambangan dari pekerja

2.6.15 Proteksi pelapor dan mekanisme penanganan pelaporan dalam pengaduan pelanggaran
keselamtan pertambangan (whistleblowing system)

4 UPAYA PENGENDALIAN YANG DILAKUKAN


4.6 Manajemen Kehandalan Pekerja dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan
4.6.11 Pernyataan Pekerja terkait Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) dan Kesejahteraan Mental
(Mental Well-Being) dalam Bekerja Berdasarkan Hasil Survei
RUBRIK PENILAIAN
1 2 3
Dasar Reaktif Terencana

Pekerja bersikap Pekerja melaksanakan Pekerja menjaga


apatis dalam pengelolaan KP KP sudah mengetahui manfaat keselamatan dan kesehatan
dan mengupayakan pengelolaan diri mereka secara mandiri
keselamatan individu dengan KP, namun sepenuhnya untuk
naluri, melaksanakan KP bergantung pada perusahaan komitmen kepatuhan terhadap
karena terpaksa namun tidak tempat mereka bekerja untuk norma
mengetahui manfaatnya menjaga mereka tetap
selamat.

Sebagian besar Pekerja hanya Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja
menghadiri Kegiatan KP yang terlibat dan hanya tambang berpartisipasi dalam
menjadi kewajibannya berkontribusi dalam Kegiatan Kegiatan KP lingkup unit
KP apabila ada isu dengan kerjanya sesuai dengan
pekerjaannya atau ketika tanggung jawab yang
diminta oleh pimpinan unit ditetapkan
kerja

Sebagian besar Perwakilan Sebagian besar Sebagian besar


Departemen/Bagian/Seksi Perwakilan Perwakilan
tidak berperan dalam Departemen/Bagian yang Departemen/Bagian/Seksi
Manajemen Risiko KP dipilih melaksanakan tanggung yang dipilih melaksanakan
jawabnya dalam Tim tanggung jawabnya dalam Tim
Manajemen Risiko KP hanya Manajemen Risiko KP sesuai
apabila ada isu dengan dengan tanggung jawab yang
pekerjaannya atau ketika ditetapkan
diminta oleh KTT/PJO

Sebagian besar Sebagian besar pekerja Sebagian besar


pekerja memiliki persepsi memiliki persepsi bahwa pekerja memiliki persepsi
bahwa manajemen tidak komitmen untuk menerapkan bahwa manajemen telah
mendukung penerapan kebijakan KP ketika sudah berkomitmen untuk
kebijakan KP. Kebijakan KP terjadi kecelakaan dan menerapkan kebijakan tanpa
masih sering dikompromikan kerugian. harus terjadi kecelakaan dan
untuk kepentingan lainnya kerugian terlebih dahulu,
dalam kondisi tertentu. melalui program KP terencana
Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja
memiliki persepsi bahwa memiliki persepsi bahwa memiliki persepsi bahwa
komitmen manajemen puncak komitmen manajemen puncak omitmen manjemen puncak
dalam KP sangat kurang dalam KP terbatas untuk dalamKP untuk pemenuhan
sekedar penyelesaian minimum kewajiban hukum
permasalahan kasus KP yang dan pencapaian target kinerja
telah terjadi lagging indicator

Manajemen puncak Manajemen puncak Manajemen puncak


apatis dan tidak memiliki menunda melakukan melakukan perbaikan atas isu
atensi dalam merespon isu KP perbaikan isu KP KP sesuai dengan birokrasi
Pertambangan dan baru mulai yang ditetapkan, dengan fokus
menindaklanjuti ketika telah kepada isu KP yang
terjadi kerugian mempengaruhi keberlanjutan
operasional

Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja Sebagian besar


memiliki persepsi bahwa memiliki persepsi bahwa pekerja memiliki persepsi
komitmen KTT/PJO dalam komitmen KTT/PJO dalam bahwa komitmen KTT/PJO
pengelolaan KP sangat pengelolaan KP terbatas dalam pengelolaan
kurang untuk sekedar penyelesaian KP untuk pemenuhan
permasalahan Kasus KP yang minimum kewajiban hukum
telah terjadi dan pencapaian target kinerja
lagging indicator

Pimpinan Pimpinan Pimpinan


Departemen/Bagian memiliki Departemen/Bagian/ seksi Departemen/Bagian/ Seksi
persepsi bahwa pengelolaan memiliki persepsi bahwa memiliki persepsi bahwa
KP harus dilakukan agar tidak pengelolaan KP untuk pengelolaan KP adalah upaya
terkena sanksi dari pemerintah mencegah kerugian berulang kepatuhan administratif yang
dan/atau klien serta untuk (loss control), dengan fokus bertujuan fokus untuk
kepentingan sertifikasi/ kepada penyelesaian masalah / mencegah dan menurunkan
pengakuan dari eksternal kejadian angka kecelakaan, Kejadian
Berbahaya, kejadian akibat
penyakit tenaga kerja, dan
Penyakit Akibat Kerja sesuai
target kinerja
Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja
memiliki persepsi bahwa memiliki persepsi bahwa memiliki persepsi bahwa
komitmen Pimpinan komitmen Pimpinan komitmen Pimpinan
Departemen/Bagian /Seksi Departemen/Bagian /Seksi Departemen/Bagian /Seksi
dalam pengelolaan KP sangat dalam pengelolaan KP terbatas dalam pengelolaan KP untuk
kurang untuk sekedar penyelesaian pemenuhan minimum
permasalahan Kasus KP yang kewajiban
telah terjadi hukum dan pencapaian target
kinerja lagging indicator.

KTT/PJO tidak KTT/PJO memberikan KTT/PJO memberikan


terlibat/berperan dalam informasi satu arah, tidak kesempatan untuk diskusi dan
Kegiatan KP memberikan konsultasi serta
ruang partisipasi dan mendelegasikan kepada
kesempatan kepada anggota Pimpinan Unit Kerja untuk
untuk merespon kepada memimpin kegiatan
pekerja KP

KTT/PJO tidak KTT/PJO hanya sekedar hadir KTT/PJO berpartisipasi dalam


terlibat/berperan dalam dalam Kegiatan Penyusunan / Penyusunan / Tinjauan
Penyusunan / Tinjauan Tinjauan Kebijakan KP namun Kebijakan KP sesuai dengan
Kebijakan KP tidak berperan signifikan, tanggung jawab yang
mendelegasikan kepada ditetapkan secara terencana,
pimpinan Bagian terlibat dalam pembahasan
K3&KO untuk memimpin seluruh substansi namun
diskusi dan membuat menetapkan keputusan secara
keputusan. terpimpin
dalam Kegiatan Penyusunan /
Tinjauan
Kebijakan KP
KTT/PJO tidak KTT/PJO tidak berperan KTT/PJO ikut berperan dalam
terlibat/berperan dalam signifikan dalam Manajemen tahap perencanaan
Manajemen Risiko KP Risiko KP Manajemen Risiko KP

Pimpinan Departemen/Bagian Sebagian besar Sebagian besar


tidak terlibat/berperan dalam Pimpinan Departemen/Bagian Pimpinan Departemen/Bagian
Penyusunan / Tinjauan hanya sekedar hadir berpartisipasi dalam
Kebijakan KP dalam Kegiatan Penyusunan / Penyusunan / Tinjauan
Tinjauan Kebijakan KP namun Kebijakan KP sesuai dengan
tidak berperan dalam tanggung jawab yang
dalam Kegiatan Penyusunan / ditetapkan secara
Tinjauan Kebijakan KP, hanya terencana
berperan ketika diminta oleh
KTT/PJO

Pimpinan Departemen/Bagian Sebagian besar Sebagian besar Pimpinan


hanya menghadiri Pimpinan Departemen/Bagian Departemen/Bagian/ Seksi
Kegiatan KP yang menjadi terlibat dan hanya berpartisipasi
kewajibannya berkontribusi dalam Kegiatan dalam Tim Manajemen Risiko
KP apabila ada isu dengan KP sesuai dengan tanggung
pekerjaannya atau ketika jawab yang ditetapkan
diminta oleh secara terencana
KTT/PJO

Pimpinan Sebagian besar Pimpinan Sebagian besar Pimpinan


Departemen/Bagian/S eksi Departemen/Bagian/Se ksi Departemen/Bagian /Seksi
tidak berperan/ berkontribusi melaksanakan tanggung berpartisipasi dalam Tim
dalam Manajemen Risiko KP jawabnya dalam Tim Manajemen Risiko KP sesuai
Manajemen Risiko KP, apabila dengan tanggung jawab yang
ada diterapkan
isu dengan pekerjaannya atau
ketika diminta oleh KTT/PJO
Pengawas Operasional tidak Pengawas Operasional Pengawas Operasional
terlibat/berperan dalam memberikan informasi satu memberikan kesempatan
Pertemuan KP Kelompok Kerja arah, tidak memberikan ruang untuk
partisipasi dan kesempatan diskusi dan konsultasi dan
merespon kepada anggotanya mendelegasikan kepada
dalam Pertemuan KP anggota yang dipilih untuk
Kelompok Kerja memimpin Pertemuan KP
Kelompok Kerja

Pengawas Operasional tidak Sebagian besar Pengawas Sebagian besar Pengawas


berperan/ berkontribusi dalam Operasional melaksanakan Operasional berpartisipasi
Manajemen Risiko KP tanggung jawabnya dalam Tim dalam Tim Manajemen Risiko
Manajemen Risiko KP, apabila KP sesuai dengan tanggung
ada isu dengan jawab yang ditetapkan
pekerjaannya atau ketika
diminta oleh pimpinan unit
kerjanya

Tidak ada mekanisme Hanya Pimpinan Hanya Pimpinan


untuk menyatakan keberatan Departemen/Bagian/Se ksi Departemen/Bagian/ Seksi dan
bekerja jika persyaratan KP yang diberikan kewenangan Pengawas Operasional dari
diragukan. untuk mewakili pekerja yang tiap pekerjaan diberikan
Pekerja diwajibkan untuk menyatakan keberatan bekerja kewenangan untuk mewakili
melaksanakan seluruh work jika persyaratan KP diragukan pekerja
order dalam setiap kondisi. yang menyatakan keberatan
bekerja jika persyaratan KP
diragukan

Pemilihan perwakilan Pemilihan perwakilan Pemilihan perwakilan


pekerja pada Komite KP tanpa pekerja tambang pada Komite pekerja tambang pada Komite
ada pertimbangan apapun oleh KP dilakukan melalui proses KP sesuai dengan tingkat
manajemen diskusi sepihak antara jabatan
manajemen puncak dan
KTT/PJO

Manajemen memandang Manajemen memandang Manajemen memandang


pekerja tsebagai bagian pekerja tambang sebagai pekerja sebagai sumberdaya
sementara dari liabilitas, menjadi beban yang positif
perusahaan yang harus diambil harus dikendalikan agar tidak yang harus dimaksimalkan
manfaat sebesar-besarnya dan merugikan perusahaan dalam perannya untuk
akan mudah digantikan mengendalikan risiko
Kampanye KP sudah berjalan, Kampanye KP menarik Kampanye KP telah berhasil
namun tidak menarik dan tidak perhatian dari pekerja dan membangun kesadaran
menggugah kesadaran pekerja telah berhasil membangun pekerja terhadap KP dan
terhadap KP kesadaran pekerja terhadap KP menumbuhkan ketertarikan
pekerja untuk berpartisipasi
dalam pengelolaan KP

Dalam pelaksanaan Dalam pelaksanaan Dalam pelaksanaan


pekerjaan, tidak dilakukan pekerjaan, dilakukan pekerjaan, dilakukan
koordinasi dan komunikasi KP koordinasi dan komunikasi KP koordinasi dan komunikasi KP
dengan mitra kerja dengan mitra kerja secara dengan mitra kerja secara
insidentil (tidak terencana) terencana dan sistematis

Pimpinan unit kerja Pimpinan unit kerja Pimpinan unit kerja


tidak memberikan arahan memberikan arahan kepada memberikan arahan kepada
kepada anggota kerja terkait anggota kerja hanya terkait anggota kerja sebelum
pelaksanaan pekerjaan yang kejadian yang menjadi isu pekerjaan dimulai, terkait
aman dan selamat, anggota organisasi, tidak terencana pelaksanaan pekerjaan yang
kerja diberikan kebebasan aman dan selamat
untuk menyelesaikan
pekerjaan

Sesama anggota tim Komunikasi horisontal Komunikasi horisontal


kerja bekerja secara antar rekan kerja dilakukan antar rekan kerja dilakukan
individualis tanpa dengan buruk dengan secukupnya,
berkoordinasi tanpa inisiatif lebih dan
keterbukaan terhadap
informasi KP yang penting

Antar ketua kelompok kerja Komunikasi horisontal Komunikasi horisontal


(Group Leader) antar kelompok kerja antar kelompok kerja
yang memiliki keterkaitan dilakukan dengan buruk dilakukan dengan secukupnya,
dalam pekerjaan bekerja tanpa inisiatif lebih dan
secara independen tanpa keterbukaan terhadap
berkoordinasi informasi KP yang penting

Penanggung jawab antar shift Komunikasi horisontal Komunikasi horisontal


kerja antar penanggung jawab gilir antar penanggung jawab gilir
bekerja secara independen kerja/shift dilakukan dengan kerja/shift dilakukan dengan
tanpa berkoordinasi buruk secukupnya,
tanpa inisiatif lebih dan
keterbukaan terhadap
informasi KP yang penting
Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja
tambang tidak merasakan tambang menyatakan tambang menyatakan
manfaat dari Mentoring, Mentoring, Coaching, dan Mentoring, Coaching, dan
Coaching, dan Counselling Counselling yang diberikan Counselling yang diberikan
yang diberikan telah berhasil memberikan telah berhasil memberikan
pekerja kemampuan dan pekerja kemampuan dan
petunjuk penyelesaian petunjuk untuk menciptakan
permasalahan KP yang pengelolaan KP yang lebih baik
dihadapi di tempat kerja sesuai best
practice yang ada

Informasi KP bersifat Informasi KP bersifat top- Informasi KP disebarluaskan


confidential dan eksklusif: down: Informasi KP secara terstruktur melalui
disosialisasikan oleh pimpinan, Komite KP: Mekanisme
tidak disosialisasikan kepada namun setiap pekerja distribusi
pekerja. Pekerja tambang tidak tambang tidak memiliki informasi dan ruang partisipasi
memiliki ruang untuk kesempatan dan hak yang masukan dari pekerja tambang
menyampaikan informasi KP sama untuk mendapatkan telah dilakukan secara formal
(hanya satu arah) akses informasi KP Pekerja dan sistematis melalui Komite
tambang memiliki ruang KP
terbatas untuk menyampaikan
informasi KP

Manajemen belum Manajemen telah Manajemen telah


menetapkan Whistleblowing menetapkan Whistleblowing menetapkan Whistleblowing
System dalam Pengelolaan KP System namun tidak System, memberikan jaminan
memberikan jaminan perlindungan kepada pelapor /
perlindungan kepada pelapor menjaga anonimitas identitas
pelapor namun belum
menindaklanjuti pelaporan
Setiap laporan pelanggaran
yang diterima akan
ditindaklanjuti dengan
melakukan investigasi dan
pengumpulan alat bukti
Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja
menyatakan tidak puas dan menyatakan kurang cukup menyatakan cukup puas dan
tidak nyaman dalam puas dan kurang cukup puas nyaman dalam melaksanakan
melaksanakan pekerjaan yang nyaman dalam melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan
ditugaskan kepadanya, pekerjaan yang ditugaskan kepadanya Pekerja
sehingga menghambat kepadanya, sehingga menyatakan kesesuaian antara
kinerjanya dalam penerapan menghambat kinerjanya dalam nilai balas jasa kerja pekerja
KP penerapan KP yang diberikan dengan tingkat
nilai balas jasa yang
diharapkan pekerja (finansial
maupun non finansial)
AIAN Nilai Capaian
4 5 (1-5)
Proaktif Resilient

Pekerja berkontribusi Pekerja berkontribusi


pada keselamatan dan pada keselamatan dan
kesehatan orang lain kesehatan orang lain dalam
(interdependent) dalam tim skala organisasi,
kerja dengan komitmen menjalankannya bagian dari
berkelanjutan gaya hidup, memiliki ikatan
secara emosional yang melekat 4
untuk melibatkan diri untuk
peningkatan pengelolaan KP
organisasi (komitmen afektif)

Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja


berperan aktif memberikan berpartisipasi secara aktif
input konstruktif, umpan balik, mdalam kegiatan KP lingkup
informasi dan/atau dukungan organisasi, dan mampu
dalam Kegiatan KP untuk berkolaborasi untuk mencapai
lingkup unit kerjanya dan unit tujuan kegiatan KP 5
lain yang terkait dalam
departemen

Sebagian besar Seluruh Perwakilan


Perwakilan Departemen/Bagian/Seksi
Departemen/Bagian/Seksi yang dipilih mampu untuk
yang dipilih berperan aktif saling menyelaraskan
memberikan input konstruktif, pemahaman, melakukan
umpan balik, informasi pertukaran informasi yang
dan/atau dukungan yang tepat, dan mampu 5
dibutuhkan berkolaborasi dalam tim untuk
dalam kegiatan Tim mencapai tujuan Manajemen
Manajemen Risiko KP Risiko KP lingkup organisasi

Sebagian besar Sebagian besar pekerja


pekerja memiliki persepsi memiliki persepsi bahwa
bahwa manajemen telah manajemen telah berhasil
berkomitmen untuk menerapkan kebijakan dan
menerapan kebijakan dan upaya-upaya KP,
upaya-upaya KP dan apabila mengutamakan aspek KP saat
terjadi konflik kepentingan, terjadi konflik kepentingan, 5
manajemen memiliki inisiatif dan telah menjadi
untuk mengevaluasi analisis panutanteladan yang baik bagi
risiko dan mengutamakan pekerja dalam penerapan KP
aspek KP tetap terpenuhi
Sebagian besaar pekerja Sebagian besar pekerja
memiliki persepsi bahwa memiliki persepsi bahwa
manajemen puncak memiliki manajemen puncak memiliki
komitmen pengelolaan KP komitmen yang tinggi dalam
untuk menunjang sistem KP agar dapat menunjang
produksi dan mencapai target kinerja operasional yang
leading dan lagging indicator kondsisten handal di berbagai
kondisi. Manajemen telah
menjadi role model bagi 5
pekerja, telah memberikan
dukungan yang memadai dan
dorongan untuk inovasi dan
perbaikan berkelanjutan

Manajemen puncak Manajemen puncak


mampu mengambil keputusan mampu mengambil keputusan
dan melakukan perbaikan atas dan melakukan perbaikan atas
isu KP dengan cepat terhadap seluruh isu KP dengan cepat,
isu KP yang telah terjadi, baik baik kepada isu KP yang telah
isu KP yang bersifat minor, terjadi, maupun melakukan 4
mayor, maupun yang signifikan antisipasi yang tepat untuk isu
mempengaruhi keberlanjutan KP yang berpotensi akan
operasional. terjadi di masa mendatang

Sebagian besar Sebagian besar pekerja


pekerja memiliki persepsi memiliki persepsi bahwa
bahwa KTT/PJO memiliki KTT/PJO memiliki komitmen
komitmen yang tinggi dalam KP
pengelolaan KP untuk agar dapat menunjang kinerja
menunjang sistem produksi operasional yang konsisten
dan mencapai target leading handal di berbagai kondisi . 5
dan lagging indicator KTT/PJO telah menjadi role
model bagi pekerja dalam hal
pengelolaan KP.

Pimpinan Pimpinan
Departemen/Bagian memiliki Departemen/Bagian memiliki
persepsi bahwa pengelolaan persepsi bahwa pengelolaan
KP adalah pendukung KP merupakan pendukung
kelancaran operasional kelancaran operasional
pertambangan dan harus pertambangan dan investasi
dikelola dengan sistem yang baik bagi perusahaan
manajemen yang terintegrasi serta bagian dari budaya 5
dengan seluruh fungsi di dalam perusahaan yang harus terus
perusahaan diimplementasikan dan
dtingkatkan secara
berkelanjutan
Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja
memiliki persepsi bahwa memiliki persepsi bahwa
Pimpinan Pimpinan
Departemen/Bagian /Seksi Departemen/Bagian /Seksi
memiliki komitmen memiliki komitmen yang tinggi
pengelolaan KP untuk dalam KP agar dapat
menunjang sistem produksi menunjang kinerja operasional 5
dan mencapai target leading yang konsisten handal di
dan lagging indicator berbagai kondisi.
Pimpinan Departemen/Bagian
telah menjadi role model bagi
anggotanya

KTT/PJO memimpin langsung, KTT/PJO mampu


membuka ruang kerjasama memberdayakan
yang besar dan proses diskusi pekerja untuk berpartisipasi
dua arah, menjadikan pekerja aktif, memberi solusi,
sebagai partner untuk melakukan pertukaran
kolaborasi informasi yang tepat, serta
mampu
memimpin
pengambilan
keputusan, penetapan 5
kesimpulan/mufakat
didasarkan hasil konsensus
bersama yang melalui proses
rasional dan partisipasi tulus
dari para pekerja

KTT/PJO memimpin langsung KTT/PJO mampu


pelaksanaan Kegiatan memberdayakan seluruh
Penyusunan / Tinjauan peserta untuk berkolaborasi
Kebijakan KP dan terlibat dalam memberikan masukan
dalam pembahasan seluruh seluruh substansi pembahasan,
substansi dan memberikan dan mampu memimpin
masukan konstruktif dan valid, pengambilan keputusan dan
umpan balik, informasi penetapan kesimpulan melalui
dan/atau dukungan yang proses yang inklusif dan tepat, 5
dibutuhkan, untuk setiap didasarkan hasil konsensus
substansi pembahasan bersama untuk mencapai
tujuan Penyusunan/ Tinjauan
kebijakan KP
KTT/PJO ikut KTT/PJO ikut berperana dalam
berperan dalam tahap tahap perencanaan,
perencanaan, komunikasi dan
komunikasi dan konsultasi,
konsultasi, pelaksanaan, dan pelaksanaan, dan
secara proaktif melakukan pemantauan dan
pemantauan dan peninjauan Manajemen 5
peninjauan Manajemen Risiko Risiko KP, serta
KP menindaklanjuti hasil evaluasi
untuk peningkatan
berkelanjutan

Sebagian besar Pimpinan Seluruh Pimpinan


Departemen/Bagian berperan Departemen/Bagian mampu
aktif memberikan input. memberikan informasi dan
konstruktif dalam dukungan yang tepat,
Penyusunan / Tinjauan mentransfer
Kebijakan pemahaman dan/atau mampu
KP berkolaborasi untuk mencapai 5
Kegiatan KP dihadiri oleh tujuan Penyusunan / Tinjauan
Bagian K3 dan Bagian KO dan Kebijakan KP
hanya 80-99% dari
total Pimpinan Bagian
Operasional

Sebagian besar Pimpinan Seluruh Pimpinan


Departemen/Bagian Departemen/Bagian mampu
berperan aktif memberikan mentransfer pemahaman
input konstruktif dalam dan/atau mampu
Kegiatan KP berkolaborasi untuk mencapai
tujuan Kegiatan KP lingkup 5
organisasi

Sebagian besar Pimpinan Seluruh Pimpinan


Departemen/Bagian /Seksi Departemen/Bagian/S eksi
berperan aktif memberikan mampu memberikan informasi
input konstruktif, umpan balik, dan dukungan yang tepat,
informasi dan/atau dukungan saling mentransfer dan
yang dibutuhkan dalam menyelaraskan pemahaman
kegiatan Tim Manajemen dan mampu berkolaborasi 5
Risiko KP dalam tim untuk mencapai
tujuan Manajemen Risiko KP
lingkup organisasi
Pengawas Pengawas Operasional
Operasional memimpin mampu memberdayakan
langsung anggotanya untuk
pertemuan KP Kelompok Kerja, berpartisipasi aktif dan
membuka ruang kerjasama melakukan pertukaran
yang besar dan proses diskusi informasi yang tepat, serta
dua arah, menjadikan anggota mampu memimpin
sebagai partner untuk pengambilan keputusan, 5
kolaborasi penetapan
kesimpulan/mufakat melalui
proses rasional dan partisipasi
tulus dari anggota

Sebagian besar Pengawas Seluruh Pengawas Operasional


Operasional dipilih berperan mampu memberikan informasi
aktif memberikan input. dan dukungan yang tepat,
konstruktif, umpan balik, saling mentransfer dan
informasi dan/atau dukungan menyelaraskan pemahaman
yang dibutuhkan dalam dan mampu berkolaborasi 5
kegiatan Tim. Manajemen dalam tim untuk mencapai
Risiko tujuan Manajemen Risiko KP
KP lingkup organisasi

Seluruh pekerja Setiap pekerja dari


telah diberikan kesempatan setiap jenjang pekerja
untuk menyatakan keberatan diberikan dukungan secara adil
bekerja jika persyaratan KP untuk menyatakan keberatan
diragukan, namun pada bekerja jika persyaratan KP
prakteknya masih terdapat diragukan, dan telah terdapat
permasalahan ketidakadilan mekanisme verifikasi yang adil
sosial di tempat kerja akibat dan transparan. 5
ketidaksejajaran
kekuasaan/otoritas, sehingga
pekerja tidak berani untuk
menyatakan keberatan bekerja

Pemilihan perwakilan Pemilihan perwakilan


pekerja tambang pada Komite pekerja tambang pada Komite
KP dilakukan dengan KP dilakukan melalui
melibatkan pemangku mekanisme yang aspiratif dan
kepentingan internal, namun demokratis, dengan 5
belum ada pertimbangan mempertimbangkan
kompetensi dan komposisi kompetensi dan komposisi

Manajemen memandang Manajemen memandang


pekerja sebagai aset pekerja sebagai mitra strategis
perusahaan yang yang
harus dikembangkan value nya diberikan sumberdaya
sehingga dapat berkontribusi penunjang yang memadai 4
secara progresif untuk untuk mencapai tujuan
peningkatan kinerja KP bersama dalam pengelolaan KP
Kampanye KP telah berhasil Kampanye KP telah berhasil
menumbuhkan keinginan dan menggerakkan pekerja untuk
kemauan pekerja untuk bekerja secara aman dan
berpartisipasi dalam berpartisipasi secara konkrit 5
pengelolaan KP secara konkrit dalam pengelolaan KP

Koordinasi dan Koordinasi dan


komunikasi KP dengan mitra komunikasi KP dengan mitra
kerja dilakukan secara kontinu kerja dilakukan dengan efektif
(tidak dibatasi oleh proses pesan tersampaikan dengan
formal) dan telah terdapat benar dan tepat, hal-hal yang
keterbukaan terhadap memiliki dampak terhadap KP 5
informasi KP yang penting seluruhnya terinformasikan
dengan baik

Pimpinan unit kerja Pimpinan unit kerja


dan anggota kerja berdikusi dan anggota kerja mampu
sebelum pekerjaan dimulai, melakukan komunikasi secara
berkoordinasi selama efektif (pesan tersampaikan
pekerjaan dilaksanakan, secara dengan baik), sebelum
verbal dan/atau nonverbal, pekerjaan dimulai, pada saat 5
terkait pelaksanaan pekerjaan pekerjaan dilaksanakan, dan
yang aman dan selamat setelah pekerjaan, dan mampu
bersinergi positif

Komunikasi Sesama anggota tim


horisontal antar rekan kerja kerja berkomunikasi dengan
dilakukan dengan baik, telah efektif: pesan tersampaikan
terdapat keterbukaan dengan benar dan tepat, hal-
terhadap informasi KP yang hal yang memiliki dampak 5
penting terhadap KP seluruhnya
terinformasikan dengan baik

Komunikasi Antar kelompok kerja


horisontal antar kelompok yang memiliki keterkaitan
kerja dilakukan dengan baik, dalam pekerjaan
telah terdapat keterbukaan berkomunikasi dengan efektif:
terhadap informasi KP yang pesan tersampaikan
penting dengan benar dan tepat, hal- 5
hal yang memiliki dampak
terhadap KP seluruhnya
terinformasikan dengan baik

Komunikasi Antar shift kerja


horisontal antar penanggung berkomunikasi dengan efektif:
jawab gilir kerja/shift dilakukan pesan tersampaikan
dengan baik, telah terdapat dengan benar dan tepat, hal-
keterbukaan hal yang
terhadap informasi memiliki dampak terhadap KP 5
KP yang penting seluruhnya terinformasikan
dengan baik
Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja
tambang menyatakan tambang menyatakan
Mentoring, Coaching, dan Mentoring, Coaching, dan
Counselling yang diberikan Counselling yang diberikan
telah berhasil memberikan telah berhasil memberikan
pekerja kemampuan dan pekerja kemampuan dan
petunjuk untuk petunjuk untuk mengubah 3
mengidentifikasi gagasan solusi permasalahan KP di tempat
yang lebih kreatif dan efisien kerja menjadi peluang
pengelolaan KP yang lebih baik
di tempat kerja

Informasi KP disebarluaskan Informasi KP bersifat inklusif


secara terstruktur melalui namun tetap terkontrol:
Komite KP yang dilanjutkan Diseminasi informasi kepada
dengan peran seluruh pekerja melalui
Pengawas Operasional di Komite KP dan Pengawas
masing-masing area kerja Operasional berjalan baik,
seluruh pekerja dengan cepat
mendapatkan notifikasi untuk
informasi aspek KP. Setiap
pekerja tambang memiliki 4
kesempatan dan hak yang
sama untuk mendapatkan dan
menyampaikan akses informasi
KP,

Manajemen Manajemen
menindaklanjuti setiap laporan menindaklanjuti setiap laporan
pelanggaran yang diterima dari pelanggaran yang diterima dari
Whistleblowing System dengan Whistleblowing System dengan
melakukan investigasi dan melakukan investigasi dan
pengumpulan bukti pengumpulan bukti, serta
melakukan perbaikan dan
pencegahan yang tepat dan 5
cepat
Sebagian besar Sebagian besar pekerja
pekerja menyatakan puas, menyatakan sangat puas,
nyaman, dan sejahtera dalam nyaman, dan sejahtera dalam
melaksanakan pekerjaan yang melaksanakan pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya ditugaskan kepadanya, dan
kondisi kerja telah mendukung
kinerja yang baik dalam KP

5
KETERANGAN

Hasil Kuesioner :
Top Management -> 100%
Middle Management -> 80%
Employee -> 83%
Hasil Kuesioner :
Top Management -> 95%
Middle Management -> 82%
No ITEM PENGUKURAN

1 Partisipasi Pekerja Tambang


1.1 Kepedulian dan Perilaku Individu terhadap Risiko Keselamatan Pertambangan
1.1.4 Aktualisasi Nilai -nilai inti (core values) perusahaan oleh pekerja

1.1.5 Aktualisasi aturan emas keselamatan pertambangan (golden Rules) perusahaan oleh
pekerja

1.2 Keterlibatan Pekerja dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan


1.2.6 Keterlibatan Pekerja (Non Pengawas) dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan

1.2.7 Peran Pekerja (Non Pengawas) dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan

1.2.9 Peran anggota komite keselamatan pertambangan dalam menyusun tujuan, sasaran dan
program keselamatan pertambangan
1.2.10 Peran komite keselamatan pertambangan dalam menyusun tujuan, sasaran dan program
keselamatan pertambangan

1.2.12 Peran Ketua Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite keselamatan
pertambangan

1.2.14 Peran Wakil Ketua Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite keselamatan
pertambangan

1.2.16 Peran Sekertaris Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite keselamatan
pertambangan

1.2.18 Peran Anggota Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite keselamatan
pertambangan
1.2.19 Peran anggota komite pertambangan dalam mewakili departemen/ bagiannya

1.2.20 Jumlah pelaporan bahaya dan / atau whistleblowing oleh pekerja

1.2.23 Ksesuaian dan kehandalan saran dan masukan pekerja untuk peningkatan keselamatan
pertambangan

1.2.24 Efektifitas partisipasi pekerja

2 TANGGUNG JAWAB PIMPINAN UNIT KERJA


2.1 Implementasi kebijakan keselamatan pertambangan
2.1.4 Persepsi pekerja terhadap komitmen manajemen dalam penerapan kebijakan keselamatan
pertambangan

2.2 Kepemimpinan dan komitmen keselamatan pertambangan


2.2.1 Persepsi manajemen puncak terhadap peran keselamatan pertambangan

2.2.2 Persepsi pekerja terhadap kepemimpinan dan komitmen manajemen

2.2.3 Ketersediaan anggaran keselamatan pertambangan dalam RKAB


2.2.7 Peran manajemen puncak dalam kunjungan site

2.2.9 Peran pimpinan tertinggi pada rapat tinjauan manajemen

2.2.10 Dukungan manajemen untuk inovasi dan peningkatan kinerja keselamatan pertambangan

2.2.11 Pemberian pengharagaan atas kinerja keselamatan pertambangan dari pekerja


2.2.12 Pemberian sanksi atas pelanggaan keselamatan pertambangan dari pekerja

2.2.13 Persepsi KTT/ PJO terhadap peran keselamatan pertambangan

2.2.17 Persepsi Pekerja terhadap kepemimpinan terhadap kepemimpinan dan komitmen dari
pimpinan departemen/ Bagian/ Seksi

2.3 Kepatuhan penegakan peraturan keselamatan pertambangan


2.3.1 Inisiatif dan kesadaran untuk pemenuhan persyaratan perundangan aspek keselamatan
pertambangan

2.3.3 Respon perusahaan terhadap undangan dari instansi pembina sektor

2.3.4 Kepatuhan perusahaan dalam menindaklanjuti arahan tertulis dari instansi pembina sektor
melalui surat edaran kepala inspektur tambang

2.3.8 Kepatuhan PJO dan pimpinan departemen /bagian dalam menindaklanjuti arahan /
instruksi KTT terkait pemenuhan peraturan keselamatan pertambangan

2.4 Penetapan peran, tanggungjawab dan kewenangan dalam keselamatan pertambangan


2.4.2 Ketersediaan kepala teknik tambang

2.4.3 Ketersediaan penanggung jawab operasional

2.6 Informasi, Komunikasi, Pendampigan, Konsultasi Keselamatan Pertambangan


2.6.3 Kualitas pertemuan keselamatan pertambangan

2.6.6 Efektifitas komunikasi keselamatan pertambangan eksternal dengan mitra kerja (costumer,
kontraktor, sub kontraktor)

2.6.7 Efektifitas komunikasi vertikal antara pimpinan unit kerja dengan anggota

2.6.8 Efektifitas komunikasi horisontal antara rekan kerja

2.6.9 Efektifitas komunikasi antar kelompok kerja


2.6.10 Efektifitas komunikasi antar gilir kerja/ shift

2.6.16 Penjangkauan pemangku kepentingan eksternal

2.6.17 Inventarisasi harapan dan kebutuhan pemangku kepentingan

2.7 Pengendalian Mutu Keselamatan Pertambangan dalam Kegiatan Operasional


2.7.2 Efektifitas Tata Cara baku untuk operasi kerja

2.7.3 Kesesuaian penetapan rencana kerja operasi harian


2.7.5 Kesesuaian pemberian izin masuk lokasi pertambangan

2.7.6 Kesesuaian pemberian lisensi dan surat izin pengeoperasian peralatan


2.7.11 Kesesuaian dan kehandalan hasil inspeksi, pemeriksaan, pengujian oleh pengawas
operasional langsung
2.7.13 Kesesuaian dan kehandalan hasil inspeksi, pemeriksaan, pengujian oleh pengawas
operasional jenjang
menengah

2.7.15 Kesesuaian dan kehandalan inspeksi, pemeriksaan pengujian oleh pihak internal di luar
penanggung jawab area (silang)
4 UPAYA PENGENDALIAN YANG DILAKUKAN
4.2 Manajemen kesehatan kerja pertambangan
4.2.1 Dasar Pengembangan program kesehatan kerja pertambangan

4.3 Manajemen lingkungan kerja pertambangan


4.3.1 Dasar pengembangan program lingkungan kerja pertambangan

4.4 Manajemen Rekayasa dan Desain Proses


4.4.4 Kesesuaian penerapan rekayasa pertambangan : kesesuaian penggunaan peralatan dan
perangkat lunak untuk kegiatan operasional pertambangan

4.6 Manajemen Kehandalan Pekerja dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan


4.6.11 Pernyataan Pekerja terkait Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) dan Kesejahteraan Mental
(Mental Well-Being) dalam Bekerja Berdasarkan Hasil Survei
RUBRIK PENILAIAN
1 2 3
Dasar Reaktif Terencana

Pekerja tidak Belum seluruh pekerja Seluruh pekerja


memahami Nilai-Nilai Inti memahami Nilai-Nilai Inti tambang memahami Nilai-Nilai
Perusahaan Perusahaan IntiPerusahaan

Pekerja tidak memahami Belum seluruh Pekerja Seluruh Pekerja memahami


Aturan Emas Keselamatan memahami Aturan Emas Aturan Emas Keselamatan
Pertambangan perusahaan Keselamatan Pertambangan Pertambangan perusahaan
perusahaan

Pekerja non pengawas tidak Pengawas hanya Pengawas melibatkan


terlibat dalam Manajemen melibatkan <70% dari total 70 s.d. 79% dari total
Risiko. Seluruhnya dilakukan anggotanya dalam proses anggotanya dalam proses
oleh Pengawas Operasional Manajemen Risiko Manajemen Risiko aktivitas
aktivitas yang menjadi yang menjadi tanggung
tanggung jawabnya jawabnya

Pekerja non pengawas tidak Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja
berperan/berkontribusi dalam non pengawas melaksanakan tambang melaksanakan
Manajemen Risiko KP tanggung jawabnya dalam Tim tanggung jawabnya dalam
Manajemen Manajemen
Risiko KP apabila ada isu Risiko KP sesuai dengan
dengan pekerjaannya atau tanggung jawab yang
ketika diminta oleh pim pinan ditetapkan
unit/tim kerjanya

Sebagian besar anggota Sebagian besar Anggota Sebagian besar Anggota


Komite KP tidak Komite KP hanya sekedar hadir Komite KP berpartisipasi dalam
berperan/berkontribusi dalam dalam rapat/diskusi rapat/diskusi penyusunan
penyusunan tujuan, sasaran, penyusunan tujuan, sasaran, tujuan, sasaran, dan program
dan program KP dan program KP namun tidak KP sesuai dengan tanggung
berkontribusi/berpartisipasi jawab yang ditetapkan
aktif
Komite KP tidak Komite KP ikut terlibat Komite KP terlibat
berperan/berkontribusi dalam dalam pemantauan dan dalam pemantauan dan
pemantauan dan evaluasi evaluasi pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan dan
pelaksanaan dan perkembangan tujuan, perkembangan tujuan,
perkembangan tujuan, sasaran, dan program KP sasaran, dan program KP
sasaran, dan program KP hanya ketika secara kontinu dan terencana
terjadi permasalahan atau
kasus KP

Ketua Komite KP tidak Ketua Komite KP Ketua Komite KP


mengambil peran dalam Rapat menghadiri Rapat Komite KP memimpin langsung
Komite KP namun tidak berperan pelaksanaan Rapat Komite KP
signifikan, mendelegasikan dan terlibat dalam
kepada Wakil atau Sekretaris pembahasan seluruh substansi
Komite KP untuk memimpin namun menetapkan sebagian
diskusi dan membuat besar keputusan secara
keputusan terpimpin

Wakil Ketua Komite KP Wakil Ketua Komite KP Wakil Ketua Komite KP


tidak terlibat/berperan dalam hanya sekedar hadir dalam berpartisipasi dalam Kegiatan
Rapat Komite KP Rapat Komite KP namun tidak KP sesuai dengan tanggung
berperan membantu Ketua jawab yang ditetapkan secara
Komite KP dalam Rapat Komite terencana
KP

Sekretaris Komite KP Sekretaris Komite KP Sekretaris Komite KP


tidak terlibat/berperan dalam hanya sekedar hadir dalam berpartisipasi dalam kegiatan
Rapat Komite KP Rapat Komite KP namun tidak KP sesuai dengan tanggung
berperan dalam Rapat Komite jawab yang ditetapkan secara
KP, hanya berperan jika terencana
diminta oleh Ketua Komite KP

Anggota Komite KP Sebagian besar Sebagian besar


tidak terlibat/berperan dalam Anggota Komite KP hanya Anggota Komite KP
Rapat Komite KP sekedar hadir dalam Rapat berpartisipasi dalam Rapat
Komite KP namun tidak Komite KP sesuai dengan
berperan dalam dalam Rapat tanggung jawab yang
Komite KP ditetapkan atau perintah
pimpinan unit kerja
Anggota Komite KP Sebagian besar Sebagian besar
tidak terlibat/berperan dalam Anggota Komite KP mengikuti Anggota Komite KP mengikuti
Rapat Komite KP Rapat Komite KP tanpa Rapat Komite KP membawa
membawa data/informasi data/informasi relevan/aspirasi
relevan/aspirasi terdokumentasi dari
terdokumentasi dari departemen/bagian yang
departemen/bagian yang diwakilinya, namun tidak dapat
diwakilinya menyampaikan dengan tepat
pada Rapat Komite KP

Tidak ada budaya Pekerja melakukan Pelaporan bahaya


pelaporan bahaya oleh pelaporan bahaya hanya telah dilakukan secara formal
pekerja, baik secara formal dan secara informal dan tidak dan sistematis, dengan tingkat
informal konsisten, sehingga tidak partisipasi pekerja
terdokumentasi dengan baik rata-rata hanya ≤79%
dari total pekerja

Sebagian besar data Sebagian besar saran Sebagian besar saran


hasil inventarisasi saran dan dan masukan dari pekerja dan masukan dari pekerja
masukan dari pekerja tambang tambang hanya terbatas untuk tambang telah mencakup
tidak valid (benar, sah, dan aktivitas/wilayah kerjanya, untuk unit kerja/
dapat dipertanggungjawabkan) serta masih ditemukan hal departemen/bagian nya,
dan relevan yang namun serta masih ditemukan
tidak valid dan relevan hal yang tidak valid dan
relevan

Nilai rata-rata hasil Audit Sub Nilai rata-rata hasil Audit Sub Nilai rata-rata hasil Audit Sub
Elemen III.13 dalam 2 tahun Elemen III.13 dalam 2 tahun Elemen III.13 dalam 2 tahun
terakhir sebesar 0/3 terakhir sebesar 0.1/3 s.d. 2/3 terakhir sebesar 2.1/3 s.d.
2.4/3

Sebagian besar Sebagian besar pekerja Sebagian besar


pekerja memiliki persepsi memiliki persepsi bahwa pekerja memiliki persepsi
bahwa manajemen tidak komitmen untuk menerapkan bahwa manajemen telah
mendukung penerapan kebijakan KP ketika sudah berkomitmen untuk
kebijakan KP. Kebijakan KP terjadi kecelakaan dan menerapkan kebijakan tanpa
masih sering dikompromikan kerugian. harus terjadi kecelakaan dan
untuk kepentingan lainnya kerugian terlebih dahulu,
dalam kondisi tertentu. melalui program KP terencana
Manajemen puncak memiliki Manajemen puncak memiliki Manajemen puncak memiliki
persepsi bahwa pengelolaan persepsi bahwa pengelolaan persepsi bahwa pengelolaan
KP harus dilakukan agar tidak KP dilakukan untuk mencegah KP harus dilakukan sebagai
terkena sanksi dari pemerintah kerugian berulang, dengan upaya kepatuhan administratif
danatau klien serta untuk fokus kepada penyelesaian yang bertujuan fokus untuk
kepentingan masalah / kejadian / kasus KP mencegah dan menurunkan
sertifikasipengakuan dari angka kecelakaan, kejadian
eksternal berbahaya,kejadian akibat
penyakit tenaga kerja, dan
penyakit akibat tkerja sesuai
target kinerja

Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja


memiliki persepsi bahwa memiliki persepsi bahwa memiliki persepsi bahwa
komitmen manajemen puncak komitmen manajemen puncak omitmen manjemen puncak
dalam KP sangat kurang dalam KP terbatas untuk dalamKP untuk pemenuhan
sekedar penyelesaian minimum kewajiban hukum
permasalahan kasus KP yang dan pencapaian target kinerja
telah terjadi lagging indicator

Tidak ada alokasi Anggaran KP yang disediakan Anggaran KP yang disediakan


Anggaran KP yang disediakan oleh oleh
oleh Manajemen Puncak Manajemen Puncak tidak Manajemen Puncak cukup
cukup memadai untuk memadai untuk mendukung
mendukung keberhasilan keberhasilan rencana kerja
rencana kerja tahunan tahunan
Manajemen Puncak tidak Manajemen Puncak hanya Manajemen Puncak meninjau
meninjau implementasi fokus meninjau pengelolaan KP pengelolaan KP pada seluruh
pengelolaan KP secara pada kegiatan/area yang kegiatan operasional
langsung pada kegiatan secara historis telah terjadi pertambangan dan memberi
operasional pertambangan kasus KP perhatian secara detail,
melakukan interaksi langsung
dengan
perwakilan pekerja

Manajemen Puncak Manajemen Puncak Manajemen Puncak


tidak berperan dalam Rapat menghadiri Rapat Tinjauan memimpin langsung
Tinjauan Manajemen Manajemen namun tidak pelaksanaan Rapat Tinjauan
berperan signifikan, Manajemen dan terlibat dalam
mendelegasikan kepada pembahasan seluruh substansi
Management Representative namun menetapkan keputusan
untuk memimpin diskusi dan secara terpimpin
membuat keputusan

tidak menyediakan Manajemen puncak Manajemen puncak


sumberdaya yang memadai menyediakan menyediakan
untuk pelaksanaan inovasi sumberdaya terbatas untuk sumberdaya untuk
penerapan KP pelaksanaan inovasi penerapan pelaksanaan inovasi penerapan
KP, dengan fokus kepada KP untuk dilakukan secara
perbaikan atas isu KP yang terencana dan sistematis oleh
telah terjadi melalui tim kerja Bagian K3 dan KO atau
sementara departemen/ bagian lainnya
yang dibentuk secara yang ditunjuk, dengan fokus
ad-hoc untuk peningkatan kinerja
aspek penerapan KP yang
kurang baik

Manajemen tidak Penghargaan/apresiasi Penghargaan/


memberikan kepada pekerja/unit kerja yang apresiasi kepada pekerja/unit
penghargaan/apresiasi kepada memiliki prestasi baik dalam kerja yang memiliki prestasi
pekerja/unit kerja yang pengelolaan KP dilakukan baik dalam pengelolaan KP
memiliki prestasi dalam secara informal dan insidentil, dilakukan melalui mekanisme
pengelolaan KP tanpa mekanisme yang formal berdasarkan hasil
berdasarkan prinsip keadilan, penilaian kinerja
ttransparansi, dan
akuntabilitas
Manajemen tidak Manajemen mulai Manajemen
memberikan sanksi / memberikan sanksi / memberikan sanksi secara
penegakan disiplin kepada penegakan disiplin kepada proporsional jika ada kinerja
pekerja/unit kerja yang pekerja/unit kerja yang yang tidak dapat diterima,
melanggar peraturan KP melanggar peraturan KP secara kelalaian, perilaku berisiko,
informal dan insidentil, tanpa dan kesalahan yang tidak
mekanisme yang berdasarkan disengaja, berdasarkan analisis
prinsip keadilan, transparansi, manajemen
dan akuntabilitas

KTT/PJO memiliki KTT/PJO memiliki KTT/PJO memiliki


persepsi bahwa pengelolaan persepsi bahwa pengelolaan persepsi bahwa pengelolaan
KP harus dilakukan agar tidak KP untuk mencegah kerugian KP harus dilakukan sebagai
terkena sanksi dari pemerintah berulang (loss control), dengan upaya kepatuhan administratif
dan/ atau klien serta untuk fokus kepada penyelesaian yang bertujuan fokus untuk
kepentingan sertifikasi/ masalah / kejadian / kasus KP menurunkan angka
pengakuan dari eksternal kecelakaan, Kejadian
Berbahaya, kejadian akibat
penyakit tenaga kerja, dan
Penyakit Akibat Kerja sesuai
target kinerja, dan untuk
kepentingan sertifikasi/
pengakuan dari eksternal

Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja


memiliki persepsi bahwa memiliki persepsi bahwa memiliki persepsi bahwa
komitmen Pimpinan komitmen Pimpinan komitmen Pimpinan
Departemen/Bagian /Seksi Departemen/Bagian /Seksi Departemen/Bagian /Seksi
dalam pengelolaan KP sangat dalam pengelolaan KP terbatas dalam pengelolaan KP untuk
kurang untuk sekedar penyelesaian pemenuhan minimum
permasalahan Kasus KP yang kewajiban
telah terjadi hukum dan pencapaian target
kinerja lagging indicator.
Perusahaan tidak Perusahaan mengidentifikasi Perusahaan berhasil
mengidentifikasi ketentuan ketentuan peraturan mengidentifikasi seluruh
peraturan perundangan perundangan dan persyaratan ketentuan peraturan
(nasional, provinsi, dan lokal), lainnya yang terkait dan perundangan dan persyaratan
dan persyaratan lainnya yang melakukan pemenuhan/ lainnya yang terkait secara
terkait penyesuaian setelah terjadi kontinu dan terencana
permasalahan atau kasus KP

Manajemen Manajemen perusahaan Manajemen


perusahaan apatis dan menghadiri undangan kegiatan perusahaan menghadiri
menghindari undangan dari Instansi Pembina Sektor seluruh undangan kegiatan
kegiatan hanya jika terdapat kebutuhan dari Instansi Pembina Sektor
dari Instansi Pembina dan/atau kepentingan
Sektor tertentu, cenderung
mendelegasikan kepada
pimpinan unit kerja terkait

Perusahaan tidak Perusahaan hanya Perusahaan


menindaklanjuti arahan tertulis menindaklanjuti sebagian menindaklanjuti arahan tertulis
aspek KP dari Instansi Pembina arahan tertulis aspek KP dari aspek KP dari Instansi Pembina
Sektor melalui Surat Edaran Instansi Pembina Sektor Sektor melalui Surat Edaran
Kepala Inspektur Tambang melalui Surat Edaran Kepala Kepala Inspektur Tambang,
Inspektur Tambang dengan waktu tidak seluruhnya
sesuai dengan batas akhir yang
ditetapkan

Pimpinan Departemen/Bagian Pimpinan Departemen/Bagian Pimpinan Departemen/Bagian


tidak menindaklanjuti Arahan / hanya menindaklanjuti menindaklanjuti seluruh
Instruksi KTT yang terkait sebagian Arahan / Instruksi Arahan / Instruksi KTT yang
pemenuhan Peraturan KP KTT yang terkait pemenuhan terkait pemenuhan Peraturan
Peraturan KP KP dengan waktu belum
seluruhnya sesuai dengan
batas akhir yang ditetapkan
Perusahaan memiliki KTT yang Perusahaan memiliki KTT yang Perusahaan memiliki KTT yang
disahkan oleh KaIT, namun disahkan oleh KaIT, merupakan disahkan oleh KaIT, merupakan
pasca pengesahan KTT tidak pimpinan tertinggi di pimpinan tertinggi di
lagi menjadi pimpinan tertinggi site namun KTT tidak memiliki site namun KTT hanya
di site dan kewenangan dalam hal diberikan kewenangan
kondisi tersebut tidak pengambilan keputusan terkait terbatas oleh Manajemen
dilaporkan alokasi, penyediaan, dan Puncak. KTT hanya memiliki
penggunaan sumberdaya kewenangan dalam hal
anggaran aspek KP untuk pengambilan keputusan secara
menunjang kondisi langsung terkait penggunaan
operasional: seluruh sumberdaya anggaran aspek
pengambilan keputusan hal- KP sesuai yang rencana yang
hal tersebut dilakukan oleh ditetapkan
manajemen puncak

Perusahaan Perusahaan memiliki Perusahaan memiliki


memiliki PJO yang disahkan PJO yang disahkan oleh KTT, PJO yang disahkan oleh KTT,
oleh KTT, namun pasca merupakan pimpinan tertinggi merupakan
pengesahan PJO tidak lagi di site, namun PJO tidak pimpinan tertinggi di site
menjadi pimpinan tertinggi di memiliki kewenangan dalam namun PJO hanya diberikan
site dan kondisi tersebut tidak hal pengambilan keputusan kewenangan terbatas oleh
dilaporkan terkait alokasi, penyediaan, Manajemen Puncak. PJO hanya
dan penggunaan sumberdaya memiliki kewenangan dalam
anggaran aspek KP untuk hal pengambilan keputusan
menunjang kondisi secara langsung terkait
operasional: seluruh penggunaan sumberdaya
pengambilan keputusan hal- anggaran aspek KP sesuai yang
hal tersbeut dilakukan oleh rencana yang ditetapkan
manajemen puncak
Pertemuan KP Pertemuan KP Pertemuan KP
dilakukan tanpa rencana dan dilakukan hanya jika ada dilakukan secara terencana
tujuan spesifik kasus/permasalahan KP dan (sudah memiliki jadwal rutin),
tidak terstruktur dengan agenda terstruktur,
namun pemilihan topik belum
mempertimbangkan prioritas

Dalam pelaksanaan Dalam pelaksanaan Dalam pelaksanaan


pekerjaan, tidak dilakukan pekerjaan, dilakukan pekerjaan, dilakukan
koordinasi dan komunikasi KP koordinasi dan komunikasi KP koordinasi dan komunikasi KP
dengan mitra kerja dengan mitra kerja secara dengan mitra kerja secara
insidentil (tidak terencana) terencana dan sistematis

Pimpinan unit kerja Pimpinan unit kerja Pimpinan unit kerja


tidak memberikan arahan memberikan arahan kepada memberikan arahan kepada
kepada anggota kerja terkait anggota kerja hanya terkait anggota kerja sebelum
pelaksanaan pekerjaan yang kejadian yang menjadi isu pekerjaan dimulai, terkait
aman dan selamat, anggota organisasi, tidak terencana pelaksanaan pekerjaan yang
kerja diberikan kebebasan aman dan selamat
untuk menyelesaikan
pekerjaan

Sesama anggota tim Komunikasi horisontal Komunikasi horisontal


kerja bekerja secara antar rekan kerja dilakukan antar rekan kerja dilakukan
individualis tanpa dengan buruk dengan secukupnya,
berkoordinasi tanpa inisiatif lebih dan
keterbukaan terhadap
informasi KP yang penting

Antar ketua kelompok kerja Komunikasi horisontal Komunikasi horisontal


(Group Leader) antar kelompok kerja antar kelompok kerja
yang memiliki keterkaitan dilakukan dengan buruk dilakukan dengan secukupnya,
dalam pekerjaan bekerja tanpa inisiatif lebih dan
secara independen tanpa keterbukaan terhadap
berkoordinasi informasi KP yang penting
Penanggung jawab antar shift Komunikasi horisontal Komunikasi horisontal
kerja antar penanggung jawab gilir antar penanggung jawab gilir
bekerja secara independen kerja/shift dilakukan dengan kerja/shift dilakukan dengan
tanpa berkoordinasi buruk secukupnya,
tanpa inisiatif lebih dan
keterbukaan terhadap
informasi KP yang penting

Tidak dilakukan Komunikasi dan Komunikasi dan


pemetaan pemangku Konsultasi Pengelolaan KP Konsultasi Pengelolaan KP
kepentingan yang perlu dengan pemangku dengan pemangku
mendapatkan informasi terkait kepentingan eksternal hanya kepentingan eksternal
pengelolaan KP di internal dilakukan dilakukan pada setiap tahap
perusahaan ketika sudah terdapat awal project dilakukan
permasalahan atau kasus KP

Manajemen belum Manajemen belum Manajemen menginventarisasi


menginventarisasi menentukan harapan dan kebutuhan
harapan dan kebutuhan pemangku kepentingan yang pemangku kepentingan
pemangku kepentingan yang relevan dan berkaitan dengan internal, yang berkaitan
relevan dan berkaitan dengan penerapan KP. Hanya dengan penerapan KP
penerapan KP menginventarisasi harapan dan
kebutuhan dari pemangku
kepentingan yang berkaitan
dengan isu/permasalahan KP
yang telah terjadi.

Tidak terdapat Tata Terdapat Tata Cara Terdapat Tata Cara


Cara Kerja Baku untuk Operasi Kerja Baku untuk Operasi Kerja Kerja Baku untuk Operasi Kerja
Kerja namun tidak dapat diterapkan yang dapat diterapkan
sepenuhnya pada kegiatan sepenuhnya pada kegiatan
operasional pertambangan, operasional pertambangan
belum sepenuhnya sesuai
kebutuhan dan kondisi
operasional

Tidak terdapat Rencana Kerja Rencana Kerja Operasional Rencana Kerja Operasional
Operasional Harian Harian dibuat oleh unit Harian dibuat dengan
pelaksana/pemilik risiko tanpa mempertimbangkan
mempertimbangkan aspek KP persyaratan aspek KP oleh unit
pelaksana/pemilik risiko,
namun tidak ada mekanisme
verifikasi dari Bagian
K3 KO
Tidak ada mekanisme Pemberian Izin Masuk Pemberian Izin
pemberian Izin Masuk Lokasi Pertambangan telah Masuk Lokasi Pertambangan
Lokasi Pertambangan diterapkan bagi pekerja telah diterapkan bagi pekerja
tambang (mine permit) dan tambang dan setiap orang
setiap orang yang akan yang akan memasuki wilayah
memasuki wilayah IUP, namun IUP, namun masih bersifat
tidak konsisten dan tidak valid umum, belum terdapat izin
khusus untuk memasuki area
tertentu yang terbatas /
restricted

Tidak ada mekanisme Pemberian Lisensi dan Pemberian Lisensi


pemberian Lisensi dan Surat Surat Izin Pengoperasian dan Surat Izin Pengoperasian
Izin Pengoperasian Peralatan Peralatan bagi pekerja Peralatan telah diterapkan bagi
tambang, namun pekerja tambang dengan
mekanismenya belum mekanisme sesuai dengan
memadai dan belum persyaratan perundangan,
menyeluruh namun belum
konsisten diterapkan
Pengawas tidak melakukan Sebagian besar hasil inspeksi, Sebagian besar hasil inspeksi,
inspeksi, pemeriksaan, dan pemeriksaan, dan pengujian pemeriksaan, dan pengujian
pengujian secara terencana hanya untuk kondisi tidak merupakan kondisi tidak aman
maupun tidak terencana aman dan tindakan tidak aman dan tindakan tidak aman,
kategori minor, namun masih
serta masih ditemukan hasil ditemukan bahaya di tempat
inspeksi, kerja yang tidak terdeteksi
pemeriksaan, dan pengujian melalui inspeksi, pemeriksaan,
yang tidak valid dan pengujian
Pengawas Operasional Sebagian besar hasil Sebagian besar hasil
Jenjang Menengah tidak inspeksi, pemeriksaan, dan inspeksi, pemeriksaan, dan
melakukan inspeksi, pengujian hanya untuk kondisi pengujian merupakan kondisi
pemeriksaan, dan pengujian tidak aman dan tindakan tidak tidak aman dan tindakan tidak
secara terencana maupun aman kategori minor, aman,
tidak terencana. serta masih ditemukan hasil namun masih ditemukan
inspeksi, pemeriksaan, dan bahaya di tempat kerja yang
pengujian yang tidak valid tidak terdeteksi melalui
inspeksi, pemeriksaan, dan
pengujian

Tidak terdapat Sebagian besar hasil Sebagian besar hasil


rencana, target, dan realisasi inspeksi hanya untuk kondisi inspeksi merupakan kondisi
inspeksi silang oleh pihak tidak aman dan tindakan tidak tidak aman dan tindakan tidak
internal di luar penanggung aman kategori minor, aman,
jawab area. serta masih ditemukan hasil namun masih ditemukan
inspeksi, pemeriksaan, dan bahaya di tempat kerja yang
pengujian yang tidak valid tidak terdeteksi melalui
inspeksi, pemeriksaan, dan
pengujian
Perusahaan tidak memiliki Program Kesehatan Kerja Program kesehatan kerja
Program Kesehatan Kerja yang dilaksanakan secara ad-hoc dibuat, ditetapkan, dan
terencana maupun insidental dan reaktif, tanpa dilaksanakan dengan
perencanaan, intuitif mengutamakan kuratif dan
berdasarkan pengalaman rehabilitatif
(experience- based)
Perusahaan tidak memiliki Program Kesehatan Kerja Program kesehatan kerja
Program Lingkungan Kerja dilaksanakan secara ad-hoc dibuat, ditetapkan, dan
yang terencana maupun dan reaktif, tanpa dilaksanakan dengan fokus
insidental perencanaan, intuitif kepada tahapan evaluasi dan
berdasarkan pengalaman pengendalian
(experience- based)

Perusahaan tidak Pemilihan software Pemilihan seluruh


membuat perencanaan untuk menunjang kegiatan software untuk menunjang
pemilihan software untuk operasional pertambangan aspek KP dalam kegiatan
menunjang aspek KP dalam dilakukan operasional
kegiatan operasional untuk sebatas membenahi pertambangan sepenuhnya
pertambangan permasalahan KP yang mempertimbangkan
telah teridentifikasi, atau atas pemenuhan aspek KP,
pull factor dari eksternal namun belum dilakukan kajian
terhadap technology
acceptance dari pekerja

Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja


menyatakan tidak puas dan menyatakan kurang cukup menyatakan cukup puas dan
tidak nyaman dalam puas dan kurang cukup puas nyaman dalam melaksanakan
melaksanakan pekerjaan yang nyaman dalam melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan
ditugaskan kepadanya, pekerjaan yang ditugaskan kepadanya Pekerja
sehingga menghambat kepadanya, sehingga menyatakan kesesuaian antara
kinerjanya dalam penerapan menghambat kinerjanya dalam nilai balas jasa kerja pekerja
KP penerapan KP yang diberikan dengan tingkat
nilai balas jasa yang
diharapkan pekerja (finansial
maupun non finansial)
AIAN Nilai Capaian
4 5 (1-5)
Proaktif Resilient

Seluruh pekerja Seluruh pekerja


memahami Nilai-Nilai memahami Nilai-Nilai
IntiPerusahaan IntiPerusahaan dan mampu
mengaktualisasikannya dalam
pekerjaannya 4

Seluruh Pekerja memahami Seluruh Pekerja memahami


Aturan Emas Keselamatan Aturan Emas Keselamatan
Pertambangan namun belum Pertambangan dan mampu
seluruh pekerja mampu mengaktualisasikannya dalam
mengaktualisasikannya dalam pekerjaannya
pekerjaannya 4

Pengawas melibatkan Pengawas melibatkan


80 s.d. 99% dari total anggota seluruh anggota dalam proses
dalam proses Manajemen Manajemen Risiko aktivitas
Risiko aktivitas yang menjadi yang menjadi tanggung 4
tanggung jawabnya jawabnya

Sebagian besar pekerja Seluruh pekerja


non pengawas berperan aktif non pengawas mampu
memberikan input konstruktif, memberikan informasi dan
umpan balik, informasi dukungan yang tepat,
dan/atau dukungan yang berkolaborasi dalam tim untuk
dibutuhkan dalam mencapai tujuan Manajemen 5
peningkatkan kinerja Risiko KP
Manajemen Risiko KP

Sebagian besar Anggota Seluruh anggota komite KP


Komite KP berperan aktif saling menyelaraskan
memberikan input konstruktif pemahaman, menyepakati
dalam rapat/diskusi trade-off, dan mampu
penyusunan tujuan, sasaran, berkolabroasi dalam
dan program KP rapat/diskusi penyusunan, 4
sasaran, dan program KP untuk
mencapai tujuan yang
diharapkan
Komite KP mampu Komite KP mampu
menindaklanjuti pelaksanaan menindaklanjuti pelaksanaan
dan perkembangan tujuan, dan perkembangan tujuan,
sasaran, dan program KP sasaran, dan program KP yang
belum sesuai berdasarkan hasil belum sesuai dan yang telah
pemantauan dan evaluasi sesuai berdasarkan hasil 5
pemantauan dan evaluasi,
secara tepat dan pada waktu
yang tepat

Ketua Komite KP Ketua Komite KP


memimpin langsung memimpin langsung
pelaksanaan Rapat Komite KP pelaksanaan Rapat Komite KP,
dan terlibat dalam mampu memberdayakan
pembahasan seluruh substansi seluruh peserta untuk
dan memberikan masukan berkolaborasi dalam
konstruktif dan valid, umpan memberikan masukan seluruh
balik, informasi dan/atau substansi pembahasan, dan
dukungan yang dibutuhkan, mampu memimpin 5
untuk setiap substansi pengambilan keputusan dan
pembahasan penetapan kesimpulan melalui
proses yang inklusif dan tepat,
didasarkan hasil konsensus
bersama

Wakil Ketua Komite KP Wakil Ketua Komite KP


berperan aktif memberikan mampu membantu Ketua
input konstruktif dalam Rapat Komite KP untuk
Komite KP memberdayakan
peserta agar dapat 5
berkolaborasi untuk mencapai
tujuan Rapat Komite KP

Sekretaris Komite KP Sekretaris Komite KP


berperan aktif memberikan mampu menyelaraskan
aktif memberikan input pemahaman dan/atau mampu
kponstruktif dalam Rapat berkolaborasi untuk mencapai 5
Komite KP tujuan Rapat Komite KP

Sebagian besar Seluruh Anggota


Anggota Komite KP berperan Komite KP mampu saling
aktif memberikan input menyelaraskan pemahaman
konstruktif, umpan balik, dan/atau berkolaborasi untuk
informasi dan/atau dukungan mencapai tujuan Rapat Komite 5
yang dibutuhkan KP
dalam Rapat Komite KP
Sebagian besar Anggota Seluruh Anggota
Komite KP mengikuti Rapat Komite KP mengikuti Rapat
Komite KP membawa Komite KP dengan membawa
data/informasi relevan/aspirasi data/informasi relevan/aspirasi
terdokumentasi dari terdokumentasi dari
departemen/bagian yang departemen/bagian yang
diwakilinya, dan mampu diwakilinya, menyampaikan
menyampaikan dengan tepat dengan tepat, mampu untuk 5
pada Rapat Komite KP saling menyelaraskan
pemahaman dan berkolaborasi
untuk mencapai tujuan Rapat
Komite KP

Pelaporan bahaya Pelaporan bahaya


dilakukan secara formal dan dilakukan secara proaktif dan
sistematis, dengan tingkat konsisten oleh pekerja dengan
partisipasi pekerja tingkat partisipasi mencapai 5
rata-rata 80-94% dari total 100% total pekerjat
pekerja

Sebagian besar saran Terdapat saran dan


dan masukan dari pekerja masukan peluang dalam
tambang dari pekerja bersifat jumlah yang signifikan yang
konstruktif untuk perbaikan berisikan peluang peningkatan
kinerja pada aktivitas/ pencapaian target kinerja KP,
wilayah/unit kerja/ yang didukung dengan analisis 4
departemen/bagian berbasis data dan informasi
nya

Nilai rata-rata hasil Audit Sub Nilai rata-rata hasil Audit Sub
Elemen III.13 dalam 2 tahun Elemen III.13 dalam 2 tahun
terakhir sebesar 2.5/3 s.d. terakhir sebesar 3/3 4
2.9/3

Sebagian besar Sebagian besar pekerja


pekerja memiliki persepsi memiliki persepsi bahwa
bahwa manajemen telah manajemen telah berhasil
berkomitmen untuk menerapkan kebijakan dan
menerapan kebijakan dan upaya-upaya KP,
upaya-upaya KP dan apabila mengutamakan aspek KP saat
terjadi konflik kepentingan, terjadi konflik kepentingan,
manajemen memiliki inisiatif dan telah menjadi
untuk mengevaluasi analisis panutanteladan yang baik bagi 4
risiko dan mengutamakan pekerja dalam penerapan KP
aspek KP tetap terpenuhi
Manajemen puncak memiliki Manajemen puncak memiliki
persepsi bahwa pengelolaan persepsi bahwa pengelolaan P
KP adalah pencukung merupakan pendukung
kelancaran operasional kelancaran operasional
Pertambangan dan herus pertambangan dan investasi
dikelola dengan sistem yang baik bagi perusahaan
manajemen yang terintegrasi serta bagian dari budaya
dengan seluruh fungsi di dalam perusahaan yang harus terus
perusahaan diimplementasikan dan 5
ditingkatkan secara
berkelanjutan

Sebagian besaar pekerja Sebagian besar pekerja


memiliki persepsi bahwa memiliki persepsi bahwa
manajemen puncak memiliki manajemen puncak memiliki
komitmen pengelolaan KP komitmen yang tinggi dalam
untuk menunjang sistem KP agar dapat menunjang
produksi dan mencapai target kinerja operasional yang
leading dan lagging indicator kondsisten handal di berbagai
kondisi. Manajemen telah
menjadi role model bagi 5
pekerja, telah memberikan
dukungan yang memadai dan
dorongan untuk inovasi dan
perbaikan berkelanjutan

Anggaran KP yang disediakan Anggaran KP yang disediakan


oleh oleh
Manajemen Puncak telah Manajemen Puncak telah
dietapkan secara cost-efficient ditetapkan secara cost-
untuk mendukung efficient untuk mendukung
keberhasilan rencana kerja keberhasilan rencana kerja
tahunan, rencana cadangan/ tahunan, contingency, dan
alternatif/ darurat pencapaian visi misi tujuan dan
(contigency), dan pencapaian komitmen KP yang tertuang
visi misi tujuan dan komitmen dalam kebijakan, serta untuk
KP yang tertuang dalam peningkatan berkelanjutan 5
kebijakan serta untuk
peningkatan berkelanjutan
Manajemen Puncak Manajemen Puncak hadir
memberikan masukan memberikan contoh dan
masukan konstruktif, umpan keteladanan secara konkrit
balik, informasi dan/atau dalam hal pengelolaan KP
dukungan yang dibutuhkan,
serta solusi untuk perbaikan 5
dan pengelolaan KP
untuk seluruh kegiatan
operasional pertambangan

Manajemen Puncak Manajemen Puncak


memimpin langsung memimpin Rapat Tinjauan
pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen, mampu
Manajemen dan terlibat dalam memberdayakan seluruh
pembahasan peserta untuk berkolaborasi
seluruh substansi dan dalam memberikan masukan
memberikan masukan seluruh substansi pembahasan,
konstruktif dan valid, umpan dan mampu memimpin
balik, informasi dan/atau pengambilan keputusan dan
dukungan yang dibutuhkan, penetapan kesimpulan melalui
untuk setiap substansi proses yang inklusif dan tepat, 5
pembahasan didasarkan hasil konsensus
bersama

Manajemen puncak Manajemen puncak


menyediakan menyediakan
sumberdaya untuk sumberdaya yang memadai
pelaksanaan inovasi penerapan dan telah berhasil
KP untuk dilakukan secara menciptakan iklim inovasi di
terencana dan sistematis oleh seluruh departemen/bagian
Bagian K3 dan KO atau dari pekerja, dengan fokus
departemen/ bagian lainnya untuk peningkatan kinerja
yang ditunjuk, dengan fokus yang kurang baik maupun 5
untuk peningkatan kinerja untuk mempertahankan
yang kurang baik maupun kinerja yang sudah baik
untuk mempertahankan
kinerja yang sudah baik

Manajemen telah Manajemen


memberikan kesempatan memberikan dukungan lanjut
kepada pekerja/unit kerja yang kepada pekerja/unit kerja
memiliki prestasi baik dalam yang memiliki prestasi baik
pengelolaan KP untuk dalam pengelolaan KP untuk
membagikan pembelajaran mempertahankan dan 5
kepada pekerja unit kerja
lainnya
Manajemen Manajemen
melibatkan semua pihak yang memberikan dukungan lanjut
terlibat untuk menjelaskan kepada pekerja/unit kerja yang
jenis pelanggaran, telah diberikan sanksi untuk
mendiskusikan bagaimana memperbaiki dan
situasi yang memicu meningkatkan kinerja
pelanggaran, menjelaskan
akibat, menyimpulkan
pembelajaran, dan 5
memutuskan apa yang harus
mereka lakukan untuk
memperbaiki kerusakan yang
telah terjadi.

KTT/PJO memiliki KTT/PJO memiliki


persepsi bahwa pengelolaan persepsi bahwa pengelolaan
KP adalah pendukung KP adalah pendukung
kelancaaran operasional kelancaaran operasional
pertambangan dan harus pertambangan dan investasi
dikelola dengan sistem yang baik bagi perusahaan
manajemen yang terintegrasi serta bagian dari budaya
dengan seluruh fungsi di dalam perusahaan yang harus terus 5
perusahaan diimplementasikan dan
ditingkatkan secara
berkelanjutan

Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja


memiliki persepsi bahwa memiliki persepsi bahwa
Pimpinan Pimpinan
Departemen/Bagian /Seksi Departemen/Bagian /Seksi
memiliki komitmen memiliki komitmen yang tinggi
pengelolaan KP untuk dalam KP agar dapat
menunjang sistem produksi menunjang kinerja operasional 5
dan mencapai target leading yang konsisten handal di
dan lagging indicator berbagai kondisi.
Pimpinan Departemen/Bagian
telah menjadi role model bagi
anggotanya
Perusahaan secara proaktif Perusahaan berhasil
melakukan compliance membangun sistem untuk
assessment berkala dalam mendapatkan notifikasi secara
rangka cepat perihal informasi
upaya pemenuhan seluruh persyaratan peraturan
persyaratan peraturan perundangan dan persyaratan
perundangan dan persyaratan lainnya yang terbaru, dan
lainnya mampu melakukan dan 4
konsultasi dengan instansi
pembina sektor usaha untuk
penyelarasan interpretasi
pemenuhan peraturan KP

Manajemen Manajemen perusahaan


perusahaan menghadiri ampu berpartisipasi aktif dan
seluruh undangan kegiatan menindaklanjuti hasil kegiatan
dari Instansi Pembina Sektor dengan
dan mampu berpartisipasi aktif Instansi Pembina Sektor untuk
dan memberikan informasi peningkatan kepatuhan dan 5
dan/atau dukungan yang pemenuhan persyaratan
dibutuhkan perundangan

Perusahaan Perusahaan
menindaklanjuti seluruh menindaklanjuti seluruh
arahan tertulis aspek KP dari arahan tertulis aspek KP dari
Instansi Pembina Sektor Instansi Pembina Sektor
melalui Surat Edaran Kepala melalui Surat Edaran Kepala
Inspektur Tambang, sesuai Inspektur Tambang, sesuai 5
batas waktu yang ditetapkan batas waktu yang ditetapkan

Pimpinan Departemen/Bagian Pimpinan Departemen/Bagian


menindaklanjuti seluruh menindaklanjuti seluruh
Arahan / Instruksi KTT yang Arahan / Instruksi KTT yang
terkait pemenuhan Peraturan terkait pemenuhan Peraturan
KP, Keselamatan Pertambangan,
sesuai batas waktu sesuai batas waktu yang
yang ditetapkan ditetapkan, dan mampu
memberikan masukan 5
konstruktif kepada KTT untuk
peningkatan kepatuhan
pemenuhan Peraturan KP di
kemudian hari
Perusahaan memiliki KTT yang Perusahaan memiliki KTT yang
disahkan oleh KaIT, merupakan disahkan oleh KaIT, merupakan
pimpinan tertinggi di pimpinan tertinggi di
site dan diberikan kewenangan site dan diberikan kewenangan
yang cukup oleh Manajemen yang cukup oleh Manajemen
Puncak. KTT memiliki Puncak dalam hal pengambilan
kewenangan dalam hal keputusan secara langsung
pengambilan keputusan secara terkait alokasi, penyediaan,
langsung terkait alokasi, dan penggunaan sumberdaya
penyediaan, dan penggunaan anggaran KP maupun untuk
sumberdaya anggaran KP menunjang kondisi operasional
sampai batasan tertentu di
atas rencana yang ditetapkan.
KTT berkonsultasi dan
memohon persetujuan kepada N/A
Manajemen Puncak yang
memiliki otoritas untuk
pengambilan keputusan terkait
alokasi, penyediaan, dan
penggunaan sumberdaya
anggaran KP yang melebihi
batasan tertentu tersebut.

Perusahaan memiliki Perusahaan memiliki


PJO yang disahkan oleh KTT, PJO yang disahkan oleh KTT,
merupakan merupakan pimpinan tertinggi
pimpinan tertinggi di site di site dan diberikan
namun PJO hanya diberikan kewenangan oleh Manajemen
kewenangan terbatas oleh Puncak yang memiliki otoritas
Manajemen Puncak. PJO untuk pengambilan keputusan
memiliki kewenangan dalam terkait alokasi, penyediaan,
hal pengambilan keputusan dan penggunaan sumberdaya
secara langsung terkait anggaran KP maupun untuk
penggunaan sumberdaya menunjang kondisi operasional
anggaran aspek KP sesuai yang
rencana yang ditetapkan. PJO
berkonsultasi dan memohon
persetujuan kepada 5
manajemen puncak yang
memiliki otoritas untuk
pengambilan keputusan terkait
alokasi, penyediaan, dan
penggunaan sumberdaya
anggaran KP yang melebihi
batasan tertentu tersebut.
Pertemuan KP Pertemuan KP
dilakukan secara terencana, dilakukan secara terencana
dengan agenda terstruktur dan dengan agenda yang
adaptif sesuai skala prioritas terstruktur dan adaptif sesuai
skala prioritas, serta 5
dilaksanakan secara efektif dan
efisien

Koordinasi dan Koordinasi dan


komunikasi KP dengan mitra komunikasi KP dengan mitra
kerja dilakukan secara kontinu kerja dilakukan dengan efektif
(tidak dibatasi oleh proses pesan tersampaikan dengan
formal) dan telah terdapat benar dan tepat, hal-hal yang
keterbukaan terhadap memiliki dampak terhadap KP 5
informasi KP yang penting seluruhnya terinformasikan
dengan baik

Pimpinan unit kerja Pimpinan unit kerja


dan anggota kerja berdikusi dan anggota kerja mampu
sebelum pekerjaan dimulai, melakukan komunikasi secara
berkoordinasi selama efektif (pesan tersampaikan
pekerjaan dilaksanakan, secara dengan baik), sebelum
verbal dan/atau nonverbal, pekerjaan dimulai, pada saat
terkait pelaksanaan pekerjaan pekerjaan dilaksanakan, dan
yang aman dan selamat setelah pekerjaan, dan mampu 4
bersinergi positif

Komunikasi Sesama anggota tim


horisontal antar rekan kerja kerja berkomunikasi dengan
dilakukan dengan baik, telah efektif: pesan tersampaikan
terdapat keterbukaan dengan benar dan tepat, hal-
terhadap informasi KP yang hal yang memiliki dampak 4
penting terhadap KP seluruhnya
terinformasikan dengan baik

Komunikasi Antar kelompok kerja


horisontal antar kelompok yang memiliki keterkaitan
kerja dilakukan dengan baik, dalam pekerjaan
telah terdapat keterbukaan berkomunikasi dengan efektif:
terhadap informasi KP yang pesan tersampaikan
penting dengan benar dan tepat, hal- 5
hal yang memiliki dampak
terhadap KP seluruhnya
terinformasikan dengan baik
Komunikasi Antar shift kerja
horisontal antar penanggung berkomunikasi dengan efektif:
jawab gilir kerja/shift dilakukan pesan tersampaikan
dengan baik, telah terdapat dengan benar dan tepat, hal-
keterbukaan hal yang
terhadap informasi memiliki dampak terhadap KP 4
KP yang penting seluruhnya terinformasikan
dengan baik

Komunikasi dan Komunikasi dan


Konsultasi Pengelolaan KP Konsultasi Pengelolaan KP
dengan pemangku dengan pemangku
kepentingan eksternal kepentingan eksternal
dilakukan pada tahap awal (masyarakat, partner, supplier
project dilakukan dan selama dan pemerintah) dilakukan
project berlangsung secara terencana untuk 4
setiap fase kegiatan, dan telah
Telah dilakukan forum terdapat akses/media untuk
konsultasi dan temu pemangku pemangku kepentingan
kepentingan secara berkala menyalurkan informasi

Manajemen secara proaktif Manajemen menginventarisasi


melakukan harapan dan kebutuhan
komunikasi untuk pemangku kepentingan
menginventarisasi harapan dan internal dan eksternal, yang
kebutuhan pemangku berkaitan dengan penerapan
kepentingan internal dan KP, dan menindaklanjutinya
eksternal, yang berkaitan dalam perencanaan 5
dengan penerapan KP pengelolaan KP

Tata Cara Kerja Baku Tata Cara Kerja


untuk Operasi Kerja mampu Baku untuk Operasi Kerja
menunjang keberhasilan mampu menunjang
pengelolaan aspek KP terwujudnya seluruh aspek
Kaidah Teknik Pertambangan
yang Baik 5

Rencana Kerja Operasional Rencana Kerja Operasional


Harian dibuat dan diverifikasi Harian telah memenuhi
oleh pekerja yang memiliki persyaratan seluruh aspek
kompetensi dan telah Kaidah Teknik Pertambangan
memenuhi persyaratan aspek yang Baik
KP, merupakan produk yang 4
dibuat bersama oleh unit
pelaksana/pemilik risiko dan
Bagian K3/KO
Pemberian Izin Masuk Pemberian Izin
Lokasi Pertambangan telah Masuk Lokasi Pertambangan
diterapkan bagi pekerja telah diterapkan bagi pekerja
tambang dan setiap orang tambang dan setiap orang
yang akan memasuki wilayah yang akan memasuki wilayah
IUP, termasuk untuk memasuki IUP, termasuk untuk memasuki
restricted area, namun restricted area, dan penetapan
penetapan restricted restricted area telah adaptif
area belum adaptif dengan dengan perkembangan risiko 5
perkembangan risiko operasional perusahaan
operasional perusahaan

Pemberian Lisensi dan Pemberian Lisensi


Surat Izin Pengoperasian dan Surat Izin Pengoperasian
Peralatan telah diterapkan bagi Peralatan telah diterapkan bagi
pekerja tambang dengan pekerja tambang sesuai
mekanisme sesuai dengan dengan persyaratan
persyaratan perundangan perundangan, dan terdapat
secara konsisten rencana antisipasi terhadap
potensi perubahan atau 5
pergantian pekerja
Hasil inspeksi, pemeriksaan, Seluruh hasil inspeksi,
dan pengujian mencakup pemeriksaan, dan pengujian
kondisi tidak aman dan adalah valid dan
tindakan tidak aman termasuk merepresentasikan kondisi
hal kritikal, serta deviasi dari nyata pada kegiatan
sistem operasi yang menjadi operasional
kondisi
laten penyebab terjadinya Pengawas Operasional mampu
kerugian mengamati (perception)
elemen penting dari apa yang
dilakukan, kemudian
memahami makna
(comprehend), dan selanjutnya
mampu memproyeksikan
(projection) hal tersebut
kemasa mendatang agar kita 5
mampu membuat keputusan
(decision) untuk bertindak
(action). Seluruhnya mampu
didokumentasikan pada hasil
inspeksi. Tidak hanya
mendeteksi hazard dan risk
namun juga sudah mendeteksi
opportunity peningkatan
kinerja KP
Hasil inspeksi, Seluruh hasil
pemeriksaan, dan pengujian inspeksi, pemeriksaan, dan
mencakup kondisi tidak aman pengujian adalah valid dan
dan tindakan tidak aman merepresentasikan kondisi
termasuk hal kritikal, serta nyata pada kegiatan
deviasi dari sistem operasi operasional
yang menjadi kondisi laten
penyebab terjadinya kerugian Pelaksana inspeksi mampu
mengamati (perception)
elemen penting dari apa yang
dilakukan, kemudian
memahami makna
(comprehend), dan selanjutnya
mampu memproyeksikan
(projection) hal tersebut
kemasa mendatang agar kita 5
mampu membuat keputusan
(decision) untuk bertindak
(action). Seluruhnya mampu
didokumentasikan pada hasil
inspeksi. Tidak hanya
mendeteksi hazard dan risk
namun juga sudah mendeteksi
opportunity peningkatan
kinerja KP

Hasil inspeksi Seluruh hasil


mencakup kondisi tidak aman inspeksi, pemeriksaan, dan
dan tindakan tidak aman pengujian adalah valid dan
termasuk hal kritikal, serta merepresentasikan kondisi
deviasi dari sistem operasi nyata pada kegiatan
yang menjadi kondisi laten operasional Pengawas mampu
penyebab terjadinya kerugian mengamati (perception)
elemen penting dari apa yang
dilakukan, kemudian
memahami makna
(comprehend), dan selanjutnya
mampu memproyeksikan
(projection) hal tersebut
kemasa mendatang agar kita
mampu membuat keputusan 5
(decision) untuk bertindak
(action). Seluruhnya
mampu didokumentasikan
pada hasil inspeksi. Tidak
hanya mendeteksi hazard
dan risk namun juga sudah
mendeteksi opportunity
peningkatan kinerja KP
Program kesehatan kerja Program kesehatan kerja
dibuat, ditetapkan, dan dibuat, ditetapkan, dan
dilaksanakan dengan dilaksanakan dengan
pendekatan promotif, pendekatan promotif atau
preventif, kuratif dan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif atau pemulihan rehabilitatif dengan lebih
dengan mengutamakan pada program
lebih mengutamakan pada promotif dan preventif
program promotif dan mengacu kepada peraturan
preventif, namun belum perundang-undangan dan
sepenuhnyamengacu kepada standar terkait yang berlaku;
peraturan perundang- persyaratan lainnya yang
undangan dan standar terkait terkait; kebijakan perusahaan;
yang berlaku; persyaratan hasil Manajemen Risiko
lainnya yang terkait; kebijakan terhadap seluruh proses,
perusahaan; hasil Manajemen kegiatan, dan area kerja;
Risiko terhadap seluruh proses, evaluasi kinerja program
kegiatan, kesehatan kerja; hasil 5
dan area kerja; pemeriksaan terhadap
evaluasi kinerja program Kejadian Akibat Penyakit
kesehatan kerja; hasil Tenaga Kerja dan Penyakit
pemeriksaan terhadap Akibat Kerja; ketersediaan
Kejadian Akibat Penyakit sumber daya, antara lain
Tenaga Kerja dan Penyakit manusia,
Akibat Kerja; ketersediaan finansial, peralatan.
sumber daya, antara
lain manusia, finansial,
peralatan
Program pengelolaan Program pengelolaan
lingkungan kerja direncanakan lingkungan kerja direncanakan
dan ditetapkan mencakup dan ditetapkan berdasarkan
seluruh tahapan antisipasi, peraturan perundang-
pengenalan, evaluasi, dan undangan dan standar terkait
pengendalian yang berlaku; persyaratan
lainnya yang terkait; kebijakan
perusahaan; hasil Manajemen
Risiko terhadap seluruh proses,
kegiatan, dan area kerja;
evaluasi kinerja program
lingkungan kerja
Pertambangan; hasil
pemeriksaan terhadap 5
kejadian kecelakaan, Kejadian
Berbahaya, Kejadian Akibat
Penyakit Tenaga Kerja, dan
Penyakit Akibat Kerja;
ketersediaan sumber daya,
antara lain manusia, finansial,
dan peralatan.

Penggunaan Penggunaan
software untuk menunjang software untuk menunjang
kegiatan operasional kegiatan operasional
pertambangan sepenuhnya pertambangan sepenuhnya
telah memenuhi kualitas aspek telah memenuhi kualitas aspek
fungsional dan teknikal fungsional dan teknikal dan
berhasil mendukung 5
peningkatan kinerja aspek
Kaidah Teknik Pertambangan
yang Baik

Sebagian besar Sebagian besar pekerja


pekerja menyatakan puas, menyatakan sangat puas,
nyaman, dan sejahtera dalam nyaman, dan sejahtera dalam
melaksanakan pekerjaan yang melaksanakan pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya ditugaskan kepadanya, dan
kondisi kerja telah mendukung
kinerja yang baik dalam KP 5
KETERANGAN

PPT

Ditemukan adanya inkonsistensi penerapan golden


rules saat sedang tidak ada pengawasan

Ditemukan adanya karyawan yang tidak merasa terlibat


dalam manajemen risiko

Ditemukan tidak seluruh anggota Komite KP mampu


berkolaborasi dan berdiskusi dalam penyusunan
program KP
Ditemukan proses komunikasi dan konsultasi masi
berupa masukan dan saran, belum di dukung dengan
data dan trend

-
No ITEM PENGUKURAN

1 Partisipasi Pekerja Tambang


1.1 Kepedulian dan Perilaku Individu terhadap Risiko Keselamatan Pertambangan
1.1.3 Kedisiplinan pekerja di dalam pekerjaan dan di luar pekerjaan

1.2 Keterlibatan Pekerja dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan


1.2.3 Peran pekerja dalam kegiatan keselamatan pertambangan

1.2.5 Peran perwakilan departemen/ bagian/seksi dalam manajemen risiko keselamatan


pertambangan

1.2.6 Keterlibatan Pekerja (Non Pengawas) dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan
1.2.7 Peran Pekerja (Non Pengawas) dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan

1.2.9 Peran anggota komite keselamatan pertambangan dalam menyusun tujuan, sasaran dan
program keselamatan pertambangan

1.2.10 Peran komite keselamatan pertambangan dalam menyusun tujuan, sasaran dan program
keselamatan pertambangan

1.2.12 Peran Ketua Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite keselamatan
pertambangan

1.2.14 Peran Wakil Ketua Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite keselamatan
pertambangan
1.2.16 Peran Sekertaris Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite keselamatan
pertambangan

1.2.18 Peran Anggota Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite keselamatan
pertambangan

1.2.19 Peran anggota komite pertambangan dalam mewakili departemen/ bagiannya

2 TANGGUNG JAWAB PIMPINAN UNIT KERJA


2.1 Implementasi kebijakan keselamatan pertambangan
2.1.1 Upaya internalisasi Nilai-nilai perusahaan oleh Manajemen

2.1.2 Upaya Internalisasi Aturan Golden Rules Keselamatan Pertambangan (Golden Rules)
Perusahaan oleh manajemen

2.2 Kepemimpinan dan komitmen keselamatan pertambangan


2.2.5 Kecepatan manajemen puncak dalam merespon isu keselamatan pertambangan
2.2.7 Peran manajemen puncak dalam kunjungan site

2.2.9 Peran pimpinan tertinggi pada rapat tinjauan manajemen

2.2.10 Dukungan manajemen untuk inovasi dan peningkatan kinerja keselamatan pertambangan

2.2.15 Persepsi pekerja terhadap kepemimpinan dan komitmen manajemen dari KTT/PJO
2.2.19 Peran KTT/ PJO dalam kegiatan keselamatan petambangan (Rapat. Pertemuan, seminar dan
kegiatan lainnya)

2.2.20 Peran KTT/ PJO dalam penyusunan dan tinjauan kebijakan keselamatan pertambangan

2.2.21 Peran KTT/ PJO dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan


2.2.23 Peran pimpinan departemen/ bagian dalam penyusunan dan tinjauan kebijakan
keselamatan pertambangan

2.2.25 Peran pimpinan departemen / bagian / seksi dalam kegiatan keselamatan pertambangan

2.2.27 Peran pimpinan departemen / bagian / seksi dalam manajemen risiko keselamatan
pertambangan

2.2.29 Peran pengawas operasional dalam pertemuan keselamatan pertambangan kelompok kerja
2.2.31 Peran pengawas operasional dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan

2.4 Penetapan peran, tanggungjawab dan kewenangan dalam keselamatan pertambangan


2.4.1 Kemandirian pengelolaan keselamatan pertambangan

2.4.8 Ketersediaan dan kewenangan Bagian K3 dan Bagian KO pertambangan


2.4.10 Pemberian dukungan dan kewenangan kepada pekerja untuk menyatakan keberatan
bekerja jika syarat keselamatan pertambangan diragukan

2.4.11 Penerapan mekanisme pemilihan perwakilan pekerja pada komite keselamatan


pertambangan

2.5 Manajemen Strategi dan Operasi Keselamatan Pertambangan


2.5.1 Formulasi startegi keselamatan pertambangan

2.5.2 Penjabaran dan penyelarasan strategi pengelolaan keselamatan pertambangan


2.5.3 Ruang lingkup pemantauan dan pengukuran kinerja pengelolaan keselamatan
pertambangan

2.6 Informasi, Komunikasi, Pendampigan, Konsultasi Keselamatan Pertambangan


2.6.5 Efektifitas kampanye keselamatan pertambangan

2.6.13 Efektifitas mentoring, coaching dan counselling untuk pekerja dari pimpinan tim kerja
2.6.14 Ketersediaan ruang dan akses informasi keselamatan pertambangan dari pekerja

2.6.15 Proteksi pelapor dan mekanisme penanganan pelaporan dalam pengaduan pelanggaran
keselamtan pertambangan (whistleblowing system)

2.7 Pengendalian Mutu Keselamatan Pertambangan dalam Kegiatan Operasional


2.7.8 Kesesuaian penetapan area, aktivitas dan kontrol kritis dalam aspek keselamatan
pertambangan
2.7.9 Kesesuaian penetapan distribusi dan komposisi area pertambangan

3 ANALISA & STATISTIK KECELAKAAN KERJA, PENYAKIT AKIBAT KERJA, KEJADIAN AKIBAT
PENYAKIT TENAGA KERJA, KEJADIAN BERBAHAYA
3.2 Investigasi Kasus Keselamatan Pertambangan
3.2.3 Paradigma investigasi kasus keselamatan pertambangan

3.4 Pembelajaran Organisasi


3.4.1 Pembelajaran retrospektif dari pengelolaan keselamatan pertambangan

3.4.2 Jumlah perbaikan berbasis pembelajaran keselamatan pertambangan


4 UPAYA PENGENDALIAN YANG DILAKUKAN
4.1 Pengendalian risiko keselamatan pertambangan berbasis tata kelola
4.1.1 Dasar pengelolaan risiko keselamatan pertambangan

4.1.2 Ketuntasan siklus manajemen risiko

4.1.3 Ruang lingkup manajemen risiko

4.4 Manajemen Rekayasa dan Desain Proses


4.4.1 Kesesuaian Penerapan rekayasa pertambangan : kehandalan desain kegiatan opeasional
pertambangan

4.4.2 Kesesuain penerapan rekayasa pertambangan : kehandalan metode kegiatan operasional


pertambangan

4.4.3 Kesesuaian penerapan rekayasa pertambangan : kesesuaian penggunaan peralatan dan


perangkat keras untuk kegiatan operasional pertambangan

4.5 Manajemen Aset Keselamatan Pertambangan


4.5.2 Inventarisasi Aset Keselamatan Pertambangan
4.5.3 Manajemen Rantai Pasokan

4.6 Manajemen Kehandalan Pekerja dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan


4.6.6 Pendekatan Pelaksanaan Pendidikan dan Tinjauan Dokumentasi Pelatihan Aspek
Keselamatan

4.6.8 Retensi Pengetahuan dan Peningkatan Tinjauan Dokumentasi Kinerja Pekerja Pasca
Pendidikan dan pelatihan

4.6.9 Retensi Pengetahuan dan Peningkatan Kinerja Pekerja Pasca Sertifikasi


4.6.10 Kesesuaian Penetapan Roster dan Shift/Gilir Kerja Pekerja

4.7 Manajemen Perubahan


4.7.1 Dasar Manajemen Perubahan:

4.7.2 Kebermanfaatan Manajemen Perubahan

4.7.3 Daya Tanggap Organisasi atas Perubahan dari Eksternal

4.10 Manajemen Dokumen dan Rekanan Keselamatan Pertambangan


4.10.3 Manajemen Pengetahuan
RUBRIK PENILAIAN
1 2 3
Dasar Reaktif Terencana

Pekerja menjadi Pekerja menjadi disiplin Pekerja disiplin


disiplin hanya pada saat ada dalam penerapan KP jika sudah mengikuti peraturan
pengawasan, terjadi kasus perusahaan ketika
bergantung pada perintah KP, tidak konsisten bekerja di dalam tim kerja, di
area kerja dan/atau proyek,
dan di jam kerja. Tidak
konsisten disiplin ketika
bekerja secara individu

Sebagian besar Pekerja hanya Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja
menghadiri Kegiatan KP yang terlibat dan hanya tambang berpartisipasi dalam
menjadi kewajibannya berkontribusi dalam Kegiatan Kegiatan KP lingkup unit
KP apabila ada isu dengan kerjanya sesuai dengan
pekerjaannya atau ketika tanggung jawab yang
diminta oleh pimpinan unit ditetapkan
kerja

Sebagian besar Perwakilan Sebagian besar Sebagian besar


Departemen/Bagian/Seksi Perwakilan Perwakilan
tidak berperan dalam Departemen/Bagian yang Departemen/Bagian/Seksi
Manajemen Risiko KP dipilih melaksanakan tanggung yang dipilih melaksanakan
jawabnya dalam Tim tanggung jawabnya dalam Tim
Manajemen Risiko KP hanya Manajemen Risiko KP sesuai
apabila ada isu dengan dengan tanggung jawab yang
pekerjaannya atau ketika ditetapkan
diminta oleh KTT/PJO

Pekerja non pengawas tidak Pengawas hanya Pengawas melibatkan


terlibat dalam Manajemen melibatkan <70% dari total 70 s.d. 79% dari total
Risiko. Seluruhnya dilakukan anggotanya dalam proses anggotanya dalam proses
oleh Pengawas Operasional Manajemen Risiko Manajemen Risiko aktivitas
aktivitas yang menjadi yang menjadi tanggung
tanggung jawabnya jawabnya
Pekerja non pengawas tidak Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja
berperan/berkontribusi dalam non pengawas melaksanakan tambang melaksanakan
Manajemen Risiko KP tanggung jawabnya dalam Tim tanggung jawabnya dalam
Manajemen Manajemen
Risiko KP apabila ada isu Risiko KP sesuai dengan
dengan pekerjaannya atau tanggung jawab yang
ketika diminta oleh pim pinan ditetapkan
unit/tim kerjanya

Sebagian besar anggota Sebagian besar Anggota Sebagian besar Anggota


Komite KP tidak Komite KP hanya sekedar hadir Komite KP berpartisipasi dalam
berperan/berkontribusi dalam dalam rapat/diskusi rapat/diskusi penyusunan
penyusunan tujuan, sasaran, penyusunan tujuan, sasaran, tujuan, sasaran, dan program
dan program KP dan program KP namun tidak KP sesuai dengan tanggung
berkontribusi/berpartisipasi jawab yang ditetapkan
aktif

Komite KP tidak Komite KP ikut terlibat Komite KP terlibat


berperan/berkontribusi dalam dalam pemantauan dan dalam pemantauan dan
pemantauan dan evaluasi evaluasi pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan dan
pelaksanaan dan perkembangan tujuan, perkembangan tujuan,
perkembangan tujuan, sasaran, dan program KP sasaran, dan program KP
sasaran, dan program KP hanya ketika secara kontinu dan terencana
terjadi permasalahan atau
kasus KP

Ketua Komite KP tidak Ketua Komite KP Ketua Komite KP


mengambil peran dalam Rapat menghadiri Rapat Komite KP memimpin langsung
Komite KP namun tidak berperan pelaksanaan Rapat Komite KP
signifikan, mendelegasikan dan terlibat dalam
kepada Wakil atau Sekretaris pembahasan seluruh substansi
Komite KP untuk memimpin namun menetapkan sebagian
diskusi dan membuat besar keputusan secara
keputusan terpimpin

Wakil Ketua Komite KP Wakil Ketua Komite KP Wakil Ketua Komite KP


tidak terlibat/berperan dalam hanya sekedar hadir dalam berpartisipasi dalam Kegiatan
Rapat Komite KP Rapat Komite KP namun tidak KP sesuai dengan tanggung
berperan membantu Ketua jawab yang ditetapkan secara
Komite KP dalam Rapat Komite terencana
KP
Sekretaris Komite KP Sekretaris Komite KP Sekretaris Komite KP
tidak terlibat/berperan dalam hanya sekedar hadir dalam berpartisipasi dalam kegiatan
Rapat Komite KP Rapat Komite KP namun tidak KP sesuai dengan tanggung
berperan dalam Rapat Komite jawab yang ditetapkan secara
KP, hanya berperan jika terencana
diminta oleh Ketua Komite KP

Anggota Komite KP Sebagian besar Sebagian besar


tidak terlibat/berperan dalam Anggota Komite KP hanya Anggota Komite KP
Rapat Komite KP sekedar hadir dalam Rapat berpartisipasi dalam Rapat
Komite KP namun tidak Komite KP sesuai dengan
berperan dalam dalam Rapat tanggung jawab yang
Komite KP ditetapkan atau perintah
pimpinan unit kerja

Anggota Komite KP Sebagian besar Sebagian besar


tidak terlibat/berperan dalam Anggota Komite KP mengikuti Anggota Komite KP mengikuti
Rapat Komite KP Rapat Komite KP tanpa Rapat Komite KP membawa
membawa data/informasi data/informasi relevan/aspirasi
relevan/aspirasi terdokumentasi dari
terdokumentasi dari departemen/bagian yang
departemen/bagian yang diwakilinya, namun tidak dapat
diwakilinya menyampaikan dengan tepat
pada Rapat Komite KP

Manajemen tidak melakukan Manajemen melakukan upaya Manajemen telah melakukan


upaya untuk internalisasi Nilai- untuk internalisasi Nilai-Nilai upaya untuk internalisasi Nilai-
Nilai IntiPerusahaan kepada Inti Perusahaan hanya kepada Nilai Inti kepada seluruh
pekerja sebagian kelompok pekerja pekerja

Manajemen tidak melakukan Manajemen melakukan upaya Manajemen telah melakukan


upaya untuk internalisasi untuk internalisasi aturan upaya untuk internalisasi
aturan emas keselamatan emas keselamatan aturan emas keselamatan
pertambangan (Golden Rules) pertambangan (Golden Rules) pertambangan (Golden Rules)
Perusahaan kepada pekerja Perusahaan hanya kepada Perusahaan kepada seluruh
sebagian kelompok pekerja pekerja

Manajemen puncak Manajemen puncak Manajemen puncak


apatis dan tidak memiliki menunda melakukan melakukan perbaikan atas isu
atensi dalam merespon isu KP perbaikan isu KP KP sesuai dengan birokrasi
Pertambangan dan baru mulai yang ditetapkan, dengan fokus
menindaklanjuti ketika telah kepada isu KP yang
terjadi kerugian mempengaruhi keberlanjutan
operasional
Manajemen Puncak tidak Manajemen Puncak hanya Manajemen Puncak meninjau
meninjau implementasi fokus meninjau pengelolaan KP pengelolaan KP pada seluruh
pengelolaan KP secara pada kegiatan/area yang kegiatan operasional
langsung pada kegiatan secara historis telah terjadi pertambangan dan memberi
operasional pertambangan kasus KP perhatian secara detail,
melakukan interaksi langsung
dengan
perwakilan pekerja

Manajemen Puncak Manajemen Puncak Manajemen Puncak


tidak berperan dalam Rapat menghadiri Rapat Tinjauan memimpin langsung
Tinjauan Manajemen Manajemen namun tidak pelaksanaan Rapat Tinjauan
berperan signifikan, Manajemen dan terlibat dalam
mendelegasikan kepada pembahasan seluruh substansi
Management Representative namun menetapkan keputusan
untuk memimpin diskusi dan secara terpimpin
membuat keputusan

tidak menyediakan Manajemen puncak Manajemen puncak


sumberdaya yang memadai menyediakan menyediakan
untuk pelaksanaan inovasi sumberdaya terbatas untuk sumberdaya untuk
penerapan KP pelaksanaan inovasi penerapan pelaksanaan inovasi penerapan
KP, dengan fokus kepada KP untuk dilakukan secara
perbaikan atas isu KP yang terencana dan sistematis oleh
telah terjadi melalui tim kerja Bagian K3 dan KO atau
sementara departemen/ bagian lainnya
yang dibentuk secara yang ditunjuk, dengan fokus
ad-hoc untuk peningkatan kinerja
aspek penerapan KP yang
kurang baik

Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja Sebagian besar


memiliki persepsi bahwa memiliki persepsi bahwa pekerja memiliki persepsi
komitmen KTT/PJO dalam komitmen KTT/PJO dalam bahwa komitmen KTT/PJO
pengelolaan KP sangat pengelolaan KP terbatas dalam pengelolaan
kurang untuk sekedar penyelesaian KP untuk pemenuhan
permasalahan Kasus KP yang minimum kewajiban hukum
telah terjadi dan pencapaian target kinerja
lagging indicator
KTT/PJO tidak KTT/PJO memberikan KTT/PJO memberikan
terlibat/berperan dalam informasi satu arah, tidak kesempatan untuk diskusi dan
Kegiatan KP memberikan konsultasi serta
ruang partisipasi dan mendelegasikan kepada
kesempatan kepada anggota Pimpinan Unit Kerja untuk
untuk merespon kepada memimpin kegiatan
pekerja KP

KTT/PJO tidak KTT/PJO hanya sekedar hadir KTT/PJO berpartisipasi dalam


terlibat/berperan dalam dalam Kegiatan Penyusunan / Penyusunan / Tinjauan
Penyusunan / Tinjauan Tinjauan Kebijakan KP namun Kebijakan KP sesuai dengan
Kebijakan KP tidak berperan signifikan, tanggung jawab yang
mendelegasikan kepada ditetapkan secara terencana,
pimpinan Bagian terlibat dalam pembahasan
K3&KO untuk memimpin seluruh substansi namun
diskusi dan membuat menetapkan keputusan secara
keputusan. terpimpin
dalam Kegiatan Penyusunan /
Tinjauan
Kebijakan KP

KTT/PJO tidak KTT/PJO tidak berperan KTT/PJO ikut berperan dalam


terlibat/berperan dalam signifikan dalam Manajemen tahap perencanaan
Manajemen Risiko KP Risiko KP Manajemen Risiko KP
Pimpinan Departemen/Bagian Sebagian besar Sebagian besar
tidak terlibat/berperan dalam Pimpinan Departemen/Bagian Pimpinan Departemen/Bagian
Penyusunan / Tinjauan hanya sekedar hadir berpartisipasi dalam
Kebijakan KP dalam Kegiatan Penyusunan / Penyusunan / Tinjauan
Tinjauan Kebijakan KP namun Kebijakan KP sesuai dengan
tidak berperan dalam tanggung jawab yang
dalam Kegiatan Penyusunan / ditetapkan secara
Tinjauan Kebijakan KP, hanya terencana
berperan ketika diminta oleh
KTT/PJO

Pimpinan Departemen/Bagian Sebagian besar Sebagian besar Pimpinan


hanya menghadiri Pimpinan Departemen/Bagian Departemen/Bagian/ Seksi
Kegiatan KP yang menjadi terlibat dan hanya berpartisipasi
kewajibannya berkontribusi dalam Kegiatan dalam Tim Manajemen Risiko
KP apabila ada isu dengan KP sesuai dengan tanggung
pekerjaannya atau ketika jawab yang ditetapkan
diminta oleh secara terencana
KTT/PJO

Pimpinan Sebagian besar Pimpinan Sebagian besar Pimpinan


Departemen/Bagian/S eksi Departemen/Bagian/Se ksi Departemen/Bagian /Seksi
tidak berperan/ berkontribusi melaksanakan tanggung berpartisipasi dalam Tim
dalam Manajemen Risiko KP jawabnya dalam Tim Manajemen Risiko KP sesuai
Manajemen Risiko KP, apabila dengan tanggung jawab yang
ada diterapkan
isu dengan pekerjaannya atau
ketika diminta oleh KTT/PJO

Pengawas Operasional tidak Pengawas Operasional Pengawas Operasional


terlibat/berperan dalam memberikan informasi satu memberikan kesempatan
Pertemuan KP Kelompok Kerja arah, tidak memberikan ruang untuk
partisipasi dan kesempatan diskusi dan konsultasi dan
merespon kepada anggotanya mendelegasikan kepada
dalam Pertemuan KP anggota yang dipilih untuk
Kelompok Kerja memimpin Pertemuan KP
Kelompok Kerja
Pengawas Operasional tidak Sebagian besar Pengawas Sebagian besar Pengawas
berperan/ berkontribusi dalam Operasional melaksanakan Operasional berpartisipasi
Manajemen Risiko KP tanggung jawabnya dalam Tim dalam Tim Manajemen Risiko
Manajemen Risiko KP, apabila KP sesuai dengan tanggung
ada isu dengan jawab yang ditetapkan
pekerjaannya atau ketika
diminta oleh pimpinan unit
kerjanya

Perusahaan bergantung Perusahaan menyiapkan Perusahaan menyiapkan


sepenuhnya kepada jasa pihak kapasitas organisasi personel kompeten dalam
ketiga dalam pengelolaan KP dan personel kompeten dalam pengelolaan KP
pengelolaan KP secara sesuai persyaratan
minimalis, sehingga sebagian perundangan, namun masih
besar pengelolaan KP tersentral pada Bagian K3 KO
bergantung kepada jasa pihak saja, dan belum memberikan
ketiga sumberdaya organisasi yang
dibutuhkan untuk mengelola
KP secara
mandiri, sehingga dalam
beberapa hal dalam
pengelolaan KP masih harus
bergantung kepada jasa pihak
ketiga

Perusahaan tidak Bagian K3 KO tidak Bagian K3 KO berada


memiliki Bagian K3 dan KO berada langsung di bawah KTT langsung di bawah KTT dalam
dalam struktur organisasi struktur organisasi namun
belum dibentuk berdasarkan
pertimbangan
jumlah pekerja serta sifat atau
luasnya pekerjaan
Tidak ada mekanisme Hanya Pimpinan Hanya Pimpinan
untuk menyatakan keberatan Departemen/Bagian/Se ksi Departemen/Bagian/ Seksi dan
bekerja jika persyaratan KP yang diberikan kewenangan Pengawas Operasional dari
diragukan. untuk mewakili pekerja yang tiap pekerjaan diberikan
Pekerja diwajibkan untuk menyatakan keberatan bekerja kewenangan untuk mewakili
melaksanakan seluruh work jika persyaratan KP diragukan pekerja
order dalam setiap kondisi. yang menyatakan keberatan
bekerja jika persyaratan KP
diragukan

Pemilihan perwakilan Pemilihan perwakilan Pemilihan perwakilan


pekerja pada Komite KP tanpa pekerja tambang pada Komite pekerja tambang pada Komite
ada pertimbangan apapun oleh KP dilakukan melalui proses KP sesuai dengan tingkat
manajemen diskusi sepihak antara jabatan
manajemen puncak dan
KTT/PJO

Tidak ada target, sasaran, dan Target dan sasaran tahunan Sebagian besar target dan
strategi Pengelolaan KP Pengelolaan KP belum spesifik, sasaran tahunan Pengelolaan
terukur, dapat dicapai, relevan, KP telah SMART Sebagian
dan terdapat tenggat waktu besar
(SMART). target untuk pemenuhan
Belum dilakukan jumlah minimum persyaratan
pengembangan analisis kondisi perundangan
dan isu strategis maupun
penilaian konteks dalam
perencanaan strategis untuk
pengelolaan KP

Tidak ada upaya penjabaran Target dan sasaran tahunan Target dan sasaran tahunan
(cascading) dan penyelarasan Pengelolaan KP Pengelolaan
(alignment) Strategi KP di hanya pada Bagian K3 dan KP hanya pada Bagian K3 dan
setiap jenjang organisasi Bagian KO, sehingga masih Bagian KO, dan beberapa
terdapat konflik antara sasaran Bagian Operasional saja,
(objectives) KP dan sehingga proses bisnis belum
sasaran aspek lainnya berelasi sepenuhnya dengan
strategi dan target Key
Performance Indicator (KPI)
pekerja belum berelasi dengan
pencapaian target kinerja
perusahaan
Monitoring Monitoring pengelolaan Monitoring
pengelolaan KP dilakukan KP terfokus pada penyebab pengelolaan KP terfokus pada
secara tidak terencana dan kegagalan dalam pelaksanaan pencapaian lagging indicator,
sistematis KP yang telah terjadi dan ruang lingkup
terbataspada faktor-faktor
kondisi di dalam sistem

Kampanye KP sudah berjalan, Kampanye KP menarik Kampanye KP telah berhasil


namun tidak menarik dan tidak perhatian dari pekerja dan membangun kesadaran
menggugah kesadaran pekerja telah berhasil membangun pekerja terhadap KP dan
terhadap KP kesadaran pekerja terhadap KP menumbuhkan ketertarikan
pekerja untuk berpartisipasi
dalam pengelolaan KP

Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja


tambang tidak merasakan tambang menyatakan tambang menyatakan
manfaat dari Mentoring, Mentoring, Coaching, dan Mentoring, Coaching, dan
Coaching, dan Counselling Counselling yang diberikan Counselling yang diberikan
yang diberikan telah berhasil memberikan telah berhasil memberikan
pekerja kemampuan dan pekerja kemampuan dan
petunjuk penyelesaian petunjuk untuk menciptakan
permasalahan KP yang pengelolaan KP yang lebih baik
dihadapi di tempat kerja sesuai best
practice yang ada
Informasi KP bersifat Informasi KP bersifat top- Informasi KP disebarluaskan
confidential dan eksklusif: down: Informasi KP secara terstruktur melalui
disosialisasikan oleh pimpinan, Komite KP: Mekanisme
tidak disosialisasikan kepada namun setiap pekerja distribusi
pekerja. Pekerja tambang tidak tambang tidak memiliki informasi dan ruang partisipasi
memiliki ruang untuk kesempatan dan hak yang masukan dari pekerja tambang
menyampaikan informasi KP sama untuk mendapatkan telah dilakukan secara formal
(hanya satu arah) akses informasi KP Pekerja dan sistematis melalui Komite
tambang memiliki ruang KP
terbatas untuk menyampaikan
informasi KP

Manajemen belum Manajemen telah Manajemen telah


menetapkan Whistleblowing menetapkan Whistleblowing menetapkan Whistleblowing
System dalam Pengelolaan KP System namun tidak System, memberikan jaminan
memberikan jaminan perlindungan kepada pelapor /
perlindungan kepada pelapor menjaga anonimitas identitas
pelapor namun belum
menindaklanjuti pelaporan
Setiap laporan pelanggaran
yang diterima akan
ditindaklanjuti dengan
melakukan investigasi dan
pengumpulan alat bukti

Tidak terdapat Area dan aktivitas kritis Area dan aktivitas


informasi mengenai area dan yang memerlukan pengawasan kritis yang memerlukan
aktivitas kritis yang yang lebih ketat, ditetapkan pengawasan yang lebih ketat
memerlukan ketika telah terjadi kasus KP serta kontrol kritis yang harus
pengawasan yang lebih ketat, saja, kontrol kritis yang harus dilaksanakan untuk
serta kontrol kritis yang harus dilaksanakan untuk pelaksanaan pekerjaan
dilaksanakan untuk pelaksanaan pekerjaan merupakan masukan dari
pelaksanaan pekerjaan terbatas pada hasil investigasi Bagian K3 KO, namun masih
terhadap kasus KP spesifik berdasarkan hasil evaluasi
terhadap risiko terhadap
model operasional saat ini
Tidak ada Pengawasan KP Pengawasan KP
perencanaan pengawasan KP difokuskan untuk pekerjaan dilakukan pada setiap area dan
yang telah pernah terjadi kasus /atau kegiatan operasional
KP di masa lampau yang dilakukan, namun belum
terdapat kajian kebutuhan
pengawas

Investigasi Investigasi hanya difokuskan Investigasi dilakukan untuk


difokuskan untuk sekedar terhadap kesalahan pekerja menemukan penyebab dasar
menyelesaikan kewajiban tambang to identify causes untuk mencegah kejadian
hukum blame culture serupa terjadi kembali dan
malfungsi lainnya. Kesalahan
manusia dalam pengelolaan KP
dianggap sebagai akibat dari
suatu akar masalah mendasar
seperti kelemahan sistemik
dari organisasi, bukan sebagai
penyebab utama dari suatu
kasus kecelakaan. Tidak
hanya mengungkap kegagalan
individu pekerja saja, tetapi
fokus kepada kegagalan
sistem.

Perusahaan tidak memiliki Perusahaan hanya fokus Perusahaan hanya fokus


mekanisme untuk mempelajari kasus kegagalan mempelajari kasus kegagalan
pembelajaran dari kinerja pengelolaan KP di internal pengelolaan KP di internal dan
pengelolaan KP. Pembelajaran perusahaan, yang dilakukan eksternal perusahaan, yang
mengedepankan inisiatif secara reaktif. dilakukan secara terencana
mandiri dari masing-masing Fokus memperbaiki dan terorganisir seperti melalui
pekerja. kekurangan dari kasus yang Komite KP
terjadi

Perusahaan tidak Perusahaan Perusahaan


menindaklanjuti hasil menindaklanjuti hasil menindaklanjuti hasil
pembelajaran dari kegagalan pembelajaran dari kegagalan pembelajaran dari kegagalan
dan kesuksesan pengelolaan pengelolaan KP di internal pengelolaan KP di internal dan
KP di internal dan eksternal perusahaan eksternal perusahaan
perusahaan
Perusahaan mulai mengelola Perusahaan mulai mengelola Perusahaan mengelola Risiko
Risiko KP setelah ada Risiko KP jika sudah terjadi KP sesuai RKAB untuk
pengawasan, bergantung pada kasus KP, tidak konsisten pemenuhan minimum
perintah kewajiban hukum dan
pencapaian target kinerja

Perusahaan tidak Perusahaan hanya Perusahaan telah


melaksanakan proses fokus pada identifikasi bahaya melaksanakan proses
manajemen risiko secara dan pengendalian risiko dari penetapan konteks risiko,
formal maupun informal aktivitas dan/atau kegiatan identifikasi bahaya dan
yang secara historis pengendalian risiko untuk
telah terjadi kasus KP seluruh kegiatan operasional

Perusahaan tidak Manajemen risiko fokus pada Manajemen risiko


melaksanakan proses masalah/kejadian sebelumnya, untuk memenuhi target yang
manajemen risiko secara dilakukan secara insidentil dan ditetapkan pada rencana yang
formal maupun informal ad hoc sudah dibuat dan mencegah
kerugian dari model
operasional saat ini
Perusahaan tidak membuat Desain kegiatan pertambangan Seluruh desain kegiatan
desain kegiatan pertambangan yang telah memenuhi pertambangan telah
dengan mempertimbangkan persyaratan aspek KP hanya memenuhi persyaratan aspek
pemenuhan persyaratan aspek sebatas pada KP
KP kegiatan/area kerja yang
secara historis telah terjadi
kasus KP sebelumnya

Perusahaan tidak membuat Metode kegiatan Penetapan metode seluruh


perencanaan metode kegiatan pertambangan telah kegiatan pertambangan telah
pertambangan dengan memenuhi persyaratan aspek memenuhi persyaratan aspek
mempertimbangkan KP hanya sebatas pada KP
pemenuhan persyaratan aspek kegiatan yang secara historis
KP telah terjadi kasus KP

Perusahaan tidak membuat Pemilihan peralatan Pemilihan seluruh peralatan


perencanaan penggunaan pertambangan yang pertambangan telah
peralatan pertambangan mempertimbangkan sepenuhnya
utama dan penunjang dengan pemenuhan aspek KP hanya mempertimbangkan
mempertimbangkan sebatas untuk pemenuhan aspek KP
pemenuhan aspek KP perbaikan pada kegiatan yang
secara historis telah terjadi
kasus
KP atau atas pull factor
dari eksternal

Inventarisasi Aset Telah dilakukan Telah dikembangkan


penunjang aspek KP dilakukan inventarisasi aset aspek Perencanaan Sumberdaya
secara manual dan tidak KP yang mencakup asset Perusahaan yang mencakup
terstruktur. register yang fokus pada Asset Register, Asset Condition
Tidak terintegrasi dalam beberapa area/kegiatan saja, Assessment, Asset Criticality
Perencanaan Sumberdaya tidak termasuk milik Assessment, Asset Lifecycle
Perusahaan (Enterprise kontraktor/sub Plan, Annual Works Plan untuk
Resource Planning) kontraktor. peralatan dan material
Belum dilakukan Asset pertambangan
Lifecycle Planning.
.
Perusahaan belum Perusahaan mulai Perusahaan telah
melakukan Manajemen Rantai menerapkan Manajemen memiliki perencanaan,
Pasokan secara terstruktur Rantai Pasokan namun belum pengaturan, dan penjadwalan
konsisten sehingga masih arus produk penunjang aspek
terdapat kondisi yang tidak KP dari mulai
efisien. pengadaan peralatan dan
material hingga didistribusikan
kepada unit kerja/departemen
pengguna (user)

Pendidikan dan Pendidikan dan Pendidikan dan


Pelatihan Aspek KP dilakukan Pelatihan Aspek KP dilakukan Pelatihan Aspek KP dilakukan
secara logis- dengan dengan
deduktif (transfer of pendekatan andragogi dengan pendekatan andragogi, untuk
knowledge) dengan target sekedar untuk pencapaian target learning
pendekatan pedagogi, penguasaan materi outcomes
sehingga pekerja hanya
menerima ilmu secara pasif
dari trainer dan satu arah

Pendidikan dan Kompetensi pasca Perusahaan berhasil


Pelatihan belum memberikan pendidikan dan pelatihan tidak memberikan dukungan agar
pengaruh signifikan pada dipelihara dan diterapkan kompetensi yang dilatih dapat
peningkatan kinerja pekerja konsisten, masih ditemukan dipertahankan dan
permasalahan KP akibat diimplementasikan dengan
kompetensi dari pekerja yang baik pada pekerjaan
pasca diberikan pasca
pendidikan

Sertifikasi kompetensi Kompetensi pasca Perusahaan berhasil


belum memberikan pengaruh sertifikasi tidak dipelihara dan memberikan dukungan agar
signifikan pada peningkatan diterapkan konsisten, masih pengakuan kompetensi yang
kinerja pekerja ditemukan permasalahan KP diperoleh dapat dipertahankan
akibat kompetensi dari pekerja diimplementasikan dengan
yang pasca diberikan pasca baik pada
pendidikan pekerjaan
Roster dan Shift/Gilir Roster dan Shift/ Gilir Roster dan Shift/ Gilir
Kerja ditetapkan tanpa Kerja ditetapkan hanya dengan Kerja ditetapkan dengan
mempertimbangkan aspek KP pertimbangan ketersediaan pertimbangan ketentuan
dan kecukupan jumlah sumber peraturan perundang-
daya manusia dengan yang undangan serta ketersediaan
dibutuhkan untuk dan kecukupan jumlah sumber
melaksanakan tugas fungsi / daya manusia yang kompeten
proses bisnis dengan yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tugas
fungsi / proses bisnis dengan
aman dan selamat

Perusahaan tidak melakukan Perusahaan melakukan Perusahaan melakukan


proses formal perihal manajemen perubahan apabila manajemen perubahan apabila
manajemen perubahan dan terjadi perubahan dan terjadi perubahan dan
modifikasi atas perancangan modifikasi pada sarana, modifikasi pada sarana,
dan rekayasa yang mempunyai prasarana, instalasi, dan prasarana, instalasi, dan
risiko KP dan/atau mempunyai peralatan hanya peralatan sesuai
implikasi terhadap ketentuan jika ada pengawasan dari dengan rencana kajian teknis
peraturan perundang- eksternal yang tertulis pada RKAB yang
undangan diberikan pemerintah

Manajemen perubahan tidak Manajemen perubahan Manajemen perubahan


berkontribusi kepada memberikan kontribusi untuk dilakukan dengan
peningkatan kinerja KP penyelesaian permasalahan / tepat sehingga mampu
kasus spesifik terkait aspek KP kontribusi untuk
yang telah teridentifikasi menyelesaikan permasalahan
sebelumnya KP secara umum dan
meningkatkan kinerja aspek KP

Perusahaan tidak memiliki Perusahaan lambat dalam Perusahaan mampu merespon


kesiapan dan cenderung merespon tantangan tantangan perubahan yang
resistern (tidak memiliki perubahan yang datang dari datang dari luar Perusahaan
kemauan untuk berubah) luar Perusahaan dan respon dengan cepat dan tepat,
dalam merespon tantangan dijalankan tidak tepat dalam namun masih berfokus pada
perubahan dari luar menjawab tantangan yang ada penyelesaian masalah
Perusahaan
Perusahaan belum Perusahaan telah Perusahaan aktif
memiliki proses formal untuk mengidentifikasi, mengelola, mengumpulkan pekerja
manajemen informasi KP menyimpan informasi kepada melalui pertemuan, rapat,
pekerja secara terpusat. Data diskusi, dan lain-lain secara
rekaman KP telah dikelola reguler, untuk
menjadi informasi mendiseminasikan
pengetahuan yang
terdokumentasi (explicit
knowledge) dan pengetahuan
yang berbentuk pengalaman,
maupun petunjuk praktis dari
individu yang tidak
terdokumentasi (tacit
knowledge) berdasarkan data
rekaman KP yang telah
dianalisis.
AIAN Nilai Capaian
4 5 (1-5)
Proaktif Resilient

Pekerja disiplin Tidak ditemukan


mengikuti peraturan pelanggaran atas norma /
perusahaan termasuk prosedur /
ketika memasuki area kerja di standar / peraturan
area kerjanya. Kedisiplinan perusahaan.
telah dilakukan secara individu, Pekerja juga disiplin menjaga 3
komunal, maupun kolektif, keselamatan dan kesehatan di
namun masih ditemukan luar jam kerja dan wilayah
pelanggaran minor kerja

Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja


berperan aktif memberikan berpartisipasi secara aktif
input konstruktif, umpan balik, mdalam kegiatan KP lingkup
informasi dan/atau dukungan organisasi, dan mampu
dalam Kegiatan KP untuk berkolaborasi untuk mencapai
lingkup unit kerjanya dan unit tujuan kegiatan KP
lain yang terkait dalam 4
departemen

Sebagian besar Seluruh Perwakilan


Perwakilan Departemen/Bagian/Seksi
Departemen/Bagian/Seksi yang dipilih mampu untuk
yang dipilih berperan aktif saling menyelaraskan
memberikan input konstruktif, pemahaman, melakukan
umpan balik, informasi pertukaran informasi yang
dan/atau dukungan yang tepat, dan mampu
dibutuhkan berkolaborasi dalam tim untuk 5
dalam kegiatan Tim mencapai tujuan Manajemen
Manajemen Risiko KP Risiko KP lingkup organisasi

Pengawas melibatkan Pengawas melibatkan


80 s.d. 99% dari total anggota seluruh anggota dalam proses
dalam proses Manajemen Manajemen Risiko aktivitas
Risiko aktivitas yang menjadi yang menjadi tanggung 4
tanggung jawabnya jawabnya
Sebagian besar pekerja Seluruh pekerja
non pengawas berperan aktif non pengawas mampu
memberikan input konstruktif, memberikan informasi dan
umpan balik, informasi dukungan yang tepat,
dan/atau dukungan yang berkolaborasi dalam tim untuk
dibutuhkan dalam mencapai tujuan Manajemen 4
peningkatkan kinerja Risiko KP
Manajemen Risiko KP

Sebagian besar Anggota Seluruh anggota komite KP


Komite KP berperan aktif saling menyelaraskan
memberikan input konstruktif pemahaman, menyepakati
dalam rapat/diskusi trade-off, dan mampu
penyusunan tujuan, sasaran, berkolabroasi dalam
dan program KP rapat/diskusi penyusunan, 5
sasaran, dan program KP untuk
mencapai tujuan yang
diharapkan

Komite KP mampu Komite KP mampu


menindaklanjuti pelaksanaan menindaklanjuti pelaksanaan
dan perkembangan tujuan, dan perkembangan tujuan,
sasaran, dan program KP sasaran, dan program KP yang
belum sesuai berdasarkan hasil belum sesuai dan yang telah
pemantauan dan evaluasi sesuai berdasarkan hasil 5
pemantauan dan evaluasi,
secara tepat dan pada waktu
yang tepat

Ketua Komite KP Ketua Komite KP


memimpin langsung memimpin langsung
pelaksanaan Rapat Komite KP pelaksanaan Rapat Komite KP,
dan terlibat dalam mampu memberdayakan
pembahasan seluruh substansi seluruh peserta untuk
dan memberikan masukan berkolaborasi dalam
konstruktif dan valid, umpan memberikan masukan seluruh
balik, informasi dan/atau substansi pembahasan, dan
dukungan yang dibutuhkan, mampu memimpin 5
untuk setiap substansi pengambilan keputusan dan
pembahasan penetapan kesimpulan melalui
proses yang inklusif dan tepat,
didasarkan hasil konsensus
bersama

Wakil Ketua Komite KP Wakil Ketua Komite KP


berperan aktif memberikan mampu membantu Ketua
input konstruktif dalam Rapat Komite KP untuk
Komite KP memberdayakan
peserta agar dapat 5
berkolaborasi untuk mencapai
tujuan Rapat Komite KP
Sekretaris Komite KP Sekretaris Komite KP
berperan aktif memberikan mampu menyelaraskan
aktif memberikan input pemahaman dan/atau mampu
kponstruktif dalam Rapat berkolaborasi untuk mencapai 5
Komite KP tujuan Rapat Komite KP

Sebagian besar Seluruh Anggota


Anggota Komite KP berperan Komite KP mampu saling
aktif memberikan input menyelaraskan pemahaman
konstruktif, umpan balik, dan/atau berkolaborasi untuk
informasi dan/atau dukungan mencapai tujuan Rapat Komite 5
yang dibutuhkan KP
dalam Rapat Komite KP

Sebagian besar Anggota Seluruh Anggota


Komite KP mengikuti Rapat Komite KP mengikuti Rapat
Komite KP membawa Komite KP dengan membawa
data/informasi relevan/aspirasi data/informasi relevan/aspirasi
terdokumentasi dari terdokumentasi dari
departemen/bagian yang departemen/bagian yang
diwakilinya, dan mampu diwakilinya, menyampaikan
menyampaikan dengan tepat dengan tepat, mampu untuk 5
pada Rapat Komite KP saling menyelaraskan
pemahaman dan berkolaborasi
untuk mencapai tujuan Rapat
Komite KP

Manajemen telah melakukan Manajemen telah memberikan


upaya untuk internalisasi Nilai- contoh nyata aktualisasi Nilai-
Nilai Inti Perusahaan dan Nilai Inti Perusahaan kepada
memasukan kepada target pekerja 5
kinerja pekerja

Manajemen telah melakukan Manajemen telah memberikan


upaya untuk internalisasi contoh nyata aktualisasi aturan
aturan emas keselamatan emas keselamatan
pertambangan (Golden Rules) pertambangan (Golden Rules) 5
Perusahaan dan memasukan Perusahaan kepada pekerja
kepada target kinerja pekerja

Manajemen puncak Manajemen puncak


mampu mengambil keputusan mampu mengambil keputusan
dan melakukan perbaikan atas dan melakukan perbaikan atas
isu KP dengan cepat terhadap seluruh isu KP dengan cepat,
isu KP yang telah terjadi, baik baik kepada isu KP yang telah
isu KP yang bersifat minor, terjadi, maupun melakukan 5
mayor, maupun yang signifikan antisipasi yang tepat untuk isu
mempengaruhi keberlanjutan KP yang berpotensi akan
operasional. terjadi di masa mendatang
Manajemen Puncak Manajemen Puncak hadir
memberikan masukan memberikan contoh dan
masukan konstruktif, umpan keteladanan secara konkrit
balik, informasi dan/atau dalam hal pengelolaan KP
dukungan yang dibutuhkan,
serta solusi untuk perbaikan 5
dan pengelolaan KP
untuk seluruh kegiatan
operasional pertambangan

Manajemen Puncak Manajemen Puncak


memimpin langsung memimpin Rapat Tinjauan
pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen, mampu
Manajemen dan terlibat dalam memberdayakan seluruh
pembahasan peserta untuk berkolaborasi
seluruh substansi dan dalam memberikan masukan
memberikan masukan seluruh substansi pembahasan,
konstruktif dan valid, umpan dan mampu memimpin
balik, informasi dan/atau pengambilan keputusan dan 5
dukungan yang dibutuhkan, penetapan kesimpulan melalui
untuk setiap substansi proses yang inklusif dan tepat,
pembahasan didasarkan hasil konsensus
bersama

Manajemen puncak Manajemen puncak


menyediakan menyediakan
sumberdaya untuk sumberdaya yang memadai
pelaksanaan inovasi penerapan dan telah berhasil
KP untuk dilakukan secara menciptakan iklim inovasi di
terencana dan sistematis oleh seluruh departemen/bagian
Bagian K3 dan KO atau dari pekerja, dengan fokus
departemen/ bagian lainnya untuk peningkatan kinerja
yang ditunjuk, dengan fokus yang kurang baik maupun 5
untuk peningkatan kinerja untuk mempertahankan
yang kurang baik maupun kinerja yang sudah baik
untuk mempertahankan
kinerja yang sudah baik

Sebagian besar Sebagian besar pekerja


pekerja memiliki persepsi memiliki persepsi bahwa
bahwa KTT/PJO memiliki KTT/PJO memiliki komitmen
komitmen yang tinggi dalam KP
pengelolaan KP untuk agar dapat menunjang kinerja
menunjang sistem produksi operasional yang konsisten
dan mencapai target leading handal di berbagai kondisi . 5
dan lagging indicator KTT/PJO telah menjadi role
model bagi pekerja dalam hal
pengelolaan KP.
KTT/PJO memimpin langsung, KTT/PJO mampu
membuka ruang kerjasama memberdayakan
yang besar dan proses diskusi pekerja untuk berpartisipasi
dua arah, menjadikan pekerja aktif, memberi solusi,
sebagai partner untuk melakukan pertukaran
kolaborasi informasi yang tepat, serta
mampu
memimpin
pengambilan
keputusan, penetapan 5
kesimpulan/mufakat
didasarkan hasil konsensus
bersama yang melalui proses
rasional dan partisipasi tulus
dari para pekerja

KTT/PJO memimpin langsung KTT/PJO mampu


pelaksanaan Kegiatan memberdayakan seluruh
Penyusunan / Tinjauan peserta untuk berkolaborasi
Kebijakan KP dan terlibat dalam memberikan masukan
dalam pembahasan seluruh seluruh substansi pembahasan,
substansi dan memberikan dan mampu memimpin
masukan konstruktif dan valid, pengambilan keputusan dan
umpan balik, informasi penetapan kesimpulan melalui
dan/atau dukungan yang proses yang inklusif dan tepat, 5
dibutuhkan, untuk setiap didasarkan hasil konsensus
substansi pembahasan bersama untuk mencapai
tujuan Penyusunan/ Tinjauan
kebijakan KP

KTT/PJO ikut KTT/PJO ikut berperana dalam


berperan dalam tahap tahap perencanaan,
perencanaan, komunikasi dan
komunikasi dan konsultasi,
konsultasi, pelaksanaan, dan pelaksanaan, dan
secara proaktif melakukan pemantauan dan
pemantauan dan peninjauan Manajemen 5
peninjauan Manajemen Risiko Risiko KP, serta
KP menindaklanjuti hasil evaluasi
untuk peningkatan
berkelanjutan
Sebagian besar Pimpinan Seluruh Pimpinan
Departemen/Bagian berperan Departemen/Bagian mampu
aktif memberikan input. memberikan informasi dan
konstruktif dalam dukungan yang tepat,
Penyusunan / Tinjauan mentransfer
Kebijakan pemahaman dan/atau mampu
KP berkolaborasi untuk mencapai 5
Kegiatan KP dihadiri oleh tujuan Penyusunan / Tinjauan
Bagian K3 dan Bagian KO dan Kebijakan KP
hanya 80-99% dari
total Pimpinan Bagian
Operasional

Sebagian besar Pimpinan Seluruh Pimpinan


Departemen/Bagian Departemen/Bagian mampu
berperan aktif memberikan mentransfer pemahaman
input konstruktif dalam dan/atau mampu
Kegiatan KP berkolaborasi untuk mencapai
tujuan Kegiatan KP lingkup 4
organisasi

Sebagian besar Pimpinan Seluruh Pimpinan


Departemen/Bagian /Seksi Departemen/Bagian/S eksi
berperan aktif memberikan mampu memberikan informasi
input konstruktif, umpan balik, dan dukungan yang tepat,
informasi dan/atau dukungan saling mentransfer dan
yang dibutuhkan dalam menyelaraskan pemahaman
kegiatan Tim Manajemen dan mampu berkolaborasi 5
Risiko KP dalam tim untuk mencapai
tujuan Manajemen Risiko KP
lingkup organisasi

Pengawas Pengawas Operasional


Operasional memimpin mampu memberdayakan
langsung anggotanya untuk
pertemuan KP Kelompok Kerja, berpartisipasi aktif dan
membuka ruang kerjasama melakukan pertukaran
yang besar dan proses diskusi informasi yang tepat, serta
dua arah, menjadikan anggota mampu memimpin
sebagai partner untuk pengambilan keputusan, 4
kolaborasi penetapan
kesimpulan/mufakat melalui
proses rasional dan partisipasi
tulus dari anggota
Sebagian besar Pengawas Seluruh Pengawas Operasional
Operasional dipilih berperan mampu memberikan informasi
aktif memberikan input. dan dukungan yang tepat,
konstruktif, umpan balik, saling mentransfer dan
informasi dan/atau dukungan menyelaraskan pemahaman
yang dibutuhkan dalam dan mampu berkolaborasi 4
kegiatan Tim. Manajemen dalam tim untuk mencapai
Risiko tujuan Manajemen Risiko KP
KP lingkup organisasi

Manajemen mampu Manajemen mampu


menciptakan kapasitas menciptakan kapasitas
organisasi dan personel organisasi dan personel
perusahaan pertambangan perusahaan pertambangan
untuk secara mandiri untuk secara mandiri
mengelola KP, mengelola KP, dan
namun belum memberikan memberikan kepercayaan,
kepercayaan, peran, tanggung peran, tanggung jawab dan
jawab dan otoritas kepada otoritas lebih kepada pekerja
pekerja yang memiliki yang memiliki kemampuan
kemampuan spesialis untuk spesialis untuk berkontribusi
berperan maupun memberikan 5
pertimbangan dalam
pengambilan keputusan dalam
bidang keahliannya

Bagian K3 KO berada Bagian K3 dan KO


langsung di bawah KTT dalam memiliki kewenangan dan
struktur organisasi dan telah jumlah yang sesuai, dan
dibentuk berdasarkan diberikan tanggung jawab lebih
pertimbangan dalam memimpin Research &
jumlah pekerja serta sifat atau Development terkait KP 4
luasnya pekerjaan
Seluruh pekerja Setiap pekerja dari
telah diberikan kesempatan setiap jenjang pekerja
untuk menyatakan keberatan diberikan dukungan secara adil
bekerja jika persyaratan KP untuk menyatakan keberatan
diragukan, namun pada bekerja jika persyaratan KP
prakteknya masih terdapat diragukan, dan telah terdapat
permasalahan ketidakadilan mekanisme verifikasi yang adil
sosial di tempat kerja akibat dan transparan. 5
ketidaksejajaran
kekuasaan/otoritas, sehingga
pekerja tidak berani untuk
menyatakan keberatan bekerja

Pemilihan perwakilan Pemilihan perwakilan


pekerja tambang pada Komite pekerja tambang pada Komite
KP dilakukan dengan KP dilakukan melalui
melibatkan pemangku mekanisme yang aspiratif dan
kepentingan internal, namun demokratis, dengan
belum ada pertimbangan mempertimbangkan
kompetensi dan komposisi kompetensi dan komposisi 4

Seluruh target sasaran dan Seluruh target sasaran dan


telah memenuhi SMART serta telah memenuhi SMART dan
telah dikembangkan dengan telah terdapat target untuk
mempertimbangkan analisis mencapai beyond compliance/
kondisi dan isu strategis Telah dikembangkan
pengelolaan KP Telah opsi strategis berdasarkan
ditetapkan faktor kunci scenario planning yang 4
keberhasilan dikembangkan dengan
memperhatikan faktor
ketidakpastian

Target dan sasaran Target dan sasaran KP


KP telah ada di masing-masing telah diturunkan di seluruh
departemen/bagian dan departemen/bagian hingga
menjadi poin utama dalam indikator kinerja utama (Key
penyusunan rencana kegiatan. Performance Indicator)pekerja
Proses bisnis telah berelasi
sepenuhnya dengan
perencanaan strategis KP. 5
Telah dilakukan penyelarasan
secara vertikal dan horizontal.
Monitoring Monitoring
pengelolaan KP terhadap pengelolaan KP merupakan
progress pencapaian target proses berkelanjutan, yang
leading dan lagging indicator, dapat mendeteksi kondisi
serta memantau kondisi kritikal yang secara serius
apa yang terjadi di dalam batas dapat
sistem dan di lingkungan luar mempengaruhi kinerja sistem,
batas sistem untuk tantangan dan peluang, dalam
jangka pendek, untuk jangka pendek & jangka
membantu perbaikan terus- panjang – secara
menerus serta mengantisipasi positif atau negatif, dan
potensi tujuan yang tidak mampu menindaklanjuti 4
tercapai. mengetahui apa yang harus
dicari untuk mempertahankan
kinerja

Kampanye KP telah berhasil Kampanye KP telah berhasil


menumbuhkan keinginan dan menggerakkan pekerja untuk
kemauan pekerja untuk bekerja secara aman dan
berpartisipasi dalam berpartisipasi secara konkrit 5
pengelolaan KP secara konkrit dalam pengelolaan KP

Sebagian besar pekerja Sebagian besar pekerja


tambang menyatakan tambang menyatakan
Mentoring, Coaching, dan Mentoring, Coaching, dan
Counselling yang diberikan Counselling yang diberikan
telah berhasil memberikan telah berhasil memberikan
pekerja kemampuan dan pekerja kemampuan dan
petunjuk untuk petunjuk untuk mengubah 5
mengidentifikasi gagasan solusi permasalahan KP di tempat
yang lebih kreatif dan efisien kerja menjadi peluang
pengelolaan KP yang lebih baik
di tempat kerja
Informasi KP disebarluaskan Informasi KP bersifat inklusif
secara terstruktur melalui namun tetap terkontrol:
Komite KP yang dilanjutkan Diseminasi informasi kepada
dengan peran seluruh pekerja melalui
Pengawas Operasional di Komite KP dan Pengawas
masing-masing area kerja Operasional berjalan baik,
seluruh pekerja dengan cepat
mendapatkan notifikasi untuk
informasi aspek KP. Setiap
pekerja tambang memiliki 4
kesempatan dan hak yang
sama untuk mendapatkan dan
menyampaikan akses informasi
KP,

Manajemen Manajemen
menindaklanjuti setiap laporan menindaklanjuti setiap laporan
pelanggaran yang diterima dari pelanggaran yang diterima dari
Whistleblowing System dengan Whistleblowing System dengan
melakukan investigasi dan melakukan investigasi dan
pengumpulan bukti pengumpulan bukti, serta
melakukan perbaikan dan
pencegahan yang tepat dan 5
cepat

Area dan aktivitas Area dan aktivitas


kritis yang memerlukan kritis yang memerlukan
pengawasan yang lebih ketat pengawasan yang lebih ketat
serta kontrol kritis yang harus serta kontrol kritis yang harus
dilaksanakan untuk dilaksanakan untuk
pelaksanaan pekerjaan pelaksanaan pekerjaan telah
telah ditetapkan secara ditetapkan secara kolaboratif
kolaboratif oleh unit pemilik oleh unit pemilik risiko dan
risiko dan Bagian K3 KO Bagian K3 KO, denan terus
menerus mencari
kemungkinan terjadinya risiko
baru yang tidak terdeteksi atas
dinamika dan potensi 5
perubahan operasional di
masa mendatang
Pengawasan KP Jumlah pengawas
dilakukan secara berjenjang dan layer pengawasan KP telah
sesuai tingkatan pengawas ditentukan dengan
pada setiap area dan mempertimbangkan jumlah
/atau kegiatan operasional dan jenis aktivitas yang
yang dilakukan diawasi, lingkup area dan objek
yang
diawasi, jumlah entitas 4
(perusahaan) yang diawasi,
shift kerja, dan frekuensi
pelaksanaan

Investigasi dilakukan untuk Perusahaan melakukan 'safety


memahami bagaimana hal-hal investigation' untuk
biasanya berjalan dengan baik meningkatkan kemampuan
sebagai dasar seluruh pre-kondisi yang
untuk menjelaskan bagaimana menunjang sistem kerja
hal-hal yang tidak sesuai dapat kegiatan operasional agar
terjadi. dapat berjalan dengan baik
mencapai tujuannya dalam
berbagai kondisi (resilient).
4

Perusahaan mempelajari Perusahaan berhasil


kegagalan dan kesuksesan mempelajari pembelajaran
pengelolaan KP di internal dan yang tepat dari pengalaman
eksternal secara terencana dan yang benar, baik dari
terorganisir. Mampu kegagalan dan keberhasilan,
mengidentifikasi secara terencana dan 4
lessons learned dari kasus berkelanjutan
perusahaan lain secara tepat

Perusahaan Perusahaan
menindaklanjuti hasil menindaklanjuti hasil
pembelajaran dari kegagalan pembelajaran dari kegagalan
dan kesuksesan pengelolaan dan kesuksesan pengelolaan
KP di internal dan eksternal KP di internal dan eksternal
dengan cara yang tepat 5
Perusahaan mengelola Risiko Perusahaan mengelola Risiko
KP sebagai bagian penting KP untuk menunjang kinerja
dalam sistem produksi, operasional yang konsisten
dikembangkan secara handal di berbagai kondisi.
terintegrasi dengan Penetapan risk appetite
manajemen risiko korporasi. bersifat dinamis mengikuti
Penetapan risk appetite kondisi internal dan eksternal
bersifat dinamis mengikuti perusahaan di hari ini dan hasil
perkembangan kondisi internal forecast kondisi masa 5
perusahaan mendatang

Perusahaan telah Perusahaan telah


melaksanakan proses mengembangkan (key risk
identifikasi bahaya dan indicators) sebagai peringatan
pengendalian risiko dilakukan dini (early warning system) di
secara formal dan seluruh organisasi, telah
terstandardisasi untuk seluruh terdapat perencanaan
kegiatan operasional telah cadangan/alternatif/darurat
dilengkapi dengan proses (contingency planning) dalam
komunikasi dan konsultasi berbagai skenario operasional
risiko serta pemantauan Metode manajemen risiko
peninjauan risiko secara terus menerus
dikembangkan mengacu 5
kepada peraturan perundang-
undangan dan mengikuti
kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi Tiap individu
memiliki peran dalam
pengendalian

Manajemen risiko Manajemen risiko dilakukan


untuk memenuhi target yang berdasarkan perencanaan
ditetapkan pada rencana yang kerja yang adaptif dengan
sudah dibuat dan mencegah terus menerus mencari
kerugian dari model kemungkinan terjadinya risiko
operasional saat ini dan baru yang tidak terdeteksi
perubahan yang akan untuk rencana operasional di
dilakukan dalam jangka masa mendatang baik jangka 5
pendek pendek maupun panjang
Seluruh desain kegiatan Desain kegiatan pertambangan
pertambangan telah yang ditetapkan terbukti
memenuhi persyaratan seluruh berhasil berkontribusi dalam
aspek Kaidah Teknik meningkatkan kinerja seluruh
Pertambangan yang aspek Kaidah Teknik
Baik Pertambangan yang Baik 5

Seluruh metode kegiatan Metode kegiatan


pertambangan telah pertambangan yang
memenuhi persyaratan seluruh ditetapkan terbukti berhasil
aspek Kaidah Teknik berkontribusi dalam
Pertambangan yang meningkatkan kinerja seluruh 5
Baik aspek Kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik

Pemilihan peralatan Penggunaan peralatan


pertambangan telah pertambangan yang
mempertimbangkan ditetapkan terbukti berhasil
pemenuhan aspek berkontribusi dalam
Kaidah Teknik Pertambangan meningkatkan kinerja seluruh
yang Baik aspek Kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik 4

Inventarisasi Aset Terdapat database


aspek KP dilengkap dengan asset register yang terus
Forecast Driven Stock dimutakhirkan mendekati real
Inventory Management yang time. Perusahaan melakukan
mengedepankan optimasi kontrol terhadap ketersediaan
berbasis product lifecycle. peralatan dan material dan
Terdapat sinergi antara Bagian jumlah pasokan aset aspek KP
K3 yang dibutuhkan oleh unit
KO, unit pengguna, Bagian kerja pengguna.
Logistik dan Bagian Keuangan Telah dilakukan Analisis
untuk pengelolaan inventori. Reliability, Availability, 5
Maintanability terhadap aset
sebagai dasar upaya
peningkatan kinerja aset.
Telah dikembangkan sistem
untuk memandu predictive
maintenance
Perusahaan telah Perusahaan telah
mengembangkan berbagai melakukan distribusi produk
upaya untuk meningkatkan yang dibutuhkan untuk
efisiensi arus penunjang aspek KP secara
distribusi peralatan/material akurat kepada
pertambangan unit kerja pengguna (Perfect 4
Order Fulfillment 100%) dan
tepat waktu (Order Fulfillment
Cycle Time %)

Pendidikan dan Pendidikan dan


Pelatihan Aspek KP dilakukan Pelatihan dilakukan
secara personalized secara
observatif-induktif (knowledge kreatif-inovatif (creation,
rediscovery / reconstruction of discovery, invention) dengan
knowledge) dengan berbagai skenario yang
pendekatan andragogi, disiapkan. Pekerja didukung
sehingga pekerja mampu untuk menciptakan ilmu yang
menemukan ilmu (ko- kreasi) original dengan
bersama bimbingan trainer dan
trainer. dipersiapkan untuk mengambil 4
keputusan yang tepat dalam
menghadapi variasi dari
kondisi operasional yang akan
dihadapi termasuk kondisi
non-rutin.

Pekerja pasca Pekerja pasca


pendidikan dan pelatihan pendidikan dan pelatihan
mampu melakukan transfer mampu berkontribusi untuk
kompetensi secara tepat peningkatan kinerja skala
kepada pekerja lainnya. organisasi
Pekerja menjadi agen-agen 3
perubahan.

Pekerja pasca Pekerja pasca


sertifikasi kompetensi mampu pendidikan dan pelatihan
melakukan transfer mampu berkontribusi untuk
kompetensi secara tepat peningkatan kinerja skala
kepada pekerja lainnya organisasi 3
Roster dan Shift/ Gilir Kerja Roster dan Shift/Gilir Kerja
ditetapkan dengan ditetapkan dengan
mempertimbangkan kebijakan, mempertimbangkan kebijakan,
ketentuan peraturan ketentuan peraturan
perundang- undangan, perundang- undangan,
kapasitas kerja, beban kerja, kapasitas kerja, beban kerja,
dan kondisi lingkungan kerja, dan kondisi lingkungan kerja, 5
khususnya risiko pekerja serta dapat diadaptasikan
mengalami kelelahan baik sesuai dengan rekomendasi
secara fisik, mental, dan dari tenaga ahli terkait seperti
psikososial dokter perusahaan

Perusahaan merencanakan Perusahaan melakukan


manajemen perubahan secara manajemen perubahan secara
proaktif berdasarkan hasil berkelanjutan dan melibatkan
research and development seluruh unsur di perusahaan
terhadap peluang peningkatan sehingga menghasilkan
kinerja KP perubahan proses yang dapat
dijadikan sebagai kekayaan 3
intelektual
perusahaan dan keunggulan
kompetitif perusahaan

Manajemen perubahan Manajemen perubahan


dilakukan dengan tepat dilakukan dengan tepat
sehingga memberikan manfaat sehingga memberikan manfaat
untuk peningkatan kinerja untuk peningkatan kinerja
aspek KP + aspek seluruh aspek Kaidah Teknik 4
keekonomian, sehingga lebih Pertambangan yang Baik +
efisien dan kompetitif aspek keekonomian

Perusahaan mampu merespon Perusahaan telah memiliki


tantangan perubahan yang kempuan untuk mendeteksi
datang dari luar Perusahaan dan mengatasi gejala awal
dengan cepat dan tepat serta (early warning) dan melakukan
memiliki kemampuan untuk tinjauan rutin dan peningkatan
mendeteksi dan mengatasi berkelanjutan terhadap
gejala awal (early warning) kelayakan sistem manajemen
dan sumber daya Perusahaan. 5
Perusahaan Perusahaan telah
mampu secara efektif memiliki informasi KP yang
mengaplikasikan aset telah dikonfirmasi akurat dan
pengetahuan. Rekaman KP selalu tersedia untuk
dianalisis menjadi sebuah membantu pekerja melakukan
informasi, yang kemudian pekerjaan dengan selamat.
dianalisis lanjut dan diterapkan Pengetahuan dianalisis dan
sehingga menjadi diterapkan sehingga
pengetahuan. Pengetahuan memberikan panduan bagi
dibangun oleh organisasi pekerja tambang menjadi
melalui proses pemerolehan, bijaksana dalam pengelolaan
pendistribusian, kolaborasi dan KP. Kemampuan Inteligensi
komunikasi serta penciptaan Bisnis dalam pengumpulan,
pengetahuan baru. penyimpanan, dan analisis
data KP dari operasional
(Enterprise intelligence) dalam 5
aspek KP telah dikembangkan
dengan sangat memadai
KETERANGAN
No ITEM PENGUKURAN

2 TANGGUNG JAWAB PIMPINAN UNIT KERJA


2.8 Penjaminan Mutu Keselamatan Pertambangan melalui Audit Internal SMKP
2.8.1 Dasar pelaksanaan Audit Internal SMKP

2.8.2 Kesesuaian Metodogi Audit Internal SMKP

2.8.3 Keberhasilan Pencapaian Tujuan Audit Internal SMKP

3 ANALISA & STATISTIK KECELAKAAN KERJA, PENYAKIT AKIBAT KERJA, KEJADIAN AKIBAT
PENYAKIT TENAGA KERJA, KEJADIAN BERBAHAYA
3.1 Analisa Terhadap Data Kasus Keselamatan Pertambangan
3.1.1 Integritas Data Keselamatan Pertambangan
3.1.2 Ruang Lingkup Analisis dan Pengolahan Data Kasus Keselamatan Pertambangan

3.1.3 Maturitas Hasil Analisis data Keselamatan Pertambangan

3.2 Investigasi Kasus Keselamatan Pertambangan


3.2.2 Pengumpulan Data dan Informasi terkait kasus keselamatan pertambangan
RUBRIK PENILAIAN
1 2 3
Dasar Reaktif Terencana

Audit Internal SMKP Audit Internal SMKP Audit Internal SMKP dilakukan
dilakukan secara insidental dilakukan secara insidental sesuai dengan waktu
(tanpa perencanaan), setelah (tanpa perencanaan) dan fokus pelaksanaan yang
adanya teguran/peringatan untuk menyelesaikan direncanakan, namun
dari Kepala Inspektur Tambang pemenuhan kewajiban perencanaan tersebut belum
persyaratan perundangan mempertimbangkan analisis
risiko dan peluang KP

Audit Internal SMKP Audit Internal SMKP Audit Internal SMKP


tidak dilakukan dengan dilakukan dengan perencanaan dilakukan seluruhnya dengan
Perencanaan Audit yang metodologi audit yang pengambilan bukti secara
mencakup penetapan sepenuhnya tidak sesuai sekunder, tidak ada verifikasi
metodologi dengan tujuan audit untuk meningkatkan
reliabilitas hasil
audit

Tujuan audit internal Hanya 1 tujuan audit Hanya 2 tujuan


SMKP tidak tercapai internal SMKP yang tercapai audit internal SMKP
yang tercapai

Tidak ada mekanisme dan Data KP tidak terstruktur, Perusahaan telah membuat
media (platform) formal atau instrumen pengumpulan data standardisasi dalam
informal untuk pengumpulan terbatas, dilakukan secara pengambilan data (metode
data Kasus KP manual dan formulir pelaporan yang
seragam), namun masih
mengedepankan data
sekunder
Tidak dilakukan Analisis dilakukan Analisis dilakukan
analisis terhadap terbatas pada satu per satu terhadap sejumlah Kasus KP
Kasus KP Kasus KP dengan jenis serupa dan/atau
jenis penyebab serupa

Analisis KP hanya fokus pada Hasil analisis hanya dapat Hasil analisis fokus
informasi umum kasus KP menjelaskan kronologis apa menemukan korelasi antar
(jumlah kejadian, yang terjadi, dan tidak dapat data dalam mencari akar
waktu terjadi, tempat kejadian, menjelaskan kenapa hal penyebab terjadinya suatu hal.
jenis kejadian, kerugian akibat tersebut dapat terjadi. Data
kejadian) didominasi oleh jumlah
(nominal dan ordinal) dan
deskripsi

Investigator Investigator mengumpulkan Investigator mengumpulkan


mengumpulkan data hanya data hanya pada tempat data pada tempat kejadian dan
terkait kerugian pada pekerja kejadian serta data dari dari sumber lainnya yang
dan properti/aset terkait organisasi yang menjadi terkait (data teknis dan sistem
pemilik dan pengelola risiko KP terkait, keterangan saksi,
(risk owner & manager) dari keterangan dokter,
aktivitas yang terkait rekonstruksi), termasuk data
dari fungsi-fungsi organisasi
yang menjadi pengawas risiko
(risk overseer), dan fungsi-
fungsi organisasi yang menjadi
penyedia pemastian
independen terhadap tata
kelola, manajemen risiko, dan
pengendalian internal
(assurance provider) terkait
kecelakaan.
AIAN Nilai Capaian
4 5 (1-5)
Proaktif Resilient

Audit Internal SMKP dilakukan Audit Internal SMKP


berdasarkan analisis didasarkan pada hasil penilaian
kebutuhan dan untuk risiko dan evaluasi kinerja KP
kepentingan perbaikan dan sebelumnya, untuk mencapai
peningkatan kondisi beyond compliance 4
kinerja aspek KP

Audit Internal Metodologi Audit telah


SMKP telah dilakukan dengan sesuai untuk mencapai seluruh
metode pengambilan data tujuan audit
sekunder dan primer yang
beragam, serta 5
penetapan jumlah dan jenis
sampel yang memadai

Hanya 3 tujuan Seluruh tujuan audit


audit internal SMKP yang internal SMKP tercapai 5
tercapai

Data KP telah dikategorisasikan Perusahaan telah memiliki


dengan tepat. Perusahaan data Keselamatan
telah melakukan upaya validasi Pertambangan yang dapat
dan peningkatan reliabilitas diakses secara waktu nyata
data dengan pengambilan data (real time), mutakhir, dan
primer yang memadai lengkap (memenuhi kriteria
integritas data: Mudah
diidentifikasi mengenai data,
tempat, waktu, dan personel
yang mengumpulkan data
(Atributable), medium
perekaman tahan dan mudah
dibaca (Legible), pengambilan 4
data dilakukan secara akurat
pada saat aktivitas dilakukan
(Contemporaneous), asli
(Original), dan mencerminkan
apa yang terjadi serta tidak ada
kesalahan dalam penyuntingan
(Accurate)
Analisis dilakukan Analisis dilakukan
pada beberapa Kasus secara terintegrasi untuk
KP yang berkaitan seluruh Kasus KP 4

Hasil analisis merupakan Hasil Analisis berupa rumusan


pengolahan terhadap data dan rekomendasi tindakan
historis untuk yang tepat
membuat model dan untuk dilakukan dalam rangka
memprediksi skenario tentang upaya mencapai hasil tertentu.
apa yang akan mungkin Telah terdapat analisis 4
terjadi selanjutnya di masa hubungan antara tindakan dan
depan. hasil, serta simulasi untuk
merancang solusi yang tepat.

Investigator mengumpulkan Investigator mengumpulkan


data dukung tambahan yang data pre-kondisi yang
dibutuhkan dalam proses menunjang sistem kerja
analisis, seperti historical kegiatan operasional agar
comparisons, internal/external dapat berjalan dengan baik
benchmarking pada kasus mencapai tujuannya dalam
serupa, serta literatur ilmiah berbagai kondisi (resilient).
yang terkait

4
KETERANGAN
No ITEM PENGUKURAN

1 Partisipasi Pekerja Tambang


1.1 Kepedulian dan Perilaku Individu terhadap Risiko Keselamatan Pertambangan
1.1.1 Kesadaran Pekerja terhadap Risiko Keselamatan Pertambangan

1.1.2 Komitmen dan inisiatif pekerja dalam pengelolaan keselamatan kerja

1.1.3 Kedisiplinan pekerja di dalam pekerjaan dan di luar pekerjaan

2 TANGGUNG JAWAB PIMPINAN UNIT KERJA


2.6 Informasi, Komunikasi, Pendampigan, Konsultasi Keselamatan Pertambangan
2.6.11 Kehandalan fasilitas dan media penunjang komunikasi keselamatan pertambangan

2.7 Pengendalian Mutu Keselamatan Pertambangan dalam Kegiatan Operasional


2.7.2 Efektifitas Tata Cara baku untuk operasi kerja

2.7.4 Kesesuaian penetapan pemeriksaan kesiapan operasional harian

4 UPAYA PENGENDALIAN YANG DILAKUKAN


4.4 Manajemen Rekayasa dan Desain Proses
4.4.1 Kesesuaian Penerapan rekayasa pertambangan : kehandalan desain kegiatan opeasional
pertambangan

4.4.2 Kesesuain penerapan rekayasa pertambangan : kehandalan metode kegiatan operasional


pertambangan

4.4.3 Kesesuaian penerapan rekayasa pertambangan : kesesuaian penggunaan peralatan dan


perangkat keras untuk kegiatan operasional pertambangan
RUBRIK PENILAIAN
1 2 3
Dasar Reaktif Terencana

Pekerja tidak memahami Pekerja memahami sebagian Pekerja memahami seluruh


bahaya dan risiko KP serta bahaya dan risiko KP serta bahaya dan risiko KP serta
pengendaliannya di tempat pengendaliannya di wilayah pengendaliannya di wilayah
kerja kerjanya kerjanya

Pekerja bersikap Pekerja melaksanakan Pekerja menjaga


apatis dalam pengelolaan KP KP sudah mengetahui manfaat keselamatan dan kesehatan
dan mengupayakan pengelolaan diri mereka secara mandiri
keselamatan individu dengan KP, namun sepenuhnya untuk
naluri, melaksanakan KP bergantung pada perusahaan komitmen kepatuhan terhadap
karena terpaksa namun tidak tempat mereka bekerja untuk norma
mengetahui manfaatnya menjaga mereka tetap
selamat.

Pekerja menjadi Pekerja menjadi disiplin Pekerja disiplin


disiplin hanya pada saat ada dalam penerapan KP jika sudah mengikuti peraturan
pengawasan, terjadi kasus perusahaan ketika
bergantung pada perintah KP, tidak konsisten bekerja di dalam tim kerja, di
area kerja dan/atau proyek,
dan di jam kerja. Tidak
konsisten disiplin ketika
bekerja secara individu

Fasilitas dan Media Penunjang Fasilitas dan Media Penunjang Fasilitas dan Media Penunjang
Komunikasi KP belum Komunikasi KP telah tersedia Komunikasi KP telah tersedia
disediakan namun namun dengan jumlah yang
dengan kondisi buruk dan tidak cukup namun kondisi tidak
cukup seluruhnya memadai
Tidak terdapat Tata Terdapat Tata Cara Terdapat Tata Cara
Cara Kerja Baku untuk Operasi Kerja Baku untuk Operasi Kerja Kerja Baku untuk Operasi Kerja
Kerja namun tidak dapat diterapkan yang dapat diterapkan
sepenuhnya pada kegiatan sepenuhnya pada kegiatan
operasional pertambangan, operasional pertambangan
belum sepenuhnya sesuai
kebutuhan dan kondisi
operasional

Sebagian besar Sebagian besar Sebagian besar


Pengawas Operasional tidak Pengawas Operasional Pengawas Operasional
melakukan pemeriksaan P2H melakukan pemeriksaan P2H menandatangani P2H
peralatan oleh operator, tidak peralatan oleh operator, peralatan oleh operator,
melakukan verifikasi terhadap melakukan verifikasi terhadap menandatangani formulir
kesiapan psikologis dan kesiapan psikologis dan deklarasi kesiapan psikologis
fisiologis anggota, tidak fisiologis anggota, memastikan dan fisiologis anggota,
memastikan pemahaman pemahaman anggota terhadap memastikan pemahaman
anggota terhadap daily daily operation plan pada awal anggota terhadap daily
operation plan pada awal gilir gilir kerja, namun dilakukan operation plan pada awal gilir
kerja secara tidak konsisten kerja, namun dilakukan untuk
pemenuhan administrasi,
belum melakukan verifikasi
dengan akurat

Perusahaan tidak membuat Desain kegiatan pertambangan Seluruh desain kegiatan


desain kegiatan pertambangan yang telah memenuhi pertambangan telah
dengan mempertimbangkan persyaratan aspek KP hanya memenuhi persyaratan aspek
pemenuhan persyaratan aspek sebatas pada KP
KP kegiatan/area kerja yang
secara historis telah terjadi
kasus KP sebelumnya

Perusahaan tidak membuat Metode kegiatan Penetapan metode seluruh


perencanaan metode kegiatan pertambangan telah kegiatan pertambangan telah
pertambangan dengan memenuhi persyaratan aspek memenuhi persyaratan aspek
mempertimbangkan KP hanya sebatas pada KP
pemenuhan persyaratan aspek kegiatan yang secara historis
KP telah terjadi kasus KP

Perusahaan tidak membuat Pemilihan peralatan Pemilihan seluruh peralatan


perencanaan penggunaan pertambangan yang pertambangan telah
peralatan pertambangan mempertimbangkan sepenuhnya
utama dan penunjang dengan pemenuhan aspek KP hanya mempertimbangkan
mempertimbangkan sebatas untuk pemenuhan aspek KP
pemenuhan aspek KP perbaikan pada kegiatan yang
secara historis telah terjadi
kasus
KP atau atas pull factor
dari eksternal
AIAN Nilai Capaian
4 5 (1-5)
Proaktif Resilient

Pekerja memahami seluruh Pekerja memahami seluruh


bahaya dan risiko KP serta bahaya dan risiko KP serta
pengendaliannya di wilayah pengendaliannya di wilayah
kerjanya dan konsisten dalam kerjanhya dan telah memiliki
bekerja secara aman kemampuan kewaspadaan
situasi kerja, serta konsisten
dalam bekerja secara aman 4
dan berperan aktif dalam
perbaikan dan peningkatan
upaya pengendalian bahaya
dan risiko

Pekerja berkontribusi Pekerja berkontribusi


pada keselamatan dan pada keselamatan dan
kesehatan orang lain kesehatan orang lain dalam
(interdependent) dalam tim skala organisasi,
kerja dengan komitmen menjalankannya bagian dari
berkelanjutan gaya hidup, memiliki ikatan
secara emosional yang melekat 4
untuk melibatkan diri untuk
peningkatan pengelolaan KP
organisasi (komitmen afektif)

Pekerja disiplin Tidak ditemukan


mengikuti peraturan pelanggaran atas norma /
perusahaan termasuk prosedur /
ketika memasuki area kerja di standar / peraturan
area kerjanya. Kedisiplinan perusahaan.
telah dilakukan secara individu, Pekerja juga disiplin menjaga 4
komunal, maupun kolektif, keselamatan dan kesehatan di
namun masih ditemukan luar jam kerja dan wilayah
pelanggaran minor kerja

Fasilitas Penunjang dan Media Fasilitas Penunjang dan Media


Komunikasi KP disediakan Komunikasi KP disediakan
sesuai sesuai
dengan kebutuhan maupun dengan kebutuhan maupun
pertimbangan risiko dan pertimbangan risiko dan 4
prioritas, namun kondisi tidak prioritas, dengan kondisi yang
seluruhnya memadai memadai
Tata Cara Kerja Baku Tata Cara Kerja
untuk Operasi Kerja mampu Baku untuk Operasi Kerja
menunjang keberhasilan mampu menunjang
pengelolaan aspek KP terwujudnya seluruh aspek
Kaidah Teknik Pertambangan
yang Baik 4

Sebagian besar Sebagian besar


Pengawas Operasional Pengawas Operasional
melakukan pemeriksaan P2H melakukan pemeriksaan
peralatan oleh operator, Kesiapan
melakukan verifikasi terhadap Operasional sebelum memulai
kesiapan psikologis dan (start–up) atau memulai
fisiologis anggota, kembali (restart) dengan
memastikan pemahaman akurat dan tepat, untuk
anggota terhadap daily memastikan proses dapat 4
operation plan pada awal gilir dimulai dengan sehat selamat
kerja, dan melakukan verifikasi dan dilakukan dengan
secara akurat konsisten

Seluruh desain kegiatan Desain kegiatan pertambangan


pertambangan telah yang ditetapkan terbukti
memenuhi persyaratan seluruh berhasil berkontribusi dalam
aspek Kaidah Teknik meningkatkan kinerja seluruh
Pertambangan yang aspek Kaidah Teknik 3
Baik Pertambangan yang Baik

Seluruh metode kegiatan Metode kegiatan


pertambangan telah pertambangan yang
memenuhi persyaratan seluruh ditetapkan terbukti berhasil
aspek Kaidah Teknik berkontribusi dalam
Pertambangan yang meningkatkan kinerja seluruh 4
Baik aspek Kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik

Pemilihan peralatan Penggunaan peralatan


pertambangan telah pertambangan yang
mempertimbangkan ditetapkan terbukti berhasil
pemenuhan aspek berkontribusi dalam
Kaidah Teknik Pertambangan meningkatkan kinerja seluruh
yang Baik aspek Kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik 3
KETERANGAN
No ITEM PENGUKURAN

1 Partisipasi Pekerja Tambang


1.1 Kepedulian dan Perilaku Individu terhadap Risiko Keselamatan Pertambangan
1.1.1 Kesadaran Pekerja terhadap Risiko Keselamatan Pertambangan
RUBRIK PENILAIAN
1 2 3
Dasar Reaktif Terencana

Pekerja tidak memahami Pekerja memahami sebagian Pekerja memahami seluruh


bahaya dan risiko KP serta bahaya dan risiko KP serta bahaya dan risiko KP serta
pengendaliannya di tempat pengendaliannya di wilayah pengendaliannya di wilayah
kerja kerjanya kerjanya
AIAN Nilai Capaian
4 5 (1-5)
Proaktif Resilient

Pekerja memahami seluruh Pekerja memahami seluruh


bahaya dan risiko KP serta bahaya dan risiko KP serta
pengendaliannya di wilayah pengendaliannya di wilayah
kerjanya dan konsisten dalam kerjanhya dan telah memiliki
bekerja secara aman kemampuan kewaspadaan
situasi kerja, serta konsisten
dalam bekerja secara aman 3
dan berperan aktif dalam
perbaikan dan peningkatan
upaya pengendalian bahaya
dan risiko
KETERANGAN

Ditemukan adanya penggunaan APD yang tidak sesuai


pada aktivitas PM Services di Area Workshop
No ITEM PENGUKURAN

1 Partisipasi Pekerja Tambang


1.1 Kepedulian dan Perilaku Individu terhadap Risiko Keselamatan Pertambangan
1.1.1 Kesadaran Pekerja terhadap Risiko Keselamatan Pertambangan

1.1.2 Komitmen dan inisiatif pekerja dalam pengelolaan keselamatan kerja

1.1.3 Kedisiplinan pekerja di dalam pekerjaan dan di luar pekerjaan

1.1.4 Aktualisasi Nilai -nilai inti (core values) perusahaan oleh pekerja
1.1.5 Aktualisasi aturan emas keselamatan pertambangan (golden Rules) perusahaan oleh
1.2 pekerja
Keterlibatan Pekerja dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan

1.2.1 Kehadiran Pekerja dalam pekerjaan di hari kerja


1.2.2 Kehadiran pekerja dalam kegiatan keselamtan pertambangan
1.2.3 Peran pekerja dalam kegiatan keselamatan pertambangan
1.2.4 Ketelibatan perwakilan departemen/bagian/seksi dalam tim menajemen risiko keselamatan
pertambangan
1.2.5 Peran perwakilan departemen/ bagian/seksi dalam manajemen risiko keselamatan
pertambangan
1.2.6 Keterlibatan Pekerja (Non Pengawas) dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan
1.2.7 Peran Pekerja (Non Pengawas) dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan
1.2.8 Keterlibatan komite keselamatan pertambangan dalam menyusun tujuan, sasaran dan
program keselamatan pertambangan
1.2.9 Peran anggota komite keselamatan pertambangan dalam menyusun tujuan, sasaran dan
program keselamatan pertambangan
1.2.10 Peran komite keselamatan pertambangan dalam menyusun tujuan, sasaran dan program
keselamatan pertambangan
1.2.11 Kehadiran dan Keterlibatan Ketua Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite
keselamatan pertambangan
1.2.12 Peran Ketua Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite keselamatan
pertambangan
1.2.13 Kehadiran dan Keterlibatan Wakil Ketua Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat
komite keselamatan pertambangan
1.2.14 Peran Wakil Ketua Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite keselamatan
pertambangan
1.2.15 Kehadiran dan Keterlibatan Sekertaris Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat
komite keselamatan pertambangan
1.2.16 Peran Sekertaris Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite keselamatan
pertambangan
1.2.17 Kehadiran dan Keterlibatan Anggota Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat
komite keselamatan pertambangan
1.2.18 Peran Anggota Komite Keselamatan Pertambangan dalam rapat komite keselamatan
pertambangan
1.2.19 Peran anggota komite pertambangan dalam mewakili departemen/ bagiannya
1.2.20 Jumlah pelaporan bahaya dan / atau whistleblowing oleh pekerja
1.2.21 Kesesuian dan kehandalan kesesuaian pelaporan bahaya dan / atau whistleblowing oleh
pekerja
1.2.22 Jumlah saran dan masukan pekerja untuk peningkatan keselamatan pertambangan
1.2.23 Ksesuaian dan kehandalan saran dan masukan pekerja untuk peningkatan keselamatan
pertambangan
1.2.24 Efektifitas partisipasi pekerja
2 TANGGUNG JAWAB PIMPINAN UNIT KERJA
2.1 Implementasi kebijakan keselamatan pertambangan

2.1.1 Upaya internalisasi Nilai-nilai perusahaan oleh Manajemen


2.1.2 Upaya Internalisasi Aturan Golden Rules Keselamatan Pertambangan (Golden Rules)
Perusahaan oleh manajemen
2.1.3 Efektifitas kebijakan keselamatan pertambangan
2.1.4 Persepsi pekerja terhadap komitmen manajemen dalam penerapan kebijakan keselamatan
pertambangan
2.2 Kepemimpinan dan komitmen keselamatan pertambangan

2.2.1 Persepsi manajemen puncak terhadap peran keselamatan pertambangan


2.2.2 Persepsi pekerja terhadap kepemimpinan dan komitmen manajemen
2.2.3 Ketersediaan anggaran keselamatan pertambangan dalam RKAB
2.2.4 Realisasi anggaran keselamatan pertambangan dalam RKAB
2.2.5 Kecepatan manajemen puncak dalam merespon isu keselamatan pertambangan
2.2.6 Jumlah kehadiran manajemen puncak pada kunjungan site
2.2.7 Peran manajemen puncak dalam kunjungan site
2.2.8 Efektifitas rapat tinjauan manajemen
2.2.9 Peran pimpinan tertinggi pada rapat tinjauan manajemen
2.2.10 Dukungan manajemen untuk inovasi dan peningkatan kinerja keselamatan pertambangan
2.2.11 Pemberian pengharagaan atas kinerja keselamatan pertambangan dari pekerja
2.2.12 Pemberian sanksi atas pelanggaan keselamatan pertambangan dari pekerja
2.2.13 Persepsi KTT/ PJO terhadap peran keselamatan pertambangan
2.2.14 Tingkat kehadiran KTT/PJO di site ( tidak termasuk cuti dan menghadiri undangan dari
instansi pembina)
2.2.15 Persepsi pekerja terhadap kepemimpinan dan komitmen manajemen dari KTT/PJO
2.2.16 Persepsi pimpinan Departemen/ Bagian/ Seksi terhadap peran keselamatan pertambangan
2.2.17 Persepsi Pekerja terhadap kepemimpinan terhadap kepemimpinan dan komitmen dari
pimpinan departemen/ Bagian/ Seksi
2.2.18 Kehadiran KTT/ PJO dalam kegiatan keselamatan petambangan (Rapat. Pertemuan, seminar
dan kegiatan lainnya)
2.2.19 Peran KTT/ PJO dalam kegiatan keselamatan petambangan (Rapat. Pertemuan, seminar dan
kegiatan lainnya)
2.2.20 Peran KTT/ PJO dalam penyusunan dan tinjauan kebijakan keselamatan pertambangan
2.2.21 Peran KTT/ PJO dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan
2.2.22 Keterlibatan pimpinan departemen/ bagia dalam penyusunan dan tinjauan kebijakan
keselamatan pertambangan
2.2.23 Peran pimpinan departemen/ bagian dalam penyusunan dan tinjauan kebijakan
keselamatan pertambangan
2.2.24 Keterlibatan pimpinan departemen/ bagia dalam kegiatan keselamatan pertambangan
2.2.25 Peran pimpinan departemen / bagian / seksi dalam kegiatan keselamatan pertambangan
2.2.26 Keterlibatan pimpinan departemen / bagian / seksi dalam manajemen risiko keselamatan
pertambangan
2.2.27 Peran pimpinan departemen / bagian / seksi dalam manajemen risiko keselamatan
pertambangan
2.2.28 Kehadiran pengawas operasional dalam pertemuan keselamatan pertambangan kelompok
kerja
2.2.29 Peran pengawas operasional dalam pertemuan keselamatan pertambangan kelompok kerja
2.2.30 Keterlibatan pengawas operasional dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan
2.2.31 Peran pengawas operasional dalam manajemen risiko keselamatan pertambangan
2.3 Kepatuhan penegakan peraturan keselamatan pertambangan

2.3.1 Inisiatif dan kesadaran untuk pemenuhan persyaratan perundangan aspek keselamatan
pertambangan
2.3.2 Efektifitas pemenuhan ketentuan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang
terkait
2.3.3 Respon perusahaan terhadap undangan dari instansi pembina sektor
2.3.4 Kepatuhan perusahaan dalam menindaklanjuti arahan tertulis dari instansi pembina sektor
melalui surat edaran kepala inspektur tambang
2.3.5 Kepatuhan perusahaan dalam menindaklanjuti hasil pembinaan dan pengawasan oleh
inspektur tambang
2.3.6 Kepatuhan KTT dalam pengelolaan administrasi keselamatan pertambangan
2.3.7 Kepatuhan KTT dalam pelaporan khusus atas kasus keselamatan pertambangan kepada
2.3.8 KaIT
Kepatuhan PJO dan pimpinan departemen /bagian dalam menindaklanjuti arahan /
instruksi KTT terkait pemenuhan peraturan keselamatan pertambangan
2.4 Penetapan peran, tanggungjawab dan kewenangan dalam keselamatan pertambangan

2.4.1 Kemandirian pengelolaan keselamatan pertambangan


2.4.2 Ketersediaan kepala teknik tambang
2.4.3 Ketersediaan penanggung jawab operasional
2.4.4 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab KTT/ PJO
2.4.5 Ketersediaan Tenaga Teknis Pertambangan yang berkompeten
2.4.6 Ketersediaan pengawas operasional dan pengawas teknis
2.4.7 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawas operasional dan pengawas teknis
2.4.8 Ketersediaan dan kewenangan Bagian K3 dan Bagian KO pertambangan
2.4.9 Penetapan tanggung jawab / job description terkait keselamatan pertambangan untuk
pekerja
2.4.10 Pemberian dukungan dan kewenangan kepada pekerja untuk menyatakan keberatan
bekerja jika syarat keselamatan pertambangan diragukan
2.4.11 Penerapan mekanisme pemilihan perwakilan pekerja pada komite keselamatan
pertambangan
2.4.12 Persepsi manajemen terhadap pengelolaan pekerja tambang
2.5 Manajemen Strategi dan Operasi Keselamatan Pertambangan

2.5.1 Formulasi startegi keselamatan pertambangan


2.5.2 Penjabaran dan penyelarasan strategi pengelolaan keselamatan pertambangan
2.5.3 Ruang lingkup pemantauan dan pengukuran kinerja pengelolaan keselamatan
pertambangan
2.5.4 Efektifitas pemantauan dan pengukuran kinerja pengelolaan keselamatan pertambangan
2.6 Informasi, Komunikasi, Pendampigan, Konsultasi Keselamatan Pertambangan

2.6.1 Kesesuaian induksi keselamatan pertambangan


2.6.2 Jumlah pertemuan keselamatan pertambangan
2.6.3 Kualitas pertemuan keselamatan pertambangan
2.6.4 Jumlah kampanye keselamatan pertambangan
2.6.5 Efektifitas kampanye keselamatan pertambangan
2.6.6 Efektifitas komunikasi keselamatan pertambangan eksternal dengan mitra kerja (costumer,
kontraktor, sub kontraktor)
2.6.7 Efektifitas komunikasi vertikal antara pimpinan unit kerja dengan anggota
2.6.8 Efektifitas komunikasi horisontal antara rekan kerja
2.6.9 Efektifitas komunikasi antar kelompok kerja
2.6.10 Efektifitas komunikasi antar gilir kerja/ shift
2.6.11 Kehandalan fasilitas dan media penunjang komunikasi keselamatan pertambangan
2.6.12 Jumlah mentoring, coaching dan counselling untuk pekerja dari pimpinan tim kerja
2.6.13 Efektifitas mentoring, coaching dan counselling untuk pekerja dari pimpinan tim kerja
2.6.14 Ketersediaan ruang dan akses informasi keselamatan pertambangan dari pekerja
2.6.15 Proteksi pelapor dan mekanisme penanganan pelaporan dalam pengaduan pelanggaran
keselamtan pertambangan (whistleblowing system)
2.6.16 Penjangkauan pemangku kepentingan eksternal
2.6.17 Inventarisasi harapan dan kebutuhan pemangku kepentingan
2.6.18 Efektifitas kemunikasi keselamatan pertambangan
2.7 Pengendalian Mutu Keselamatan Pertambangan dalam Kegiatan Operasional

2.7.1 Jumlah penetapan tata cara kerja baku untuk operasi kerja
2.7.2 Efektifitas Tata Cara baku untuk operasi kerja
2.7.3 Kesesuaian penetapan rencana kerja operasi harian
2.7.4 Kesesuaian penetapan pemeriksaan kesiapan operasional harian
2.7.5 Kesesuaian pemberian izin masuk lokasi pertambangan
2.7.6 Kesesuaian pemberian lisensi dan surat izin pengeoperasian peralatan
2.7.7 Kesesuaian pemebrian izin kerja khusus
2.7.8 Kesesuaian penetapan area, aktivitas dan kontrol kritis dalam aspek keselamatan
pertambangan
2.7.9 Kesesuaian penetapan distribusi dan komposisi area pertambangan
2.7.10 Jumlah inspeksi, pemeriksaan pengujian oleh pengawas operasional langsung
2.7.11 Kesesuaian dan kehandalan hasil inspeksi, pemeriksaan, pengujian oleh pengawas
operasional langsung
2.7.12 Jumlah inspeksi, pemeriksaan pengujian oleh pengawas operasional jenjang menengah
2.7.13 Kesesuaian dan kehandalan hasil inspeksi, pemeriksaan, pengujian oleh pengawas
operasional jenjang
menengah
2.7.14 Jumlah inspeksi, pemeriksaan pengujian oleh pihak internal di luar penanggung jawab area
(silang)
2.7.15 Kesesuaian dan kehandalan inspeksi, pemeriksaan pengujian oleh pihak internal di luar
penanggung jawab area (silang)
2.7.16 Efektifitas inspeksi keselamatan pertambangan
2.8 Penjaminan Mutu Keselamatan Pertambangan melalui Audit Internal SMKP

2.8.1 Dasar pelaksanaan Audit Internal SMKP


2.8.2 Kesesuaian Metodogi Audit Internal SMKP
2.8.3 Keberhasilan Pencapaian Tujuan Audit Internal SMKP
2.8.4 Jumlah Opportunity for Improvement (OFI) dari Hasil Audit Internal SMKP
2.8.5 Penyelesaian rencana tidak lanjut audit internal SMKP
3 ANALISA & STATISTIK KECELAKAAN KERJA, PENYAKIT AKIBAT KERJA, KEJADIAN AKIBAT
PENYAKIT TENAGA KERJA, KEJADIAN BERBAHAYA
3.1 Analisa Terhadap Data Kasus Keselamatan Pertambangan

3.1.1 Integritas Data Keselamatan Pertambangan


3.1.2 Ruang Lingkup Analisis dan Pengolahan Data Kasus Keselamatan Pertambangan
3.1.3 Maturitas Hasil Analisis data Keselamatan Pertambangan
3.2 Investigasi Kasus Keselamatan Pertambangan
3.2.1 Jumlah Kasus Keselamatan Pertambangan yang diinvestigasi
3.2.2 Pengumpulan Data dan Informasi terkait kasus keselamatan pertambangan
3.2.3 Paradigma investigasi kasus keselamatan pertambangan
3.2.4 Teknis analisis kasus keselamatan pertambangan
3.2.5 Penetapan tindakan perbaikan dan pencegahan atas kasus keselamatan pertambangan
3.2.6 Realisasi pelaksanaan tindakan perbaikan dan pencegahan atas kasus keselamatan
pertambangan
3.2.7 Jumlah kasus keselematan pertamabang serupadan berulang dalam 2 tahun terakhir
3.3 Statistik Kinerja Keselamatan pertambangan berdasarakan indikator tertinggal
3.3.1 Pencapaian Accident Frequency Rate
3.3.2 Pencapaian Accident Severity Rate
3.3.3 Jumlah Kejadian Berbahaya
3.3.4 Pencapaian Morbidity Frequency Rate
3.3.5 Pencapaian Absence Severity Rate (termasuk kejadian akibat penyakit tenaga kerja)
3.3.6 Frekuensi Penyakit Akibat Kerja
3.4 Pembelajaran Organisasi

3.4.1 Pembelajaran retrospektif dari pengelolaan keselamatan pertambangan


3.4.2 Jumlah perbaikan berbasis pembelajaran keselamatan pertambangan
4 UPAYA PENGENDALIAN YANG DILAKUKAN
4.1 Pengendalian risiko keselamatan pertambangan berbasis tata kelola

4.1.1 Dasar pengelolaan risiko keselamatan pertambangan


4.1.2 Ketuntasan siklus manajemen risiko
4.1.3 Ruang lingkup manajemen risiko
4.1.4 Efektifitas manajemen risiko
4.2 Manajemen kesehatan kerja pertambangan

4.2.1 Dasar Pengembangan program kesehatan kerja pertambangan


4.2.2 Realisasi program pokok : kesehatan kerja
4.2.3 Efektifitas program kesehatan kerja
4.3 Manajemen lingkungan kerja pertambangan
4.3.1 Dasar pengembangan program lingkungan kerja pertambangan
4.3.2 Realisasi program pokok : lingkungan kerja
4.3.3 Efektifitas program lingkungan kerja
4.4 Manajemen Rekayasa dan Desain Proses

4.4.1 Kesesuaian Penerapan rekayasa pertambangan : kehandalan desain kegiatan opeasional


pertambangan
4.4.2 Kesesuain penerapan rekayasa pertambangan : kehandalan metode kegiatan operasional
pertambangan
4.4.3 Kesesuaian penerapan rekayasa pertambangan : kesesuaian penggunaan peralatan dan
perangkat keras untuk kegiatan operasional pertambangan
4.4.4 Kesesuaian penerapan rekayasa pertambangan : kesesuaian penggunaan peralatan dan
perangkat lunak untuk kegiatan operasional pertambangan
4.4.5 Efektifitas perancangan dan rekayasa pertambangan
4.5 Manajemen Aset Keselamatan Pertambangan

4.5.1 Pengadaan dan pembelian aset keselamatan pertambangan


4.5.2 Inventarisasi Aset Keselamatan Pertambangan
4.5.3 Manajemen Rantai Pasokan
4.5.4 Manajemen Integritas Aset: Jumlah Pengujian Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan
Peralatan Pertambangan (SPIP)
4.5.5 Manajemen integritas asset: Realisasi Commissioing
4.5.6 Manajemen Integritas Aset: Jumlah Pemeliharaan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan
Peralatan Pertambangan (SPIP)
4.5.7 Nilai Physical Availability
4.5.8 Nilai Mechanical Availability
4.5.9 Realisasi Program Pokok: Keselamatan Operasi
4.5.10 Efektifitas program keselamatan operasi
4.6 Manajemen Kehandalan Pekerja dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan

4.6.1 Pemenuhan Kelaikan Kerja Pekerja (Fitness for Kesiapan Psikologi dan Fisiologis Duty)
4.6.2 Efektivitas Seleksi dan Penempatan Tinjauan Dokumentasi Pekerja
4.6.3 Pemenuhan Kompetensi Pekerja sesuai Standar Kompetensi Kerja
4.6.4 Efektivitas Pemenuhan Kompetensi Kerja
4.6.5 Jumlah Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan Pertambangan
4.6.6 Pendekatan Pelaksanaan Pendidikan dan Tinjauan Dokumentasi Pelatihan Aspek
Keselamatan
4.6.7 Efektivitas Pendidikan dan Pelatihan Aspek Keselamatan Pertambangan
4.6.8 Retensi Pengetahuan dan Peningkatan Tinjauan Dokumentasi Kinerja Pekerja Pasca
Pendidikan dan pelatihan
4.6.9 Retensi Pengetahuan dan Peningkatan Kinerja Pekerja Pasca Sertifikasi
4.6.10 Kesesuaian Penetapan Roster dan Shift/Gilir Kerja Pekerja
4.6.11 Pernyataan Pekerja terkait Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) dan Kesejahteraan Mental
(Mental Well-Being) dalam Bekerja Berdasarkan Hasil Survei
4.7 Manajemen Perubahan

4.7.1 Dasar Manajemen Perubahan:


4.7.2 Kebermanfaatan Manajemen Perubahan
4.7.3 Daya Tanggap Organisasi atas Perubahan dari Eksternal
4.7.4 Efektivitas Kajian Teknis Pertambangan
4.7.5 Efektivitas Manajemen Perubahan
4.8 Manajemen Keadaan Darurat

4.8.1 Efektivitas Tim Tanggap Darurat


4.8.2 Efektivitas Manajemen Keadaan Darurat
4.9 Manajemen Perusahaan Jasa Pertambangan
4.9.1 Kesesuaian Persyaratan, Seleksi, dan Penetapan Perusahaan Jasa Pertambangan
4.9.2 Kesesuaian Penetapan Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pertambangan Kesesuaian
Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Perusahaan Jasa Pertambangan
4.9.3 Kesesuaian Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Perusahaan Jasa Pertambangan
4.10 Manajemen Dokumen dan Rekanan Keselamatan Pertambangan

4.10.1 Manajemen Dokumentasi Keselamatan Pertambangan


4.10.2 Efektivitas Manajemen Dokumentasi
4.10.3 Manajemen Pengetahuan
Metode
Dimensi Dokumen Kuisoner Interview FGD Analisa Observasi Pengujian
Pengukuran

Kualitatif
Dokumen, Observasi, 5 4 3
Pengujian
Dokumen, Kuisoner, 5 4 4
Observasi
Dokumen, FGD, 5 3 4
Observasi
Dokumen, Interview 4 4
Dokumen, Interview 3 4
Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen 5
Dokumen 4
Kuisoner, FGD 5 4
Dokumen 4

Kuisoner, FGD 5 5

Interview, FGD 4 4
Interview, FGD 5 4
Dokumen 5

Interview, FGD 4 5

Interview, FGD 5 5

Dokumen 5

Interview, FGD 5 5

Dokumen 5

Interview, FGD 5 5

Dokumen 5

Interview, FGD 5 5

Dokumen 4

Interview, FGD 5 5

Interview, FGD 5 5
Dokumen, Interview 5 5
Dokumen 4

Dokumen 5
Dokumen, Interview 5 4

Dokumen, Interview 2 4

Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen, FGD 5 5
Dokumen, FGD 4 5

Dokumen 4
Kuisoner, Interview 5 4

Kualitatif
Kuantitatif
Interview 5
Kuisoner, Interview 5 5
Dokumen, Interview 5 5
Dokumen 5
Kuisoner, FGD 4 5
Dokumen 5
Interview, FGD 5 5
Dokumen 4
Interview, FGD 5 5
Interview, FGD 5 5
Dokumen, Interview 5 5
Dokumen, Interview 5 5
Interview 5
Dokumen 5

Kuisoner, FGD 5 5
Kuisoner 5
Kuisoner, Interview 5 5

Dokumen 5

Kuisoner, FGD 5 5

Kuisoner, FGD 5 5
Kuisoner, FGD 5 5
Dokumen 5

Kuisoner, FGD 5 5

Dokumen 5
Kuisoner, FGD 5 4
Dokumen 5

Kuisoner, FGD 5 5

Dokumen 5

Kuisoner, FGD 5 4
Dokumen 5
Kuisoner, FGD 5 4
Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen, Interview 5 4

Dokumen 2

Dokumen, Interview 5 5
Dokumen, Interview 5 5

Dokumen N/A

Dokumen N/A
Dokumen N/A
Dokumen, Interview 5 5

Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen, FGD 5 5
Dokumen, Interview N/A N/A
Dokumen, Interview 5 5
Dokumen 5
Dokumen 5
Dokumen 5
Dokumen 2
Dokumen, FGD 5 4
Dokumen 4

Kuisoner, FGD 5 5

Kuisoner, FGD 5 4

Kuisoner 4
Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen, FGD 5 4
Dokumen, FGD 5 5
Dokumen, FGD 5 4
Dokumen 2
Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen 5
Dokumen 5
Dokumen, Interview 5 5
Dokumen 5
Kuisoner, FGD 5 5
Kuisoner, Interview 5 5

Kuisoner, Interview 5 4
Kuisoner, Interview 5 4
Kuisoner, Interview 5 5
Kuisoner, Interview 5 4
Dokumen, Observasi 5 4
Dokumen 5
Kuisoner, FGD 3 5
Kuisoner, FGD 4 4
Kuisoner, FGD 5 5

Dokumen, Interview 4 4
Dokumen, Interview 4 5
Dokumen 3
Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen 5
Observasi, Interview 5 4
Dokumen, Interview 4 4
Dokumen, Observasi 4 4
Dokumen, Interview 5 5
Dokumen, Interview 5 5
Dokumen 2
Dokumen, FGD 4 5

Dokumen, FGD 5 4
Dokumen 5
Dokumen, Interview 5 5

Dokumen 5
Dokumen, Interview 5 5

Dokumen 5

Dokumen, Interview 5 5

Dokumen 3
Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen, Analisa 4 4
Dokumen, Analisa 5 5
Dokumen, Analisa 5 5
Dokumen 2
Dokumen 5

Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen, Analisa 4 4
Dokumen, Analisa 5 4
Dokumen, Analisa 5 4
Kualitatif
Dokumen 5
Dokumen, Analisa 5 4
Dokumen, FGD 5 4
Dokumen 5
Dokumen 5
Dokumen 5

Dokumen 4
Kualitatif
Dokumen 5
Dokumen 5
Dokumen 5
Dokumen 2
Dokumen 2
Dokumen 5
Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen, FGD 5 4
Dokumen, FGD 4 5

Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen, FGD 4 5
Dokumen, FGD 4 5
Dokumen, FGD 5 5
Dokumen 3
Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen, Interview 4 5
Dokumen 5
Dokumen 2
Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen, Interview 5 5
Dokumen 5
Dokumen 2
Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen, Observasi, 4 5 3
FGD
Dokumen, Observasi, 5 5 4
FGD
Dokumen, Observasi, 4 4 3
FGD
Dokumen, Interview 4 5

Dokumen 2
Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen 2
Dokumen, FGD 4 5
Dokumen, FGD 4 4
Dokumen 5

Dokumen 5
Dokumen 4

Dokumen 5
Dokumen 5
Dokumen 5
Dokumen 2
Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen 5
Dokumen 2
Dokumen 4
Dokumen 2
Dokumen 4
Dokumen, FGD 5 4

Dokumen 2
Dokumen, FGD 5 3

Dokumen, FGD 5 3
Dokumen, FGD 5 5
Kuisoner, Interview 5

Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen, FGD 4 3
Dokumen, FGD 5 4
Dokumen, FGD 5 5
Dokumen 2
Dokumen 2
Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen N/A
Dokumen 2
Kuantitatif
Dokumen 2
Dokumen 2

Dokumen 3
Kualitatif
Kuantitatif
Dokumen 4
Dokumen 2
Dokumen, FGD 4 5
BOBOT NILAI MAX ACHV

0.15 228 255 0.13


0.05 52 65 0.04
12 15 0.80

13 15 0.87

12 15 0.80

8 10 0.80
7 10 0.70
0.10 176 190 0.09

5 5 1.00
4 5 0.80
9 10 0.90
4 5 0.80

10 10 1.00

8 10 0.80
9 10 0.90
5 5 1.00

9 10 0.90

10 10 1.00

5 5 1.00

10 10 1.00

5 5 1.00

10 10 1.00

5 5 1.00

10 10 1.00

4 5 0.80

10 10 1.00

10 10 1.00
10 10 1.00
4 5 0.80

5 5 1.00
9 10 0.90

6 10 0.60
0.35 711 765 0.32
0.05 32 35 0.05

10 10 1.00
9 10 0.90

4 5 0.80
9 10 0.90

0.05 240 245 0.05

5 5 1.00
10 10 1.00
10 10 1.00
5 5 1.00
9 10 0.90
5 5 1.00
10 10 1.00
4 5 0.80
10 10 1.00
10 10 1.00
10 10 1.00
10 10 1.00
5 5 1.00
5 5 1.00

10 10 1.00
5 5 1.00
10 10 1.00

5 5 1.00

10 10 1.00

10 10 1.00
10 10 1.00
5 5 1.00

10 10 1.00

5 5 1.00
9 10 0.90
5 5 1.00

10 10 1.00

5 5 1.00

9 10 0.90
5 5 1.00
9 10 0.90
0.05 41 45 0.05

9 10 0.90

2 5 0.40

10 10 1.00
10 10 1.00

N/A N/A N/A

N/A N/A N/A


N/A N/A N/A
10 10 1.00

0.04 73 80 0.04

10 10 1.00
N/A N/A N/A
10 10 1.00
5 5 1.00
5 5 1.00
5 5 1.00
2 5 0.40
9 10 0.90
4 5 0.80

10 10 1.00

9 10 0.90

4 5 0.80
0.04 30 35 0.03

9 10 0.90
10 10 1.00
9 10 0.90
2 5 0.40
0.04 142 155 0.04

5 5 1.00
5 5 1.00
10 10 1.00
5 5 1.00
10 10 1.00
10 10 1.00

9 10 0.90
9 10 0.90
10 10 1.00
9 10 0.90
9 10 0.90
5 5 1.00
8 10 0.80
8 10 0.80
10 10 1.00

8 10 0.80
9 10 0.90
3 5 0.60
0.04 118 130 0.04

5 5 1.00
9 10 0.90
8 10 0.80
8 10 0.80
10 10 1.00
10 10 1.00
2 5 0.40
9 10 0.90

9 10 0.90
5 5 1.00
10 10 1.00

5 5 1.00
10 10 1.00

5 5 1.00

10 10 1.00

3 5 0.60
0.04 35 40 0.04

8 10 0.80
10 10 1.00
10 10 1.00
2 5 0.40
5 5 1.00
0.20 110 125 0.18

0.05 26 30 0.04

8 10 0.80
9 10 0.90
9 10 0.90
0.05 42 45 0.05
5 5 1.00
9 10 0.90
9 10 0.90
5 5 1.00
5 5 1.00
5 5 1.00

4 5 0.80
0.05 24 30 0.04
5 5 1.00
5 5 1.00
5 5 1.00
2 5 0.40
2 5 0.40
5 5 1.00
0.05 18 20 0.05

9 10 0.90
9 10 0.90
0.30 275 355 0.23
0.04 31 35 0.04

9 10 0.90
9 10 0.90
10 10 1.00
3 5 0.60
0.03 16 20 0.02

9 10 0.90
5 5 1.00
2 5 0.40
0.03 17 20 0.03
10 10 1.00
5 5 1.00
2 5 0.40
0.04 48 60 0.03

12 15 0.80

14 15 0.93

11 15 0.73

9 10 0.90

2 5 0.40
0.04 50 60 0.03

2 5 0.40
9 10 0.90
8 10 0.80
5 5 1.00

5 5 1.00
4 5 0.80

5 5 1.00
5 5 1.00
5 5 1.00
2 5 0.40
0.03 59 80 0.02

5 5 1.00
2 5 0.40
4 5 0.80
2 5 0.40
4 5 0.80
9 10 0.90

2 5 0.40
8 10 0.80

8 10 0.80
10 10 1.00
5 10 0.50

0.04 30 40 0.03

7 10 0.70
9 10 0.90
10 10 1.00
2 5 0.40
2 5 0.40
0.03 2 5 0.01

N/A N/A N/A


2 5 0.40
0.01 7 15 0.00
2 5 0.40
2 5 0.40

3 5 0.60
0.01 15 20 0.01

4 5 0.80
2 5 0.40
9 10 0.90
KETERANGAN

Proaktif

Proaktif

Proaktif

Proaktif
Terencana

Resilient
Proaktif
Resilient
Proaktif

Resilient

Proaktif
Resilient
Resilient

Resilient

Resilient

Resilient

Resilient

Resilient

Resilient

Resilient

Resilient

Proaktif

Resilient

Resilient
Resilient
Proaktif

Resilient
Resilient

Reaktif

Resilient
Resilient

Proaktif
Resilient

Resilient
Resilient
Resilient
Resilient
Resilient
Resilient
Resilient
Proaktif
Resilient
Resilient
Resilient
Resilient
Resilient
Resilient

Resilient
Resilient
Resilient

Resilient

Resilient

Resilient
Resilient
Resilient

Resilient

Resilient
Resilient
Resilient

Resilient

Resilient

Resilient
Resilient
Resilient

Resilient

Dasar

Resilient
Resilient

N/A

N/A
N/A
Resilient

Resilient
N/A
Resilient
Resilient
Resilient
Resilient
Dasar
Resilient
Proaktif

Resilient

Resilient

Proaktif

Resilient
Resilient
Resilient
Dasar

Resilient
Resilient
Resilient
Resilient
Resilient
Resilient

Resilient
Resilient
Resilient
Resilient
Resilient
Resilient
Proaktif
Proaktif
Resilient

Proaktif
Resilient
Reaktif

Resilient
Resilient
Proaktif
Proaktif
Resilient
Resilient
Dasar
Resilient

Resilient
Resilient
Resilient

Resilient
Resilient

Resilient

Resilient

Reaktif
Proaktif
Resilient
Resilient
Dasar
Resilient

Proaktif
Resilient
Resilient

Resilient
Resilient
Resilient
Resilient
Resilient
Resilient

Proaktif

Resilient
Resilient
Resilient
Dasar
Dasar
Resilient

Resilient
Resilient

Resilient
Resilient
Resilient
Reaktif

Resilient
Resilient
Dasar
Resilient
Resilient
Dasar

Proaktif

Resilient

Terencana

Resilient

Dasar

Dasar
Resilient
Proaktif
Resilient

Resilient
Proaktif

Resilient
Resilient
Resilient
Dasar

Resilient
Dasar
Proaktif
Dasar
Proaktif
Resilient

Dasar
Proaktif

Proaktif
Resilient
Reaktif

Terencana
Resilient
Resilient
Dasar
Dasar

N/A
Dasar

Dasar
Dasar

Reaktif

Proaktif
Dasar
Resilient
NO INDIKATOR

1 Partisipasi Pekerja Tambang 1.1


1.2

2 Tanggung Jawab Pimpinan Unit Kerja 2.1


2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8

3 Analisis dan Statistik Kecelakaan, Penyakit Akibat Kerja, Kejadian 3.1


Akibat Penyakit Tenaga Kerja, dan Kejadian 3.2
3.3
3.4

4 Upaya-Upaya Pengendalian yang Dilakukan 4.1


4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.1
NILAI
PARAMETER
MAKSIMUM
Kepedulian dan Perilaku Individu terhadap Risiko Keselamatan Pertambangan 0.05
Keterlibatan Pekerja dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan 0.10
Total Nilai Indikator 0.15
Implementasi Kebijakan Keselamatan Pertambangan 0.05
Kepemimpinan dan Komitmen Keselamatan Pertambangan 0.05
Kepatuhan dan Penegakan Peraturan Keselamatan Pertambangan 0.05
Penetapan Peran, Tanggung Jawab dan Kewenangan dalam Keselamatan 0.04
Manajemen Strategi dan Operasi Keselamatan Pertambangan 0.04
Informasi, Komunikasi, Pendampingan, Konsultasi Keselamatan Pertambangan 0.04
Pengendalian Mutu Keselamatan Pertambangan dalam Kegiatan Operasional 0.04
Penjaminan Mutu Keselamatan Pertambangan melalui Audit Internal SMKP 0.04
Total Nilai Indikator 0.35
Analisis Terhadap Data Kasus Keselamatan Pertambangan 0.05
Investigasi Kasus Keselamatan Pertambangan 0.05
Statistik Kinerja Keselamatan Pertambangan Berdasarkan Indikator Tertinggal 0.05
Pembelajaran Organisasi 0.05
Total Nilai Indikator 0.20
Pengendalian Risiko Keselamatan Pertambangan Berbasis Tata Kelola 0.04
Manajemen Kesehatan Kerja Pertambangan 0.03
Manajemen Lingkungan Kerja Pertambangan 0.03
Manajemen Rekayasa & Desain Proses 0.04
Manajemen Aset Keselamatan Pertambangan 0.04
Manajemen Kehandalan Pekerja dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan 0.03
Manajemen Perubahan 0.04
Manajemen Keadaan Darurat 0.03
Manajemen Perusahaan Jasa Pertambangan 0.01
Manajemen Dokumen & Rekaman Keselamatan Pertambangan 0.01
Total Nilai Indikator 0.30
NILAI TOTAL PENCAPAIAN KINERJA 1.00
KATEGORI
NILAI CAPAIAN
CAPAIAN
0.04 Proaktif
0.09
0.13
0.05 Proaktif
0.05
0.05
0.04
0.03
0.04
0.04
0.04
0.32
0.04 Proaktif
0.05
0.04
0.05
0.18
0.04 Proaktif
0.02
0.03
0.03
0.03
0.02
0.03
0.01
0.00
0.04
0.25
0.88 Proaktif
Kategori Tingkat Pencapaian Indikator

Nilai Pencapaian Tingkat Pencapaian Partisipasi Pekerja Tambang


<0.5 Dasar Tanggung Jawab Pimpinan Unit Kerja
0.5≤x<0.7 Reaktif Analisis dan Statistik Kecelakaan, Penyakit Akibat Kerja, K
0.7≤x<0.8 Terencana Penyakit Tenaga Kerja dan Kejadian Berbahaya

0.8≤x<0.9 Proaktif Upaya-Upaya Pengendalian Yang Dilakukan


0.9≤x<1 Resilient
Total

Nilai Nilai %
Metode Pengukuran
Maks. Pencapaian Keterpenuhan
Tinjauan Dokumen 730 617 85%
Kuesioner 190 144 76%
Wawancara 245 232 95%
Focus Group Discussion 295 269 91%
Analisis 35 30 86%
Observasi 45 34 76%
Pengujian 5 3 60%
Nilai Nilai % Tingkat Pencapaian
Indikator
Maks. Pencapaian Keterpenuhan Kinerja KP
ang 0.15 0.13 88% Proaktif
an Unit Kerja 0.35 0.32 91% Proaktif

elakaan, Penyakit Akibat Kerja, Kejadian Akibat


0.20 0.18 88% Proaktif
an Kejadian Berbahaya

ian Yang Dilakukan 0.30 0.25 85% Proaktif

Total 0.88 Proaktif

Tingkat Pencapaian Tingkat Pencapaian Kinerja KP

Proaktif
Terencana
Resilient
Resilient Proaktif
Proaktif
Terencana
Reaktif
NO INDIKATOR
1 Partisipasi Pekerja Tambang 1.1

1.2

2 Tanggung Jawab Pimpinan Unit Kerja 2.1


2.2
2.3
2.4
2.5

2.6
2.7
2.8
3 Analisis dan Statistik Kecelakaan, Penyakit Akibat Kerja, Kejadian Akibat 3.1
Penyakit Tenaga Kerja, dan Kejadian 3.2
3.3
3.4
4 Upaya-Upaya Pengendalian yang Dilakukan 4.1
4.2

4.3
4.4
4.5
4.6

4.7
4.8
4.9

4.1
NILAI
PARAMETER
MAKSIMUM
Kepedulian dan Perilaku Individu terhadap Risiko Keselamatan Pertambangan 0.05

Keterlibatan Pekerja dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan 0.10

Implementasi Kebijakan Keselamatan Pertambangan 0.05


Kepemimpinan dan Komitmen Keselamatan Pertambangan 0.05
Kepatuhan dan Penegakan Peraturan Keselamatan Pertambangan 0.05
Penetapan Peran, Tanggung Jawab dan Kewenangan dalam Keselamatan 0.04
Manajemen Strategi dan Operasi Keselamatan Pertambangan 0.04

Informasi, Komunikasi, Pendampingan, Konsultasi Keselamatan Pertambangan 0.04


Pengendalian Mutu Keselamatan Pertambangan dalam Kegiatan Operasional 0.04
Penjaminan Mutu Keselamatan Pertambangan melalui Audit Internal SMKP 0.04
Analisis Terhadap Data Kasus Keselamatan Pertambangan 0.05
Investigasi Kasus Keselamatan Pertambangan 0.05
Statistik Kinerja Keselamatan Pertambangan Berdasarkan Indikator Tertinggal 0.05
Pembelajaran Organisasi 0.05
Pengendalian Risiko Keselamatan Pertambangan Berbasis Tata Kelola 0.04
Manajemen Kesehatan Kerja Pertambangan 0.03

Manajemen Lingkungan Kerja Pertambangan 0.03


Manajemen Rekayasa & Desain Proses 0.04
Manajemen Aset Keselamatan Pertambangan 0.04
Manajemen Kehandalan Pekerja dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan 0.03

Manajemen Perubahan 0.04


Manajemen Keadaan Darurat 0.03
Manajemen Perusahaan Jasa Pertambangan 0.01

Manajemen Dokumen & Rekaman Keselamatan Pertambangan 0.01


ITEM PENGUKURAN RENCANA DURASI
NILAI CAPAIAN OPSI PROGRAM
LAIN TERKAIT PELAKSANAAN
0.04 - Penerapan ASICS (Advance Safety
Intercation & Coaching System)
- Reward and Punishment
1 Tahun

0.09

- Mandatory Training Implementasi


SMKP Internal, khususnya untuk bagian
Partisipasi, Komunikasi dan Konsultasi
Program 1 Tahun
- Monthly Review Compliance to
Kepdirjen 185 by Internal Auditor
- Add to KPI

0.05
0.05
0.05
0.04
0.03 - Penguatan sistem pengelolaan
Keselamatan Operasi 1 Tahun
0.04
0.04
0.04
0.04
0.05
0.04
0.05
0.04
0.02
- Digitalisasi Wellness Program 1 Tahun
0.03
0.03
0.03
0.02
- Mining Academy Program 1 Tahun
0.03

- Establishment Sistem Management


0.01 Tanggap Darurat
- Pengadaan fasilitas Sarana &
Prasarana Tanggap Darurat 1 Tahun
- Strategi Penerapan Sistem
Management Usaha Jasa
Pertambangan
0.00 - Bimtek Penerapan Sistem
Management Usaha Jasa
Pertambangan
0.01
TARGET
SASARAN PROGRAM REMARKS
PENINGKATAN

- Dept Head
- Sect Head 0.4 - > 0.5
- Lead Of (25%)
- Employee
- Mitra Kerja

Opsi program pada parameter ini


juga mencapture beberapa item
- Departement Head 0.09 -> 0.10 pengukuran lain terkait efektivitas,
- Mitra Kerja (10%) karena berfokus pada program
peningkatan penerapan SMKP
secara keseluruhan

- Dept Asset Management 0.03 -> 0.04


'- Dept GSF (25%)

- Section OH 0.02 -> 0.03


'- Karyawan (33%)

- Dept Training 0.02 -> 0.03


'- Dept Dept HCA (33%)

0.01 -> 0.2


- Section ERT (33%)
- Dept OSHE
0.00 -> 0.01
(80%)
- All Dept

Anda mungkin juga menyukai