Anda di halaman 1dari 12

SAFETY PLANN

GUDANG-GARAM ENDE PROJECT

1.1. REFERENSI

i.1 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.01/Men/1980, tentang ”Keselamatan dan


Kesehatan Kerja pada Pekerjaan Konstruksi Bangunan”.
i.2 Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja No.
KEP.174/MEN/1986 dan No. 104/KPTS/1986,
tentang ”Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan
Konstruksi”.
i.3 ISO 9001 : 2015 tentang Mutu:
i.4 ISO 45001 Tentang Sistim Manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja
i.5 Environment Management System - ISO 14001:2015

1.2. ORGANISASI , TUGAS & TANGGUNG JAWAB K3L

ii.1 Susunan organisasi P2K3

DIRECTOR
DIRECTOR

P2K3

Health,Safety &
E Environment Dept
Coordinator
HSE Officer-Head Project
office
(HSE Coordinator)
SS Staff
Staff HSE
HSE
Officer
Officer (HSE)
(HSE) Head Office

Site Office
Project
Project Manager
Manager

Site
Site HSE
HSE Officer
Officer

Site
Site Manager
Manager Project
Project Adminitration
Adminitration
Ass.HSE
Ass.HSE Officer
Officer

Pelaksana
Pelaksana Site
Site Engeering
Engeering Drafter
Drafter Logistik
Logistik
Pelaksana
Pelaksana Surveyour
Surveyour Sipil
Sipil &
& Baja,
Baja,
ME
ME

= Hubungan
Fungsional
Subcon
Subcon Mandor
Mandor
ii.2 Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab Direktur antara lain :

ii.2. - bertanggung jawab atas Kebijakan K3L


- membentuk P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan & Kesehatan
Kerja)

ii.2.2 memfasilitasi berlangsungnya kegiatan K3L di Perusahaan sesuai


Kebijakan K3L.
- memonitor seluruh kegiatan K3L melalui pelaporan dari HSE Dept. head,
dan melakukan koordinasi antara lain dengan pihak Project dan Divisi
lain.

ii.3 Tugas dan tanggung jawab HSE Dept. Head antara lain :
- Menterjemahkan Kebijakan K3L kedalam prosedur, standard yang berhubungan
dengan K3L.
- Memastikan Prosedur dan Standard K3L yang diterapkan sudah sesuai /
memenuhi ketentuan undang-undang, peraturan & persyaratan, dengan
melakukan peninjauan terhadap dokumen Prosedur dan Standard K3L minimal
1 (satu) kali setiap 1 tahun.
- Memastikan bahwa segala ketentuan yang telah dituangkan dalam Prosedur
K3L, Standard K3L dan Buku Saku K3L - disosialisasikan, dipahami karyawan,
dan dilaksanakan di Kantor Pusat dan di semua proyek Dwi Tunggal Surya Jaya
sesuai dengan ruang lingkup kerja dan tanggung jawabnya masing-masing.
- Melakukan deteksi, analisa dan evaluasi untuk menghilangkan penyimpangan-
penyimpangan pelaksanaan K3L serta meningkatkan mutu pelaksanaan K3L
- Melaksanaan Audit K3L, dan membuat laporan Hasil Audit untuk menjadi
bahan Rapat Tinjauan Manajemen Pusat .
- Memonitor dan memastikan bahwa setiap kecelakaan kerja fatal, dan kerusakan
/pencemaran lingkungan, dilakukan proses penyelesaiannya sampai tuntas.
- Melakukan koordinasi dengan bagian HRD untuk pelaksanaan pelatihan K3L
yang dibutuhkan.
- Melaporkan pelaksanaan K3L kepada instansi terkait sesuai yang ditentukan
(antara lain : Laporan P2K3 secara berkala ke Depnaker)

ii.4 Tugas dan tanggung jawab HSE Officer – Head Office (HSE Coordinator) antara
lain :
- Memberikan bantuan teknis kepada personil HSE di proyek dalam penerapan
Prosedur K3L dan Standard K3L di proyek.
- Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai Komandan Pelaksana Tim
Tanggap Darurat di Kantor Pusat
- Membuat identifikasi masalah K3L dan menyusun program K3L untuk Kantor
Pusat dan mengkoordinir teknis pelaksanaannya.
- Monitoring pelaksaan prosedur & standard K3L di proyek-proyek antara lain
dengan kunjungan berkala ke proyek.
- Mengolah laporan pelaksanaan K3L yang diperoleh dari proyek, sehingga siap
dijadikan sebagai bahan evaluasi bulanan pada Rapat Tinjauan Manajemen.
- Melakukan identifikasi dan evaluasi pemenuhan / kepatuhan terhadap
perundang-undangan / peraturan.

ii.5 Tugas dan Tanggung Jawab HSE Officer proyek.

a. Memberikan rekomendasi K3 kepada Project Manager.


b. Melaksanakan registrasi seluruh pekerja di lapangan.
c. Menyusun dan menyampaikan bahan/materi orientasi untuk pekerja
baru.
d. Memastikan kegiatan Safety Cycle dilaksanakan secara rutin.
e. Melaksanakan Safety Control Plan yang telah ditentukan.
f. Mempersiapkan dan melaksanakan meeting Safety Committee.
g. Melaksanakan investigasi dan menyusun laporan kecelakaan yang terjadi
dan mengambil tindakan perbaikan untuk mencegah terulangnya
kecelakaan.
h. Memastikan seluruh peralatan diproyek dalam kondisi aman untuk
digunakan.
i. Mengevaluasi seluruh temuan Safety dan tindakan perbaikannya serta
melaporkannya kepada Project Manager.

1.3. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN PENGENDALIAN

MULAI
MULAI Melakukan Observasi
ditempat
kerja sesuai petunjuk data

Melakukan penilaian bahaya


nPERSIAPAN DATA : K3(Dapat dilakukan dengan
Struktur Organisasi pengamatan/Interview)
Perusahaan.jenis
pekerjaan,alat/mesin,bahan-
bahan yang digunakan,jam
kerja metode/cara kerja.
o Tentukan efek bahaya & tingkat
kekerapan yang mungkin ditimbulkan :
- Tinggi ( T ) , atau
Menentukan tindakan - Medium ( M ), atau
Hirarki pengendalian resiko - Rendah ( R )
bahaya agar resiko bahayanya o Tentukan resiko bahaya
ditiadakan atau ditekan yang didapat (gunakan tabel matriks
resiko bahaya)
seminimal mungkin. o Dapatkan Evaluasi dan
prioritas dari Resiko Akhir (gunakan

Melaporkan hasil Identifikasi


bahaya,
Formulir Identifikasi P Penilaian dan Pengendalian resiko
bahaya,Penilaian dan K3 kepada pimpinan perusahaan.
Pengendalian resiko K3

Menindaklanjuti Keputusan
pimpinan perusahaan terkait
hasil Identifikasi
SELESAI bahaya,Penilaian dan
Pengendalian resiko K3.
I.3. 1. Pengumpulan data
- Struktur organisasi perusahaan
- Diagram Alir Proses Kegiatan
- Prosedur,Intruksi kerja,daftar peralatan kerja dan APD
- Komposisi tenaga kerja
- Data pemeriksaan kesehatan
- Daftar Fasilitas umum dan Penunjang operasional perusahaan
- Daftar Mesin-mesin dan Alat Kerja yang digunakan
- Daftar alat berat yang digunakan
- Daftar Limbah Organik,An organic dan B3
- Daftar hadir pekerja

1.3. 2. Identifikasi bahaya


- Aktifitas rutin dan non rutin
- Aktifitas semua pihak yang memasuki lokasi kerja termasuk kontraktor,pemasok,pengunjung
dan tamu
- Budaya manusia dan kemampuan manusia
- Infrastruktur,pelengkapan dan bahan/material ditempat kerja baik yang disediakan
perusahaan maupun pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan
- Penerapan perundang-undangan dan persyaratan dan peraturan yang berlaku
- Tempat kerja,proses,Instalasi mesin/peralatan,prosedur operasional
- Bahaya dari lingkungan luar tempat kerja yang mengganggu keselamatan keselamatan dan
kesehatan kerja tenaga kerja yang berada ditempat kerja.

1.3. 3. Pelaksanaan Identifikasi bahaya berdasarkan 5 faktor bahaya berikut ini :


- Biologi (Jamur,virus,bakteri,microorganism,tanaman,binatang)
- Kimia (Bahan/material/gas/uap/debu/cairan beracun berbahaya/mudah meledak/tebakar/
menyala/korosif,pemicu iritasi,bertekanan,reaktif,radioaktip,berbahaya bagi penapasan,
berbahaya bagi lingkungan dsb)
-Fisik/Mechanical.(Imprastruktur,mesin,alat,pelengkapan,kendaraan,alat berat,ketinggian,
Tekanan,suhu,ruang terbatas,cahaya,listrik,radiasi,kebisingan,getaran dan ventilasi)
- BioMechanical (Postur,posisi kerja,pengangkutan manual,gerakan berulang,ergonomic
tempat kerja,alat,mesin)
- Psiskis/Sosial (Berlebihnya beban kerja,komunikasi,pengendalian managemen,lingkungan
Social tempat kerja,kekerasan dan intimidasi)

1.3 4. Penilaian resiko dengan menggunakan tabel matriks Resiko berikut ini :

KEPARAHAN
SANGAT RINGAN SEDANG BERAT SANGAT
RINGAN BERAT
Sangat Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim
sering
FREKUENSI

Sering Sedang Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim


Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Ekstrim
Jarang Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi
Sangat Rendang Rendah Sedang Sedang Tinggi
Jarang

Frekuensi Kriteria
Sangat
Kemungkinan kejadian 1x dalam 1 minggu
Sering
Sering Kemungkinan kejadian 2x dalam 1 bulan
Sedang Kemungkinan kejadian 1x dalam 6 bulan
Jarang Kemungkinan kejadian 1x dalam 1 tahun
Sangat
Kemungkinan kejadian 0x dalam 1 tahun
Jarang
Keparahan Kriteria
1. Terdapat kematian.
Sangat Parah
2. Kerugian material di atas Rp. 20.000.000.
1. Terdapat cacat permanen pada korban.
2. Biaya pengobatan lebih dari Rp. 10.000.000.
Parah 3. Terdapat jam kerja hilang lebih dari 3 hari.

4. Terdapat kerugian material Rp. 5.000.000 s.d Rp. 20.000.000.


1. Korban memerlukan penanganan lanjutan di luar Perusahaan dengan biaya
tidak lebih dari Rp. 1.000.000.
2. Tidak terdapat cacat permanen.
Sedang
3. Terdapat jam kerja hilang 1 s.d 3 hari.

4. Terdapat kerugian material Rp. 100.000 s.d Rp. 5.000.000.


1. Korban mendapatkan perawatan ringan di lokasi namun tidak bisa langsung
bekerja.
Ringan 2. Terdapat jam kerja hilang tidak melebihi 1×24 jam.

3. Terdapat kerugian material tidak lebih dari Rp. 100.000.


1. Tidak ada korban.
2. Korban dapat langsung bekerja.
3. Korban hanya memerlukan penanganan ringan di lokasi dan langsung dapat
Sangat Ringan bekerja.
4. Tidak terdapat jam kerja yang hilang.

5. Tidak ada kerugian material.

i.3. 4. langkah pengendalian resiko berdasarkan 5 (lima) hierarki pengendalian resiko


berikut :
o Eliminasi (menghilangkan bahaya).
o Substitusi (mengganti sumber/alat/mesin/bahan/material/aktivitas/area yang lebih
aman).
o Perancangan (perancangan/perencanaan/modifikasi instalasi
(sumber/alat/mesin/bahan/material/aktivitas/area supaya menjadi aman).
o Administrasi (penerapan prosedur/aturan kerja, pelatihan dan pengendalian visual di
tempat kerja).
o Alat Pelindung Diri (penyediaan alat pelindung diri bagi tenaga kerja dengan
paparan bahaya/resiko tinggi).

1.4. KLASIFIKASI BAHAN BERACUN BERBAHAYA/B3


iv.1 Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat,
konsentrasi,
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
membahayakan keselamatan, kesehatan dan mencemarkan/merusak
lingkungan hidup.
Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan
beracun,bahan kimia berbahaya, sisa kemasan bahan berbahaya, dan sisa
proses atau oli bekas.
a. Setiap tempat penyimpanan B3 wajib diberikan simbol dan label.
b. Setiap kemasan/kumpulan/tumpukan B3 wajib diberikan simbol dan label
serta dilengkapi dengan Lembar Data Keselamatan Bahan ( Material Safety
Data Sheet) dari bahan yang dimaksud.

iv.2 PENGENDALIAN SAMPAH / LIMBAH


Sampah/limbah adalah bahan sisa dari suatu kegiatan dan/atau proses
produksi;
jenis dan contoh sampah/limbah dapat dilihat pada standar K3L.
a. Baik di kantor pusat maupun di proyek harus disediakan fasilitas pembuangan
sampah / limbah sementara sesuai standar yang telah ditetapkan, sebelum
diambil oleh pihak ke-3.
b. Untuk limbah B3 yang dihasilkan oleh subkontraktor / supplier (mis :
kaleng/kemasan,potongan, sisa, dll) bisa diberlakukan sistim Closed Loop

bersangkutan atau dikoordinasikan Main kontraktor sesuai kondisi


masing- masing.
c.Khusus limbah B3 dengan sistim CLM, maka subkontraktor/supplier wajib
menyimpan, mengidentifikasi dan mendokumentasikannya.

SS
SAMPAH
SAMPAH PUING
PUING
SISA
SISA BONGKARAN/ADUKAN
BONGKARAN/ADUKAN COR
COR
DIKUMPULKAN
DIKUMPULKAN OLEH
OLEH MANDOR/SUBCON
MANDOR/SUBCON
TERKAIT
TERKAIT
KETEMPAT
KETEMPAT YANG
YANG DITENTUKAN
DITENTUKAN
SEMUA JENIS
S SAMPAH DIANGKUT KELUAR PROYEK

LOKASI
LOKASI BERSIH,
BERSIH,
SEHAT
SEHAT
&
N
N NYAMAN
NYAMAN

 Dibuat Jadwal Angkutan truk sampah dan kontrak


rutin
 Kontrol truk sebelum keluar proyek
 Biaya beban buang sampah diatur dengan subcon /
Produktivitas tidak terganggu
Mengurangi terjadinya kecelakaan
Efisiensi biaya
Disiplin pekerja
Menimbulkan inovasi
Efisiensi jumlah pekerja

1.5. PERENCANAAN SISTIM TANGGAP DARURAT DAN PENANGANAN


KECELAKAAN KERJA DAN PENCEMARAN

.1 TANGGAP DARURAT

a.Yang dimaksud keadaan darurat apabila terjadi antara lain :


- Kecelakaan ; - Kebakaran ; - Ledakan ; - Huru–hara ; - Ancaman Bom
- Gempa ; - Banjir ; - Ancaman penyakit menular
- Kerusakan / Pencemaran Lingkungan yang perlu penanganan segera
- Kondisi lain dimana diperlukan suatu Emergency Plan / Rencana Tanggap Darurat
untuk mengatasi masalah/ situasi tersebut.

Tim Tanggap Darurat minimal mencakup sebagaimana diagram berikut :

Ketua Tim
……………

Komandan
Chief Security
……………………

Regu Pemadam Teknisi Regu Evakuasi Regu P3K


Kebakaran
 Lift ;  Koordinat  Koordinat
 Chief Listrik, Fire or or
Security Alarm  Anggota  Anggota
 Anggota  Genset , setiap lantai
Hydrant
Shift 1*)
*) Shift 1/2/…berlaku sbg tim tanggap darurat
dalam kondisi tidak normal
Shift 2*)

ORGANISASI (minimal) TIM TANGGAP DARURAT

b.Tim Tanggap Darurat yang dibentuk harus dipastikan kompetensinya, termasuk


jika melibatkan pihak subkontraktor (min. ada bukti dokumentasi pelatihannya).
- Dalam masing-masing regu, minimal salah satu anggotanya pernah mengikuti
pelatihan terkait, misal : anggota Regu P3K pernah mengikuti pelatihan P3K,
anggota Regu Pemadam pernah mengikuti pelatihan pemadaman api, dst.
- Khusus Ketua Tim dan Komandan Pelaksana, minimal pernah mengikuti
pelatihan simulasi keadaan darurat.

c.Tim Tanggap Darurat yang dibentuk harus mempertimbangkan juga kondisi tidak
normal (misal : malam hari, hari libur, dll) sehingga perlu ada penugasan khusus
dalam kondisi yang tidak normal tersebut.

1.6. PROGRAM AKTIVITAS HSE


NO AKTIFITAS PESERTA JADWAL PIC

A. KOMUNIKASI
1 Safety Induction Pekerja& Tamu Setiap pekerja baru HSE Officer
Setiap Pagi Pkl.
2 Safety Morning / TollBox Meeting Staff & Pekerja 07.45-08.00 WIB, HSE Officer
kecuali hari libur
Semua Staff &
3 Safety Talks Setiap Pagi HSE Officer
safety
1x seminggu Project
4 Rapat Koordinasi Safety Staff & Subkon
Manager

B. TRAINING

Tim Tanggap
1 Penggunaan APAR 1x / 6 bulan HSE Officer
darurat

HSE Officer
Evakuasi Kecelakaan Kerja,Evakuasi 1x / 6 bulan
2 Staff & Pekerja
keadaan darurat.

Setiap ada
Pekerja HSE Officer
Scaffolding Training Pekerja baru
Scaffolding
(pemasang
3
scaffolding)

C. INSPEKSI

1 Safety Patrol Seluruh Safety Setiap hari HSE Officer


PM,
SM,Safety(Su
2 Safety Inspeksi Minimal 1x sebulan HSE - HO
bcon &
Mandor)
D. LAPORAN
1 Laporan Harian HSE Officer Hari berikutnya HSE Officer
HSE Officer,
2 Laporan Mingguan 1x setiap minggu HSE Officer

3 Laporan Bulanan HSE Officer, Setiap bulan HSE Officer

PROGRAM KESEHATAN KERJA DAN


E
PENANGANAN LINGKUNGAN
Area keet, area
HSE Officer &
1 Fogging Proyek dan Bila dibutuhkan
HRD-GA
Mess karyawan
Seluruh Pekeja Selama proyek HSE Officer &
2 Kepesertaan Kesehatan BPJS
& Staff berjalan HRD-GA
Seluruh pekerja HSE Officer
3 Olah Raga 1x seminggu
& staff
Pekerja, 1x / bulan
HSE Officer,
4 Penanganan Limbah B3 mekanik, (Sesuai
GA, Mekanik
Safety kebutuhan)
1.7. ALAT PELINDUNG DIRI ( APD)

No APD Type Pekerjaan

1 Helm standard yang diidentifikasi dengan warna Semua orang yang ada di lokasi proyek
sesuai dengan type pekerjaannya. termasuk sub kontraktor

2 Sepatu safety dengan pelindung baja Staff pekerja

3 Sepatu Karet Pekerja galian

4 Masker Debu Dipakai di lingkungan kerja yang berdebu

5 Kacamata Pelindung Di area berdebu, pekerja cat, gerinda dll

6 Ear Plugs/ Pelindung Telinga Orang yang bekerja di daerah yang


tingkat kebisingannya tinggi diatas 85 db,

7 Ear Muffs Mekanik di area Genset

8 Full Body Harness Orang yang bekerja di ketinggian 1.8 Meter


atau lebih.

9 Fume Respirator 3 M N95 Tukang besi, tukang kayu, rigger dll.

10 Sarung tangan Tukang besi, tukang kayu, rigger dll.

11 Chemical Gloves Pekerja yang berurusan dengan bahan


kimia, pekerja Fogging.

Baju Pelindung
12  Welding apron Pekerjaan pengelasan dan pemotongan
 Sarung tangan las dengan Cutting Torch / Blender.
 Welding shields/Topeng Las

1.8. ALAT PENGAMAN KERJA

No Penjelasan Type Pekerjaan


1 Barricade, Safety Line, Safety Net/Jaring Area berbahaya dan Area terbatas
2 Safety Corn / Kerucut, Rambu-rambu Area berbahaya dan area terbatas.

Jakarta, 25 Oktober 2018


Dibuat oleh,

( Novi Setiabudie )
Ahli K3

Anda mungkin juga menyukai